PASIEN MENINGGAL DI IGD
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
013/SPO/YM-IGD/TS/2016
00
1/5
TanggalTerbit
Ditetapkan, Direktur RSU Kecamatan Taman Sari
26 Mei 2016 dr.Budhi Prayudi NIP.197102012002121005 Pasien yang datang ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah Taman Sari kemudian meninggal dunia setelah dilakukan perawatan maksimal oleh petugas medis di IGD Rumah Sakit Umum Taman Sari sesuai dengan prosedur, instruksi kerja dan peraturan perundang-undangan yang ada berdasarkan kondisi kegawatdaruratan pasien saat datang. Sebagai pedoman untuk petugas IGD Rumah Sakit Umum Taman Sari dalam melakukan penatalaksanaan pasien yang meninggal di IGD Rumah Sakit Umum Taman Sari. 1. UU nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. UU nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 3. Keputusan Menteri kesehatan RI No. 856/menkes/SK/IX/2009 tentang Standar Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit. 1. Pasien masuk ke ruang IGD RSU Taman Sari 2. Petugas IGD RSU Taman Sari melakukan triase pada pasien dan mencatat seluruh tindakan yang dilakukan di dalam rekam medis pasien, sementara keluarga pasien diminta untuk mendaftar di loket pendaftaran. 3. Bila ada kegawatdaruratan terhadap pasien maka akan dilakukan tindakan sesuai dengan kegawatdaruratannya. 4. Sambil kegawatdaruratannya diatasi dilakukan pemeriksaan yang lebih terperinci untuk menegakkan diagnosis yang terdiri dari anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dan seluruhnya didokumentasikan di dalam rekam medis pasien. 5. Dr jaga IGD akan melakukan konsul dengan dokter spesialis lain jika memang hal tersebut diperlukan. Tata cara konsul dilakukan sesuai dengan instruksi kerja yang ada. 6. Setelah segala tindakan yang diperlukan telah dilakukan tetapi tidak dapat menyelamatkan nyawa pasien maka pasien dinyatakan meninggal dunia. 7. Dr jaga IGD memberitahukan kepada keluarga pasien bahwa pasien meninggal dunia. 8. Dr jaga IGD akan membuatkan formulir kematian yang berkenaan dengan pasien secara lengkap. 9. Semua alat-alat yang terpasang ditubuh pasien dilepas dan dirapikan oleh perawat.
PASIEN MENINGGAL DI IGD
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
013/SPO/YM-IGD/TS/2016
00
2/5
10. Formulir kematian diisi dengan lengkap dan jelas kemudian ditandatangani oleh dokter yang menangani pasien tersebut. Formulir terdiri atas 3 rangkap, formulir asli yang pertama untuk keluarga pasien, formulir ke-2 untuk kamar jenazah dan ke-3 untuk IGD. 11. Selama kegiatan diatas berlangsung perawat akan menghubungi petugas kamar jenazah via telepon untuk segera mengambil jenazah di IGD. 12. Jenazah diserahkan kepada petugas kamar jenazah untuk dibawa ke kamar jenazah dengan menyertakan formulir kematiannya dan berita acara penyerahan jenazah dari IGD ke petugas kamar jenazah. 13. Pasien dipindahkan ke ruang jenazah untuk observasi, 2 (dua) jam setelah itu jenazah boleh dibawa pulang oleh keluarganya. 14. Setelah keseluruhan proses selesai dilakukan dan jenazah telah dibawa pulang oleh keluarganya maka Kepala Instalasi IGD RSU Taman Sari akan memberikan laporan kepada Direktur RSU Taman Sari. 1. IGD 2. KamarJenazah
PASIEN MENINGGAL DI IGD
No.
No. Dokumen
No Revisi
Halaman
013/SPO/YM-IGD/TS/2016
00
1/5
Diagram Aktifitas
1 Pasiendatang
2.
Penanggung Deskripsi Alur Jawab
Dokumenter kait
Kepala unit terkait
Pasien datang dari pintu masuk igd tanpa melihat BPJS atau umum
Rekam medis
Dokter dan perawat
Melakukan pertolongan pertama dalam menyelamatkan nyawa pasien
Lembar persetujuan tindakan medis
Melakukan tindakan primary survey diantaranya; Airway (membebaskan jalan napas), Breathing (memberikan oksigen yang cukup), Circulation
Tindakan kegawatdaruratan
3.
Dokter
-
Pemeriksaan oleh dokter
-
4.
Dokter
Melakukan anamnesa kepada keluarga terdekat (suami/istri, orangtua, adik/kakak kandung, atau yang mengetahui penyakit dari pasien) Melakukan pemeriksaan fisik Menentukan diagnosis dan terapi
Pasien yang telah tertangani kegawatdaruratannya dilanjutkan dengan observasi setiap jam untuk menilai perkembangan dari keadaannya
Rekam medis
Lembar observasi pasien
Pasien observasi di IGD
Menilai dan mengamati tekanan darah, nadi, frekuensi pernapasan, diuresis dan tandatanda syok 5.
Dokter Nyawa pasien tidak dapat di selamatkan
Keadaan pasien mengalami perburukan sehingga perlu dilakukan tindakan resusitasi jantung dan paru (RJP) Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien mengenai
Lembar edukasi, lembar persetujuan tindakan medis
PASIEN MENINGGAL DI IGD No. Dokumen
No Revisi
Halaman
013/SPO/YM-IGD/TS/2016
00
2/5
keadaan pasien yang semakin memburuk dan upaya tindakan yang akan diberikan untuk membantu menyelamatkan pasien Kondisi pasien memburuk, dinyatakan oleh dokter yang menangani bahwa keadaan pasien tidak dapat diselamatkan lagi 6.
Dokter Pasien dinyatakan meninggal
Melakukan pemeriksaan kembali pasca tindakan RJP
Rekam medis
Ditemukan tanda-tanda kematian : pupil midriasis maksimal, EKG asistole, arteri carotis tidak teraba, akral dingin, kaku mayat
EKG
Menyatakan kepada keluarga bahwa pasien telah meninggal dunia dihadapan petugas kesehatan Dokter dan perawat
7. Informed consent
Menjelaskan tentang penyebab kematian pasien kepada keluarga Memberikan rasa empati kepada keluarga yang ditinggalkan
8.
Dokter Memberikan surat keterangan kematian
9.
Perawat Menghubungi Mortuary
Menuliskan surat keterangan kematian yang berisi catatan sebab kematian, waktu dan tanggal kematian pasien dan perlu dituliskan juga dalam rekam medis, serta mecatat kronologi dari keadaan pasien memburuk sampai meninggal Memberitahukan dan menghubungi petugas ruangan kamar jenazah bahwa ada pasien yang meninggal di IGD
Surat keterangan kematian Rekam medis
PASIEN MENINGGAL DI IGD No. Dokumen
No Revisi
Halaman
013/SPO/YM-IGD/TS/2016
00
3/5
Menunggu petugas kamar jenazah untuk datang ke IGD dan meminta jemput jenazah untuk dibawa segera ke transit ruangan jenazah Perawat menghubungi mobil jenazah atau ambulance jenazah yang disediakan dinkes, mobil ini berguna untuk transportasi jenazah dari RS ke rumah kediamannya 10. Pasien selesai di IGD
Kepala unit terkait
Pasien dipindahkan ke transit ruangan jenazah setelah berkas rekam medis dan surat keterangan kematian selesai dibuat oleh dokter yang menangani.