1.) Apakah Anda sudah membaca modul 3, cobalah untuk mengerjakan tugas berikut. Carilah satu Laporan Keuangan Bank Syariah dari internet, kemudian jelaskan sumber dana bank syariah? Jawab :
Bank Umum Pengertian Bank Umum menurut UU No.7 tahun 1992 sebagaimana diubah dalam UU No. 10 Tahun 1998 yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan usaha bank umum www.bpkp.go.id/uu
Resiko Usaha Bank 1. Resiko Kredit (credit atau default risk) Risiko dimana bank tidak mampu mengembalikan dana nasabah. 2. Resiko Investasi (Invesment risk) 3. Resiko likuiditas (liquidity risk) 4. Risiko kemungkinan nasabah menarik dananya 5. Resiko Operasional (Operating risk) 6. Resiko Penyelewengan (fround risk) 7. —Resiko fidusia (fiduciary risk) Sumber Dana bank 1.Bank itu sendiri
Modal disetor dapat berupa setoran pemegang saham
Cadangan laba
Laba yang ditahan
Laba tahun berjalan
Agio saham
2.Masyarakat
Giro (demand deposit)
—Tabungan (saving deposit)
—Deposito -Deposito Berjangka -Sertifikat Deposito (certificate of deposit) -Deposito On Call atau deposito harian
3.Lembaga Keuangan lain
BLBI
Call Money
—SBPU
—Pinjaman dari bank luar negeri
Pengelolaan Aktiva Dan pasiva Bank
Tujuan utama pengelolaan aktiva pasiva bank adalah untuk menstruktur portofolio sisi aktifa dan Pasifa bank secara konsistent, terkoordinasi dan terpadu guna memperoleh keuntungan danmeningkatkan nilai modal pemilik saham bank.
Alasan perlunya aktifa vasifa dikelola secara terpadu:
1. Tingkat bungan yg berfluktuasi 2. Perubahan struktur sumber dana 3. Meningkatnya kebutuhan modal 4. Persaingan yang tajam antar bank 5. Perkembangan sistem informasi 6. Meningkatnya peran perbankan 7. Kertersediaan dana di pasar uang 8. Perubahan komposisi aktifa 9. Meningkatnya penekanan pada penilaian kinerja bank 10. Meningkatnya biaya operasional Permodalan Bank
Modal Inti 1. Modal disetor
2. Agio saham 3. Modal sumbangan 4. Cadangan umum 5. Cadangan tujuan 6. Laba yang ditahan 7. Laba tahun lalu 8. Laba tahun berjalan Modal Pelengkap 1. Cadangan revaluasi aktiva tetap 2. Penyisihan penghapusan aktiva produktif 3. Penyisihan penghapusan aktiva produktif yang dapat diperhitungkan sebagai komponen pelengkap 4. Modal pinjaman 5. Pinjaman subordinasi Penggunaan Dana Bank
A.Berdasar prioritas penggunaan dana —1.Cadangan Likuiditas
Cadangan Primer (primary reserves): Untuk memenuhi ketentuan likuiditas wajib minimum dan untuk keperluan operasi termasuk untuk memenuhi semua penarikan simpanan dan permintaan kredit nasabah. —
Cadangan Sekunder (secondary reserves): —Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas kurang dari 1 tahun
2.Penyaluran Kredit
Pemberian kredit/loan kepada nasabah yang memenuhi ketentuan kebijakan perkreditan bank yang bersangkutan.
3.Invesment
Penanaman dana dalam surat berharga jangka panjang, guna memperoleh penghasilan
B.Berdasarkan sifat aktiva
Aktiva Produktif (Kredit, Penempatan di bank lain, Surat berharga, Penyertaan)
Aktiva Tidak Produktif (Alat likuid, Aktiva tetap/inventaris)
Dilema pengelolaan bank yaitu profitabilitas versus likuiditas atau profitability vs liquidity (earning vs safety). Pendekatan yang dilakukan dalam menghadapi dilema: 1.Pool of funds approach Asumsi: dana bank yang diperoleh dari berbagai sumber diperlakukan sebagai dana tunggal, sehingga sumber dana tidak lagi dapat diidentifikasi secara individual. 2.Asset allocation approach (conversion of funds approach) Asumsi: sumber-sumber dana bank harus diperlakukan secara individu dengan mempertimbangkan karakteristik masing-masing sumber dana
PENGERTIAN MODAL BANK : Sejumlah dana yang diinvestasikan oleh pemilik bank pada waktu pendirian bank yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank.
1.Modal Inti
Modal disetor
Laba Ditahan
Laba Tahun Lalu
Laba Tahun Berjalan
Agio Saham
Cadangan Umum
Cadangan Tujuan
Bag. Kekayaan Anak Perusahaan
2.Modal Pelengkap
Cadangan Revaluasi Aktiva Tetap
Cadangan Penghapusan Aktiva yang Diklasifikasikan
Modal Kuasi
Pinjaman Subordinasi
BANK SYARIAH
Pengertian Bank Syariah menurut UU No.7 tahun 1992 sebagaimana diubah dalam UU No. 10 Tahun 1998 yaitu —Kegiatan usaha bank syariah www.bpkp.go.id/uu
Penghimpunan Dana 1.—Al-Wadi’ah 2.Al-Mudharabah
Penyaluran Dana 1.Prinsip Jual Beli (Bai’)
—Bai’ Almurabahah
—Bai’ As-Salam
—Bai’ Al-Istishna
2.Prinsip Bagi Hasil
Al-Mudhrabah
—Al-Musyarakah
—Al-Muzra’ah
—Al-Musyarakah
3.Prinsip Sewa Menyewa
Al-Ijarah
Al-Ijarah al-muntahiya bit-tamlik
4.Prinsip Meminjam
Al-Qardh
5.Pemberian Jasa perbankan lainyaAl-Wakalah
Al-Hawalah
Al-Kafalah
Al-Rahn
Diskusi 3 Saat ini perkembangan syariah semakin pesat, tetapi dengan peningkatan jumlah lembaga keuangan syariah yang ada ternyata masih belum mampu untuk mengungguli pasar perbankan konvensional. Menganggapi permasalahan diatas apa yang tepat menurut anda guna meningkatkan pasar lembaga keuangan syariah khususnya? berikan contoh - contoh jenis-jenis bank di Indonesia?
Jawapan Diskusi 3 sebagaimana telah diketahui bahwa penduduk muslim di Indonesia adalah mayoritas, namun masih banyak yang menggunakan fasilitas bank konvensional,mengapa? Karena karena kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap kesyariahan bank syariah itu sendiri. Untuk itu, untuk menarik/merebut pangsa pasar lembaga keuangan syariah harus berani melakukan perubahan-perubahan secara keseluruhan dalam menjalankan operasionalnya agar benarbenar sesuai dengan syariah. Selain itu pengelolan dana zakat, shodaqah dan infaq harus dikelola semaksimal mungkin dengan lebih meningkatkan kemitraan Qardul hasan. Dengan adanya kemitraan tersebut maka akan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat akan kesungguhan lembaga keuangan syariah adalam membela kaum lemah, yang akhirnya khabar-khabar semacam ini akan segera menyebar melalui cerita-cerita dari mulut-kemulut dan akhirnya menjadi pembicaraan umum yang berpengaruh pula pad peningkatan kepercayaan masyarakat luas pada lembaga keuangan syariah dan secara berangsur akan meningkatkan market shar perbankan syariah.
JENIS - JENIS BANK
Jenis Bank Berdasarkan fungsinya:
a. Bank Sentral, yaitu : Bank Indonesia. Bertugas mengatur kebijakan dalam bidang keuangan (moneter) dan pertumbuhan perekonomian di Indonesia. b. Bank Umum, yaitu : Bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran c. Bank Perkreditan Rakyat, yaitu: Bank yang dapat menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, atau bentuk yang lain. d. Bank Umum yang khusus untuk melaksanakan kegiatan tertentu, yaitu: melaksanakan kegiatan pembiayaan jangka panjang, pembiayaan untuk mengembangkan koperasi, pengembangan pengusaha golongan ekonomi lemah/pengusaha kecil, pengembangan ekspor non migas, pembangunan perumahan. Jenis Bank Berdasarkan kepemilikannya a. Bank Umum Milik Negara, yaitu: Bank yang hanya dapat didirikan berdasarkan undang-undang b. Bank Umum Swasta, yaitu: Bank yang didirikan dan menjalankan usaha oleh golongan pengusaha tertentu setelah mendapatkan izin dari menteri keuangan. c. Bank Campuran, yaitu: Bank yang didirikan bersama-sama oleh satu atau lebih bank umum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI atau badan Hukum Indonesia dengan satu atau lebih yang berkedudukan di Luar Negeri d. Bank Pembangunan Daerah, yaitu: Bank milik Pemerintah Daerah e. Bank Syariah, yaitu: bank yang menerapkan prinsip perbankan berdasarkan Syariah Islam. Jenis Bank Menurut Kegiataannya a. Corporate Bank – Pelayanan berskala besar b. Retail Bank – Pelayanan Berskala kecil c. Retail Corporate Bank – Pelayanan berskala besar dan kecil Jenis Bank Menurut Status dan Kedudukannya a. Bank Devisa, adalah bank yang dalam kegiatan usahanya dapat melakukan transaksi dalam valuta asing, baik dalam hal penghimpunan dan penyaluran dana, serta dalam pemberian jasa-jasa keuangan. Dengan demikian, bank devisa dapat melayani secara langsung transaksi-transaksi dalam skala Internasional
b. Bank Non Devisa, adalah bank umum yang masih berstatus non devisa hanya dapat melayani transaksi-transaksi di dalam negeri (domestik). Bank umum non devisa dapat meningkatkan statusnya mejadi bank devisa setelah memenuhi ketentuanketentuan antara lain: volume usaha minimal mencapai jumlah tertentu, tingkat kesehatan, dan kemampuannya dalam memobilisasi dana, serta memiliki tenaga kerja yang berpengalaman dalam valuta asing.