Pedoman bagi Tim Penanggulangan Bencana Puskesmas Ngadirojo Kabupaten Wonogiri dalam upaya penanggulangan bencana yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo Kabupaten Wonogiri.
Pedoman Penanggulangan Bencana Rs
ASKEP
Penanggulangan Bencana KekeringanFull description
lap
Pedoman bagi Tim Penanggulangan Bencana Puskesmas Ngadirojo Kabupaten Wonogiri dalam upaya penanggulangan bencana yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo Kabupaten Wonogiri.Full description
KAK Penanggulangan BencanaFull description
k3Full description
dok RS
Program Penanggulangan Bencana (Disaster)
PENANGGULANGAN BENCANA DI DALAM RUMAH SAKIT
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PENGERTIAN
TUJUAN KEBIJAKAN
PROSEDUR
No.Dokumen 03.02.14
No. Revisi 1
Tanggal terbit
Ditetapkan, Direktur RS. Graha Juanda
3 Februari 2016
Halaman 1/3
Dr. Yuli Restiyanti, MARS Bila pada suatu waktu (relatif singkat) korban dalam jumlah melebihi pekerjaan rutin sehari – hari sehingga penanggulangannya khusus dengan tidak terkait kepada peraturan yang normal. Sebagai acuan unruk menangani keadaan bencana di dalam Rumah Sakit 1. Tim disaster dibentuk bedasarkan surat keputusan Direktur Rs.Graha Juanda 2. Ada program, rencana pelaksanaan latihan serta evaluasi disaster paling sedikit 1 tahun sekali. 1. Ketua tim mendeteksi kemungkinan meluasnya bencana serta perkiraan jmlah korban untuk menentukan penanggulanganya 2. Rincian operasi : Penanggulangan korban bencana dibagi menjadi : a. Korban bencana dengan kasus bedah (siaga bedah) 1) Siaga I : Jumlah korban 5-10 2) Siaga II : Jumlah korban 10-20 3) Siaga III : Jumlah korban >20 b. Korban bencana dengan kasus medik (siaga medik) 1) Siaga I : Jumlah korban 10-20 2) Siaga II : Jumlah korban 20-40 3) Siaga III : Jumlah korban >40 Siaga I a. Dokter IGD dengan 3 petugas membantu untuk pertolongan pertama untuk shif pagi,sedangkan sore dan malam hari dokter jaga dengan perawat ruangan terdekat sebagai triage officer. b. Dokter ruangan dan dokter jaga sebagai
komando bencana sementara,petugas informasi menghubungi ketua tim disaster. c. Dokter ruangan dan dokter jaga serah terima kepada ketua tim disaster
PENANGGULANGAN BENCANA DI DALAM RUMAH SAKIT
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
No.Dokumen 03.02.14
No. Revisi 1
Tanggal terbit
Ditetapkan, Direktur RS. Graha Juanda
3 Februari 2016
Halaman 1/3
Dr. Yuli Restiyanti, MARS d. Bagian sarana kebersihan, laundry,satpam menuju lokasi. e. Bagian farmasi mempersiapkan obatobatan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Siaga II a. Dokter dan perawat berada di lokasi kejadian b. Ketua tim melaporkan kejadian bencana kepada penanggung jawab. c. Dokter ruangan dan dokter IGD dengan 3 perawat lebih membantu untuk pertolongan pertama (shif pagi ) sedangkan sore dan malam hari oleh dokter jaga d. Perawat IGD 4 orang menuju lokasi untuk memberikan pertolongan dengan membawa peralatan secukup e. Bagian farmasi atas instruksi ketua tim mempersiapkan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. f. Ruangan kamar bedah dipersiapkan untuk melaksanakan tindakan yang diperlukan Siaga III a. Dokter dan kejadian.
perawat
berada
dilokasi
b. Ketua tim melaporkan kejadian bencana kepada penanggung jawab penanggulangan bencana dalam RS. c. Dokter ruangan dan dokter instalasi gawat darurat dengan tiga perawat / lebih membantu untuk pertolongan pertama (shif pagi ) sedangkan sore dan malam hari oleh dokter jaga. d. Bagian farmasi menyiapkan obat-obatan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. e. Ruang rawat inap dioptimalkan. f. Bagian kendaraan mempersiapkan ambulance untuk rujukan.
PENANGGULANGAN BENCANA DI DALAM RUMAH SAKIT
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
No.Dokumen 03.02.14
No. Revisi 1
Tanggal terbit
Ditetapkan, Direktur RS. Graha Juanda
3 Februari 2016
Halaman 1/3
Dr. Yuli Restiyanti, MARS
UNIT TERKAIT
3. Tempat evakuasi korban : a. Triage dilakukan ditempat yang aman, dekat dengan tempat kejadian. b. Korban dengan label merah, ditempatkan diruangan bagian depan ruangan tindakan gedung IGD. c. Korban dengan label kuning ditempatkan diruangan dalam kasus non bedah gedung IGD. d. Korban dengan label putih ditempatkan diruangan/kasus tindakan. e. Korban dengan label hijau ditempatkan di ruangan aula. f. Korban dengan label hitam langsung dibawa ke kamar jenazah. Sistem pelaporan : Dalam waktu 1 kali 24 jam, diwajibkan membuat laporan yang terperinci tentang: 1. Jumlah korban, lokasi 2. Jumlah yang dipulangkan / meninggal / rawat inap / dirujuk 3. Jumlah penyakit / luka dsb 4. Tenaga / sarana Laporan ditujukan kepada 1. Direktur Rumah Sakit 2. Humas/KIE 3. Rekam Medis 1. Seluruh unit kerja di RS Graha Juanda Bekasi 2. Unit IGD