UJI HEMOGLOBIN DENGAN METODE SAHLI Pendahuluan Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Kadar hemoglobin dapat ditetapkan dengan berbagai cara, antara lain metode Sahli, oksihemoglobin atau sianmethhemoglobin, dan metodecyanmethemoglobin.Pada praktikum kali ini dilakukan Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb) (Hb) yang seringdigunakan seringdigunakan di laboratoriumdan laboratoriumdan yang paling sederhanayakni metodesahli.
Alat dan Bahan
Bahan Darah dengan antikoagulan K3EDTA atau Na2EDTA Alat dan Reagen 1. Reagen HCL 0.1 N 2. Aquadest 3. Alat hemoglobinometer (hemometer) Sahli 4. Tabung pengencer Sahli 5. Pipet Sahli 20 nl 6. Batang gelas pengaduk 7. Pipet tetes
Cara Kerja Mencampur darah K#EDTA atau NaEDTA dalam tabung penampung
Meneteskan 5 tetes HCL 0,1 N ke tabung
Mehisap darah menggunakan pipet sahli sampai 20 ul
Hapus kelebihan sisa darah di luar tabung tabun g sahli
Keluarkan darah dengan hati-hati ke reagen HCL dalam tabung pengencer
Membilas pipet, dengan cara menghisap reagen dan mengeluarkannya kembali, jangan sampai terbentuk gelembung
Campurlah isi tabung itu, supaya darah dan asam bersenyawa, sehingga membentuk warna coklat. Catat waktu pertama darah bercampur dengan HCL
Meneteskan aquades sedikit-sedikit sambil di aduk, sampai warna campuran sama dengan kontrol pada alat hemometer sahli
Baca kadar Hb sesuai permukaan cairan campuran darah-reagen-aquades
Prinsip kerja Darah dicampur dengan larutan HCL, hemoglobin akan membentuk hematin asam yang berwarna coklat. Campuran diencerkan dengan aquadest sampai warnanya setara dengan standar warna pada alat hemometer. Pada saat ini pada skala dapat dibaca kadar HB darah tersebut.
TinjauanPustaka 1. Hemoglobin (Hb) Hemoglobin adalah kompleks protein-pigmen yang mengandung zat besi. Kompleks tersebut berwarna merah dan terdapat didalam eritrosit. Sebuah molekul hemoglobin memiliki empat gugus haeme yang mengandung besi fero dan empat rantai globin.
Menurut Depkes RI adapun guna hemoglobin antara lain : 1. Mengatur pertukaran oksigen dengan karbondioksida di dalam jaringan-jaringan tubuh. 2. Mengambil oksigen dari paru-paru kemudian dibawa ke seluruh jaringan-jaringan tubuh untuk dipakai sebagai bahan bakar. 3. Membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan tubuh sebagai hasil metabolisme ke paru-paru untuk di buang, untuk mengetahui apakah seseorang itu kekurangan darah
atau tidak, dapat diketahui dengan pengukuran kadar hemoglobin. Penurunan kadar hemoglobin dari normal berarti kekurangan darah yang disebut anemia 2. Kadar Hemoglobin Kadar hemoglobin ialah ukuran pigmen respiratorik dalam butiran-butiran darah merah). Jumlah hemoglobin dalam darah normal adalah kira-kira 15 gram setiap 100 ml darah dan jumlah ini biasanya disebut “100 persen”. WHO telah menetapkan batas kadar hemoglobin normal berdasarkan umur dan jenis kelamin. Kadar normal hemoglobin biasanya ditentukan sebagai jumlah hemoglobin dalam gram(gm) bagi setiap dekaliter (100 mililiter). Adapun struktur hemoglobin yakni sebagai berikut :
Tabel Batas kadar hemoglobin
Batas kadar normal hemoglobin setiap kelompok umur: Baru lahir : 17-22 gm/dl2. Usia seminggu : 15-20 gm/dl3. Usia sebulan : 11-15gm/dl4. Kanak-kanak : 11-13 gm/dl5. Lelaki dewasa : 14-18 gm/dl6. Wanita dewasa : 12-16 gm/dl7. Lelaki separuh usia : 12.4-14.9 gm/dl8. Wanita separuh usia : 11.7-13.8 gm/d
3. Dasar Penetapan Pemeriksaan Kadar Hemoglobin (Hb) Penetapan Hb metode Sahli didasarkan atas pembentukan hematin asam setelah darah ditambah dengan larutan HCl 0.1N kemudian diencerkan dengan aquadest. Pengukuran secara visual dengan mencocokkan warna larutan sampel dengan warna batang gelas standar. Untuk memudahkan perbandingan, warna standar dibuat konstan, yang diubah adalah warna hemin yang terbentuk. Perubahan warna hemin dibuat dengan cara pengenceran sedemikian rupa sehingga warnanya sama dengan warna standar. Karena yang membandingkan adalah dengan mata telanjang, maka subjektivitas sangat berpengaruh. Di samping factor mata, factor lain, misalnya ketajaman, penyinaran dan sebagainya dapat mempengaruhi hasil pembacaan. Meskipun demikian untuk pemeriksaan di daerah yang belum mempunyai peralatan canggih atau pemeriksaan di lapangan, metode sahli ini masih memadai dan bila pemeriksaannya telat terlatih hasilnya dapat diandalkan. Penetapan kadar Hb metode oksihemoglobin didasarkan atas pembentukan oksihemoglobin setelah sampel darah ditambah larutan Natrium karbonat 0.1% atau Ammonium hidroksida. Kadar Hb ditentukan dengan mengukur intensitas warna yang terbentuk secara spektrofotometri pada panjang gelombang 540 nm. Metode ini tidak dipengaruhi oleh kadar bilirubin tetapi standar oksihemoglobin tidak stabil. Metode sianmethemoglin didasarkan pada pembentukan sianmethemoglobin yang intensitas warnanya diukur secara fotometri. Reagen yang digunakan adalah larutan Drabkin yang mengandung Kalium ferisianida (K3Fe[CN]6) dan kalium sianida (KCN). Ferisianida mengubah besi pada hemoglobin dari bentuk ferro ke bentuk ferri menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan KCN membentuk pigmen yang stabil yaitu sianmethemoglobin. Intensitas warna yang terbentuk diukur secara fotometri pada panjang gelombang 540 nm. Selain K3Fe[CN]6 dan KCN, larutan Drabkin juga mengandung kalium dihidrogen fosfat (KH2PO4) dan deterjen. Kalium dihidrogen fosfat berfungsi menstabilkan pH dimana rekasi dapat berlangsung sempurna pada saat yang tepat. Deterjen berfungsi mempercepat hemolisis darah serta mencegah kekeruhan yang terjadi oleh protein plasma. Metode yang lebih canggih adalah metode cyanmethemoglobin .Padametodeini hemoglobin dioksidasi oleh kalium ferrosianida menjadi methemoglobin yang kemudian bereaksi dengan ion sianida membentuk sian-methemoglobin yang berwarna merah. Intensitas warna dibaca dengan fotometer dan dibandingkan dengan standar. Karena yang membandingkan alat elektronik, maka hasilnya lebih objektif. Namun, fotometer saat ini masih cukup mahal, sehingga belum semua laboratorium memilikinya.
4. Masalah klinis
Penurunan kadar hemoglobin: Anemia (defisiensi besi, aplastik, hemolitik, dsb), perdarahan hebat, leukemia, kanker (usus besar, usus halus, rektum, hati, tulang, dsb), thalasemia, penyakit ginjal, penyakit Hodgkin, kehamilan, sarkoidosis, kelebihan cairan intra-vena. Pengaruh obat : antibiotik (kloramfenikol [chloromycetin], penisilin, tetrasiklin), aspirin, antineoplastik, doksapram (dopram), derivat hidantoin, vitamin A dosis besar, hidralazin (Apresoline), indometasin (Indocin), inhibitor MAO, primakuin, rifampin, sulfonamid, trimetadion (Tridione).
Peningkatan kadar hemoglobin: dehidrasi/hemokonsentrasi, polisitemia, daerah dataran tinggi, chronic heart failure (CHF), luka bakar yang parah. Pengaruh obat : gentamisin, metildopa (Aldomet).
Hasil dan Pembahasan Pada praktikum ini, yang menjadi OP adalah wanita dewasa dan didapatkan kadar Hbnya adalah 11,7 g/dL. Kadar Hb berdasarkan ketelitian hasil dibaca sampai nilai 0,5 g/dL. Oleh sebab itu nilai Hb OP adalah 12 g/dL.Dari hasil yang didapat, OP memiliki kadar Hb yang normal. Apa bila Hb kita menurun di bawah batas tertentu, tubuh kita mencoba mengatasinya dengan meningkatkan denyut jantung kita. Ketika jantung kita berdetak lebih cepat, hal ini memungkinkan lebih banyak darah dan oksigen yang dialirkan keseluruh tubuh. Paru kita juga dapat menyebabkan kita bernapas lebih cepat untuk membawa oksigen ketubuh kita. Pembuluh darah tertentu mengembang untuk memungkinkan lebih banyak darah yang mengandung oksigen masuk ke dalam jaringan. Pembuluh darah lain berusaha untuk menutup, untuk menyimpan oksigen. Pengalihan darah semaca mini dapat menyebabkan kulit kita tampak pucat dan dingin saat disentuh.Tetapi halini memungkinkan tubuh kita untuk menyediakan oksigen ke organ yang lebih penting. Dengan kegiatan yang meningkat, tubuh kita membutuhkan lebih banyak oksigen sehingga mengakitbatkan kelelahan, kelemahan, jantung berdebar,sesak napas, dan gejala lain.
Kesimpulan Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Kadar hemoglobin probandus normal 2. Pemeriksaan kadar hemoglobin bersifat subjektif. Karena yang membandingkan adalah dengan mata telanjang, maka subjektivitas sangat berpengaruh. Di samping factor mata, factor lain, misalnya ketajaman, penyinaran dan sebagainya dapat mempengaruhi hasil pembacaan.
Daftar pustaka 1.
Sadikin, M. &Jusman, S.W. 1998. PenuntunPraktikumBiokimia. Jakarta ; FKUI Jakarta.
2.
Gandasoebrata, R. 2004. PenuntunLaboratoriumKlinik . Jakarta ; Dian Rakyat
3.
Hemoglobin. Style sheet.http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=11301. Pdf. 26 Maret 2013