TATA GUNA LAHAN DEFINISI & PEMAHAMAN TERHADAP TATA GUNA LAHAN DAN PENGEMBANGAN LAHAN Lahan Lahan adala adalah h suatu suatu daerah daerah permuk permukaan aan di darata daratan n bumi bumi yang yang ciri ciri ciriny cirinya a mencakup segala tanda pengenal, baik yang bersifat cukup mantap maupun yang dapat diramalkan bersifat mendaur, dari biosfer, atmosfer, tanah, geologi, hidrologi, dan populasi tumbuhan dan hewan serta hasil kegiatan manusia dari masa lampau sampai masa kini, sejauh tanda-tanda tersebut memberikan pengaruh murad atas penggunaan lahan oleh manusia pada masa kini dan masa yang akan dating.(FAO !""# Lahan Lahan merupa merupaka kan n kesat kesatuan uan berbag berbagai ai sumbe sumberday rdaya a darata daratan n yang yang saling saling berint berintera eraksi ksi memben membentuk tuk suatu suatu sistem sistem yang yang struct structura urall dan fungsi fungsiona onal. l. $ifat $ifat dan perila perilaku ku lahan lahan ditent ditentuka ukan n oleh oleh berbag berbagai ai macam macam sumbe sumberday rdaya a yang yang meraja merajaii dan macam serta intensitas interaksi yang berlangsung antar sumberdaya. Faktor-faktor penentu sifat dan perilaku lahan tersebut bermatra ruang dan waktu. %engembangan lahan adalah pengubahan guna lahan dari suatu fungsi ke fungsi lain dengan tujuan untuk mendapat keuntungan dari nilai tambah yang terjadi karena perubahan guna lahan tersebut. &ata tata 'una Lahan (land ( land use# use# adalah suatu upaya dalam merencanakan penggunaan lahan dalam suatu kawasan yang meliputi pembagian wilayah untuk pengkhus pengkhususan usan fungsi-fun fungsi-fungsi gsi tertentu, tertentu, misalnya misalnya fungsi fungsi pemukiman, pemukiman, perdagan perdagangan, gan, industri, dll. encana tata guna lahan merupakan kerangka kerja yang menetapkan keputusan-keputusan terkait tentang lokasi, kapasitas dan jadwal pembuatan jalan, saluran air bersih dan air limbah, gedung sekolah, pusat kesehatan, taman dan pusat-pusat pelayanan serta fasilitas umum lainnya. &ata guna lahan merupakan salah satu faktor faktor penentu penentu utama dalam pengelola pengelolaan an lingkunga lingkungan. n. )eseimban )eseimbangan gan anta antara ra kawa kawasa san n budi budida day ya dan dan kawa kawasa san n kons konser er*a *asi si meru merupa paka kan n kunc kuncii dari dari pemban pembangu gunan nan berkel berkelanj anjuta utan n yang yang berwaw berwawasa asan n lingk lingkung ungan. an. &ata guna guna lahan lahan
merupakan
elemen
pokok
dalam
urban
design
yang
menentukan
dasar
perencanaan dalam dua dimensi, bagi terlaksanananya ruang tiga dimensi. %erencanaan tata guna lahan adalah inti praktek perencanaan perkotaan. $esuai dengan kedudukannya dalam prencanaan fungsional, perencanaan tata guna lahan merupaan kunci untuk mengarahkan pembangnan kota. +al itu ada hubungannya denagn anggapan lama bahwa seorang perencana perkotaan adalah seorang yang berpengatahuan secara umum tetapi memiliki suatu pengetahuan khusus. %engetahuan khusus kebanyakan perencana perkotaan ialah perencana tata guna lahan. %engembangan tata guna lahan yang sesuai akan meningkatkan perekonomian suatu kota atau wilayah.
•
PERENCANAAN TATA GUNA LAHAN eningkatnya kebutuhan akan sumber daya lahan untuk menunjang
pembangunan dan sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan tekanan terhadap pemanfaatan sumberdaya lahan di /ndonesia. $elain itu, pengembangan sumberdaya lahan juga menghadapi timbulnya konflik kepentingan berbagai sektor yang pada akhirnya masalah ekonomi menjadi kontra produktif satu dengan lainnya. )eadaan ini diperburuk lagi dengan sistem peraturan yang dirasakan sangat kompleks dan seringkali tidak rele*an lagi dengan tingkat kesesuaian
dan
kondisi
sosial
ekonomi
masyarakat.
)eadaan
ini,
dapat
menyebabkan sistem pengelolaan sumberdaya lahan yang tidak berkelanjutan dan menyebabkan suatu lahan menjadi tidak produktif. &ata guna lahan dan pengembangan lahan meliputi kawasan0 •
)ota, menurut definisi uni*ersal, adalah sebuah area urban sebagai puast pemukiman yang berbeda dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, kegiatan dan atau status hukum.
•
%erkotaan, merupakan pusat pemukiman yang secara administratif tidak harus berdiri sendiri sebagai kota, namun telah menunjukkan kegiatan kota secara umum dan berperan sebagai wilayah pengembangan
•
1ilayah, erupakan kesatuan ruang dengan unsur-unsur terkait yang batas dan
sistemnya
ditentukan
berdasarkan
pengamatan
administratif
pemerintahan ataupun fungsional •
)awasan,
erupakan
wilayah
yang
mempunyai
fungsi
dan
atau
aspek2pengamatan fungsional tertentu •
%erumahan, adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi sarana dan prasarana lingkungan. 3idominasi oleh bangunan-bangunan perumahan dalam suatu wilayah tanpa didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai.
•
%ermukiman, Adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung , baik yang berupa perkotaan maupu pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung kehidupan. 3itandai dengan adanya perumahan yang disertai prasarana dan sarana serta infrastruktur yang memadai. )awasan ini sesuai pada tingkat kelerengan 4-56 (datar hingga landai#.
•
%erkebunan, ditandai dengan dibudidayakannya jenis tanaman yang bisa menghasilkan materi dalam bentuk uang. &ingkat kelerengannya 7-56 (landai#.
•
%ertanian, ditandai oleh adanya jenis budidaya satu tanaman saja. &ingkat kelerengannya 7-56 (landai#.
•
uang terbuka hijau, dapat berupa taman yang hanya ditanami oleh tumbuhan yang rendah dan jenisnya sedikit. 8amun dapat juga berupa hutan yang didominasi oleh berbagai jenis tumbuhan. &ingkat kelerengannya 5956 (agak curam#.
•
%erdagangan, ditandai dengan adanya bangunan pertokoan yang menjual berbagai macam barang. &ingkat kelerengannya 4-76 (datar#.
/ndustri, ditandai dengan adanya proses produksi baik dalam jumlah kecil
•
maupun jumlah besar. &ingkat kelerengannya 7-56 (landai#. %erairan, ditandai oleh adanya aktifitas perairan, seperti budidaya ikan,
•
pertambakan, irigasi, dan sumber air bagi wilayah dan sekitarnya.
Perencanaan
Tata
Guna
lahan
pada
hakekatnya
adalah
pemanfaatan lahan yang ditujukan untuk suatu permukaan tertentu. Permasalahan yang mungkin timbul dalam perencanaan suatu lahan adalah masalah kesesuaian/kecocokan lahan terhadap suatu peruntukan tertentu. Hal yang terpenting dalam suatu perencanaan tata guna lahan adalah usulan rencana lokasi serta tujuan peruntukannya. Ada 3 tahapan dalam Perencanaan Tata Guna Lahan !. "elakukan sur#ey pendahuluan atas data$data dasar yang meliputi $ studi pustaka $ sur#ey lapangan $ pekerjaan laboratorium %memadukan peta dasar dengan peta tematik untuk digunakan laporan& '. "elakukan penilaian kapabilitas lahan dari hasil tahap pertama untuk berbagai peruntukan lahan 3. "enyiapkan rencana lokasi dan tujuan dari peruntukan lahan
PERTIMBANGAN DALAM RENCANA PENGGUNAAN LAHAN: !. (denti)kasi tujuan dan prinsip$prinsip serta mendaftar standar bagi penggunaan$pengunaan lahan %perumahan* perdagangan* industri* pendidikan dll$nya&. '.
"egidenti)kasi sifat dan pola perkembangan kota.
3. "elihat ka+asan yang belum berkembang dan +ilayah yang mempengaruhinya$$untuk perkembangan di masa depan. ,.
"enyatukan analisis dan hasil dari bagian$bagian sebelumnya$$ usulan bagi rencana penggunaan lahan komprehensif.
secara
terpadu
dan
-. Analisis dan identi)kasi sarana$sarana yang dapat digunakan untuk melaksanankan usulan rencana.
onsolidasi Lahan merupakan salah satu model pembangunan di bidang pertanahan* yang mencakup +ilayah perkotaan dan +ilayah yang memiliki
tujuan
untuk
mengoptimalkan
penggunaan
tanah
dalam
hubungan dengan pemanfaatan* peningkatan produkti)tas dan konser#asi bagi kelestarian lingkungan. &ujuannya adalah untuk mengembangkan kota secara lebih terkontrol dan meningkatkan cara pengembangan kota dengan lebih adil dan bernilai sosial. Aturan-aturan konsolidasi lahan perkotaan meliputi
!. Pemetakan kembali secara +ajib %compulsory reparcelation& atau disebut juga penyesuaian kembali* yaitu pengaturan bentuk dan luas %petak& yang disesuaikan dengan lokasi dan rencana lokal. '. Penjualan tanah bertahap %interim& secara +ajib %compulsory interim purchase&. 3. onsolidasi tanah pertanian dan kehutanan bagi pengembangan kota* dengan persetujuan pemiliknya untuk dijual dan digunakan.
KEUNTUNGAN KONSOLIDASI LAHAN
DIPANDANG DARI SEGI
SOSIAL DAN EKONOMI
1. Segi Sosial
onsolidasi Lahan dalam kota berguna sekali dalam menanggulangi kebutuhan akan perumahan serta dalam memberikan prasarana sosial ekonomi kepada penduduk kota secara lebih merata. euntungan yang diperoleh a. Pemilik tanah akan memperoleh kembali tanah berupa petak tanah yang bentuknya teratur dan dekat dengan prasarana lingkungan. b. onik dalam penggunaan lahan dapat dihindari dengan tertibnya kualitas lingkungan.
c. Taraf kehidupan penduduk dapat ditingkatkan dengan mengatur pemukiman sehingga menjadi sehat dan tertib. "asalah tuna+isma pun dapat ditanggulangi. d. 0eban pusat kota yang berlebihan dapat dikurangi karena tersediaanya prasarana sosial ekonomi yang memadai di sekitar permukiman. e. Pengendalian pengembangan tanah %land de#elopment control& lebih mudah dilakukan. f. Perkembangan perumahan liar dapat dicegah.
. Segi E!o"o#i
euntungan yang diperoleh a. "eringankan pembiayaan pemerintah dalam pengembangan kota. b. 1saha untuk tidak mengeluarkan biaya dalam mematangkan tanah secara khusus bagi pemilik tanah. c. "emberikan kemungkinan kepada penduduk kota dari berbagai lapisan* untuk dapat membangun menurut kemampuan masing$ masing. d. "eningkatkan frekuensi kegiatan perekonomian rakyat* karena tersedianya jalan dan sarana perangkutan. e. "emudahkan pemerintah melakukan in#estasi dan menarik in#estor. f. "enghambat terjadinya spekulasi tanah
KEUNTUNGAN KONSOLIDASI LAHAN SECARA UMUM: !. Pemilik tanah asal* yang mendapat keuntungan karena konsolidasi lahan dan pengaturan pemetakan kembali dapat meningkatan harga lahan. '. Pemerintah setempat* yang mendapat kontribusi dari sejumlah pemilik lahan untuk biaya konsolidasi lahan* dalam bentuk lahan atau uang.
3. "asyarakat umum* terutama perusahaan lahan dan bangunan karena
mendapat
kesempatan
kerja.
"asyarakat
yang
berpendapatan rendah mendapat untung jika diselenggarakan pembangunan rumah secara sosial %rumah murah&.
KELEMAHAN KONSOLIDASI LAHAN:
!. 2ukar mencari tanah penggantian. '. alam penjualan tanah secara bertahap yang di+ajibkan* terdapat kesukaran dalam
menentukan harga
tanah
untuk
menyaring
pembeli tanah dalam penjualan kepada umum. 3. a+asan konsolidasi lahan harus dipilih sehingga bagi permukiman dapat dijamin penyediaan minimal bagi prasarana sosial ekonomi* dan luas ka+asan proyek harus memungkinkan perkembangan yang sempurna dalam beberapa tahun saja.
BANK TANAH 0ank Tanah adalah suatu model instrumen penatagunaan tanah melalui mekanisme penyediaan tanah yang diatur oleh pemerintah. onsep dasar 0ank Tanah adalah pembebasan tanah sebelum ada pelaksanaan pembangunan. Fungsi :ank &anah0 a. Land
Purchaser
4
"embeli
tanah
untuk
mengendalikan penguasaan dan pengembangan tanah. b. Land Keeper
4
"engelola
tanah
sebelum
dilepaskan ke pihak yang memerlukan tanah. c. Land Warranty 4 0erfungsi mengamankan penyediaan*
peruntukan*
dan
pemanfaatan
tanah untuk menjamin nilai tanah yang stabil dalam sistem pasar tanah yang e)sien.
)eunggulan :ank &anah0
a. 2ebagai alat strategis dalam aplikasi 5encana Tata 5uang. b. "engendalikan lonjakan harga tanah 6 menjamin penyediaan tanah yang sesuai dan terjangkau pada tingkat harga tanah yang e)sien. c. "engantisipasi "onopoli dan 7ligopoli dalam penguasaan tanah. d. "engefekti)kan koordinasi dan pemrograman in#estasi dan strategi pembangunan antara pihak s+asta dan pemerintah.
)elemahan :ank &anah0
a. Tidak menjamin pengendalian pengadaan tanah sepenuhnya. b. Pengadaan* pengelolaan dan pengembangan tanah menjadi siap bangun lengkap dengan prasarananya pada skala besar butuh dana besar. c. 2elama pengelolaan atau sebelum tanah dilepaskan ke pengguna ada kemungkinan terjadi pendudukan liar d. 0ank Tanah harus bersaing dengan pihak pengembang yang cenderung lebih jeli memilih lokasi yang strategis. e. Tidak sesuai antara Supply dan Demand.
STUDI KASUS $ebagai gambaran saat ini penggunaan lahan di )abupaten ;epara dibedakan menjadi < yaitu 0 . %enggunaan lahan Rural atau %edesaan yang meliputi penggunaan tanah sawah tegalan, kebun campur, tambak dan perkebunan, yang menyebar pada beberapa bagian wilayah )abupaten ;epara. 9.
%enggunaan lahan Urban atau %usat )eramaian yang meliputi penggunaan tanah perumahan, perekonomian, jasa perdagangan, industri dan lain sebagainya, yang tersebar di bagian =tara, &engah dan $elatan wilayah )abupaten ;epara.
<.
%enggunaan lahan Enviromental Conservation atau konser*asi lingkungan yang meliputi penggunaan lahan pada daerah perairan )epulauan )arimunjawa.
:erikut ini merupakan tabel gambaran proporsi data guna lahan yang ada di )abupaten ;epara, yaitu 0 No La$a"
L%as Ha'
1
:angunan 2 %ekarangan
97,9>!
&egalan 2 )ebun
7,<9
(
$awah
9>,?
)
&ambak
,94<
*
+utan
!,4!>
+
%erkebunan
<,!5?
,
%enggunaan lainnya
9,"!5
2edangkan berikut ini adalah rencana tata guna lahan di 8akarta tahun '9!9$'939
%eta
berikut
menunjukkan
bahwa
@ona
berwarna
ungu
merupakan
area
perdagangan atau diperuntukkan untuk kegiatan komersil, pemerintahan dan sedangkan @ona kuning merupakan peruntukan lahan untuk pemukiman dan @ona hijau merupakan peruntukan untuk kawasan terbuka hijau budidaya.
Sumber: http://elompo!a"epara#$ordpress#com/goes%to%"epara/&isi/tata%guna%lahan/ http://"aarta#ompasiana#com/layanan%publi/'()!/(*/(+/ada%apa%dengan% rencana%tata%ruang%"aarta%'(!(%+*'!,-#html
ANALISIS
:erdasarkan tabel proporsi data guna lahan di )abupaten ;epara, terlihat bahwa tata guna lahan didominasi untuk bagunan dan pekarangan. )emudian setelah itu, digunakan untuk sawah. &ata guna lahan terkecil digunakan untuk tambak. :erbeda dengan rencana tata guna lahan tahun 944-94<4 di ;akarta. &ata guna lahan masih didominasi oleh pemukiman dan kawasan perdagangan. 3ari
gambar dapat terlihat bahwa peruntukan lahan untuk kawasan terbuka di ;akarta sangat minim. 3engan rencana tata guna lahan seperti ini, maka apakah ;akarta masih bisa terselamatkan dari bahaya banjir :anyaknya gedung-gedung dan kurangnya daerah resapan air di ;akarta tentu merupakan masalah yang seringkali mengakibatkan banjir. :ila dibandingkan dengan proporsi peruntukan lahan di ;epara, tata guna lahan memang tetap didominasi untuk bangunan. 8amun daerah hijaunya pun cukup banyak, mencakup sawah, kebun, dan hutan. aka, sudah seharusnya tata guna lahan di ;akarta dibenahi kembali. engingat kompleksitas masalah ;akarta yang juga dalam pembenahannya sangat memerlukan ruang terbuka hijau. &idak hanya banjir, tingkat polusi di ;akarta pun tergolong tinggi. $alah satu pembenahannya tentu saja dengan memperbanyak ruang terbuka hijau sehingga bisa memperbaiki aliran udara kota ;akarta dan sekitarnya yang juga termasuk kota-kota besar di /ndonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http022nembokkopi.blogspot.com29492492definisi-pemahaman-terhadap-tata-guna.html http022kasihdalamkata.blogspot.com2944242tata-guna-lahan.html http022kelompok
2452ada-apa-dengan-rencanatata-ruang-jakarta-94<4-5>9<"?.html