TUTORIAL PLC Saya baru belajar PLC, sebaiknya saya mulai belajar dari mana? pertanyaan ini seringkali saya terima dan tulisan ini berawal dari pertanyaan tersebut. Semoga jawaban saya bisa memberi sedikit pencerahan. Sahabat duniakarya, setiap orang yang sekarang disebut ahli awalnya juga disebut tidak bisa tak terkecuali programmer PLC. Seorang ahli automation, control system ataupun apalah namanya diakui atau tidak dulunya juga tidak bisa baru setelah melalui proses belajar mereka bisa menjadi ahli dan proses belajar inilah yang harus kita tempuh untuk menjadi seorang ahli juga. Jika belajar itu merupakan proses yang harus dilalui, lalu harus dimulai dari mana? Pada dasarnya belajar bisa dimulai dari mana saja, namun untuk memudahkan pemahaman mulailah dari yang dasar sebab yang dasar itu adalah pondasi untuk belajar selanjutnya. Dalam konteks belajar PLC anda bisa mulai belajar PLC dari konsep dasar PLC kemudian pilih satu merek/tipe terlebih dahulu misalnya Allen bradley untuk dipelajari. Anda bisa belajar pengertian PLC dari sini : Tutorial PLC bagian.1 : Pengertian PLC (Programmable Logic Controller) Tutorial PLC Bagian.2 : Merek dan Type PLC Tutorial PLC Bagian.3 : Bahasa Pemrograman PLC Setelah menentukan salah satu tipe PLC, anda bisa melanjutkan belajar tentang konsep dasar dari tipe PLC yang mau anda pelajari tersebut, misal PLC Allen bradley Controllogix. Pelajari hardware serta software yang digunakan sebab setiap PLC punya hardware dan software yang berbeda. Anda bisa belajar salah satunya dari artikel ini : Tutorial Allen Bradley Bagian.1 : Dasar RSLogix5000 for ControlLogix Setelah mengetahui pengertian PLC serta tahu tentang konsep dasar salah satu PLC baik software maupun hardware anda bisa melanjutkan untuk belajar intruksi-instruksi yang digunakan dalam softaware tersebut. Mulailah dari intruksi-intruksi dasar terlebih dahulu misal intruksi bit, timer counter math dll. Setiap software PLC punya instruksi tersendiri, namun konsepnya sama seperti intruksi bit, timer counter math dll. Hampir semua software PLC punya intruksi-intruksi tersebut meskipun dengn simbol yang berbeda. Anda bisa belajar salah satunya dari artikel ini : Tutorial RSLogix 500 (1) – Instruksi Compare / Perbandingan Contoh Instruksi Counter RSLogix 5000 Langkah selanjutnya anda bisa belajar tentang komunikasi antara software dengan hardware PLC. Pada tahap ini anda harus memahami istilah upload, download serta bagaimana caranya setting komunikasi. Anda bisa belajar dari artikel berikut : Tutorial Omron Bagian.1 : Cara Upload, Download, dan Online Edit Program PLC Omron Tutorial Allen Bradley Bagian.2 : Uploading, Downloading, and Going Online to a Logix5000 Controller Tutorial Allen Bradley Bagian.4 : Menghubungkan RSLogix 5000 – RSLinx – RSLogix Emulate 5000
Setelah memahami intruksi-intruksi dasar serta tahu cara setting komunikasi, selanjutnya anda bisa mulai latihan buat program-program sederhana dari intruksi-intruksi yang sudah anda pelajari. Anda bisa mulai buat latihan yang mudah terlebih dahulu. Jika masih bingung bisa lihat contoh berikut : Project Allen Bradley Bagian.3 : Simulasi Level Control Program PLC Start – Stop motor Project Allen Bradley Bagian.2 : Program Simulasi Lampu Lalu lintas Menggunakan RS Logix 5000 Jika anda tidak punya software untuk belajar anda bisa download sendiri softwarenya lewat link berikut : Download Link : RSLogix Micro Starter Lite untuk MicroLogix 1000 dan 1100 Cara yang paling cepat untuk belajar PLC adalah dengan banyak latihan serta melihat contoh-contoh program yang sudah jadi. Ingat, anda akan mudah lupa jika anda jarang pegang PLC. Artikel lebih lengkap dapat anda temukan disini : http://duniakarya.wordpress.com/tutorial-plc/ Semoga penjelasan saya diatas dapat membantu anda yang baru mulai belajar PLC. Tidak ada kata terlambat dalam belajar. Belajar bisa darimana saja, dari siapa saja dan dimana saja. Jangan takut atau malu belajar dari yang lebih tahu, jangan malas diskusi/sharing dengan teman yang samasama mau tahu, jangan pelit untuk berbagi pengetahuan pada mereka yang belum tahu.
Pengertian PLC Programmable Logic Controllers (PLC) adalah komputer elektronik yang mudah digunakan (user friendly) yang memiliki fungsi kendali untuk berbagai tipe dan tingkat kesulitan yang beraneka ragam Definisi Programmable Logic Controller menurut Capiel (1982) adalah : sistem elektronik yang beroperasi secara dijital dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O digital maupun analog. Berdasarkan namanya konsep PLC adalah sebagai berikut : 1. Programmable, menunjukkan kemampuan dalam hal memori untuk menyimpan program yang telah dibuat yang dengan mudah diubah-ubah fungsi atau kegunaannya. 2. Logic, menunjukkan kemampuan dalam memproses input secara aritmatik dan logic (ALU), yakni melakukan operasi membandingkan, menjumlahkan, mengalikan, membagi, mengurangi, negasi, AND, OR, dan lain sebagainya. 3. Controller, menunjukkan kemampuan dalam mengontrol dan mengatur proses sehingga menghasilkan output yang diinginkan. PLC ini dirancang untuk menggantikan suatu rangkaian relay sequensial dalam suatu sistem kontrol. Selain dapat diprogram, alat ini juga dapat dikendalikan, dan dioperasikan oleh orang yang tidak memiliki pengetahuan di bidang pengoperasian komputer secara khusus. PLC ini memiliki bahasa pemrograman yang mudah dipahami dan dapat dioperasikan bila program yang telah dibuat dengan menggunakan software yang sesuai dengan jenis PLC yang digunakan sudah dimasukkan. Fungsi dan kegunaan PLC sangat luas. Dalam prakteknya PLC dapat dibagi secara umum dan secara khusus. Secara umum fungsi PLC adalah sebagai berikut: 1. Sekuensial Control. PLC memproses input sinyal biner menjadi output yang digunakan untuk keperluan pemrosesan teknik secara berurutan (sekuensial), disini PLC menjaga agar semua step atau langkah dalam proses sekuensial berlangsung dalam urutan yang tepat. 2. Monitoring Plant. PLC secara terus menerus memonitor status suatu sistem (misalnya temperatur, tekanan, tingkat ketinggian) dan mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan proses yang dikontrol (misalnya nilai sudah melebihi batas) atau menampilkan pesan tersebut pada operator. 3. Shutdown System Prinsip kerja sebuah PLC adalah menerima sinyal masukan proses yang dikendalikan lalu melakukan serangkaian instruksi logika terhadap sinyal masukan tersebut sesuai dengan program yang tersimpan dalam memori lalu menghasilkan sinyal keluaran untuk mengendalikan aktuator atau peralatan lainnya. (Sumber : http://juare97.wordpress.com ) Peralatan yang Berhubungan dengan PLC Peralatan Analog Contoh dari peralatan analog baik input maupun output adalah sebagai berikut : INPUT
Flow transmitters Pressure transmitters Temperature transmitters Position transmitters Level transmitters
OUTPUT
Electric motor drives Analog meters Chart data recorders Process controllers Variable speed drives
Peralatan Digital Contoh dari peralatan digital baik input maupun output adalah sebagai berikut : INPUT
Selector Switch Temperature Switch Flow Switch Level Switch Pushbutton Motor starter contacts Limit Switch Pressure Switch Relay Contact
OUTPUT
Annunciator Alarm light Electric fan Indicating light Electric valve Alarm horn Selenoid valve Motor starters
Peralatan Analog Contoh dari peralatan analog baik input maupun output adalah sebagai berikut : INPUT
Flow transmitters Pressure transmitters Temperature transmitters Position transmitters Level transmitters
OUTPUT
Electric motor drives Analog meters Chart data recorders Process controllers Variable speed drives
Peralatan Digital Contoh dari peralatan digital baik input maupun output adalah sebagai berikut :
INPUT
Selector Switch Temperature Switch Flow Switch Level Switch Pushbutton Motor starter contacts Limit Switch Pressure Switch Relay Contact
OUTPUT
·
Annunciator Alarm light Electric fan Indicating light Electric valve Alarm horn Selenoid valve
Motor starters
Merek dan Type PLC Saat ini banyak merek serta type PLC yang banyak dipakai di industri mulai dari low-end sampai yang high-end. Berikut beberapa merek serta type PLC yang banyak dipakai diindustri : 1.
Allen Bradley
Jenis Logix-5 Family Logix-500 Family Logix-5000 Family
2.
Modular PLC
Basic PLC Modular
Gambar
Type PLC CPM1A CP1E CP1L CJ1M CQM1H CJ1H/CJ1G CS1H/CS1G
Gambar
Schneider
Jenis Micro PLC Machine Control PLC Process Control PLC Programmable Controller Smart Relay 5.
Type PLC S7-200 S7-1200 S5-115U S7-300 S7-400
Omron
Jenis Micro PLC
4.
Gambar
Siemens
Jenis Micro PLC
3.
Type PLC PLC-5 SLC-500 Micrologix ControlLogix CompactLogix FlexLogix
Type PLC Modicon M340 Modicon Premium Modicon Quantum Twido Zelio
Gambar
Type PLC MELSEC FX3UC MELSEC FX3G MELSEC FX1N MELSEC FX1S Q-Series Q00UJCPU Q12PHCPU
Gambar
Mitsubishi
Jenis Compact PLC
Modular PLC Process Control
Selain merek dan tipe PLC yang telah disebutkan diatas, masih banyak lahi merek dan tipe PLC lainnya seperti GE Fanuc, NAIS, dsb.
Bahasa Pemrograman PLC Berdasarkan Standart Internasional IEC-61131-3, bahasa pemrograman PLC ada 5 macam yaitu : 1. 2. 3. 4. 5.
Ladder Diagram (LD) Function Block Diagram (FBD) Sequential Function Chart (SFC) Structure Text (ST) Instruction List (IL)
Tidak semua PLC support kelima bahasa pemrograman diatas. Ada yang hanya support LD saja, ada juga yang support LD, FBD,SFC,ST tergantung dari PLC yang kita pakai. Berikut bahasa pemrograman yang digunakan oleh beberapa merek PLC :
Allen bradley PLC-5 & SLC-500 : Ladder Diagram (LD) Allen bradley Logix 5000 family : Ladder Diagram (LD), Function Block Diagram (FBD), Sequential Function Chart (SFC), Structure Text (ST) Omron CX-Programmer V8.1 : Ladder Diagram (LD), Function Block Diagram (FBD), Sequential Function Chart (SFC) Schneider : Ladder Diagram (LD), Function Block Diagram (FBD), Sequential Function Chart (SFC) Siemens : Ladder Diagram (LD), Function Block Diagram (FBD), Sequential Function Chart (SFC), Instruction List (IL)
Tutorial Allen Bradley Bagian.1 : Dasar RSLogix5000 for ControlLogix Artikel berikut akan membahas tentang pengertian dasar dari RSLogix5000 yang merupakan software untuk memprogram ControlLogix compactlogix,flexlogix. Bahasa pemrograman yang dibahas dalam artikel ini adalah ladder logic. Ada tiga elemen dasar organisasi yang terkait dengan ladder logic:
Rungs
Instructions
Branches
RUNG Ladder logic instructions ditulis pada sebuah rungs. Selama program scan, prosesor scan dari kiri ke kanan, satu persatu ladder dari atas kebawah. Point Kunci tentang Rung:
Rungs discan dari 0 sampai nomer rung tertinggi (atas ke bawah).
Rungs dibaca dari kiri ke kanan.
Ladder baru akan diberi nomer secara otomatis sesuai dengan dimana ladder tersebut ditempatkan dalam logic ladder file.
Rung terakhir dalam sebuah ladder logic file secara otomatis berisi sebuah END instruction.
INSTRUCTION Ladder logic Instruction dibagi menjadi 2 bagian:
Input instructions:
Ditampilkan pada sisi kiri ladder Cek, perbandingan, atau kondisi spesifik
Output instructions:
Ditampilkan pada sisi kanan Melakukan sesuatu action. Point Kunci tentang instructions:
Input instructions ditampilkan pada sisi kiri rung sedangkan output instructions selalu ditampilkan pada sisi kanan rung.
Sebuah rung tidak membutuhkan input instructions apapun, tetapi harus berisi minimal satu output instruction.
BRANCHES Branches digunakan dalam ladder logic untuk membuat paths yang berbeda yang secara langsung membaca keadaan inputs and outputs. Bit instructions Bit instructions adalah intruksi ladder logic instructions yang mengekskusi atau merubah sebuah sigle bit dari data table files. Berikut tiga tipe bit instructions: Conditional input instructions Non-retentive output instructions Retentive bit output instructions
Tutorial RSLogix 500 (1) – Instruksi Compare / Perbandingan Instruksi Compare Instruksi Compare: instruksi input yang menguji hubungan antara dua nilai dari dua sumber yang berbeda. Sebuah compare instruction secara khusus menguji sumber-sumber berikut: • Source A: sebuah word address. • Source B: word address yang lain atau konstanta. Berikut compare instructions yang tersedia:
Ketika perbandingan secara logic adalah true, rung akan true dan output akan diset 1. Instruksi EQU EQU (Equal): sebuah instruksi input yang mengetest apakah kedua nilai user-specified itu adalah sama. Bila nilai adalah equal, berarti instruksi secara logic adalah true. Bila dua nilai tidak sama, berarti instruksi secara logic adalah false. Instruksi NEQ NEQ (Not Equal): sebuah instruksi input yang mengetest apakah dua nilai user-specified tidak sama. Bila Source A and Source B tidak sama, maka instruksi secara logic adalah true. Bila dua nilai sama, instruksi secara logic adalah false. Instruksi LES LES (Less Than): sebuah kondisi instruksi input yang mengetest apakah suatu nilai kurang dari nilai yang kedua.
Bila nilai Source A kurang dari nilai dari Source B, instruksi secara logic adalah true. Bila nilai pada Source A lebih besar atau sama dengan nilai pada Source B, instruksi secara logic adalah false. Instruksi LEQ LEQ (Less Than or Equal): sebuah kondisi instruksi input yang mengetest apakah suatu nilai kurang dari atau sama dengan nilai yang kedua. Bila nilai pada Source A kurang dari atau sama dengan nilai pada Source B, instruksi secara logic adalah true. Bila nilai pada Source A lebih besar dari nilai pada Source B, instruksi secara logic adalah false. Instruksi GRT GRT (Greater Than): sebuah instruksi input yang mengetest apakah suatu nilai lebih besar daripada nilai yang kedua. Bila nilai Source A lebih besar nilai dari Source B, instruksi secara logic adalah true. Bila nilai pada Source A lebih kecil dengan nilai pada Source B, instruksi secara logic adalah false. Instruksi GEQ GEQ (Greater Than or Equal): An input instruction that tests whether one value is greater than or equal to a second value. Bila nilai yang disimpan pada Source A lebih besar atau sama dengan nilai yang disimpan pada Source B, maka rung menjadi true. Bila nilai pada Source A kurang dari nilai dari Source B, instruksi secara logic adalah false. Instruksi LIM LIM (Limit Test): sebuah instruksi input yang menguji apakah sebuah nilai diantara atau diluar limit yang terdefinisi. Untuk lebih memahami, masing-masing instruksi diatas, marilah kita lihat contoh-contoh dibawah. Untuk lebih memahami, masing-masing instruksi diatas, marilah kita lihat contoh-contoh dibawah. Contoh: Instruksi LEQ Gambar berikut menunjukkan contoh instruksi LEQ. Dalam contoh ini, perhatikan kondisi berikut:
•
Ketika nilai dalam N11:0 kurang dari atau sama dengan N11:40, output O:003/4 akan energized.
•
Ketika nilai dalam N11:0 lebih besar dari nilai dalam N11:40, rung adalah false.
Contoh: Instruksi GRT Gambar berikut menunjukkan contoh instruksi GRT. Dalam contoh ini, perhatikan kondisi berikut:
•
Ketika nilai dalam N11:0 lebih besar dari nilai dalam N11:40, O:003/5 akan energized.
•
Ketika nilai dalam N11:0 kurang dari atau sama dengan nilai dalam N11:40, rung adalah false.
Contoh: Instruksi GEQ Gambar berikut menunjukkan contoh instruksi GEQ. Dalam contoh ini, perhatikan kondisi berikut:
•
Ketika nilai dalam N11:0 lebih besar atau sama dengan nilai dalam N11:40, O:003/6 akan energized.
•
Ketika nilai dalam N11:0 kurang dari nilai dalam N11:40, rung adalah false.
Contoh Aplikasi Instruksi Timer Instruksi timer, merupakan instruksi yang banyak digunakan dalam pemrograman PLC. Intruksi ini bisa digunakan untuk aplikasi delay start atau stop motor, delay open atau close valve dll. instruksi ini cukup sederhana, namun sangat bermanfaat. Pada artikel ini saya akan berbagi contoh aplikasi dari instruksi timer. Pada contoh ini saya menggunakan RSLogix 5000. Alur program / control narrative nya sebagai berikut : 1.Valve_1 open/on jika tombol start on 2.Pump_1 on 5detik setelah valve_1 open 3.Pump_1 off jika tombol stop On, 5 detik kemudian valve_1 closed Untuk mengakomodir control narrative diatas, saya terjemahkan dalam bentuk ladder logic sbb :
Penjelasan dari ladder diatas adalah :
narrative no.1 diwakili oleh ladder no.1 narrative no.2 diwakili ladder no.2 dan no.3 narrative no.3 diwakili ladder no.4,5 dan no.6
Contoh Instruksi Counter RSLogix 5000 Setelah kami bahas dalam artikel sebelumnya “Contoh Aplikasi Instruksi Timer ” sekarang akan kami bahas sedikit contoh dari instruksi counter. Contoh yang kami ambil ini banyak ditemui pada proses packaging, meskipun apa yang kami bahas ini masih sangat sederhana. Namun demikian harapan kami contoh ini dapat sedikit memberikan gambaran mengenai penggunaan dari instruksi counter ini. Pada contoh ini, untuk menjalankan mtr_1 anda harus menekan tombol start_1. Untuk mendeteksi box yang lewat, kami wakili dengan tag sensor. Jika box melewati sensor, maka sensor akan aktif. Jumlah box yang terdeteksi oleh sensor akan tercatat pada Accum dari counter. Jika nilai accum sudah sama dengan nilai preset, maka output counter akan aktif (bit DN akan aktif). Output ini kemudian kita gunakan untuk menjalankan mtr_2. Kemudian untuk mereset counter kita gunakan sensor2. Jika sensor2 aktif maka counter akan reset ke 0.
Tutorial Allen Bradley Bagian.2 : Uploading, Downloading, and Going Online to a Logix5000 Controller Upload: Transfer a copy of a project file from a controller to a computer over a network: Note : Uploading transfers the file in the controller into the temporary memory (RAM) of the computer. To create a permanent copy, the file must be saved to the hard drive of the computer. Standard documentation, such as rung comments and operand descriptions, is not uploaded. To access this type of documentation, a matching file must be found in the computer. This does not apply to structured text comments. Download: Transfer a copy of a project file from a computer to a controller over a network: Note : A controller can only contain one project file at a time. Downloading overwrites the current roject file in the controller. When you download a project file into a controller, all information except standard documentation is loaded into the controller:
Online: Viewing or editing a project file that is active in the controller: Offline: Viewing or editing a copy of a project file that is in the computer only. Communications Path A communications path is required to upload, download, or go online. Organization Overview A project is organized using these components: • Task: A mechanism for scheduling and executing programs. • Program: A group of related routines and data. • Routine: A section of code (ladder logic, function block diagram, sequential function chart, structured text) written and executed as a group. Interpreting a Task Task: A mechanism for scheduling and executing programs: Continuous Task A continuous task is a task that runs at all times unless it is interrupted by another task: • By default, a continuous task has the lowest priority of any tasks. • When executing, all programs assigned to that task are scanned once from top to bottom. • Upon completion of a single execution scan, a physical output update is triggered and the scan starts again: Periodic Task A periodic task is executed at a fixed interval: • Each task is assigned an execution rate. • Each task is assigned a priority level. When initiated, a periodic task will interrupt any lower priority task (other periodic, continuous, or event tasks). • Once triggered, all programs assigned to the periodic task are executed or scanned once from top to bottom. • After this single scan, control is returned to the task that was interrupted. Event Task An event task is a task that performs a certain function only when triggered by a specified event:
• Each task is assigned a trigger. • Each task is assigned a priority level. When triggered, the event task interrupts any lower priority tasks (other event, continuous, or periodic tasks). • Once initiated, all programs assigned to the event task are executed or scanned once from top to bottom. • Upon completion, control returns to the task that was interrupted, at the point in which it was interrupted: Inhibited Task The following icon in the Controller Organizer indicates that the task has been prevented from executing by a user option or instruction: Interpreting a Program Program: A group of related routines and data. Each program contains: • Its own program-scoped tags collection • Routines of executable code A program has the following characteristics: • Up to 32 programs can be supported per task. • Programs within a task execute in sequence from first scheduled to last scheduled. Program-Scoped Tags Program-scoped tags contain data that is used exclusively by the routines within an individual program: • Can have the same name in more than one program • Allows programming code to be copied and reused Program Schedule Programs can be scheduled in specific tasks or left unscheduled. Programs that are “unscheduled” do not execute: • Original equipment manufacturers may create one project and then schedule or unschedule a program depending on the equipment’s required functionality. • Maintenance or field service technicians may create troubleshooting programs that are left unscheduled until needed to test a project. Interpreting a Routine A routine is a section of code written and executed as a group.
A routine can be assigned as one of the following types: • Main Routine: A routine that executes automatically when the controller triggers the associated task and program: – Can be of any type – Is marked with a 1 in the Controller Organizer • Subroutine: A routine that is called by another routine: – Is called by a JSR (Jump to Subroutine) instruction in the main routine or another subroutine (conditioned or unconditioned) – Returns to the other routine when complete or if a condition is met • Fault Routine: A routine that is configured to execute when the controller finds an instruction-execution fault within any routines in the associated program: – Is marked with a yellow triangle in the Controller Organizer The main routine is always listed first, followed by a fault routine (if any), and then all subroutines in alphabetical order:
Tutorial Allen Bradley Bagian.3 : Membuat Trending di RSLogix 5000 Membuat trending baru
Open RSLogix 5000 Project. Klik kanan folder Trend di sisi kiri project. Pilih New Trend, maka akan muncul window new trend – general. Isi nama trend, deskripsi, dan sample period. Klik NEXT untuk memilih tag yang akan di trending. Pilih tag yang akan di trending lalau klik Add. Tag yang dipilih bisa lebih dari satu. Klik finish untuk menutup window.
Mengedit Trending
Open trend yang telah dibuat. Klik kanan di tengah tengah trend, lalu pilih Chart Properties. Maka akan muncul RSTendX Properties window. Pada wondow ini anda dapat merubah nama dan deskripsi trend, trend style, display, menambah tag, sampling, dll. Jika anda sudah melakukan perugahan seperti ayng diinginkan lalu klik OK untuk menutup window. Untuk mengaktifkan trend klik Tab Run pada window trend sebelah kiri atas.
Menyimpan Trend Log
Open trend yang telah dibuat. Klik Tab Stop pada window trend sebelah atas. Klik Tab Log lalu pilih Save Log. Pilih folder dimana anda ingin menyimpan file log tersebut, lalu klik OK
Tutorial Allen Bradley Bagian.4 : Menghubungkan RSLogix 5000 – RSLinx – RSLogix Emulate 5000 Artikel berikut akan menuntun anda bagaimana menghubungkan sebuah program RSLogix 5000 dengan RSLinx dan RSLogix Emulate 5000. jika kita bisa menghubungkannya, maka kita akan bisa melakukan simulasi dengan mudah. Untuk bisa menghubungkannya, kita perlu melakukan konfigurasi di RSLogix Emulate 5000, RSLinx, dan program RSLogix 5000 Konfigurasi RSLogix Emulate 5000 : 1. Open RSEmulate 5000 2. Klik kanan salah satu slot di RS Emulate5000 kemudian klik create, maka akan muncul menu select module. 3. Pilih RSLogix Emulate 5000 controller, lalu klik OK. Akan muncul menu general. Klik next jika tidak ingin mengubah ukuran memory dan version lalu klik finish. 4. Pada slot yang anda pilih tadi sekarang sudah ada modul RSLogix Emulate 5000 controller. Konfigurasi RS Linx : 1. Open RSLinx 2. Pada menu communication pilih configure driver, maka akan muncul menu configure driver. 3. Pada bagian available driver type, pilih virtual backplane lalu klik add new lalu klik OK. 4. Tutup menu configure driver dengan cara klik close button. Konfigurasi RSLogix 5000: 1. Open program RSLogix 5000 yang telah anda buat. 2. Pastikan controller yang kita pakai di RSLogix 5000 sudah menggunakan RSLogix Emulate 5000 controller dan slot numbernya sudah sesuai dengan yang kita buat di RSEmulate 5000. 3. Jika controller belum sesuai, kita bias menggantinya dengan cara klik kanan lalu pilih properties. Pilih change controller dan cari Emulator RSLogix Emulate 5000 controller, isi slot number dengan benar. 4. Untuk download program ke controller, pilih menu communication lalu pilih Who Active, maka akan muncul menu Who Active. 5. Pada menu tersebut pilih controller yang telah kita buat di RS Emulate 5000 yaitu di AB_VBP-1 1789-A17/A Virtual chasis lalu pilih slot dimana kita buat controller tadi. 6. Klik tombol download pada sisi kanan menu. Tunggu sampai proses download selesai. 7. Jika berhasil maka kita sekarang sudah bias menghubungkan antara RSLogix 5000 – RSLinx – RSLogix Emulate 5000.
Project Allen Bradley Bagian.1 : Program Lampu Lalu Lintas dengan PLC AB SLC 500 PROJECT 1 – Lampu Lalu Lintas Berdasarkan Jam Project berikut adalah pembuatan simulasi program lampu lalu lintas dengan PLC AB SLC 500 menggunakan Software RSLogix 500. Pada project ini lampu lalu lintas di kontrol berdasarkan waktu. untuk waktu yang berbeda, lampu akan menyala dengan lama yang berbeda pula. Deskripsi proses secara lengkap adalah sebagai berikut: Pada jam 7.00 WIB – 9.00 WIB lampu menyala sebagai berikut:
Lampu merah on selama 10 detik Lampu kuning on selama 3 detik Lampu hijau on selama 8 detik
Kondisi diatas looping secara terus menerus. Pada jam 9.00 – 22.00 WIB lampu menyala sebagai berikut:
Lampu merah on selama 15 detik Lampu kuning on selama 5 detik Lmpu hijau on selama 20 detik
Kondisi diatas looping secara terus menerus. Diatas jam 22.00 WIB hanya lampu kuning yang menyala. Untuk membuat logic program lalu lintas diatas anda perlu menggunakan instruksi sebagai berikut: Instruksi Bit : XIC, OTL dan OTU Instruksi Timer : TON Instrukci Move : MOV Instruksi Compare : LIM, GRT, dan LES Selain itu anda perlu mengambil status waktu dari processor.Program secara lengkap dapat anda lihat pada gambar berikut :
program lampu lalu lintas
Untuk melakukan simulasi program diatas, anda perlu merubah-ubah jam komputer anda sesuai waktuyang anda inginkan kemudian set jam pada processor agar jam PLC mengikuti jam komputer anda
Project Allen Bradley Bagian.2 : Program Simulasi Lampu Lalu lintas Menggunakan RS Logix 5000 Dalam artikel berikut ini, kita akan membuat sebuah program simulasi lampu lalu lintas menggunakan RS Logix 5000. dalam simulasi ini lampu merah berada pada pertigaan. Disini ada 3 buah lampu merah. Proses simulasi : • Lampu HIJAU1, MERAH2, MERAH3 menyala dalam waktu 10 s. • Lampu KUNING1, KUNING2 menyala dalam waktu 5 s, lampu HIJAU1, MERAH2 mati. • Lampu KUNING1, KUNING2 mati, lampu MERAH1, HIJAU2 menyala. • Lampu HIJAU2, MERAH3, MERAH1 menyala dalam waktu 10 s. • Lampu KUNING2, KUNING3 menyala dalam waktu 5 s, lampu HIJAU2, MERAH3 mati. • Lampu KUNING2, KUNING3 mati, lampu MERAH2, HIJAU3 menyala. • Lampu HIJAU3, MERAH1, MERAH2 menyala dalam waktu 10 s. • Lampu KUNING3, KUNING1 menyala dalam waktu 5 s, lampu HIJAU2, MERAH1 mati. • Lampu KUNING3, KUNING1 mati, lampu MERAH3, HIJAU1 menyala. Untuk membuat program simulasi PLC tersebut, ikuti langkah-langkah berikut : 1. Buka program RS Logix 5000, kemudian buat project baru dengan nama LATIHAN. 2. Buat tagname di controller tag dengan nama sebagai berikut : • MERAH1 (Data type : BOOL) • KUNING1 (Data type : BOOL) • HIJAU1 (Data type : BOOL) • MERAH2 (Data type : BOOL) • KUNING2 (Data type : BOOL) • HIJAU2 (Data type : BOOL) • MERAH3 (Data type : BOOL) • KUNING3 (Data type : BOOL) • HIJAU3 (Data type : BOOL) • TIMER1 (Data type : TIMER) • TIMER2 (Data type : TIMER) • TIMER3 (Data type : TIMER) • KUNING1_TMR (Data type : TIMER) • KUNING2_TMR (Data type : TIMER) • KUNING3_TMR (Data type : TIMER) • START_BUTTON (Data type : BOOL) • STOP (Data type : BOOL) 3. Buka main routine dan buat ladder logic seperti gambar berikut:
Project Allen Bradley Bagian.3 : Simulasi Level Control PROJECT 2 – Level Control Pada project berikut, kita akan membuat simulasi level control. Dalam simulasi ini kita akan menggunakan 2 valve, 1 motor dan 1 sensor level. Secara detail dapat dilihat pada gambar level control berikut:
Urutan proses jalannya simulasi level control dijelaskan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Ketika button start aktif, valve_1 open delay 3 detik kemudian pump_1 running. Jika valve_1 open dan pump_1 running LT_1 bertambah 2 lt per detik. Jika LT_1 >= 90 lt maka Pump_1 stop delay 3 detik kemudian valve_1 close. Jika LT_1 > 70 lt maka valve_2 open. Jika valve_2 open maka LT_1 berkurang 3 lt tiap detik. Jika LT_1 < 20 lt, maka valve_2 close.
Untuk membuat program simulasi level control diatas dengan program RSLogix5000 anda memerlukan intruksi-intruksi sebagai berikut:
Baisc Instruction : XIC, XIO, OTL, dan OTU Timer Instruction : Timer On Delay TON Math Instruction : ADD
Compare Instruction : GRT, GEQ, LES
Ladder program untuk simulasi level control diatas dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar :ladder_level control
Program PLC Start – Stop motor Kali ini kita akan membuat program PLC sederhana yaitu program start-stop motor dengan PLC Allen Bradley Micrologix 1000. Sebelumnya akan kami jelaskan control narrative dari program start-stop motor tersebut : Motor akan running jika Tombol Start aktif dan Tombol Stop tidak aktif. Motor akan mati jika Tombol Stop aktif atau Motor Overload alarm aktif. Jika motor running lampu indikator untuk motor running status akan ON. Berikut contoh ladder logic untuk control narrative diatas.
Ladder yang saya buat diatas masih sangat sederhana, anda bisa menambahkan time delay untuk start atau stop commandnya atau menambahkan alarm serta permissive start yang lain. Anda bisa mengembangkan sendiri sesuai dengan operasional yang anda kehendaki.
Belajar Intruksi Ladder Logic Sederhana Dengan PLC Allen bradley Salah satu langkah yang bisa dilakukan bagi kita yang baru belajar PLC adalah memulai belajar dari intruksiintruksi yang sederhana terlebih dahulu misalnya input/output, timer, serta counter. Kita pahami dulu fungsi serta cara penulisan dari masing-masing intruksi tersebut kemudian baru belajar aplikasinya. Dengan demikian kita akan lebih mudah untuk memahami. Dalam artikel kali ini saya akan sedikit membahas tentang intruksi bit ladder logic RSLogix 5000. Sebelum saya jelaskan lebih jauh tentang intruksi bit ini, ada baiknya saya jelaskan terlebih dahulu tentang apa itu ladder logic serta macam-macam intruksi yang bisa digunakan. Ladder logic adalah salah satu bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengendalikan sistem PLC dalam hal ini PLC allen Bradley. Ada tiga elemen dasar organisasi yang terkait dengan ladder logic yaitu:
Rungs Instruksi Branches
Rungs merupakan tempat kita menuliskan intruksi. Selama program scan, prosesor scan dari kiri ke kanan, satu persatu ladder dari atas kebawah. Intruksi Ladder logic dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
Instruksi Input:
–
Ditampilkan pada sisi kiri ladder
–
Cek, perbandingan, atau kondisi spesifik
Instruksi Output :
–
Ditampilkan pada sisi kanan
–
Melakukan sesuatu action.
Point Kunci tentang instruksi:
Input Instruksis ditampilkan pada sisi kiri rung sedangkan output Instruksi selalu ditampilkan pada sisi kanan rung. Sebuah rung tidak membutuhkan Instruksi input apapun, tetapi harus berisi minimal satu Instruksi output.
Selanjutnya saya akan membahas tentang intruksi bit di RSLogix 5000. Instruksi Bit adalah intruksi ladder logic yang mengekskusi atau merubah sebuah single bit. Ada tiga tipe Instruksi Bit, yaitu :
Instruksi Conditional input Instruksi Non-retentive output Instruksi Retentive bit output
Belajar Intruksi Ladder Logic Sederhana Dengan PLC Allen bradley (lanjutan) Pada artikel sebelumnya saya telah membahas tentang intruksi ladder logic sederhana PLC allen bradley (RSLogix 5000), namun belum tuntas. Kali ini saya akan melajutkan pembahasan tentang topik tersebut. Pada pembahasan sebelumnya saya telah menjelaskan bahwa Ada tiga tipe Instruksi Bit, yaitu :
Instruksi Conditional input Instruksi Non-retentive output Instruksi Retentive bit output
Pada artikel ini saya akan membahas satu persatu intruksi-intruksi dari ketiga tipe tersebut. Sebelum saya jelaskan satu persatu, anda bisa melihat simbol/mnemonic intruksi-intruksi yang masuk dalam kategori intruksi bit pada gambar berikut:
Instruksi Conditional input Yang termasuk dalam kategori ini antara lain : XIC, XIO, ONS, dan OSR. Penjelasan dari masing-masing intruksi tersebut seperti tabel berikut :
Instruksi Non-Retentive Output Intruksi ini menghasilkan output tertentu jika rung menjadi true.
Instruksi Retentive Output Intruksi ini dibuat berpasangan antara intruksi untuk set / intruksi latch (OTL) dan intruksi reset / unlatch (OTU). Jadi jika ada output latch (OTL), maka pasti ada output unlatch (OTU). Karena OTL hanya bisa off dengan output OTU.
Berikut contoh ladder logic untuk intruksi-intruksi diatas.
Tutorial Omron Bagian.1 : Cara Upload, Download, dan Online Edit Program PLC Omron 1. Upload Program dari PLC Suatu program dapat di-upload dari PLC yang saat ini terhubung ke dalam proyek yang terbuka. Gunakan prosedur berikut untuk mentransfer program dari PLC. 1. Pilih objek PLC di area kerja project. 2. Pilih tombol Work On-line dari toolbar. Sebuah pesan konfirmasi ditampilkan, pilih Yes untuk dapat terhubung ke PLC. 3. Pilih tombol Transfer dari PLC dari toolbar. Sebuah dialog peringatan ditampilkan menunjukkan bahwa program saat ini dalam proyek ini ditimpa. 4. Dialog Uploading menunjukkan keberhasilan (atau tidak) dari operasi transfer. Setiap kesalahan ditulis ke Error Log. Pilih tombol OK untuk menyelesaikan operasi. Cara lain untu upload program dari PLC adalah sbb : Pilih menu PLC – Transfer – From PLC 2. Download Program ke PLC Program dapat didownload ke PLC dari proyek ketika PLC dalam mode Program. Jika PLC belum dalam mode ini, CX-Programmer perubahan mode secara otomatis. Gunakan prosedur berikut untuk mentransfer program dari PLC. 1. Pilih objek PLC di area kerja project. 2. Pilih tombol Work On-line dari ditampilkan, pilih Yes untuk dapat terhubung ke PLC. 3. Pilih tombol Transfer ke PLC dari toolbar. 4. Pilih tombol OK untuk menyelesaikan operasi.Simak
toolbar.
Sebuah
pesan
konfirmasi
Cara lain untu download program ke PLC adalah sbb : Pilih menu PLC – Transfer – To PLC 3. Online Edit Setelah program telah dibuat dan project dan pengaturan PLC memadai, maka PLC dapat dihubungkan untuk memungkinkan operasi on-line akan dilakukan. Online editing tidak mungkin dalam modus Run. Gunakan prosedur berikut untuk melakukan edit online. Pilih objek PLC di area kerja project.
1. Pilih tombol Work On-line dari toolbar. Sebuah pesan konfirmasi ditampilkan, pilih Yes untuk dapat terhubung ke PLC. 2. Pilih tombol On-line Edit Rungs dari toolbar. 3. Warna dari background rung akan diedit berubah yang menunjukkan bahwa area tersebut sekarang bias diedit. Setelah normal edit selesai, pilih tombol Send On-line Edit Changes dari toolbar. Jika perubahan tersebut berhasil, daerah yang diedit pada ladder program kembali ke read-only. Untuk melakukan pembatalan online edit, pilih Cancel On-line Edit Changes dari toolbar.