SOP KALIBRASI DAN VALIDASI INSTRUMEN No. Dokumen : STANDAR OPERASINAL PROSEDUR
No. Revisi
:
Tanggal Terbit : 2016 Halaman
Januari
: 1/2 Kepala Puskesmas Poasia dr. H.Juridi Paddo , M.Kes
KOTA KENDARI
NIP. 19660303200212 1 006
1. Pengertian
Kalibrasi dan validasi instrument adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dan bahan ukur dengan membandingkan terhadap standar pengukuran yang dapat dilacak (treceable) ke Standar Nasional atau Internasional untuk satuan ukuran
2. Tujuan
1.Sebagai acuan penerapan langkah-langkah yang harus dilakukan pada saat melakukan kalibrasi dan validasi instrumen di laboratorium 2.Semua instrument laboratorium laboratorium yang sudah dikalibrasi harus dicatat di buku inventaris barang
3. Kebijakan 4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah-langkah
SK Kepala Pusk No.
/I/2016
Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaran Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat Pedoman Nasional Pemeriksaan Laboratorium Alat dan bahan
: 1). Alat kalibrasi 2). Instrumen-instrumen di laboratorium 3). Alat tulis 4). Buku register 5) Form Hasil Pemeriksaan Laboratorium Laboratorium
Langkah-langkah 1). Manajer Teknis melakukan identifikasi instrumen yang berpengaruh langsung pada hasil pengujian dan membuat jadwal kalibrasi dan validasi validasi untuk peralatan tersebut. 2). Instrumen yang sudah dikalibrasi dan divalidasi diberi label. Label mencakup tanggal kalibrasi, nilai kalibrasi dan
Bagan Alir Manajer teknis melakukan identifikasi instrumen
Instrumen yang sudah dikalibrasi di validasi diberi label
sekurang-kurangnya enam bulan sekali dilakukan pengecekan antara
Hasil kalibrasi dan validasi dicatat dalam buku inventaris
3). 4).
5).
6).
ketidakpastian pengukurannya. Hasil kalibrasi dan validasi dicatat dalam buku inventaris. Bila memungkinkan, setelah dilabel sekurang-kurangnya enam bulan sekali dilakukan pengecekan antara. Apabila pengecekan antara masih sesuai dengan hasil kalibrasi sebelumnya, maka tidak dilakukan kalibrasi sampai pengecekan antara selanjutnya. Apabila pengecekan antara menghasilkan nilai penyimpangan yang lebih besar dari kalibrasi sebelumnya, maka dilakukan
kalibrasi dan validasi ulang oleh institusi yang berkompeten. 7). Data hasil pengecekan antara dicatat dalam buku inventaris. 8). Bila memungkinkan, juga dilakukan kalibrasi antara untuk standar acuan dan bahan acuan. 9). Rekaman bahan standar acuan dan bahan acuan disimpan dalam buku inventaris. Petugas inventaris melaksanakan pencatatan dan pelaporan. kalibrasi dan validasi ulang oleh institusi yang berkompeten. 10). Data hasil pengecekan antara dicatat dalam buku inventaris. 11). Bila memungkinkan, juga dilakukan kalibrasi antara untuk standar acuan dan bahan acuan. 12). Rekaman bahan standar acuan dan bahan acuan disimpan dalam buku inventaris. 13). Petugas inventaris melaksanakan pencatatan dan pelaporan 6. Unit terkait
.
Apabila pengecekan antara masih sesuai dengan hasil kalibrasi dan validasi sebelumnya, maka tidak dilakukan kalibrasi sampai pengecekan antara
Apabila pengecekan antara menghasilkan nilai penyimpangan yang lebih besar dari kalibrasi sebelumnya, maka dilakukan kalibrasi ulan oleh institusi
Bila memungkinkan, juga dilakukan kalibrasi antara untuk standar acuan dan bahan acuan
Data hasil pengecekan antara dicatat dalam buku inventaris
Rekaman bahan standar acuan dan bahan acuan disimpan dalam buku inventaris.
Petugas inventaris melaksanakan pencatatan dan pelaporan