SEJARAH GEREJA UMUM TANGGAPAN BUKU Tugas Pribadi Sejarah Gereja Umum
Disusun oleh: Stanley Ardityabrata
Dosen Pengampuh: Desire Karo Karo, M.Th
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN ANAK BANGSA SURABAYA 2017
Tanggapan Buku Sejarah Gereja Umum Jonar S. Jonar T.H. Situmorang Penerbit ANDI Terbitan tahun 2014 442 Halaman Buku Sejarah gereja Umum yang ditulis oleh Jonar S. ini memiliki ketebalan yang cukup memakan waktu dalam membacanya. Tapi memang setelah dibaca akan membuka wawasan tentang perjalanan gereja selama ini yang bermula dari awal masehi hingga saat ini. Dalam tulisan ini tidak akan ditulis dengan detail isi buku tersebut, melainkan ringkasan dari buku yang cukup membawa informasi yang dibutuhkan bagi siapapun yang membaca tanggapan atas buku ini. Buku ini dituliskan oleh Jonar S. tidak dengan maksud untuk menyamai buku Sejarah Umum Gereja yang ditulis oleh Berhkoft atau Van Den End. Melainkan untuk memperkaya khasanah ilmu tentang perjalanan sejarah gereja dari masa ke masa dalam versi bahasa Indonesia yang lebih mudah dipahami oleh pembaca Indonesia. Buku ini juga dapat dijadikan salah satu pegangan mengajar bagi guru pengajar agama Kristen karena seperti kata Jonar S. dalam bukunya, “Guru yang pengetahuannya ensiklopedis pada bidangnya merupakan fenomena yang interesan.” Sejarah tidak dipandang hanya sekedar peristiwa dalam waktu tertentu, melainkan menjadi perjalanan waktu yang memberi arti dalam kehidupan manusia yang saling bersinggungan satu sama lain. Seperti kata-kata penulis, isi buku ini disusun dengan mempertimbangkan pemahaman pembaca yang dibantu dengan penyususnan secara kronologis. Sehingga pembaca tidak akan kehilangan arah dalam pusaran waktu di dalam buku yang dibacanya, atau kehilangan pijakan peristiwa dengan banyaknya informasi waktu, nama dan tempat, serta peristiwa. Semua fakta disusun dengan berhati-hati, dan menariknya, suatu peristiwa memiliki cabang peristiwa lain yang menjadi landasan pemahaman akan peristiwa itu sendiri. Contoh, pada Alkitab tidak ditemukan nama-nama murid 70 orang, tetapi melalui sumber lain ditampilkan nama-nama tersebut. Meskipun dengan catatan khusus, sumber nama-nama tersebut berasal. Juga tentang gereja Ortodoks. Kebanyak orang berpikir gereja Katolik adalah gereja resmi setelah masa rasul-rasul. Tetapi ternyata gereja Ortodoks telah ada sebelum gereja
Katolik. ortodoks juga bukan berbicara tentang kekolotan ajarannya, melainkan tentang pengajaran yang berdasarkan keaslian firman. Kata Ortodoks berasal dari bahasa Yunani, orthos-lurus dan doxa-kemuliaan. Gereja yang berpatokan pada firman Tuhan yang benar, yang berasal dari kanon-kanon Alkitab. Darimana penetapan kanon tersebut? Berdasarkan fakta-fakta, seperti: 1.
Penulisnya
2. Penerimaan gereja setempat 3. Pengakuan para bapa gereja 4.
Topik
5. Pendidikan pribadi.
Asal Kata Gereja Kata gereja di Indonesia banyak mengambil serapan dari bahasa Portugis yaitu igreja. Sedangkan gereja itu sendiri mengandung arti yang bukan menunjuk pada banguna atau benda saja melainkan tentang konsep diri yang berbeda dengan dunia ini. Kata Ekklesia secara jelas dipakai untuk menunjuk arti gereja sesungguhnya, dari kata ek dan kaleo, yang berarti dipanggil keluar. Arti dalam kekeristenan adalah orang-orang yang dipanggil keluar dari gelap dunia untuk menjadi terang. Istilah asli tentang perhimpunan orang-orang ini sebenarnya mengambil dari kata Ibrani yaitu qahal, yang berarti gereja dan dalam Septuaginta disahkan resmi kata qahal diartikan ekklesia. Secara pengertian gereja disimpulkan berarti: 1. Gedung atau tempat beribadah umat Kristen 2. Secara khusus diartikan sebagai pamggilan kepada orang percya untuk memberitakan keselamatan. 3. Pribadi-pribadi yang diselamatkan oleh Tuhan, menyatukan diri dalam persekutuan. 4. Sebagai persekutuan, setiap anggota saling menolong dan menguatkan, maka oleh Paulus disebut sebagai tubuh Kristus. Gereja yang asli harus memiliki: 1. Kelompok tersebut menyebut dirinya orang-orang Kristen 2. Percaya dan memberitakan ajaran Kristen yang berdasarkan Alkitab 3. kelompok tersebut harus menjadi gereja dan melakukan sakramen.
Secara tidak langsung Yahudi, Yunani dan Romawi mempengaruhi perkembangan gereja. Pada bidang budaya dan bahasa, Yunani menjadi jembatan penghubung bagi tersebarnya kekristenan dan gereja. Romawi sebagai penguasa pada saat itu juga memainkan peran penting bagi tersebarnya keristenan dan gereja. Apalagi ditambah dengan aniaya ratusan tahun yang justru semakin menyuburkan keristenan ke segala penjuru. Yahudi juga menjadi dasar yang kuat bagi tumbuhnya keristenan, baik dari segi etika, monoteisme, juga adopsi sinagog sebagai sistem pemerintahan bagi gereja mulamula.
Rasul Menjadi Saksi Kristus Sebelum Tuhan Yesus naik ke surga, Dia memberi Amanat Agung kepada muridmuridnya untuk menjadi saksi. Sebelum menjadi saksi mereka juga diperintahakan untuk tetap tinggal di Yerusalem, menantikan janji Bapa, yaitu datangnya Penolong yaitu Roh Kudus. Pada hari Pentakosta (Kisah rasul 2). semua murid berkumpul di rumah Markus, di Yerusalem dan mendapat kepenuhan dan baptisan Roh Kudus. Dari peristiwa tersebut menjadi tapak pertama bentuk gereja secara umum. Dari peristiwa itu juga para murid mempunyai keberanian untuk memberitakan Injil Kerajaan Surga kepada banyak orang. Disamping 12 orang murid langsung dari Tuhan Yesus, juga terdapat 70 orang murid yang menyertai penginjilan. 70 nama mereka juga tidak tertulis di dalam Alkitab, melainkan melalui tulisan Hippolitus dari Roma, murid Ireneus, murid Polikarpus . Meskipun diragukan dapat menambah gambaran perkembangan sejarah gereja. Mereka yang disebut Rasul adalah murid langsung dari Tuhan Yesus yang berjumlah 12 orang (kecuali Yudas Iskariot), dan menjadi saksi-saksi utama dalam pemeberitaan Injil serta membangun gereja-gereja awal. 1.
Simon Petrus
2.
Andreas
3.
Yohanes
4.
Yakobus
5.
Filipus
6.
Bartolomeus
7.
Tomas
8.
Matius
9. Yakobus anak Alfeus
10. Tadeus 11. Matias 12. Markus 13. Lukas 14. Barnabas 15. Paulus
Kekaisaran Roma Tidak bisa dibantah bahwa Roma atau Kekaisaran Roma menjadi salah satu komponen penting bagi penyebaran kekristenan. Meskipun harus dibayar dengan mahal, melalui aniaya orang-orang Kristen pada gereja masa awal. Awalnya Roma adalah sebuah negara republik, namun berkembangnya wilayah mereka dan republik tidak cukup mampu untuk mengatur negara dengan luas wilayah yang besar maka, Julius Caesar, seorang jendral yang luar biasa menjadikan roma sebagai kekaisaran. Mengangkat dirinya sebagai seorang penguasa yang berkuasa tunggal atau diktator. Meskipun nantinya yang menjadi Kaisar Pertama adalah anak didiknya yaitu Augustus. Nama mereka diabadikan ke dalam nama bulan yaitu Juli dan Agustus, sehingga dalam setahun menjadi 12 bulan. Bukti sejarah dan dokumentasi yang baik dari sistem Romawi terbukti membantu sejahrawan untuk dapat menemukan bukti otentik kelahiran Yesus yang terjadi pada jaman Kaisar Agustus, yang mengadakan sensus pendududuk. Hal tersebut sejalan dengan Injil Lukas, yang menuliskan kronologi peristiwa dengan baik. Bukti-bukti sejarah ini dapat menjadi landasan bukti yang kuat bahwa kekristenan bukan sekedar agama yang muncul karena wahyu seseorang, namun adanya Kebesaran cinta kasih Tuhan kepada manusia.
Penganiayaan Gereja Orang Kristen mulai teraniaya pada jaman sesudah Kaisar Augustus. Di jaman itu penyembahan kaisar menjadi suatu kewajiban, malahan kaisar disamakan dengan Tuhan. Maka mulailah orang Kristen menemukan tantangan iman. Beberapa hal yang menjadi akar penganiayaan orang Kristen
1. Menolak memuja kaisar 2. Tuduhan kanibalisme 3. Tuduhan penganut pesta seks/ pengumbaran nafsu secara kelompok 4. Dianggap tidak bertuhan 5. Mengganggu sistem sosial dan politis, dengan sikap yang tidak menyembah kaisar, memberitakan akhir jaman, dan nubuat-nubuat. Serta hal lain adalah, Kekristenan dianggap akan membangun negara tersendiri dan juga bukan lagi dianggap sekte dari Yahudi.
Fakta-fakta tersebut semakin menyudutkan orang Kristen dalam masyarakat roma dan rongrongan dari pemuka-pemuka Yahudi makin menyudutkan orang Kristen pada masa tersebut. 1.
Kaisar Nero
Nero adalah kaisar ke-6 di Roma, 54-68 M. Nero adalah seorang yang kreatif namunjuga jahat dan kejam. Pada masanya berkuasa Ia membakar kota Roma dan menyalahkan perbuatan tersebut kepada orang-orang Kristen, agar kemarahan rakyat tidak tertuju padanya. Orang kristen dikumpulkan di kolosium dan dihadapkan dengan singa, harimau dan serigala. Ada yang dimasukkan ke dalam kulit binatang, dikeringkan lalu dirobek-robek oleh anjing ganas atau diterjang banteng. Juga ada yang disiram minyak lalu dibakar di malam hari sebagai penerang pada pesta yang diadakannya. Korban kekejaman Nero antara lain: 1.
Petrus dan Paulus
2. Erastus, bendahara di Korintus 3. Aristarkhus darm Makedonia 4. Trofimus dari Efesus 5. Barnabas, yang disebut Yustus 6. Ananias, uskup Damaskus Pada masa akhir Nero, Yerusalem jatuh ke tangan Roma, Bait Suci dibakar dan ribuan orang dijadikan budak.
2. Kaisar Domitianus
Ia menjadi Kaisar pada 81-91 M. Yang paling terkenal dari kekejamannya adalah saat menghukum Polikarpus, uskup dari Smirna. Polikarpus adalah murid Yohanes, murid Yesus. Pada saat dia diadili di stadion dan dipaksa menghujat Tuhan, jawabnya “ Selama delapan puluh enam tahun aku melayani Dia. Dia tak pernah melakukan kesalahan kepadaku. Bagaimana mungkin aku dapatmenghujat dan menyangkal Raj aku yang telah menyelamatkanku?” Pada saat dibakar, Ia tampak sebagai emas yang berkilau dalam perapian, dan bau harum seperti dupa dan wewangian mahal yang berhembus keluar. Karena tubuhnya tidak terbakar maka algojo menikamnya dengan belati dan darahnya memadamkan api pembakaran. Kemudian mayatnya dibakar hingga menjadi abu. Kejadian tersebut malah menjadikan semangat kekristenan makin bangkit dan membuat banyak orang tidak percaya kagum atas kekuatan imannya.
Berturut-turut kaisar yang menganiaya orang Kristen: 3.
Kaisar Trajan (52-117 M)
4. Kaisar Markus Aurelius Antonius (161-180) 5.
Kaisar Lucius Septimius Severus (145-211)
- Ia menganiaya orang Kristen dengan sistematis dan beralasan politis. Orang kristen dianggap sebagai kelompok bawah tanah dan berciri trans-nasional. 6.
Kaisar Markus Clodius Pupienus Maximinus (235-238)
7. Kaisar Decius Trayanus (249-251) 8. Kaisar Valerian (253-260) 9. Kaisar Aurelian
- Masa damai lebih kurang 28 tahun. Namun dalam gereja timbul toleransi terhadap dunia, penyembahan berhala, ketamakan pemimpin gereja (jabatan uskup bisa dibeli). 10. Kaisar Dioclexian (284-305)
- Kaisar terakhir yang menganiaya orang Kristen.
Serangan Ajaran Sesat Penganiayaan gereja adalah serangan gereja yang terjadi dari luar. Hal tersebut malah semakin memurnikan gereja dan semakin berkembang. Serangan dari luar ini dapat
dengan mudah dilihat dan dapat diantisipasi. Penganiayaan justru semakin menjadikan gerja menjadi bergam dan kaya. Serangan berikutnya adalah dari dalam gereja itu sendiri. Seperti musuh dalam selimut, tidak terlihat dan sulit diantisipasi. Serangan tersebut dinamakan ajaran sesat atau bidah. Bentuk ajaran sesat tersebut adalah: 1. Heresy (Yunani-hairesis), pendapat atau credo yang bertentangan dengan pengakuan gereja. 2. Cult (Latin-cultus), ajaran yang menyimpang dari ajaran ortodoks. Bidah juga daat dikatakan sebagai ajaran palsu, menyesatkan orang percaya. Terlihat sebagai ajaran yang benar bagi orang biasa, namun bagi orang theologi bisa melihat kesesatan ajaran tersebut. Beberapa ajaran sesat yang menyerang gereja. Gnostisisme
Gnostik berasal dari kata Yunani, “gnosis,” yang berarti pengetahuan. Wujud gnostik adalah berusaha menggabungkan filsafat barat dengan agama timur. Yang terkenal sebagai pemimpinnya adalah Valentines dan Basilides. Pokok utama ajaran Gnostisisme adalah: 1. Asal dunia (kosmologi) 2. Tabiat manusia (antropologi) 3. Jalan menuju keselamatan 4.
Asal dosa
Doketisme
Berasal dari kata dokei yang berarti semu. Tubuh jasmani Yesus adalah semu, karena berbeda unsur-unsur pembentuknya dengan manusia. Sehingga menukar tempat kematiannya dengan Yudas Iskariot atau Simon dari Kirene. Marcionisme
Pencetusnya adalah Marcion, orang kaya di Bandar Sinope. Menurutnya, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru memiliki Elohim yang berbeda. Pada Perjanjian Baru, Elohim lebih tinggi derajatnya dari pada Elohim di Perjanjian Lama. Paulus menjadi pahlawan bagi aliran ini. Aliran ini tumbuh subur di abad ke-2. Sampai abad ke-5 masih terdengar ajaran ini di wilayah timur.
Ebionisme
Berasal dari kata Ibrani, “ebion,” yang berarti dilihat seakan-akan ada. Ada dua golongan ebionis, yaitu Farisi dan Essene. Golongan ini sebenarnya adalah agama Yahudi yang berubah bentuk. Menurut mereka Yesus hanyalah orang biasa yang kepenuhan Roh Kudus saja. Manicheisme
Ini adalah aliran yang campur aduk antara gnostik, unsur-unsur Kristen, agama Persia, dan filsafat Yunani (sinkretisme). Didirikanoleh Manicheus, yang hidup di Persia (216-276). Menurutnya ia adalah “parakletos” dan menyebut dirinya Rasul Yesus Kristus. Memiliki kanon tersendiri yang disebut Kanon Manicheus. Montanisme
Pemimpinnya adalah Montanus, dari Ardabau, dusun di Misia. Ia membagi sejarah menjadi tiga yaitu: 1. Dispensasi Perjanjian Lama dari Bapa 2. Dispensasi Perjanjian Baru dari Putra 3. Dispensasi Roh Kudus Baginya, ia adalah juru bicara parakletos, nabi dan reformator agama Kristen. Catatan dari Eusebius adalah, Montanus adalah petobat baru yang sangat berambisi menjadi pemimpin jemaat, sehingga ia membuka diri untuk iblis, sehingga dapat mendengarkan bunyi-bunyian yang tak dapat dimengerti. Arianisme
Arius adalah pelopornya, penatua dari Aleksandria. Menurutnya Yesus adalah ciptaan dari Elohim yang tertinggi. Munculnya kelompok ini mengakibatkan diadakannya Konsili Nicea, tahun 325. Intisari arianismen adalah meragukan ketuhanan dan kemanusiaan dari Yesus. Penerus ajaran ini berubah bentuk dalam ajaran saksi Yehovah. Apollinarianisme
Paham ini muncul dari uskup Laodikia,yang bernama Appolinarius dari Lodikia. Ajaran ini amat menentang Arianisme, sebaliknya sangat menekankan ketuhanan Yesus, sehingga mengabaikan kemanusiaan Yesus. Hal ini juga menyimpang dari Firman Tuhan. Ajaran ini pada konsili Konstatinopel yang kedua dianggap bidat dan terkutuk. Nestorianisme
Nestorius, Patriakh Gereja Ortodoks di Konstatinopel adalah pencetusnya. Ini adalh bentuk tentangan kepada ajaran Appoliarisme, namun ajaran ini juga terjerumus pada pemisahan kedua sifat Yesus tersebut. Yesus adalah dua sifat dan dua oknum. Konsili Chalcedon, pada 451 menolak ajaran Nestorius. Eutychianisme
Euthianus, seorang sarjana theologi, pada tahun 448, pemimpin gereja di Konstatinopel. Menurutnya dua sifat Yesus bercampur menjadi satu sehingga menimbulkan sifat ketiga. Pada tahap ini sifat ketuhanannya melampaui sifat kemanusiaannya. Atas usaha uskup Leo I, pada konsili Chalcedon, ajaran ini dianggap bidah.
Senjata dan Pertahanan Gereja Senjata yang dimiliki gereja untuk mempertahanka diri dari serangan yang menggoyangkan pengajaran Firman Tuhan dan iman percaya adalah melalui: 1.
Kanon Alkitab
2. Pengakuan Iman 3.
Jabatan Uskup
Asal Mula Kepausan Gereja Katolik Paus adalah uskup Roma, pemimpin spiritual Gereja Katolik, dan kepala negara Vatikan. uskup Roma sebagai penerus Santo Petrus. Paus adalah wakil Kristus. Gelar Paus pertama dipakai oleh Marselinus, uskup Roma. Selama seribu tahun kekuasaan Paus sangat besar di Eropa barat. Merekalah yang memahkotai kaisar-kaisar. Pada Konsili Vatikan 1, Paus diakui sebgai ganti Petrus yang menjadi pondasi gereja, wakil Elohim di bumi. Gereja Roma adalah satu-satunya gereja universal (am).
Dampak Agama Kristen sebagai Agama Negara Pada pemerintahan Kaisar Konstantinus, agama kristen mendapat tempat yang terhormat. Bahkan dijadikan sebagai agama negara, maka timbul pemeluk kristen yang tidak sepenuh hati. Hal ini yang menjadikan kekristenan menjadi kepuasan secara kedagingan.
Banyak bukti bahwa gereja mulai masuk tahap sekularisasi, seperti: Kebaktian dengan indah dan megah Jubah pejabat yang berwarna-warna Lilin, kemenyan, gedung gereja yang besar dan indah Pada abad keempat, orang Kristen mulai menghormati orang-orang kudus, malaikat dan Maria serta menyembah patung dan relik. Orang-orang penyembah dewa-dewi mendapat gantinya.
Perpecahan dalam gereja menjadi Gereja Barat dan Gereja Timur membuat kekuatan gereja secara menyeluruh melemah. Gereja Barat diatur penuh oleh Gereja Roma dengan Paus sebagai pemegang kekuasaan mutlak. Sedangkan pada gereja timur, patriakh-patriakh melepaskan tanggungjawab kepada masing-masing gereja. Gereja timur ini tercermin pada gereja-gereja ortodoks Rusia, gereja Syria, Gereja Nestorian. Gereja barat lebih mengutamakan tentang ajaran amal dan jasa serta penebusan dosa. Keselamatan adalah perbuatan Elohim. Kematian Kristus adalah perbuatan kasih juruselamat itu. Pada Gereja timur mementingkan perenungan. Keselamatan adalah suatu keadaan baru yang dikaruniakan Tuhan kepada manusia. Kemas ukan Tuhan kedalam manusia (inkarnasi), kebangkitan Kristus, menyebabkan manusia beroleh hidup yang kekal.
Perang Salib Peristiwa penaklukan di semenanjung Arabia oleh Islam, merupakan peristiwa yang luar biasa. Gelombang tersebut menyapu kantong-kantong ataupun gereja-gereja awal yang berdiri di Antiokhia, Edessa, Yerusalem, Siria, Aleksandria, sampai Asia Kecil, hingga meruntuhkan Bynzantium, Spanyol ditaklukkan. Menjawab penaklukan tersebut membawa paus Urban II untuk menyerukan perlawanan yan disebut Perang Salib. Tujuan utama, membantu Kaisar Bynzantium, Alexios I Komenos merebut daerahnya kembali dan merebut kembali Yerusalem. Perang Salib I (1096-1099)
Gelombang 1
Perang Salib rakyat, karena hanya kumpulan rakyat, bukan tentara terlatih. Gelombang 2 Pasukan dari Prancis, hingga dapat merebut Yerusalem dan mendirikan Kerajaan Yerusalem. Perang Salib II (1147-1149)
Perang akibat jatuhnya County Edessa Paus Eugenius III, Louis VII-Perancis, Conrad-Jerman Perang Salib III (1189-1192)
Perang Salib Para Raja, Raja Henry II-Inggris, Raja Phillipe II-Perancis vs. Salahuddin Al-ayyubi Henry diganti oleh Richard the lion Perang Salib IV (1202-1204)
Ekspidisi bersenjata ini malah berbalik untuk menyerang Konstatinopel, supaya memulihkan tahta Pageran Alexios IV Angelos. Dijanjikan bantuan keuangan dan persenjataan. Perang Salib V (1218-1221)
Menaklukkan Dinasti Ayyubiyyahyang di Mesir. Paus Innosensius III diganti Paus Honorius III. Dipimpin Raja Andreass II-Jerman Perang Salib VI (1228-1229)
Dipimpin oleh Friedrich II Perang Salib VII (1248-1254)
Dipimpin oleh Louis IX-Perancis. Ia ditangkap oleh Sultan Ayyubiyyah Turanshah dengan pasukan mamluk. Perang Salib VIII (1270)
Louis IX, meninggal dunia akibat penyakit. Pasukannya bubar kembali ke eropa. Latar belakangnya, Yerusalem dikuasai oleh Seljuk Muslim. Tujuannya, Melawan kekasisaran Muslim (Kalifah), sekaligus merebut Yerusalem. Juga untuk memperluas tanah kekuasaan. Hasil perang 200 tahun malah membuat jatuhnya Konstantinopel ke tangan orang Turki.
Pra Reformasi Gereja Masa ini ditandai dengan gerakan ilmu pengetahuan. Berkurangnya otoritas gereja Katolik dan berkembangnya ilmu pengetahuan. Sebelumnya ilmu pengetahuan dikendalikan gereja, bila ada hal baru harus atas restu gereja. Temuan-temuan ilmiha juga harus atas restu gereja, contoh nyata seperti temuan Copernicus, Heliosentris yang bertentangan dengan ajaran gereja Geosentris. Penganut ajaran Heliosentris ini diganjar hukuman bakar seperti yang dialami oleh zgiordano Bruno dan Lucilio Vanini. Galileo Galilei dihukum penjara seumur hidup. Pada akhirnya ilmu pengetahuan membuktikan Heliosentris, gereja meminta maaf pada Copernicus dan Galileo Galilei. Pada masa ini terasa kembali naiknya harkat martabat manusia, setelah sekian lama hidup manusia diatur oleh para pemuka agama maupun penguasa negara.
Reformasi dalam Gereja Reformasi yang terjadi dalam tubuh gereja seperti membawa gereja lahir kembali dan mendapatkan hidup yang baru. Martin Luther sebagai lokomotif gerakan untuk gereja baru yang berbeda dengab religiusitas Katolik. Sedangkan Yohanes Calvin sebagai pendiri gereja baru yang bersumber pada kemasyarakatan yang luas dan kuat, terbentuknya kembali pengertian gereja. Di Swiss juga terjadi reformasi gereja yang dipelopori oleh Ulrich Zwingli yang membawa kembali penyampaian kotbah dan ajaran yang bersumber dari Alkitab, dan menempatkan gereja dalam wewenang pemerintah kota bukan lagi atas kendali gereja Katolik Roma. Akibat dari reformasi yang terjadi dalam tubuh gereja terjadinya cabang dalam gereja kristen. Disamping dua aliran besar yaitu Kristen Ortodoks dan Katolik Roma, juga muncul Kristen Protestan. Dari cabang Kristen Protestan ini banyak muncul cabang-cabang Kekristenan baru, seperti Lutheran, Reformed, Anglican, Anabaptis, Mennonit, Baptis, Metodis, Bala Keselamatan, Adventis, Pentakosta, Kharismatik
Tanggapan dari Buku Sejarah Gereja Umum Secara terbuka buku ini dapat dikatakan sebagai buku yang ensiklopedis, bahakan membuka kemungkinan untuk dikembangkan menjadi beberapa jilid kecil dengan pendekatan ensiklopedia moderen yang mengutamakan keterangan gambar atau infografik. Setelah membaca buku ini dengan seksama, dapat dikatakan bahwa perkembangan pemikiran orang percaya juga mengalami naik turun seperti yang dialami oleh tokohtokoh gereja. Mungkin beberapa orang juga memiliki pemikiran awal yang sama dengan aliran-aliran yang dianggap bidah. Namun menurut saya hal itu adalah lumrah, karena kita manusia memiliki kodrat manusia yang mengandalkan pemikiran/ logika. Hanya saja ketika pemikiran tersebut mendapat rekasi dari keimanan kita, haruslah dengan bijak kita juga menguji pikiran-pikiran yang timbul dengan oengajaran yang ada masing-masing di gereja kita. Banyak hal gelap yang ditimbulkan oleh gereja, masa-masa gelap kemanusiaan haruslah tidak diulangi kembali. bagaimana caranya? kembali kepada kebenaran Firman Tuhan yang ada dalam Alkitab. Mahasiswa atau siapapun yang ingin mendalami kekeristenan haruslah membaca buku ini dan sejenisnya agar terbuka mata dan hati pada sejarah yang telah terjadi. Bukan untuk menakuti, melainkan belajar mengembangkan Kekeristenan dengan benar dan berdampak pada masing-masing lingkungan masyarakat yang didiami.