NOV
12
PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM PENGENDALIAN MUTU LABORATORIUM II.1 PENGENDALIAN PRA ANALITIK II.1.1 Pengertian Pengendalian pra analitik adalah serangkaian kegiatan laboratorium saat pelayanan dimulai pada pasien berupa penerimaan pasien, pengambilan spesimen, pelabelan spesimen, penerimaan spesimen, penilaian spesimen, pengolahan spesimen hingga pengiriman spesimen dengan maksud agar spesimen benar-benar representatif sesuai dengan keadaan pasien, tidak terjadi kekeliruan jenis spesimen, dan mencegah tertukarnya spesimen-spesimen pasien satu sama lainnya. II.1.2 Tujuan Untuk menjamin bahwa spesimen-spesimen yang diterima benar dan dari pasien yang benar pula. 1. 2. 3. 4. 5. 6.
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l.
II.1.3 Cara Pengendalian Menyediakan Katalog pemeriksaan, berisi informasi : Persyaratan pasien & Jenis spesimen. Cara pengambilan & volume. Wadah Spesimen Pengiriman & Penyimpanan Spesimen Menyediakan Prosedur Operasi Baku (SOP), antara lain : SOP penanganan spesimen dan sampel. Menyediakan pedoman-pedoman, antara lain : Pengambilan spesimen yang benar, Persyaratan spesimen dan persiapan pasien, Persyaratan sampel II.1.4 Kegiatan Pra Analitik II.1.4.1 Persiapan Pasien Secara Umum dan yang mempengaruhi Mempersiapkan pasien untuk pengambilan spesimen sesuai persyaratan umum dengan meminta pasien berpuasa antara 8 – 12 jam pada jam 22.00 dan pagi hari jam 07.00 – 09.00 dilakukan pengambilan spesimen. Menghindari pemakaian obat-obatan sebelum spesimen diambil di laboratorium. Menghindari aktifitas fisik/olah raga sebelum spesimen diambil Memperhatikan efek postur, pengambilan darah paling baik dengan duduk tenang dibandingkan berdiri karena keseimbangan cairan akan terganggu. Diet makan dan minum pasien dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Merokok dan minum alkohol mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Ketinggian suatu tempat (geografis) berpengaruh pada hasil pemeriksaan laboratorium. Demam akan menyebabkan kenaikan dan penurunan beberapa parameter pemeriksaan, waktu demam yang tepat akan dapat membantu menegakkan diagnosis. Trauma dapat menyebabkan terjadi hemostasis hingga pengenceran darah. Variasi Circadian Rythme merupakan perubahan dari waktu ke waktu pada tubuh yang dipengaruhi waktu, siklus dan umur. Umur, ras, dan jenis kelamin paling berpengaruh terhadap hasil pengukuran dan nilai rujukan Kehamilan pada wanita perlu dipertimbangkan lama kehamilan yang berpengaruh pada pengenceran.
a. b. c. d.
e.
f. g.
-
II.1.4.2 Pengambilan Spesimen Peralatan yang digunakan harus memenuhi persyaratan tertentu : bersih, kering, tidak mengandung bahan kimia/deterjen, Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi spesimen. Mudah dicuci atau dibersihkan dari sampel sebelumnya. Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan biakan harus menggunakan peralatan yang steril. Wadah spesimen harus memenuhi : Terbuat dari gelas atau plastik. Untuk spesimen darah harus terbuat dari gelas. Tidak bocor atau merembes. Harus dapat ditutup rapat dengan tutup berulir. Besar wadah disesuaikan dengan volume spesimen Bersih dan kering Tidak mempengaruhi sifat zat-zat dalam spesimen Tidak mengandung bahan kimia atau deterjen. Untuk pemeriksaan zat dalam spesimen yang mudah rusak atau terurai karena pengaruh sinar matahari, maka digunakan botol coklat. Untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan kuman wadah harus steril. Pengawet : Diberikan agar sampel yang akan diperiksa dapat dipertahankan kondisi dan jumlahnya dalam waktu tertentu. Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah. Waktu : Pada umumnya pengambilan spesimen dilakukan pada pagi hari, terutama untuk pemeriksaan Kimia klinik, Hematologi dan Imunologi karena umumnya nilai normal ditetapkan pada keadaan basal. Lokasi : Sebelum mengambil spesimen, harus ditetapkan terlebih dahulu lokasi pengambilan yang tepat sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. Spesimen untuk pemeriksaan menggunakan darah vena umumnya diambil dari vena cubiti daerah siku. Spesimen darah arteri umumnya diambil dari arteri radialis di pergelangan tangan atau arteri femoralis di daerah lipat paha. Spesimen darah kapiler diambil dari ujung jari tengah tangan atau jari manis tangan bagian tepi atau pada derah tumit 1/3 bagian tepi telapak kaki atau cuping telingan pada bayi. Tempat yang dipilih tidak boleh memperlihatkan gangguan peredaran darah seperti cyanosis atau pucat, bekas luka dan radang Volume : Volume spesimen yang diambil harus mencukupi kebutuhan pemeriksaan laboratorium yang diminta atau dapat mewakili objek yang diperiksa. Teknik Pengambilan : Pengambilan spesimen harus dilaksanakan dengan cara yang benar, agar spesimen tersebut mewakili keadaan yang sebenarnya. II.1.4.3 Pemberian Identitas Spesimen Pemberian identitas pasien dan atau spesimen merupakan hal yang penting baik pada saat pengisian surat pengantar/formulir permintaan pemeriksaan, pendaftaran, pengisian label wadah spesimen. Pada surat pengantar/formulir permintaan pemeriksaan laboratorium sebaiknya memuat secara lengkap : Tanggal permintaan Tanggal dan jam pengambilan spesimen Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat/ruang) termasuk rekam medik. Identitas pengirim (nama, alamat, nomor telepon) Nomor laboratorium Diagnosis.keterangan klinik. Obat-obatan yang telah diberikan dan lama pemberian. Pemeriksaan laboratorium yang diminta. Jenis spesimen Lokasi pengambilan spesimen Volume spesimen Pengawet yang digunakan Nama pengambil spesimen. II.1.4.4 Pengolahan Spesimen
1).
2).
3). 4).
5).
Spesimen yang telah diambil dilakukan pengolahan untuk menghindari kerusakan pada spesimen tersebut.Pengolahan spesimen berbeda-beda tergantung dari jenis spesimennya masingmasing. Serum Biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar selama 2-30 menit, lalu di sentrifuge 3000 rpm selama 5-15 menit. Pemisahan serum dilakukan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan darah. Serum yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan keruh. Plasma Kocok darah EDTA atau citrat dengan segera secara perlahan-lahan. Pemisahan plasma dilakukan dalam waktu 2 jam setelah pengambilan spesimen. Plasma yang memenuhi syarat harus tidak kelihatan merah dan keruh. Whole blood Darah yang diperoleh ditampung dalam tabung yang telah berisi antikoagulan yang sesuai, lalu dihomogenisasi dengan cara goyang perlahan tabung. Urine Urine yang didapatkan tidak perlu ada perlakuan secara khusus, kecuali pemeriksaan harus segera dilakukan sebelum 1 jam, sedangkan untuk pemeriksaan sedimen harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu dengan cara dimasukkan tabung dan sentrifuge selama 5 menit 1500-2000 rpm, supernatan dibuang dan diambil sedimennya. Suspensi sedimen ini dicampur dengan cat Sternheirmer-Malbin Stain’s untuk menonjolkan unsur sedimen dan memperjelas strukturnya. Sputum Masukkan sputum ke dalam tabung steril yang berisi NaOH 4% sama banyak. Kocok dengan baik. Inkubasi pada suhu kamar 25-30OC selama 15-20 menit dengan pengocokan teratur tiap 5 menit. Sentrifuge dengan kecepatan tinggi selama 8-10 menit. Endapan diambil dan supernatan dibuang pada air lysol.
II.1.4.5 Menilai Spesimen Yang Tidak Memenuhi Syarat Spesimen diterima oleh petugas loket dan sampling. Penilaian spesimen harus dilakukan sesuai dengan jenis pemeriksaan. Penilaian spesimen harus segera dilakukan setelah menerima spesimen. Petugas laboratorium wajib menolak dan mengembalikan spesimen yang tidak memenuhi syarat pemeriksaan. 5. Spesimen yang ditolak diberitahukan lewat via aiphone ruangan atau yang mengantar spesimen. 6. Spesimen untuk pemeriksaan Patologi Aanatomi yang diantar ke laboratorium berupa jaringan biopsi dan operasi yang telah lebih 1 hari, tidak menggunakan pengawet, ditempatkan suhu ruang ditolak untuk pemeriksaan rujukan. 7. Kriteria penilaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini : 1. 2. 3. 4.
Darah EDTA
Minimal volume 3 ml
Mutlak Ditolak Beku Lisis + +
Keruh -
Serum
0,2 ml
-
+
-
Albumin/glob
Serum
0,2 ml
-
+
-
4
Bilirubin Total
Serum
0,5 ml
-
+
-
5
Bilirubin Direk
Serum
0,5 ml
-
+
-
6
Bilirubin Indirek
Serum
0,5 ml
-
+
-
7
AST (GOT)
Serum
0,5 ml
-
+
-
8
ALT (GPT)
Serum
0,5 ml
-
+
-
9
Ureum
Serum
0,2 ml
-
+
-
10
Creatinine
Serum
0,5 ml
-
+
-
11
Asam Urat
Serum
0,2 ml
-
+
-
12
Glukosa
Serum/plasma
0,2 ml
-
+
-
13
Cholesterol
Serum
0,2 ml
-
+
+
No
Pemeriksaan
Jenis Sampel
1
Hematologi rutin
2
Protein total
3
Keterangan
14
Trigliserida
Serum
0,2 ml
-
+
+
15
HDL
Serum
0,5 ml
-
+
+
16
LDL
Serum
0,5 ml
-
+
+
17
Natrium
Serum
0,5 ml
-
+
-
18
Kalium
Serum
0,5 ml
-
+
+
19
Calcium
Serum
0,5 ml
-
+
-
20
Chlorida
Serum
0,5 ml
-
+
-
21
Magnesium
Serum
0,5 ml
-
+
-
22
Alk. Phospatase
Serum
0,5 ml
-
+
-
23
HBsAg Stick
Serum/plasma
0,5 ml
-
+
-
24
Anti Hbs Stick
Serum/plasma
0,5 ml
-
+
-
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73
HBsAg Titer AntiHBs Titer Anti Hbc IgM Anti Hbe Hbe Ag Anti HCV IgM Anti HAV Anti HCV HCV FT3 FT4 TSHs T3 T4 CEA AFP C-Peptida Besi TIBC HbA1c CRP RAF ASTO VDRL TPHA Ca 125 Ca 15.3 Ca 19.9 Ferritin Anti H Pillory Anti Toxoplasma Progesteron Testosteron Anti Rubella D-Dimer CMV LH CKMB Anti TB
Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum Serum
0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,2 ml
-
+ + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + +
-
74
HIV Stick
Serum
0,2 ml
-
+
-
75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85
Analisa Gas Darah Troponin T CK NAC LDH a-Amylase APTT Titer Fibrinogen Protrombin Time Trombin Time Recalcifikasi Time Urine Lengkap
Darah Arteri Serum Serum Serum Serum Darah Citrat Darah Citrat Darah Citrat Darah Citrat Darah Citrat Urine pagi
3 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 0,5 ml 10 ml
+ + + + + + -
+ + + + + + + + + -
-
Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk
Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk Dirujuk
86
Urine Esbach
Urine 24 jam
volume
-
-
-
87
PPT
Urine pagi
5 ml
-
-
-
88
BTA SPS
Sputum SPS
SPS
-
-
-
89
Sperma
Mani segar
-
-
-
-
90
LCS
Segar
3 ml
-
-
-
91
Transudat-eksudat
Segar
3 ml
-
-
-
92
Urine Narkoba
Segar di lab
5 ml
-
-
-
93
Creatinine klirens
Urine 24 jam
volume
-
-
-
94
Blood Smear
Darah EDTA
1 ml
+
+
-
95
Malaria
Darah Slide
1 ml
-
-
-
95
Filaria
1 ml
-
-
-
97
Reitz serum
Slide
-
-
-
-
98
Spesimen GO
Slide/sekret
-
-
-
-
99
Jamur Candida
Slide/sekret
-
-
-
-
+Formalin
-
-
-
-
100 Sediaan PA
a. b. c. d. e.
a. b. c. d. e.
a. b. c. d.
Dirujuk
II.1.4.6 Penyimpanan Spesimen Spesimen yang sudah diambil harus segera dikirim ke laboratorium untuk diperiksa, karena stabilitas spesimen dapat berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas spesimen antara lain : Terjadi kontaminasi oleh kuman dan bahan kimia. Terjadi metabolisme oleh sel-sel hidup pada spesimen. Terjadi penguapan. Pengaruh suhu. Terkena paparan sinar matahari. Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan dengan memperhatikan jenis pemeriksaan yang akan diperiksa. Persyaratan penyimpanan beberapa spesimen untuk beberapa pemeriksaan laboratorium harus memperhatikan jenis spesimen, antikoagulan/pengawet dan wadah serta stabilitasnya. Beberapa cara penyimpanan spesimen : Disimpan pada suhu kamar Disimpan dalam lemari es suhu 2-8OC Dibekukan suhu -20OC, -70OC atau -120OC Dapat diberikan bahan pengawet Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk serum atau lisat. II.1.4.7 Pengiriman Spesimen Spesimen yang akan dikirim ke laboratorium lain, sebaiknya dikirim dalam bentuk yang reatif stabil. Untuk itu perlu diperhatikan persyaratan pengiriman spesimen antara lain : Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas spesimen. Tidak terkena sinar matahari langsung Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja laboratorium termasuk pemberian label yang bertuliskan “Bahan Pemeriksaan Infeksius” atau “Bahan Pemeriksaan Berbahaya”. Suhu pengiriman harus memenuhi syarat.
II.1.4 Mempertahankan Mutu Pra Analitik 1. Mengerjakan proses/prosedur sesuai standar (SPO) yang telah ditentukan. 2. Melaksanakan dan mengevaluasi program QC. 3. Pengawasan dan monitoring kegiatan harian untuk mengurangi kesalahan-kesalahan yang mungkin muncul. 4. Ketersediaan anggaran dana dan personil yang memadai untuk kegiatan. 5. Pendidikan dan pelatihan berkelanjutan staf laboratorium. 6. Adanya dukungan penuh dari pihak manajemen dalam melakukan pelayanan yang standar dan bermutu.
Sumber data : Good Laboratory Practise (2004) dan Buku Pedoman dan SOP Rumah Sakit Ansari Saleh Banjarmasin (2012)