PROSEDUR TRANSFER PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT
RS BHAYANGKARA TULUNGAGUNG
No. Dokumen
Standar Prosedur Operasional
No. Revisi
Halaman 1/4
MENETAPKAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TULUNGAGUNG Tanggal terbit dr. SUMARSONO,Sp Rad M.M AKBP NRP. 72010472
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Transfer pasien pindah perawatan ke rumah sakit lain adalah memindahkan pasien dari RS Bhayangkara Tulungagung ke RS lain untuk pindah perawatan karena tidak tersedianya fasilitas pelayanan yang dibutuhkan pasien Agar proses transfer/ pemindahan pasien berlangsung dengan aman dan lancar serta pelaksanaannya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan 1. Peraturan Direktur RS Bhayangkara Tulungagung Nomor.................................... tentang Prosedur Transfer Pasien Antar Rumah Sakit 2. Peraturan Direktur RS Bhayangkara Tulungagung Nomor .................................. tentang Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit A. Persiapan : -
Resume perawatan pasien Hasil pemeriksaan penunjang Formulir transfer/ serah terima Formulir monitor pasien Peralatan medis yang digunakan selama transfer sesuai kondisi pasien
B. Pelaksanaan : 1. Ucapkan salam “ Selamat pagi/ siang/ malam, Bapak/ Ibu” 2.
Informasikan pada pasien dan keluarga tentang rencana dan maksud transfer yang akan dilakukan. “Bapak/ Ibu, sehubungan dengan kebutuhan pelayanan Bapak/ Ibu, kami akan merujuk Bapak/ Ibu ke RS.... (sebutkan nama rumah sakit yang dituju) yang sesuai dengan kebutuhan Bapak/ Ibu, sebelumnya kami akan siapkan lebih dulu kebutuhan yang diperlukan untuk pemindahan”.
3.
RS BHAYANGKARA TULUNGAGUG
Lakukan koordinasi dengan petugas (dokter)
PROSEDUR TRANSFER PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 2/2
rumah sakit yang dituju dan komunikasikan tentang rencana pemindahan pasien yang meliputi: - Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin) - Diagnosa medis dan riwayat penyakit - Keadaan umum pasien Dokter yang merawat 4.
Alasan pasien dipindahkanSarankan pada pasien/ keluarga untuk mendapatkan informasi lebih lanjut kepada dokter medical informasi klinis (bila perlu)
5.
Pastikan adanya tempat dan pelayanan yang dibutuhkan pasien
6.
Pastikan siapa yang akan menerima saat transfer dilakukan
7.
Periksa kelayakan kondisi pasien untuk ditransfer (oleh DPJP/ Dokter Anesthesi/ Dokter IGD/ Dokter Ruangan)
8.
Tentukan SDM yang akan mendampingi pasien selama transfer dengan ketentuan sebagai berikut: -
-
-
Pasien Level 0: didampingi oleh TPK/ petugas keamanan dan perawat yang memiliki kompetensi minimal kemampuan BLS Pasien Level 1: didampingi oleh TPK/ petugas keamanan dan perawat yang memiliki kompetensi & cara pemberian oksigen, sudah berpengalaman dalam memberikan obatobatan yang spesifik, dapat melakukan suction dan perawatan tracheostomi bila memungkinkan Pasien Level 2: didampingi oleh TPK/ petugas keamanan yang memiliki kompetensi BLS dan perawat yang mempunyai kompetensi seperti pada level 1 ditambah dengan kompetensi: mempunyai pengalaman kerja 2 tahun merawat pasien kritis, dapat memberikan bantuan pernafasan menggunakan ambu bag, dapat menggunakan defibrilator, dapat melakukan
perawatan CVP -
RS BHAYANGKARA TULUNGAGUG
Pasien Level 3: didampingi oleh petugas yang memiliki kompetensi seperti pada level 2 ditambah dengan dokter yang memiliki kompetensi ACLS dan pengetahuan tentang panduan monitor pasien saat transfer.
PROSEDUR TRANSFER PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT
No. Dokumen
9.
No. Revisi
Halaman 3/4
Siapkan peralatan yang harus disertakan saat transfer pasien, sesuai dengan kondisi pasien berdasarkan Level yaitu: -
-
-
-
Pasien Level 0: Status rekam medis pasien, hasil pemeriksaan penunjang (foto rontgen, dll), formulir pemindahan antar ruangan yang sudah diisi dengan lengkap, kursi roda/ tempat tidur Pasien Level 1: Semua peralatan yang disertakan pada level 0 ditambah dengan tabung oksigen dan canul, standar infus, mesin suction dan pulse oximetri bila memungkinkan Pasien Level 2: Peralatan yang disertakan pada level 1 ditambah dengan Monitor EKG dan mesin defibrilator bila memungkinkan Pasien Level 3: Peralatan yang disertakan pada level 2 ditambah dengan alat bantu pernafasan.
10. Hubungi petugas ambulan dan informasikan tentang rencana transfer pasien 11.
Isi formulir transfer/ serah terima dengan lengkap
12. Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital pasien, sebelum pasien ditransfer oleh perawat pendamping 13. Informasikan pada pasien dan keluarga saat pasien akan ditransfer “Bapak/ Ibu, kita pindah ke RS....(sebutkan nama rumah sakit yang dituju) sekarang ” 14. Antar pasien ke rumah sakit yang dituju 15. Monitor kondisi pasien (keadaan umum, kesadaran, tanda-tanda vital) selama transfer 16. Catat hasil monitor kondisi pasien pada format monitor pasien 17. Lakukan serah terima dengan petugas (dokter/ perawat) rumah sakit yang dituju. Hal-hal yang
diserahterimakan adalah: - Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin) - Dokter yang merawat - Diagnosa medis dan riwayat penyakit - Keadaan umum, kesadaran dan hasil observasi tanda-tanda vital pasien - Tindakan yang telah dilakukan - Terapi yang telah diberikan (cairan infus, obat
RS BHAYANGKARA TULUNGAGUG
PROSEDUR TRANSFER PASIEN ANTAR RUMAH SAKIT
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman 4/4
obatan) Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan serta administrasinya (Laboratorium, radiologi, dll, serta untuk follow up hasil pemeriksaan yang belum selesai) - Alergi obat - Rencana tindakan, pemeriksaan penunjang, terapi yang akan dilakukan/ dilanjutkan serta administrasinya - Status Rekam Medis Pasien - Daftar barang pasien (bila pasien tidak ada keluarga) 18. Informasi lain yang dianggap perlu Tandatangani formulir serah terima 19. Kembalikan peralatan yang telah selesai dipakai saat transfer ke tempat semula -
C. Hal-hal yang perlu diperhatikan: Pastikan level kondisi pasien: - Level 0: Pasien yang hanya membutuhkan ruang perawatan biasa - Level 1: Pasien yang berisiko mengalami perburukan kondisi, pasien yang sebelumnya menjalani perawatan di High Nursing Deppedency Unit (HND) - Level 2: Pasien yang memerlukan observasi dan intervensi lebih ketat, termasuk penanganan kegagalan satu sistem organ atau perawatan pasca-operasi. - Level 3: Pasien yang membutuhkan bantuan pernapasan lanjut (advanced respiratory support) atau bantuan pernapasan dasar (basic respiratory support) dengan dukungan / bantuan pada minimal 2 sistem organ, termasuk pasien-pasien yang membutuhkan penanganan kegagalan multiorgan. Unit Terkait
1. InstalasiGawat Darurat (IGD) 2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
3. Instalasi Rawat Inap (IRNA) 4. Intensif Care Unit (ICU)