Instalasi Farmasi RSUP Fatmawati
PENGELOLAAN VAKSIN DI RUMAH SAKIT
“
Ahmad Subhan, S.Si.,M.Si.,Apt KEPALA INSTALASI FARMASI RSUP FA FATMAW TMAWA ATI
JAKARTA, 7 APRIL 2017
”
Curriculum Vitae •
NAMA
: Ahmad
Subhan,SSi.,MSi.,Apt Subhan,SSi.,MSi.,Apt
•
Email
:
[email protected]
•
TELPON
: 08170832596 / Ext. 1385 / *8656
•
MOTTO HIDUP
: “MENJADI MANUSIA BERMANFAAT”
•
PENDIDIKAN & PEKERJAAN
:
PENDIDIKAN S1-FARMASI
UII JOGJA
2003
APOTEKER
UII JOGJA
2004
S2 FARMASI KLINIK
UGM JOGJA
2008
Mahasiswa S3
IPB JAKARTA
2017 PEKERJAAN
2004 - 2008
APOTEKER
APOTEK PANDEGA JOGJA
2008 - 2010
FARMASI KLINIK
RSKD DHARMAIS
2010 - 2011
FARMASI KLINIK
RSUP FATMAWATI
2012 - 2013
KEPALA INSTALASI FARMASI
RSUP FATMAWATI
2014 - 2015
Ketua Sub Komite PPI
RSUP Fatmawati
2016 - Sekarang
KEPALA INSTALASI FARMASI
RSUP FATMAWATI
Outline
Latar belakang Pedoman pengelolaan vaksin Pengelolaan vaksin di RSUP Fatmawati Penutup
PELA PEL AYANA ANAN N KES KESEHAT EHATAN AN
Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang harus diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan kesehatan masyarakat masyarakat yang setinggi-tingginya (UUD 1945)
Pelayanan kefarmasian di rumah sakit berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai harus bermutu dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat gawat darurat. darurat. (UU No.44/2009) Pengelolaan vaksin – Benar dan Bertanggung jawab sesuai Standar Standar
PERMASALAHAN VAKSIN
HOSPITAL ACREDITATION
KARS VERSI 2012 - JCI EDISI 5 / GOAL STANDARD STANDARD MMU1 Organization and Management MMU.2 Selection and procurement
• •
• • •
MMU 1 ME 6 MMU 1.1 ME 2 MMU.2 ME 3 MMU.2.1 ME 6 MMU.2.2 ME 3
MMU 5 ME 3 • MMU.5.1 ME 6 • MMU.5.2 ME 5 •
MMU.5 Preparing and Dispensing
MMU 6 ME 3 MMU.6 • MMU.6.1 ME 5 Administration • MMU.6.2 ME 3 •
• MMU 3 ME 5
MMU.3 Storage MMU.4 Ordering and Transcribing
• MMU.3.1
ME 4 • MMU.3.2 ME 3 • MMU.3.3 ME 4
• MMU 4 ME 6 • MMU.4.1
ME 2 ME 3 • MMU.4.3 ME 3
•
MMU.7
•
Monitoring
•
•
MMU 7 ME 5 MMU.7.1 MMU.7.1 ME 4 Medication error nearmiss
• MU.4.2
TOTAL STD = 7 ; ME = 84
FORMULARIUM
Perencanaan Perencanaan dan Pengadaan Pengadaan Obat Penerimaan & Storage Storage (vaksin)
Safety Prescribing, Ordering, & Transcribing
Pemeriksa Pemeriksaan an Ketepat Ketepatan an Peresepan Peresepan// Pengkajian Penggunaan Obat (vaksin) Persiapa Persiapan n & Pemeriksa Pemeriksaan an Dispensing Dispensing Obat (vaksin) (vaksin)
Pember Pemberian ian Obat Obat ke Pasie Pasien n (vaksi (vaksin) n)
Monitoring & Pelaporan
VAKSIN
Vaksin adalah antigen berupa
“
mikroorganisme yang sudah mati, masih hidup tapi dilemahkan, masih utuh atau bagiannya, bagiannya, yang telah diolah, berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah menjadi toksoid, protein rekombinan yang bila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik secara aktif terhadap penyakit
Vaksin merupakan unsur biologis yang memiliki karakteristik tertentu dan memerlukan penanganan rantai vaksin secara khusus hingga dipakai di unit pelayanan
Penyimpangan dari ketentuan yang ada dapat mengakibatkan kerusakan vaksin sehingga menurunkan atau bahkan menghilangkan potensi
infeksi tertentu.”
Pengelolaan vaksin memerlukan penanganan khusus
LITERASI VAKSIN
1. Vaksin MMR bertujuan untuk mencegah Measles (campak), Mumps (gondongan) dan Rubella merupakan vaksin kering yang mengandung virus hidup, harus disimpan pada suhu 2 –80C atau lebih dingin dan terlindung dari cahaya. Vaksin harus digunakan dalam waktu 1 (satu) jam setelah dicampur dengan pelarutnya, tetap sejuk dan terhindar dari cahaya, cahaya, karena setelah dicampur vaksin sangat tidak stabil dan cepat kehilangan potensinya pada temperatur kamar.
LITERASI VAKSIN
2. Vaksin Haemophilllus influenzae
Vaksin HI tipe b (Hib) adalah vaksin polisakarida konyugasi konyugasi dalam bentuk liquid, yang dapat diberikan tersendiri atau dikombinasikan dengan vaksin DPaT (tetravalent) atau DpaT/HB (pentavalent) atau DpaT/HB/IPV (heksavalent).
harus disimpan pada suhu 2 –8 0C atau lebih dingin dan terlindung dari cahaya. cahaya.
LITERASI VAKSIN
3. Vaksin tifoid Vaksin tifoid oral: Dibuat dari kuman Salmonella typhi galur non patogen yang telah dilemahkan, menimbulkan respon imun sekretorik IgA, mempunyai reaksi samping yang lebih rendah dibandingkan vaksin parenteral parenteral ; Kemasan dalam bentuk kapsul; Penyimpanan Penyimpanan pada suhu su hu 2 – 80C. Vaksin tifoid polisakarida parenteral: Susunan vaksin polisakarida: setiap 0,5 ml mengandung kuman kuman Salmonella typhii; polisakarida 0,025 mg; fenol dan larutan bufer yang mengandung natrium klorida, disodium fosfat, fosfat, monosodium fosfat; Penyimpanan Penyimpanan pada suhu 2 – 80C, jangan dibekukan; Kadaluwarsa dalam 3 tahun
LITERASI VAKSIN
4. Vaksin Varisela
Vaksin virus hidup varisela-zoster yang dilemahkan terdapat dalam bentuk bubuk kering;
Penyimpanan Penyimpanan pada suhu s uhu 2 –80C; Vaksin dapat diberikan bersama dengan vaksin MMR (MMR/V) ;
Infeksi setelah setelah terpapar apabila telah diimunisasi dapat terjadi pada 1%-2% kasus setahun, tetapi infeksi umumnya bersifat ringan
LITERASI VAKSIN
5. Vaksin Hepatitis A
Vaksin Hepatitis A: Vaksin dibuat dari virus yang dimatikan (inactivated vaccine) ; Pemberian bersama vaksin lain tidak mengganggu respon imun masing-masing vaksin dan tidak meningkatkan frekuensi efek samping;
Penyimpanan Penyimpanan pada suhu 2 –80C;
REGULASI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Unda Undang ng-U -Und ndan ang g Repub epubli lik k Indo Indone nesi sia a Nomo Nomorr 36 Tahun ahun 2009 2009 Tenta entang ng Keseh esehat atan an.. Unda Undang ng-U -Und ndan ang g Repub epubli lik k Indo Indone nesi sia a Nomo Nomorr. 44 44 Tah Tahun un 2009 2009T Tenta entang ng Ruma Rumah h Saki Sakit. t. UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen. Konsumen. Peratu Peraturan ran pemerin pemerintah tahan an No. No. 72 tahun tahun 1998 1998 tentang tentang Penga Pengamana manan n Sediaan Sediaan Farma Farmasi si Pera eratur turan Pemer emerin inta tah h Repub epubli lik k Indo Indone nesi sia a Nomo Nomorr 51 Tahun ahun 2009 2009 Tenta entang ng Pekerjaan Kefarmasian. Peratu Peraturan ran Presiden Presiden no. 70 Tahun 2012 dan Revisin Revisinya, ya, tentang tentang Penga Pengadaan daan Barang Barang dan Jasa Pemerintah Pera Peratur turan an Mente Menteri ri Kese Keseha hata tan n RI No. 72 tahu tahun n 2016 2016 revi revisi si dari dari Perm Permen enk kes no.5 no.58 8 Tahun 2014 tentang Standar pelayanan farmasi di Rumah Sakit. Pera Peratur turan an Men Mente teri ri Kese Keseha hata tan n RI No. No.42 42 tahu tahun n 2013 2013.. tent tentang ang Penyelanggaraan Imunisasi . Keputus Keputusan an Dirjen Dirjen Bina Bina Kefa Kefarmasi rmasian an dan dan Alke Alkess Nomor: Nomor: HK.03 HK.03.05/ .05/IV IV/506 /506/09 /09 Tahun 2009. tentang Pedoman Pengelolaan Vaksin.
Pedoman Pengelolaan Pengelola an Vaksin Vaksin Peraturan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.42 tahun 2013. tentang Penyelanggaraan Imunisasi . Keputusan Dirjen Bina Kefarmasian dan Alkes Nomor: HK.03.05/IV/506/09 Tahun 2009. tentang Pedoman Pengelolaan Vaksin.
PEDOMAN PENGELOLALAN VAKSIN Perencanaan kebutuhan vaksin
Pengadaan vaksin Distribusi
Penerimaan vaksin Penyimpanan vaksin Penggunaan/pemakaian vaksin
Penghapusan dan pemusnahan vaksin Pencatatan/pelaporan
Monitoring
PEDOMAN PENGELOLALAN VAKSIN
1. Perencanaan Kebutuhan Vaksin
Perencanaan nasional penyelenggaran imunisasi wajib, dilaksanakan oleh pemerintah
Berdasarkan perencanaan yang dilakukan oleh puskesmas, pemerintah daerah kabupaten/kota, dan pemerintah daerah provinsi secara berjenjang.
Perencanaan meliputi penentuan sasaran, kebutuhan logistik ( auto disable syringe, safety box, emergency kit , dan dokumen pencataan status imunisasi), dan pendanaan merupakan tanggungjawab pemerintah.
Perencanaan Kebutuhan RSUP Fatmawati •
Vaksin wajib, program pemerintah
•
•
Vaksin Pelayanan Reguler
•
Laporan ke Dinas Kesehatan DKI Pengambilan vaksin di Puskesmas Cilandak
Vaksin meningitis,Vaksin flue untuk jamaah umroh dan haji Pembelian ke distributor
Daftar Vaksin Vaksin pada Formularium RSUP RSUP Fatmawati
Daftar Vaksin Program Pemerintah Stok Maret 2017
PEDOMAN PENGELOLALAN VAKSIN
2. Pengadaan Vaksin Tujuan
untuk membangun persediaan guna memenuhi kebutuhan vaksin dalam periode tertentu tertentu baik dalam jumlah, jenis,mutu/khasiat, aman, ekonomis dan tepat waktu. waktu.
Proses pengadaan vaksin wajib dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI maupun Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota
PEDOMAN PENGELOLALAN VAKSIN
3. Penerimaan Vaksin
Jumlah dan jenis vaksin yang diterima harus sesuai dengan yang tercantum dama faktur penerima barang.
Vaccine arriveal report
harus diisi secara lengkap dan ditandatangi oleh penerima vaksin dan dikirimkan ke produsen
Setiap penerimaan vaksin harus dibuat berita acara yang ditandatangi oleh panitia penerima.
Penerimaan Vaksin di RSUP Fatmawati
Penerimaan dilakukan dilakukan oleh tim penerima barang
Petugas memeriksa jenis serta jumlah vaksin sesuai yang ada dalam faktur Petugas penerimaan barang dan expired date dari vaksin
Petugas selalu mengecek suhu vaksin saat datang sesuai dengan Petugas persyaratan, contoh: pada rentang 20C-80C
Dilengkapi dengan berita acara oleh tim penerima barang
PEDOMAN PENGELOLALAN VAKSIN
4. Penyimpanan Vaksin Rantai vaksin adalah seluruh peralatan yang digunakan dalam pengelolaan vaksin sesuai dengan prosedur untuk menjaga vaksin pada suhu yang telah ditetapkan. Adapun jenis peralatan rantai vaksin meliputi : •
Lemari es dan frezer
•
Alat pembawa vaksin
•
Alat untuk mempertahankan suhu
Sensitifitas Vaksin
Dampak Paparan Sinar Matahari
PEDOMAN PENGELOLALAN VAKSIN
PENYIMPANAN VAKSIN •
•
Vaksin disusun dalam lemari es/freezer es/freezer tidak terlalu rapat sehingga ada sirkulasi udara, dan berdasarkan prinsip FEFO. Petugas harus sellau mencatat suhu lemari es dan freezer, memeriksa kondisi kondisi VVM dan indikator pembekuan 2 kali dalam sehari pagi dan sore hari.
Stabilitas Vaksin,
Aktifitas Selama Penyimpanan Penyimpanan Vaksin disimpan pada lemari es pada suhu minus atau 20C-80C Pemantauan suhu di RSUP Fatmawati Fatmawati dilakukan setiap hari, termasuk pada hari libur Contoh penyimpanan vaksin di dalam lemari es
Cold chain
Chiller / Freezer
Bukan Kulkas Makanan ?
Tidak direkomendasikan: Suhu tidak stabil Setting penataan tidak aman, mudah jatuh
PEDOMAN PENGELOLALAN VAKSIN
5. Distribusi Vaksin •
•
Distribusi dari Dinas Kesehatan Provinsi berdasarkan permintaan resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Distribusi dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota ke Puskesmas menggunakan Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat. Distribusi vaksin dari puskesmas ke tempat pelayanan dibawa dengan menggunakan vaksin carier yang diisi cool pack.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pendistribusian vaksin meliputi : •
•
•
Pendistribusian vaksin harus memperhatikan kondisi Vaccine Vial Monitor (VVM), tanggal kedaluwarsa Setiap kegiatan distribusi vaksin menggunakan cold box yang berisi cool pack untuk vaksin TT, DT, Hepatitsi B, serta cold pack untuk pasien BCG, Campak dan Polio. Pengemasan Pengemasan vaksin vaksin sensitif beku harus dilengkapi dilengkapi dengan dengan indikator indikator pembekuan pembekuan
PENDISTRIBUSIAN VAKSIN Vaksin didistribusikan ke masing-masing depo di RSUP Fatmawati Fatmawati menggunakan Cold box yang diisi cold pack
(A)
(B)
Keterangan : (A) cold box (B) cold pack
Pendistribusian Vaksin di di RSUP Fatmawati Fatmawati
PEDOMAN PENGELOLALAN VAKSIN
6. Penggunaan / Pemakaian Vaksin •
Pemakaian vaksin harus memperhatikan kondisi VVM dan waktu kedaluwarsa. .
Perlu diperhatikan jangka waktu maksimal pemakaian vaksin yang sudah dibuka.
Vaccine Vial Monitor (VVM)
Cycle Cycle - Vaccine accine Vial Monitor Monitor (VVM) (VVM)
Vaccine Vial Monitor (VVM)
Vaccine Vial Monitor (VVM)
PEDOMAN PENGELOLALAN VAKSIN
7. Penghapusan dan Pemusnahan Vaksin Kriteria vaksin yang dihapuskan adalah vaksin yang telah
rusak, serta vaksin yang kedaluawarsa. Kerusakan vaksin yang ditandai dengan : VVM-nya berubah menjadi C dan D. Vaksin peka pembekuan pembe kuan yang pernah mengalami pembekuan. Vaksin kedaluwarsa adalah vaksin yang belum terpakai tetapi sudah lewat kedaluwarsa. .
PEDOMAN PENGELOLALAN VAKSIN
8. Pencatatan / Pelaporan •
•
Pencatatan dan pelaporan merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka rangka pengelolaan vaksin secara secara tertib tertib baik sejak diterima,disimpan,didistribusikan diterima,disimpan,didistribusik an maupun yang digunakan di unit pelaya pe layanan. nan. Pelaporan Pelaporan vaksin disetiap tingkatan dilakukan oleh instalasi farmasi/pengelola obat. Pelaksana pelayanan imunisasi wajib melakukan pencatatan pencatatan terhadap pelayanan pelayanan imunisasi yang dilakukan.
PEDOMAN PENGELOLALAN VAKSIN
9. Monitoring •
•
•
Setiap akhir bulan atasan langsung pengelola vaksin melakukan monitoring administrasi administrasi dan fisik vaksin serta ser ta logistik lainnya. Hasil monitoring dicatat pada kartu stok dan dilaporkan secara berjenjang bersamaan dengan laporan cakupan imunisasi. Monitoring persediaan vaksin dapat dilakukan menggunakan buku stok vaksin untuk mencatat jenis, jumlah, nomor batch, masa kedaluawarsa vaksin, keluar masuk vaksin, dan kondisi indikator indikator paparan suhu.
Deteksi Keaslian Vaksin Saat menerima produk vaksin: Lakukan cek berikut •
Peroleh dari jalur RESMI baik distributor atau Rumah Sakit yang terstandar (Akredited)
•
Selalu cek gradasi VVM
•
Selalu cek keutuhan segel asli vaksin
•
Periksa tanggal kadaluarsa vaksin
•
•
•
Periksan dan Bandingkan antara kemasan kemasan luar dengan vial vaksin – ada kesamaan? Atau bandingkan dengan sediaan original yang masih tersedian stok (jika ada) – sama? HARGA ?
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN •
•
•
Pengelolaan Pengelolaan vaksin meliputi kegiatan kegiatan perencanaan, pengadaan, penyimpanan penyimpanan dan pendistribusian, penggunaan, pencatatan pencatatan dan pelaporan serta monitoring. Pengelolaan vaksin di RSUP Fatmawati sudah memperhaikan kondisi suhu penyimpanan sesuai dengan pedoman pengelolaan yang ada. Waspadai Vaksin Palsu!
SARAN •
Diperlukan pengawasan yang lebih ketat dan pemisahan penyimpanan vaksin dengan obat lain dilengkapi dengan kartu stok didekatnya.
Terimakasih - Thank Thankss - gracia graciass -
- 谢谢 - salama - teşekkür ederim - 감사합니다 - gratias salamatt - merc mercii - grazie grazie ณขอบคณ Vielen cảm ơn bạn - คณขอบค Vielen Dank - matur nuwon nuwon -