Tugas proses Manufaktur I Piping pembuatan pipa BAB 1 PENDHULUAN
Proses pembuatan pipa dengan cold expanded yang ada di PT SEAPI - Cold expanded adalah proses untuk mencapai dimensi akhir pipa sesuai dengan dimensi yang diinginkan. Proses ini dilakukan dengan cara memekarkan pipa baik secara sekaligus pada seluruh badan pipa dengan menggunakan proses hidrolik maupun secara segmen per segmen dengan cara mekanik dan dilakukan pada temperatur ambien . Cold expanded adalah satu tahapan sizing dalam proses pembuatan pipa Longitudinal Seam SAW baik pipa yang dibuat dengan forming Three- rolled bending maupun UOE. Dengan proses cold expanded maka dimensi akhir pipa menjadi sangat presisi , sehingga secara umum pipa-pipa cold expanded mempunyai dimensi yang lebih unggul daripada pipa yang tidak dicold expanded misalnya pipa Spiral. - Cold expanded dilakukan melewati yield strength material pipa sehingga proses ini juga mempunyai efek samping sebagai uji kekuatan pipa yang sesungguhnya. (Bandingkan dengan pipa-pipa yg tidak dicold expanded dan hanya diuji hidrostatik yang hanya menguji pipa paling tinggi 0.95% yield strength) - Cold expanded juga mempunyai fungsi samping sebagai stress relieve pada pipa akibat proses forming dan welding. Secara umum dapat dikatakan bahwa pipa cold expanded mempunyai tegangan sisa (residual stress) yang sangat kecil. 1.1 Latar belakang
Kemajuan teknologi yang semakin pesat menun tut kita sebagai mahasiswa agar selalu aktif dan kreatif dalam mengikuti perkembangan zaman yang semkin modern. Dalam hal ini khususnya sebagai mahasiswa teknik mesin yang sedikit banyaknya memberikan wawasan perkembangan teknologi. Salah satu dari sekian banyak materi yang ada dalam teknik mesin manufaktur. Dimana dalamnya banyak membahas membahas tentang ilmu-ilmu logam, proses produksi logam, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan bahan. Kebaradaan pipa sangat dibutuhkan khususnya untuk saluran-saluran air, saluran gas, saluran minyak, tiang konstruksi dan sarana-sarana lain yang dewasa ini banyak didirikan dan dibangun. Metode pembuatan pipa yang dikenal ada beberapa cara yaitu dengan pengecoran, pengelasan spiral(spiral-welded), pengelasan memanjang(lap-welded). Metode-metode ini masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan, dan pemilihannya pun tergantung pada besar kecil dimensi dan tujuan pemakainya. Proses pembuatan pipa di Bakrie Pipe Industries (BPI) menggunakan metode pengelasan memanjang (lap-welded) karena metode ini sesuai dengan dimensi dan penggunaan pipa yang akan di produksi. Proses utamanya terdiri dari pengubahan bentuk dingin, pengelasan dan perlakuan panas terhadap hasil lasan, kemudian pipa - pipa tersebut dipotong sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan oleh pemesan pipa tersebut. Akan tetapi walaupun dalam teorinya telah dijelaskan panjang lebar namun dalam kenyataannya sedikit perbedaan dengan di lapangan. Oleh karena itu, maka perlu diadakannya peninjauan langsung ke lapangan dalam dunia industri. 1.2 Sejarah piping
Piping line ini adalah untuk service steam condensate, jadi kadang juga tercampur dengan steam
ketika kondisi plant baru tidak stabil. Kadang karena penurunan pressure dan temperature system naik juga terjadi 2 phase. Jadi steam hammering sering terjadi dan menyebabkan stoppernya rusak, piping movement berlebih. Piping Engineer terbagi Piping Material dan Piping Stress Engineer. Piping Material Engineer mempunyai tanggungjawab untuk membuat Master Specification untuk semua piping system. Specification untuk Piping Material biasanya terdiri dari pipa. Pipa dari bahan termoplastik dan tanah liat bersifat isolator tidak seperti logam atau beton. Hal ini meneybabkan pipa ini tidak memerlukan perlindungan katodik untuk mencegah degradasi karena listrik. (korosi). Empat material termoplastik yang paling sering dipakai untuk pembuatan pipa adalah HDPE, PVC, ABS, dan PP. 1.6 Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui seberapa keras bahan yang diujikan. Mengetahui seberapa kuat bahan tersebut menahan beban. Mengetahui nilai kekerasan material yang dalam praktikum ini digunakan material baja, kuningan, dan VCN(ST 60). Mendukung program pembangunan ketahanan dan keamanan nasional, khususnya dalam rangka menyediakan bahan baku industri membangun unit kelembagaan yang memiliki kompetensi tinggi dibidang pembentukan logam, baik dari sisi kelengkapan fasilitas, SDM dan prioritas program yang sesuai dengan kebutuhan sektor riil.
BAB II ISI SISTEM PERPIPAAN DAN DETAIL
Pada dasarnya sistem pipa dan detail untuk setiap industri atau pengilangan tidaklah jauh berbeda, perbedaan-perbedaan mungkin terjadi hanya pada kondisi khusus atau batasan tertentu yg diminta pada setiap proyek.Pabrikasi pipa dapat dilakukan pada bengkel-bengkel di lapangan atau pada suatu pembuatan pipa khusus di suatu tempat lalu dikirim kelapangan, baik melalui transportasi laut atau darat, sehingga dilapangan hanya merupakan penyambungan saja. Hal ini menguntungkan dari segi waktu, ongkos kerja dan pekerjaan dilapangan. Pemilihan keputusan untuk pabrikasi pipa di suatu bengkel dilapangan atau di suatu tempat di luar lapangan bahkan dinegara lain, memerlukan perhitungan teknis dan ekonomis secara cermat. Pemasangan pekerjaan perpipaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian Pemasangan sistem perpipaan diketiga tempat ini baik pipa proses ,pipa utiliti mempunyai permasalahan masingmasing dan dalam buku ini hanya akan disinggung butir satu dua.tiga sbb:
1. Pipa diatas tanah 2. Pipa dibawah tanah 3. Pipa dibawah air ( didalam air) Jenis Jenis dan Macam Macam Pipa.
Dari sekian jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu : 1. Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambungan pengelasan) 2. Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan). Balas pipa yg merupakan suatu sistem di kapal untuk mengisi dan mengosongkan tangki balas, tangki ceruk, dan tangki tinggi; -- benam pipa yg berada dl keadaan terbenam untuk mengalirkan cairan ke dl suatu tangki; -- beton pipa yg khusus untuk konstruksi beton; -- bor pipa khusus dng panjang tertentu yg kedua ujungnya berulir, berfungsi sbg penerus energi putar, energi tekan, berikut keratan-keratan dr lubang bor; -- duga pipa tangki yg berdiri tegak mulai dr alas kapal sampai ke geladak atas yg digunakan untuk mengukur tinggi air atau cairan yg terdapat di dl tangki, diduga melalui batang penduga yg diikat dng tali dan diturunkan ke dl tangki melalui pipa duga; -- embus pipa untuk meniup udara ke dl suatu nyala api sehingga nyala apinya terpusat dan bertambah kuat; -- Eustachius Dok pipa yg menghubungkan ruang telinga bagian tengah dng hulu kerongkong; -- isi pipa untuk mengisikan cairan ke dl suatu tangki; -- kuras sistem pipa isap pd kapal tangki untuk menghabiskan sisa muatan minyak di dl muatan yg tidak dapat diisap oleh sistem pipa utama muatan; -- laut pipa yg diletakkan di dasar laut atau perairan untuk mengalirkan minyak, gas alam dsb; -- limpah pipa yg menghubungkan tangki dng geladak terbuka yg gunanya agar cairan di dl tangki dapat melimpah ke luar pd waktu tangki sudah terisi penuh; -- pabrik cerobong; -- pemanas pipa yg menggunakan uap yg terdapat pd tangki minyak bakar dan tangki muatan minyak berat lainnya untuk memanaskan minyak bakar atau minyak lainnya agar kekentalannya menjadi lebih rendah sehingga mempermudah pemompaan pd waktu kapal berlayar di daerah dingin; -- pesat alur atau talang yg bertekanan mekanis yg tinggi dan menyalurkan air ke suatu turbin; -- rantai pipa yg dilalui oleh rantai jangkar dr bak rantai ke mesin jangkar dan pd umumnya menghubungkan geladak kecil dng bak rantai; -- udara pipa yg menghubungkan tangki bahan bakar, tangki balas, atau tangki air lainnya dng geladak terbuka untuk mencegah agar udara tidak terkurung di dl tangki pd waktu zat cair dipompakan ke dl tangki atau sebaliknya; Bahan-bahan pipa secara umum : Bahan-bahan pipa yg dimaksud disini adalah struktur bahan baru pipa tersebut yg dapat dibagi secara umum sebagai berikut: 1. Carbon steel 2. Carbon Moly 3. Galvanees 4. Ferro Nikel 5. Stainless Steel 6. PVC (Paralon) 7. Chrom Moly Sedang bahan-bahan pipa secara khusus dapat dikelompokkan sebagai berikut 1. Vibre Glass 2. Aluminium (Aluminium) 3. Wrought Iron (besi tanpa tempa) 4. Cooper (Tembaga) 5. Red Brass (kuningan merah) 6. Nickel cooper = Monel ( timah tembaga) 7. Nickel chrom iron = inconel (besi timah chrom).
Komponen perpipaan : Komponen perpipaan harus dibuat berdasarkan spesifikasi standar yg terdaftar dalam simbol dan kode yg telah dibuat atau dipilih sebelumnya. Komponen perpipaan yg dimaksud disini meliputi : 1. Pipes (pipa-pipa) 2. Flanges ( flens-flens) 3. Fittings (sambungan) 4. Valves (katup-katup) 5. Boltings (baut-baut) 6. gasket 7. Specials items Pemilihan bahan : Pemilihan bahan perpipaan haruslah disesuaikan dengan pembuatan teknik perpipaan dan hal ini dapat dilihat pada ASTM serta ANSI dalam pembagian sebagai berikut 1. Perpipaan untuk pembangkit tenaga 2. Perpipaan untuk industri bahan migas 3. Perpipaan untuk penyulingan minyak mentah 4. Perpipaan untuk pengangkutan minyak 5. Perpipaan untuk proses pendinginan 6. Perpipaan untuk tenaga nuklir 7. Perpipaan untuk distribusi dan transmisi gas. Selain dari penggunaan instalasi atau konstruksi seperti diterangkan diatas perlu pula diketahui Jenis aliran temperatur, sifat korosi, Faktor gaya serta kebutuhan lainnya dari aliran serta pipanya. Macam Sambungan Perpipaan : Sambungan perpipaan dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Sambungan dengan menggunakan pengelasan 2. Sambungan dengan menggunakan ulir Selain sambungan seperti diatas terdapat pula penyambungan khusus dengan menggunakan pengeleman (perekatan) serta pengkleman (untuk pipa plsatik dan pipa vibre glass). Pada pengilangan umumnya pipa bertekanan rendah dan pipa dibawah 2″ sajalah yang menggunakan sambungan ulir. Tipe sambungan cabang: Tipe sambungan cabang (branch connection)dapat dikelompokkan sbb 1. Sambungan langsung (stub in) 2. Sambungan dengan menggunakan fittings (alat penyambung) 3. Sambungan dengan menggunakan flanges (flens-flens). Mencari Kebocoran Pada Pipa Mencari kebocoran dipipa merupakan pekerjaan menarik dan selalu menjadi masalah apapun pipanya dimanapun lokasinya. Untuk mendeteksi kebocoran saya yakin pasti ada indikasi bahwa kebocoran itu ada. Kira kira pipa nya dipakai utk mengalirkan apa, pipa terbuat dari material apa, ditanam sdh berapa lama, apakah ada proteksi yg diberikan kepada pipa tsb, ditanam dalam tanah atau dirawa rawa atau didalam beton Mungkin perlu lebih detail sedikit sehingga pelan pelan bisa kita telusuri. Kalau ada data mengenai aliran apa didalam pipa dan pipanya apa mungkin bisa kita prediksi apakah ada kasus korosi didalamnya. Kalau bertekanan mungkin kita lihat
apakah ada bagian bagian sambungan atau pipa U dsb. Kalau ada filter atau inhibitor mungkin bisa sekalian juga dijelaskan. Menentukan Kualitas Pipa Bagaimana menentukan pipa sch 40 seamless kualitas bagus dan jelek secara fisik tanpa tes Kalau Anda tanya cara mengetahui kualitas bagus atau jelek tanpa tes, Tidak ada. Mill certificate tinggal difotokopi dan batch number gampang dicetak. Tapi kalau cara sederhana untuk mengetahui kualitas pip bisa dengan:
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN 3.1Kesimpulan
Pada dasarnya sistem pipa dan detail untuk setiap industri atau pengilangan tidaklah jauh berbeda, perbedaan-perbedaan mungkin terjadi hanya pada kondisi khusus atau batasan tertentu yg diminta pada setiap proyek. Dari sekian jenis pembuatan pipa secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu : 1. Jenis pipa tanpa sambungan (pembuatan pipa tanpa sambungan pengelasan) 2. Jenis pipa dengan sambungan (pembuatan pipa dengan pengelasan). Bahan-bahan pipa yg dimaksud disini adalah struktur bahan baru pipa tersebut yg dapat dibagi secara umum sebagai berikut: 1. Carbon steel 2. Carbon Moly 3. Galvanees 4. Ferro Nikel 5. Stainless Steel 6. PVC (Paralon) 7. Chrom Moly
3.2 Saran
Namum demikian, penulis menyadari adanya keterbatasan pengetahaun yang dimiliki dalam pembuatan makalah ini, sehinga dimungkinkan adanya kekuranga-kekurangan. Dengan demikian
penulis mengharapkan saran dan keritik yang membangun penyusunan makalah ini.
Daftar Pustaka
Ir. Ms.Met., Teknik Pengecoran Logam, Pradnya Paramita, Jakarta, 19803. The Kian Wie, Pengembangan Kemampuan Teknologi Industri di Indonesia, UIPress, Jakarta, 19974.Tata Surdia, Prof. Ir. dan Shinroku Saito, Prof. Dr., Pengetahuan Bahan Teknik,Pradnya Paramita, Jakarta, 2000.3, AMD, P4 - Not test