LAPORAN ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA PAPAN NAMA MAHASISWA BAWEL SEKALI NPM/JURUSAN/KELAS A. PENDAHULUAN
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi. Dalam penggunaannya sering kali banyak terjadi kesalahan baik lisan maupun tulisan yang menyimpang men yimpang dari kaidah bahasa Indonesia. Pada dasarnya kesalahan berbahasa yang terjadi di masyarakat merupakan sebuah kebiasaan yang sudah melekat turun-temurun hingga sulit untuk dilepaskan. Dengan demikian terjadilah penulisan-penulisan yang tidak sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penulisan yang tidak sesuai dengan KBBI, EYD dapat kita jumpai di sekitar kita seperti pada spanduk. Kesalahan-kesalahan itu sering kita abaikan begitu saja, bahkana kita beranggapan itu tulisan yang benar. Penulis membuat makalah ini berdasarkan masalah yang terdapat pada kesalahan penggunaan kata pada spanduk. Alasan penulis memilih topik ini karena banyak sekali pemilihan kata-kata yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah EYD Bahasa Indonesia. Dengan adanya penelitian ini dapat kita ketahui kesalahan-kesalahan yang terdapat pada spanduk. Kemudian mencari unsur-unsur kata yang benar. Pemilihan-pemilihan kata dalam pembuatan spanduk haruslah benar. Menurut Mustakim (1994:42-58) mengemukakan beberapa kriteria yang harus diperhatikan dalam mengungkapkan gagasan. Kriteria tersebut adalah sebagai berikut: (1) ketetapan, yaitu berkaitan dengan kemampuan memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat, dan gagasan itu dapat diterima secara tepat oleh pembaca atau pendengar, (2) kecermatan, yaitu berkaitan kata yang benar-benar diperlukan untuk mengungkapkan gagasan tertentu, (3) keserasian, yaitu berkaitan dengan kemampuan menggunakan kata-kata yang sesuai dengan konteks pemakaiannya, (4) kelaziman, yaitu berkaitan dengan hubungan antar makna kata. Dari ke-4 kriteria tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan kata haruslah sesuai dengan kaidah-kaidah yang ditentukan agar kesalahan-
kesalahan itu tidak terjadi supaya para pembaca memahami maksud dari kata-kata yang terdapat pada spanduk.
B. LAPORAN ANALISIS
Kesalahan dalam berbahasa Indonesia mengandung arti suatu hal yang menyimpang dari kaidah-kaidah berbahasa yang benar. Dalam kaitannya dengan hal ini, Safriandi (Gemasastrin, 2009) menulis sebagai berikut. Dapat dikemukakan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan berbagai unit kebahasaan yang meliputi kata, kalimat, paragraf, yang menyimpang dari sistem kaidah bahasa Indonesia baku, serta pemakaian ejaan dan tanda baca yang menyimpang dari sistem ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan sebagaimana dinyatakan dalam buku Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Secara umum, kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu kesalahan struktur, kesalahan diksi, dan kesalahan ejaan (Azwardi, 2008:68). Kesalahan berbahasa terjadi secara sistematis karena belum dikuasai sistem kaidah bahasa yang bersangkutan. Kekeliruan berbahasa tidak terjadi secara sistematis, bukan terjadi karena belum dikuasainya sistem kaidah bahasa yang bersangkutan, melainkan karena kegagalan merealisasikan sistem kaidah bahasa yang sebenarnya sudah dikuasai (Safriandi, 2009). Berikut ini contoh dari beberapa kesalahan penulisan dalam bahasa dan kata.
1. Tailor
Pada gambar di atas terdapat kesalahan penulisan pada kata “tailor”. Kata “tailor” ini merupakan kata serapan dari bahasa asing (Inggris). Kata ini telah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia yang seharusnya kata “tailor” menjadi “penjahit”. Menurut KBBI kata “tailor” ini adalah kata tidak baku. Dalam KBBI (2003:921) kata penjahit memiliki pengertian yaitu 1 orang yang mata pencahariannya menjahit pakaian, tas, dsb: menjelang hari-hari besar seperti natal sangat sibuk ; 2 jarum (untuk menjahit). Kata tidak baku = Tailor\Kata baku = Penjahit ̴
2. Gak
Pada gambar di atas terdapat kesalahan penulisan pada kata “gak”. Kata “gak” ini merupakan kata yang sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini telah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia yang seharusnya kata “gak” menjadi “tidak”. Menurut KBBI kata “gak” ini adalah kata tidak baku. Dalam KBBI (2003:989) kata tidak di atas memiliki pengertian yaitu menandakan umtuk tidak memakai kartu baru. Kata tidak baku = Gak; Kata baku = Tidak
3. Photo copy
Pada gambar diatas terjadi kesalahan penulisan pada “photo copi”. Kata “photo copi” ini merupakan kata bahasa asing. Kata ini telah dibakukan kedalam bahasa Indonesia seharusnya “foto copi” ditulis dengan kata “fotokopi”. Menurut KBBI kata foto copi diatas adalah salah. Dalam KBBI (2003:446) kata fotokopi adalah hasil reproduksi (penggandaan) fotografis terhadap barang cetakan (tulisan). Kata tidak baku = foto copi; Kata baku = fotokopi
4. Bingit
Pada gambar di atas terdapat kesalahan penulisan pada kata “bingit”. Kata “bingit” ini merupakan kata yang sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini telah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia yang seharusnya kata “bingit” menjadi “sekali”. Menurut KBBI kata “bingit” ini adalah kata tidak baku. Dalam KBBI (2003:161) kata sekali di atas
memiliki pengertian yaitu
menandakan bahwa paket murah sekali. Kata tidak baku = Bingit; Kata baku = Sekali 5. Waroeng
Pada gambar di atas terdapat kesalahan penulisan pada kata “waroeng”. Kata “waroeng” ini merupakan kata yang sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini telah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia yang seharusnya kata “waroeng” menjadi “warung”. Menurut KBBI kata “waroeng” ini adalah kata tidak baku. Dalam KBBI (2003:1345) kata warung di atas memiliki pengertian yaitu tempat jualan nasi dan lauk. Kata tidak baku = Waroeng; Kata baku = Warung
6. Crispy
Pada gambar di atas terdapat kesalahan penulisan pada kata “crispy”. Kata “crispy” ini merupakan kata yang sering digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kata ini telah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia yang seharusnya kata “crispy” menjadi “lezat”. Menurut KBBI kata “crispy” ini adalah kata tidak baku. Dalam KBBI (2003:564) kata lezat di atas memiliki arti yaitu menandakan bahwa kentang dan tahu rasanya lezat. Kata tidak baku = Crispy;Kata baku = Lezat.
7. Laundry
Pada gambar di atas terdapat kesalahan pada penulisan “laundry”. Kata “laundry” ini adalah kata bahasa asing (Inggris). Kata ini telah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia yang seharusnya “laundry” menjadi “tukang cuci”. Menurut KBBI kata “laundry” itu adalah kata tidak baku. Dalam KBBI (2003:1011) kata tukang cuci memiliki arti yaitu tukang membasuh pakaian. Kata tidak baku = Laundry Kata baku = Tukang cuci
8. War Net
Pada gambar di atas terdapat kesalahan pada penulisan “war net”. Kata “war net” ini adalah singkatan kata. Kata ini telah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia yang seharusnya“war net” menjadi “warnet”. Menurut KBBI kata “war net” itu adalah kata tidak baku. Dalam KBBI (2003:1121) kata warnet memiliki arti yaitu tempat warung internet bisa mensearching informasi, mendowload video, dll. Jadi kata itu tidak pakai spasi, karena itu singkatan kata. Kata tidak baku = War Net Kata baku = WarNet
9. BANK BRI
Pada gambar di atas terdapat kesalahan pada penulisan “ bank bri”. Kata “ bank bri” ini adalah singkatan kata. Kata ini telah dibakukan ke dalam bahasa Indonesia yang seharusnya“ bank bri” menjadi “bank rakyat Indonesia”. Karena dalam spanduk tersebut terdapat tulisan bank bri, sehingga terjadilah pengulangan kata. Cukup dengan tulisan bank rakyar Indonesia. Kata tidak baku = Bank BRI Kata baku = BRI
B. KOMENTAR Sesudah membuat penelitian tentang kesalahan penulisan berbahasa dalam spanduk, penelitian yang penulis jabarkan adalah kesalahan berbahasa dalam kata
pada spanduk. Menurut penulis kesalahan penulisan itu banyak terlihat di sepanjang jalan yang telah penulis lalui. Oleh karena itu, berarti terlalu banyak sekali kesalahan yang secara terang-terangan ada disekeliling kita. Setelah melakukan penelitian dan dicocokkan dengan kata baku yang ada di KBBI tenyata banyak kesalahan-kesalahan.
C. SIMPULAN DAN SARAN 1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah penulis paparkan di atas, bahwa penulis mengemukakan kesimpulan. Simpulan merupakan bagian terpenting dalam setiap analisis yang dikemukakan di atas. Secara konsep kesimpulan dari analisis kesalahan berbahasa dalam kata pada spanduk telah dijelaskan pengertian dari kata-kata yang salah dan cara memasukkan kata-kata yang salah ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dengan demikian simpulan dari analisis ini sebagai berikut. 1.
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan oleh masyarakat untuk berkomunikasi. Dalam penggunaannya sering kali banyak terjadi kesalahan baik lisan maupun tulisan yang menyimpang dari kaidah bahasa Indonesia.
2.
Cara memasukkan kata-kata yang salah kedalam bahasa Indonesia yang baik dan benar ada empat cara yaitu; (1) ketetapan, (2) kecermatan, (3) keserasian, (4) kelaziman.
2. Saran
Dari hasil analisis dan simpulan yang telah penulis paparkan di atas perlu dibuat saran dalam hasil analisis ini. Saran dinyatakan sebagai rekomendasi analisis yang perlu dilakukan oleh penulis. Dengan demikian, penulis menyarankan; 1) agar seharusnya para pembuat spanduk selanjutnya perlu memerhatikan kaidah yang sesunngguhnya yang ada di KBBI, 2) agar seharusnya bagi penulis baru yang melakukan penelitian kesalahan berbahasa dalam kata pada spanduk dapat dilakukan dengan sebaik mungkin dari penulis sekarang dan
mampu mempengaruhi penulis lain untuk dapat menganalisis kesalahan yag terang-terangan banyak kesalahan di sekitar kita. D. DAFTAR RUJUKAN
Alwi, Hasan, dkk 2003. Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia . Jakarta, PT Balai Pustaka. Tarigan, Henru Guntur. 1992. Pengajaran Analisis Konstrastif Bahasa. Bandung: Angkasa. Tarigan, Djago dan Lilis Siti. 1997. Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta: Dirjen Dikdasmen. Mulyati, 2015. Terampil Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi . Jakarta: Prenada Media Group.