Telaah Staff
Penekanan Losses Dengan Pemerataan Beban pada trafo distribusi Studi Kasus UPJ Benjeng Area Pelayanan Dan Jaringan Gresik (
[email protected] /
[email protected] / 085273253532)
I. PEN PENDAH DAHUL ULU UAN Sela elain
sebagai
sebuah
Perusahaan
yang
bertujuan
untuk
memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen listrik, PT PLN Persero dala dalam m kapa kapasi sita tas s nya nya seba sebaga gaii Bada Badan n Usah Usaha a Mili Milik k Nega Negara ra (BUM (BUMN) N) merupakan sebuah perusahaan yang berorientasi Profit. Tetapi pada kenyat kenyataan aannya nya,, Interv Intervens ensii pemeri pemerinta ntah h dalam dalam peneta penetapan pan TDL TDL (Tari (Tarif f Dasar Listrik) Menyebabkan PT PLN Persero tidak mampu menjalankan fungsi fungsi bisni bisnis s semest semestiny inya. a. Tentu Tentu terlal terlalu u kompl kompleks eks untuk untuk memb membaha ahas s bagaim bagaimana ana menin meningka gkatka tkan n TDL, TDL, aspek aspek yang yang melin melingku gkupi pinya nya terlal terlalu u rumi rumit, t, ini ini terk terkai aitt aspe aspek k poli politi tis s dan dan selu seluru ruh h makn makna a yang yang meng mengal alir ir didalamnya. Sehingga satu-satunya jalan untuk menyelamatkan pendapatan PT PLN Persero Persero adalah adalah menguran mengurangi gi semaksim semaksimal al mungkin mungkin potensi potensi yang dapat menyebabkan berkurangnya pendapatan dari penjualan listrik dan
hal
itu
adalah
menekan
susut
/
Losses. es.
Losses
sendiri
sederhananya dapat diartikan Listrik (KWH) yang tidak menjadi rupiah, penger pengerti tian an ini memb membawa awa kita kita pada pada kesim kesimpul pulan an bahwa bahwa peneka penekanan nan losses losses dapat dapat menyeb menyebabk abkan an profi profitt PT PLN Perser Persero o Mening Meningkat kat,, dan – paling tidak- dapat mengurangi beban pemerintah dalam mensubsidi PLN.
II. PERMASALAHAN Area Pelayanan dan Jaringan Gresik sebagai salah satu bagian dari PT PL PLN N Pers Perser ero o juga juga haru harus s dapa dapatt meng mengam ambi bill pera peran n dala dalam m pros proses es
1
Telaah Staff
penurunan Losses ini. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan timbul losses, salah satu diantara nya adalah Akibat dari Ketidakseimbangan beban pada transformator transformator distribusi distribusi yang menyebabkan menyebabkan arus mengalir pada pada pengha penghanta ntarr netral netral trafo trafo dan menyeb menyebabk abkan an losses losses,, tentu tentu saja saja keseimbangan sempurna tidak dapat dilakukan, karena –tentu- tidak memungkinkan pengguna listrik menghidupkan peralatan yang sama dan dalam waktu bersamaan. Yang bisa kita lakukan adalah membuat kondisi pemerataan yang maksimal. maksimal. Perm ermasal asalah ahan an
ini
muncu uncull
acap acap
kali ali
diseba sebab bkan kan
kuran urang gnya nya
pengaw pengawasa asan n terhad terhadap ap pihak pihak ketig ketiga a menge mengenai nai pemasa pemasanga ngan n beban, beban, sehi sehin ngga gga
yang ang
ter terjadi adi
adal adalah ah kon kondisi disi dimana ana
dibe dibeb banka ankan n jauh auh meleb elebiihi
fasa fasa yang ang
sal salah
satu atu
fasa asa
lain ain dan hal inil nilah yang yang
menyebabk menyebabkan an arus yang mengalir mengalir pada penghantar penghantar netral netral semakin semakin besar. Adapun penulisan telaah staf ini mengambil sample UPJ Benjeng dikarenakan,
pada
pelaporan
susut
(RB-12),
UPJ
benjeng
menyumbangkan susut yang relatif besar.
III. PRA ANGGAPAN 1. Kare Karena na kura kurang ng nya nya peng pengaw awas asan an kepa kepada da piha pihak k rekan rekanan an terk terkai aitt masalah pemasangan beban pada phasa tertentu 2. Kondisi kurang nya pengawasan yang terjadi cukup lama, sehingga kemungkinan terjadinya ketidakseimbangan beban semakin besar 3. Besa Besarn rnya ya loss losses es di UPJ UPJ benj benjen eng, g, sehi sehing ngga ga dipe diperl rluk ukan an sebu sebuah ah program untuk menurunkan losses
IV. DASAR TEORI 4.1. Losses
2
Telaah Staff
Losses Losses pada
jaringan jaringan distrib distribusi usi dalam dalam sistem sistem ketenagali ketenagalistri strikan kan
merupa merupakan kan kehila kehilanga ngan n kwh energi energi yang yang tidak tidak dapat dapat dimanf dimanfaat aatkan kan,, sehin sehingga gga hal ini ini merupa merupakan kan salah salah satu satu bentuk bentuk pembo pemboros rosan an energ energii serta menurunkan efisiensi. Pada dasarnya susut jaringan distribusi dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1. Susu Susutt tek tekni nis s 2. Susu Susutt non non tekn teknis is SUSUT TEKNIS akan memunculkan alternatif penanganan energi yang hilang pada sistem jaringan distribusi karena faktor karakteristik dan kondisi teknis SUSUT NON TEKNIS, adalah energi yang hilang bukan karena sebab teknis, diantaranya karena salah pengukuran, salah perhitungan, salah catat catat,, sala salah h baca baca,, sala salah h data data entr entrii baik baik dise diseng ngaj aja a maup maupun un tida tidak k disengaja Pendistribusian Pendistribusian Neraca KWH di elemen jaringan
SUSU T NON TEKNI S
SUSUT SUSUT TOTAL
= I2 x R x Jam x Rp = kWh
beli
– kWh jual TT – kWh jual TM – kWh jual TR –
kWh PS 3
Telaah Staff
SUSUT TEKNIK
= I2 R JTM + TRAFO + I 2 R JTR
SUSUT NON TEKNIS = SUSUT TOTAL – SUSUT TEKNIS Pengendalian & penanggulangan susut/losses teknis a) Pembebanan trafo yang tidak seimbang antar fasanya
b) Pembebana Pembebanan n trafo melebihi melebihi kapasitas kapasitas dalam dalam waktu yang lama lama (over load) c) Loss contact pada peralatan listrik
d) Pemasanga Pemasangan n trafo arus (ct) (ct) terlalu terlalu besar tidak tidak sesuai dengan dengan daya yang diukur e) Akurasi Akurasi alat ukur ( kwh kwh meter meter ) 4.2. Transformator Tra Trans nsfo form rmat ator or adal adalah ah su suat atu u alat alat list listri rik k yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k mentransformasikan daya atau energi listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, melalui suatu gandengan magnet dan dan
berd berdas asar arka kan n
prin prinsi sip p
indu induks ksii-el elek ektr trom omag agne net. t.
Tran Transf sfor orma mato torr
digu diguna naka kan n seca secara ra luas luas,, baik baik dala dalam m bida bidang ng tena tenaga ga list listri rik k maup maupun un elektronika Perhitungan Arus Beban Penuh (Ifl) Transformator Transformator Daya transformator bila ditinjau dari sisi tegangan tinggi (primer) dapat dirumuskan sebagai berikut: S
=
3Vll I
Dimana: S = Day Daya a tran transf sfor orma mato torr (kVA (kVA)) Vll = Tegangan antar fase sisi primer (V) I
= Arus ja jala-jala ala (A (A)
Sehingga untuk menghitung arus beban penuh (full load current, Ifl) dapat menggunakan rumus: 4
Telaah Staff
I fl
S
=
3Vll
Dimana: Ifl
= Arus beban penuh (A)
S
= Daya transformator (kVA)
Vll
= Tegangan antar fase sisi sekunder (V)
4.3. 4.3. Rugi Rugi-r -rug ugii Akib Akibat at Adan Adanya ya Arus Arus Netr Netral al Pada Pada Peng Pengha hant ntar ar Netral Transformator Sebagai akibat dari ketidakseimbangan beban antara tiap-tiap fase pada sisi sekunder transformator (fase R, fase S, fase T) mengalirlah arus arus di netral netral transf transfor ormat mator. or. Arus Arus yang yang mengal mengalir ir pada pada pengha penghanta ntarr netr netral al
tran transf sfor orma mato torr
ini ini
meny menyeb ebab abka kan n
rugi rugi-r -rug ugi. i.
Rugi Rugi-r -rug ugii
pada pada
penghantar netral transformator ini dapat dirumuskan dirumuskan sebagai berikut:
Pn
=
2
I n x R n
Dimana: Pn
= Rugi-rugi pada penghantar netral transformator (Watt)
In
= Arus yang mengalir pada netral transformator transformator (A)
Rn
= Tahanan penghantar netral transformator (Ω)
4.4. Ketidakseimbangan Beban Yang dimaksud dengan keadaan seimbang adalah suatu keadaan di mana: •
Ketiga vektor arus / tegangan sama besar.
•
Ketiga vektor saling membentuk sudut 120o satu sama lain.
Sedang Sedangkan kan yang yang dimaks dimaksud ud dengan dengan keadaa keadaan n tidak tidak seimb seimbang ang adalah adalah keadaa keadaan n di mana mana salah salah satu satu atau atau kedua kedua syarat syarat keadaa keadaan n seimb seimbang ang tidak terpenuhi. Kemungkinan keadaan tidak seimbang ada 3 yaitu : •
Ketiga vektor sama besar tetapi tidak membentuk sudut 120o satu
sama lain.
5
Telaah Staff
•
Ketiga vektor tidak sama besar tetapi membentuk sudut 120o satu
sama lain. •
Ketiga vektor tidak sama besar dan tidak membentuk sudut 120o
satu sama lain.
IS
IT
IS
o
12 0
o
1 35
IT
o
o
12 0
1 20
o
1 20
o
10 5
`
IN `
IR + IT IR
IR
(a)
(b)
Gambar 4.1. Vektor Diagram Arus
Gambar 4.1(a) menunjukkan vektor diagram arus dalam keadaan seimbang. Di sini terlihat bahwa penjumlahan ketiga vektor arusnya a rusnya (IR, IS, I T) adalah sama dengan nol sehingga tidak muncul arus netral (IN). Sedang Sedangkan kan pada pada Gambar Gambar 4.1(b) 4.1(b) menun menunjuk jukkan kan vektor vektor diagra diagram m arus arus yang tidak seimbang. Di sini terlihat bahwa penjumlahan ketiga vektor arusnya arusnya (IR, IS, I T) tidak tidak sama sama dengan dengan nol sehin sehingga gga muncu muncull sebuah sebuah besaran yaitu arus netral (IN) yang besarnya bergantung dari seberapa besar faktor ketidakseimbangannya. ketidakseimbangannya.
4.5. Penyaluran Dan Susut Daya Misa Misaln lnya ya daya daya sebe sebesa sarr P disa disalu lurk rkan an mela melalu luii su suat atu u salu salura ran n dengan penghantar netral. Apabila pada penyaluran daya ini arus-arus fasa dalam keadaan seimbang, maka besarnya daya dapat dinyatakan sebagai berikut: P = 3 . [V] . [I] . cos ϕ
6
Telaah Staff
Dengan : P
: Daya pada ujung kirim (Watt)
V
: Tegangan fasa – netral pada ujung kirim (V)
cos
: Faktor daya
ϕ
Daya yang sampai ujung terima akan lebih kecil dari P karena terjadi penyusutan dalam saluran. Jika [I] adalah besaran arus fasa dalam penyaluran daya sebesar P pada keadaan seimbang, maka pada penyaluran daya yang sama tetapi dengan keadaan tak seimbang besarnya arus-arus fasa dapat dinyatakan dengan koefisien a, b dan c sebagai berikut:
[ I ] = a [ I ] [ I ] = b [ I ] [ I ] = c [ I ] R
S
T
dengan IR , IS dan I T berturut-turut adalah arus di fasa R, S dan T. Bila faktor daya di ketiga fasa dianggap sama walaupun besarnya arus arus berbeda, berbeda,
besarn besarnya ya daya yang disalu disalurka rkan n dapat dinyat dinyataka akan n
sebagai: P = (a + b + c) . [V] . [I] . cos ϕ
Apab Ap abil ila a
per persam samaanaan-pe pers rsam amaa aan n
di
atas atas
meny menyat atak akan an
daya daya
yang yang
besa besarn rnya ya sama sama,, maka maka dari dari kedu kedua a pers persam amaa aan n itu itu dapa dapatt dipe dipero role leh h persyaratan untuk koefisien a, b, dan c yaitu: a+b+c = 3 dimana pada keadaan seimbang, nilai a = b = c = 1.
V. PEMBAHASAN
7
Telaah Staff
Lang Langka kah h Pert Pertam ama a dari dari dari dari pemb pembah ahas asan an tela telaah ah staf stafff ini ini adal adalah ah pengumpulan data. Data-data yang diperlukan ; 1. Data pengukuran GTT UPJ Benjeng. Data didapat dari Rekanan CV Tiga Putra Jaya yang ditunjuk sebagai pelaksana Pengukuran GTT UPJ Benjeng Catur Wulan IV (Okt-Des 08) 2. Data impedansi kawat/SPLN 64 tahun 1985 3. Data Data panjan panjang g pengha penghanta ntarr netral netral/li /line ne (jurus (jurusan) an) setiap setiap trafo. trafo. Data Data didapat dari Mapping APJ Gresik 4. Data susut kumulatif UPJ Benjeng tahun 2008 (laporan RB-12) 5. Data mengenai harga/kwh beli (transfer Pricing) 7. Data Beban penyulang Morowudi dan Ngabetan UPJ Benjeng 6. Data Harga Prakiraan Sendiri (HPS) metropolis metropolis 2008
5.1. Pembebanan Trafo Sample perhitungan di ambil dari data Trafo •
No Gardu
: T 04
•
Penyulang
•
Merk
•
Seri/Tahun
: SERI No. 32535/1985
•
Daya Trafo
: 100 KVA
: Morowudi : TRAFINDO
Phas a
Tegangan (V)
P-P R S
381 217 219
Beban (Ampere) Line Line Line Line A B C D 23 75 58 54 8
Telaah Staff
T
215
68
N
29
62 23
Tabel 5.1. Hasil Pengukuran Trafo 04 Penyulang Morowudi
S Total = SLINEB + SLINED SLINE B = SR line B + SS Line B + S T
Line B
SLINE B = ( 217 x 23 ) +( 219 x 58 ) + ( 215 x 68 ) = 32.313 KVA SLINE D = SR line D + SS Line D + S T
Line D
SLINE D = ( 217 x 75 ) +( 219 x 54 ) + ( 215 x 62 ) = 41.431 KVA S Total = 32.313 + 41.431 = 73.744 KVA S total S
=
73.744 100% 100 100
=
74 %
Ketidakseimbangan pada Transformator Line B
I rata - rata
=
I R + IS 3
+
IT
=
23 + 58 + 68 3
I R = a * I
maka: a
=
IS
=
maka: b
=
IT
=
c
=
b * I
c*I
maka:
I R I IS I I T I
=
=
=
=
23 49,67 58 49,67
68 49,67
49,67 Ampere =
=
0, 46
1,17
=
1,37
Rata-rata ketidakseimbangan beban (%) adalah: | a −1 | + | b −1 | + | c −1 | * 100% 3 | 0,46 −1 | + | 1,17 −1 | + | 1,37 −1 | = * 100% 3 = 35,79 % =
Sehi Sehing ngga ga dike diketa tahu huii keti ketida daks ksei eimb mban anga gan n beba beban n pada pada T 04 sebe sebesa sarr 35,79 %
9
Telaah Staff
5.2. Losses Akibat adanya Arus Netral Losses Akibat adanya arus netral pada Trafo 04 penyulang morowudi Data R Penghantar ; •
Netral AAAC 1 x 50 mm2 : 0,6452 Ω/km ( Data Impedansi Kawat / SPLN 64 Tahun 1985 )
Panjang Penghantar Netral ; •
Line B : 892 892 Meter, sehingga sehingga R = 0,892 0,892 x 0,6452 = 0,5755 Ω
•
Line D : 873 873 Meter, sehingga sehingga R = 0,873 0,873 x 0.6452 = 0,5633 Ω
P
N LINE B
= IN LINE B 2 X R
P
N LINE B
= 292 X 0,5755 = 0,484 KW
P
N LINE D
= IN LINE D 2 X R
P
N LINE D
= 232 X 0,5633 = 0,298 KW
P
N TOTAL
= P N LINE B + P
P
N TOTAL
= 0,484 + 0,298 = 0,782 KW
N LINE B
N LINE D
N LINE D
Dimana daya aktif trafo adalah sebesar: P
=
S x cos
ϕ
=
100 kVA x 0,85
=
85 kW
Persentase losses akibat adanya arus netral pada penghantar netral transformator adalah: %P N
=
PN P
x 100%
=
0,782 85
x100%
=
0,92%
Perhitungan Di atas dilakukan untuk seluruh Gardu Di UPJ Benjeng Area
Pelayanan Pelayanan Dan Jaringan Jaringan Gresik Gresik (Berdasa (Berdasarkan rkan Laporan Laporan Pengukura Pengukuran). n).
Dengan Menggunakan Excell di dapat data sebagai berikut (terlampir). (terlampir).
DAYA (KVA) Jumlah Gardu
25 9
50 38
75 16
100 85
150 9
160 67
200 9
250 1
To T otal 2 34 10
Telaah Staff
Beban < 60 % Beban 60 % 80 % Beban > 80 %
3
20
2
58
5
48
1
0
1 37
2 4
10 7 22 4 14 1 1 8 7 5 0 5 7 0 35.94 25.62 89.89 7.74 61.50 7.83 1.69 6.563 9 1 4 4 4 5 5 PN (Kw) Tabel 5.2. Hasil perhitungan Losses akibat arus pada penghantar netral
61 36 236,8 05
Dari Dari data data diat diatas as,, dapa dapatt terl terlih ihat at bahw bahwa a loss losses es yang yang diak diakib ibat atka kan n
ketidakseimbangan ketidakseimbangan beban untuk UPJ Benjeng adalah 236,805 kW
Losses WBP
Melihat Melihat data beban penyulang, penyulang, penulis penulis berkesimp berkesimpulan ulan karakteri karakteristik stik
WBP benjeng terjadi pada pukul pukul 18.00 WIB – 22.00 WIB (6 (6 Jam)
Sehingga : N
P WBP
= 236,805 kW x 6 h (hour) x 365 hari
= 518.602,95 kWh
Losses LWBP
Kare Karen na
pen penguku gukurran
dilakuk akukan an
pada ada
malam alam
har hari,
maka aka
untu ntuk
perh perhit itun unga gan n loss losses es LWBP LWBP dila dilaku kuka kan n deng dengan an fakt faktor or kali kali (FK) (FK)
yang yang
merupakan perbandingan beban rata-rata LWBP dibagi beban rata-rata
11
Telaah Staff
WBP. WBP. Fakt Faktor or kali kali dida didapa patt dari dari data data yang yang beba beban n peny penyul ulan ang g yang yang
mensupply UPJ benjeng dengan acuan beban perbulan.
Sehingga :
Faktor Kali
7426,499 = 2690,283 kW
Faktor Kali
= 0,362
Sehingga Losses LWBP : N
P LWBP
= 236,805 x 0,362 x 18 h x 365
= 563.202,804 kWh
Maka Losses total akibat ketidakseimbangan pada UPJ benjeng N
P Total
N
N
= P WBP + P LWBP
= 518.602,95 kWh + 563.202,804 kWh
= 1.081.805,754 kwh
12
Telaah Staff
Dari Dari data data 12-RB 12-RB,, diketa diketahui hui bahwa bahwa kWh kWh tersal tersalur ur untuk untuk upj benjen benjeng g
sebesar 82.410.672 kWh, sehingga dapat diketahui sumbangan losses
kerena ketidakseimbangan beban, yaitu :
%P N
=
1.081.805, 754 x 100% 82.410.672
=
1,31 %
Jika dirupiahkan dengan mengacu pada harga rata-rata transfer pricing
tahun 2008 (857,42/kWh), maka kerugian akibat arus mengalir pada
penghantar netral sebesar :
Loss Losses es dalam alam Rupi upiah =1 =1.0 .08 81.8 1.805 05,7 ,754 54
kWh
x
Rp857 p857,4 ,42 2
= Rp
927.561.889
5.3. Perhitungan Losses setelah pemerataan beban
Untuk melakukan perhitungan pemerataan losses setelah dilakukan
pemerataan pemerataan beban, beban, penulis penulis melakukan melakukan observasi observasi,, diskusi diskusi dan data-
data data meng mengen enai ai prog progra ram m peme pemera rata taan an beba beban, n, sehi sehing ngga ga dipe dipero role leh h
beberapa asumsi untuk perhitungan, diantaranya:
13
Telaah Staff
•
Keseimbangan
trafo
telah
dianggap
baik,
apabila
ketidakseimbangan arus phasa R, S dan T, lebih kecil atau sama
dengan 20 % hasil perhitungan (terlampir) (terlampir)
•
Arus Netral telah dianggap baik, apabila Arus netral lebih kecil
atau sama dengan 10 % dari nilai rata-rata arus yang mengalir
pada phasa R, S dan T •
Per Perhitun tungan gan
dilaku akukan
deng dengan an
Logi ogika
IF
–
AND, ND,
deng dengan an
peng penger erti tian an bahw bahwa a traf trafo o yang yang yang yang masuk asuk dala dalam m prog progra ram m
pemerataan beban adalah trafo yang tidak memenuhi 2 syarat
diatas, (di anggap tidak dalam kondisi baik)
•
Pemerataan beban akan mengurangi 40 % dari nilai arus yang
mengalir pada penghantar netral
Dari asumsi asumsi tersebut, tersebut, dilakukan dilakukan perhitungan perhitungan dengan dengan program program excell excell
(hasil perhitungan terlampir). Dan dari 234 trafo di UPJ benjeng, hanya
154 trafo yang perlu diseimbangkan bebannya.
14
Telaah Staff
losses akibat penghantar netral setelah pemerataan adalah sebesar :
46,323 kW
Dari Dari perhit perhitung ungan an terseb tersebut ut kita kita dapat dapat mengh menghitu itung ng nilai nilai losse losses s yang yang
diselamatkan dengan program pemerataan beban;
N
P setelah pemerataan beban :
N
N
= P 15 154 4 Traf Trafo o sete setela lah h peny penyei eimb mban anga gan n + P 80 Traf Trafo o yang yang tida tidak k
diseimbangkan bebannya
= 46,323 kW + 55,2545 kW
= 101,578 kW
N
N
P terselamatkan
= P
N
sebe sebelu lum m peme pemera rata taan an beba beban n - P
setelah
pemerataan beban
= 236,805 kW – 101,578 kW
= 135,227 kW
Losses WBP 15
Telaah Staff
N
P WBP
= 135,227 kW x 6 h (hour) x 365 hari
= 296.147,13 kWh
Losses LWBP N
P LWBP
= 135,227 x 0,362 x 18 h x 365
= 321.615,78 kWh
Maka Losses total terselamatkan akibat pemerataan beban ; N
P Total
N
N
= P WBP + P LWBP
= 296.147,13 kWh + 321.615,78 kWh
= 617.762,91 kwh
Dari data 12-RB, diketahui bahwa losses upj benjeng sebesar 9.182.348
kWh, sehingga dapat diketahui penekanan losses akibat pemerataan
beban pada UPJ benjeng :
9.182.348 kWh – 617.762,91 kWh = 8.564.585,1 kWh % Losses Benjeng Kumulatif
=
% Losses Benjeng Kumulatif
=
Losses kumulatif kWh beli benjeng
x 100%
8.564.585, 1 x 100% 82.410.672
=
10 .39 %
16
Telaah Staff
Loss Losses es benj benjen eng g pada pada Lapo Lapora ran n RB-1 RB-12 2 sebe sebesa sarr 11 11,1 ,14 4 %, dan dan pada pada
perhitungan diatas menjadi 10,39 %, sehingga dapat diketahui, bahwa
pemerataan beban memungkinkan menurunkan losses sebesar :
Penur Penuruna unan n Losses Losses benjen benjeng g = Losses Losses sebelu sebelum m pemera pemerataa taan n – Losse Losses s
setelah pemerataan
= 11,14 % - 10,39
= 0.75 %
5.4. Cost Benefit
Muar Muara a
akh akhir
dar dari
sel seluru uruh
progr ogram
pene enekan kanan
Los Losses ses
adal adalah ah
pend pendap apat atan an yang yang dipe dipero role leh h PT PL PLN N Pers Perser ero o seba sebaga gaii peru perusa saha haan an
dengan orientasi keuntungan.
Perhitungan Cost benefit diperoleh dari :
Rupiah Losses yang diselamatkan akibat pemerataan beban ; N
= P setel setelah ah pemera pemerataa taan n beban beban x Rp. 857,42 857,42 (asum (asumsi si harga harga
/kwh)
17
Telaah Staff
= 617.762,91 kWh x Rp 857,42
= Rp. 529.682.274
Perhitungan Kebutuhan Material No Gardu
: T 04
Penyulang
: Morowudi
Daya Trafo
: 100 KVA
Phas Teganga n
a P-P R S T
Beban Line Line B C 23 58 68 29
381 Line A 217 219 215
N
Line D 75 54 62 23
Tabel 5.3. Hasil Pengukuran Trafo 04 Penyulang Morowudi
Material Untuk Line B Titik kesimbanga n fasa (Rata - rata)
=
IR + IS + IT 3
=
23 + 58 + 68 3
=
49 .66
≈
50
Perhitungan per phasa : R
I
=23– =2 3–50 50 = -27 -27 (Pha (Phasa sa R meng mengam ambi bill beba beban n 27 Ampe Ampere re untu untuk k
menuju keseimbangan) keseimbangan) S
I
= 58 – 50 = 8 ( Phasa S Melepaskan beban 8 Ampere untuk
menuju keseimbangan) keseimbangan) 18
Telaah Staff
T
I
= 68 – 50 = 18 ( Phasa T melepaskan 18 Ampere untuk menuju
keseimbangan)
Sehingga kita memindahkan 8 Ampere Phasa S ke Phasa R, dan 18 A
Phasa T ke Phasa R
Perhitungan Material dan Jasa
Pelanggan 900 VA adalah pelanggan 4 Ampere, tapi dengan asumsi
pelanggan pelanggan hanya mengguna menggunakan kan 50% dari daya terpasang terpasang sehingga sehingga
pemindahan pelanggan 900 VA dapat diartikan pemindahan 2 Ampere
ke phasa phasa lain. lain. Pemin Pemindah dahan an phasa phasa membut membutuhk uhkan an mater material ial Line Line Tap 2.
35/16 mm
Sehingga dengan asumsi kita merencanakan pemindahan 900 VA, 26 2
13 bh
=
kita membutuhkan material sebanyak :
Perhitung Perhitungan an diatas diatas dilakukan dilakukan keseluru keseluruh h Trafo/li Trafo/line ne dengan dengan Microsof Microsoftt
Excell sehingga diperoleh kebutuhan material sebagai berikut :
19
Telaah Staff
Tabel 5.4. Data perhitungan kebutuhan material untuk pemerataan beban UPJ
No .
1
Nama
Material
Line Tap Connector Type G 3516 mm2
VOL
Harga
S a tu a n
SA T
Pasan g
TOTAL
TUNAI
Materi al
Bh
2334
5,300
35,710,200
10,000
PPN 10 % TOTAL
3,571,0 20 39,281,000
benjeng
Gambar 5.1 aktivitas pemindahan phasa
20
Telaah Staff
Perhitungan harga patokan standard untuk jasa pengukuran dan
penyeimbangan beban
I. Pelaksanaaan Pengukuran & Penyeimbangan Beban Beban Gardu Trafo Distribusi Untuk 1 regu pelaksana penyeimbangan dibutuhkan orang
= 4
Untuk 1 regu pelaksana pengukuran dibutuhkan
= 2 orang
Peralata pekerjaan yang dibutuhkan
= 1 lot
Kendaraan yang dibutuhkan : -
Mobil Mobil pick pick up untuk untuk penyei penyeimb mbang angan an beban beban gardu gardu trafo trafo distr distribu ibusi si = 1 pick up
-
Mobto Mobtorr untuk untuk penguk pengukura uran n gard gardu u traf trafo o distr distribu ibusi si = 1 motor
Rata-rata BBM yang dibutuhkan untuk 1 hari : -
Rata-rata BBM mobil pick up
= 6 liter
-
Rata-rata BBM motor
= 3 liter
Tenaga kerja per hari = Rp Rp 2,550,000 : 22 x 4 463,636 Tenaga kerja per hari = Rp Rp 2,550,000 : 22 x 2 231,818 Biaya peralatan kerja = Rp Rp 4,000,000 : 22 x 1 181,818 Sewa mobil per hari = Rp Rp 3,500,000 : 22 x 1 159,091 Swa motor per hari = Rp 550,000 Rp : 22 x 1 25,000 BBM per hari = Rp Rp 4,500 x 6 27,000 BBM per hari = Rp Rp 4,500 x 3 13,500 Ju Jumlah mlah Biaya iaya Per Per Hari Hari Rp 21
Telaah Staff
1,101,864
II. Penyeimbang Beban Beban Gardu Trafo Distribusi Distribusi per hari
Waktu kerja per hari Waktu untuk perjalanan kelokasi Waktu untuk istirahat / sholat / makan siang
8 jam 1 jam 30 menit 6.5 jam
Waktu untuk efektif untuk pelaksanaan penyeimbangan beban gardu trafo distribusi Waktu penyeimbangan beban gardu trafo distribusi Jumlah Penyeimbangan beban gardu trafo distribusi per hari
195 menit 2 gardu trafo
III. Pengukuran Gardu Trafo Distribusi per hari
Waktu kerja per hari
5 jam
Waktu untuk perjalanan ke lokasi
1 jam
Waktu untuk efektif untuk pelaksanaan pengukuran gardu trafo distribusi
4 jam
Waktu untuk pengukuran gardu trafo distribusi
48 menit 5 gardu trafo
Jumlah pengukuran gardu trafo distribusi per hari
JASA PEKERJAAN PENGUKURAN BEBAN DAN PENYEIMBANGAN GARDU DISTRIBUSI Biaya penyeimbangan beban dan pengukuran gardu trafo distribusi / gardu
Rp.1,101,864
ROK (10 %)
JUMLAH BIAYA UNTUK JASA PENGUKURAN DAN PENYEIMBANGAN/GTT PENYEIMBANGAN/GTT
:7
Rp. 157,409 Rp. 15,741
Rp. 173,000
Biaya Jasa untuk 154 Pengukuran dan penyeimbangan daya adalah:
Rp. 173.000 x 154 = Rp. 26.642.000 22
Telaah Staff
Sehingga didapatlah perhitungan cost benefit :
= Rp. 529.682.274 – (Rp. 26.642.000 + 39.281.000)
= Rp. 529.682.274 – 65.923.000
= Rp. 463.759.274
Keuntu Keuntunga ngan n yang yang dapat dapat dipero diperoleh leh dari dari progra program m pemera pemerataa taan n beban beban
pada UPj benjeng dalam setahun, sekitar Rp. 463.759.274
VI. KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN 1. Semaki Semakin n tidak tidak seimban seimbang g beban beban antar phasa, phasa, semakin semakin besar besar arus arus yang mengalir di penghantar netral 2. Ketidakseimbangan Ketidakseimbangan beban menyumbang losses yang cukup tinggi
sekitar 1,31 % pada UPJ Benjeng 3. Pemera Pemerataa taan n beban beban cukup cukup efekti efektiff dalam dalam meneka menekan n losse losses s sampai sampai
0,75 % pada UPJ benjeng 4. Pem Pemerat erataa aan n
beba beban n
mengu engunt ntun ungk gkan an
seca secara ra
fina financ ncia iall
seki sekita tarr
Rp.463.759.274 pada UPJ benjeng
23
Telaah Staff
6.2. SARAN 1. diupayakan melakukan program pemerataan beban ke seluruh Area
Pelayanan Dan Jaringan Gresik, terkhusus UPJ Benjeng 2. Memperbesar ukuran penghantar netral untuk mengurangi Losses di
penghantar netral, karena semakin besar Ukuran penghantar akan semakin kecil hambatan (R), tetapi penggantian ukuran penghantar netral harus dilakukan kajian terlebih dahulu mengenai cost benefit nya 3. Dari data data pengukuran pengukuran kita kita dapat mengetahu mengetahuii trafo overload overload,, karena trafo overload akan mengurangi efisiensi dan menyebabkan susut trafo, trafo, maka
disarank disarankan an untuk segera segera melakukan melakukan penyisip penyisipan an trafo
(trafo sisipan) 4. Meng Mengan anal alis isa a
dat data
untu untuk k
memp memper erol oleh eh
kemu kemung ngki kina nan n
untu untuk k
melakukan manajemen trafo, misalnya trafo trafo 100 KVA dengan beban 30 % dapat di relokasi dengan trafo 50 KVA dengan beban 90 %. 5. Memperbai Memperbaiki ki sistem sistem pengawasa pengawasan n pada saat pasang pasang baru/tam baru/tambah bah
daya agar pembebanan pada phasa/phasa pada trafo diusahakan mencapai ke-seimbangan yang maksimal. maksimal. REFERENSI 1. Teori Teori penurun penurunan an losse losses s SDM SDM DJBB DJBB 2. Teori Teori perencanaa perencanaan n konstruk konstruksi si udikla udiklatt Bogor Bogor 3. Teori Transformato Transformatorr ; Jasa Pendidikan Pendidikan Dan Dan Pelatihan Pelatihan PT PLN Persero Persero 4. Data impedans impedansii kawat kawat / SPLN SPLN 64 tahun tahun 1985 1985 5. Jurnal Jurnal Teknik Teknik Elektro Elektro Vol Vol 6, No.1 Maret Maret 2006 : 68-73 68-73 6. Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, Bandung: ITB,1991
24
Telaah Staff
25