My M.E thesis on "A STUDY ON THE DYNAMIC INSTABILITY OF CYLINDRICAL SHELL DUE TO PARAMETRIC EXCITATION" @ Jadavpur University. EXCITATION
Full description
jhjh
Modalities governing the loss of civilian protection in armed conflicts
Full description
Full description
Full description
Fly Ash and RHAFull description
thesisFull description
broken family
Description : Gas cyclone thesis
Full description
this is the body
Full description
...
ThesisFull description
Full description
Full description
PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI PHP POINT OF SALE: STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH
TESIS
Oleh: Amiga Utomo 1111600068 PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2013
PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI PHP POINT OF SALE: STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH
TESIS APRIL 2013
AMIGA UTOMO 1111600068
PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI PHP POINT OF SALE: STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH
TESIS
Oleh: Amiga Utomo 1111600068 PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2013
i
PENGEMBANGAN SOFTWARE APLIKASI PHP POINT OF SALE: STUDI KASUS PERFUME HOUSE BANDA ACEH
TESIS Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Ilmu Komputer (MKOM)
Oleh: Amiga Utomo 1111600068 PROGRAM STUDI: MAGISTER ILMU KOMPUTER (MKOM) PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS BUDI LUHUR JAKARTA 2013
ii
iii
iv
ABSTRAK Point of sale adalah sistem aplikasi online yang digunakan pada umumnya oleh perusahan yang bergerak di bidang bisnis retail sebagai sistem informasi. Fungsinya yaitu untuk mengendalikan seluruh proses bisnis yang berjalan pada perusahaan retail berikut juga dengan proses bisnis cabang atau anak perusahaan dari perusahaan bisnis retail tersebut. Pada Perusahaan Perfume House Banda Aceh, teknologi yang digunakan untuk kasir adalah mesin cash register yang penggunaannya manual, sehinnga dibutuhkan teknologi yang lebih baik seperti Point of sale yang pada umumnya dikembangkan dalam bahasa pemograman PHP dengan database MYSQL untuk penyimpanan datanya. Melihat perkembangan teknologi dimasa kini bahwa memungkinkan untuk melakukan kegiatan bisnis secara online melalui jaringan internet sehingga memudahkan pengguna dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya dengan cepat dan rapi. Dalam pengembangan Aplikasi php point of sale pada perusahaan retail Perfume House Banda Aceh ini terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap objek dengan metode Object Oriental Analysis and Design, serta ovservasi langsung dengan menggunakan metode Waterfall, hal ini di lakukan agar kebutuhan perusahaan dengan fitur dari aplikasi dapat disesuaikan, serta dalam pengembangannya dapat sesuai dengan standarisasi perangkat lunak ISO 9126. Point of Sale pada perusahaan Perfume House Banda Aceh akan memudahkan perusahaan dalam pengolahan data dalam bentuk laporan harian, bulanan atau tahunan yg dalam penggunaannya biasanya di jadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan di perusahaan. Dengan Aplikasi PHP Point of Sale kebutuhan fungsional perusahaan dapat terpenuhi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Kata Kunci:
Sistem Informasi, Point of Sale, PHP, MYSQL, Waterfall, Object Oriented Analysis and Design, ISO 9126
v
ABSTRACT Point of sale system is an online application used in general by a company engaged in the retail business as an information system. It’s function is to control all business processes that run on the following retail companies with business process, as well a branch or subsidiary of the retail business. In Perfume House Companies Banda Aceh, the technology in use for the checkout is a cash register machine that operated manualy, it takes better technologies such as Point of sale is generally developed in the programming language PHP with a MySQL database for data storage. Seeing the development of technology in our world that makes it possible to do business online through internet network that allows users to carry out its business activities quickly and tidy. In PHP application development point of sale in retail Perfume House companies of Banda Aceh conducted an analysis of the first object to the method Oriental Object Analysis and Design, as well as direct ovservasi using Waterfall, this is done so that needs of the company with the features of the application can be customized, and the development can be in accordance with ISO 9126 standards software. Point of Sale Perfume House Companies of Banda Aceh will facilitate the company in data processing in the form of daily, monthly or annual fair in use is usually taken into consideration in decision-making in the company. With PHP Point of Sale application functional requirements can be met in accordance with the company's corporate needs. Keywords: System Informations, Point of Sale, PHP, MYSQL, Waterfall, Object Oriented Analysis and Design, ISO 9126
vi
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan proposal penelitian tesis yang berjudul Pengembangan Sistem Aplikasi PHP Point of Sale: Studi Kasus Perusahaan Perfume House Banda Aceh. Tujuan dari penulisan proposal penelitian tesis ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menyusun tesis pada Program Studi Magister Ilmu Komputer, Universitas Budi Luhur Jakarta. Rasa dan ucapan terima kasih penulis persembahkan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun proposal penelitian tesis ini: 1. Bapak Dr. Moedjiono, M.Sc. dan Bapak Samidi, M.Kom, M.M, selaku dosen pembimbing tesis yang telah membimbing dan memotivasi penulis dalam mengerjakan proposal penelitian tesis ini. 2. Perusahaan Perfume House Banda aceh yang telah memberikan ijin penelitian dan membantu penulis dalam mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan terkait proposal penelitian tesis ini. 3. Wirda Yenri, SP, ibunda tercinta yang selalu memberikan semangat, dukungan, dan doa bagi penulis. 4. Munawardin, SP, Ayahanda tercinta yang selalu memberikan dukungan penuh serta doa dan semangat bagi penulis. 5. Panji Anugrah, adik tersayang yang selalu memberikan semangat kepada penulis. 6. Riza Pahlevi Amirulmukminin, ST, selaku pimpinan perusahaan Perfume House Banda Aceh yang bersedia mengijinkan penulis dalam melakukan penelitian serta membangun aplikasi di perusahaan Perfume House Banda Aceh.
vii
7. Sahabat-Sahabat tersayang, Semuel Mesak Heo, Djembris Anthony Buling, Ajang Sopandi, Ary Budi Warsito, Lusi Fajarita, Rifka Hijjah Ariyani, yang selalu setia memberikan dukungan moril bagi penulis. 8. Rekan-rekan mahasiswa MKOM Universitas Budi Luhur kelas XA Semester 1 dan 2 dan MKOM Semester 3 konsentrasi Teknologi Sistem Informasi, terima kasih atas kebersamaan, kerja keras dan dukungan semangatnya. 9. Rekan-rekan Network security Universitas Budiluhur di Kabel yang ku sayangi, Roy Fauzan, Wyethman Piter, Muhammad Rivai terima kasih atas bantuannya selama ini serta ilmunya yang bermanfaat. 10. Prof. Dr. Ir. Marimin, M.Sc., atas pengenalan tentang Sistem Pengambilan Keputusan beserta referensinya. 11. Bapak dan Ibu Dosen pengampu mata kuliah di Program Studi Magister Ilmu Komputer Universitas Budi Luhur yang telah dengan sabar memberikan ilmu pengetahuan, pencerahan, dan bimbingan dalam belajar. Penulis menyadari, sebagai mahluk Allah yang jauh dari kesempurnaan, bahwa masih banyak kekurangan dari proposal penelitian tesis ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penelitian tesis nantinya. Semoga proposal penelitian tesis ini masih dapat memberikan manfaat dari keterbatasannya. Amin. Jakarta, 6 maret 2013
Amiga Utomo
viii
DAFTAR ISI ABSTRAK ...............................................................................................................v ABSTRACT ............................................................................................................. vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ..................................................................................................xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi BAB I
PENDAHULUAN ..................................................................................1 1.1 Latar Belakang..................................................................................1 1.2 Masalah Penelitian............................................................................3 1.2.1 Identifikasi Masalah............................................................. 3 1.2.2 Pembatasan Masalah ............................................................ 3 1.2.3 Rumusan Masalah ................................................................ 4 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .........................................................4 1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................. 4 1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................... 5 1.4 Tata Urut Penulisan ..........................................................................6 1.5 Daftar Pengertian ..............................................................................7
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP ...........................10 2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................10 2.1.1 Konsep Dasar ..................................................................... 10 2.1.1.1 PHP ...................................................................... 10 2.1.1.2 Point of Sale ........................................................ 10 2.1.1.3 Sistem Informasi .................................................. 11 2.1.2 Metode Pengembangan Sistem Model Waterfall .............. 13 2.1.2.1 Systems Development Life Cycle (SDLC) ......... 13 2.1.2.2 Model Waterfall................................................... 14 2.1.3 Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek dengan Unified Modeling Language .............................................. 17
ix
2.1.3.1 Konsep Dasar Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek .............................................. 17 2.1.3.2 Unified Modelling Language ............................... 19 2.1.4 Kualitas Perangkat Lunak Menurut ISO 9126 .................. 21 2.1.4.1 Pengertian Kualitas Perangkat Lunak ................. 21 2.1.4.2 ISO 9126 .............................................................. 22 2.1.5 Pengujian Perangkat Lunak ............................................... 25 2.1.5.1 Konsep Dasar Pengujian Perangkat Lunak ......... 25 2.1.5.2 Teknik Pengujian Perangkat Lunak ..................... 27 2.2 Tinjauan Studi ................................................................................28 2.3 Tinjauan Obyek Penelitian .............................................................33 2.3.1 Profil Singkat Organisasi ................................................... 33 2.3.2 Visi Misi Organisasi .......................................................... 33 2.3.3 Infrastruktur Teknologi Informasi ..................................... 34 2.4 Kerangka Konsep ...........................................................................35 2.5 Hipotesis .........................................................................................37 BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN ........................38 3.1 Jenis Penelitian ...............................................................................38 3.2 Metode Pemilihan Sampel ..............................................................38 3.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................39 3.4 Instrumentasi ..................................................................................40 3.5 Teknik Analisis, Perancangan, dan Pengujian Sistem....................40 3.5.1 Teknik Analisis .................................................................. 40 3.5.2 Teknik Perancangan........................................................... 41 3.5.3 Teknik Pengujian Sistem ................................................... 41 3.6 Langkah-langkah Penelitian ...........................................................43 3.7 Jadwal Penelitian ............................................................................46 BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ..............................................48 4.1 Analisis Sistem ...............................................................................48 4.1.1 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan ............................. 48 4.1.1.1 Proses transaksi ................................................... 49
x
4.1.1.2 Proses Data karyawan.......................................... 50 4.1.1.3 Proses Data Custumer.......................................... 50 4.1.1.4 Proses Data Produk.............................................. 51 4.1.1.5 Proses Point Reward ............................................ 51 4.1.1.6 Proses Data Laporan ............................................ 52 4.1.2 Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan Pengguna............................................................................ 53 4.1.2.1 Analisis Kebutuhan Fungsional ........................... 53 4.1.2.2 Analisis Kebutuhan Nonfungsional ..................... 55 4.1.2.3 Analisis Pengguna ............................................... 55 4.1.2.4 Use Case Diagram .............................................. 57 4.1.3 Analisis Perilaku Sistem .................................................... 59 4.1.4.1 Activity Diagram ................................................. 59 4.1.4.2 Sequence Diagram............................................... 65 4.1.4.3 Colaboration Diagram ........................................ 69 4.1.4.4 Behavioral State Machine Diagram .................... 70 4.2 Perancangan Sistem ........................................................................71 4.2.1 Perancangan Spesifikasi Program...................................... 71 4.2.1.1 Class Diagram ..................................................... 71 4.2.1.2 Deployment Diagram .......................................... 73 4.2.2 Perancangan Database....................................................... 74 4.2.2.1 Tabel Database .................................................... 75 4.2.2.2 ERD ..................................................................... 76 4.2.3 Perancangan Infrastruktur Architecture ............................ 77 4.3 Konstruksi Model ...........................................................................82 4.3.1 Lingkungan Konstruksi ..................................................... 82 4.3.2 Konstruksi Database ......................................................... 84 4.3.3 Konstruksi user interface................................................... 84 4.4 Pengujian Sistem ............................................................................88 4.4.1 Lingkungan Pengujian ....................................................... 88 4.4.2 Pengujian Validasi ............................................................. 89
xi
4.4.1.1 Karakteristik Responden ..................................... 89 4.4.1.2 Proses Pelaksanaan FGD ..................................... 90 4.4.1.3 Hasil Pengujian Validasi ..................................... 91 4.4.3 Kuesioner ........................................................................... 94 4.4.4 Blackbox testing ................................................................. 99 4.4.2.1 Pengujian dengan Acunetix WVS 8 Consultant Edition ................................................................. 99 4.4.2.2 Pengujian dengan Loic 1.0.7.0 .......................... 101 4.4.2.3 Pengujian dengan Xoic 1.3 ................................ 102 4.4.2.4 Pengujian dengan Hoic 2.1 ................................ 103 4.4.2.5 Pengujian dengan Pyloris 3.0 ............................ 104 4.4.2.6 Hasil Pengujian Kualitas ................................... 105 4.5 Implikasi Penelitian ......................................................................105 4.5.1 Aspek Sistem ................................................................... 106 4.5.2 Aspek Manajerial ............................................................. 107 4.5.3 Aspek Penelitian Lanjut ................................................... 108 4.6 Rencana Implementasi Sistem ......................................................109 BAB V
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................115 LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................117
xii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
II-1 Komponen Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 34) ................................................ 12 II-2 Klasifikasi Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 16)................................................. 13 II-3 System Development Live Cycle ([O’Brien 2006],
511, dengan modifikasi)
.................. 14
II-4 Model Waterfall ([Pressman 2012], 46, dengan modifikasi) ............................................ 15 II-5 Langkah-langkah Pengujian Perangkat Lunak ([Pressman 2012],
554)
................. 27
II-6 topologi jaringan awal Perfume House ........................................................ 35 II-7 pola pikir kerangka konsep PHP Point of Sale Banda Aceh ........................ 36 III-1 Langkah-langkah Penelitian ....................................................................... 43 IV-1 Actor Sistem Aplikasi PHP Point of Sale ................................................... 57 IV-2 Use Case Diagram ..................................................................................... 58 IV-3 Activity Diagram Mengelola Bidang Studi ............................................... 61 IV-4 Activity Diagram entry new Custumer ...................................................... 62 IV-5 Activity Diagram new entry product ......................................................... 64 IV-6 squence diagram transaksi ......................................................................... 66 IV-7squence diagram new entry product. ........................................................... 67 IV-8 squence diagram new custumer .................................................................. 68 IV-9 Colaboration Diagram transaksi ............................................................... 69 IV-10 Behavioral state machine diagram custumer service .............................. 70 IV-11 Class Diagram aplikasi PHP Point Of Sale Perfume House .................... 72 IV-12 Deployment Diagram Sistem Aplikasi PHP Point of Sale ....................... 74 IV-13 list tabel database aplikasi PHP Point of Sale .......................................... 75 IV-14 ERD aplikasi PHP Point of Sale .............................................................. 76 IV-15 Infrastruktur Sistem ................................................................................. 77 IV-16 Physical Architecture server .................................................................... 78 IV-17 Physical Architecture client...................................................................... 79 IV-18 halaman login untuk pengguna ................................................................ 84 IV-19 Menu Navigasi Administrator ................................................................. 85 IV-20 Menu Navigasi Pimpinan ........................................................................ 85
xiii
IV-21 Menu Navigasi Operator ......................................................................... 86 IV-22 Menu Custumer service ........................................................................... 86 IV-23 Menu gudang/warehouse......................................................................... 87 IV-24 detail hasil testing Acunetix WVS 8 Consultant Edition ...................... 100 IV-25 Loic 1.0.7.0 ............................................................................................ 101 IV-26 Xoic 1.3 ................................................................................................. 102 IV-27 Hoic 2.1 .................................................................................................. 103 IV-28 Pengujian dengan Pyloris 3.0 ................................................................. 104 IV-29 Rencana Implementasi sistem aplikasi PHP Point of Sale .................... 109
xiv
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
I-1 Daftar pengertian istilah .................................................................................. 7 II-1 Ringkasan Tinjauan Studi ............................................................................ 30 III-1 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 46 IV-1 Tingkatan Pengguna dan Hak Akses .......................................................... 56 IV-2 Penggunaan software ................................................................................. 79 IV-3 Responden Forum Group Discussion........................................................ 89 IV-4 Hasil Pengujian Validasi ........................................................................... 91 IV-5 hasil pengujian teknik Kuesioner ............................................................... 95 IV-6 Hasil Pengujian Kualitas .......................................................................... 105 IV-7 Rencana Implementasi Sistem .................................................................. 110
xv
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1. Daftar Pedoman Pertanyaan untuk Wawancara ............................................ 117 2. Hasil Wawancara dengan Responden ........................................................... 118 3. Daftar Dokumen Observasi ........................................................................... 119 4. Lembar Pengujian dengan teknik Kuesioner ................................................ 120 5. lembar Pengujian dengan teknik FGD .......................................................... 121 6. Activity Diargam ........................................................................................... 122 7. Behavioral State Machine Diagrams ............................................................. 147 8. colaboration diagram ..................................................................................... 152 9. sequence diagram .......................................................................................... 153 10. user interface administrator ......................................................................... 173 11. user interface operator ................................................................................. 189 12. user interface gudang .................................................................................. 193 13. user interface custumer service ................................................................... 198 14. user interface pimpinan ............................................................................... 204 15. Invoice stok keluar dari gudang .................................................................. 205 16. Print receipt transaksi custumer .................................................................. 206 17. struktur Database......................................................................................... 207 18. Source Code Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House .......................... 253 19. 20 lembar hasil Kuesioner oleh responden ................................................ 290 20 8 lembar hasil pengujian dengan teknik FGD oleh responden .................. 310 21. Cd video tuorial dan aplikasi jadi................................................................ 318 22. Riwayat Hidup Singkat ............................................................................... 319
xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dengan melihat perkembangan teknologi saat in yang cukup pesat hingga
memungkinkan bagi pengguna teknologi tersebut untuk melakukan suatu kegiatan lebih mudah dari biasanya, seperti halnya pegawai kasir yang siap meninggalkan mesin kasirnya dan beralih ke sebuah teknologi yang lebih maju dan lebih efisien, termaksuk mendigitalisasikan semua kegiatan kasir selama ini yang terbilang memakan waktu lebih banyak di bandingkan dengan mesin kasir digital, dengan alasan tersebut maka saya mengembangkan sebuah sistem aplikasi kasir yang complete berbasis web yang lazim di sebut dengan Retail PHP POS. Layanan web adalah salah satu dari banyak contoh teknologi yang menggunakan jaringan internet, ini merupakan sebuah metode yang dapat mengimplentasikan aplikasi website yang di bangun dan terhubung ke barbagai jaringan serta berbagai sistem operasi, melihat perkembangannya bahwa internet lebih cendrung digunakan sebagai sarana komunikasi, transaksi, sosial dari pada hanya sekedar alat visualisasi saja. Dengan menerapkan layanan web dapat memecahkan banyak masalah seperti memungkinkannya sistem operasi saling berkomunikasi satu sama lain, mengirim pesan dengan platform yang berbeda, standarisasi bahasa antar sistem. Melihat dari keunggulan web, penulis bersedia untuk mengembangkan aplikasi PHP Point Of Sale yang di kembangkan dengan menggunakan layanan web. Aplikasi yang nantinya dapat digunakan untuk berbagai jenis bisnis retail yang pada umumnya menggunakan mesin kasir dan aplikasi inventory. Aplikasi yang didasarkan oleh layanan web ini memungkinkan dapat berjalan oleh banyak perangkat pc yang beredar di pasaran. Serta dapat di akses oleh beberapa anak cabang perusahaan retail sekaligus.
1
Sistem ini terkoneksi ke sebuah jaringan yang menghubungkan suatu server tempat dimana Web Aplikasi dan database di bentuk dengan client yang bertindak sebagai user. Untuk beberapa kegiatan yang berhubungan dengan penjualan, pembelian serta pengaturan inventory sudah include di dalam sistem aplikasi ini dengan pembagian kategori berdasarkan kebutuhan user masing masing. Sumber daya manusia atau di perusahaan memiliki peranan sangat penting, karena merupakan komponen pokok yang menjalankan kegiatan di organisasi tersebut. Peranan pegawai perusahaan dalam mengelola data perusahaan mulai dari inventory sampai dengan transaksi hingga pembuatan laporan
perusahaan
merupakan
bagian
penting
dalam
mengembangkan
perusahaan untuk dapat lebih meningkatkan efisiensi biaya pengeluaran dan kualitas pelayanan. Proses transaksi dan pengelolaan data pada perusahaan Perfume House Banda Aceh sebelumnya masih manual dimana transaksi masih menggunakan mesin kasir biasa dan pengelolaan data inventory berikut laporan-laporannya masih di tuliskan manual di atas kertas, sehingga hal ini sangat menyulitkan bagi pegawai perusahaan dalam bertansaksi, selain memakan waktu yang lama dengan cara manual juga menyulitkan dalam pencarian data yang di inginkan dimana data2 tersebut akan di rangkup menjadi sebuah laporan harian serta laporan bulanan perusahaan Perfume House Banda aceh. Melihat kondisi diatas, maka penulis berusaha untuk memberikan solusi demi mudahnya proses administrasi perusahaan dengan mengembangkan plikasi yang sudah ada menjadi sebuah aplikasi dalam bahasa PHP yang memungkinkan terintegrasi dengan jaringan internet, serta dapat membatu pegawai perusahaan dalam menjalankan tugas yang selama ini sangat sulit dan banyak memakan waktu.
2
1.2
Masalah Penelitian
1.2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini, maka permasalahan dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. Pengelolaan data perusahaan baik data pegawai maupun data pelanggan yang saat ini di jalankan masih menggunakan cara yang manual, yaitu dengan menggunakan microsof Office word dan microsof Office Exel. 2. Data-data yang di simpan terpisah dengan beberapa file yang membuat kesulitan dalam mengupdate isinya. 3. Tidak ada aplikasi dekstop dan database terintegrasi untuk menyajikan informasi data perusahaan Perfume House. 4. Pembuatan laporan transaksi dan laporan lainnya membutuhkan waktu yang sangat lama karena harus merangkum dari berbagai file laporan yang dimiliki oleh perusahaan Perfume House. 5. Pimpinan perusahaan Perfume House kesulitan dalam melakukan pengecekan laporan yang ada 6. Aplikasi yang di gunakan tidak multi platform sehingga tidak dapat di akses langsung oleh pengguna sistem dari device yang tidak compatible.
1.2.2 Pembatasan Masalah Ruang lingkup permasalahan dari pengembangan sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh yang dianalisis dan dirancang dibatasi sebagai berikut: 1. Aplikasi yang akan dirancang dan di kembangkan berupa modul adalah: login, produk, custumers, point, lokasi, payment type, report,supplier, gender, satuan, unit, user, sales dan App setting. 2. Metode pengembangan sistem informasi menggunakan tahapan model Waterfall. Pada tahap analisis dan perancangan menggunakan Unified Modelling Language dan pada tahap implementasi sistem menggunakan
3
aplikasi open source object oriented berbasis web menggunakan PHP dan database MySQL. Proses implementasi sistem dilakukan pada jaringan lokal. 3. Pengujian sistem yang dilakukan menggunakan pendekatan pengujian perangkat lunak berorientasi obyek, dengan pengujian unit menggunakan program yang dibangun, dan pengujian penerimaan (User Acceptance Testing) dengan metode Kuesioner.
1.2.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan batasan masalah, maka permasalahan
penelitian
dapat
dirumuskan
sebagai
berikut:
Bagaimana
mengembangkan software Aplikasi perusahaan Perfume House yang menjadi Aplikasi PHP Point Of Sale dengan sistem yang lulus dalam pengujian kualitas dengan ISO 9126, Kuesioner, blackbox testing dan FGD (Forum Group Discussion) serta sesuai dengan kebutuhan perusahaan?
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang permasalahan, tujuan penelitian ini adalah: 1.
Menganalisis proses bisnis dan permasalahannya yang berjalan di perusahaan Perfume House Banda Aceh.
2.
Merancang aplikasi pengembangan
PHP
sistem
Point
waterfall
of
sale
dan
menggunakan
menggunakan
metode
pendekatan
perancangan berorientasi obyek dengan desain model yang digunakan adalah Unified Modelling Language (UML).
4
3.
Mengimplementasikan rancangan sistem ke dalam aplikasi sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh berbasis web menggunakan PHP dan database MySQL.
4.
Menguji hasil implementasi aplikasi PHP point of sale perfume house Banda Aceh dengan metode FGD, Blackbox dan mengikuti standar kualitas perangkat lunak ISO 9126.
1.3.2
Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah: A. Manfaat Teoritis: 1. Diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap konsep teroritis dalam pengembangan Sistem PHP Point of Sale menggunakan metode pengembangan sistem waterfall dengan teknik analisis dan perancangan berorientasi obyek menggunakan desain model Unified Modelling Language (UML). 2. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan bahan referensi terkait dengan pokok bahasan sistem aplikasi Poin of sale serta fungsinya dalam pengembangan sumber daya manusia. B. Manfaat Praktis: 1. Memudahkan staff karyawan perusahaan dalam proses pengelolaan administrasi, transaksi, data dan informasi laporan. 2. Memudahkan custumer service dalam transaksi yang aman dan nyaman serta mengurangi tingkat kesalahan dalam transaksi. 3. Memudahkan dalam memberikan informasi lengkap dalam bentuk laporan seluruh pengeluaran administrasi dengan mudah yang dapat di akses online oleh pimpinan perusahaan.
5
4. Meningkatkan produktivitas perusahaan dalam upaya mencapai target penjualan tahunan serta menghemat biaya pengeluaran. 5. Membantu para pengambil keputusan di perusahaan Perfume House. 6. Memudahkan dalam mendapatkan informasi user custumer dan pegawai dengan lebih cepat dan akurat.
1.4
Tata Urut Penulisan Naskah penelitian ini disusun dengan tata urut penulisan sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN Membahas latar belakang penelitian, ruang lingkup sistem Aplikasi PHP Point of Sale yang diteliti, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, sistematika penulisan, dan daftar istilah yang digunakan dalam penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP Membahas tinjauan pustaka yang berkaitan dengan topik bahasan mengenai pengembangan software aplikasi Point of sale, metode pengembangan sistem waterfall, analisis dan perancangan sistem berorientasi obyek menggunakan pemodelan UML, tinjauan studi berdasarkan penelitian sebelumnya, tinjauan organisasi dan obyek penelitian yaitu perusahaan Perfume house Banda Aceh, kerangka konsep penulis dalam melakukan penelitian, dan hipotesis.
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN Membahas jenis penelitian, metode pemilihan sampel, metode pengumpulan data, instrumentasi, teknik analisis, rancangan, dan pengujian sistem, langkah-langkah penelitian, dan jadwal penelitian
6
yang digunakan dalam pengembangan software aplikasi Point of Sale perusahaan Perfume House banda aceh.
BAB IV PENUTUP Membahas kesimpulan yang diperoleh berdasarkan hasil pencarian masalah penelitian, studi pustaka, tinjauan penelitian, tinjauan obyek penelitian dan metodologi penelitian.
1.5
Daftar Pengertian Beberapa pengertian istilah yang dipergunakan di dalam penelitian ini
sebagai definisi kamus maupun definisi operasional, sebagai berikut: Tabel I-1 Daftar pengertian istilah Aktor
: Aktor merupakan semua yang ada di luar ruang lingkup sistem perangkat lunak dan berinteraksi dengan sistem perangkat lunak tersebut.
Berorientasi obyek
: Merupakan paradigma baru dalam rekayasa perangkat lunak yang memandang sistem sebagai kumpulan obyek-obyek diskrit yang saling berinteraksi satu sama lain.
Diagram aktivitas
: Diagram yang menggambarkan aliran fungsionalitas sistem. Bisa digunakan untuk workflow atau untuk menggambarkan alur dalam flow of events.
Diagram kelas
: Diagram yang menunjukkan interaksi antar kelas dalam sistem.
Diagram kolaborasi
: Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam masing-masing use case yang
7
disusun untuk menunjukkan kolaborasi antar obyekobyek. Diagram sekuensial
: Diagram yang digunakan untuk menunjukkan aliran fungsionalitas dalam masing-masing use case yang disusun dalam urutan waktu.
Diagram Use case
: Diagram
yang digunakan
untuk
menggambarkan
interaksi antara aktor dan use case pada sistem perangkat lunak yang akan dikembangkan. Extend
: Relasi antar use case yang memungkinkan satu use case secara opsional menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya.
Flow of events
: Alur dalam use case yang menjelaskan secara rinci apa yang dilakukan aktor dan apa yang sistem itu sendiri lakukan.
Formasi
: Ketentuan jumlah dan susunan pangkat karyawan yang diperlukan
dalam
jangka
waktu
tertentu
untuk
melaksanakan tugas pokok di suatu Unit kerja . Include
: Relasi
include
memungkinkan
satu
use
case
menggunakan fungsionalitas yang disediakan oleh use case lainnya. Jabatan
: Kedudukan yang menunjukkan tugas dan tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang karyawan.
Staff
: Setiap orang yang telah diangkat dan diserahi tugas untuk menjalankan fungsi tertentu di Unit kerja.
Promosi
: Perubahan dari suatu jabatan dan/atau status karyawan ke jabatan dan/atau status karyawan yang lebih tinggi.
8
UML
: Unified
Modeling
Language.
Bahasa
pemodelan
berorentasi obyek yang secara “defacto” sebagai bahasa standar pemodelan berorientasi obyek. Use Case
: Fungsionalitas atau persyaratan-persyaratan sistem dari sudut pandang pengguna sistem.
Workflow
: Alur kerja yang ada dalam setiap proses bisnis.
Perusahaan
: Perusahaan Perfume House di Banda Aceh yang bergerak di bisnis ratail.
9
BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEP
2.1
Tinjauan Pustaka
2.1.1 Konsep Dasar 2.1.1.1 PHP PHP: Hypertext Preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan atau disisipkan ke dalam HTML. PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis. PHP dapat digunakan untuk membangun sebuah CMS. Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal Home Page (Situs personal). PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995. Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted (FI), yang wujudnya berupa sekumpulan skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir dari web. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek. 2.1.1.2 Point of Sale Point Of Sale atau disingkat POS dapat diterjemahkan bebas menjadi sistem kasir, yaitu aktivitas yang ber-orientasi pada penjualan yang terjadi pada bidang usaha retail. Point-of-Sale adalah sebuah sistem yang memungkinkan diadakannya proses transaksi. POS juga kadang disebut sebagai titik pembelian atau kasir yang di mana transaksi terjadi. Tidak hanya itu, sistem pos modern dilengkapi dengan sistem pelaporan manajemen yang terintegrasi. Sistem POS digunakan di supermarket, restoran, hotel dan tempat-tempat lain yang membuka layanan ritel.
10
2.1.1.3 Sistem Informasi Menurut
O’Brien,
sistem
informasi
merupakan
kombinasi
yang
terorganisir dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data untuk mengumpulkan, memasukkan, dan memproses data dan menyimpannya, mengelola, mengontrol dan melaporkannya sehingga dapat mendukung perusahaan atau organisasi untuk mencapai tujuan.
([O'Brien 2006], 5)
Dapat didefinisikan juga bahwa sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem atau komponen hardware, software, brainware, dataware dan prosedur untuk menjalankan input, proses, output, penyimpanan, dan pengontrolan yang mengubah sumber data menjadi informasi. Terdapat tiga alasan mendasar untuk semua aplikasi bisnis dalam menggunakan sistem informasi, peran utama sistem informasi dalam aplikasi bisnis tersebut menurut O’Brien adalah: ([O’Brien 2006], 10) 1. Mendukung proses dan operasi bisnis. 2. Mendukung pengambilan keputusan. Sistem informasi membantu para manajer dan pelaku bisnis untuk membuat keputusan yang lebih baik. 3. Mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif. Mendapatkan kelebihan strategis atas para pesaing melalui penggunaan sistem informasi. Gambar II-1 mengilustrasikan model sistem informasi yang menunjukkan kerangka konsep dasar komponen dan aktivitas sistem informasi. Komponen atau sumber daya sistem informasi tersebut adalah: 1. Sumber Daya Manusia (SDM). Manusia dibutuhkan untuk pengoperasian semua sistem informasi. Sumber daya manusia ini meliputi pengguna akhir dan pakar sistem informasi. 2. Sumber Daya Hardware. Berupa semua peralatan dan komponen fisik yang digunakan dalam pemrosesan informasi, yaitu peralatan input, peralatan proses, peralatan output, dan media penyimpanan.
11
3. Sumber Daya Software. Meliputi semua rangkaian perintah pemrosesan informasi dalam wujud instruksi-instruksi dan prosedur yang membuat komputer melakukan pekerjaan tertentu. 4. Sumber Daya Data. Meliputi data dasar berbentuk alfanumerik, teks, gambar, audio, video, dan bentuk data lainnya. 5. Sumber Daya Jaringan. Meliputi media komunikasi dan dukungan jaringan.
Pemrosesan Data ke dalam Informasi
Output Produk Informasi
Penyimpanan Sumber Daya Data
Sum
ata aya D tahuan e ber D Sum dan Peng r Dasa
Data
Input Sumber Daya Data
ber D Mesi aya Hard n dan w Medi are a
Su mb sia nu ar SI er P a r o k M Pa gra Day a y m Da dan dan a Sof Aktivitas Sistem er khir b P ro tw a m A sed re Su una ur g g Pengendalian Pen Kinerja Sistem
Sumber Daya Jaringan Media Komunikasi dan Dukungan Jaringan
Gambar II-1 Komponen Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 34)
Secara konseptual, O’Brein mengklasifikasikan aplikasi sistem informasi berdasarkan tujuan utama sistem informasi yang mendukung operasi bisnis dan mendukung pengambilan keputusan manajerial dalam Gambar II-2:
12
Information System Mendukung operasi bisnis
Transaction Processing System Memproses transaksi bisnis
Operations Support System Process Control System
Enterprise Collaboration System
Management Information System
Mengontrol Mendukung proses kerjasama tim dan industri kelompok kerja
Memberikan laporan ke manajer
Management Support System
Mendukung pengambilan keputusan manajerial
Decision Support System
Executive Information System
Mendukung keputusan interaktif
Informasi untuk eksekutif
Gambar II-2 Klasifikasi Sistem Informasi ([O’Brien 2006], 16)
2.1.2 Metode Pengembangan Sistem Model Waterfall 2.1.2.1
Systems Development Life Cycle (SDLC)
Menggunakan pendekatan sistem untuk mengembangkan solusi sistem informasi dapat dipandang sebagai proses multilangkah yang disebut siklus hidup pengembangan sistem informasi, yang dikenal juga sebagai Systems Development Life Cycle (SDLC). SDLC merupakan kerangka konseptual yang digunakan dalam manajemen proyek yang mendeskripsikan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam proyek pengembangan sistem informasi. Tahapan-tahapan dalam siklus pengembangan sistem menurut O’Brien meliputi: (1) investigasi, (2) analisis, (3) perancangan, (4) implementasi, dan (5) pemeliharaan. ([O’Brien 2006],
13
511)
Investigasi
Pemeliharaan
Analisis
Implementas i
Perancangan
Gambar II-3 System Development Live Cycle ([O’Brien 2006], 2.1.2.2
511, dengan modifikasi)
Model Waterfall
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi
pengembangan
perangkat
lunak.
Metodologi-metodologi
ini
membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak. Beberapa proses pengembangan sistem dengan SDLC adalah: waterfall, prototyping, incremental, spiral, dan RAD. Metodologi pengembangan sistem model waterfall menurut Pressman adalah proses pengembangan sistem yang menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak, dimana proses pengembangan tersebut mengalir secara teratur ke bawah sehingga terlihat seperti air terjun
([Pressman 2012] 46)
spesifikasi
pengguna
kebutuhan
. Proses pengembangan dimulai dengan
dan
berlanjut
melalui
tahapan-tahapan
perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem perangkat lunak ke pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan (Gambar II-4).
14
Komunikasi Inisialisasi proyek Teknik mendapatkan spesifikasi kebutuhan pengguna
Perencanaan Membuat perkiraan Penjadwalan Pelacakan
Pemodelan Analisis Perancangan
Konstruksi Kode program Pengujian
Penyerahan Sistem Pengiriman Dukungan terhadap pengguna Umpan balik
Gambar II-4 Model Waterfall ([Pressman 2012], 46, dengan modifikasi) Tahapan metodologi model waterfall tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Komunikasi. Pada tahapan ini dilakukan komunikasi dan kolaborasi dengan pelanggan dan para pemangku kepentingan (stakeholder). Maksudnya adalah untuk memahami tujuan-tujuan stakeholder atas proyek perangkat lunak yang sedang dikembangkan dan mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan yang akan membantu mengartikan fitur-fitur perangkat lunak beserta fungsinya. 2. Perencanaan. Tahapan perencanaan dilakukan dengan membuat rencana proyek perangkat lunak, untuk mengartikan ruang lingkup proyek rekayasa perangkat lunak dengan menggambarkan tugas-tugas teknis yang harus dilakukan, resiko yang mungkin muncul, sumber daya yang akan dibutuhkan, produk-produk kerja yang harus dihasilkan, dan jadwal kerja. Dapat juga dilakukan pelacakan terhadap perencanaan dan membuat penyesuaian jika hal ini memang diperlukan. 3. Pemodelan. Model digunakan untuk merepresentasikan informasi yang akan ditransformasi oleh perangkat lunak, fitur-fitur yang dikehendaki oleh pengguna, serta merepresentasikan perilaku sistem saat transformasi informasi tersebut benar-benar terjadi. Pada tahapan pemodelan, dibuat dua jenis model: 1) Model
analisis.
Untuk
memperlihatkan
spesifikasi
kebutuhan
pengguna dengan menggambarkan perangkat lunak dalam tiga ranah (domain) yang berbeda: i. Ranah informasi. Menggambarkan data yang mengalir ke dalam sistem (dari pengguna akhir, dari sistem yang lainnya, atau
dari
sarana-sarana
15
yang
bersifat
eksternal),
menggambarkan data yang keluar dari sistem (melalui antarmuka pengguna, antarmuka jaringan, laporan, grafik dan sebagainya),
menggambarkan
penyimpanan
data
yang
mengumpulkan dan mengorganisasi obyek-obyek data yang bersifat persisten (data yang dipelihara secara permanen). ii. Ranah fungsional. Fungsi-fungsi dan fitur yang dilakukan perangkat lunak, yang tampak oleh pengguna. iii. Ranah perilaku. Menggambarkan perilaku perangkat lunak akibat kejadian-kejadian (event). Kejadian karena input yang diberikan oleh pengguna, kendali data oleh sistem eksternal, atau pemantuan data yang dikumpulkan melintas jaringan. 2) Model
perancangan.
Menggambarkan
karakteristik-karateristik
perangkat lunak: i. Arsitektur perangkat lunak. ii. Rincian berperingkat komponen. iii. Antarmuka pengguna. 4. Konstruksi. Tahapan konstruksi mencakup penulisan kode program dan pengujian yang dibutuhkan untuk menemukan kesalahan-kesalahan dalam kode program yang sudah dibuat sebelumnya. Penulisan kode program dapat berupa: (1) pembuatan langsung kode program dalam bahasa pemrograman tertentu, (2) penulisan kode program secara otomatis menggunakan representasi mirip rancangan-rancangan yang akan dikembangkan, atau (3) pembuatan kode program menggunakan bahasa pemrograman generasi ke-4 yang langsung dapat dieksekusi. Pengujian yang dilakukan mencakup: 1) pengujian unit (unit testing), pengujian pada peringkat komponen. 2) pengujian integrasi (integration testing), yang dilakukan setelah sistem/perangkat lunak selesai dikonstruksi. 3) pengujian validasi (validation testing), yang melakukan penilaian apakah
spesifikasi
kebutuhan
sistem/perangkat lunak yang lengkap.
16
telah
diakomodasi
dalam
4) pengujian penerimaan (acceptance testing), yang dilakukan oleh pelanggan dengan tujuan untuk melakukan pemeriksaan atas semua fungsi dan fitur yang diinginkannya. 5. Penyerahan
Sistem.
Tahapan
ini
merupakan
aktivitas
penyerahan
sistem/perangkat lunak kepada pelanggan (deployment), yang memiliki tiga aksi penting: pengiriman, dukungan, dan umpan balik. Perangkat lunak akan disajikan kepada pelanggan yang kemudian akan mengevaluasi produk yang disajikan dan akan memberikan umpan balik berdasarkan evaluasi tersebut.
2.1.3
Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek dengan Unified Modeling Language
2.1.3.1
Konsep Dasar Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek
Menurut Dennis, analisis sistem mendeskripsikan apa yang harus dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Analisis sistem akan menjawab pertanyaan siapa yang akan menggunakan sistem, apa yang akan dikerjakan oleh sistem, dan dimana serta kapan sistem tersebut akan digunakan. Sedangkan perancangan sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan tersebut, dalam hal ini: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan; antarmuka pengguna, formulir dan laporan; serta programprogram khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan. ([Dennis 2009]
4)
Konsep object oriented atau berorientasi obyek memfokuskan pada penciptaan class yang merupakan blueprint dari suatu objek. Konsep ini membagi perangkat lunak menjadi beberapa objek yang saling berinteraksi antara satu dengan lainnya. Beberapa istilah yang berkaitan dengan konsep object oriented adalah:
17
1. Class dan Objek. Class dapat diartikan deskripsi secara umum (template, pattern, atau blueprint) yang menggambarkan sekumpulan objek yang serupa. Objek dapat berupa objek fisik seperti meja atau pelanggan maupun objek konseptual seperti text input area atau file. 2. Atribut, Method dan Message. Atribut adalah sesuatu yang melekat pada objek yang mendeskripsikan sifat class atau objek. Sebuah objek mengenkapsulasi data (direpresentasikan sebagai kumpulan atribut) dan algoritma yang memproses data tersebut. Algoritma ini disebut operasi, method, atau service. Setiap operasi yang dienkapsulasi oleh sebuah objek memberikan representasi salah satu behavior dari objek tersebut. 3. Suatu objek berinteraksi dengan objek lainnya melalui message. Sebuah objek
diminta
untuk
melakukan
salah
satu
operasinya
dengan
mengirimkannya sebuah message. Objek penerima merespon message tersebut dengan memilih operasi yang mengimplementasikan nama message, mengeksekusi operasi, dan kemudian mengembalikan kontrol kepada objek yang memanggil. 4. Enkapsulasi. Sebuah class mengenkapsulasi data dan operasi yang memproses data tersebut. Data (atribut) yang menggambarkan kelas ditutup oleh operasi yang memanipulasi data tersebut. Untuk mengakses nilai atribut class harus melalui sebuah operasi. Konsep enkapsulasi ini mendukung information hiding. Detail implementasi internal dari data dan prosedur disembunyikan dari dunia luar. Hal ini mengurangi efek samping ketika terjadi perubahan dalam class. 5. Inheritance. Inheritance merupakan pewarisan sifat dari sebuah class ke class yang baru. Subclass Y merupakan pewaris dari superclass X, maka subclass Y mewarisi semua atribut dan operasi yang dimiliki oleh superclass X. Hal ini mendukung konsep reuse. Pada setiap level hirarki class, atribut dan operasi baru dapat ditambahkan ke class yang telah diwarisi dari level yang lebih tinggi dalam hirarki. Pada inheritance juga memungkinkan terjadinya overriding. Overriding terjadi ketika atribut dan
18
operasi yang diwarisi, dimodifikasi untuk kebutuhan spesifik dari class yang baru. 6. Polimorfisme. Polimorfisme mengijinkan sejumlah operasi yang berbeda untuk mempunyai nama yang sama. Hal ini membuat objek saling terpisah dari objek lainnya dan membuat setiap objek lebih independen.
2.1.3.2
Unified Modelling Language
Menurut Dennis, Unified Modeling Language (UML) merupakan penggabungan berbagai konsep terbaik dari pemodelan, yaitu pemodelan data (entity-relationship diagram), pemodelan bisnis (Workflow), pemodelan objek dan komponennya. UML merupakan bahasa standar untuk visualisasi, spesifikasi, konstruksi dan pendokumentasian dari artifak dari sebuah software, dan dapat digunakan untuk semua tahapan dalam proses pengembangan sistem mulai dari analisis, perancangan, sampai implementasi. ([Dennis 2009],
30)
UML menyediakan beberapa notasi dan artifak standar yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi bagi para pelaku dalam proses analisis dan desain sistem. Artifak dalam UML didefinisikan sebagai informasi dalam berbagai bentuk yang digunakan atau dihasilkan dalam proses pengembangan software. Terdapat beberapa artifak utama dalam UML, yaitu: 1. Use Case Diagram. Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya 2. Class Diagram. Diagram untuk menggambarkan kelas dan relasi diantara kelas-kelas tersebut 3. Behaviour Diagram, yang terdiri dari: 1) Activity Diagram. Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event 2) Collaboration
Diagram.
Menggambarkan
objek
dan
relasinya,
termasuk struktur perubahannya yang disebabkan oleh adanya suatu message
19
3) Sequence Diagram. Menggambarkan objek dan relasinya termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis setelah menerima sebuah message 4) Statechart Diagram. Menggambarkan state, transisi state dan event 4. Implementation Diagram, terdiri dari : 1) Component Diagram. Menggambarkan komponen dan relasi antara komponen tersebut 2) Deployment Diagram. Menggambarkan komponen, titik awal dan relasi antara komponen tersebut Use case diagram merupakan artifak dari proses analisis, sementara sequence diagram dan class diagram merupakan artifak dari proses desain. Yang perlu diperhatikan, untuk menjaga konsistensi antara artifak selama proses analisis dan desain, maka setiap perubahan yang terjadi pada satu artifak harus juga dilakukan pada artifak sebelumnya. Misalnya ditemukan satu cara yang lebih efisien sewaktu membuat sequence diagram, maka perbaikan itu perlu diverifikasikan terhadap use case diagram dan use case spesification yang dibuat sebelumnya. Dibuatnya berbagai jenis diagram tersebut karena: a) Setiap sistem yang kompleks selalu paling baik jika didekati melalui himpunan berbagai sudut pandang yang kecil, yang satu sama lain hampir saling bebas (independen). Sudut pandang tunggal senantiasa tidak mencukupi untuk melihat sistem yang besar dan kompleks. b) Diagram yang berbeda-beda tersebut dapat menyatakan tingkatan yang berbeda dalam proses rekayasa. c) Dengan diagran diharapkan dapat membuat model sistem yang semakin mendekati realitas.
20
2.1.4
Kualitas Perangkat Lunak Menurut ISO 9126
2.1.4.1
Pengertian Kualitas Perangkat Lunak
Institute of Electrical and Electronic Engineers (IEEE) mendefinisikan kualitas perangkat lunak adalah tingkatan pada sistem, komponen, atau proses yang sesuai kebutuhan atau harapan dari pelanggan atau pengguna. Menurut definisi Steve McConnell’s kualitas perangkat lunak dibagi dalam dua hal yaitu: kualitas internal dan kualitas eksternal. Karakteristik kualitas eksternal merupakan bagian-bagian dari suatu produk yang berhubungan dengan para pemakainya, sedangkan karakteristik kualitas internal tidak secara langsung berhubungan dengan pemakai. [Simarmata 2010] Menurut Pressman, kualitas perangkat lunak dapat didefinisikan sebagai: suatu proses perangkat lunak yang efektif diterapkan dalam arti kata proses perangkat lunak untuk menyediakan nilai yang dapat diukur untuk mereka yang menggunakan dan untuk mereka yang menghasilkannya. ([Pressman 2012],
485)
Definisi kualitas menurut International Standards Organization (ISO) adalah totalitas fitur-fitur dan karakteristik-karakteristik dari produk atau layanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. ISO menyoroti pada fitur-fitur dan karakteristik dari produk atau layanan dalam kemampuannya memenuhi kebutuhan yang ditentukan. menyediakan model yang berbasikan obyek dalam 3 konteks dasar yaitu: quality, requirements dan characteristics. Pengertian-pengertian di atas secara jelas memberikan definisi bahwa untuk menilai kualitas perangkat lunak dapat didasarkan pada karakteristik perangkat lunak itu sendiri dan berdasarkan pada pemenuhan kebutuhan pengguna perangkat lunak tersebut. Dari pemahaman tersebut maka dapat dipahami bahwa untuk menentukan kualitas perangkat lunak haru melakukan pengujian terhadap perangkat lunak tersebut serta melakukan pengujian terhadap penggunanya.
21
Kualitas perangkat lunak adalah keberadaan karakteristik dari suatu produk yang dijabarkan dalam kebutuhannya, artinya kita harus melihat terlebih dahulu karakteristik apa yang berhubungan atau tidak dengan kebutuhan yang diiinginkan oleh pemakai. Mengetahui karakteristik tersebut diperlukan untuk mengurangi kontra produktif dari kualitas perangkat lunak yang dimaksud dan relevan atau tidak perangkat lunak tersebut untuk kebutuhan suatu organisasi. Keberadaan
hubungan
antara
kebutuhan
dan
karakteristik
menjadikan
dimungkinkannya statemen yang jelas tentang kualitas suatu produk.
2.1.4.2
ISO 9126
Kualitas perangkat lunak dapat dinilai melalui ukuran-ukuran dan metodemetode tertentu, serta melalui pengujian-pengujian software. Salah satu tolak ukur kualitas perangkat lunak adalah ISO 9126, yang dibuat oleh International Organization for Standardization (ISO) dan International Electrotechnical Commission (IEC). ISO 9126 mendefinisikan kualitas produk perangkat lunak, model, karakteristik mutu, dan metrik terkait yang digunakan untuk mengevaluasi dan menetapkan kualitas sebuah produk software. Standar ISO 9126 telah dikembangkan dalam usaha untuk mengidentifikasi atribut-atribut kunci kualitas untuk perangkat lunak komputer. Faktor kualitas menurut ISO 9126 meliputi 6 karakteristik kualitas sebagai berikut: fungsionalitas (functionality), kehandalan (reliability),
kebergunaan
(usability),
efisensi
(efficiency),
kemudahan
pemeliharaan (maintainability), portabilitas (portability). Deskripsi untuk masing-masing karakteristik dan sub-karakteristik kualitas perangkat lunak menurut ISO 9126, yaitu: 1. Functionality: kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi fungsi produk perangkat lunak yang menyediakan kepuasan kebutuhan pengguna. Fungsionalitas perangkat lunak mempunyai 5 sub-karakteristik, yaitu :
22
a. Suitability: Kemampuan perangkat lunak untuk menyediakan serangkaian fungsi yang sesuai untuk tugas-tugas tertentu dan tujuan pengguna; b. Accuracy: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan hasil yang presisi dan benar sesuai dengan kebutuhan; c. Security: Kemampuan perangkat lunak untuk mencegah akses yang tidak diinginkan, menghadapi penyusup (hacker) maupun otorisasi dalam modifikasi data; d. Interoperabilitas: Kemampuan perangkat lunak untuk berinteraksi dengan satu atau lebih sistem tertentu; e. Compliance: Kemampuan perangkat lunak dalam memenuhi standar dan kebutuhan sesuai peraturan yang berlaku. 2. Reliability: kemampuan perangkat lunak untuk perawatan dengan level performansi. Reliability atau keandalan perangkat lunak mempunyai 3 subkarakteristik, yaitu : a. Maturity: Kemampuan perangkat lunak untuk menghindari kegagalan sebagai akibat dari kesalahan dalam perangkat lunak; b. Fault
tolerance:
Kemampuan
perangkat
lunak
untuk
mempertahankan kinerjanya jika terjadi kesalahan perangkat lunak; c. Recoverability: Kemampuan perangkat lunak untuk membangun kembali tingkat kinerja dan memulihkan data yang rusak. 3. Usability: kemampuan yang berhubungan dengan penggunaan perangkat lunak. Usability perangkat lunak memiliki 3 sub-karakteristik, yaitu : a. Understandibility: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dipahami; b. Operabilitas: Kemampuan perangkat lunak dalam kemudahan untuk dioperasikan. c. Attractiveness: Kemampuan perangkat lunak dalam menarik pengguna.
23
4. Efficiency: kemampuan yang berhubungan dengan sumber daya fisik yang digunakan ketika perangkat lunak dijalankan. Efesiensi perangkat lunak memiliki 2 sub-karakteristik, yaitu: a. Time behavior: Kemampuan perangkat lunak dalam memberikan respon dan waktu pengolahan yang sesuai saat melakukan fungsinya. b. Resource
behavior:
Kemampuan
perangkat
lunak
dalam
menggunakan sumber daya yang dimilikinya ketika melakukan fungsi yang ditentukan. 5. Maintainability: kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat perubahan perangkat lunak. Maintanability memiliki 4 sub-karakteristik, yaitu : a. Analyzability: Kemampuan perangkat lunak dalam mendiagnosis kekurangan atau penyebab kegagalan. b. Changeability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi tertentu. c. Stability: Kemampuan perangkat lunak untuk meminimalkan efek tak terduga dari modifikasi perangkat lunak. d. Testability: Kemampuan perangkat lunak untuk dimodifikasi dan divalidasi perangkat lunak lain. 6. Portability: kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan perangkat lunak yang dikirim ke lingkungan berbeda. Portability memiliki 4 subkarakteristik, yaitu: a. Adaptability: Kemampuan perangkat lunak untuk diadaptasikan pada lingkungan yang berbeda-beda. b. Instalability: Kemampuan perangkat lunak untuk diinstal dalam lingkungan yang berbeda-beda. c. Co-existence: Kemampuan perangkat lunak untuk berdampingan dengan perangkat lunak lainnya dalam satu lingkungan dengan berbagi sumber daya. d. Replaceability: Kemampuan perangkat lunak untuk digunakan sebagai sebagai pengganti perangkat lunak lainnya.
24
ISO 9126 adalah standar terhadap kualitas perangkat lunak yang diakui secara internasional. Terpenuhinya item-item pada ISO 9126 pada sebuah perangkat lunak tidak serta merta memberikan sertifikat ISO terhadap perangkat lunak tersebut karena standar ISO juga harus dipenuhi dari sisi manajemen pembuat perangkat lunak tersebut, dengan kata lain jika manajemennya tidak memenuhi standar ISO maka hasil kerjanyapun tidak dapat diberikan sertifikat standar ISO. Faktor-faktor ISO 9126 tidak serta merta memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran kualitas secara langsung. Meskipun demikian, standar tersebut menyediakan basis yang sangat penting untuk melakukan pengukuranpengukuran kualitas secara tidak langsung dan pada dasarnya menyediakan daftar yang sempurna untuk menilai kualitas suatu sistem/perangkat lunak. 2.1.5
Pengujian Perangkat Lunak
2.1.5.1
Konsep Dasar Pengujian Perangkat Lunak
Pengujian perangkat lunak menurut Pressman adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain dan pengkodean. Perangkat lunak diuji untuk menemukan kesalahan yang dibuat secara tidak sengaja saat perangkat lunak tersebut dirancang dan dibangun. Stategi pengujian perangkat lunak menyediakan petunjuk yang menjelaskan langkahlangkah yang harus dilakukan sebagai bagian dari pengujian, kapan langkahlangkah ini direncanakan dan kemudian dilakukan, dan berapa banyak usaha, waktu, serta sumber daya yang akan diperlukan dalam pengujian tersebut. Menurut Pressman, strategi pengujian perangkat lunak selalu menyertakan perencanaan pengujian, perancangan kasus pengujian, pelaksanaan pengujian, dan evaluasi serta pengumpulan data hasil pengujian.
([Pressman 2012], 635)
Pengujian dalam konteks rekayasa perangkat lunak sebenarnya merupakan rangkaian empat langkah yang diimplementasikan secara berurutan:
25
1. Pengujian unit, pengujian fokus pada masing-masing komponen secara individual, dengan memastikan bahwa komponen tersebut berfungsi secara tepat sebagai suatu unit. Pengujian unit menggunakan teknik pengujian dengan menggunakan jalur spesifik di dalam stuktur kontrol dari komponen untuk memastikan cakupan telah lengkap dan dapat mendeteksi kesalahan secara maksimum. 2. Pengujian integrasi, membahas isu-isu yang berkaitan dengan dua masalah yaitu verifikasi dan pembangunan program, yang dilakukan dengan teknik perancangan kasus pengujian (test case) yang berfokus pada input dan output. Pengujian integrasi bersumber pada perancangan antarmuka, use case, class diagram, sequence diagram, dan communication diagram. 3. Pengujian validasi, menyediakan jaminan akhir bahwa perangkat lunak memenuhi semua persyaratan informasi, fungsional, perilaku dan persyaratan kinerja. Pengujian dapat dilakukan dengan beberapa cara: menggunakan use case yang merupakan bagian dari model kebutuhan, atau menggunakan metode black-box, atau test case. Dapat juga dilakukan
acceptance
testing
(pengujian
penerimaan)
untuk
memungkinkan pengguna memvalidasi semua persyaratan. Dengan adanya penggunaan langsung oleh pengguna akhir, pengujian penerimaan dapat mencakup test drive informal sampai deretan pengujian yang dieksekusi secara sistematis dan terencana. Dua jenis pengujian penerimaan yang biasa dilakukan oleh pengembang perangkat lunak, yakni: a. Alpha test, yakni pengujian yang dilakukan pada perangkat lunak oleh pengguna akhir dengan adanya supervisi dan kontrol dari pengembang perangkat lunak. b. Beta test, yakni pengujian yang dilakukan pada perangkat lunak oleh end-user tanpa adanya supervisi dan kontrol dari pengembang perangkat lunak. Pengujian dilakukan dengan bersumber pada kebutuhan fungsional pengguna.
26
4. Pengujian sistem, memverifikasi bahwa semua elemen saling bertautan dengan benar dan keseluruhan fungsi sistem/kinerja dapat dicapai.
Pengujian level atas
Kebutuhan
Perancangan
Kode
Pengujian integrasi
Pengujian unit
“Arah Pengujian”
Gambar II-5 Langkah-langkah Pengujian Perangkat Lunak ([Pressman 2012], 2.1.5.2
554)
Teknik Pengujian Perangkat Lunak
Menurut Pressman, setiap produk rekayasa perangkat lunak dapat diuji dalam salah satu kategori pengujian berikut: ([Pressman 2012],
587)
1. Pengujian kotak hitam (black-box testing). Dengan mengetahui fungsi yang telah ditentukan, sehingga pengujian dilakukan untuk mencari kesalahan dalam setiap fungsi. Black-box testing dirancang untuk memvalidasi persyaratan fungsional tanpa perlu mengetahui kerja internal dari sebuah program. Teknik pengujian black-box testing berfokus pada ranah informasi dari perangkat lunak, menghasilkan test case dengan cara mempartisi ranah masukan dan keluaran dari sebuah program dengan cara mencakup pengujian yang menyeluruh. 2. Pengujian kotak putih (white-box testing). Dengan mengetahui cara kerja internal suatu produk, pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa operasi-operasi internal telah dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan semua komponen internal telah dieskusi. White-box testing berfokus pada struktur kendali program.
27
2.2
Tinjauan Studi Penelitian mengenai pengembangan software aplikasi PHP Point pf Sale
telah menarik perhatian baik untuk lingkungan perguruan tinggi (PT) maupun perusahaan retail.
Fellik Setyadi melakukan penelitian Tujuan penelitian adalah membantu PT. SELAMAT JEWELLERY dalam membangun aplikasi retail POS yang berfungsi untuk memudahkan pewagai perusahaan dalam menjalankan tugastugas seperti transaksi, pengaturan inventory, pembuatan laporan, pemotongan tax otomatis yang di integrasikan pada aplikasi berbasis dekstop yang di bangun dengan pemograman Visual basic. Aplikasi juga di bagun untuk memudahkan stake holder atau pimpinan perusahaan dalam melakukan pengawasan terhadap karyawan-karyawan yg melakukan transaksi dengan melihat record kegiatan atau log kegiatan karyawan yang di desain mudah untuk di pahami oleh pimpinan perusahaan, serta dapat mendukung pengambilan keputusan dengan penyediaan informasi melalui media teknologi informasi secara cepat, tepat, akurat, dan terintegrasi[setyadi 2011] . Harvey Keon melakukan penelitian dengan tujuan penelitian adalah untuk membangun terminal intelejen point of sale, terminal pos yang di bagun merupakan seperangkat alat mulai dari mouse, keyboard, receive printer, dot matrik printer, monitor, scaner sampai dengan code-code pemograman yang di tanamkan kedalam suatu memory di dalam perangkat tersebut untuk mendukung proses alur kegiatan yang akan terjadi pada penggunaannya. Terminal pos yang di bangun harvey merupakan modul perangkat komputer yang terhubung dengan jaringan lokal dan dapat terhubung maksimak 225 komputer lainnya yang ada di dalam sebuah store, mall atau tempat perbelanjaan yang mengggunakan kasir sebagai tempat pembayarannya, dalam pengembangannya rancangan harvey dapat terlihat di banyak swalayan, yaitu mesin kasir yang lengkap dengan komputer , receive printer dan barcode scaner[keown 1991].
28
Micky Asade melakukan penelitian terhadap perencanaan dan pengawasan persediaan barang sebagai alat ukur tingkat efisiensi perusahaan pada PT. EXELCOMINDO PRATAMA, Tbk Medan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Jenis data dan sumber data yang di pakai adalah data primer dan data skunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan dokumentasi, hasil penelitian menunjukan bahwa perencanaan dan pengawasan persediaan dengan menggunakan SOP (standar Operating Procedure) dan SAP (System Aplication Process) belum berjalan dengan efektif, karena perusahaan
masih
sering
mengalami
persediaan[Asade 2009].
29
kelebihan
ataupun
kekurangan
Tabel II-1 Ringkasan Tinjauan Studi Penulis
Judul Penelitian
Metode
Hasil Penelitian
[setyadi 2011]
SELAMAT JEWELLERY POINT OF Metode berorientasi objek
Membantu PT. Selamat Jewellry dalam
SALES SYSTEM
melakukan transaksi, penilaian dan pengawasan
dengan notasi-notasi UML.
karyawan. [fransisca 2011]
[kodarullah 2010]
Point of Sale System Web Service Metode berorientasi objek
Aplikasi Point of Sale Berbasis Web yang dapat di
Aplication Retail Business
dengan notasi-notasi UML.
gunakan beberapa perusahaan Retail.
Aplikasi system penjualan dan
Metode berorientasi objek
Aplikasi inventory berbasis web yang dapat
persediaan
dengan notasi-notasi UML.
digunakan di beberapa perusahaan yang memiliki
Barang menggunakan php dan mysql
management inventory system
studi kasus Koperasi karyawan universitas mercu buana [keown 1991]
Intelligent point of sale terminal
Metode yang digunakan dalam
thesis
menganalisis dan merancang sistem adalah The Open Group Architecture Framework (TOGAF)
30
Modul point of sale atau terminal point of sale
Penulis
Judul Penelitian
Metode
Hasil Penelitian
[baraghani 2008]
Factors Influencing the adoption of
Deskriptif Kualitatif
Membatu mengkaji bahwa sistem internet banking
internet banking
yang di tanamkan pada beberapa sistem aplikasi ecomerce termasuk point of sale sangat bermanfaat
[maharani 2010]
penerapan metode pengakuan pendapatan dan beban terhadap kewajaran laporan keuangan pada pt. sari rajut indah surabaya
Deskriptif Kualitatif
Menghasilkan bahwa perlu adanya sistem aplikasi seprti point of sale untuk memantau laporan laporan yang ada sehingga tidak terjadi penyimpangan laporan karena telah terdokumentasi dengan baik oleh sistem
[asade 2009]
perencanaan dan pengawasan persediaan barang sebagai alat ukur tingkat efisiensi perusahaan pada PT. EXELCOMINDO PRATAMA, Tbk Medan
Deskriptif
Hasil dari penelitian yaitu kesimpulan bahwa perencanaan dan pengawasan persediaan dengan menggunakan SOP dan SAP belum berjalan dengan efektif, karena perusahaan masih sering mengalami kelebihan ataupun kekurangan persediaan
[olander 2003]
The use and integration of marketing communication tools in business to business firm : case studies of three swedish firms
Deskriptif
Menyimpulkan bahwa tool yang sangat efisien adalah tool penjualan yang berbasis web, agar dapat lebih interaktif, cepat dalam custumisasi
31
Penulis
Judul Penelitian
Metode
Hasil Penelitian
[firmansyah 2008]
Implementasi Services Oriented Architecture (SOA) dalam Sistem Transaksi Perbankan di Perguruan Tinggi Studi Kasus : Universitas Padjadjaran Fashion Store Image & Visual Merchandising The Case of Company Dissertation: Biometrik Security System Fingerprint Recognation Technology
Metode berorientasi objek
Webservice yang terintegrasi dalam beberapa
dengan notasi-notasi UML
modul yang di antaranya modul transaksi
[snehota 2005]
[drahansky 2005]
pembayaran Metode berorientasi objek
Aplikasi point of sale untuk store fasion dan
dengan notasi-notasi UML
mercendise
Metode berorientasi objek
Desain suatu system yang menggunakan finger
dengan notasi-notasi UML
print, dimana informasi yang di dapatkan di criptografi kedalam subsystem.
[gerts 2007]
Master Thesis Towards an Improved EMV Credit Card Certification
Deskriptif
Proses sertifikasi kartu kredit oleh EMV dapat di terima dengan coverage yang rendah dan dengan kualitas yang buruk.
32
Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini adalah pada Metode penelitian yang digunakan, obyek penelitian, ruang lingkup, dan tujuan penelitiannya. Serta pengujian dengan menggunakan standar kualitas perangkat lunak menurut ISO 9126
2.3
Tinjauan Obyek Penelitian
2.3.1 Profil Singkat Organisasi Perusahaan Perfume House merupakan perusahaan retail yang bergerak di bisnis reffil perfume dan juga menjadi suplier perfume untuk beberapa daerah di Nanggroe Aceh Darussalam. Kantor pusat Perusahaan Perfume House berlokasi di Jln. Hasan Saleh no.104 Neusu, Banda Aceh, Telp. 065123486, Email : [email protected]. 2.3.2 Visi Misi Organisasi
a.
VISI Menjadi Perusahaan reffil Perfume terbaik di banda aceh dengan teknologi Informasi dan kinerja baik untuk mencapai target penjualan serta produktivitas yang tinggi.
b. MISI 1. Memberikan pelayanan terbaik dalam jasa reffil Perfume. 2. Memfasilitasi member/custumer Perfume house dengan adanya kerjasama perusahaan di bidang financial dan kesehatan. 3. Memetakan seluruh koordinat tempat tinggal dari member yang terdaftar di Banda aceh menggunakan GIS system. 4. Menyelenggarakan kerjasama dengan institusi pemerintah maupun swasta dengan prinsip kesetaraan. 5. Menyelenggarakan program Point Reward dengan hadiah-hadiah yang menarik bertujuan menarik perhatian custumer dan meningkatkan produktifitas perusahaan. 6. Meningkatkan mutu dan kualitas Produk serta pelayanan perusahaan berjutuan menjaga kredibilitas perusahaan sebagai reffil perfume terbaik di Banda Aceh.
33
2.3.3 Infrastruktur Teknologi Informasi 2.3.3.1 Hardware Perangkat
keras
merupakan
sarana
dan
prasarana
untuk
mendukung kelancaran kegiatan di Perusahaan Perfume House Banda Aceh. Software yang telah ada di perusahaan Perfume house Banda Aceh harus didukung dengan menggunakan perangkat keras antara lain komputer dan printer. Berdasarkan hasil observasi, semua komputer di Perfume House sudah terhubung dengan jaringan internet yang tersedia di ke-4 store yang ada di banda aceh. Jumlah komputer di perusahaan perfume house adalah 5 komputer, 4 komputer di gnakan untuk 4 store yang ada dan 1 komputer di gunakan untuk gudang/warehouse dan mempunyai prosesor Pentium 4 dan Dual Core.
2.3.3.2 Software Untuk menjalankan fungsinya, saat ini perusahaan Perfume house Banda Aceh untuk setiap store dan gudangnya semuanya menggunakan sistem operasi Windows. Windows digunakan untuk mengolah kata dengan software microsoft
office word, misrosoft office excel, dan
browsing internet. Pengolah kata dan pengolah angka yang dilakukan antara lain dalam hal surat menyurat, pembuatan laporan kegiatan, dan laporan keuangan. Belum ada program pembuatan database dan pemrograman. Aplikasi web browser digunakan untuk mencari berbagai informasi dari internet, mengunduh dokumen, sosial media, dan untuk komunikasi dengan email.
34
2.3.3.3 Topologi Jaringan Topologi jaringan di perusahaan perfume house sangatlah sederhana, dimana terdapatnya sebuah sistem yang terdiri dari satu unit komputer/pc yang digunakan untuk pembuatan laporan dan pendataan pelanggan baru, update poin pelanggan dan kebutuhan lainnya, serta di lengkapi dengan sebuah printer untuk mencetak laporan laporan yang telah di buat, dan adanya mesin kasir atau cash register untuk kebutuhan transaksi pelanggan, topologi jaringannya dapat di ilustrasikan dalam gambar berikut.
Gambar II-6 topologi jaringan awal Perfume House
2.4
Kerangka Konsep
Berdasarkan hasil pengamatan sementara, kajian teori dan studi dari penelitian sebelumnya, maka penulis membangun kerangka konsep penelitian tentang Pengembangan Software Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh sebagai berikut:
35
Gambar II-7 pola pikir kerangka konsep PHP Point of Sale Banda Aceh Penjelasan untuk gambar pola pikir kerangka konsep di atas yang di gunakan oleh peneliti dalam penelitin ini yang dapat dijabarkan sebagai berikut : 1. Peneliti melakukan pengkajian teknologi yang di tinjau dari sisi Hardware, Software, dan jaringan. 2. Dengan menggunakan Metode pengembangan sistem waterfall peneliti akan melakukan Analisis dan perancangan sistem dengan UML, kemudian di lanjutkan dengan Pengkodean dengan bahasa pemograman PHP dan Database MySQL serta di lakukan pengujian terhadap sistem yang telah di kembangkan menggunakan metode FGD, Kuesioner dan Blackbox testing.
36
3. User interface Aplikasi di bangun agar user dapat melakukan input data, data yang di maksud akan tersimpan di dalam Database MySQL dan suatu waktu data tersebut dapat di tampilkan berupa informasi dengan tampilan interface yang lebih user friendly yang dapat di akses oleh pengguna sistem sesuai dengan batasan batasan level pengguna. 4. Pengujian dengan beberapa metode yang telah di lakukan kemudia di ambil kesimpulan apakah sistem telah memenuhi syarat lulus tes uji berdasarkan pengujian perangkat lunak ISO 9126.
2.5
Hipotesis Berdasarkan yang telah dikemukakan maka peryataan penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: Diduga pengembangan Software aplikasi PHP Point of Sale di perusahaan Perfume House Banda Aceh menggunakan metode pengembangan sistem informasi model waterfall dapat membentuk sistem yang lulus dalam pengujian kualitas dengan ISO 9126, Kuesioner, blackbox testing dan FGD (Forum Group Discussion) serta sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
37
BAB III METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Penelitian Pengembangan Sotfware aplikasi PHP Point of Sale studi kasus
di perusahaan Perfume House Banda Aceh yang dilakukan merupakan jenis Penelitian Terapan (Applied Research). Hasil penelitian dapat langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. ([Moedjiono 2012], 15) Dalam penelitian ini akan menerapkan teori pengembangan sistem informasi menggunakan metode pengembangan sistem model Waterfall, analisis dan perancangan sistem dengan pendekatan berorientasi obyek, implementasi hasil analisis dan perancangan menggunakan pemrograman berbasis PHP dan database MySQL, dan pengujian aplikasi berbasis web. Hasil penelitian berupa Aplikasi PHP Point of Sale web based langsung dapat diterapkan untuk pemecahan permasalahan yang dihadapi.
3.2
Metode Pemilihan Sampel Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Pengambilan sampel dengan purposive sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan mengambil responden yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel tersebut.
([Nasution 2009],
98)
Responden dalam penelitian ini adalah Pimpinan Perusahaan perfume house berikut staf-staf ahlinya. Pemilihan responden sampel ini dengan pertimbangan berdasarkan keterlibatan di dalam sistem sehingga pemilihan sample menjadi lebih effective.
38
3.3
Metode Pengumpulan Data Bila
menggunakan
pengamatan/observasi
agar
metode dijelaskan
pengumpulan secara
rinci
data obyek
dengan yang
diamati/diobservasi, apa saja yang diobservasi, cara mengobservasi, dan hasil observasi yang diharapkan. Bila menggunakan metode pengumpulan data dengan angket/Kuesioner, wawancara/test, pengujian/test agar dicantumkan rancangan bahan angket, wawancara, maupun pengujian yang akan dilaksakanan, contoh 1 (satu) set hasil yang telah diisi oleh responden, serta ringkasan/tabulasi yang menggambarkan hasil secara keseluruhannya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Metode Observasi. Observasi atau pengamatan langsung terhadap profil organisasi dan obyek penelitian. Dalam observasi dengan mempelajari dokumentasi perusahaan dan aplikasi perusahaan, tujuan dan struktur organisasi, proses bisnis, ketersediaan sarana dan prasarana, infrastrukur teknologi, dan kebijakan teknologi informasi yang telah ada pada Perusahaan Perfume House banda aceh. 2. Metode Wawancara. Wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan penelitian. Teknik wawancara dilakukan dengan wawancara berstruktur.
([Nasution 2009], 117)
Dalam wawancara tersebut peneliti telah
menyiapkan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengembangan Software Aplikasi PHP Point of Sale. 3. Metode Studi Pustaka. Metode pengumpulan data yang diperoleh dengan mempelajari, meneliti, dan membaca buku, jurnal, skripsi, tesis yang berhubungan dengan sistem informasi, PHP Point of Sale dan sumber daya manusia.
39
3.4
Instrumentasi Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data
adalah: 1. Instrumen dalam pengumpulan data dengan metode observasi. Instrumen observasi ini adalah peneliti yang melakukan pengamatan langsung di Perusahaan Perfume House Banda Aceh. 2. Instrumen dalam pengumpulan data dengan metode wawancara. Instrumen wawancara ini adalah peneliti, pimpinan perusahaan perfume house dan stafnya, serta rancangan daftar pertanyaan wawancara. Rancangan daftar pertanyaan wawancara disertakan dalam Lampiran 1.
3.5
Teknik Analisis, Perancangan, dan Pengujian Sistem
3.5.1 Teknik Analisis Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan pendekatan Object Oriented Analysis (OOA) atau analisis berorientasi obyek. Analisis dokumen sistem yang sudah berjalan. Analisis kebutuhan terhadap hasil wawancara dengan pihak-pihak yang terkait. Analisis terhadap data yang telah dikumpulkan hasil olah dokumen dan lain-lain. Pada proses analisis, terdapat empat macam analisis yang dilakukan yaitu: 1. Analisis sistem yang berjalan saat ini. 2. Analisis
Kebutuhan
Fungsional
dan
Non-Fungsional.
Pemodelan
kebutuhan fungsional dilakukan dengan Use Case Diagram. 3. Analisis Pengguna. Dilakukan analisis terhadap user-user yang akan menggunakan aplikasi dan juga fungsi-fungsi apa saja yang bisa didapatkan oleh masing-masing user. 4. Analisis Perilaku Sistem. Pada tahapan ini, dilakukan analisis perilaku sistem yang dikembangkan dan dimodelkan dengan Activity Diagram dan Sequence Diagram.
40
3.5.2 Teknik Perancangan Teknik perancangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
metode
Object-Oriented
Design
(OOD)
atau
Perancangan
Berorientasi Obyek, dan menggunakan Unified Modelling Language (UML). 1. Perancangan program atau spesifikasi sistem, yang meliputi: a. Pembuatan Class Diagram. b. Pembuatan Package Diagram. c. Pembuatan Deployment Diagram. 2. Perancangan Antarmuka Pengguna (Navigasi, form Input, form Output) 3. Perancangan Database. data apa yang disimpan, format data yang digunakan, dimana data akan disimpan Database design (ER diagram) 4. Perancangan Architecture (hardware, software, jaringan). Dimodelkan dengan Architecture design (deployment diagram)
3.5.3 Teknik Pengujian Sistem 3.5.3.1 Pegujian dengan ISO 9126 Pengujian sistem menggunakan standar kualitas perangkat lunak menurut ISO 9126 untuk menguji kualitas aplikasi sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh. Penelitian ini hanya meneliti empat karakteristik yang terdapat pada ISO 9126, yaitu fungsionalitas, kebergunaan, efisiensi, dan portabilitas. Teknik pengujian (testing) dan evaluasi yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara sebagai berikut: 1. Pengujian Sistem. Berdasarkan empat karakteristik yang terdapat pada ISO 9126, yaitu fungsionalitas, kebergunaan, efisiensi, dan portabilitas. Dilakukan dengan menggunakan kasus uji yang dijalankan pada sistem. 2. Pengujian Penerimaan Pengguna. Dilakukan menggunakan Kuesioner yang dibagikan kepada pengguna sistem dengan teknik pengujian blackbox testing. Instrumen dalam pengujian penerimaan sistem dengan metode Kuesioner. Kuesioner akan disebarkan pada responden yaitu ketua perusahaan, staff, operator gudang, operator store, dan staf custumer
41
service di perusahaan Perfume House Banda Aceh terdiri dari pertanyaan pertanyaan yaitu: a. Pertanyaan-pertanyaan untuk menguji fungsionalitas sistem. b. Pertanyaan-pertanyaan
untuk
menguji
kecepatan
layanan
informasi. c. Pertanyaan-pertanyaan untuk menguji hasil analisis dan rancangan sistem.
3.5.3.2 Pengujian dengan teknik Blackbox testing Pengujian sistem Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh juga di lakukan dengan cara pengujian dengan teknik Blackbox, yaitu dengan melakukan penetration test, untuk mengetahui kelemahan sistem apa bila terjadi serangan dari luar sistem, dan melakukan DDoS untuk mengetahui ketahanan sistem terhadap request yang berlebihan.
3.5.3.3 Pegujian dengan FGD (Forum Group Discussion) Pengujian sistem menggunakan metode FGD (Forum Group Discussion) ini di lakukan dengan cara melakukan kan test langsung terhadap sistem dari dalam sistem, yaitu di lakukan oleh beberapa pengguna sistem php Point of Sale Perfume House Banda Aceh dengan melakukan login sesuai level dan melakukan testing terhadap modul-modul yang ada sehingga dapat di ketahui apakah sistem memenuhi kebutuhan perusahaan perfume house banda aceh.
42
3.6
Langkah-langkah Penelitian Dalam pengembangan sistem informasi, keseluruhan proses yang dilalui
harus melalui beberapa tahapan. Dalam penelitian ini digunakan metode pengembangan sistem informasi model Waterfall. Tahapan yang dilakukan meliputi: komunikasi, perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan pengiriman sistem. Langkah-langkah pada tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat dalam bentuk diagram alir pada Gambar III-1 berikut ini: Mulai Tahapan Komunikasi
Identifikasi Permasalahan Inisialisasi Penelitian, Rumusan Masalah
Studi Pustaka dan Tinjauan Penelitian Studi literatur, analisa penelitian sebelumnya Tahapan Perencanaan
Pengumpulan Data Observasi, Wawancara Studi Kelayakan Organisasi, Infrastruktur Teknologi
Tahapan Pemodelan
Analisis Sistem Analisis Sistem Berjalan, Analisis Kebutuhan, Pengguna Perancangan Sistem Perancangan sistem, antarmuka, database, arsitektur
Tahapan Konstruksi
Pengkodean Menggunakan PHP dan MySQL
Tahapan Pengiriman Sistem
Implementasi Implementasi di jaringan lokal Pengujian dan Evaluasi Pengujian penerimaan pengguna
Selesai
Gambar III-1 Langkah-langkah Penelitian
43
1. Identifikasi Permasalahan. Tahapan ini merupakan inisialisasi dari penelitian, yaitu mencari permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. Hal ini dilakukan peneliti agar dapat memahami kondisi dan proses bisnis Perusahaan Perfume House, sehingga mendapatkan gambaran menyeluruh akan sistem berjalan. 2. Studi Pustaka dan Tinjauan Penelitian. Tahapan ini dilakukan dengan mempelajari literatur yang berkaitan dengan sistem aplikasi PHP point of sale, , PHP dan MYSQL, dan pengujian sistem. Dalam tahapan ini juga dilakukan studi dan analisis dari beberapa penelitian sebelumnya, baik berupa jurnal nasional, internasional maupun tesis mengenai sistem Aplikasi Point of Sale. 3. Pengumpulan Data. Proses ini dilakukan dengan cara melakukan observasi dan wawancara dengan Pimpinan Perusahaan Perfume House dan staf terkait untuk mempelajari kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem, serta observasi dokumen perusahaan yang sudah ada. 4. Studi kelayakan. Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi kelayakan sistem baik secara teknis dan organisasi. Secara teknis menyangkut ketersediaan sumber daya berupa tenaga dan perangkat pendukung. Secara organisasi menyangkut ketersediaan organisasi pelaksana sistem dan aturan-aturan pendukung. 5. Analisis Sistem. Berdasarkan hasil pengumpulan data, akan dilakukan analisis kebutuhan pengguna dan kebutuhan fungsional dan non-fungsional sistem, dan analisis perilaku sistem. 6. Perancangan Sistem. Berdasarkan hasil analisis, kemudian dilanjutkan dengan melakukan perancangan sistem untuk menggambarkan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan yang sudah ditetapkan, dengan melakukan prosedur-prosedur berikut: a. Pembuatan pemodelan. b. Perancangan antarmuka (input, output, dan navigasi) c. Perancangan arsitektur. d. Perancangan konseptual basis data. 7. Pengkodean. Pada tahap ini dilakukan pengkodean (coding) berdasarkan hasil perancangan sistem kedalam bahasa pemograman yang digunakan berupa
44
aplikasi berbasis web PHP yang akan dikoneksikan dengan database MySQL. Langkah-langkah pengkodean mencakup pembuatan rancangan masukan dan keluaran (interface) yaitu bentuk entry data, report, query dalam sistem menu dan membuat panduan penggunaan aplikasi (user manual), agar aplikasi lebih mudah dipahami oleh pengguna. 8. Implementasi sistem pada jaringan lokal. Berdasarkan tinjauan obyek penelitian, dalam tahap implementasi untuk penelitian ini dilakukan pada jaringan yang ada pada perusahaan Perfume House. 9. Pengujian sistem dan evaluasi dengan pengujian penerimaan pengguna (user acceptance testing). Pengujian perangkat lunak dilakukan sesuai dengan metode pengembangan sistem yang digunakan, yaitu pada tahap penyerahan sistem model Waterfall. Pengujian sistem dilakukan untuk memvalidasi terhadap kualitas dari sistem informasi dilakukan dengan menggunakan standar ISO 9126, menggunakan metode Blackbox dan FGD (Forum Group Discussion). Pengujian penerimaan pengguna yang dilakukan meliputi pengujian
fungsionalitas
dan
non-fungsionalitas
sistem,
percepatan
memperoleh informasi perusahaan, dan pengujian terhadap hasil analisis dan perancangan Pengujian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Kuesioner.
45
3.7
Jadwal Penelitian Tabel III-1 Jadwal Penelitian
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
7.
8.
9. 10. 11. 12.
Kegiatan
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pencarian dan Pemilihan Obyek X X Penelitian Studi ke Obyek X X Penelitian Perumusan Masalah X Penelitian Penentuan Topik dan X X Pembimbing Tesis Pengumpulan Bahan X X X X X X X X Literatur/Referensi Penyerahan Formulir Pendaftaran Penulisan X Tesis Penyusunan Kerangka/Landasan Pemikiran (Tinjauan Pustaka/Studi/Organis X X X X asi sampai dengan Kerangka Konsep dan Hipotesis) Penyusunan Metodologi/Desain Penelitian (Metode/Jenis Penelitian, Prosedur Sampling, Metode X X X X Pengumpulan Data, Instrumentasi dan Teknik Analisis /Perancangan dan Uji Sistem) Penyusunan Naskah X X X X Proposal Tesis Penyerahan Formulir Pendaftaran Sidang X Proposal Tesis Sidang Proposal Tesis X Pelaksanaan X X X
46
13.
14. 15. 16. 17. 18. 19.
20.
21.
Pengumpulan Data Sampel Analisis Data, Interpretasi, Perancangan, Pembuatan Program, Implementasi, Pengujian Penyusunan Naskah Akhir Tesis Penyerahan Formulir Pendaftaran Sidang Akhir Tesis Sidang Akhir Tesis Penyempurnaan Naskah Akhir Tesis Pembuatan Paper Ringkasan Tesis Penggandaan Naskah Akhir Tesis dan Paper Pembuatan CD berisi Naskah Akhir Tesis, Paper, dan Slide Presentasi Penyerahan Naskah Akhir Tesis, Paper dan CD
X X X
X X X X X X X X X
X
X
47
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1
Analisis Sistem Pada proses analisis sistem harus mendeskripsikan apa yang harus
dilakukan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna. Analisis sistem akan menjawab pertanyaan apa yang akan dikerjakan oleh sistem, siapa yang akan menggunakan sistem, dan dimana serta kapan sistem tersebut akan digunakan. Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan pendekatan analisis berorientasi objek untuk sistem yang dirancang, dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsionalitas sistem yang berjalan. Selanjutnya dari hasil analisis akan divisualisasi dan didokumentasikan dengan Unified Modeling Language (UML) melalui Use Case Diagram, Activity Diagram, dan Sequence Diagram dengan pertimbangan diagram tersebut dianggap mewakili secara keseluruhan sistem yang berjalan yang dapat dimengerti oleh pengguna.
4.1.1 Analisis Proses Bisnis Sistem Berjalan Analisis proses bisnis dari sistem kepegawaian yang sedang berjalan dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang bagaimana pihak Perusahaan Perfume House Banda aceh melakukan aktivitas pengelolaan data dan melakukan transaksi yang mendukung dalam pengembangan aplikasi. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, diperoleh data dan dokumen terkait proses sistem yang akan dikembangkan. Data dan informasi yang berkaitan dengan sistem yang sedang berjalan tersebut rinciannya dilampirkan dalam Lampiran 3 Data Observasi. Hasil
wawancara
dan
observasi
menunjukkan
bahwa
responden
menginginkan dibangun software aplikasi PHP Point of Sale berbasis web sebagai alat untuk mempermudah dalam hal transaksi perusahaan dan pengelolaan data
48
perusahaan Perufume House Banda Aceh yang terintegrasi dengan database serta dapat meningkatkan kecepatan layanan transaksi dan pengelolaan data di Perusahaan. Proses tersebut berkaitan dengan proses transaksi, data karyawan, data custumer, data produk, point reward, dan laporan. 4.1.1.1
Proses transaksi
Pada proses transaksi merupakan proses yang dilakukan oleh staff custumer perusahaan Perfume House Banda Aceh dimana terjadi interaksi antara custumer service dengan custumer yang merupakan proses inti dalam pertumbuhan ekonomi perusahaan, untuk itu prosedur yang berjalan dalam proses transaksi di perusahaan adalan sebagai berikut: 1. Pelanggan datang ke store Perfume House terdekat, untuk melakukan pendaftaran member baru. 2. Pelanggan memilih jenis produk yang di tawarkan oleh custumer service atau dapat meminta langsung jenis produk yang di inginkan oleh pelanggan. 3. Custumer service mempersiapkan produk yang telah di order oleh pelanggan. 4. Pelanggan melihat kembali produk yang di maksud sebelum melakukan pembayaran. 5. Custumer service menawarkan cara pembayaran dengan 4 jenis cara pembayaran yaitu: a. Menggunakan voucher belanja b. Menggunakan kartu credit c. Menggunakan kartu debit d. Menggunakan uang cash 6. Pelanggan memilih cara pembayaran yang telah di tawarkan dan melanjutkan ke proses pembayaran. 7. Custumer service melakukan penginputan data transaksi sekaligus mencetak struk transaksi untuk pelanggan.
49
Pada proses transaksi tersebut pelanggan yang dimaksud adalah pelanggan tetap dan pelanggan tidak tetap, diskon 10 persen di berikan kepada pelanggan tetap utnuk setiap transaksinya sesuai dengan kebijakan perusahaan Perfume House Banda Aceh.
4.1.1.2
Proses Data karyawan
Pada proses data karyawan penginputan datanya dilakukan oleh admin perusahaan Perfume House Banda Aceh demi menjaga keamanan data perusahaan adapun isi dari data ini diantaranya adalah nama, nomor urut, lokasi store, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor hand phone, alamat dan email. Prosedur untuk melakukan penyimpanan data karyawan dari sistem yang berjalan dimulai dengan adanya lamaran, jika diterima maka data akan dimasukkan kedalam data karyawan. Sedangkan untuk karyawan yang sudah disimpan data, dapat dilakukan proses update data tanpa batas waktu yang di tentukan, pada proses penginputan data karyawan, admin sekaligus membuatkan akun berupa username dan password untuk setiap karyawan perusahaan yang akan digunakan untuk login ke aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Bnada Aceh. Kemudian setiap karyawan berkah mengubah password masing-masing serta dapat meminta bantuan kepada admin apabila ingin melakukan reset password karyawan.
4.1.1.3
Proses Data Custumer
Data Custumer merupakan data dari pelanggan tetap di Perusahaan Perfume House Banda Aceh, data tersebut di dapatkan pada saat pelanggan melakukan pendaftaran sebagai member di Perfume House, Proses penginputan data custumer dapat dilakukan oleh Admin, Pimpinan Perusahaan, Operator dan custumer service. Adapun isi dari data custumer yaitu: account number, no. Ktp, tgl register, nama awal, nama tengah , nama akhir, tempat lahir, tgl lahir, alamt,
50
tipe pelanggan, no. Tlp, no Hp, email dan catatan bila perlu. Pada data custumer yang telah terdaftar dapat sesekali diminta oleh pelanggan untuk melihat datanya guna untuk mengecek kesalahan dalam pengimputan data atau untuk mengecek poin yang telah di dapatkan pelanggan.
4.1.1.4
Proses Data Produk
Data produk mencakup seluruh data produk perusahaan baik yang ada di store maupun yang ada di warehouse, pada proses penginputan data produk ini dapat dilakukan oleh beberapa level user di dalam sistem di antaranya dapat di lakukan oleh : admin, operator, gudang dan pimpinan perusahaan. Isi dari data produk ini sendiri adalah : kategori, item number, satuan (pilihan antara ml atau unit), special (pilihan antara men, women dan both), harga pokok store, harga satuan store, harga pokok grosir, harga satuan grosir, discount, limit stock di store, limit stock di warehouse dan deskripsi produk.
4.1.1.5
Proses Point Reward
Data Point reward adalah data jumlah point yang di dapatkan oleh pelanggan tetap saat melakukan transaksi. Nilai point yang di dapatkan adalah satu (1) untuk transaksi dengan nilai kelipatan Rp. 20.000, dimana point tersebut akan di tambahkan kedalam data custumer yang di akumulasikan dengan batas waktu satu tahun. Data point reward dapat ditukarkan dengan hadiah/merchandise yang di sediakan oleh perusahaan, dimana jenis hadiah yang akan di berikat bergantung dengan jumlah point yang di dapatkan oleh pelanggan sesuai dengan kebijakan perusahaan Perfume House Banda Aceh.
51
4.1.1.6
Proses Data Laporan
Data Laporan merupakan data seluruh kegiatan transaksi yang dilakukan oleh karyawan perusahaan Perfume House Banda Aceh baik transaksi oleh custumer service maupun transaksi oleh gudang/warehouse. Data laporan berupa laporan transaksi penjualan dan laporan transfer produk yang dapat di klasifikasikan menjadi: laporan harian, laporan bulanan, laporan tahunan serta dapat mengidentifikasikan waktu dan tanggal transaksi, user yang melakukan transaksi, jumlah/amount transaksi dan tujuan transaksi. Pada data laporan dapat di akses oleh semua level yang terlibat di dalam sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh dengan penyesuaian data laporan yang dibutuhkan oleh masing-masing level user. User yang dapat melihat data laporan dimulai dari yang paling lengkap sampai yang terbatas adalah : Admin, Pimpinan Perusahaan, Gudang/warehouse, operator dan terakhir custumer service.
52
4.1.2 Analisis Kebutuhan Fungsional, Nonfungsional, dan Pengguna 4.1.2.1
Analisis Kebutuhan Fungsional
Pada analisis kebutuhan Fungsional sistem aplikasi PHP Point of Sale Pefume House Bnda Aceh didasarkan pada data observasi langsung, data wawancara serta user requerment pada perusahaan Perfume House . Tahap selanjutnya adalah menyusun kebutuhan fungsional yang didasarkan pada kebutuhan user dan juga bertujuan untuk mengeliminasi permasalahan yang ada. Tahap analisis kebutuhan fungsional sistem akan membahas mengenai fungsi-fungsi yang diperlukan dalam pembangunan sistem. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna berdasarkan analisis kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil analisis proses bisnis, identifikasi kebutuhan data dan informasi, maka dianalisis juga beberapa fungsi yang harus tersedia di dalam sistem. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna. Setiap fungsi yang diusulkan diberi kode sehingga dapat mempermudah identifikasi pada saat implementasi dan penyusunan dokumen. Dari hasil analisis kebutuhan pemilik bisnis dan user, dibutuhkan suatu sistem Aplikasi berbasis web. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi langsung terhadap sistem pimpinan perusahaan, staf karyawan dan sistem yang sedang berjalan, maka dapat dirumuskan daftar kebutuhan fungsional sistemaplikasi
yang dikembangkan.
Spesifikasi daftar kebutuhan ini sudah disetujui oleh Pimpinan Perusahaan Perfume House Banda Aceh. Berikut ini adalah daftar kebutuhan fungsional sistem yang dibutuhkan: 1. Aplikasi berbasis web untuk perusahaan. 2. Login. Admin mempunyai username dan password, untuk dapat mengubah isi dari website perusahaan tersebut, mengedit data, menginputkan data, dan mengupdate semua informasi. 3. Melihat informasi website. Yaitu, melihat pelanggan yang sudah terdaftar, melihat produk beserta stoknya, melihat data-data transaksi laporan setiap
53
user, melihat data karyawan dan data custumer serta mengupdate datanya dengan akurat, melihat status jam dan dapat di update setiap saat. 4. Sistem dapat melakukan transaksi penjualan dan transaksi transfer produk yang dilakukan karyawan. 5. Pengaturan hak akses untuk user level yang berbeda. Diperlukan proses pemberian akses terhadap pengguna dan penentuan hak akses masing-masing user. 6. Sistem harus dapat mengedit, menghapus, dan menambah data produk, custumer dan karyawan. 7. Sistem harus dapat menampilkan data karyawan. Sistem harus dapat mengedit, menghapus, dan menambah data karyawan 8. Sistem harus dapat mengatur keanggotaan pengguna aplikasi 9. Sistem harus dapat mencetak laporan transaksi perusahaan. 10. Laporan dibedakan menjadi tiga tipe, yaitu laporan harian, laporan bulanan, dan laporan tahunan. Pembuatan laporan harian dan bulanan dilakukan secara otomatis setiap harinya untuk masing-masing karyawan yang melakukan transaksi. Laporan tahunan, pada akhir tahun. 11. Fungsi ini berfungsi untuk men-generate laporan sehingga user hanya perlu menentukan pilihan tipe laporan dan menentukan dimana laporan tersebut akan disimpan. 12. Pengaturan, sistem harus dapat di sesuaikan dengan pengaturan yang sewaktu waktu dapat berubah seperti, discount, tax, harga pokok, harga satuan, limit stok dan point reward.
54
4.1.2.2
Analisis Kebutuhan Nonfungsional
Berikut ini adalah daftar kebutuhan nonfungsional sistem. Kebutuhan ini adalah tipe kebutuhan yang berisi properti perilaku yang dimiliki oleh sistem: 1. Operasional Bisa digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows maupun Linux versi apapun. Kebutuhan memori minimum 256 MB RAM. Bisa dikembangkan untuk aplikasi mobile. 2. Sekuriti Sistem aplikasinya dilengkapi password. Semua password telah terenkripsi Pada database, untuk mengakses link harus melalui proses login yang legal sehingga tidak diijinkan mengakses link tanpa melalui tahapan yang benar. Sistem seharusnya aman digunakan. 3. Performance Sistem dapat menampung data dalam jumlah yang besar. Sistem seharusnya dapat diakses oleh banyak user secara bersamaan. Sistem seharusnya cepat diakses. 4. Portability Sistem bisa dijalankan pada platform windows dan linux dengan kebutuhan php engine dan MySQL server. 5. Sistem seharus mudah digunakan dan mudah dipelajari. Sistem menyediakan menu bantuan. Sistem seharusnya menyediakan panduan penggunaan. Sistem harus menggunakan bahasa Indonesia. Sistem seharusnya memiliki tampilan menarik.
4.1.2.3
Analisis Pengguna
Dari hasil identifikasi kebutuhan fungsional melalui wawancara serta observasi didapatkan spesifikasi pengguna dan fungsi yang diperoleh oleh masing-masing pengguna. Tingkatan pengguna ditujukan untuk mengamankan database dari pengguna yang tidak diijinkan serta membatasi hak akses. Untuk
55
mendapatkan hak akses sesuai dengan tingkatan pengguna dilakukan dengan Login pada sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh menggunakan username dan password yang diberikan. Analisis pengguna dan hak akses untuk masing-masing pengguna terdapat pada tabel berikut ini:
Tabel IV-1 Tingkatan Pengguna dan Hak Akses No Tingkatan
Hak Akses Pengguna
Pengguna 1
Administrator
Dapat mengakses seluruh kegiatan di dalam sistem kecuali kegiatan transaksi penjualan.
2
Pimpinan
Dapat mengakses seluruh laporan dan melihat custumer (tambah, edit, hapus)
3
operator
Dapat melakukan transaksi tranfer produk dari gudang ke store maupun sebaliknya, menambah produk serta melihat laporan transaksi.
4
Gudang
Dapat melakukan transaksi tambah stok produk dari suplier, melakukan transaksi transfer produk dari gudang ke store maupun sebaliknya, menambah produk serta melihat laporan transaksi.
5
Custumer
Dapat melakukan transaksi penjualan produk perusahaan,
Service
melihat custumer (tambah, edit, hapus) dan melihat laporan transaksi penjualan.
56
4.1.2.4
Use Case Diagram
Berdasarkan spesifikasi kebutuhan fungsional dan actor yang terlibat dalam sistem, maka dapat dimodelkan dengan use case diagram. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah system. use case mempresentasikan interaksi antara actor dengan system. 1. Actor Actor adalah segala sesuatu yang berinteraksi langsung dengan system aplikasi komputer, seperti orang, benda atau lainnya. Tugas actor adalah memberikan informasi kepada system dan dapat memerintahkan system agar melakukans sesuatu tugas. Berdasarkan identifikasi pengguna, maka actor yang terlibat dalam sistem informasi manajemen kepegawaian ini adalah:
Gambar IV-1 Actor Sistem Aplikasi PHP Point of Sale
57
2. Use Case Diagram Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah system dari perspektif pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara pengguna sebuah system dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah system dipakai. Pada analisis dan pemodelan kebutuhan fungsional membutuhkan pemecahan menjadi beberapa subsistem untuk memudahkan dalam mendeskripsikan pemahaman setiap proses dalam sistem.
Gambar IV-2 Use Case Diagram
58
4.1.3 Analisis Perilaku Sistem 4.1.4.1
Activity Diagram
Activity Diagram adalah diagram yang menjelaskan tentang alir aktifitas di dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana alir berawal, bagaimana keputusan-keputusan dapat terjadi dan terakhir bagaimana sistem berakhir. Activity diagram digunakan untuk menyajikan detail proses bisnis yang menunjukkan bagaimana proses bisnis dilakukan. Dalam penelitian ini peneliti menggambarkan activity diagram tersebut melalui interaksi antara aktor/pekerja bisnis dengan sistem yang akan dibangun. Dengan demikian, activity diagram diturunkan dari usecase diagram yang sudah dibuat sebelumnya, untuk menggambarkan masing-masing prosedur dalam proses bisnis di perusahaan Perfume House Banda Aceh. Activity Diagram merupakan model analisis yang digunakan atau menggambarkan sebuah proses aktivitas. Dalam penelitian ini, activity diagram digunakan untuk memodelkan suatu proses atau operasi. Untuk menggambarkan sebuah fungsi sistem, Dalam sebuah operasi yang spesifik, diagram ini dipakai untuk menggambarkan logika dari sebuah proses atau operasi. Dari 30 activity diagram yang ada, akan di tampilkan 3 Activity Diagram, yaitu, Activity Diagram transaksi, Activity Diagram entry new custumer, Activity Diagram entry new product. Selanjutnya untuk Activity Diagram lainnya akan di lampirkan sebagai lampiran. A. Activity Diagram transaksi Pada Activity diagram transaksi
terdapat beberapa langkah/step yang di
tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry data dan pengecekan validasi data yang di masukan. Berikut ini langkah – langkah yang menggambarkan activity diagram new transaksi : 1. Pengguna membuka sistem. 2. Sistem akan menampilkan form login. 3. Pengguna memasukkan User ID dan Password.
59
4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid, maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan Password. 5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung masuk ke sistem 6. Pengguna memilih menu transaksi kemudian new transaksi 7. Pengguna memasukan data transaksi 8. Sistem akan memverifikasi data tarnsaksi yang dimasukkan, jika tidak valid maka sistem akan meminta pengguna untuk memasukan kembali data dengan benar. 9. Jika data produk yang di masukkan valid, sistem akan menampilkan hasil sementara data produk. Kemudian pengguna memproses transaksi 10. Sistem melakukan print receipt transaksi dan menyimpan transaksi . 11. Pengguna keluar/logout dari sistem
60
Gambar IV-3 Activity Diagram Mengelola Bidang Studi
B. Activity Diagram entry new custumer 1. Pengguna membuka sistem. 2. Sistem akan menampilkan form login. 3. Pengguna memasukkan User ID dan Password. 4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid, maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan Password.
61
5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung masuk ke sistem 6. Pengguna memilih menu entry new Custumer. 7. Pengguna memasukkan data custumer kedalam sistem 8. Sistem akan memverifikasi Data yang dimasukkan pengguna, jika data tidak valid maka sistem akan meminta pengguna untuk memasukkan data dengan benar. 9. Jika data yang di masukkan pengguna telah benar, maka sistem akan menampilkan hasil sementara data custumer. 10. Pengguna memproses penyimpanan data custumer pada sistem. 11. Pengguna keluar/logout dari sistem
Gambar IV-4 Activity Diagram entry new Custumer
62
C. Activity Diagram new entry product Pada Activity diagram new entry product terdapat beberapa langkah/step yang di tempuh oleh sistem dan pengguna di mulai dari tahap login dan pengecekan validasi pengguna sampai di lanjutkan ke tahap entry data dan pengecekan validasi data yang di masukan. Berikut ini langkah – langkah yang menggambarkan activity diagram new entry product :
1. Pengguna membuka sistem. 2. Sistem akan menampilkan form login. 3. Pengguna memasukkan User ID dan Password. 4. Sistem akan memverifikasi User ID dan Pasword, jika tidak valid, maka sistem akan meminta untuk memasukkan kembali user ID dan Password. 5. Jika User ID dan Password sudah valid maka pengguna langsung masuk ke sistem 6. Pengguna memilih menu produk kemudian new entry product , 7. Pengguna memasukan data produk 8. Sistem akan memverifikasi data produk yang dimasukkan, jika tidak valid maka sistem akan meminta pengguna untuk memasukan kembali data produk dengan benar. 9. Jika data produk yang di masukkan valid, sistem akan menampilkan hasil sementara data produk. 10. Pengguna memproses data produk untuk disimpan. 11. Sistem menyimpan data produk. 12. Pengguna keluar/logout dari sistem.
63
Gambar IV-5 Activity Diagram new entry product
64
4.1.4.2
Sequence Diagram
Pada
Sequence Diagram menjelaskan aliran fungsionalitas dalam use
case. Sebuah diagram menunjukkan urutan interaksi object yang disusun dalam urutan waktu. Ini menggambarkan object dan class-class yang terlibat dalam skenario dan urutan pesan yang dipertukarkan antara object yang dibutuhkan untuk melaksanakan fungsi scenario. Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara object juga interaksi antara object, sesuatu yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem. Komponen utama sequence diagram terdiri atas object yang dituliskan dengan kotak segi empat bernama pesan diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan proses vertikal. Dari 25 Sequence Diagram yang ada, 3 diantaranya akan di tampilkan dan sisanya akan di lampirkan sebagai lampiran
A. Sequence Diagram transaksi Pada sequence diagram transaksi, terdapat beberapa langkah berikut ini: 1.
Pengguna masuk ke form login dan memasukkan username dan password yang akan divalidasi ke database.
2. Sistem akan melakukan validasi username dan password pengguna, jika benar maka akan masuk. 3. Pengguna memilih menu transaksi dan melakukan transaksi baru, 4. Sistem akan menampilkan beberapa kolom data transaksi yang harus diisi. 5. Pengguna memasukkan data transaksi. 6. Sistem melakukan validasi terhadap data transaksi yang di masukan oleh pengguna. 7. Pengguna akan memproses transaksi pada sistem. 8. Sistem akan menyimpan transaksi dan mengupdate data data yang berkaitan kedalam database. 9. Pengguna melihat laporan transaksi. 10. Sitem akan menampilkan laporan yang dibutuhkan oleh pengguna.
65
. Gambar IV-6 squence diagram transaksi
66
B. Sequence Diagram entry new product
Gambar IV-7squence diagram new entry product.
67
C. Sequence Diagram Entry Custumer
Gambar IV-8 squence diagram new custumer
68
4.1.4.3
Colaboration Diagram
Colaboration Diagram adalah gabungan antara Activity Diagram dengan Sequence Diagram yang berfungsi menunjukkan aktivitas sistem sekaligus interaksi yang terjadi pada sistem. Berikut ini adalah gambar dari Colaboration Diagram transaksi.
Gambar IV-9 Colaboration Diagram transaksi
69
4.1.4.4
Behavioral State Machine Diagram
Behavioral state machine diagram adalah model dinamis yang menunjukkan bahwa suatu objek melewati banyak tahapan berbeda selama proses aktifitas berlangsung. Biasanya, behavioral state machine tidak digunakan untuk semua objek, tetapi hanya untuk lebih mendefinisikan objek yang kompleks untuk membantu menyederhanakan desain algoritma. Berikut ini menunjukkan aktifitas custumer service dengan Behavior State Machine Diagram dan untuk aktifitas pimpinan, Administrator, warehouse/gudang dan operator, diagramnya akan di lampirkan sebagai lampiran.
Gambar IV-10 Behavioral state machine diagram custumer service
70
4.2
Perancangan Sistem Perancangan sistem menentukan bagaimana sistem akan memenuhi tujuan
tersebut, dalam hal ini: perangkat keras, perangkat lunak, infrastruktur jaringan; antarmuka pengguna, formulir dan laporan; serta program-program khusus, database, dan file yang akan dibutuhkan.
4.2.1 Perancangan Spesifikasi Program 4.2.1.1
Class Diagram
Class Diagram menampilkan beberapa class ada pada system ini dan memberikan gambaran tentang system dan relasi-relasi didalamnya. Disini juga dimasukkan himpunan bagian (subset) dari class-class, yaitu atribut-atribut dan operasi-operasi dalam suatu class. Class diagram, Berikut ini class diagram untuk aplikasi PHP Point of Sale perfume house Banda Aceh yang dirancang:
71
Class Diagram
Gambar IV-11 Class Diagram aplikasi PHP Point Of Sale Perfume House
72
4.2.1.2
Deployment Diagram
Deployment diagram physical diagram merupakan suatu diagram yang dapat memberikan penjelasan tentang bagaimana berbagai elemen fisik menyusun dan menjalankan sistem di dalam suatu jaringan yang dibentuk. Arsitektur jaringan yang dibentuk merupakan kumpulan dari node-node yang berupa hardware dan software yang mengkonfigurasikan komponen-komponen software runtime dengan processor dan peralatan lainnya. Deployment/ menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau pc), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal. Sebuah node adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini. Dalam sistem informasi main server terdapat komponen-komponen yang mendukung jalannya aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian adalah: 1. Web Server untuk menyimpan halaman-halaman web yang ada 2. Database yang digunakan untuk menyimpan data-data website 3. Aplication Server yang digunakan sebagai aplikasi utama perusahaan 4. Client Workstation sebagai device yang berupa PC Store, warehoue, notebook dan mobile tablet yang digunakan untuk mengakses website tersebut. 5. Printer yang digunakan untuk mencetak dokumen transaksi di store dan warehouse
73
Gambar IV-12 Deployment Diagram Sistem Aplikasi PHP Point of Sale
Gambar di atas adalah gambar deployment diagram untuk sistem Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh. Aplikasi yang dibangun adalah berbasis web. Node yang digunakan adalah Server dan Client Workstation, sedangkan koneksi untuk Client Workstation PC Store, Warehouse, Notebook dan Mobile Tablet yang digunakan Administrator, Operator, custumer service, warehouse dan pimpinan di Perusahaan Perfume House Banda Aceh ke Server dapat menggunakan jaringan internet di perusahaan atau menggunakan jaringan internet lainnya di luar ruang lingkup perusahaan Perfume House Bnada Aceh.
4.2.2 Perancangan Database Entity Relation-Diagram (ER-Diagram) menggambarkan jenis hubungan diantara berbagai entitas yang terlibat dalam sistem aplikasi PHP Point of Sale. Gender, custumers, sales, sales item, payment type, curency, unit, point, custumers point, custumer type, aplication setting, product, kategory, special, stock, stoc store, stock store item, stock status, stock status item, stock out, stock
74
in, suplier, stock in item, stock out item, user, user level, location, departement, location type dam employe. Hubungan antara entitas yang terjadi adalah hubungan satu-ke-satu, satu-kebanyak, dan banyak-ke-satu. selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut ini:
4.2.2.1
Tabel Database
Terdapat 30 tabel di dalam database yang di rancang pada sistem, lebih detailnya struktur masing masing tabel di lampirkan dalam bentuk lampiran. Berikut ini screen capture list tabel yang di rancang di mysql database.
Gambar IV-13 list tabel database aplikasi PHP Point of Sale
75
4.2.2.2
ERD
Gambar IV-14 ERD aplikasi PHP Point of Sale
76
4.2.3 Perancangan Infrastruktur Architecture Tahapan ini akan menjelaskan bentuk atau rancangan sistem informasi yang akan dikembangkan. Sistem aplikasi PHP Point of Sale merupakan suatu sistem yang berbasis komputer yang berfungsi mengumpulkan, menyimpan, dan mengolah data sehingga dapat menyajikan informasi yang berkaitan dengan aktivitas di Perusahaan Perfume House Banda Aceh. Perancangan infrastruktur sistem untuk aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh ini adalah sebagai berikut:
Gambar IV-15 Infrastruktur Sistem
77
1. Aplikasi
dibangun
menggunakan
bahasa
pemograman
PHP
dan
menggunakan software Adobe DreamWeaver dalam pengkodeannya yang di percaya dapat memudahkan dalam pengkodean aplikasi berbasis web dengan interface dan tool yang user friendly.
Software Adobe
DreamWeaver dapat di unduh melalui situs resmi adobe
di
http://www.adobe.com/. 2. Database dan database server menggunakan MySQL. MySQL gratis dan sangat handal digunakan sebagai database. 3. Server Web menggunakan Apache. Pemilihan web server apache karena web server ini adalah web server paling banyak digunakan didunia, karena kehandalan dan fiturnya, keamanan, kestabilan dan merupakan produk open source juga. 4. Firewall sistem yang dibangun menggunakan router dan aplikasi Firewall sistem pada server. 5. Sistem operasi yang digunakan pada server web dan database semuanya menggunakan opration system Linux, yang terkenal karena kestabilan dan merupakan produk open source dengan lisensi GPL dimana tidak perlu membayar biaya lisensi untuk menggunakannya.
Berikut ini adalah Physical Architecture Sistem Aplikasi PHP Point of Sale SERVER
Gambar IV-16 Physical Architecture server
78
CLIENT
Gambar IV-17 Physical Architecture client Beberapa software yang digunakan untuk mengembangkan sistem applikasi PHP Point of Sale serta alasan penggunaan applikasi dengan menggunakan perbandingan pada software lainnya adalah sebagai berikut: Tabel IV-2 Penggunaan software No Software
Deskripsi
Fungsi dan Alasan Penggunaan
Apache 2
Apache
Opensource,kestabilan,Performa,
merupakan
Applicable/mudah
webserver
applikasi lain (php, XML Javascript dsb)
berinteraksi
dengan
opensource PHP
Php
Kemudahan dalam implementasi, dan hampir
merupakan
digunakan diseluruh webserver, kestabilan
interpreter
dan performa
applikasi web
pada
sisi server MySQL
Mysql
Opensource,kestabilan,kecepatan,kemudahan,
merupakan
mesin dapat dikonfigurasi
applikasi
(dapat
basis
dimodifikasi
untuk
keperluan
data indexing) MYSQL Database adalah program
79
dengan
fiture
database
ekonomis
terbaik
yang
lisensi
tersedia dan memiliki
Opensource
banyak kelebihan. Baik itu penjelajahan suatu internet web site, berbagai macam aplikasi dan penyimpanan data, atau Aplikasi OLTP. MYSQL Database adalah teknologi dasar bagi semua program penghitungan database lingkungan. MYSQL Database tersedia dalam 2 edisi : Standar dan Enterprise. MYSQL Database adalah versi yang telah teruji kestabilannya. Dalam banyak hal terutama dalam peningkatan performa dan kualitas database, MYSQL
memiliki
memiliki
banyak
kelebihan terutama dalam fitur XML dan dapat disesuaikan dengan kelebihan-kelebihan fitur-fitur XML DB terbaru, perbaikan dalam pengelompokan aplikasi awal MYSQL dan memiliki kemampuan dalam penambahan dan pengelolaan sendiri dalam membantu peningkatan produktivitas dan efisiensi DBA. Dalam hal ini, fitur yang ada telah mengalami perluasan dan penambahan
yang signifikan
dan
telah
disesuaikan untuk dipergunakan dalam sistem operasi Windows.
80
Alasan pemilihan software yang digunakan adalah... Database yang akan digunakan adalah MySQL, dipilih MySQL karena bersifat free dan dapat menangani data dengan jumlah besar. Untuk aplikasinya sendiri akan digunakan bahasa pemrograman PHP, dipilih PHP karena bersifat free dan merupakan bahasa pemrograman web yang banyak digunakan. Apache Web Server 2.1.3 Database server MySQL 5 Scripting engine PHP 5.2 Ada beberapa hal yang medorong kami memilih produk-produk di atas, yakni : 1. Untuk web server, kami memiliki pilihan antara Apache dan ngix, namun pemilihan Apache sebagai web server didasarkan atas faktor keakraban developer dengan teknologi Apache itu sendiri. Ngix adalah salah satu web server yang sedang menikmati peningkatan reputasi, dan tidak tertutup peluang kami akan menggunakan ngix untuk masa depan. 2. Untuk database server, pilihan kami jatuh kepada MySQL karena kematangan MySQL sebagai salah satu database server terkemuka. Biaya adalah salah satu pertimbangan kami dalam pemilihan MySQL. Versi MySQL yang kami gunakan adalah versi komunitas (community license) sehingga bebas dari biaya. Meskipun demikian, MySQL semakin mengalami perubahan positif setelah dibeli oleh Oracle. 3. Pemilihan scripting engine kami jatuh kepada PHP, sebab PHP masih merupakan scripting engine terbaik untuk aplikasi web. Rata-rata eksekusi PHP jauh lebih cepat daripada scripting engine lainnya, dan PHP sudah sangat kompatibel dengan Apache. Jenis aplikasi yang dikembangkan adalah berbasis web demi menjaga portabilitas aplikasi itu sendiri, namun ada beberapa bagian sistem lainnya di dalam sistem induk (sistem akademik) yang menggunakan sistem berbasis desktop.
81
4.3
Konstruksi Model Tahapan konstruksi sistem dilakukan setelah hasil analisis dan
perancangan sudah disetujui oleh stakeholder, dalam hal ini adalah perusahaan Perfume House yang dibantu oleh Tim IT di kantor pusat Perfume House Banda Aceh. Persetujuan terhadap hasil analisis dan perancangan tersebut dilampirkan dalam Lampiran 9. 4.3.1 Lingkungan Konstruksi Berdasarkan tinjauan obyek penelitian dari aspek organisasi dan sistem, Untuk menentukan apakah sistem yang sedang dirancang layak untuk diterapkan dan dikembangkan perlu diadakan studi kelayakan terhadap sistem informasi ini. Studi kelayakan pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi pengguna sistem yang akan dirancang. Hasil dari studi kelayakan akan memaksimalkan hasil yang akan ditampilkan pada sistem informasi sumberdaya manusia yang baru. A. Hardware Hardware atau perangkat keras yang digunakan untuk membangun aplikasi point of sale dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Server:
B. Software Software atau perangkat lunak yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Sistem Operasi linux Ubuntu Server 10.04 2. Sitem Operasi linux BlankOn 3. Sistem Operasi Windows Seven Ultimate 64 bit 4. PHP 5 5. MySql 6. MySql
Perangkat lunak yang digunakan adalah yang dapat dijalankan dengan sistem Operasi Windows/Linux. Perangkat lunak itu sendiri terdiri dari tiga macam, yaitu perangkat lunak database server dan perangkat lunak pemrograman.Seperti yang telah disebutkan di atas, untuk database management digunakan MYSQL Server. Sofware PHP digunakan sebagai perangkat lunak utama untuk memadukan tampilan utama aplikasi dengan database.
83
4.3.2 Konstruksi Database Konstruksi database dilakukan menggunakan software database MySQL. Tool software yang digunakan adalah MySQL Workbench. MySQL Workbench merupakan perangkat aplikasi berbentuk visual yang dipergunakan untuk mempermudah dalam mengelola basis data. Perangkat aplikasi ini biasa digunakan oleh seorang arsitek basis data, pengembang basis data, serta administator basis data. MySQL Workbench menyediakan model data, pengembangan SQL, dan peralatan administrasi yang komperhensif untuk konfigurasi server basis data, administrasi pengguna, dan masih banyak lagi. MySQL Workbench tersedia pada platform Windows, Linux dan Mac OS
4.3.3 Konstruksi user interface pada konstruksi User Interface, peneliti menampilkan beberapa gambar tampilan yang di gunakan pada Software Aplikasi PHP Point of Sale Banda Aceh dan gambar lainnya akan di lampirkan sebagai lampiran.
1. Tampilan halaman login untuk pengguna
Gambar IV-18 halaman login untuk pengguna
84
2. Tampilan Navigasi untuk Pengguna Administrator
Gambar IV-19 Menu Navigasi Administrator
3. Tampilan Navigasi untuk Pengguna Pimpinan
Gambar IV-20 Menu Navigasi Pimpinan
85
4. Tampilan Navigasi untuk Pengguna Operator
Gambar IV-21 Menu Navigasi Operator
5. Tampilan Navigasi untuk Pengguna Custumer service
Gambar IV-22 Menu Custumer service
86
6. Tampilan Navigasi untuk Pengguna gudang/warehouse
Gambar IV-23 Menu gudang/warehouse
87
4.4
Pengujian Sistem
4.4.1 Lingkungan Pengujian Lingkungan
pengujian
memberikan
gambaran
tentang
spesifikasi
hardware, software, dan jaringan yang digunakan oleh pengguna dalam proses pengujian sistem, baik pengujian validasi maupun pengujian kualitas. Pengujian ini dilakukan pada perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi sebagai berikut: A. Hardware a. Pemrosesan dengan kecepatan minimal 3.0 GB b. RAM dengan kapasitas minimal 512 MB c. Hardisk dengan kapasitas minimal 40 GB d. Network Interface Card dengan USB dan RG Slot e. CD room minimal 52x f. Colour Monitor 15” g. Keyboard dan mouse. B. Software a. Sistem Operasi Microsoft Windows Seven Ultimate 64bit/32bit b. Apache server 1.6.4 c. PhpMyAdmin d. MySQL (sistem basis data yang digunakan) e. Adobe Dream Weaver cs.5( digunakan sebagai desain dalam web) f. Web Browser Mozilla Firefox C. Jaringan Jaringan internet yang digunakan untuk implementasi sistem yang dimaksudkan dalam proses pengujian sistem dalam penelitian ini.
88
4.4.2 Pengujian Validasi Tahap selanjutnya adalah proses pengujian perangkat lunak, proses pengujian ini dilakukan untuk memastikan perangkat lunak yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan. Pengujian validasi untuk menguji apakah spesifikasi kebutuhan fungsional sudah sesuai dengan yang diharapkan. Metode yang digunakan adalah Focus Group Discussion (FGD). Hal ini menguji hipotesis dalam penelitian ini, yaitu: Diduga pengembangan Software aplikasi PHP Point of Sale di perusahaan Perfume House Banda Aceh menggunakan metode pengembangan sistem informasi model waterfall dapat membentuk sistem yang lulus dalam pengujian kualitas dengan ISO 9126, Kuesioner, blackbox testing dan FGD (Forum Group Discussion) serta sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. 4.4.1.1
Karakteristik Responden
Responden sebagai informan dalam FGD yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel IV-3 Responden Forum Group Discussion Kode
Nama
pekerjaan
Lama Bekerja
Pendidikan
AS
Ali Sunan
IT support
2 tahun
S1
WP
Wyethman Piter
Web Developer
5 tahun
S1
RF
Roy Fauzan
Networking Security
2 tahun
S1
AD
Anggoro Dimas
SEO
1 tahun
S1
FS
Fajar Septian
Web System Analyst
4 tahun
S1
MAR
Muhammad A. Rivai
Database Designer
5 tahun
S1
YS
Yohanes Sipakar
Web Designer
2 tahun
S1
YM
Yudha Maulana
Pentester
3 tahun
S1
89
4.4.1.2
Proses Pelaksanaan FGD
Kegiatan Focus Group Discussion dilaksanakan di universitas budiluhur pada tanggal 30 Januari 2013 pukul 20.00-22.00 WIB. Dihadiri oleh 8 peserta. Untuk memulai diskusi terfokus, peneliti melakukan presentasi dan demo aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh yang sudah dikembangkan dan menjelaskan setiap fungsi yang ada berdasarkan instrumen yang sudah disiapkan. Selanjutnya peserta FGD memberikan informasi, tanggapan dan persetujuan. Untuk keperluan analisis hasil pengujian, selanjutnya peneliti membuat kesimpulan berdasarkan hasil FGD. Pengujian fungsional sistem dilakukan dengan cara membagikan Kuesioner kepada responden. Sebelum responden mengisi Kuesioner, terlebih dahulu penulis mempresentasikan cara mengoperasikan aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh dan membagikan panduan penggunaan aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh berupa video kepada responden. Penulis mengunjungi langsung ke lokasi penelitian yang akan dilakukan pengujian sistem ini. Setelah memperhatikan dan mengetahui cara mengoperasikan aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh ini, kemudian responden diberi kesempatan untuk mencoba langsung menggunakan aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh dimaksud. Pada saat uji coba seluruh responden mencoba dari ruang yang sama, sebagian besar fasilitas internet yang terhubung adalah dengan menggunakan jaringan wifi. Sehingga responden semuanya dapat menggunakan internet yang terhubung dengan jaringan wifi. Uji coba yang dilakukan oleh responden, diperoleh hasil pengujian terhadap fungsional sistem. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua fungsi yang terdapat pada Simpeg online ini sudah dapat dioperasikan dengan baik atau belum. Pengujian fungsional sistem ditujukan kepada pengguna umum dan administrator. Jumlah Kuesioner yang berhasil terkumpul yaitu 8 Kuesioner dari 8 Kuesioner yang didistribusikan ke responden. lembar pengujian masing masing responden di lampirkan dalam lampiran.
90
4.4.1.3
Hasil Pengujian Validasi
Berdasarkan FGD, selanjutnya dapat direkapitulasi hasil pengujian sebagai berikut: Tabel IV-4 Hasil Pengujian Validasi Tanggapan No
Spesifik Kebutuhan
Modul
kesimpulan
User Level Baik
Buruk
1
Respon halaman login
Login
All
8
0
Diterima
2
Respon login ketika password salah
Login
All
8
0
Diterima
3
Respon login ketika username salah
Login
All
8
0
Diterima
4
Respon login ketika password benar
Login
All
8
0
Diterima
5
Respon login ketika username benar
Login
All
8
0
Diterima
6
Respon menu store entry produk masuk
Produk
Administrator
8
0
Diterima
7
Respon menu store entry produk keluar
Produk
Administrator
8
0
Diterima
8
Respon menu store entry produk masuk
Produk
Operator
8
0
Diterima
9
Respon menu store entry produk keluar
Produk
Operator
8
0
Diterima
10
Input data menu entry produk masuk
Produk
Administrator
8
0
Diterima
11
Input data menu entry produk keluar
Produk
Administrator
8
0
Diterima
12
Input data menu entry produk masuk
Produk
Operator
8
0
Diterima
13
Input data menu entry produk keluar
Produk
Operator
8
0
Diterima
14
respon menu custumer
Custumers
Administrator
8
0
Diterima
15
Entry data new custumer
Custumers
Administrator
8
0
Diterima
16
view list custumer
Custumers
Administrator
8
0
Diterima
17
respon menu custumer
Custumers
Pimpinan
8
0
Diterima
18
Entry data new custumer
Custumers
Pimpinan
8
0
Diterima
19
view list custumer
Custumers
Pimpinan
8
0
Diterima
20
respon menu custumer
Custumers
Operator
8
0
Diterima
21
Entry data new custumer
Custumers
Operator
8
0
Diterima
22
view list custumer
Custumers
Operator
8
0
Diterima
23
respon menu custumer
Custumers
Custumer Service
8
0
Diterima
24
Entry data new custumer
Custumers
Custumer Service
8
0
Diterima
25
view list custumer
Custumers
Custumer Service
8
0
Diterima
91
26
Respon tukar point custumer
Point
Custumer Service
8
0
Diterima
27
Entry Tambah Produk
Produk
Administrator
8
0
Diterima
28
View list Produk
Produk
Administrator
8
0
Diterima
29
Entry dan View Kategori Produk
Produk
Administrator
8
0
Diterima
30
Entry Tambah Produk
Produk
Gudang
8
0
Diterima
31
View list Produk
Produk
Gudang
8
0
Diterima
32
Entry dan View Kategori Produk
Produk
Gudang
8
0
Diterima
33
Entry tambah lokasi store
Lokasi
Administrator
8
0
Diterima
34
Entry tambah lokasi gudang
Lokasi
Administrator
8
0
Diterima
35
Entry tambah lokasi grosir
Lokasi
Administrator
8
0
Diterima
36
View list lokasi
Lokasi
Administrator
8
0
Diterima
37
View list Point reward
Point
Administrator
8
0
Diterima
38
Entry Point reward
Point
Administrator
8
0
Diterima
39
Entry tipe pembayaran
Payment type
Administrator
8
0
Diterima
40
Respon View laporan sales
Laporan
Administrator
8
0
Diterima
41
Respon View laporan sales
Laporan
Custumer Service
8
0
Diterima
42
Respon View laporan Produk
Laporan
Administrator
8
0
Diterima
43
Respon View laporan Produk
Laporan
Gudang
8
0
Diterima
44
Respon View laporan Produk
Laporan
Pimpinan
8
0
Diterima
45
Respon View laporan Custumers
Laporan
Administrator
8
0
Diterima
46
Respon View laporan Custumers
Laporan
Gudang
8
0
Diterima
47
Respon View laporan Custumers
Laporan
Pimpinan
8
0
Diterima
48
Respon View laporan Warehouse
Laporan
Administrator
8
0
Diterima
49
Respon View laporan Warehouse
Laporan
Gudang
8
0
Diterima
50
Respon View laporan Store
Laporan
Administrator
8
0
Diterima
51
Respon View laporan Grosir
Laporan
Administrator
8
0
Diterima
52
Respon View laporan Grosir
Laporan
Gudang
8
0
Diterima
53
Respon view laporan stock masuk
Laporan
Administrator
8
0
Diterima
54
Respon view laporan stock masuk
Laporan
Gudang
8
0
Diterima
55
Respon view laporan stock keluar
Laporan
Administrator
8
0
Diterima
56
Respon view laporan stock keluar
Laporan
Gudang
8
0
Diterima
92
57
Respon View List Suplier
Suplier
Administrator
8
0
Diterima
58
Entry tambah new Suplier
Suplier
Administrator
8
0
Diterima
59
Respon View list Special
Special
Administrator
8
0
Diterima
60
Entry new Special
Special
Administrator
8
0
Diterima
61
Respon View list Gender
Gender
Administrator
8
0
Diterima
62
Entry new Gender
Gender
Administrator
8
0
Diterima
63
Respon View list Satuan
Satuan
Administrator
8
0
Diterima
64
Entry new Satuan
Satuan
Administrator
8
0
Diterima
65
Respon View list user
User
Administrator
8
0
Diterima
66
Entry new user
User
Administrator
8
0
Diterima
67
Respon view profil
App Seting
Administrator
8
0
Diterima
68
Edit Profil
App Seting
Administrator
8
0
Diterima
69
Entry new transaksi
Sales
Custumer Service
8
0
Diterima
70
Entry stok masuk dari suplier
Produk
Gudang
8
0
Diterima
71
Entry stok masuk dari gudang lain
Produk
Gudang
8
0
Diterima
72
Entry tranfer ke store
Produk
Gudang
8
0
Diterima
73
Entry tranfer ke grosir
Produk
Gudang
8
0
Diterima
74
Entry tranfer ke gudang lain
Produk
Gudang
8
0
Diterima
75
Entry return ke suplier
Produk
Gudang
8
0
Diterima
76
Entry return dari store
Produk
Gudang
8
0
Diterima
77
Entry return dari Grosir
Produk
Gudang
8
0
Diterima
total
616
0
Diketahui :
Jumlah responden
R=8
Jumlah pertanyaan
P = 77
Jawaban baik
N = 616
Jawaban buruk
x=0
93
(
)
(
)
100 Berdasarkan hasil FGD, maka dapat disimpulkan bahwa Software Aplikasi PHP Point of sale Perfume House Bnda Aceh, menggunakan metode pengembangan sistem informasi model waterfall sudah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan fungsional yang dibutuhkan pengguna, serta karakteristik dari ISO 9126 memenuhi, sehingga hipotesis dalam penelitian ini sudah terbukti.
Dari hasil Kuesioner yang terlihat pada Tabel di atas, seluruh responden menyatakan bahwa fungsi-fungsi yang terdapat Software Aplikasi PHP Point of sale Perfume House Bnda Aceh sudah dapat dijalankan dengan baik.
4.4.3 Kuesioner Pada pengujian menggunakan teknik kuisoner yang di sebarkan kepada seluruh staff karyawan serta pimpinan perusahaan Perfume House Banda Aceh yang di lakukan pada 28 januari 2013 di kantor pusat Perfume House Banda Aceh. Jumlah responden yang di ikut sertakan dalam pengujian ini adalah 20 responden di antaranya adalah : 1. Riza Amirul Mukminin
pimpinan
2. Yudi Yansyah
pimpinan
3. Rahmat Kurniawan
pimpinan
4. Dedi Alfurqon
pimpinan
5. Juni Muchlis Mustafa
administrator
94
6. Yudi Yansyah
operator
7. Jefri Goesman Poleh
custumer service
8. Ferdian Zein
custumer service
9. Ryan Ferdian
custumer service
10. Chairul Umam
custumer service
11. Reza Anugrah
custumer service
12. Munawir
custumer service
13. Mirza Sutrisna
custumer service
14. Hendra Zaputra
custumer service
15. Fajiatul Akbar
custumer service
16. Mahlil Alturayki Zainuddin
custumer service
17. Al Fatah
custumer service
18. Muhammad Fajrin
custumer service
19. Azwar
custumer service
20. Liezhar
custumer service
Hasil dari pengujian menggunakan teknik Kuesioner ini dapat di lihat pada tabel berikut ini : Tabel IV-5 hasil pengujian teknik Kuesioner Jumlah Tanggapan No
Spesifik Kebutuhan
User Level Baik
Buruk
1
Respon halaman login
All
20
0
2
Respon login ketika password salah
All
20
0
3
Respon login ketika username salah
All
20
0
4
Respon login ketika password benar
All
20
0
5
Respon login ketika username benar
All
20
0
6
Respon menu store entry produk masuk
Administrator
20
0
7
Respon menu store entry produk keluar
Administrator
20
0
8
Respon menu store entry produk masuk
Operator
20
0
9
Respon menu store entry produk keluar
Operator
20
0
95
10
Input data menu entry produk masuk
Administrator
20
0
11
Input data menu entry produk keluar
Administrator
20
0
12
Input data menu entry produk masuk
Operator
20
0
13
Input data menu entry produk keluar
Operator
20
0
14
respon menu custumer
Administrator
20
0
15
Entry data new custumer
Administrator
20
0
16
view list custumer
Administrator
20
0
17
respon menu custumer
Pimpinan
20
0
18
Entry data new custumer
Pimpinan
20
0
19
view list custumer
Pimpinan
20
0
20
respon menu custumer
Operator
20
0
21
Entry data new custumer
Operator
20
0
22
view list custumer
Operator
20
0
23
respon menu custumer
Custumer Service
20
0
24
Entry data new custumer
Custumer Service
20
0
25
view list custumer
Custumer Service
20
0
26
Respon tukar point custumer
Custumer Service
20
0
27
Entry Tambah Produk
Administrator
20
0
28
View list Produk
Administrator
20
0
29
Entry dan View Kategori Produk
Administrator
20
0
30
Entry Tambah Produk
Gudang
20
0
31
View list Produk
Gudang
20
0
32
Entry dan View Kategori Produk
Gudang
20
0
33
Entry tambah lokasi store
Administrator
20
0
34
Entry tambah lokasi gudang
Administrator
20
0
35
Entry tambah lokasi grosir
Administrator
20
0
36
View list lokasi
Administrator
20
0
37
View list Point reward
Administrator
20
0
38
Entry Point reward
Administrator
20
0
39
Entry tipe pembayaran
Administrator
20
0
40
Respon View laporan sales
Administrator
20
0
96
41
Respon View laporan sales
Custumer Service
20
0
42
Respon View laporan Produk
Administrator
20
0
43
Respon View laporan Produk
Gudang
20
0
44
Respon View laporan Produk
Pimpinan
20
0
45
Respon View laporan Custumers
Administrator
20
0
46
Respon View laporan Custumers
Gudang
20
0
47
Respon View laporan Custumers
Pimpinan
20
0
48
Respon View laporan Warehouse
Administrator
20
0
49
Respon View laporan Warehouse
Gudang
20
0
50
Respon View laporan Store
Administrator
20
0
51
Respon View laporan Grosir
Administrator
20
0
52
Respon View laporan Grosir
Gudang
20
0
53
Respon view laporan stock masuk
Administrator
20
0
54
Respon view laporan stock masuk
Gudang
20
0
55
Respon view laporan stock keluar
Administrator
20
0
56
Respon view laporan stock keluar
Gudang
20
0
57
Respon View List Suplier
Administrator
20
0
58
Entry tambah new Suplier
Administrator
20
0
59
Respon View list Special
Administrator
20
0
60
Entry new Special
Administrator
20
0
61
Respon View list Gender
Administrator
20
0
62
Entry new Gender
Administrator
20
0
63
Respon View list Satuan
Administrator
20
0
64
Entry new Satuan
Administrator
20
0
65
Respon View list user
Administrator
20
0
66
Entry new user
Administrator
20
0
67
Respon view profil
Administrator
20
0
68
Edit Profil
Administrator
20
0
69
Entry new transaksi
Custumer Service
20
0
70
Entry stok masuk dari suplier
Gudang
20
0
71
Entry stok masuk dari gudang lain
Gudang
20
0
97
72
Entry tranfer ke store
Gudang
20
0
73
Entry tranfer ke grosir
Gudang
20
0
74
Entry tranfer ke gudang lain
Gudang
20
0
75
Entry return ke suplier
Gudang
20
0
76
Entry return dari store
Gudang
20
0
77
Entry return dari Grosir
Gudang
20
0
78
Tampilan menu dan sub Menu
All
20
0
79
Kecepatan menampilkan informasi
All
20
0
80
Respon Printer Receipt
All
20
0
total
Diketahui :
(
(
Jumlah responden
R = 20
Jumlah pertanyaan
P = 80
Jawaban baik
N = 1600
Jawaban buruk
x=0
1600
)
)
100 Maka dapat disimpulkan bahwa dari hasil pengujian sistem menggunakan teknik Kuesioner hasil yang di dapat kan ialah 100 %. Hal ini mengindikasikan bahwa Software Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh sudah sesuai dengan kebutuhan perusahaan Perfume House Banda Aceh dan sekaligus menyimpulkan bahwa Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House lulus dalan uji perangkat lunak ISO 9126.
98
0
4.4.4 Blackbox testing Pengujian kualitas untuk mengetahui tingkat kualitas perangkat lunak software aplikasi PHP Point of Sale yang dihasilkan dalam penelitian ini. Metode yang digunakan dengan pendekatan black-box testing menggunakan beberapa tool berikut : 1. Acunetix WVS 8 Consultant Edition 3. Loic 1.0.7.0 4. Xoic 1.3 5. Hoic 2.1 6. Pyloris 3.0
4.4.2.1
Pengujian dengan Acunetix WVS 8 Consultant Edition
Acunetix adalah software yang digunakan oleh pentester keamanan jaringan web, software ini berfungsi untuk mencari titik kelemahan sebuah aplikasi berbasis web agar selanjutnya bisa di tutupi dengan memerbaiki titik kelemahan yang ada. Acunetix biasa di gunakan oleh konsultan IT atau Web Developer dalam melakukan pengujian aplikasi website. Berikut ini adalah hasil dari pengujian Aplikasi PHP Point of sale Perfume House Banda Aceh.
99
Gambar IV-24 detail hasil testing Acunetix WVS 8 Consultant Edition
berdasarkan gambar di atas, terlihat bahwa Acunetix telah selesai melakukan pengujian pada aplikasi yang di maksud dan hasilnya adalah (Level 0 : Safe) ini mengindikasikan bahwa
tidak ada celah kelemahan dan aplikasi PHP Point of
Sale Perfume Huse Banda Aceh 100% aman.
100
4.4.2.2
Pengujian dengan Loic 1.0.7.0
Loic adalah tool yang di gunakan para pentester untuk menguji kekuatan aplikasi berbasis web terhadap serangan DdoS. Berikut ini hasil pengujian menggunakan toll Loic.
Gambar IV-25 Loic 1.0.7.0
dari gambar di atas, terlihat jenis serangan DdoS yang di gunakan adalah HTTP Thread dengan jumlah Thread 10, setelah di lakukan serangan selama 10 menit. Serangan yang berhasil di jalankan yaitu 18025 serangan dengan masing masing serangan bobotnya 10 thread. Peneliti meninjau kembali terhadap aplikasi PHP Point of Sale dan hasilnya aplikasi berjalan dengn baik sebagaimana fungsinya dan tidak terjadi kerusakan. Maka disimpulkan bahwa aplikasi PHP Point of Sale Perfume Huse Banda Aceh tahan terhadap serangan DDoS menggunakan Loic.
101
4.4.2.3
Pengujian dengan Xoic 1.3
Xoic adalah tool yang di gunakan para pentester untuk menguji kekuatan aplikasi berbasis web terhadap serangan DdoS. Berikut ini hasil pengujian menggunakan toll Xoic.
Gambar IV-26 Xoic 1.3
setelah dilakukan pengujian menggunakan tool Xoic, maka peneliti meninjau kembali keadaan aplikasi PHP Point of Sale Perfume Huse Banda Aceh, hasilnya aplikasi tetap berjalan dengan baik sebagaimana mestinya, ini mengindikasikan bahwa aplikasi PHP Point of Sale Perfume Huse Banda Aceh tahan terhadap serangana DDoS menggunakan toll Xoic.
102
4.4.2.4
Pengujian dengan Hoic 2.1
Hoic adalah tool yang di gunakan para pentester untuk menguji kekuatan aplikasi berbasis web terhadap serangan DdoS. Berikut ini hasil pengujian menggunakan toll Hoic. Pada serangan kali ini Aplikasi PHP Point of Sale dengan url : www.perfumehouse-ph.com
di lakukan serangan dengan kekuatan 249
penyerang, masing masing penyerang menggunakan 4 threads dengan bobot setiap threadnya adalah 211.3047 kb.
Gambar IV-27 Hoic 2.1
setelah melakukan serangan selama 10 menit, peneliti meninjau keadaan aplikasi PHP Point of Sale dan hasilnya aplikasi tetap berjalan sama seperti semula, tidak ada kerusakan. Hal ini mendifinisikan bahwa aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh tahan terhadap serangan menggunakan tool HOIC.
103
4.4.2.5
Pengujian dengan Pyloris 3.0
Pylori adalah tool yang di gunakan para pentester untuk menguji kekuatan aplikasi berbasis web terhadap serangan DdoS. Berikut ini hasil pengujian menggunakan toll Pyloris. Pada serangan kali ini Aplikasi PHP Point of Sale dengan url : www.perfumehouse-ph.com
di lakukan serangan menggunakan toll Pyloris
dengan kekuatan 500 penyerang, masing masing penyerang menggunakan 50.
Gambar IV-28 Pengujian dengan Pyloris 3.0
setelah dilakukan penyerangan selama 10 menit, peneliti kembali melihat keadaan dari aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh, dan hasil yang di dapat kan adalah, aplikasi tetep berjalan sempurna, aplikasi tetap berfungsi sesuai dengan yang di harapkan. Hal ini menandakan bahwa apikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh tahan terhadap serangan DDoS dengan menggunakan Pyloris.
104
4.4.2.6
Hasil Pengujian Kualitas
Dari beberapa pengujian yang di lakukan dengan beberapa tool maka hasil yang di dapatkan dapat di lihat pada tabel berikut : Tabel IV-6 Hasil Pengujian Kualitas no
Teknik pengujian
keberhasilan Keterangan
1
Forum Group Discussion (FGD)
100 %
Diterima keseluruhan
2
Kuesioner
100 %
Diterima Keseluruhan
3
Blackbox testing
100 %
Aman dari DDoS
4
ISO 9126
100%
Memenuhi Kriteria
Dengan demikian, pengujian untuk hipotesis dalam penelitian ini dibuktikan bahwa Diduga pengembangan Software aplikasi PHP Point of Sale di perusahaan Perfume House Banda Aceh menggunakan metode pengembangan sistem informasi model waterfall dapat membentuk sistem yang lulus dalam pengujian kualitas dengan ISO 9126, Kuesioner, blackbox testing dan FGD (Forum Group Discussion) serta sesuai dengan kebutuhan Perusahaan. 4.5
Implikasi Penelitian Berdasarkan hasil dalam penelitian ini, maka dapat disusun implikasi
penelitian yang ditinjau dari aspek sistem, manajerial, dan aspek penelitian lanjut. Implikasi dari aspek sistem terkait dengan konsep strategik, taktis sampai dengan teknis operasional, desain hardware, software, dan infrastruktur yang diperlukan. Implikasi dari aspek manajerial berkaitan dengan terkait organisasi yang mungkin perlu
disempurnakan,
sumber
daya
manusia
yang
perlu
ditingkatkan
kompetensinya, strategi/kebijakan serta aturan-aturan yang perlu dibuat untuk mengatasi masalah atau meningkatkan pengelolaan obyek penelitian berdasarkan temuan-temuan dan interpretasi hasil penelitian. Dan implikasi dari aspek penelitian lanjut berkaitan dengan penelitian lanjutan yang diperlukan untuk
105
meningkatkan kualitas penelitian sebelumnya, termasuk diantaranya memperluas scope/ruang lingkup, memperbanyak variabel, memperbanyak responden/sampel, dengan menjelaskan secara rinci apa saja yang diperluas/diperbanyak dan maksud/tujuan/sasaran masing-masing. 4.5.1 Aspek Sistem Untuk mengimplementasikan sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh perlu dilakukan peningkatan spesifikasi hardware yang digunakan sebagai server. Aplikasi dipasang di web server yang terhubung langsung dengan internet. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengan menitipkan aplikasi sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh di web hosting dengan alasan jaringan internet di banda aceh belum memungkinkan untuk menanamkan aplikasi yang di maksud kedalam server lokal, namun tetap mengadakan server lokal sebagai cadangan untuk mengantisipasi terjadinya down pada web server di hosting. Software yang diperlukan untuk implementasi dalam jaringan internet idealnya adalah berbasis Linux, karena selain kehandalan sebagai server internet, juga tidak perlu membayar biaya lisensi untuk menggunakannya. Sampai saat ini sudah terbukti sangat handal dan banyak digunakan untuk web server dan database server di seluruh dunia. Peningkatan sarana dan prasarana dari pendukung sistem teknologi informasi yang ada disesuaikan dengan perkembangan parangkat dari teknologi informasi; Berdasarkan tinjauan obyek penelitian dari aspek organisasi dan sistem, Untuk menentukan apakah sistem yang sedang dirancang layak untuk diterapkan dan dikembangkan perlu diadakan studi kelayakan terhadap sistem informasi ini. Studi kelayakan pada dasarnya dilaksanakan dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi pengguna sistem informasi yang akan dirancang. Hasil dari studi kelayakan akan memaksimalkan hasil yang akan ditampilkan pada sistem informasi sumberdaya manusia yang baru.
106
Dengan mengesampingkan kelayakan finansial karena tidak termasuk dalam ruang lingkup dari penelitian, kelayakan sistem ini dapat ditinjau dari segi: Kelayakan Teknis Dalam membangun sistem informasi sumberdaya manusia ini dibutuhkan perangkat komputer dan printer untuk mencetak tampilan informasi. Kelayakan Operasional Dalam mengoptimalkan perolehan informasi mengenai sistem informasi sumberdaya manusia ini maka sistem yang akan dirancang memerlukan beberapa faktor pendukung untuk operasionalnya. Oleh karena sistem yang dirancang berbasis komputer, maka pengguna sebaiknya memahami penggunaan komputer secara umum, sehingga akan lebih mudah untuk menguasai penggunaan sistem ini. Namun sistem ini dirancang dengan menumenu yang user-friendly, sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk mempelajarinya bahkan untuk orang awam sekalipun. Pelatihan/training mengenai penggunaan sistem ini juga tidak terlalu signifikan untuk dilakukan. Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa sistem aplikasi yang akan dirancang layak untuk dikembangkan. 4.5.2 Aspek Manajerial Penelitian ini bisa menjadi acuan bagi manajemen perusahaan bisa dalam mengambil kebijakan perusahaan. Pembayaran dividen yang dibagikan kepada para pemegang saham akan sangat mempengaruhi para investor dan pemegang saham, selain itu dividen juga mempengaruhi pertumbuhan laba depan perusahaan, jadi manajemen perusahaan diharapkan untuk lebih hati-hati dalam memutuskan berapa besarnya dividen yang akan dibagikan. Peningkatan kompetensi sumber daya manusia, yaitu perlu dilakukan upaya pelatihan bagi para staf karyawan yang menggunakan sistem teknologi informasi dengan menyesuaikan dari perkembangan teknologi informasi yang ada. Dalam hal ini kompetensi sumber daya manusia lebih diutamakan untuk semua
107
operator yang akan menggunakan sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh. Sehingga operasional perusahaan dapat berjalan lebih maksimal sesuai dengan fungsi yang diharapkan. Selain kebutuhan perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software) dalam pengembangan atau perancangan sistem dibutuhkan juga perangkat pikir (Brainware) untuk memelihara atau mengoperasikan sistem yang telah dirancang, sehingga tujuan dari perancangan sistem ini dapat dicapai. Berikut ini adalah kebutuhan piker (Brainware) dari perancangan sistem ini, diantaranya : 1. Sistem Analis (1 orang). Bertugas mengawasi kegiatan dalam penerapan sistem yang baru dan memastikan sistem yang dibuat telah sesuai dengan yang telah direncanakan serta dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam sistem tersebut. Pembuatan Program dan User guide. Pengetesan dan perbaikan Program. Pelatihan User. Uji coba sistem baru. Evaluasi sistem baru dan perbaikan. Konversi Sistem. 2. Programmer (1 orang). Bertugas membuat program-program komputer berdasarkan program yang telah dirancang sesuai dengan yang telah dideskripsikan oleh sistem analis atau memodifikasi program-program yang sudah ada. 3. User (3 Orang). Bertugas untuk pemasok data (Data Entry Operator), melakukan pengolahan data, input, edit, cetak dan sebagainya.
4.5.3 Aspek Penelitian Lanjut Dengan adanya penelitian ini maka para pihak akademis bisa menggunakan hasil penelitian sebagai referensi untuk penelitian yang sejenis dan bisa lebih mengembangkan lagi penelitian yang akan digunakan. Upaya untuk meningkatkan penelitian berkaitan dengan pengembangan software aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh dapat dilakukan dengan memperluas ruang lingkup penelitian. Pada aplikasi yang dikembangkan
108
dalam penelitian ini, belum ada aplikasi yang terkait langsung dengan proses sistem pendukung keputusan, layanan self service, dan komponen manajemen lainnya berkaitan dengan aplikasi tersebut. 4.6
Rencana Implementasi Sistem Rencana implementasi sistem merupakan tahap awal dari penerapan sistem
dan tujuan dari kegiatan implementasi sistem yang baru ini, agar sistem yang baru dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Tahap implementasi sistem (system
implementation)
adalah
tahap
meletakkan
sistem
supaya
siap
dioperasikan. Dapat dijelaskan bahwa implementasi sistem merupakan tahap akhir dalam siklus hidup pengembangan sistem (SDLC). Dalam proses implementasi sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh diperlukan tim yang akan melakukan proses implementasi, yang terdiri dari: Profesional sistem yang merancang system, Para manajer dan beberapa staff, user/pengguna, Pengcode dan Teknisi. Tahapan dalam perencanaan implementasi sistem yang dilakukan untuk penerapan sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh adalah sebagai berikut:
Gambar IV-29 Rencana Implementasi sistem aplikasi PHP Point of Sale
109
Dalam proses implementasi software Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh diperlukan beberapa tahapan perencanaan untuk implementasi sistem dan penerapan Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh. Tahapan tersebut adalah sebagai berikut: Tabel IV-7 Rencana Implementasi Sistem No
Kegiatan
Bulan 1 1
2
3
Bulan 2 4
1
2
3
4
●
●
●
●
1
Pemilihan Operator
2
Konstruksi sistem
●
3
Instalasi sistem
●
4
Pembuatan user guide
●
5
Pelatihan user
●
6
Ujicoba Sistem
●
7
Evaluasi Sistem
8
Konversi Sistem
●
● ●
● ●
Rencana Aktivitas Implementasi Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam kegiatan implementasi antara lain. Langkah-langkah kegiatan implementasi sistem adalah sebagai berikut : 1. Pemilihan operator. Salah satu faktor yang mempunyai perenan penting dalam penerapan sistem baru, yaitu operator. Dimana tanpa adanya operator dan Programmer, sistem baru yang telah dirancang tidak dapat diimplementasikan. 2. Konstruksi sistem yaitu Persiapan tempat, hardware dan software. Tempat yang di siapkan mulai dari meja komputer, meja kasir sampai dengan web hosting sebagai tempat aplikasi di tanamkan. hardware yang di siapkan berupa pc, keyboard, mouse, barcode scaner, card reader, wifi router dan receipt printer.
110
Software yang di persiapkan adalah : OS linux BlankOn, web browser mozila fire fox, open office. 3. Instalasi system, yaitu instalasi hardware dan software. Setelah hardware dan software-nya tersedia maka selanjutnya adalah proses pemasangan hardware baru dan penginstalan software. Kegiatan instalasi hardaware dan software diawali dengan persiapan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak dilakukan di setiap store dan gudang perusahaan Perfume House Banda Aceh. Setelah semua selesai dipersiapkan maka langkah selanjutnya adalah menginstalasi perangkat keras yang sudah ada dan menginstalasi perangkat lunak. 4. Pembuatan program dan User guide. Kegiatan pembuatan program yaitu kegiatan menterjemahkan hasil rancangan ke dalam bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kemudian membuat petunjuk pengoperasian berupa video tutorial, agar program yang dibuat dapat dimengerti oleh User dan penggunaannya sesuai dengan yang telah ditentukan dan mudah untuk digunakan. 5. Pelatihan User. User yang telah dipilih akan mengikuti pelatihan agar memahami sistem yang baru tersebut dan dapat menjalankannya dengan baik dan tepat. Pelatihan personil dilakukan untuk mengoperasikan sistem, termasuk kegiatan mempersiapkan input, memproses data, mengoperasikan sistem, merawat dan menjaga sistem. 6. Uji coba sistem baru. Pengujian sistem baru harus dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang baru tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak. 7. Evaluasi sistem baru dan perbaikan. Kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui hasil dari sistem yang baru dibandingkan dengan hasil yang dicapai oleh sistem lama. 8. Konversi sistem. Implementasi sistem ini adalah proses untuk meletakkan sistem baru agar dapat digunakan. Pengoperasian sistem baru ini dilakukan bersama-sama dengan sistem yang lama. Konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya siap digunakan untuk menggantikan
111
proses sistem yang lama. Konversi sistem ini menggunakan metode Parallel, dengan maksud konversi dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang baru seiring dengan masa pengenalan antara personil dengan waktu yang telah ditetapkan. Baik sistem manual maupun sistem baru ini dioperasikan secara bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru benar-benar beroperasi dengan sukses sebelum sistem yang lama (manual) dihentikan, walaupun terdapat kelemahan pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan dua buah sistem secara bersamaan, tetapi mempunyai keuntungan yaitu proteksi yang tinggi kepada organisasi terhadap kegagalan sistem yang baru.
112
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dibahas di bab
sebelumnya, maka dalam penelitian pengembangan software aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan maka dapat di ambil kesimpulan bahwa hipotesis peneliti telah terbukti yaitu : Diduga pengembangan Software aplikasi PHP Point of Sale di perusahaan Perfume House Banda Aceh menggunakan metode pengembangan sistem informasi model waterfall dapat membentuk sistem yang lulus dalam pengujian kualitas dengan ISO 9126, Kuesioner, blackbox testing dan FGD (Forum Group Discussion) serta sesuai dengan kebutuhan Perusahaan 2. Hasil dari penelitian ini adalah Software Aplikasi PHP Point of Sale yang dapat di terapkan langsung sebagai solusi pemecahan masalah yang terjadi di Perusahaan Perfume House Banda Aceh. 3. Metode yang digunakan untuk uji validasi dan uji kualitas menggunakan teknik Forum Group Discussion (FGD), Kuesioner, Blackbox testing dan ISO 9126 dapat diterima dengan baik serta disetujui oleh responden yang terlibat dalam pengujian dan diterima sepenuhnya dengan baik oleh Perusahaan Perfume House Banda Aceh.
113
5.2
Saran Berdasarkan hasil penelitian, implikasi dan kesimpulan, selanjutnya
peneliti dapat memberikan beberapa saran yang relevan dengan hasil penelitian. Saran ini berupa masukan-masukan yang ditujukan ke organisasi/obyek penelitian dan untuk penelitian selanjutnya.
1. Dalam proses implementasi sistem aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh diperlukan tim yang akan melakukan proses implementasi, yang terdiri dari: Profesional sistem yang merancang system, Para manajer dan beberapa staff, user/pengguna, Pengcode dan Teknisi, implementasi sistem merupakan tahap akhir dalam siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) yang dimulai dari, Evaluasi sistem baru dan perbaikan, Uji coba sistem baru, Pelatihan User, Pembuatan program dan User guide, Instalasi system, Pemilihan operator, Konstruksi sistem, Konversi sistem.
2. Implikasi dari aspek manajerial perlu disempurnakan, sumber daya manusia yang perlu ditingkatkan kompetensinya, strategi/kebijakan serta aturan-aturan
yang perlu dibuat untuk
mengatasi
masalah atau
meningkatkan pengelolaan obyek penelitian berdasarkan temuan-temuan dan interpretasi hasil penelitian. Metode pengembangan sistem informasi dengan model Waterfall dapat dijadikan pilihan yang cukup tepat dalam penelitian pengembangan software aplikasi PHP Point of Sale untuk stakeholder yang dapat menjelaskan spesifikasi kebutuhannya dengan jelas. Untuk penelitian lebih lanjut tentang software aplikasi PHP Point of sale, dapat dilakukan dengan menambah ruang lingkup sistem yang dikembangkan.
114
DAFTAR PUSTAKA
[asade 2009] Asade, Micky, perencanaan dan pengawasan persediaan barang sebagai alat ukur tingkat efisiensi perusahaan pada PT. EXELCOMINDO PRATAMA, Tbk Medan, Medan : Universitas Sumatera Utara, 2009 [baraghani 2008] Baraghani, Sara N., Factors Influencing the adoption of internet banking, Lulea : University of Technology, 2008 [dawson 2009] Dawson, Christian, W. Project in Computing and Information System: a Student Guide, 2nd Edition. Addison-Wesley, 2009. [denis 2009] Dennis, Alan dan at.al. Systems Analysis and Design with UML – 3rd Edition. John Wiley & Sons, Inc, 2009. [drahansky 2005] Drahansky, Martin, Biometrik Security System Fingerprint Recognation, Brno republik of Czech : Brno University of Technology, 2005 [firmansyah 2008] Firmansyah, Arif, Implementasi Services Oriented Architecture (SOA) dalam Sistem Transaksi Perbankan di Perguruan Tinggi Studi Kasus : Universitas Padjadjaran, Bandung : Universitas Padjadjaran, 2008 [fransisca 2011] Fotunata, Fransisca, Point of sale System Web Service Aplication for Retail Business, Jakarta : Binus University, 2011. [gerts 2007] Gerts, Etienne, Master Thesis Towards an Improved EMV Credit Card Certification, Software Engineering Research Group, Netherlands, 2007 [keown 1991] Keown, Harvey, Intelligent point of sale terminal thesis, Afrika : Cape Peninsula University of Technology, 1991 [kodarullah 2010] Kodarullah, Aplikasi system penjualan dan persediaan Barang menggunakan php dan mysql studi kasus : Koperasi karyawan universitas mercu buana, Jakarta : Universitas Mecu Buana, 2010 [maharani 2010] Maharani, Yasnita R., Penerapan metode pengakuan pendapatan dan beban terhadap kewajaran laporan keuangan pada PT. Sari Rajut Indah Surabaya, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas, Surabaya, 2010 [moedjiono 2012] Moedjiono. Pedoman Penelitian, Penyusunan dan Penilaian Tesis (V.5). Jakarta: Universitas Budi Luhur, 2012.http://www.budiluhur.ac.id (diakses 20 oktober 2012)
115
[nasution 2009] Nasution, S. Metode Research. Bumi Aksara, Jakarta, 2009. [olander 2003] Olander, Catrina and Sehlin, Crister, The use and integration of marketing communication tools in business to business firm : case studies of three swedish firms, Lulea : University of Technology, 2000 [pressman 2012] Pressman, S, Roger. Software Engineering: A Practitioner’s Approach, 7th ed. Penerj. Adi Nugroho, J, Leopold Nikijuluw George dan et.al. Yogyakarta, 2012. [setyadi 2011] Setyadi, Fellik, Selamat Jewellery Point Of Sales System, Binus University, Jakarta, 2011 [sinarmata 2010] Simarmata, Janner. Rekayasa Perangkat Lunak. ANDI, Yogyakarta, 2010. [Snehota 2005] Snehota, Ivan, Fashion Store Image & Visual Merchandising The Case of Company, Virginia, University of Italian Switzerland, 2005. [whitten 2004] Whitten, Jeffrey, A dan et.al. Systems Analysis and Design Methods, 1st ed. Penerj. Tim Penerjemah ANDI. Yogyakarta, 2004.
116
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Pedoman Pertanyaan untuk Wawancara
Nama (Jabatan) Tanggal Tempat Pertanyaan Sistem Saat Ini: 1. Bagaimana model sistem yang sekarang (data, proses, dan output)? 2. Permasalahan yang dihadapi dengan sistem yang sekarang apa saja (data, kecepatan)? 3. Harapan perlunya pengembangan sistem yang sekarang? 4. Infrastruktur hardware, software, jaringan yang sekarang apa saja? Kebutuhan Fungsional: 1. Proses apa yang ingin dimasukkan dalam sistem ini? 2. Data yang dimasukkan kedalam sistem apa saja? 3. Form pengisian data yang sudah ada untuk sistem ini apa saja? 4. Laporan yang akan dihasilkan dari sistem tersebut nanti apa? 5. Laporan dan dokumen dari sistem sekarang yang sudah tercetak apa saja? Kebutuhan NonFungsional: 1. Bagaimana tampilan sistem yang diharapkan? 2. Bagaimana kecepatan penyampaian informasi yang diharapkan? 3. Apakah diperlukan panduan penggunaannya? Kebutuhan Pengguna: 1. Siapa saja yang akan menggunakan sistem tersebut nantinya? 2. Apa yang boleh dilakukan dilakukan oleh masing-masing pengguna? 3. Informasi apa saja yang ditampilkan pada masing-masing pengguna?
117
Lampiran 2. Hasil Wawancara dengan Responden
Tanggal
1. Riza Amirul Mukminin, ST SH (Pimpinan Perusahaan) 2. Yudi Yansyah (Staf Perusahaan) 29 Oktober 2012
Tempat
Perusahaan Perfume House Banda Aceh
Nama (Jabatan)
Tanggapan Responden Sistem Saat Ini: 1. Data diolah menggunakan Excel oleh staf di setiap store dan gudang perusahaan. 2. Untuk mencari data lama, karena masih berwujud berkas di rak, data sering tidak sama antar tiap bagian, dan membuat laporan cukup lama. 3. Sangat diperlukan sebuah sistem yang menyimpan semua data di satu program dan diakses dari mana saja. 4. Komputer sudah Pentium 4, software menggunakan Windows, aplikasi office dan internet. Kebutuhan Fungsional: 1. transaksional, Pendataan data karyawan, data produk,data custumers,data stok, data store, dan pembuatan laporan. 2. Semua laporan sudah ada file Excelnya. Kebutuhan NonFungsional: 1. Tampilannya ringkas dan tidak sulit dalam pengoperasiannya. 2. Diharapkan lebih mudah dalam pencarian data dan memberikan laporan setiap saat dibutuhkan oleh semua pihak yang memerlukan. 3. Iya, panduan cara menggunakannya sangat diperlukan dan sebaiknya dipasang di sistem yang akan dibuat. Kebutuhan Pengguna: 1. Administrator, custumers service, pimpinan , operator dan gudang/warehouse 2. Administrator boleh melakukan apa saja, kecuali melakukan transaksi. 3. Administrator dapat melihat semua informasi. Sedangkan user lainnya dapat melihat sesuai dengan kebutuhannya saja.
118
Lampiran 3. Daftar Dokumen Observasi No Jenis
Isi Dokumen
Sumber Dokumen
Dokumen 1
File Excel
1. Form karyawan 2. Form produk 3. Form data custumer
Pimpinan perusahaan
2
Laporan
1. Laporan bulanan 2. Laporan Harian
Biro Personalia
Tercetak 3
File MS Word
Profil Organisasi perfume house 1. Pimpinan perusahaan banda aceh
119
Lampiran 4. Lembar Pengujian dengan teknik Kuesioner
120
Lampiran 5. lembar Pengujian dengan teknik FGD
121
Lampiran 6. Activity Diargam
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
Lampiran 7. Behavioral State Machine Diagrams
147
148
149
150
151
Lampiran 8. colaboration diagram
152
Lampiran 9. sequence diagram
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
Lampiran 10. user interface administrator
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
Lampiran 11. user interface operator
189
190
191
192
Lampiran 12. user interface gudang
193
194
195
196
197
Lampiran 13. user interface custumer service
198
199
200
201
202
203
Lampiran 14. user interface pimpinan
204
Lampiran 15. Invoice stok keluar dari gudang
205
Lampiran 16. Print receipt transaksi custumer
206
Lampiran 17. struktur Database Table structure for table tbl_application_setting Field
Type
Null
app_id
int(3)
No
app_application_name
varchar(100)
Yes
NULL
app_page_title
varchar(200)
Yes
NULL
app_company_name
varchar(50)
No
app_address
varchar(100)
No
app_phone
varchar(30)
No
app_email
varchar(30)
No
app_web_address
varchar(100)
Yes
NULL
app_currency
int(10)
No
1
app_order_email
varchar(1)
No
y
app_contact_person
varchar(50)
Yes
NULL
app_showroom_address
varchar(150)
Yes
NULL
app_shipping_service
varchar(50)
Yes
NULL
app_image_logo
varchar(255)
Yes
NULL
app_tithe
double(5,2)
Yes
NULL
app_flag_tithe
enum('Enabled', 'Disabled')
No
Disabled
207
Default
app_payment_info
text
Yes
NULL
app_about_company
text
Yes
NULL
app_tax
double(5,2)
Yes
NULL
app_flag_tax
enum('Enabled', 'Disabled')
No
Disabled
app_number_point
int(11)
Yes
NULL
app_flag_point
enum('Enabled', 'Disabled')
No
Disabled
app_amount_shopping
double(15,2)
Yes
NULL
app_return_policy
varchar(255)
Yes
NULL
app_slogan
varchar(255)
Yes
NULL
app_date_Updated
timestamp
No
CURRENT_TIMESTAMP
app_member_discount
double(5,2)
No
0.00
Table structure for table tbl_application_setting Field
0) { $productId = (int)$_POST['productId']; } else { header('Location: index.php'); } // remove any references to this product from // tbl_order_item and tbl_cart $sql = "SELECT sales_item_product_id FROM tbl_sales_item WHERE sales_item_product_id = $productId LIMIT 1"; $result = dbQuery($sql) or die("Error : ".mysql_error()); if (mysql_num_rows($result)>0) { echo "
Produk ini tidak dapat dihapus karena ada data transaksi
<script language=\"javascript\" type=\"text/javascript\"> $(\"#row-\"+$productId).animate({opacity: 1},300); "; exit; }else{ // remove any references to this product from // tbl_order_item and tbl_cart $sql = "DELETE FROM tbl_sales_item
258
WHERE sales_item_product_id = $productId"; dbQuery($sql);
// get the image name and thumbnail $sql = "SELECT product_image, product_thumbnail FROM tbl_product WHERE product_id = $productId "; $result = dbQuery($sql); $row = dbFetchAssoc($result); // remove the product image and thumbnail if ($row['product_image']) { unlink(SRV_ROOT . 'images/product/' . $row['product_image']); unlink(SRV_ROOT . 'images/product/' . $row['product_thumbnail']); } // remove the product from database; $sql = "DELETE FROM tbl_product WHERE product_id = $productId"; dbQuery($sql); echo "
/* Remove a product image */ function deleteImage() { if (isset($_GET['productId']) && (int)$_GET['productId'] > 0) { $productId = (int)$_GET['productId']; } else { header('Location: index.php'); } $deleted = _deleteImage($productId); // update the image and thumbnail name in the database $sql = "UPDATE tbl_product SET pd_image = '', pd_thumbnail = '' WHERE pd_id = $productId";
259
dbQuery($sql); header("Location: index.php?view=modify&productId=$productId"); } function _deleteImage($productId) { // we will return the status // whether the image deleted successfully $deleted = false; $sql = "SELECT pd_image, pd_thumbnail FROM tbl_product WHERE pd_id = $productId"; $result = dbQuery($sql) or die('Cannot delete product image. ' . mysql_error()); if (dbNumRows($result)) { $row = dbFetchAssoc($result); extract($row); if ($pd_image && $pd_thumbnail) { // remove the image file $deleted = @unlink(SRV_ROOT . "images/product/$pd_image"); $deleted = @unlink(SRV_ROOT . "images/product/$pd_thumbnail"); } } return $deleted; } ?>
260
Source code Proses sales
261
$sql = "UPDATE tbl_sales SET sales_customer_id = 0 WHERE sales_id = '$salesId' "; $result= mysql_query($sql) or die("Error : ".mysql_error()); //reupdate item data for discount //display all items in the table //get tax from master table $sqlTax = "SELECT sales_tax FROM tbl_sales WHERE sales_id = '$salesId' "; $resultTax = mysql_query($sqlTax) or die("Error : ".mysql_error()); if (mysql_num_rows($resultTax)>0) { while ($row=mysql_fetch_assoc($resultTax)) { extract($row); $tax = $sales_tax; } }else{ $tax=0; } $sqlDiscount = "UPDATE tbl_sales_item SET sales_item_discount = $discount WHERE sales_id = '$salesId' "; $resultDiscount = mysql_query($sqlDiscount) or die("Error : ".mysql_error());
$sql = "SELECT s.sales_item_id, s.sales_id, s.sales_item_user_id, s.sales_item_product_id, s.sales_item_unit_id, s.sales_item_quantity, s.sales_item_discount, s.sales_item_unit_price, s.sales_item_validation_code, p.product_name, u.unit_name FROM tbl_sales_item AS s LEFT JOIN tbl_product AS p ON p.product_id = s.sales_item_product_id
262
LEFT JOIN tbl_unit AS u ON u.unit_id = s.sales_item_unit_id WHERE s.sales_id = '$salesId' ORDER BY sales_item_id DESC "; $result = mysql_query($sql) or die("Error : ".mysql_error()); $rowsItems = ''; $amount $subTotalAmount = 0; $totalTax $totalAmount
$errors[] = "Produk tidak tersedia"; } //check current qunatity from sales_item for current salesId $sql = "SELECT s.sales_id, s.sales_location_id, i.sales_item_id, i.sales_id, i.sales_item_product_id, i.sales_item_quantity, st.item_id, st.item_product_id, st.item_total_stock, st.item_store_id FROM tbl_sales_item AS i LEFT JOIN tbl_sales AS s ON s.sales_id = i.sales_id LEFT JOIN tbl_store_item AS st ON st.item_product_id = i.sales_item_product_id WHERE s.sales_id = '$salesId' AND i.sales_id = '$salesId' AND i.sales_item_product_id = '$productId' AND st.item_store_id = '$currentLocationId' "; $result = mysql_query($sql) or die("Error : ".mysql_error()); $totalQuantity = $quantity; $currentQuantity = 0; if (mysql_num_rows($result)>0) { while($rows=mysql_fetch_assoc($result)) { extract($rows); $currentQuantity = (int)$rows['sales_item_quantity']; $totalQuantity = $totalQuantity + $currentQuantity ;
270
} }
if ($typeTrans=="Sale") { if ((int)$totalQuantity>(int)$totalStock) { $errors[] = "Kuantitas melebihi stock yang tersedia, hanya tersedia $totalStock $unitName"; } } if ((int)$quantity==0) { $errors[] = "Jumlah tidak boleh 0 (nol)"; } if ((float)$unitPrice==0.00) { $errors[] = "Harga Satuan tidak boleh 0 (nol)"; } if (is_array($errors)) { echo "
Kesalahan : "; while (list($key,$value) = each($errors)) { echo '
'.$value.'
'; } echo "
"; }else { //check if it sales id exist if ($salesId && (int)$salesId>0) { //update if current customer has been changed $sql = "UPDATE tbl_sales SET sales_customer_id ='$customerId', sales_tax = $tax, sales_note = '$note', sales_type_transaction = '$typeTrans' WHERE sales_id ='$salesId' "; $result = mysql_query($sql) or die("Error : ".mysql_error()); //check if member then give discount
271
if ($customerId>0) { $discount = $appConfig['appMemberDiscount']; }
//check if product item already exist, update quantity $sql = "SELECT sales_item_product_id FROM tbl_sales_item WHERE sales_item_product_id ='$productId' AND sales_id = '$salesId' "; $result = mysql_query($sql) or die("Error : ".mysql_error()); if (mysql_num_rows($result)>0){ $sqlUpdate = "UPDATE tbl_sales_item SET sales_item_quantity = sales_item_quantity + $quantity, sales_item_discount = $discount WHERE sales_item_product_id ='$productId' AND sales_id = '$salesId' "; $resultUpdate = mysql_query($sqlUpdate) or die("Error : ".mysql_error()); }else{ //insert item sales product if not exisits $sql = "INSERT INTO tbl_sales_item (
sales_item_product_id,
sales_id,
sales_item_quantity,
272
sales_item_unit_price,
sales_item_unit_id,
sales_item_discount,
sales_item_add_date,
sales_item_validation_code,
sales_item_user_id) VALUE(
'$productId',
'$salesId',
$quantity,
$unitPrice,
'$unitProduct',
$discount,
NOW(),
'$code',
'$currentUserId')"; $result = mysql_query($sql) or die("Error : ".mysql_error()); $lastItemId = mysql_insert_id(); } }else{ //insert into sales table $sql = "INSERT INTO
'$unitProduct', $unitPrice, $discount, NOW(), '$code', '$currentUserId')"; $result = mysql_query($sql) or die("Error on Insert a Item: ".mysql_error()); $salesItemId = mysql_insert_id(); } //display all items in the table $sql = "SELECT s.sales_item_id, s.sales_id, s.sales_item_user_id, s.sales_item_product_id, s.sales_item_unit_id, s.sales_item_quantity, s.sales_item_discount, s.sales_item_unit_price, s.sales_item_validation_code, p.product_name, u.unit_name FROM tbl_sales_item AS s LEFT JOIN tbl_product AS p ON p.product_id = s.sales_item_product_id LEFT JOIN tbl_unit AS u ON u.unit_id = s.sales_item_unit_id WHERE s.sales_id = '$salesId' ORDER BY sales_item_id DESC "; $result = mysql_query($sql) or die("Error : ".mysql_error()); $rowsItems = ''; $amount $subTotalAmount = 0; $totalTax $totalAmount
$sql ="SELECT customer_id, customer_full_name, customer_address1, customer_account_number, DATE_FORMAT(customer_register_date,'%d-%m-%Y %T') AS customer_register_date, DATE_FORMAT(customer_last_shopping,'%d-%m-%Y %T') AS customer_last_shopping, UNIX_TIMESTAMP(customer_last_shopping) AS customer_last_shopping_ago, customer_point FROM tbl_customers WHERE customer_id = '$customerId' " ; $result = mysql_query($sql) or die(mysql_error()); if (mysql_num_rows($result)>0) { while ($row = mysql_fetch_assoc($result)) {
0) { $sqlUpdateCustSales = "UPDATE tbl_sales SET sales_customer_id = '$customerId' WHERE sales_id = '$salesId' "; $resultUpdateCustSales= mysql_query($sqlUpdateCustSales ) or die("Error : ".mysql_error()); }else{ //insert into sales table $sql = "INSERT INTO tbl_sales ( sales_customer_id, sales_user_id, sales_location_id, sales_tax, sales_date_add, sales_status, sales_type_transaction) VALUES('$customerId', '$currentUserId', '$currentLocationId', $tax, NOW(), 'New', '$typeTrans')"; $result = mysql_query($sql) or die("Error : ".mysql_error()); $salesId = mysql_insert_id(); }
//reupdate item data for discount
278
//display all items in the table //get tax from master table $sqlTax = "SELECT sales_tax FROM tbl_sales WHERE sales_id = '$salesId' "; $resultTax = mysql_query($sqlTax) or die("Error : ".mysql_error()); if (mysql_num_rows($resultTax)>0) { while ($row=mysql_fetch_assoc($resultTax)) { extract($row); $tax = $sales_tax; } }else{ $tax=0; } $sqlDiscount = "UPDATE tbl_sales_item SET sales_item_discount = $discount WHERE sales_id = '$salesId' "; $resultDiscount = mysql_query($sqlDiscount) or die("Error : ".mysql_error());
$sql = "SELECT s.sales_item_id, s.sales_id, s.sales_item_user_id, s.sales_item_product_id, s.sales_item_unit_id, s.sales_item_quantity, s.sales_item_discount, s.sales_item_unit_price, s.sales_item_validation_code, p.product_name, u.unit_name FROM tbl_sales_item AS s LEFT JOIN tbl_product AS p ON p.product_id = s.sales_item_product_id LEFT JOIN tbl_unit AS u ON u.unit_id = s.sales_item_unit_id WHERE s.sales_id = '$salesId' ORDER BY sales_item_id DESC "; $result = mysql_query($sql) or die("Error : ".mysql_error());
sales_item_validation_code = '$code' "; $result = mysql_query($sql) or die("Error :".mysql_error()); //display all items in the table $sql = "SELECT s.sales_item_id, s.sales_id, s.sales_item_user_id, s.sales_item_product_id, s.sales_item_unit_id, s.sales_item_quantity, s.sales_item_discount, s.sales_item_unit_price, s.sales_item_validation_code, p.product_name, u.unit_name FROM tbl_sales_item AS s LEFT JOIN tbl_product AS p ON p.product_id = s.sales_item_product_id LEFT JOIN tbl_unit AS u ON u.unit_id = s.sales_item_unit_id WHERE s.sales_id = '$salesId' ORDER BY sales_item_id DESC "; $result = mysql_query($sql) or die("Error : ".mysql_error()); $rowsItems = ''; $amount $subTotalAmount = 0; $totalTax $totalAmount
= 0; = 0; = $subTotalAmount + $totalTax;
if (mysql_num_rows($result) >0) { while ($rows = mysql_fetch_assoc($result)) { extract($rows); $salesItemId = $sales_item_id; $code = $sales_item_validation_code; $salesId =
function findProductForSales() { $productId = $errors='';
$_POST['productId'];
//check product Id if ($productId== '') { $errors[] = 'Produk tidak tidak boleh kosong'; } if (is_array($errors)) { echo "
Kesalahan : "; while (list($key,$value) = each($errors)) { echo '
'.$value.'
'; } echo "
"; }else { $sql = "SELECT product_id, product_name, product_cat_id, product_unit_id, product_cost_price, product_unit_price, c.cat_name, u.unit_name FROM tbl_product AS p LEFT JOIN tbl_category AS c ON c.cat_id = p.product_cat_id LEFT JOIN tbl_unit AS u ON u.unit_id = p.product_unit_id WHERE p.product_id = '$productId' ORDER BY product_id LIMIT 1"; $result = mysql_query($sql) or die("Error : ".mysql_error()); if (mysql_num_rows($result)>0) { while ($row=mysql_fetch_assoc($result)) { extract($row); $product_id = $product_id; $product_name = substr($product_name,0,40); $cat_name = $cat_name;
284
$unitName = displayUnit($product_unit_id); // Create a random string, leaving out 'o' to avoid confusion with '0' $char = strtoupper(substr(str_shuffle('ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ0123456789'), 0, 4)); // Concatenate the random string onto the random numbers // The font 'Anorexia' doesn't have a character for '8', so the numbers will only go up to 7 // '0' is left out to avoid confusion with 'O' $str = time().rand(0, 9) . $char . rand(0, 9) ; $code = md5($str); $product_unit_price = number_format($product_unit_price,2); $row ='
Lampiran 19. 20 lembar hasil Kuesioner oleh responden
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
302
303
304
305
306
307
308
309
Lampiran 20 8 lembar hasil pengujian dengan teknik FGD oleh responden
310
311
312
313
314
315
316
317
Lampiran 21. Cd video tuorial dan aplikasi jadi
Cd Of Content : 1. Aplikasi PHP Point of Sale Perfume House Banda Aceh 2. Lampiran diagram ,gambar dan form Kuesioner 3. Tutorial penggunakan Aplikasi (format video) 4. Thesis.doc Thesis.pdf dan Presentasi Thesis.pptx
Universitas Syiah kuala SMUN 3 Aceh Tengah SMPN 1 Aceh Tengah SDN wihnareh Aceh Tengah
Jurusan Pendidikan Kimia Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam
Pengalaman Bekerja 2009-2011 Perfume House Banda Aceh, Sebagai Operator Komputer & Staf IT Melaksanakan tugas membantu Bendahara Perfume House antara lain Pembuatan Laporan Keuangan, Membuat Surat Pertanggung jawaban kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Perfume House, Membangun Aplikasi Web point of sale, membackup data seluruh administrasi harian dan bulanan dan computer repairing baik software maupun hardware. 2010-2011 CAT (Central Asia Technologies), Sebagai Team Programer Melaksanakan tugas dalam test bug/fixing bug pada Software yg di kerjakan dalam proyek IT, membuat Tutorial penggunaan Aplikasi Software yang telah selesai di kerjakan dalam proyek IT. Pengalaman Organisasi
Ketua Biro Kemasyarakatan 2009’ Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP Universitas Syiah Kuala Ketua Pelaksana ‘Seminar Pendidikan Nasional 2010’ BEM FKIP Universitas Syiah Kuala
Kemampuan dan Keahlian Dapat mengoperasikan : Microsoft Office & Exel ,adobe PhotoShop, Corel Draw, adobe ilustrator, adobe Dream Weaver serta memiliki kemampuan sebagai Teknisi Komputer & Mengelola Database Server.