LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT “ XX “
NOMOR 03.00.06/PER/DIR/RSXX/II/2015
TENTANG PANDUAN RISIKO JATUH BAB I DEFINISI
1. Pengertian Jatuh adalah suatu peristiwa di mana seseorang mengalami jatuh dengan atau tanpa disaksikan oleh orang lain, tidak disengaja/ tidak direncanakan, dengan arah jatuh ke lantai, dengan atau tanpa mencederai dirinya. Penyebab jatuh dapat meliputi faktor fisiologis (pingsan) atau lingkungan (lantai yang licin).
Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh yang umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan faktor fisiologis yang dapat berakibat cidera. Faktor risiko jatuh dapat dikelompokkan menjadi 2 kategori: 1. Intrinsik
: berhubungan dengan kondisi pasien, termasuk kondisi
psikologis 2. Ekstrinsik
: berhubungan dengan lingkungan
Selain itu, faktor risiko juga dapat dikelompokkan menjadi kategori dapat diperkirakan (anticipated (anticipated ) dan tidak dapat diperkirakan (unanticipated (unanticipated ). ). Faktor risiko yang dapat diperkirakan merupakan hal-hal yang diperkirakan dapat terjadi sebelum pasien jatuh.
Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab seluruh petugas di rumah sakit. Dalam rangka menurunkan risiko cedera akibat jatuh pada pasien, petugas akan menilai dan melakukan penilaian ulang terhadap kategori risiko jatuh pasien, serta bekerjasama dalam memberikan intervensi pencegahan jatuh sesuai prosedur.
PANDUAN
RISIKO
JATUH
1
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
FAKTOR RISIKO Dapat diperkirakan
INTRINSIK (Berhubungan dengan kondisi pasien) Riwayat jatuh sebelumnya Inkontinensia Gangguan kognitif/psikologis Gangguan keseimbangan/mobilitas keseimbangan/mobilitas Usia > 65 tahun Osteoporosis Status kesehatan yang buruk Gangguan moskuloskeletal
Tidak dapat diperkirakan
Kejang Aritmia jantung Stroke atau Serangan Iskemik Sementara (Transient (Transient Ischaemic Attack-TIA) Attack-TIA) Pingsan ‘Serangan jatuh’ (Drop (Drop Attack) Attack) Penyakit kronis
EKSTRINSIK (Berhubungan dengan lingkungan) Lantai basah/silau, ruang berantakan, pencahayaan kurang, kabel longgar/lepas Alas kaki tidak pas Dudukan toilet yang rendah Kursi atau tempat tidur beroda Rawat inap berkepanjangan Peralatan yang tidak aman Peralatan rusak Tempat tidur ditinggalkan dalam posisi tinggi Reaksi individu terhadap obat-obatan
2. Tujuan Pencegahan Jatuh Sebagai suatu proses untuk mencegah kejadian jatuh pada pasien, dengan cara: a. Mengidentifikasi
pasien
yang
memiliki
risiko
tinggi
jatuh
dengan
menggunakan “Asesmen Risiko Jatuh”. b. Melakukan asesmen ulang pada semua pasien(setiap hari) c. Melakukan asesmen yang berkesinambungan terhadap pasien yang berisiko jatuh dengan menggunakan “Asesmen Risiko Jatuh Harian” d. Menetapkan standar pencegahan dan penanganan risiko jatuh secara komprehensif
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB II RUANG LINGKUP
Risiko jatuh dapat terjadi pada pasien yang sedang menjalani perawatan perawatan di rumah sakit. Adapun ruangan yang ada di Rumah Sakit “ XX “ adalah “ adalah sebagai berikut : 1. Ruang Intensif Care Unit (ICU) 2. Ruang High Care Unit (HCU) 3. Ruang Perinatologi Perinatologi 4. Neonatus Care Unit (NICU) 5. Ruang Kebidanan/VK 6. Ruang Perawatan Umum 7. Ruang Perawatan Anak 8. Ruang Kamar Operasi (OK)
Semua petugas yang bekerja di rumah sakit harus memahami bahwa semua pasien yang dirawat inap memiliki risiko untuk jatuh, dan semua petugas tersebut memiliki peran untuk mencegah pasien jatuh
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB III TATA LAKSANA
1. Persiapan Petugas a. Petugas penanggung jawab: Perawat penanggung jawab pelayanan (PPJP) b. Perangkat kerja 1) Status Rekam Medis Pasien 2) Tanda risiko pasien jatuh (gelang kuning) 3) Formulir pengkajian risiko pasien jatuh 4) Formulir dokumentasi informasi risiko pasien jatuh 5) Formulir catatan kegiatan perawat tentang asesmen dan intervensi risiko jatuh.
2. Tatalaksana a. Asesmen awal / skrining 1) Perawat akan melakukan penilaian dengan Asesmen Risiko Jatuh Morse Fall Scale dalam Scale dalam waktu 4 jam dari pasien masuk RS dan mencatat hasil asesmen ke formulir asesmen risiko jatuh 2) Rencana intervensi akan segera disusun, diimplementasikan, dan dicatat dalam Rencana Keperawatan Interdisiplin dalam waktu 2 jam setelah skrining. 3) Skrining farmasi dan atau fisioterapi dilakukan jika terdapat adanya risiko jatuh pada pasien. b. Asesmen ulang 1) Setiap pasien akan dilakukan asesmen ulang risiko jatuh setiap: dua ka li se saat transfer ke unit lain, adanya perubahan kondisi pasien, adanya kejadian jatuh pada pasien. 2) Penilaian menggunakan Asesmen Risiko Jatuh Morse Fall Scale Scale dan Rencana Keperawatan Interdisiplin akan diperbaharui/dimodifikasi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
c. Perawat
penanggung
mengidentifikasi
dan
jawab
pelayanan
menerapkan
yang
“Prosedur
bertugas
Pencegahan
akan Jatuh”,
berdasarkan pada: 1) Kategori risiko jatuh (rendah, sedang, tinggi) 2) Kebutuhan dan keterbatasan per-pasien 3) Riwayat jatuh sebelumnya dan penggunaan alat pengaman (safety devices) 4) Asesmen Klinis Harian d. “Prosedur Pencegahan Jatuh” pada pasien yang berisiko rendah, sedang, atau tinggi harus diimplementasikan dan penggunaan peralatan yang sesuai harus optimal. e. Intervensi pencegahan jatuh 1) Tindakan pencegahan umum (untuk semua kategori) : a) Lakukan orientasi kamar inap kepada pasien b) Posisikan tempat tidur serendah mungkin, roda terkunci, kedua sisi pegangan tempat tidur tepasang dengan baik c) Ruangan rapi d) Benda-benda pribadi berada dalam jangkauan (telepon genggam, tombol panggilan, air minum, kacamata) e) Pencahayaan yang adekuat (disesuaikan dengan kebutuhan pasien) f)
Alat bantu berada dalam jangkauan (tongkat, alat penopang)
g) Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu dengar (pastikan bersih dan berfungsi) h) Pantau efek obat-obatan i)
Anjuran ke kamar mandi secara rutin
j)
Sediakan dukungan emosional dan psikologis
k) Beri edukasi mengenai pencegahan jatuh pada pasien dan keluarga 2) Kategori risiko tinggi: lakukan tindakan pencegahan umum dan halhal berikut ini. a) Beri tulisan di dekat tempat tidur pasien ‘Pencegahan Jatuh’
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
d) Tawarkan bantuan ke kamar mandi / penggunaan pispot setiap 2 jam (saat pasien bangun), dan secara periodik (saat malam hari) e) Kunjungi dan amati pasien setiap 2 jam oleh petugas medis f)
Nilai kebutuhan akan:
Fisioterapi dan terapi okupasi
Alarm tempat tidur
Tempat tidur rendah (khusus)
Usahakan lokasi kamar tidur berdekatan dengan pos perawat (nurse station) station)
f.
Strategi Rencana Keperawatan a. Strategi umum untuk pasien risiko jatuh, yaitu :
1) Tawarkan bantuan ke kamar mandi setiap 2 jam (saat pasien bangun) 2) Gunakan 2-3 sisi pegangan tempat tidur 3) Lampu panggilan berada dalam jangkauan, perintahkan pasien untuk mendemonstrasikan penggunaan lampu panggilan 4) Jangan ragu untuk meminta bantuan 5) Barang-barang pribadi berada dalam jangkauan 6) Adakan konferensi multidisiplin mingguan dengan partisipasi tim keperawatan 7) Rujuk ke departemen yang sesuai untuk asesmen yang lebih spesifik, misalnya fisioterapi 8) Anjurkan pasien menggunakan sisi tubuh yang lebih kuat saat hendak turun dari tempat tidur b. Strategi untuk mengurangi / mengantisipasi kejadian jatuh fisiologis,
yaitu : 1) Berikan orientasi kamar tidur kepada pasien 2) Libatkan pasien dalam pemilihan aktivitas sehari-harinya 3) Pantau ketat efek obat-obatan, termasuk obat psikotropika 4) Kurangi suara berisik 5) Lakukan asesmen ulang
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2) Posisi tempat tidur rendah 3) Lantai tidak silau/memantul dan tidak licin 4) Pencahayaan yang adekuat 5) Ruangan rapi 6) Sarana toilet dekat dengan pasien d. Manajemen Setelah Kejadian Jatuh
1) Nilai apakah terdapat cedera akibat jatuh (abrasi, kontusio, laserasi, fraktur, cedera kepala) 2) Nilai tanda vital 3) Nilai adanya keterbatasan gerak 4) Pantau pasien dengan ketat 5) Catat dalam status pasien (rekam medik) 6) Laporkan kejadian jatuh kepada perawat yang bertugas dan lengkapi laporan insidens 7) Modifikasi rencana keperawatan interdisiplin sesuai dengan kondisi pasien e. Edukasi pasien/keluarga
1) Pasien dan keluarga harus diinformasikan mengenai faktor risiko jatuh dan setuju untuk mengikuti strategi pencegahan jatuh yang telah ditetapkan. Pasien dan keluarga harus diberikan edukasi mengenai faktor risiko jatuh di lingkungan rumah sakit dan melanjutkan keikutsertaannya sepanjang keperawatan pasien. 2) Informasikan pasien dan keluarga dalam semua aktivitas sebelum memulai penggunaan alat bantu
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
ALGORITMA PASIEN SAAT MASUK RUMAH SAKIT Pasien masuk rumah sakit
Asesmen Risiko jatuh Morse dilakukan saat pasien masuk RS bersamaan dengan asesmen awal
Skrining farmasi dan atau fisioterapi pada pasien dengan faktor risiko
Tindakan pencegahan umum(semua umum(semua pasien)
Pencegahan kategori risiko tinggi (pasien denganskor Morse ≥ 45)
Orientasi kamar rawat inap kepada pasien Tempat tidur posisi rendah, roda terkunci, pegangan di kedua sisi tempat tidur terpasang baik Ruangan rapi Barang pribadi dalam jangkauan (telepon, lampu panggilan, air minum, kacamata, pispot) Pencahayaan adekuat Alat bantu dalam jangka uan (walker, (walker, cane, crutch) Optimalisasi penggunaan kacamata dan alat bantu dengar Pantau efek obat-obatan Sediakan dukungan emosional dan psikologis Edukasi pasien dan keluarga mengenai pencegahan jatuh
Tindakan pencegahan umum, ditambah:
Beri tulisan di depan kamar pasien ‘Pencegahan Jatuh’ Penanda berupa gelang berwarna kuning di pergelangan tangan Alas kaki anti-licin Tawarkan bantuan ke kamar mandi / penggunaan pispot
Asesmen Ulang Risiko Jatuh Morse
Dua kali sehari Saat transfer ke unit lain Saat terdapat perubahan kondisi pasien Adanya kejadian jat uh
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB IV DOKUMENTASI
Dokumentasikan semua kegiatan pencegahan risiko jatuh pada catatan keperawatan da nada beberapa formulir yang sudah disiapkan sebagai bukti dokumen seperti : 1. Dokumen assesmen risiko pasien jatuh sesuai dengan kriteria : a. Untuk pasien bayi atau neonates dengan formulir risiko jatuh bayi dan atau neonates b. Untuk pasien anak – anak dengan formulir humpty dumpty c. Untuk pasien dewasa dengan formulir morse falls d. Untuk pasien lanjut usia dengan formulir geriatri 2. Dokumen pemberian informasi risiko pasien jatuh 3. Dokumen catatan keperawatan (Nursing (Nursing Note) Note)
Direktur,
dr. ............................ ................................. .....
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Lampiran 1
PETUNJUK PENGGUNAAN MORSE ASESMEN RISIKO JATUH ( MORSE
FALL SCALE )
1. Riwayat jatuh Jika pasien mengalami kejadian jatuh saat masuk rumah sakit atau terdapat riwayat kejadian jatuh fisiologis dalam 12 bulan terakhir ini, seperti pingsan atau gangguan gaya berjalan, berikan skor 25. Jika pasien tidak mengalami jatuh, berikan skor 0.
2. Diagnosis sekunder Jika pasien memiliki lebih dari satu diagnosis medis, berikan skor 15; jika tidak, berikan skor 0.
3. Alat bantu Jika pasien berpegangan pada perabot untuk berjalan, berikan skor 30. Jika pasien menggunakan tongkat / alat penopang, berikan skor 15. Jik pasien dapat berjalan tanpa alat bantu, berikan skor 0.
4. Terapi intravena (terpasang infus) Jika pasien terpasang infus, berikan skor 20; jika tidak, berikan skor 0.
5. Gaya berjalan a. Jika pasien mengalami gangguan gaya berjalan; mengalami kesulitan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
c. Jika pasien memiliki gaya berjalan normal, berikan skor 0
6. Status mental: Identifikasi
asesmen
pasien
terhadap
dirinya
sendiri
mengenai
kemampuannya untuk berjalan. Jika pasien mempunyai over-estimasi terhadap kemampuan fisiknya, berikan skor 15. Jika asesmen pasien sesuai dengan kemampuan sebenarnya, berikan skor 0.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Lampiran 2
DOKUMENTASI PEMBERIAN INFORMASI RISIKO PASIEN JATUH Nama Pasien Umur/ Jenis Kelamin Diagnosis PEMBERI INFORMASI PENERIMA INFORMASI JENIS INFORMASI 1 Faktor risiko pasien jatuh
: ..................... ........... .......... : L/P : .................... ......................
No. Rekam Medis Kelas/ Kamar Tanggal/ Jam
ISI INFORMASI Gangguan Pendengaran Gangguan Penglihatan Terpasang Catheter urine Terpasang infus/ CVP Menggunakan obat pencahar Usia.............................. Mobilisasi..................... Mobilisasi.................................. ........................ ........... Tergantung pada kursi roda Riwayat jatuh dalam 30 hari Rasa baal pada ekstremitas Menggunakan obat sedasi Perlu bantuan ambulasi Perlu bantuan dalam psroses eliminasi Post operasi....................... operasi..................................... .................... ...... Riwayat kejang/ vertigo/ depresi/ pingsan/ pusing/ delirium/ disorientasi lingkungan
: ............... .............. . : ............... ............... : ............... ...............
TANDAI (√)