KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan p enulisan UNSUR- UNSUR PEMBANGUNAN EKONOMI. Adapun maksud dan tujuan dari penulis penu lis Paper ini selain untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis. Penulis telah berusaha beru saha untuk dapat menyusun Paper ini dengan baik, namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon maaf dan kritik. serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan paper ini terlebih terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama. Harapan ini dapat bermanfaat bagi kita sekalian.
Denpasar,22 April 2016
Penyusun Anggota kelompok 03
1
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………. 2 KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………. DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………….…3 BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………..…..4
1.1 Latar Belakang…………………………… Belakang………………………………………………………..4 …………………………..4 1.2 Rumusan Masalah………………………… Masalah……………………………………………….……4 …………………….……4 1.3 Tujuan………………………………………………………….….….4 BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………...5
2.1 Sumber-sumber Sumber-sumber Alam…………………………….…….. ………………..5 2.2 Teknologi dan Wiraswasta …....……….………………………………….5 BAB III PENUTUP………………………………………………….………...............................11 3.1 Kesimpulan…….…………………………….……………..………………11 DAFTAR PUSTAKA………………………………………..………………..….……………..12
2
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Sumber daya alam merupakan unsur lingkungan yang terdiri atas sumber daya alam hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Maka prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian lingkungan, supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau musnah kehidupan bisa terganggu. Teknologi dan wiraswasta adalah kata yang tidak asing lagi bagi kita, hampir setiap hari kita bersentuhan dengan teknologi dan kegiatan wiraswasta. Namun kita belum mengetahui bagaimana pengaruh tekonologi dan wiraswasta terhadap pertumbuhan ekonomi. Pengaruh teknologi begitu besar terhadap pertumbuhan ekonomi karena dengan adanya teknologi dapat menambah jumlah output, hal tersebut memang menguntungkan. Dengan adanya wiraswasta mampu menimbulakan inovasiinovasi baru guna menaikkan produktifitas, sehingga perekonomian akan mengalami kemajuan. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan wiraswasta, namun dalam kenyataannya wiraswasta di Indonesia masih sangat rendah, hal tersebut dikarenakan kurangnya motif dalam diri untuk melakukan kegiatan wiraswasta. RUMUSAN MASALAH
Mengetahui tentang suber-sumber alam Mengetahui tentang teknologi dan wiraswasta MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui klasifikasi sumber daya alam dan manfaatnya serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengelola sumber daya alam tersebut. Selain itu dapat mengetahui pemnfaatan sumber daya alam hayati maupu non hayati dan bagaimana daya dukung lingkungan serta keterbatasan kemampuan manusia dalam mengelola suber daya alam tersebut.Mengetahui pengertian teknologi itu,Mengetahui penyebaran teknologi,Mengetahui fungsi wiraswasta,Memahami tipetipe semangat wiraswasta,Mengetahui macam inovasi,Mengetahui motif inovasi,Mengetahui cara mengefisiensikan inovasi,Mengetahui proses terjadi wiraswasta,Mengetahui hubungan sosial yang ada diantara wiraswasta,Mengetahui cara menambah jumlah wiraswasta.
3
BAB II PEMBAHASAN 2.1
Pengertian Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang, angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik). Pada dasarnya Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam, namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan tersebut. Semua kekayaan yang ada di bumi ini, baik biotik maupun abiotik, yang dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian karena sumber daya alam bersifat terbatas. 2.2
Sumber Daya Alam di Indonesia
Indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas tertinggi kedua di dunia setelah Brazil. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam hayati yang dimiliki Indonesia dan hal ini, berdasarkan Protokol Nagoya, akan menjadi tulang punggung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan (green economy). Protokol Nagoya sendiri merumuskan tentang pemberian akses dan pembagian keuntungan secara adil dan merata antara pihak pengelola dengan negara pemilik sumber daya alam hayati, serta memuat penjelasan mengenai mekanisme pemanfaatan kekayaan sumber daya alam tersebut. Kekayaan alam di Indonesia yang melimpah terbentuk oleh beberapa faktor, antara lain: a) Dilihat dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan tumbuh dengan cepat. b) Dilihat dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng tektonik sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral. c) Daerah perairan di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta mengandung juga berbagai jenis sumber mineral. Tingginya tingkat biodiversitas Indonesia ditunjukkan dengan adanya 10% dari tanaman berbunga yang dikenal di dunia dapat ditemukan di Indonesia, 12% dari mamalia, 16% dari hewan reptil, 17% dari burung, 18% dari jenis terumbu karang, dan 25% dari hewan laut. Di bidang agrikultur, Indonesia juga terkenal atas kekayaan tanaman perkebunannya, seperti biji coklat, karet, kelapa sawit, cengkeh, dan bahkan kayu yang banyak diantaranya menempati urutan atas dari segi produksinya di dunia. Sumber daya alam di Indonesia tidak terbatas pada kekayaan hayatinya saja. Berbagai daerah di Indonesia juga dikenal sebagai penghasil berbagai jenis bahan tambang, seperti petroleum, timah, gas alam, nikel, tembaga, bauksit, timah, batu bara, emas, dan perak. 4
Macam-macam sumber Daya Alam dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya: a.
Berdasarkan jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut : 1. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin. 2. Sumber daya alam hayati (biotik); merupakan sumber daya alam yang berupa makhluk hidup. Misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia. b. Berdasarkan potensi Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa macam, antara lain sebagai berikut. 1. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu, serat kapas, rosela, dan sebagainya. 2. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan lain-lain. 3. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa. c.
Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut : 1. Sumber daya alam yang terbarukan (renewable), misalnya: hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan tanah. Disebut ter barukan karena dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih kembali). 2. Sumber daya alam yang tidak terbarukan (nonrenewable), misalnya: minyak tanah, gas bumf, batu tiara, dan bahan tambang lainnya. 3. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara, matahari, energi pasang surut, dan energi laut. 2.3
Sumber Daya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi
Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Dutch disease. Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negaranegara yang bergerak di sektor industri dan jasa. Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung tidak memiliki teknologi yang memadai dalam mengolahnya. korupsi,perang saudara, lemahnya pemerintah dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain, serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam. Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal 5
tersebut dan menjadikan kekayaan alam sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah norwegia dan bostwana. Secara alamiah, penduduk memanfaatkan potensi sumber daya alam dalam berbagai bentuk aktivitas sesuai dengan sumber daya alam yang dimilikinya, aktivitas dalam memanfaatkan sumber daya alam dapat dibagi ke dalam enam aktivitas, yaitu (1) pertanian, (2) perkebunan, (3) peternakan, (4) perikanan, (5) pertambangan, dan (6) kehutanan. 1.
Aktivitas Pertanian
Di Indonesia, aktivitas pertanian merupakan aktivitas utama yang dilakukan oleh sebagian besar penduduknya. Keadaan tanah yang subur dan di dukung iklimnya membuat penduduk Indonesia banyak mencari nafkah pada aktivitas pertanian. 2.
Aktivitas Perkebunan
Perkebunan bertujuan untuk menghasilkan komoditas pertanian dalam jumlah besar. Dengan alasan efektifitas, aktivitas perkebunan disertai dengan industri pengolahan hasil perkebunan yang sengaja dibangun di area perkebunan. Komoditas yang dihasilkan biasanya diolah dan dikemas terlebih dahulu sebelum dijual ke konsumen. Komoditas perkebunan yang berkembang di Indonesia di antaranya adalah teh, kopi, cokelat, karet, kelapa, dan kelapa sawit. Saat ini Indonesia menjadi penghasil sejumlah komoditas perkebunan, seperti tebu, teh, tembakau, kopi, kelapa sawit, cengkih, kelapa, pala, karet, vanili, lada, dan cokelat. 3.
Aktivitas Peternakan
Perhatikan aktivitas peternakan di daerahmu. Hewan ternak apa saja yang dibudidayakan di Indonesia? Budi daya peternakan yang dikembangkan di Indonesia di antaranya sapi, kerbau, kuda, babi. Selain itu, masih banyak ternak lainnya yang dikembangkan oleh penduduk secara mandiri, misalnya ayam, kambing, domba, dan lain-lain. 4.
Aktivitas Perikanan
Indonesia memiliki Sumber daya perairan yang sangat berlimpah. Curah hujan yang cukup tinggi membuat banyak wilayah yang memiliki sungai, danau, dan waduk. Tempat-tempat tersebut sebagian telah dimanfaatkan oleh penduduk untuk aktivitas perikanan. Tentu saja sumber daya alam perikanan yang jauh lebih besar adalah sumber daya alam yang ada di laut. Luas laut yang sangat besar atau dua per tiga dari luas wilayah Indonesia, menyimpan berbagai kekayaan alam, khususnya ikan. 5.
Aktivitas Pertambangan
Perusahaan pertambangan dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Banyak perusahaan swasta dari luar Indonesia yang juga ikut serta melakukan aktivitas penambangan dengan perjanjian tertentu dan sistem bagi hasil dengan pemerintah Indonesia. Minyak bumi dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik skala besar seperti PLN, maupun untuk rumah tangga, industri, kendaraan bermotor. Selain dimanfaatkan untuk konsumsi dalam negeri. produksi minyak bumi dan gas alam Indonesia juga diekspor ke berbagai negara lain 6.
Aktivitas Kehutanan 6
Sumber daya alam hutan merupakan sumber daya alam yang juga sangat berlimpah di Indonesia. Hutan dimanfaatkan penduduk untuk berbagai keperluan, baik sebagai sumber pangan, penghasil kayu bangunan ataupun sebagai sumber tambang dan mineral berharga. Pemanfaatan hutan selanjutnya dilakukan secara intensif dengan mengambil secara besar-besaran sumber daya yang ada di dalamnya. 2.4
Pemanfaatan Sumber Daya Alam Hayati dan Non Hayati
Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh pemeliharaan dan pelestarian. Alam mempunyai sifat yang beraneka ragam namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan keserasian dan keseimbangan itu. Oleh karena itu, agar pemanfaatannya dapat berkesinambungan, maka tindakan eksploitasi sumber daya alam harus disertai dengan tindakan perlindungan. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut: 1. Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara. 2. Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran). 3. Mengembangkan metoda menambang dan memproses yang efisien, serta (recycling). 4. Melaksanakan etika lingkungan berdasarkan falsafah hidup secara damai dengan alam. Sumber Daya Alam Hayati Tumbuhan Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah. Organisme ini memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis. Oleh karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. Eksploitasi tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini akan berdampak pada rusaknya rantai makanan Kerusakan yang terjadi karena punahnya salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya Bahan makanan: padi, jagung, gandum, tebu Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa Pupuk kompos Pertanian dan perkebunan Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Data statistik pada tahun 2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi 7
ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi (bah an minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir). Hewan, Peternakan, Dan Perikanan Sumber daya alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah dibudidayakan. Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi. Untuk menjaga keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ terkadang harus dilaksanakan. Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya hewan. o Sumber Daya Alam Nonhayati Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang. Air Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut, samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.). Seiring dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akan terus berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca. Angin Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin. Angin mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya. Beberapa negara yang telah mengaplikasikan turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris. Tanah Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk hidup. Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air, mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada sekarang ini.
8
Hasil Tambang Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisien. Beberapa contoh bahan tambang dan pemanfaatannya: Minyak Bumi Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang; Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor; Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak; Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel; LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas; Oli ialah bahan untuk pelumas mesin; Vaselin ialah salep untuk bahan obat; Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton). Batu Bara Dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga. 2.5
Landasan Kebijaksanaan Pengelolaan Sumber Daya Alam
Pemanfaatan SDA secara berlebihan tanpa memperhatikan aspek pelestariannya dapat meningkatkan tekanan-tekanan terhadap kualitas lingkungan hidup yang pada akahirnya akan mengancam swasembada atau kecukupan pangan semua penduduk di Indonesia. Oleh karena peran pemerintah dalam memberikan kebjakan tentang peraturan pengelolaan SDA menjadi hal yang penting sebagai langkah menjaga SDA yang berkelanjutan. Kebijakan yang di buat oleh pemerintah tidak hanya ditetapkan untuk dilaksanakan masyarakat tanpa pengawasan lebih lanjut dari pemerintah. Pemerintah memiliki peran agar kebijakan tersebut diterapkan sebagaimana mestinya oleh masyarakat. Sesuai dengan Undang-undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom, dalam bidang lingkungan hidup memberikan pengakuan politis melalui transfer otoritas dari pemerintah pusat kepada daerah: 1.
Meletakkan daerah pada posisi penting dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2.
Memerlukan peranan lokal dalam mendesain kebijakan. 9
3.
Membangun hubungan interdependensi antar daerah.
4.
Menetapkan pendekatan kewilayahan.
2.6
Karakteristik Ekologi Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya. Contoh dasar sumber daya alam seperti barang tambang, sinar matahari, tumbuhan, hewan dan banyak lagi lainnya. 1. Sumber daya alam berdasarkan jenis : sumber daya alam hayati / biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan lain-lain sumber daya alam non hayati / abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati. contoh : bahan tambang, air, udara, batuan, dan lain-lain 2. Sumber daya alam berdasarkan sifat pembaharuan : sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable yaitu sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat dilestarikan. contoh : air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan, dan lain-lain sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable ialah sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau bersifat hanya dapat digunakan sekali saja atau tidak dapat dilestarikan serta dapat punah. contoh : minyak bumi, batubara, timah, gas alam. sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya / unlimited contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain. 3. Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi. contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain sumber daya alam penghasil energi 10
adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi. misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya. Pengelolaan sumber daya alam Oleh karena itu, agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal berikut sangat perlu dilaksanakan. 1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap berkelanjutan. 2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam. 3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi dengan lingkungannya. 4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut : a. Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya untuk pembaruannya. b. Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan sumber daya alam hayati. c. Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur ulang. d. Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya.
Faktor-faktor pembatas ekologis ini perlu diperhitungkan agar pembangunan membawa hasil yang lestari.Hubungan antara pengawetan ekosistem dan perubahan demi pembangunan demi pembangunan ada tiga prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu : 1. Kebutuhan untuk memperhatikan kemampuan untuk membuat pilihan penggunaan sumber alam di masa depan. 2. Kenyataan bahwa peningkatan pembangunan pada daerah-daerah pertanian tradisional yang telah terbukti berproduksi baik mempunyai kemungkinan besar untuk memperoleh pengembalian modal yang lebih besar dibanding daerah yang baru.
11
3. Kenyataan bahwa penyelamatan masyarakat biotis dan sumber alam yang khas merupakan langkah pertama yang logis dalam pembangunan daerah baru, dengan alasan bahwa sumber alam tersebut tak dapat digantikan dalam arti pemenuhan kebutuhan dan aspirasi manusia, dan kontribusi jangka panjang terhadap pemantapan dan produktivitas daerah (Dasmann, 1973) Seperti pernyataan diatas, Sumber daya alam ini adalah energi yang sifatnya tidak dapat digantikan. Proses penggantian ini membutuhkan waktu yang sangat lama. Hampir setiap waktu sumber daya alam ini tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Beberapa sampel yang bisa kita lihat bahwa sember daya alam ini tak bisa lepas dari kehidupan kita sehari-hari. Untuk menjamin keberlanjutan fungsi layanan sosial-ekologi alam dan keberlanjutan sumberdaya alam dalam cakupan wilayah yang lebih luas maka pendekatan perencanaan SDA dengan instrumen penataan ruang harus dilakukan dengan mempertimbangkan bentang alam dan kesatuan layanan ekosistem, endemisme dan keterancaman kepunahan flora-fauna, aliran-aliran energi sosial dan kultural, kesamaan sejarah dan konstelasi geo-politik wilayah. Dengan pertimbangan-pertimbangan ini maka pilihan-pilihan atas sistem budidaya, teknologi pemungutan/ekstraksi SDA dan pengolahan hasil harus benar-benar mempertimbangkan keberlanjutan ekologi dari mulai tingkat ekosistem lokal sampai ekosistem regional yang lebih luas. Dengan pendekatan ekosistem yang diperkaya dengan perspektif kultural seperti ini tidak ada lagi “keharusan” untuk menerapkan satu sistem PSDA untuk wilayah yang luas. Hampir bisa dipastikan bahwa setiap ekosistem bisa jadi akan membutuhkan sistem pengelolaan SDA yang berbeda dari ekosistem di wilayah lain. Keberhasilan kombinasi beberapa pendekatan seperti ini membutuhkan partisipasi politik yang tinggi dari masyarakat adat dalam proses penataan ruang dan penentuan kebijakan pengelolaan SDA di wilayah ekosistem. Semakin tinggi partisipasi politik dari pihak-pihak berkepentingan akan menghasilkan rencana tata ruang yang lebih akomodatif terhadap kepentingan bersama yang “intangible” yang dinikmati bersama oleh banyak komunitas yang tersebar di seluruh wilayah ekosistem tersebut, seperti jasa hidrologis. Dalam konteks ini maka membangun kapasitas masyarakat adat yang berdaulat (mandiri) harus diimbangi dengan jaringan kesaling-tergantungan (interdependency) dan jaringan saling berhubungan (interkoneksi) antar komunitas dan antar para pihak. Untuk bisa mengelola dinamika politik di antar para pihak yang berbeda kepentingan seperti ini dibutuhkan tatanan organisasi birokrasi dan politik yang partisipatif demokrasi (participatory democracy). Kondisi seperti ini bisa diciptakan dengan pendekatan informal, misalnya dengan membentuk “Dewan Konsultasi Multi-Pihak tentang Kebijakan Sumber Daya Alam Wilayah/Daerah” atau “Forum Multi -Pihak Penataan Ruang Wilayah/Daerah” yang berada di luar struktur pemerintahan tetapi secara politis dan hukum memiliki posisi cukup kuat untuk melakukan intervensi kebijakan. Untuk wilayah/kabupaten yang populasi masyarakat adatnya cukup banyak, maka wakil masyarakat adat dalam lembaga seperti ini harus ada.
2.7
Daya Dukung Lingkungan
12
Kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan. Keberadaan sumber daya alam di bumi tidak tersebar merata sehingga daya dukung lingkungan pada setiap daerah akan berbeda-beda. Daya dukung lingkungan ditentukan oleh banyak factor, baik faktor biofisik maupun social – budaya – ekonomi. Faktor itu saling dipengaruhi. Faktor biofisik penting, Karena menentukan daya dukung lingkungan ialah proses ekologi yang merupakan system pendukung kehidupan dan keanekaan jenis yang merupakan sumberdaya gen, misalnya hutan adalah salah satu factor ekologi dalam system pendukung kehidupan. Hutan melakukan proses fotosintesis yang menghasilkan oksigen yang kita perlukan untuk pernapasan kita. Faktor sosial buda juga mampunyai peranan yang sangat penting, bahkan menentukan daya dukung lingkungan, sebab akhirnya manusialah yang menentukan apakah pembanguanan akan berjalan terus atau terhenti. Oleh karena itu, pemanfaatanya harus dijaga agar terus berkesinambungan dan tindakan eksploitasi harus dihindari. Pemeliharaan dan pengembangan lingkungan hidup harus dilakukan dengan cara yang rasional antara lain sebagai berikut: · Memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan hati-hati dan efisien, misalnya: air, tanah, dan udara. ·
Menggunakan bahan pengganti, misalnya hasil metalurgi (campuran).
· ulang.
Mengembangkan metode penambangan dan pemrosesan yang lebih efisien serta dapat didaur
·
Melaksanakan etika lingkungan dengan menjaga kelestarian alam.
2.8
Keterbatasan Kemampuan Manusia
Setiap kegiatan manusia di alam ini, pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Kegiatan manusia yang meningkat dan juga jumlah penduduk yang terus bertambah juga akan memanfaatkan penggunaan sumber daya alam sebagai sumber energi dan hara yang dapat mengganggu sistem energi dan sistem hara dalam lingkungan. Lingkungan juga mempunyai potensi untuk menyembuhkan kembali sistemnya apabila gangguan tersebut tidak melebihi daya dukung lingkungan, sedangkan bila terlampaui maka mulai terjadi masalah lingkungan karena kualitasnya akan menurun bahkan sampai rusak dan tidak dapat diperbaiki kembali atau lingkungan telah tercemar. Lingkungan yang tercemar akan mengurangi kemanfaatannya bagi kehidupan makhluk, terutama manusia. Untuk itu sumber pencemaran harus dikenali dan kemudian dikendalikan. Salah satu upaya dalam pengelolaan lingkungan adalah mengatur beban pencemaran dari sumbernya baik sumber pencemaran
13
udara, air maupun limbah padat sehingga informasi tentang besarnya beban pencemaran darisetiap sumber amat berguna dalam upaya pengelolaan lingkungan tersebut. TEKNOLOGI DAN WIRASWASTA
Pengaruh teknologi dapat terlihat melalui perubahan-perubahan fungsi produksi. Hal ini merupakan salah satu unsure untuk membedakan antara Negara yang sudah maju dengan Negara yang relative kurang maju.Dalam Negara yang relative kurang maju perbedaan atau jarak anatara kemungkinankemungkinan teknologi dan praktek-praktek kaum pengusaha jauh lebih sedikit dari pada dinegara-negara yang kurang maju. A.
PENGERTIAN TEKNOLOGI
Teknologi adalah suatu perubahan dalam berbagai produksi yang nampak dalam teknik produksi yang ada. Perubahan-perubahan teknik untuk pertumbuhan ekonomi yaitu setiap perubahan dalam metode produksi yang telah digunakan dalam produksi atau usaha-usaha lain. Jadi, perubahan teknologi ( technological change) termasuk perubahan dalam produksi dalam suatu kegiatan tertentu yang dapat menambah dengan hasil dengan input tertentu. Perubahan teknologi dalam arti luasnya termasuk berbagai variasi dalam macam barang capital, kualitas buruh atau organisasi dari faktor-faktor produksi. Misalnya para petani menggunakan benih yang lebih baik atau mengganti bajaknya dengan traktor. Sehingga kekurangan tenaga ahli dinegara berkembang membatasi penyebaran teknolgi. Disamping itu juga terdapat kesulitan bahasa dalam menjelaskan teknik yang baru itu ataupun tidak adannya devisa untuk membeli buku-buku baru, dan sebagainya. Akumulasi pengetahuan yang akan mengembangkan kombinasi dan hubungan antara factorfaktor yang baru. Dinegara barat lainnya, kegiatan ini berpusat didepartemen-departemen yang besar bersama-sama dengan penelitian yang besar juga diawasi maupun dikoordinasi lewat badan-badan pemerintah. Di indonesia sejak Repelita II mempunyai Menteri Riset dan teknologi. B.
PENYEBARAN TEKNOLOGI
Penyebaran ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini lebih mudah dengan dari pada masa yang lalu. Kurangnya tenaga ahli dinegara berkembang membatasi penyebaran teknologi. Disamping itu juga ada kesulitan bahasa dalam menjelaskan teknik yang baru itu ataupun juga tidak mempunyai devisa untuk membeli buku-buku pengetahuan yang paling baru dan sebagainnya. Memang sekarang ini pada umunya Negara berkembang lebih mudah untuk meniru teknologi yang lebih tinggi tingkatanya dari Negara maju. Namun, peranan riset perlu sedapat mungkin memperbaiki dan menyesuaikan dengan Negara tersebut. Saat terjadinya invensi berhubungan erat dengan keadaan ekonomi, kebudayaan serta adapt istiadat. Meier berpendapat bahwa terjadinya invensi yang besar pada revolusi industri disebabkan karena adanya kebutuhan yang secara ekonomis menyebabkan invensi dan karena keadaan masyarakat yang waktu itu menguntungkan buat adanya perkembangan. Dorongan ekonomis untuk mengadakan invensi dapat digolongkan sebagai keinginan untuk mengambil bagian dalam pasar yang makin luas, memecahkan persoalan produksi yang praktif dengan cara baru dan mengambil keuntungan dari perubahan dalam factor harga. Agar dapat behasil maka pemerintah maupun industri perlu mensistematiskan penelitian untuk hasilhasil produksi dan proses invensinya. Sehingga akumulasi ilmu pengetahuan yang ada mengembangkan kombinasi dan hubungan antar factor-faktor yang baru. 14
C.
FUNGSI WIRASWASTA
Perkembangan ekonomi merupakan hasil penerapan teknologi, maka haruslah ada seseorang atau sekelompok orang yang berbuat untuk menerapkan kombinasi-kombinasi baru sumber-sumber produksi untuk kegiatan-kegiatan produktif. Perbuatan ini menunjukkan suatu inovasi yang disebut entrepreneurial function ( sebagai fungsi wiraswasta ). Fungsi wiraswasta dalam arti luas harus dapat diarti kan dalam segala keadaan, dapat dalam keadaan masyarakat kapitalis, sosialis ataupun pembangunan ekonomi pada umumnya. Sedangkan fungsi wiraswasta dalam arti sempit hanya terbatas dalam inovasi. Misalnnya: mengkombinasikan faktor-faktor produksi baru. Inovasi dalam tata laksana kantor atau personal juga diperlulan untuk menanggapi penggunaan teknik tersebut, yaitu dengan menemukan perlunya suatu disiplin tertentu. Juga inovasi dalam perencanaan produksi untuk penggunaan alternative dari tenaga kerja dan kapital menggunakan alternative tenaga kerja dan capital seandainya impor barang-barang impor setengah jadi itu terganggu. Hasil yang kumulatif dalam perekonomian dari inovasi yang kecil-kecil ini akan menaikkan produktivitas dan bersama-sama penyebaranya menghadapi masalah ketidaksempurnaan pasar tidak dapat dilupakan dalam menilai atau menimbang fungsi wiraswasta tersebut. D. 1.
TIPE-TIPE SEMANGAT WIRASWASTA
I novating entrepreneur
Orang ini bersifat agresif dalam percobaan-percobaannya dan ingin atau tertarik pada kemungkinan untuk dapat mempraktikkan. 2.
I nitiative entrepreneur
Tipe ini adalah orang-orang yang siap untuk menggunakan inovasi-inovasi yang berhasil yang ditemukan olehinnovating intrepreneur. 3.
F abian entrepreneur
Tipe ini sifatnya penuh dengan hati-hati dan ragu-ragu yang nantinya akan meniru bila inovasi itu jelas menunjukkan sesuatu yang menguntungkan. 4.
Drone entrepreneur
Pada tipe ini,ia tidak menjalankan inovasi tetapi mengemukan sesuatu potensi dan mungkin perubahanya menjadi salah satu tipe inovasi yang lain,apabila ada dorongan yang efektif dapat ditemukan. Banyaknya wiraswasta yang berbeda-beda tergantunng pada keadaan di negaranya masing-masing dan kebanyakan dari wiraswasta adalah imitative dan bukan innovating entrepreneur. E.
MACAM-MACAM INOVASI
Macam inovasi dapat dibagi menjadi beberapa cara yaitu dengan cara inovasi dalam bentuk capital saving ( menghemat kapital ) dan labour saving ( menghemat tenaga kerja ). Inovasi bentuk lain ialah inovasi dari sudut permintaan dan biaya-biaya. Inovasi dari sudut pandang ini dapat berupa menekan biaya biaya produksi ( cost reducing ) dan meningkatkan permintaan ( demand increasing ). Inovasi lain selain dua inovasi tersebut adalah penggabungan dari keduanya, yaitu peningkatan permintaan dengan cara
15
meningkatkan mutu dan cara penurunan biaya. Mengenai inovasi yang menggabungkan antara keduanya tersebut telah dijelaskan macamnya oleh SCHUMPETER, yaitu : 1. Inovasi yang berupa penurunan biaya produksi dilakukan dengan cara : a. Memperkenalkan metode baru. b. Menggunakan sumber bahan mentah baru. c. Pemakaian bentuk organisasi yang lebih baik. 2. Inovasi yang berupa peningkatan permintaaan dilakaukan dengan cara : a. pembukaan pasar baru. b. Memperkenalkan barang baru dengan kualitas yang baik. F.
MOTIF-MOTIF INOVASI
Penggolongan motif-motif inovasi antara lain : 1.
Motif-motif inovasi di Negara Barat
a.
Inovasi dilakukan dengan tujuan untuk mencari laba ( provit motive )
b.
Inovasi dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan organisasi.
c.
Inovasi dilakukan untuk menjaga prestise atau menjaga kedudukan.
d.
Inovasi dilakukan karena adanya tekanan dari masyarakat.
2.
Motif-motif di Uni Sovyet
Inovasi di negara Uni Sovyet timbul karena tidak adanya persaingan, selain itu usaha penjualan tidak dilakukan. Kegiatan inovasi dilakukan dan diarahkan oleh para pemimpin negara. 3.
Motif-motif di Negara sedang Berkembang
Adanya perbedaan masyarakat sedang berkembang antara satu sama lain, maka inovasi yang dilakukan pun berbeda-beda pula. Inovasi yang dilakuakan biasanya disesuaikan dengan kebudayaan dan keadaan negara masing-masing. G.
EFISIENSI INOVASI
Pada umumnya motif yang ada dalam masyarakat diberbagai negara tidak akan menghasilkan inovasi kecuali apabila orang-orang atau golongan orang itu yakin bahwa keuntungan yang akan diperolah lebih besar atau cukup untuk menutup biayanya. Halangan dalam menggunakan penemuan baru dapat digolongkan dalam 3 faktor 1. Faktor ekonomis 2. Faktor sosial budaya 3. Adanya tekanan dari beberapa orang yang berkuasa 16
Ekonomi adalah hanya sekedar bagian dari keadaan dalam suatu negara dan perkembanganya ekonomi membutuhkan perbaikan-perbaikan atau perubahan-perubahan faktor-faktor produksi yang saling berhubungan.jadi mengenalkan suatu tehnik produksi baru atau baranf baru akan sia-sia apabila tidak disertai dengan perubahan faktor lain yang erat hubunganya Beberapa prinsip yang harus diperhatikan supaya inovasi berhasil dinegara-negara sedang berkembang : 1. Terlebih dahulu mendapatkan pengertian yang mendalam tentang sistem kebudayaan dimana perubahan akan terjadi dan kemungkinan-kemungkinan atau konsekuensi-konsekuensinya, baik fisik maupun sosial dari uinovasi yang diharapkan itu. 2. Perkenalan inoivasi itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan bukan kebutuhan orang diluar masyarakat yang bersangkutan 3. Teknik yang baru hendaknya cocok dengan prinsip-prinsip kemasyarakatan yang ada. 4. Penyesuaian dengan keadaan disitu harus dengan perlahan-lahan atau gradual 5. Perlu untukmemelihara/melindungi saluran-saluran untuk kemajuan dan kepuasan dalam harapanharapan. H.
TERJADINYA WIRASWASTA
Banyaknya wiraswasta berhubungan erat dengan motif-motif untuk inovasi yang ada dalam masyarakat. Bila hanya sedikit saja adanya wiraswasta, ini menunjukan tidak adanya motif untuk mendorong inovasi yang menaikan jumlah produksi dan juga karena adanya kekuatan penghal ang yang lebih besar. Bila tingkat tehnologi sudah maju, maka persoalanya ialah bagaimana memelihara supaya wiraswasta itu bertambah. I.
HUBUNGAN-HUBUNGAN SOSIAL YANG ADA DI ANTARA PARA WIRASWASTA
Tiga aspek ( gatra ) dari pola hubungan social yang terdapat dinegara maju yaitu: 1.
Gatra Pengenalan ( Cognitive Aspesct )
Menunjukkan rasionalitas suatu masyarakat yaitu apakah masyarakat itu umumnya rasional atau tidak dalam penggunaan capital, tenaga kerja, dan sumber alam lainnya. Suatu masyarakat dikatakan rasional apabila untuk pengambilan keputusan itu didasarkan pada standar ilmiah kritis (critical scienti fic standards). Sedangkan yang tidak irasional adalah bila keputusan didasarakan pada kebiasaan atau kekuatan ghaib dan terlepas dari hal empiris. 2.
Gatra Keanggotaan ( Membership Aspect )
Macam-macam gatra keanggotaan antara lain : a. Universal Dimana hubungannya adalah umum, universal, sejauh mana tindakan itu didasarkan pada apa yang dikerjakan oleh “orang”. Tidak peduli siapa yang mengerjakan. b. Khusus
17
Misalnya pemilihan yang didasarkan pada koneksi keluarga atau politik, terlepas dari apakah orang – orang itu dapat bekerja. 3.
Gatra Batasan Substansif ( Substansive Definition Aspect )
Ada dua golongan yakni yang bersifat khusus dan yang meluas. Yang khusus ialah bila hak dan kewajiban dari hubungan itu ditentukan dan dibatasi. Misalnya dengan kontrak – kontrak kerja. Jadi wiraswasta diharapkan dapat banyak jumlahnya bila hubungan dalam masyarakat itu adalah rasional ( obyektiv ), universal dan spesifik secara fungsional. Apabila hubungannya family itu sudah luas dan kuat maka hasil inovasi akan dibagi – bagi. Sehingga inovatornya mungkin akan menerima sedikit. Karenanya dorongan untuk inovasi akan berkurang. Hirschman mengatakan karena hubungannya semacam ini maka di Negara sedang berkembang motif untuk inovasi akan terhalang. Halangan semacam ini bisa diatasi tetapi secara perlahan – lahan. Peranan pemerintah dalam hal ini yaitu mendorong inovasi – inovasi yang akan menciptakan motif untuk menentukan tindakan selanjutnya baik dari sektor pemerintah maupun sektor swasta. J.
BAGAIMANA MENAMBAH JUMLAH WIRASWASTA
Biasanya inovataor itu berasal dari orang yang rendah tingkatannya. Dikarenakan orang yang sudah tinggi tingkatannya, biasanya sudah puas dengan apa yang telah mereka peroleh, sehingga dorongan untuk memperbaiki hidupnya tidak ada. Schumpeter mengatakan bahwa sebenarnya “ inovasi selalu ada bersama sama dengan timbulnya kehendak untuk naik tingkat ( status ) dari orang- orang yang baru tersebut “. Biasanya orang-orang baru mempunyai kemampuan dan harapan untuk berinovasi tetapi kendalanya dia tidak mempunyai capital, sehingga sumber-sumber capital yang ada dapat mendorong timbulnya wiraswasta. Tersedianya inovator dapat ditingkatkan melalui bentuk organisasi yang dipakai dalam perusahaan perusahaan disamping pemerintah membantu menaikkan keterampilan guna diserahi tugas-tugas pimpinan. Pemerintah dapat memegang peranan langsung maupun tidak langsung dalam memajukan wiraswasta. Land reform misalnya, merupakan dorongan bagi petani untuk bekerja lebih efisen, sebab dengan tanah senpit yang dimilikinya petani akan menggunakan tanah tersebut dengan sebaik-baiknya.
18
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN Sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui merupakan kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan. Seperti Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Meskipun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan suhu panas, selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut. Teknologi adalah suatu perubahan dalam berbagai produksi yang nampak dalam teknik produksi yang ada .Fungsi wiraswasta dalam arti luas harus dapat diartikan dalam segala keadaan, dapat dalam keadaan masyarakat kapitalis ,sosialis ataupun pembangunan ekonomi pada umumnya. Sedangkan fungsi wiraswasta dalam arti sempit hanya terbatas dalam inovasi.Macammacam tipe semangat wiraswasta berdasarkan atas tindakannya antara lain: Inovating entrepreneur , Initiative entrepreneur , Fabian entrepreneur , Drone entrepreneur.Macam dari inovasi itu ada beberapa jenis. Dan upaya yang dilakukan dapat berupa penurunan biaya produksi dan peningkatan permintaan, dapat pula penggabungan dari keduanya.Motif inovasi itu sendiri dibagi menjadi tiga penggolongan yaitu motif di negara barat, motif di Uni Sovyet, dan motif di negara sedang berkembang.
19
DAFTAR PUSTAKA http://andikayudhitiya.blogspot.co.id/2014/01/makalah-sumber-daya-alam.html http://yan-aprendi1994.blogspot.co.id/2015/10/tugas-softskill-1-pengantar-lingkungan.html https://riogumelar27.wordpress.com/2013/01/20/karakteristik-ekologi-sumber-daya-alam/ https://nenengsuryani05.wordpress.com/2015/03/27/makalah-sumb-daya-alam/ Irawan dan Suparmoko.2002.Ekonomika Pembangunan.Yogyakarta:BPTE Yogyakarta Martono, trisno.2008.Ekonomi Pembangunan.Surakarta:UNS Press
20