PROSEDUR PENGOPERASIAN INCINERATOR No. Dokumen
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM
No. Revisi
Halaman 1 / 10
DITETAPKAN OLEH DIREKTUR STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Tanggal Terbit 2 September 2017 dr. H. L. Herman Mahaputra, M.Kes NIP. 196811102001121003 Standar Operasional Prosedur Tata Cara Pengoperasian Incinerator adalah upaya untuk cara penggunaan incinerator agar sesuai dengan kemampuan operasional alat dan aman bagi operator lingkungan sekitar sehingga sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan. 1. Mengelola limbah B3 sesuai dengan ketentuan Kemenkes sehingga tidak mencemari lingkungan yang dapat menjadi sumber penularan penyakit bagi petugas maupun penderita 2. Mencegah menumpuknya limbah B3 di TPS limbah B3 sehingga mengurangi kenyamanan, keindahan dan terkesan kumuh. 3. Mencegah terjadinya infeksi nosokomial 4. Mencegah perindukan serangga ataupun binatang yang menyebarkan penyakit pada masyarakat sekitarnya.
1. 2. 3. 4.
5. 6.
UU RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Undang – Undang Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1204 Tahun 2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit PP RI No. 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No.18 Tahun 1999 tentang pengelolaan Limbah B3 Kep-01/Bapeda/09/1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3 PermenLHK No. 56 Tahun 2015 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah B3 bagi Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
PROSEDUR PENGOPERASIAN INCINERATOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM PROSEDUR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 2 / 10
PENANGANAN DAN PERSIAPAN LIMBAH SEBELUM DIBAKAR
1. Gunakan APD (Alat Pelindung Diri) 2. Pemilahan limbah di mulai dari unit penghasil limbah. 3. Limbah dipilah sesuai karakteristik limbah yaitu sampah medis (infeksius, benda tajam dan non infeksius) dan sampah domestik 4. Setelah sampah/limbah tersebut dipilah dan ditata menurut jenisnya maka untuk sampah : -
Medis infeksius di masukan kedalam kantong dengan warna kuning
-
Benda tajam di masukkan safety box
-
Medis non infeksius (botol infuse) dimasukkan kanting plastic warna putih
Setelah sampah/limbah mencapai 2/3 bagian, dipilin lalu diikat bagian atasnya dan diberi label yang jelas. 5. Sampah/limbah padat medis diangkut menggunakan trolly khusus sampah medis ke di TPS limbah B3 untuk di musnahkan di insinerator dan sampah/limbah domestic diangkut dg trolly khusus sampah domestic ke TPS sampah domestik yang selanjutnya sampah domestic tersebut diangkut oleh Dinas Kebersihan ke TPA. 6. Pastikan trolly sampah/limbah padat dalam kondisi kedap air dan tidak bocor.
PROSEDUR PENGOPERASIAN INCINERATOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 3 / 10
PENGATURAN KOMPOSISI LIMBAH B3 YANG AKAN DIBAKAR
7. Selanjutnya limbah padat medis tersebut diatur substitusi jenisnya atau komposisi limbah antara limbah medis tajam, limbah medis lunak dan limbah medis lainnya, 8. Dan lakukan penimbangan setiap jenis limbah medis menggunakan timbangan yang telah tersedia di area TPS limbah B3
PEMERIKSAAN SEBELUM PROSES PEMBAKARAN BERLANGSUNG
9. Periksa inlet aliran udara blower ke dalam chamber dari sumbatan - sumbatan yang berasal dari sisa abu. 10. Periksa pipa distribusi udara yang masuk ke dalam primary chamber. 11. Periksa semua pintu untuk penguncian secara tepat (tertutup rapat). 12. Periksa secondary chamber (afterburner ), burner menyala dan lidah api penuh dapat tercapai (di perjelas dengan suara yang dihasilkan dari ruang penyalaan). 13. Periksa saluran bahan bakar solar ke Burner 1,2 dan burner 3 14. Periksa kesediaan aliran listrik pada panel control.
PROSEDUR PENGOPERASIAN INCINERATOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 4 / 10
MENGALIRKAN BAHAN BAKAR SOLAR
15. Sebelum melakukan pembakaran pastikan bahan bakar solar dapat mengalir dengan baik.
PERSIAPAN BAHAN LIMBAH
16. Siapkan bahan limbah yang akan di bakar di incinerator 17. Limbah yang di masukkan ke dalam incenerator maksimal 2/3 dari kapasitas chamber utama incenerator 18. Cara memasukkan limbah ke dalam incinerator dengan membuka pintu hopper primary chamber,di umpan dengan sistem mechanical lifter (Robotic Arm) 19. Apabila disaat mesin beroperasi ada tambahan limbah yang akan di bakar,maka limbah tersebut hanya boleh diproses melalui tahap pengoperasian berikutnya. PERSIAPAN PEMANASAN CHAMBER/PENGGUNAAN PANEL CONTROL
20. Aktifkan MCB incoming. 21. Aktifkan semua MCB untuk beban dan control 22. Setting timer pembakaran selama 2 jam. 23. Masukan limbah kedalam bucket. 24. Putar selector switch ke kanan untuk power, maka lampu merah menyala. 25. Setting
Thermocontrol
temperatur
primary
chamber
1.0000C, dan temperatur secondary chamber 1.2000C. 26. Hidupkan Burner 3 (Secondary Chamber) sampai suhu >350 0
C.
PROSEDUR PENGOPERASIAN INCINERATOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM
No. Dokumen
27. Hidupkan
No. Revisi
Burner
1,2(Primary
Halaman 5 / 10
Chamber)sampai
suhu>4000C 28. Aktifkan pompa scrubber putar selector ke arah kanan,maka lampu hijau menyala. 29. Hidupkan Blower,putar selector switch ke kanan untuk blower 1,maka Blower 1 ON lampu hijau menyala.(cat : penambah supply oksigenmengatut butterfly valve 1 dibuka 80-90%) 30. Putar selector Switch ke kanan untuk Fan burner 2,maka fan Burner 2 ON, dan lampu hijau menyala. 31. Putar selector Switch ke kanan untuk Fan burner 3,maka fan Burner 3 ON, dan lampu hijau menyala. 32. Putar
selector
Switch ke kanan untuk burner 1,maka
Burner 1 ON dan lampu hijau menyala. 33. Putar
selector
Switch ke kanan untuk burner 2,maka
Burner 2 ON dan lampu hijau menyala. 34. Putar
selector
Switch ke kanan untuk burner 3,maka
Burner 3 ON dan lampu hijau menyala. 35. Tekan Push Bottom arah naik umpan bucket lift sampah (cat : untuk pengumpanan sampah secara bertahap 5 kali upan.Setiap umpan 20 menit,sesuai kapasitas incinerator). 36. Setelah
sampah
jatuh
kedalam
ruang
pembakaran
pertama,tekan Push Bottom arah turun. 37. Proses pembakaran berlangsung 38. Setelah waktu pembakaran selesai,secara otomatis burner 1,2,3 OFF secara bersamaan
PROSEDUR PENGOPERASIAN INCINERATOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM
No. Dokumen
39. Proses
No. Revisi
pendinginan
berlangsung
Halaman 6 / 10
otomatis
setelah
pembakaran kontinyu. 40. Putar selector switch ke kiri untuk Burner 1,2,3 p osisi OFF 41. Putar selector switch ke kiri untuk power Blower 1,2 dan fan Burner posisi OFF. 42. Putar selector switch ke kiri untuk pompa scrubber posisi OFF 43. Hidupkan Blower, putar selector switch ke kanan untuk Blower 1, maka Blower 1 ON dan lampu hijau menyala.( cat : penambah supply oksigen mengatur butterfly valve1 dibuka 80-90 %) 44. Putar selector switch ke kanan untuk Blower 2, maka Blower 2 ON dan lampu hijau menyala.(cat : butterfly valve 2 dibuka 100% ). 45. Putar selector Switch ke kanan untuk Fan Burner 1, maka fan Burner 1 ON dan lampu hijau menyala. 46. Putar selector Switch ke kanan untuk Fan Burner 2, maka Fan Burner 2 ON dan lampu hijau menyala. 47. Putar selector switch ke kanan untuk Burner 1, maka burner 1 ON dan lampu hijau menyala. 48. Putar selector switch ke kanan untuk Burner 2, maka burner 2 ON dan lampu hijau menyala.
PROSEDUR PENGOPERASIAN INCINERATOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 7 / 10
SUHU INPUT PADA MASING – MASING CHAMBER INCINERATOR
49. Suhu input berlangsung pada chamber 1 dengan suhu minimal 3500C, lalu 50. Suhu input pada chamber 2 dengan suhu minimal 4000C TEKNIK
MEMASUKAN
LIMBAH
B3
KEDALAM
INCINERATOR SECARA OTOMATIS
51. Setelah chamber 1 dan chamber 2 dipanaskan sesuai dari suhu sebelumnya maka siapkan limbah yang sudah dibakar. 52. Masukan limbah B3 yang telah disiapkan kedalam lift bucket untuk memasukan limbah B3 secara mechanical lifter (otomatis). 53. Lalu tekan tombol push botom yang berfungsi untuk menaikan lifter pada panel incinerator. 54. Setelah sampah jatuh kedalam ruang pembakaran pertama, tekan Push Buttom arah turun. 55. Langkah – langkah no. 21, 22 dan 23 lakukan setiap kali akan menambahkan limbah B3secara kontinyu kedalam incinerator. 56. Untuk pengumpanan limbah B3 dilakukan secara semi otomatis 50 kg/15 menit dengan kapasitas paling tinggi sebesar 200 kg/jam 57. Melakukan pencatatan dengan logbook setiap interval 10 menit selama pembakaran
PROSEDUR PENGOPERASIAN INCINERATOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 8 / 10
TEKNIK OPERASIONAL INCINERATOR
58. Teknik operasional berlangsung pada suhu operasional di chamber 1 dengan suhu minimal 8000C , lalu 59. Suhu operasional pada chamber 2 dengan suhu minimal 1.0000C 60. Untuk limbah Sitotoksik diumpankan pada suhu minimal 1.2000C. 61. Suhu tersebut telah berlangsung pada saat pengumpanan limbah ke dalam insinerator sampai pembakaran selesai 62. Selama limbah B3 yang dimasukan kedalam incinerator belum memenuhi spesifikasi incinerator maka lakukan pengumpanan secara bertahap hingga memenuhi jumlah limbah B3 sesuai spesifikasi incinerator. 63. Proses pembakaran berlangsung selama± 2 jam
SUHU
OPERASIONAL
PADA
MASING – MASING
CHAMBER INCINERATOR
64. Suhu operasional berlangsung pada chamber 1 dengan suhu minimal 8000C , lalu 65. Suhu operasional pada chamber 2 dengan suhu minimal 1.0000C 66. Suhu tersebut telah berlangsung pada saat pengumpanan limbah ke dalam insinerator sampai pembakaran selesai
PROSEDUR PENGOPERASIAN INCINERATOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM
No. Dokumen
67. Selama
No. Revisi
melakukan
Halaman 9 / 10
pengoperasian
alat
pengendali
pencemaran udara berupa wet scrubber selama pembakaran limbah B3 68. melakukan pengelolaan air limbah hasil pengoperasian wet scrubber dengan cara diolah pada instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
PENDINGINAN SETELAH PEMBAKARAN SELESAI
69. Setelah waktu pembakaran selesai, secara otomatis burner 1 dan 2 OFF secara bersamaan. 70. Proses
pendinginan
berlangsung
setelah
pembakaran
kontinyu. 71. Setelah waktu pendinginan selesai, secara otomatis Putar selector switch ke kiri untuk Power, Blower 1 & 2, Fan Burner 1 dan 2 OFF secara bersamaan. 72. Putar selector switch ke kiri untuk burner 1 dan 2. 73. Putar selector switch ke kanan untuk Power, maka lampu merah menyala. 74. Putar selector switch ke kanan untuk blower, maka blower ON dan lampu hijau menyala. 75. Putar selector switch ke kanan untuk Fan Burner, maka fan burner ON dan lampu hijau menyala. 76. Setelah selesai pendinginan secara otomatis Blower dan fan burner OFF. 77. Putar selector switch ke kiri untuk power, Blower dan fan Burner posisi OFF.
PROSEDUR PENGOPERASIAN INCINERATOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 10 / 10
Catatan : Apabila terjadi keadaan berbahaya segera tekan tombol Emergency Push Buttom. Semua beban akan mati, kemudian lakukan perbaikan pada unit yang mengalami kerusakan.
78. Pembuangan abu melalui ash banisher (otomatic) dilakukan setelah abu sudah dalam keadaan dingin (diperkirakan selesai pembakaran kontinyu) atau esok pagi sebelum pembakaran dimulai kembali, dengan cara menekan Push buttom kearah buka dan tutup pada Panel Control.
PERINGATAN/WARNING
79. Operator harus memakai sarung tangan tahan panas serta Baju kerja lapangan (Were Pack) atau APD (alat pelindung diri) pada saat dan selama pengoperasian 80. Pada saat loading limbah, pintu incinerator kemungkinan dalam kondisi panas, sehingga harus menggunakan sarung tangan saat membuka pintu. 81. Pada saat menutup, pintu incinerator jangan sampai terbanting atau terhempas, karena akan mempengaruhi refractor pada pintu. 82. Lubang burner tidak boleh sampai tertutup dengan limbah. 83. Dilarang membuka pintu utama ketika sedang terjadi pembakaran dalam incinerator. 84. Jangan mematikan sisa limbah padat yang masih membara dengan air
PROSEDUR PENGOPERASIAN INCINERATOR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MATARAM
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 10 / 10
85. Jangan menginsenerasi kaleng sprayer, container cat yang kedap udara, atau bekas lampu bohlam, neon bahan-bahan yang dapat atau mudah meledak jika terjadi perbedaan tekanan maupun temperatur tinggi hal ini akan merusak dinding refactory. UNIT TERKAIT
RUANG LINGKUP PENGAWASAN
Instalasi Kesehatan Lingkungan
Lokasi pengolahan limbah B3