KELISTRIKAN BODI D I K E R J A K A N
OLEH
: DONRY PARNINGOTAN SIMAMORA
NIM
: 201134238
DOSEN PENGAMPUH : JESAYA SEMBIRING. ST
PROGRAM STUDI PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN POLITEKNIK SANTO THOMAS MEDAN 2014
1 . Sistem Kelistrikan Mobil
Definisi Sistem Kelistrikan Bodi :
Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu hazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.
Gambar . Komponen kelistrikan body
Fungsi Sistem Kelistrikan Body
Fungsi sistem kelistrikan body adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan lain-lain.
Bagian-Bagian Sistem Kelistrikan Body
Lampu Kepala
Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu jarak jauh dan jarak dekat dikontrol oleh dimmer switch. Lampu kepala menyala bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang dipakai ada dua tipe, yaitu tipe sealed beam dan bola lampu. Jenis Sealed beam banyak dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.
Gambar . Komponen lampu kepala
Lampu Kota
Lampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri dan dapat juga menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila malam hari atau gelap, pengendara atau orang lain dapat dengan cepat mengetahui lebar atau tinggi kendaraan (untuk kendaraan jenis truk dan bus).Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu kota harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi dari kendaraan .Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota atau posisi, di antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor bagian belakang.Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan dengan maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala, masih ada tanda yang lain tentang lebar kendaraan.
Penggunaan bola lampu dan sekring Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah daya lampu yang diperlukan adalah:
Nama Komponen
Daya Lampu
. .4 buah bola lampu kota
. .4 X 8 Watt = 32 Watt
. .2 buah bola lampu plat Nomor
. .2 X 3 Watt = 6 Watt
. .2 buah bola lampu instrumen
. .2 X 3 Watt = 6 Watt
Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44 Watt = 66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan sekring yang tepat adalah 10 Amper.
Lampu Tanda Belok
Lampu tanda belok atau sein dan lampu hazzard adalah dua sistem tanda yang berbeda, tetapi menggunakan komponen yang sama.
Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu berwarna kuning, yaitu :
. .1 bola lampu kiri depan . .1 bola lampu kiri belakang . .1 bola lampu kanan depan . .1 bola lampu kanan belakang
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat menyala dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan.Hal ini bisa terjadi bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung yang diperoleh dari alat pengedip (flasher).Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan, lampu yang berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar lampu hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah depan. Perbedaan kedua sistem tersebut
adalah dari fungsinya, lampu tanda belok dipergunakan bila kendaraan akan mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampuhazzard digunakan bila dalam keadaan bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampu hazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus menyalakan kunci kontak.
Lampu Rem Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan
di bagian belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih besar daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w 12V berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu kota atau posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat menyala lebih terang. Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada saat pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).
Gambar . Switch rem
Lampu Mundur Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi
tanda mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas pada jarak yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt. Lampu mundur hanya dapat menyala bila mesin hidup ( kunci kontak “ON” ) dan gigi transmisi pada posisi mundur.
Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem Kelistrikan Body :
a. Baterai Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 40–70 AH (Ampere Hour).
Gambar . Baterai
Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-). Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-) atau minus diberi kode 31.
b. Kunci Kontak (Switch) Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga (baterai).
Gambar . Kunci kontak
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ; Off : terputus dari sumber tegangan (baterai) ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition ) START : untuk start
c. Saklar
Gambar . Wirring saklar lampu kota (a) dan saklar lampu kepala (b)
Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+ Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).
d. Sekring (fuse)
Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih dahulu. Jenis sekring ada bermacammacam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis filamennya.
Gambar . Sekring jenis good (a) dan sekring jenis cartridge (b)
e. Pengedip (Flase)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser) ada dua, yaitu jenis bimetal dan magnet.
Gambar . Detail flaser (a) dan foto flaser (b)
f. Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenis relay, yaiturelay bila dialiri arus listrik kontak poin akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus.
Gambar . Detail relay jenis terbuka (a), relay jenis tertutup (b) dan foto relay(c)
g. Kabel Penghubung Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.
Gambar . Jenis kabel
Gambar Rangkaian Sistem Kelistrikan Body dan Penjelasannya.
a. Rangkaian Lampu Kepala
Keterangan: . . 1. Lampu kepala kiri . . 2. Lampu kepala kanan . . 3. Relay lampu kepala jarak dekat . . 4. Relay lampu jarak jauh . . 5. Saklar lampu jarak dekat dan jarak jauh . . 6. Saklar utama . . 7. Sekring . . 8. Fuse link . . 9. Bateray
b. Rangkaian Lampu Kota
Keterangan : . . 1. Lampu kota kanan depan . . 2. Lampu kota kiri depan . . 3. Lampu kota kiri belakang . . 4. Lampu kota kanan belakang . . 5. Relay . . 6. Saklar . . 7. Sekring . . 8. Fuse link . . 9. Bateray
c. Rangkaian Lampu Tanda Belok dan Lampu Hazzard
Gambar . Rangkaian lampu tanda belok dan lampu hazzard
Keterangan : . . 1. Lampu tanda belok kiri (depan dan belakang) . . 2. Lampu tanda belok kanan (depan dan belakang) . . 3. Saklar lampu Hazzard . . 4. Saklar lampu tanda belok . . 5. Flasher (pengedip) . . 6. Sekring lampu tanda belok . . 7. Sekring lampu Hazzard . . 8. Kunci kontak . . 9. Lampu kontrol tanda belok
d. Rangkaian Lampu Rem
Gambar . Rangkaian Lampu rem
Keterangan: . . 1. Lampu Rem kiri . . 2. lampu rem kanan . . 3. Switch . . 4. Sekring . . 5. Baterai . . 30. Arus dari Baterei . . 54. plus baterai . . 55. lampu rem
2. Gambar dan hubungan relay 3,4 dan 5 Terminal Sebagai contoh sambungan pada lampu tail
Gambar. relay 3 Terminal
Gambar. relay 4 Terminal
Gambar. relay 5 Terminal Keterangan :
Untuk relay 3 Terminal
Terminal 30 menuju sekring
Terminal 85 menuju saklar Terminal 87 menuju kepemakai/lampu Untuk relay 4 Terminal Terminal 30 menuju sekering Terminal 87 menuju lampu Terminal 86 menuju massa Terminal 85 menuju saklar untuk relay 5 Terminal Terminal 30 untuk sekering Terminal 85 menuju ke saklar Terminal 86 menuju salah satu body kendaraan/massa Terminal 87 menuju kepemakai (A) Terminal 87a menuju kepemakai (B)
3 . Gambar dua buah baterai 12 Volt 100 AH yang dirangkai secara seri.
Pada Rangkaian Seri jika dua buah baterai 12 volt 100 AH di jumper menjadi satu rangkaian, maka tegangannya akan bertambah atau menjadi 24 Volt tetapi arusnya tetap atau 100 AH.
4 .Klakson
Klakson
Klakson
87
86 Relay
30
85
Switch
Fuse
Fuse
baterai
_
+
Cara kerja rangkaian kelistrikan pada klakson. 1. Arus listrik 12 volt terdapat di sekring dan kaki relay no 1 dan 3 2. Saat switch horn terhubung dengan menekan saklar klakson atau horn pad di kemudi, arus listrik mengalir melewati kumparan relay dan terdapat beda potensial atau tegangan di kaki relay no 1 dan 2, 3. Terbentuk medan magnet di relay untuk menarik kontak relay dan menghubungkan terminal 3 dengan 4, arus listrik mengalir dari terminal 3 ke terminal 4 relay menuju klakson ke ground, sehingga klakson bunyi Untuk beberapa type relay klakson, kaki no 1 dan no 3 dijadikan satu sehingga secara fisik relay klakson memiliki 3 kaki atau 3 terminal.Di antara relay klakson dengan horn pad atau saklar klakson secara teknis melewati komponen steering yaitu bearing steering column dan ada juga kendaraan yang menggunakan kabel fleksibel.Setelah melihat cara kerja rangkaian klakson di samping akan lebih mudah menganalisa kerusakan klakson ketika tidak bunyi. Berikut ini cara menganalisa klakson tidak bunyi:
Jika horn pad di kemudi atau steer ditekan akan terdengar suara relay terhubung, tetapi klakson tidak bunyi kemungkinan klakson rusak atau relay rusak. Relay rusak bisa karena kontak relay kotor atau berkerak sehingga tidak terhubung dengan baik atau kontak relay patah.
Jika horn pad di kemudi di tekan tidak terdengar suara relay, kemungkinan fuse horn atau sekring klakson putus, kalau sekring klakson tidak putus kemungkinan kumparan relay putus atau jalur sepanjang relay kaki no 2 menuju ground putus termasuk horn pad rusak.
Gambar piringan di bawah stang kemudi
Jika klakson kadang bunyi dan kadang tidak ketika stang kemudi diputar atau saat stir dibelokkan,kemungkinan terjadi kerusakan pada pada bearing (kolaher) pada steering colum yang karatan dan biasanya cukup dengan memberikan anti karat akan bisa menyelesaikan masalah klakson ini.
Gambar Bearing pada steering Column Selain itu permukaan disc yang berada di bawah stang kemudi yang tidak rata akibat gesekan terus menerus juga bisa menjadi penyebab klakson tidak bunyi.
Sedang untuk kendaraan yang sudah ada tombol navigasi di strir biasanya menggunakan kabel fleksibel seperti contohnya adalah New Limo, kerusakan atau putusnya kabel fleksibel ini bisa menjadi penyebab klakson tidak bisa bunyi,selain beberapa sebab diatas. CARA PASANG RELAY KELAKSON Cara Pasang.. Ada 2 macam sistem pelistrikan untuk Klakson atau Lampu, yaitu yang dikontrol oleh tegangan positif dan tegangan negatif. Biasanya sistem yang dikontrol oleh tegangan Negatif menggunakan 2 kabel. Dimana satu kabel untuk ke positif dan satu lagi ke saklar pengontrol. Sistem yang dikontrol oleh tegangan Positif, biasanya menggunakan 1 kabel saja dari saklar pengontrol. Kabel satunya lagi mengambil negatif dari ground atau body.
NEGATIVE SYSTEM:
Gambar di atas memperlihatkan rangkaian klakson dengan sistem Negative. Untuk pemasangannya lihat gambar di bawah:
Kaki Relay nomor 30 menuju Positif Accu (kabel harus tebal, langsung dari Accu). Kaki Relay nomor 87 menuju Positif Klakson (kabel ukuran tebal atau sedang). Kaki Relay nomor 85 menuju salah satu Kabel klakson (A) Kaki Relay nomor 86 menuju salah satu Kabel klakson (B) Pemasangan kabel dari kaki 85 dan 86 boleh terbolak balik polaritasnya. Dikarenakan adanya perbedaan lokasi kaki relay pada beberapa merek relay yang ada, harap perhatikan NOMOR kakinya, sebelum memasang!
POSITIVE SYSTEM: Gambar di bawah memperlihatkan kabel standar yang menuju klakson dipotong. Untuk bagian yang atas kita beri kode A, dan bagian yang menuju klakson kita beri kode B.
Kaki Relay nomor 30 menuju Positif Accu (kabel harus tebal, langsung dari Accu). Kaki Relay nomor 87 menuju Positif Klakson (kabel ukuran tebal atau sedang). Kaki Relay nomor 85 menuju salah satu Kabel klakson (A) Kaki Relay nomor 86 dihubungkan ke body mobil/motor (negatif/ground). Dikarenakan adanya perbedaan lokasi kaki relay pada beberapa merek relay yang ada, harap perhatikan NOMOR kakinya, sebelum memasang! Nah.. semoga penjelasan di atas bisa mudah dimengerti, dan rekan-rekan bisa pasang sendiri klakson barunya. Rangkaian di atas sama penerapannya untuk pemasangan lampu tambahan atau merubah lampu ke daya yang lebih besar.
Rangkaian Keseluruhan Kelistrikan Mobil