DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR PUSKESMAS / RSP.VI KASSI KASSI
Jalan : Tamalate I No. 43 Tlp. (0411) 863536 / 8213478 MAKASSA
Permasalahan penyakit kusta ini bila dikaji secara mendalam merupakan permasalahan yang sangat kompleks kompleks dan merupakan permasalaha permasalahan n kemanusiaan kemanusiaan seutuhnya. seutuhnya. Masalah yang dihadapi pada penderita bukan hanya dari medis saja tetapi juga adanya masalah psikososial sebagai akibat penyakitnya. Dalam keadaan ini warga masyarakat berupaya menghindari penderita. Sebagai akibat dari masalah-masalah tersebut akan mempunyai efek efek atau atau pengaru pengaruh h terhada terhadap p kehidupa kehidupan n bangsa bangsa dan negara, negara, karena karena masala masalah-m h-masa asalah lah tersebut dapat mengakibatkan penderita kusta menjadi tuna sosial, tuna wisma, tuna karya dan ada kemungkinan mengarah untuk melakukan kejahatan atau gangguan di lingkungan masyar masyarakat akat.. Progra Program m pembera pemberantas ntasan an penyaki penyakitt menular menular bertuj bertujuan uan untuk untuk mencega mencegah h terjadinya penyakit, menurunkan angka kesakitan dan angka kematian serta mencegah akibat buruk lebih lanjut sehingga sehingga memungkinkan memungkinkan tidak lagi menjadi menjadi masalah masalah kesehatan kesehatan masyarakat. Penyakit kusta adalah salah satu penyakit menular yang masih merupakan masalah nasional kesehatan masyarakat, dimana beberapa daerah di Indonesia prealens rate masih tinggi dan permasalahan yang ditimbulkan sangat komplek. Masalah yang dimaksud bukan saja dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan sosial. Pada umumnya penyakit kusta terdapat di negara yang sedang berkembang, dan sebagian besar penderitanya adalah dari golongan ekonomi lema lemah. h. !al !al ini ini seba sebaga gaii akib akibat at kete keterb rbat atas asan an kema kemamp mpua uan n nega negara ra ters terseb ebut ut dala dalam m memberikan pelayanan yang memadai di bidang kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial ekonomi pada masyarakat. Di Indonesia pengobatan dari perawatan penderita kusta secara terintegrasi dengan unit pelayanan kesehatan "puskesmas sudah dilakukan sejak pelita I#. $dapun sistem pengobatan yang dilakukan sampai awal pelita III yakni tahun %&&', pengobatan dengan kombinasi "MD(# mulai digunakan di Indonesia. Indonesia hingga saat ini merupakan salah satu negara dengan beban penyakit kusta yang tinggi. Pada tahun ')%*, Indonesia menempati urutan ketiga di dunia setelah India dan +rail. (ahun ')%*, Indonesia memiliki jumlah kasus kusta baru sebanyak %./ kasus dan jumlah kecacatan tingkat ' di antara penderita baru sebanyak &,0 "1!2, ')%*#. Penyakit kusta merupakan salah satu dari delapan penyakit terabaikan atau 3eglected (ropical Disease "3(D# yang masih ada di Indonesia, yaitu 4ilaria, 5usta, 4rambusia, Deng Dengue, ue, !elm !elmin inth thia iasi sis, s, Schi Schist stos osom omia iasi sis, s, 6abi 6abies es dan dan (aenia aeniasi sis. s. Indon Indones esia ia sudah sudah menga mengala lami mi kema kemaju juan an yang yang pesa pesatt dala dalam m pemb pembang angun unan an di sega segala la bida bidang ng term termas asuk uk kesehatan, namun kusta sebagai penyakit kuno masih ditemukan.
!ingga
kini,
kusta
seringkali
terabaikan.
Mesk Meskip ipun un kust kustaa tidak tidak seca secara ra langs langsung ung term termas asuk uk ke dala dalam m penca pencapai paian an Mill Millen eniu ium m Deelo Deelopme pment nt 7oals 7oals "MD7s "MD7s#, #, namun namun terkait terkait erat erat dengan dengan lingku lingkungan ngan yaitu yaitu sanita sanitasi. si.
DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR PUSKESMAS / RSP.VI KASSI KASSI
Jalan : Tamalate I No. 43 Tlp. (0411) 863536 / 8213478 MAKASSA
Penggunaan air bersih dan sanitasi akan sangat membantu penurunan angka kejadian penyakit 3(D. +eban akibat penyakit kusta bukan hanya karena masih tingginya jumlah kasus yang ditemukan tetapi juga kecacatan yang diakibatkannya, Indonesia sudah mencapai eliminasi di tingkat nasional. 3amun saat ini, masih ada %8 propinsi yang mempunyai beban tinggi yaitu +anten, Sulteng, $ceh, Sultra, 9atim, Sulsel, Sulbar, Sulut, 7orontalo, Maluku, Maluku :tara, Papua, Papua +arat dan 5alimantan :tara. Dampak sosial terhadap penyakit kusta ini sedemikiari besarnya, sehingga menimbulkan keresahan yang sangat mendalam. (idak hanya pada penderita sendiri, tetapi pada keluarganya, masyarakat dan negara. !al ini yang mendasari konsep perilaku penerimaan periderita terhadap penyakitnya, dimana untuk kondisi ini penderita masih banyak menganggap bahwa penyakit kusta merupakan penyakit menular, tidak dapat diobati, penyakit keturunan, kutukan (uhan, najis dan menyebabkan kecacatan. $kibat anggapan yang salah ini penderita kusta merasa putus asa sehingga tidak tekun untuk berobat. !al ini dapat dibuktikan dengan kenyataan bahwa penyakit mempunyai kedudukan yang khusus diantara penyakit-penyakit lain. !al ini disebabkan oleh karena adanya leprophobia "rasa takut yang berlebihan terhadap kusta#. ;eprophobia ini timbul karena pengertian penyebab penyakit kusta yang salah dan cacat yang ditimbulkan sangat menakutkan.
Dari sudut
pengalaman nilai
budaya sehubungan dengan upaya
pengendalian leprophobia yang bermanifestasi sebagai rasa jijik dan takut pada penderita kusta tanpa alasan yang rasional. (erdapat kecenderungan bahwa masalah kusta telah beralih dari masalah kesehatan ke masalah sosial. ;eprophobia masih tetap berurat akar dalam seleruh lapisan masalah masyarakat karena dipengaruhi oleh segi agama, sosial, budaya dan dihantui dengan kepercayaan takhyul. 4hobia kusta tidak hanya ada di kalangan masyarakat jelata, tetapi tidak sedikit dokterdokter yang belum mempunyai pendidikan objektif terhadap penyakit kusta dan masih takut terhadap penyakit kusta. Selama masyarakat kita, terlebih lagi para dokter masih terlalu takut dan menjauhkan penderita kusta, sudah tentu hal ini akan merupakan hambatan terhadap usaha penanggulangan penyakit kusta. $kibat adanya phobia ini, maka tidak mengherankan apabila penderita diperlakukan secara tidak manusiawi di kalangan masyarakat.
Sebagai Acuan untuk meakukan tin!akan "enemuan ka#u# ba$u Ku#ta% #eca$a "a#i& mau"un akti&.
(. Penemuan "a#i& "enemuan ka#u# be$!a#a$kan a!an)a *$ang )ang !atang menca$i "eng*batan ke "u#ke#ma# ata# kemauan #en!i$i% #a$an !a$i *$ang ain.
+. Penemuan akti "enemuan ka#u# )ang be$!a#a$kan ,a#i "en-a$ingan )ang !i akukan *e, "etuga# P+ Ku#ta meaui "eme$ik#aan k*ntak #e$uma, !an "en-a$ingan anak Sek*a, Da#a$SD/ beke$-a #ama !engan "etuga# UKS.
(. Petuga# mem"e$#ia"kan tem"at% aat !an ba,an. +. Petuga# meakukan anamne#a01a1anca$a.
DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR PUSKESMAS / RSP.VI KASSI KASSI
Jalan : Tamalate I No. 43 Tlp. (0411) 863536 / 8213478 MAKASSA
2. Petuga# menui#kan i!entita# te$#angka "en!e$ita )ang akan !i"e$ik#a. 3. Lakukan "eme$ik#aan a1a be$!a#a$kan ca$!ina Sign. Be$ikut tan!a4tan!a utama ca$!ina Sign / "en!e$ita ku#ta5 Le#i keainan kuit )ang mati $a#a/ 6 ,)"*"igmenta#i% e$itemat,*u# !an ana#te# Penebaan #a$a& te"i !i#e$tai gangguan &ung#i #a$a& 5 ana#te#i% "a$e#e% kuit ke$ing !an $etak4$etak A!an)a bakte$i ta,an a#am BTA/ !i!aam ke$*kan -a$ingan kuit BTA P*#iti&/ 7. Jika ma#i, $agu% $u-uk ke "ea)anan ke#e,atan )ang ebi, engka" untuk "eme$ik#aaan cu"ing !an "eme$ik#aan ab*$at*$ium. 8. Tekankan "a!a "a#ien untuk kembai #etea, a!a ,a#i ab*$at*$ium 9. Jika ,a#i "*#iti& maka catat !i buku $egi#te$ #ebagai "en!e$ita ba$u !an buatkan ka$tu ba$u. :. Petuga# meakukan "engi#ian emba$ P'D. ;. Be$ikan *bat MDT #e#uai ti"e ku#ta. (<. Jea#kan ba,1a "eng*batan be$ang#ung ama !an "e$u kete$atu$an "eng*batan ((. Be$ikan "en)uu,an "a!a "en!e$ita !an angg*ta keua$ga
Semua "a#ien )ang be$kun-ung !i "u#ke#ma# Angg*ta keua$ga )ang tingga #e$uma, !engan "en!e$it# Si#1a #ek*a, !a#a$ SD / Setia" ,a$i ke$-# Setia" a!a "en!e$ita ba$u Satu ta,un #ekai !aam kegiatan "en-a$ingan anak #ek*a, ke$-a#ama !engan "$*g$am UKS Ka$tu be$*bat Ka$tu "en!e$ita =*$mat P'D0Pencega,an cacat Regi#te$ "en!e$ita.