RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH “ HASTA HUSADA“ Jl. Bromo 98 – 100 Telp. (0341) 399499 Fax. (0341) 399699 E-mail :
[email protected] Kepanjen – Malang 65163
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH HASTA HUSADA KEPANJEN KABUPATEN MALANG NOMOR : ………………………………………….
TENTANG PELAYANAN KEROHANIAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH HASTA HUSADA KEPANJEN KABUPATEN MALANG Menimbang
: a.
Bahwa dalam penyelenggaraan pelayanan pasien dilakukan pelayanan kerohanian;
b.
Bahwa agar pelayanan kerohanian dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur sebagai landasan bagi penyelenggaraan pelayanan kerohanian;
Mengingat
:
c.
Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam butir a dan b, perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah Hasta Husada Kepanjen.
1.
Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009
tentang Rumah Sakit; 2.
Keputusan Bupati Malang Nomor: ............................. tentang Penunjukan Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah Hasta Husada Kepanjen.
MEMUTUSKAN Menetapkan
:
KESATU
: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH HASTA HUSADA
KEPANJEN
TENTANG
KEBIJAKAN
PELAYANAN
KEROHANIAN RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH HASTA HUSADA KEPANJEN KEDUA
: Kebijakan tentang Pelayanan Kerohanian Rumah Sakit Khusus Bedah Hasta Husada Kepanjen sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
KETIGA
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya
Ditetapkan di Kepanjen Pada tanggal, DIREKTUR KHUSUS BEDAH HASTA HUSADA KABUPATEN MALANG
Dr. Andika Purba
1. Petugas
LAMPIRAN I
:
NOMOR TANGGAL
: :
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD ”KANJURUHAN” KEPANJEN KABUPATEN MALANG 445/ /421.215/2013 15 Juli 2013
KEBIJAKAN PELAYANAN KEROHANIAN KHUSUS BEDAH HASTA HUSADA Rumah Sakit harus terbuka terhadap ekspresi
kesepian
dan
ketidakberdayaan; 2. Rumah Sakit menganjurkan untuk penggunaan sumber-sumber spiritual; 3. Memfasilitasi pasien dengan artikel-artikel spiritual sesuai dengan pilihan mereka; 4. Mengkonsultasikan pasien ke penasihat spiritual pilihan pasien; 5. Petugas menggunakan teknik klarifikasi nilai untuk membantu mengklarifikasi nilai dan kepercayaan; 6. Petugas menyediakan waktu untuk mendengarkan ungkapan perasaan pasien; 7. Petugas Rumah Sakit harus bersikap empati pada perasaan pasien; 8. Rumah Sakit memfasilitasi pasien untuk melakukan meditasi, beribadah, dan aktivitas ritual keagamaan yang lain; 9. Petugas rumah sakit mendengarkan baik-baik komunikasi pasien dan membangun sense of timing untuk beribadah; 10. Meyakinkan kepada pasien bahwa petugas rumah sakit akan bersedia membantu pasien pada waktu sakit/menderita; 11. Petugas rumah sakit terbuka pada perasaan pasien tentang sakit dan mati; 12. Petugas membantu pasien untuk mengekspresikan dan mengurangi rasa marah dengan jalan yang tepat dan benar.
DIREKTUR KHUSUS BEDAH HASTA HUSADA KEPANJEN KABUPATEN MALANG
dr. Andika Purba