Case #2: The Technocratic Hamburger
A. Mengapa McDonald dikenal juga sebagai The Technocratic Hamburger . Jelaskan jawaban Saudara B. Desain produk dan desain proses seperti apakah yang sudah dilakukan oleh McDonald? Upaya apa saja yang harus dilakukan oleh McDonald untuk menepis image yang berkembang bahwa produknya termasuk “ junk foods”? foods”? Case #4: Dell’s Supply Chain Management
A. Jelaskan Supply Chain Management yang diterapkan di Dell Corporation. Perjelas jawaban Saudara dengan Gambar B. Menurut Saudara apakah penerapan Supply Chain Management di Dell Corporation dapat menciptakan competitive advantages dalam bersaing di Pasar Global. Jelaskan alasan Saudara
Jawaban : A. Supply Chain Management yang diterapkan di Dell Corporation : -
Dell memfokuskan diri pada penjualan langsung kepada pelanggan atau pengguna akhir (tidak melalui distributor, pengecer, dan saluran distribusi lainnya). Dengan menjual langsung ke pelanggan Dell mampu mempersingkat rantai distribusi ke pelanggan, karena tidak melalui distributor, pengecer dan saluran distribusi lainnya. Sehingga berdampak Produk Dell bisa dijual dengan harga yang lebih murah.
-
Dengan menjual langsung kepada pelanggan, Dell mampu membuat berdasarkan pesanan, sehingga terhindar dari keharusan menyimpan barang jadi. Produk Dell makin lama makin terkenal karena murahnya dan kemampuannya memenuhi pesanan atas dasar kebutuhan pelanggan.
-
Penjualan langsung kepada pelanggan juga dilakukan melalui internet. Pilihan-pilihan di internet memungkinkan Dell menarik perhatian pelanggan. Pelanggan memilih konfigurasi produk yang direkomendasikan atau mendesain sesuai dengan keinginan mereka. Pelanggan Dell dapat melakukan pemesanan kapanpun dan darimanapun di dunia. Perakitan dimulai setelah menerima pesanan dari pelanggan.
-
Dell juga bekerja sama dengan pemasok untuk menjaga rantai pasokan bergerak cepat, produkproduknya tetap terkini, dan antrian pesanan pelanggannya pendek. Mengembangkan hubungan erat dengan pemasok sangat penting. Dell mendorong pemasok untuk memusatkan perhatian pada kemampuan teknologis mereka. Pemasok juga ditekan untuk menurunkan waktu tunggu, ukuran lot, dan persediaan. Dell juga membuat situs internet khusus bagi
pemasok yang memungkinkan mereka melihat pesanan komponen yang mereka produksi dan tingkat persediaan di Dell pada saat yang sama. Hal ini memungkinkan para pemasok membuat perencanaan berdasarkan permintaan pelangan.
B. Penerapan Supply Chain Management di Dell Corporation dapat menciptakan competitive advantages dalam bersaing di Pasar Global karena dengan sistem penjualan langsung kepada pelanggan, banyak diperoleh keunggulan – keunggulan : harga produk jadi lebih murah, karena tidak melalui distributor, pengecer, dan saluran lainnya, tetapi langsung kepada pelanggan atau pengguna akhir. Dengan melakukan penjualan langsung, Dell dapat menghapuskan keuntungan yang diperoleh distributor dan pedagang eceran serta meningkatkan keuntungan sendiri. Dengan menjual langsung kepada pelanggan, Dell mampu membuat berdasarkan pesanan, sehingga terhindar dari keharusan menyimpan barang jadi. Dell juga mengembangkan penjualannya dengan menggunakan internet yang ternyata dapat lebih
menghemat biaya, dan memudahkan bagi pelanggan untuk memilih produk Dell kapanpun dan dari dunia manapaun. Dell juga bekerja sama dengan pemasok untuk menjaga rantai pasokan bergerak cepat, produk-produknya tetap terkini, dan antrian pesanan pelanggannya pendek. D engan bekerjasama dengan pemasok, Dell dapat menawarkan pilihan terbaru, membuat produk siap dipesan (build to order), dan mencapai proses keluar yang cepat. Dengan menjual langsung kepada pelanggan, Dell mampu membuat berdasarkan pesanan, sehingga terhindar dari keharusan menyimpan barang jadi, sehingga dapat menekan biaya sehingga tetap mampu bersaing dengan rival-rivalnya. Produk Dell makin lama makin terkenal karena murahnya dan kemampuannya memenuhi pesanan atas dasar kebutuhan pelanggan. Dengan melihat keunggulan-keunggulan dari penerapan Dell Supply Management di Dell
Corporation maka Dell mempunyai keunggulan bersaing, pangsa pasar yang tumbuh dan investasi modal yang rendah, dan akan mampu bersaing di Pasar Global.
Case #1: BSB, Inc: The Pizza War Come to Campus
Saudara diminta merumuskan competitive priorities bagi BSB, Inc. untuk bisa bersaing dengan Pizza Hut pada saat sudah masuk di Campus. Jelaskan implementasi dari competeitive priorities yang Saudara pilih
Jawaban : Competitive priorities bagi BSB, Inc. untuk bisa bersaing dengan Pizza Hut pada saat sudah masuk di Campus : Peningkatan kecepatan layanan delivery order dengan peningkatan kemampuan operasional Untuk bisa bersaing dengan Pizza Hut maka BSB, Inc. harus mempertimbangkan apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan Pizza Hut, yaitu : -
Kelebihan, terdapat argument yang menyatakan bahwa Pizza Hut merupakan competitor utama bagi BSB. Bahkan Pizza Hut menjadi lebih terkemuka ditambah dengan kekuatan finansialnya. Hal ini menjadi ancaman bagi BSB dalam mencari pangasa pasar penjualan pizza.
-
Kekurangan, Pizza Hut dikampus memiliki keterbatasan yakni: Pizza Hut tidak memiliki layanan delivery. Selain itu Pizza Hut juga masih menawarka pilihan toping yang terbatas.
Sebelum Pizza Hut masuk kampus, ketika BSB, Inc. mengembangkan layanan delivery order ternyata mampu meningkatkan jumlah permintaan pizza. Peningkatan permintaan terhadap layanan pizza juga membuat kapasitas tempat dan peralatan pembuatan pizza yang ada saat ini menjadi tidak bisa memenuhi permintaan sehingga pengiriman sering tertunda. Masalah lain adalah adanya penambahan pesanan dengan volume besar dari kelompok-kelompok dari berbagai bagian kampus. Secara perlahan dari data penjualan terlihat bahwa penjualan pizza mulai berada pada tahap penurunan. Pengembangan layanan Delivery Order oleh BSB.Inc, telah mampu meningkatkan permintaan terhadap pizza. Namun karena keterbatasan tempat dan peralatan membuat BSB,Inc. kewalahan melayani permintaan pizza, sehingga pengiriman sering tertunda dan menyebabkan permintaan jadi menurun. Jadi Competitive Priorities yang perlu dilakukan oleh BSB.Inc untuk bisa bersaing dengan Pizza Hut, adalah peningkatan kecepatan dalam layanan Delivery Order, mengingat Layanan Delivery Order tidak dimiliki oleh Pizza Hut. Peningkatan layanan Delivery Order bisa dilakukan dengan :
-
menambah/ mengganti peralatan pembuatan pizza yang lebih canggih sehingga bisa memasak pizza dalam jumlah yang banyak dan lebih cepat matang,
-
menyiapkan pizza setengah jadi yang siap dimasak dan supaya cepat
-
menambah kuantitas dan kualitas (keterampilan) tenaga pembuat pizza. Selain menambah jumlah tenaga pemasak sesuai kebutuhan, juga meningkatkan keterampilannya, agar bisa memasak dengan cepat, lezat, variatif
-
menambah jumlah sepeda untuk mengantar pesanan dan menambah personil yang khusus bertugas mengantar pesanan
Selain competitive priorities : meningkatkan kecepatan layanan Delivery Order, BSB, Inc. juga tetap mempertahankan strategi yang sudah menjadi competetive priorities sebelum Pizza Hut masuk kampus, antara lain : harga yang murah dan variasi menu. Case #03: Quality at the Ritz-Carlton Hotel Company
Kemukakan beberapa indikator yang digunakan untuk m enilai service quality pada the Ritz-Carlton Hotel dan jelaskan teknik penerapan indikator tersebut Jawaban : The Ritz-Carlton Hotel Company adalah sebuah nama yang cukup populer dalam industri perhotelan. Ia memenangkan Malcolm Baldrige National Quality Awards di tahun 1992. Sebuah penghargaan prestisius dalam bidang manajemen kualitas. Dalam satu dekade berikutnya, The Ritz-Carlton berhasil memperoleh penghargaan dalam bidang quality awards sebanyak 121 kali. Keberhasilannya ini bermula dari disiplin penerapan key performance indicator untuk mengukur kinerja setiap unit kerja dalam perusahaannya. Catatan keberhasilan The Ritz-Carlton tersebut dimulai di tahun 1992. Pada tahun itu, dimulai serangkaian aktifitas menemukan indikator keberhasilan bisnis The Ritz yang penting. The Ritz-Carlton Hotel melakukan focus group kepada para pelanggan internal dan eksternal, karyawannya sendiri, dengan bantuan tenaga ahli untuk menginterpretasikan apa yang sesungguhnya diinginkan pelanggan, Ritz membangun seperangkat indikator keberhasilan pekerjaan. Lima puluh persen dari indikator tersebut adalah ukuran standar finansial dan pemasaran. Lima puluh persen lainnya berhubungan dengan kualitas operasi, kualitas karyawan dan kualitas kepuasan pelanggan. Filosofi Ritz ialah “kami hanya mengukur apa yang harus kami ukur, tetapi kami memastikan
bahwa indikator yang sedikit itu adalah yang penting”. Penerapan filosofi measuring the right thing,
membuat The Ritz-Carlton Hotel saat ini memakai seperangkat indikator dari berbagai fungsi untuk mengukur kesehatan perusahaan. Hasil aktual setiap indikator dilaporkan setiap hari. Monitor untuk mendapatkan kecenderungannya dilakukan secara bulanan, tiga bulanan dan tahunan. Ritz menggunakan laporan tersebut untuk menganalisa trend masalah yang muncul dan mengantisipasinya. Setiap data yang dilaporkan bahkan telah menjadi suatu early warning system tersendiri. Ya, setiap pekerjaan tentu punya indikator keberhasilan. Dan ukuran keberhasilan suatu pekerjaan tentulah harus sesuai karakteristik pekerjaan itu sendiri.
Case #5 Just In Time: Toyota
A. Jelaskan perbedaan strategi TOYOTA, FORD, GM, dan VOLKSWAGEN dalam hal bentuk kerja sama dengan supplier, standarisasi auto parts! B. Jelaskan keunggulan dan kelemahan masing-masing
Jawaban : A.