5. Isi detail lubang tembak sesuai kondisi lapangan, isi detail “length” untuk kedalaman lubang tembak, dan “angle” untuk kemiringan lubang tembak
6. Pilih kolom “Drill Data” sesuai dengan dimensi diameter mata bor
7. Pilih kolom “Loading” sesuai dengan spesifikasi Inhole D elay yang digunakan di lapangan
8. Pilih kolom “Design” sesuai dengan ko ndisi di lapangan
Burden
Jumlah lubang (spasi)
Spasi
Pola pengeboran
Jumlah rows Pilih “Ok”
(staggered/non-staggered
9. Klik untuk menempatkan hasil pola peledakan
10. Hasil pola pengeboran
11. Untuk menentukan rangkaian peledakan (Surface Delay) pilih Tools “Tie Tool”
12. Untuk menentukan spesifikasi Surface Delay yang dipakai klik kanan pada kolom “not in use” kemudian pilih “Select Product”
13. Pilih spesifikasi produk surface delay sesuai kondisi lapangan
14. Jika spesifikasi Surface delay tidak menemukan yang sesuai dengan yang digunakan di lapangan, maka dapat memasukkan nilai Surface Delay disesuaikan dengan spesifikasi produk yang digunakan. Pilih “User Defined Delay” kemudian masukan angka Delay, pilik “Ok”
15. Lakukan perangkaian sesuai dengan pola rangkaian yang digunakan di lapagan (Contoh Po la Peledakan Echelone) dengan Control delay 176 ms, dan echelone delay 109 ms
16. Hasil pola perangkaian echelone delay
17. Lakukan perangkaian seperti pada echelone untuk control delay
18. Hasil perangkaian pola peledakan echelone
19. Untuk pemasangan IP (Inisiasi) pilih tool “ Delay Lead in Tool”
20. Masukkan delay untuk IP, kemudian pilih lubang tembak yang akan dijadikan IP
21. Untuk menggambarkan garis batas bench/free face pilih tools “polyline tool”
22. Untuk melihat simulasi peledakan pilih menu “Calculations” kemudian pilih “visualize”
23. Untuk mengetahui arah lemparan mate rial pilih menu “Calculations” kemudian pilih “First Movement”
24. Untuk mengetahui jumlah lubang yang meledak dalam jangka waktu delay tertentu pilih menu “Calculations” kemudian pilih “Angle of Initiation”