SOP ISPA
UPTD. PuskesmasNgasem Kabupaten Kediri
PENATALAKSANAAN ISPA
( INFEKSI SALUREN PERNAFASAN AKUT )
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR No. Kode
:
01/SOP-RPU/NGASEM/2014
No.Revisi 00
:
Tgl. MulaiBerlaku :
Halaman 1dari 4
:
PenanggungJawab Disusun
Mai karuniawat.Skep.
Disahkan
Diperiksa
Sunariyah
dr. Mustadhim
1.
TUJUAN Sebagai acuan dalam penatalaksanan pelanggan dengan ISPA di UPTD Puskesmas Ngasem.
2.
RUANG LINGKUP Tindakan dimulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, tindakan, sampai pencatatan
3.
KRITERIA PENCAPAIAN Penatalaksanaan kasus ISPA di UPTD Puskesmas Ngasem dapat dilaksanakan 100% sesuai prosedur penatalaksanaan ISPA
4.
DEFINISI Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyaki tinfeksi yang bersifat akut yang melibatkan organ saluran pernapasan mulai dari hidung, sinus, laring hingga alveoli. Disebut juga URI, singkatan dari Under Respiratory Infection.
5. 5.1 5.2 5.3
5.4
5.5
URAIAN UMUM Infeksi adalah invasi tubuh oleh pathogen atau mikro organisme yang mampu menyebabkan sakit Organ adalah kelompok jaringan yang melakukan beberapa fungsi. Saluran pernafasan adalah organ tubuh yang memiliki fungsi menyalurkan udara atmosfer ke paru-paru begitu pula sebaliknya. Saluran pernafasan dimulai dari hidung, rongga telinga tengah, laring, trakea, bronkus, alveoli, termasuk pleura. Hidung merupakan organ pertama yang dilalui oleh udara. Di dalam rongga hidung terdapat rambutrambut dan selaput lendir, yang berfungsi sebagai penyaring, penghangat, dan pengatur kelembaban udara yang akan masuk ke paru-paru. Sebaiknya bernapas selalu melalui hidung. Sinus adalah rongga berisi udara yang terdapat di sekitar hidung, mata dan pipi
5.6
5.7 6. 6.1 6.1.1 6.1.2 6.1.3 6.2 6.2.1
7.
Laring adalah pangkal tenggorokan, terdiri atas kepingan tulang rawan membentuk jakun dan terdapat celah menuju batang tenggorok (trakea) disebut glotis, di dalamnya terdapat pita suara dan beberapa otot yang mengatur ketegangan pita suara sehingga timbul bunyi. Alveoli adalah kantung-kantung udara di paru-paru di mana oksigen dan karbondioksida dipertukarkan PERALATAN Alat Stetoskop Senter atau pen light Respirasi rate time Bahan Sepasang sarung tangan
ALUR PROSES NO
INSTRUKSI KERJA
PETUGAS
1.
Petugas menerima pelanggan dengan ramah
Perawat
2.
Petugas melakukan anamnesa
Perawat
3.
Petugas mencuci tangan dan persetujuan tindakan dan memakai sarung tangan
Perawat
4.
Petugas melakukan pemeriksaan, dan menegakkan diagnosa
Perawat
5.
Petugas melakukan edukasi kepada pelanggan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh virus dan dapat sembuh dengan sendiri dalam beberapa hari, cukup dengan istirahat yang baik, makanan yang bergizi dan pengobatan simptomatis.
Perawat
6.
Apabila ada kecurigaan infeksi sekunder, petugas member pelanggan resep dengan pengobatan simptomtis dan antibiotika. Petugas mempersilahkan pelanggan untuk menuju ruang obat.
Dokter
Obat yang dapat dipakai adalah paracetamol 3 – 4 x 500mg (10 – 15 mg/kgBB/ 3-4 kali dalam 24 jam), amoxicilin 4 x 500 mg (10 – 15 mg/kgBB/ 24 jam), cotrimoxazole 2 x 960 mg (15 – 18 mg/kgBB/ 12 jam), dextromethorphan 3 x 10 mg, chloperheniraminmaletae 3 x 4 mg (0.35 mg/kgBB/ 24 jam), gliserilguiakolat 3 x 100 mg dan Erithromycins 4 x 500 mg ( 30 – 50mg/ kgBB/ 24jam)
8.
7.
Petugas membereskan alat dan cuci tangan
Perawat
8.
Petugas melakukan pencatatan
Perawat
DIAGRAM ALIR
9. REFERENSI 9.1 Standart puskesmas bidang bina pelayanan kesehatan, Dinkes Provinsi Jatim, 2013 9.2 ISO 9001:2008 klausal 7.5.1 tentang pengadaan produksi dan penyediaan jasa 9.3 Buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2007 10. DOKUMEN TERKAIT. 10.1 Rekam Medis pelanggan
10.2 Register Harian RPU 10.3 Kertas Resep 10.4 Form inform consent 11. RUANG TERKAIT 11.1 Ruang Pemeriksaan Umum 11.2 Ruang Farmasi