TEORI, METODA, DAN APLIKASI KARYA ARSITEKTUR TADAO ANDO Wiwit Setyowati Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (UNNES) Kampus Unnes Gd E4, Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229 email: email:
[email protected]
A bs tract: Theory, method, and application of Tadao Ando studied to comprehending Ando’s architecture masterpiece. The research method with content analysis to primary archives data. Tadao Ando Tadao Ando introduce ‘Self Enclosed Modernity’ theory. theory. In this theory contain with components, that is space and shintai, individualism, abstract and representative, nature and architecture, material, geometry, symmetric and assymmetric, minimalism, and also draw and technology. To apply the theory need method so that seen in its architecture masterpiece application. From this study seen continuity in formulate theory, through with method into its masterpiece design.
Keywords : Theory, Method, Application,Tadao Ando Abstrak: Teori, metoda, dan aplikasi karya Tadao Ando dikaji untuk memahami karya
arsitekturnya. Pengkajian dilakukan dengan metoda content analisis terhadap data-data arsip tertulis primer. Tadao Ando memperkenalkan teori ‘Self Enclosed Modernity’ dimana didalamnya mengandung komponen ruang dan shintai, individualisme, abstract dan representatif, arsitektur dan alam, material, geometri, simetri dan asimetri, minimalis, serta gambar dan teknologi. Dalam mengaplikasikan teori tersebut diperlukan metoda sehingga terlihat di dalam aplikasi karya arsitekturnya. Dari pengkajian ini terlihat kesinambungan dalam menjabarkan teori melalui metoda kedalam desain karyanya. Kata Kunci: Teori, Metoda, Aplikasi, Tadao Ando
PENDAHULUAN
mengelilingi Eropa dan Amerika mengubah jalan
Memahami karya seorang arsitek dan mengetahui
bagaimana
arsitek
tersebut
hidupnya.
Gedung-gedung
karya
arsitek
terkenal yang dilihatnya dalam perjalanannya
melakukan perancangan atas karyanya, dapat
tersebut mendorongnya
dilakukan dengan cara melihat lebih dalam
arsitek,
tentang teori dan konsep yang dipegang arsitek
belakang pendidikan formal sebagai arsitek.
tersebut, menelaah metoda yang digunakan
Sejak saat itu Tada Tadao o Ando selalu
dalam merancang karyanya, serta mengkaji
dan merasakan setiap karya arsitektur yang Ia
aplikasi dari teori dan metoda pada karya-
singgahi.
karyanya. Begitu juga untuk dapat memahami
pengalaman
karya-karya
rancangan
Tadao
menuangkannya ke dalam karyanya.
memahami
bagaimana
Ando
Ando
dan
melakukan
perancangan atas karya-karyanya.
padahal
Ando
Ia
menjadi
tidak
mempunyai
menyimpan
intuisinya
itu
seorang latar
mengamati
pengalamandan
berusaha
Sejak mulai berkarir pada tahun 1968 Tadao Ando telah banyak menghasilkan karya.
Tadao Ando adalah salah seorang tokoh
Karya Ando beragam, dari rumah tinggal, kantor,
dalam perkembangan arsitektur Jepang. Cita-
bangunan komersial, bangunan religi, seni, dan
cita awalnya adalah ingin menjadi seorang
budaya, bangunan publik, hingga bangunan
petinju
menjadi
sementara. Ando juga telah menerima beberapa
perjalanannya
penghargaan internasional sebagai pengakuan
seorang
profesional.
Ando
petinju,
namun
sempat
Teori, Metoda dan Aplikasi Karya Arsitektur Tadao Ando – Wiwit Setyowati
81
atas "keterampilan arsitekturnya", antara lain:
dilakukan
Annual Prize, Japanese Cultural Design Prize
teorinya tersebut.
(1983), Alvar Aalto Medal (1985), Gold medal
3.
Ando
untuk
mengaplikasikan
Tahap aplikasi karya. Tahap ini
untuk
Academie Francaise de I’Architecture (1989),
melihat
teori-
Pritzker Price (1995), Gold medal Royal Institute
metoda-aplikasi terhadap karya arsitektur
of British Architects-RIBA (1997), Gold Medal
Tadao Ando.
kesinambungan
antara
American Institute of Architects-AIA (2002) dll. Dalam merancang karya bangunan
TEORI TADAO ANDO
nya Ando selalu berpegang kepada konsep ruang
yang
didapatnya
dari
pengalaman-
Penelitian terlihat
terhadap
bahwa
data-data
Tadao
Ando
primer
berusaha
pengalaman ketika merasakan karya arsitektur.
memperkenalkan suatu teori modernisme yang
Konsep dan teori Ando dapat dilihat dalam
disebutnya sebagai “Self Enclosed Modernity”
buku-buku yang ditulis Ando ataupun dari
yang terungkap dalam berbagai tulisan yang
wawancara yang dilakukan terhadap Ando. Teori
ditulis sendiri ataupun arsip wawancara yang
tersebut selalu diaplikasikan ke dalam karya-
dilakukan terhadapnya. Teori Ando ini berbeda
karya
metoda
dari apa yang dikenal luas di masyarakat
pendekatan tertentu. Sehingga disini perlu dikaji
sebagai modernisme. Self Enclosed Modernity
lebih
teori,
Ando berarti segala sesuatu dibangun di antara
metoda, dan aplikasi karya arsitektur Tadao
unsur regionalisme yang kritis dan berakar pada
Ando.
budaya, dimana segi fungsi dan rasionalisasi
bangunannya
lanjut
dengan
mengenai
suatu
kaitan
antara
sebagai bagian dari modernisme juga terpenuhi, METODE
serta dalam kesatuan antara tempat tinggal dan
Secara garis besar penelitian mengenai teori, metoda, dan aplikasi karya
arsitektur
alam yang hilang dalam proses modernisasi (Tadao Ando, 2002).
Tadao Ando menggunakan metoda analisis isi
Teori Self Enclosed Modernity yang
(content analysis). Adapun tahapan-tahapan
diperkenalkan oleh Tadao Ando ini mengandung
yang dilakukan meliputi:
beberapa komponen, yaitu:
1.
Tahap pengumpulan data Primer. Dalam content analysis, analisa dilakukan terhadap
2.
Ruang dan shintai dalam arsitektur
data-data kearsipan primer yang ditulis
Hubungan antara jiwa raga seperti yang
sendiri oleh Ando ataupun dari wawancara
terdapat dalam shintai juga dijumpai dalam
yang dilakukan terhadap Ando. Hal ini untuk
ruang. Suatu tempat bukanlah ruang yang
mengkaji
absolute
teori
esensial
yang
dipegang
tetapi
juga
sebuah
heterogen,
terkandung di dalam teorinya.
dengan keseluruhan sejarah, budaya, iklim,
Tahap pembahasan metoda perancangan.
topografi
Setelah teori dan komponen-komponennya
kesatuan terutama terhadap manusia sebagai
didapat, kemudian dilakukan pembahasan
pengguna
bagaimana
mengarahkan
82 JURNAL
perancangan
yang
dan
memiliki
yang
Ando, beserta komponen- komponen yang
metoda
bermakna,
ruang
urbanisme
ruang.” orang
TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume 11 – Januari 2009, hal: 81 – 92
yang
(Ando, yang
keterkaitan
membentuk
1995). datang
Ando ke
bangunannya dan merasakan
pengalaman
Arsitektur dan Alam
ruang di dalamnya. Ando berusaha menciptakan
Arsitektur harus memelihara hubungan
suatu ruang yang tidak sekedar fungsional tetapi
nyata dengan alam sekitarnya. (Ando, 1995)
juga nyaman dan m enyenangkan bagi manusia,
Dalam karyanya, alam selalu berperan penting
serta
terutama
dapat
dinikmati
keindahannya
sebagaimana manusia menikmati karya
seni
lain seperti musik maupun puisi.
dalam
mendalam
yang
seringkali
perasaan
hilang
akibat
teknologi. Dengan memanfaatkan potensi alam disekeliling
Individualisme
bangunan,
Ando
berusaha
menciptakan suatu bangunan yang mampu
Arsitektur tidak hanya peradaban
membangkitkan
tetapi
juga
menjadi milik
budaya.
Arsitektur
membangkitkan sensitifitas manusia terhadap alam sekitar.
menjadi nyata hanya pada latar belakang sejarah, tradisi, iklim, dan faktor alam lainnya.
Material Cahaya yang masuk kedalam ruang
Ando berusaha melawan universalisasi yang
menciptakan
mengarah ke homogenisasi. (Ando, 1995). Dari sini dapat dilihat bahwa aspek terbaik
yang
dapat
diterapkan
dari
Post
Modernisme versi Ando adalah kemampuannya dalam melawan universalisasi. Perlu adanya suatu yang sifatnya lebih individual
karena
pengaruh
yang
diberikan
suasana cahaya
akibat terhadap
material tersebut (Ando, 1995). Material asli, yaitu material – material pokok seperti beton atau kayu yang belum dicat merupakan salah satu elemen penting dalam karya arsitektur Ando.
setiap orang tidaklah sama.
perubahan
Ando
tidak
hanya
mengekspresikan
material asli tetapi juga mengolahnya dengan paduan elemen lain dan finishing yang halus
Abstrak dan Representatif Suatu representatif
bangunan dengan
kondisi
hendaknya lingkungan
di
untuk menghasilkan makna suatu ruang. Geometri
sekitarnya meskipun dari luar lebih tampak
Bentuk geometri murni seperti yang
abstrak. (Ando, 1995) Tadao Ando berusaha
ditunjukkan pada Panthenon menurut Ando
mengintegrasikan
dan
adalah rangka dasar dari keberadaan arsitektur.
abstrak, dimana dari luar karyanya tampak
Geometri dapat berupa suatu volume seperti
berupa
sedangkan
platonik solid, namun seringkali berupa rangka
dalamnya lebih representatif dan menyimpan
tiga dimensi, yang terakhir ini di rasakan oleh
berbagai hal spesifik yang terkait dengan fungsi
Ando sebagai satu bentuk geometri yang paling
bangunan dan aktivitas di dalamnya. Abstrak
murni. Suatu bentuk geometri berperan untuk
disini merupakan suatu bentuk estetika yang
menampakkan logika alam yang tak tampak.
didasarkan
dan
Bentuk geometri adalah suatu bentuk arsitektur,
transparansi konsep. Sedangkan representatif
dengan menampilkan bentuk geometri pada
adalah sesuatu yang berkaitan dengan sejarah,
alam melalui abstraksi, suatu kesadaran akan
budaya, iklim, topografi, kemasyarakatan dan
alam ditampakkan. Jadi geometri
kondisi kehidupan.
bagian
abstraksi
pada
antara
representatif
geometris,
kejelasan
logika
Teori, Metoda dan Aplikasi Karya Arsitektur Tadao Ando – Wiwit Setyowati
arsitektur
ditampilkan
sebagai untuk
83
menyadarkan menusia akan alam sekitarnya.
ditemukannya hubungan antar tiap
rencana
yang tidak dapat dipahami secara Simetri dan Asimetri
dengan
penggambaran
2
penuh
dimensi.
Ando
“Semua denah bangunan awalku adalah
mencoba menggabungkan secara singkat dan
simetris, seiring dengan berjalannya waktu,
mengekspresikan karyanya dalam satu gambar.
kesimetrisan dari denah – denah tersebut
Secara
berangsur – angsur melemah”. (Ando, 1995).
perspektif,
Pada
memasukkan rencana gambar dalam skala
karya
awalnya
Ando
cenderung
menerapkan kesimetrisan tetapi selanjutnya ia
serentak
aksonometri
hanya
dapat
penggambaran
menjadikannya
dimensi
karya
yang
menarik
kadang
kala
Setiap bagian dari ruang arsitektur
penataan yang sederhana akan lebih efektif dan suatu
dan
potongan,
berbeda untuk menyatakan detail (Ando, 1995).
beralih pada sesuatu yang sifatnya asimetris. Ando merasa sesuatu yang kompleks dalam
menyajikan
dipahami yang
ketika
memiliki
dikombiasikan
metode
kualitas
untuk
tiga
mendapat
(Ando, 1995). Dalam karyanya, Tadao Ando
pemahaman
menyeluruh.
berusaha mengelabui anggapan orang yang
penggunaan
teknologi,
mengalami
tampak
menyangkal bantuan kreativitas yang diberikan
sederhana, simbolis, atau simetris dari bagian
oleh komputer. Arsitek hendaknya tidak hanya
luar namun sebenarnya kompleks di dalamnya.
bergantung pada komputer, tetapi ia harus
ruangnya.
Apa
yang
fleksibel. Minimalis
Tadao
adalah
dengan
Ando
tidak
bagian
dari
pengetahuan yang mana hendaknya bukan kita
Suatu dalam
Teknologi
Berkaitan
ketiadaan
ruang
sebagai
ornamen upaya
diciptakan
menyadarkan
dikuasai teknologi tetapi kitalah yang menguasai teknologi.
manusia akan apa yang di dapat dari suatu ketiadaan ornamen tersebut (Ando, 1995). Ando
METODA PERANCANGAN ANDO
membatasi seminimal mungkin material yang digunakan, menyederhanakan ekspresi sampai batas maksimal, menghindari segala bentuk yang sifatnya non esensial dan mengutamakan jalinan proses dalam
ruang terutama
bagi
kebutuhan manusia.
Teori Self Enclosed Modernity
Ando
yang telah ditelaah tersebut diatas, diolah dengan
cara-cara
perancangan
tertentu,
sehingga menghasilkan aplikasi karya arsitektur Ando. Metoda perancangan merupakan cara – cara yang dilakukan untuk
mengaplikasikan
teori.
Gambar dan teknologi komunikasi
Dalam pemahaman Ando akan ruang
diantara manusia yang menyangkut arsitektur .
dan untuk menyatukan antara jiwa dan raga
Maksud dari seorang desainer dapat dilihat dari
sebagaimana terwujud dalam konsep shintai ,
gambarnya, dimana tanpa itu arsitektur tidak
dilakukan dengan metoda:
akan terwujud. Metode konvensional dalam
1. Mengintegrasikan
Gambar
berarti
suatu
menggambar adalah proyeksi ruang arsitektur 3 dimensi ke dalam 2 dimensi. Akan tetapi saat ini metode tersebut kurang tepat terutama sejak
84 JURNAL
antara
ruang
dalam
arsitektur Barat dan Jepang; 2. Memberikan makna pada ruang, dengan mengaitkan
keseluruhan
TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume 11 – Januari 2009, hal: 81 – 92
sejarah
dan
budaya tradisional Jepang (Nitschke, 1993).
2.
Ando berusaha untuk menyesuaikan diri dengan alam dan merubah makna alam melalui
3.
1.
4.
2.
Memasukkan unsur cahaya alam dalam
4.
5.
Membatasi seminimal mungkin material
Menghindari segala bentuk yang sifatnya
Mengutamakan jalinan proses dalam ruang terutama bagi kebutuhan manusia;
6.
Menghindari
ornamen
diciptakan
Ando
Memberikan unsur air dalam bangunannya
dalam
yang dipercaya dapat memberi warna
menyadarkan manusia akan apa yang di
dalam
dapat
kehidupan
dan
memberikan
kekuatan menstimulasi imajinasi; 3.
penggunaan
non esensial; 5.
bangunannya;
dengan
yang digunakan;
ruang dalam suatu bangunan. Hal ini Ando lakukan dengan metoda:
terlihat
metode :
arsitektur, sehingga alam menjadi bagian yang turut membantu dalam penciptaan pengalaman
Minimalis,
ruangnya
dari
suatu
sebagai
upaya
ketiadaan
ornamen
tersebut.
Membuat bukaan jendela dan pintu selebar
Metoda Ando untuk menuangkan idenya
bidang untuk memasukkan ruang luar
dalam mendesain bangunan ke dalam gambar
(alam) ke dalam bangunannya;
dan teknologi adalah dengan menggabungkan
Meletakkan
massa
bangunan
sesuai
secara singkat dan mengekspresikan karyanya
dengan kontur;
dalam
Memanfaatkan potensi alam di sekeliling
menyajikan potongan, persperktif, aksonometri
bangunan, sehingga bangunan mampu
dan kadang kala memasukkan rencana gambar
membangkitkan
dalam skala berbeda untuk menyatakan detail.
sensitifitas
manusia
satu
gambar.
Secara
serentak
terhadap alam sekitar. Metoda
yang
digunakan
dalam
APLIKASI KARYA TADAO ANDO
penggunaan material adalah:
Tujuan dari analisa aplikasi karya arsitektur
Menggunakan material asli yaitu material-
adalah untuk melihat penerapan teori dan
material pokok seperti beton atau kayu
metoda yang dipakai, sehingga dapat melihat
yang belum dicat;
kesinambungan
2.
Memadukan dengan elemen lain;
terhadap karya arsitektur Tadao Ando.
3.
Mengolah dengan finishing halus untuk
1.
menghasilkan makna tunggal suatu ruang.
antara
teori-metoda-aplikasi
Ruang dan Shintai dalam Arsitektur
Metoda dalam pengaplikasian bentuk:
Aplikasi
dari
integrasinya
adalah
1.
Menggunakan bentuk geometri murni;
perpaduan
2.
Melakukan
geometri
dengan material kaca yang membentuk dinding
sebagai simbolisme abstraksi elemen –
geser yang berfungsi sebagai pintu (gambar 1).
elemen alam di sekitar bangunan.
Material
komposisi
bentuk
Metoda Simetri dan Asimetri dilakukan dengan cara: 1.
Mengelabui
memasuki ruangannya.
orang
yang
kaca
berupa
adalah
garis
horisontal
elemen
yang
diperkenalkan oleh Arsitektur Barat sedangkan dinding
pengalaman
bingkai
geser
merupakan
pembatas
ruang
dalam Arsitektur Tradisional Jepang. Sehingga dengan adanya dinding geser ini menciptakan
Teori, Metoda dan Aplikasi Karya Arsitektur Tadao Ando – Wiwit Setyowati
85
suatu
kesinambungan
ruang
dimana
mewujudkan konsep shintai dalam
ruang
Arsitektur dan Alam Cahaya Bayangan dan Bentuk Cahaya merupakan faktor penting untuk
dengan memadukan Arsitektur Barat & Jepang, selain itu berfungsi untuk membingkai ruang luar
dapat
mendramatisir
menjadi ruang dalam.
Arsitektur Tradisional Jepang, pencahayaan tak langsung
GALLERIA (akka) Chuo-ku, Osaka (1985-1988)
suatu
merupakan
ruang.
Dalam
karakteristik
dasar
pencahayaan Jepang (Richard Pare, 1996). Hal tersebut juga terlihat mempengaruhi desain karya
Ando.
Detail-detail
bukaan
berupa
penambahan bentuk-bentuk seperti tritisan pada jendela
mampu
menghalangi
masuk
secara
langsung,
membentuk
bayangan
cahaya
sehingga
yang
yang dapat
indah
pada
interiornya. Pemanfaatan cahaya yang jatuh dan masuk melalui bouvenlight di dekat lantai untuk menimbulkan
kesan
tersendiri
pada
ruang
dalam (gambar 3). Hal itu terlihat pada beberapa rumah tinggal yang didesainnya, selah satunya pada Azuma House. Gambar 1. Material kaca yang membentuk dinding geser sebagai pintu
Pemberian makna pada ruang dilakukan dengan mengaitkan keseluruhan sejarah dan budaya Jepang. Salah satu aplikasinya adalah tetap mempertahankan tatami pada karyanya (gambar 2), terutama pada rumah tinggal. I House Ashiya Hyogo (1985-1988)
Cahaya Langsung Cahaya Pantulan Gambar 3. Pemanfaatan cahaya melalui bouvenlight pada lantai (Azuma House)
Penggunaan atap lengkung fiber glass mampu memberikan penerangan pada ruangKet: 6. Court 10. Bedroom 7. Living room 11. Tatami room 8. Dining room 12. Garage
ruang
di
86 JURNAL
(gambar
4).
Hal
ini
memberikan efek cahaya yang menarik dapat di tampilkan.
Gambar 2. Ruang Tatami
bawahnya
Salah
Yamaguchi House.
TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume 11 – Januari 2009, hal: 81 – 92
satunya
terlihat
pada
dipercaya
dapat
kehidupan
dan
memberi
warna
memberikan
dalam kekuatan
menstimulasi imajinasi. Air
Cahaya Pantulan Cahaya Langsung
Gambar 4. Permainan cahaya melalui atap fiber glass (Yamaguchi House)
Selain konsep modern yang
terlihat
pada penggunaan fiberglass sebagai mediator cahaya, konsep tradisional juga dapat dilihat pada pantulan cahaya yang masuk melalui jendela.
Hampir
semua
bangunan
Ando
Gambar 5. Unsur air (Church on the Water)
Pemanfaatan
alam
di
sekeliling
bangunan
mengaplikasikan permainan cahaya (gambar 4a).
potensi
Menyatunya manusia dan alam juga merupakan salah satu dari budaya arsitektur Jepang. Manusia harus menjaga yang
harmonis
dengan
hubungan
alam
Menyatunya ruang luar dan ruang
semesta. dalam
dengan bukaan jendela dan pintu selebar bidang dengan berbagai bentuk merupakan perwujudan aplikasinya (gambar 6). Tadao Ando Church of the Light
Naoshima Contemporary Art Museum
berusaha memasukkan ruang luar (alam) ke dalam bangunannya.
Multi Purpose Hall Bukaan lebar seluas bidang RAIKA Headquarters Building
Azuma House
Gambar 4. Permainan cahaya pada karya arsitektur Tadao Ando
Unsur air Dalam aplikasi karyanya, Tadao Ando juga
Gambar 6. Bukaan lebar seluas bidang Children’s Museum)
memasukkan unsur air dalam bangunannya
Salah satu karakteristik karya Tadao
(gambar 5). Hal ini dilakukan karena unsur
air
Ando adalah menyesuaikan diri dengan alam. Di
Teori, Metoda dan Aplikasi Karya Arsitektur Tadao Ando – Wiwit Setyowati
87
dalam meletakkan massa bangunan dibuat sedemikian
rupa
sehingga
menyesuaikan
Material Tadao Ando dalam aplikasi pada karyanya,
keadaan kontur. Ando tidak melakukan cut and
menggunakan
fill tanah. Dengan adanya penyesuaian kontour
material pokok. Tadao Ando identik dengan
ini maka tidak jarang terdapat ruang-ruang yang
penggunaan
‘’terkubur’’ pada karya Ando. Salah satunya
karyanya (gambar 9). Karena keidentikannya ini
terlihat pada Onishi House (gambar 7).
maka beton pada karya Ando, biasa disebut
material
asli,
material
yaitu
beton
pada
material-
karya-
sebagai beton Ando.
Ruang ter kubur
Beton Ando pada Church of the Light
Beton Ando pada Museum of Literature
Gambar 7. Penyesuaian Kontur Gambar 9. Beton Ando
Terlihat memanfaatkan
usaha potensi
Ando alam
di
dalam
Selain beton, Ando juga menggunakan
sekeliling
material pokok seperti kayu yang belum dicat
bangunan dan memasukkan unsur-unsur alam
(gambar 10).
kedalam bangunan melalui courtyard ataupun garden (gambar 8, sehingga dapat merasakan kedekatannya dengan alam. Salah satu karya Ando yang memakai courtyard adalah Azuma Hose,
dimana
courtyard
didesain
menjadi
orientasi ruang-ruang disekitarnya. Sedangkan salah satu karya Ando yang mengaplikasikan garden adalah Lee House.
Kayu pada Japon Expo ‘92
Kayu pada Museum of Wood
Gambar 10. Material kayu yang belum di cat
Dalam mengaplikasikan material pada karyanya, Tadao Ando memadukan material pokok (Betn Ando atau kau yang belum dicat)
Courtyard sebagai pusat orientasi ruangruang Azuma House
dengan elemen lain (gambar 11).
Paduan Beton, dan GlassBloks Ishihara House Garden pada Lee House
Gambar 8. Keberadaan courtyard dan garden
88 JURNAL
Paduan Batu, Kaca, Besi, dan Beton pada Old/New Restaurant
Gambar 11. Paduan material pokok dengan elemen lain
TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume 11 – Januari 2009, hal: 81 – 92
Ando juga memfinish halus material untuk menghasilkan Salah
makna
satu
tunggal
contohnya
suatu
menggunakan bentuk dasar Geometris Persegi
ruang.
Empat. Dengan panjang 5,9 meter dan lebar 1,6
untuk
meter. Yang dipotong dinding tegak dengan
adalah
mempertegas makna ruang pada Water Temple,
O
sudut 15 (gambar 13).
Awajishima. Pemberian finishing warna merah sebagai warna tradisional Budha diaplikasikan disini (gambar 12).
Gambar 13. Bentuk Geometris pada denah Church of the Light
Gambar 12. Makna tunggal suatu ruang
Geometri Penggunaan bentuk-bentuk geometris murni menjadi bagian tak terpisahkan dari konsep dasar Tadao Ando dalam merancang karyanya. Keteraturan itu sering muncul pada olahan denah, maupun gubahan tampak (gambar 13 &
Gambar 14. Bentuk Geometris pada tampak Church of the Light
Komposisi bentuk-bentuk geometris pada bangunan karya Tadao Ando banyak diwarnai dengan bentuk-bentuk persegi empat, bidangbidang yang membentuk sudut, serta lingkaran. Hal ini dilakukan baik pada aplikasi denah maupun tampak. Sebagai contoh, salah satunya pada Soseikan-Yamaguchi House Komposisi bentuk murni berupa empat persegi panjang dan lingkaran terlihat dari tampak (gambar 15).
14). Bentuk-bentuk
geometris
dalam
Arsitektur
Jepang merupakan implementrasi dari kesan hening yang banyak terdapat dalam arsitektur Jepang.
Antara
lain
dalam
bentuk
bidang
geometris yang timbul dari garis-garis tegak datar yang terbentuk oleh rangka, kolom, dan balok yang menjadi kerangka dari bidang. Dari geometri adalah
dapat lingkaran,
diketahui dan
wujud
deretan
beraturan
segi-banyak
beraturan (yang memiliki sisi-sisi atau sudut
Gambar 15. Komposisi bentuk Geometris pada Soseikan-Yamaguchi House
yang sama), yang tak terhingga banyaknya dan dapat dilukiskan dalam lingkaran tersebut. Dari
Selain
hal tersebut yang paling jelas adalah wujud-
Collezione
wujud primer, lingkaran, segitiga dan bujur
denah hingga denah jadinya. Bentuk lingkaran
sangkar.
kemudian
ini tetap eksis terlihat pada bangunan jadinya.
berkembang menjadi bentuk-bentuk "platonik
Bentuk lingkaran ini dikomposisikan dengan
solid", seperti silinder, kubus, bola, kerucut
persegi empat dan bidang yang membentuk
maupun piramida. Denah Church of The Light
sudut (gambar 16).
Wujud
dasar
tersebut
Teori, Metoda dan Aplikasi Karya Arsitektur Tadao Ando – Wiwit Setyowati
itu
komposisi
terlihat
dari
lingkaran
coretan
pada
pembuatan
89
Minim material pada Okusu House
Gambar 16. Komposisi bentuk Geometris pada Collezione
Bentuk Esensial Church on the Water
Simetri dan Asimetri Dalam aplikasi karya-karyanya, Ando mengelabui pengalaman orang yang memasuki karyanya. Banyak karya Ando yang tampak simbolis atau simetris diluarnya namun begitu
No Ornamen Azuma House
memasuki bagian dalam bangunannya akan di jumpai keasimetrisan (gambar 17), dengan kata lain apa yang tampak sederhana dari luar namun sebenarnya kompleks di dalamnya, salah satu contohnya dapat dirasakan dalam
Mengutamakan proses kebutuhan manusia Kidosaki House
Gambar 18. Minimum material
Gambar dan Teknologi Ando
berusaha
menggabungkan
secara
singkat dan mengekspresikan karyanya dalam 1 gambar.
Atelier in Oyodo II.
Sketsa konsep
Potongan
Denah Lantai 2 Maket
Gambar 17. Atelier in Oyodo II
Sketsa Konsep
Minimalis Dalam aplikasi pada karya-karyanya, Tadao Ando membatasi seminimal mungkin material yang digunakan, menghindari segala bentuk
yang
sifatnya
non
esensial,
serta
mengutamakan jalinan proses dalam ruang terutama bagi kebutuhan manusia (gambar 18).
90 JURNAL
Denah lantai 1 dan 2 Gambar 19. Sketsa Konsep Vitra Seminar House, German
TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume 11 – Januari 2009, hal: 81 – 92
Dalam rencana Vitra Seminar House German,
terdapat
komponen-komponen
terlihat kesatuan antara Maket serta Gambar
mendukung
Sketsa
komponen
konsep
massa
bangunan,
serta
dan ini
memperjelas. yaitu
Komponendan
individualisme,
Ando dalam membentuk dan meletakkan massa
arsitektur dan alam, material, geometri, simetri
bangunan, garis-garis yang ditarik sehingga
dan asimetri, minimalis, serta gambar dan
membentuk
dan
teknologi. Dalam proses mengaplikasikan teori,
berusaha
Ando melalui suatu cara (metoda) perancangan
orientasi
untuk
bangunan.
perletakan Ando
mengekspresikan dengan menggabungkan dari
yang
sketsa, potongan, hingga maket.
diperkenalkannya.
Sebagai contoh lain salah satunya terlihat pada
perencanaan
Church
of
the
Light.
Kesatuan antara Maket, Gambar Sketsa konsep
sesuai
dan
shintai ,
potongan. Dari sini dapat kita lihat perencanaan
sudut
abstract
ruang
yang
dengan Sehingga
representatif,
teori Teori
yang Ando –
Metoda perancangan Ando – Aplikasi karya bangunan Ando merupakan suatu proses yang berkesinambungan.
bangunan, dan detail interior terlihat disini. Dari sini dapat kita lihat perencanaan Ando dalam
DAFTAR PUSTAKA
membentuk
Dal Co, Francesco, 1995. Tadao Ando Complete Works.. China: Phaidon Press Limited, English Edition.
bangunan,
dan
dalam
merencanakan detail pencahayaan pada interior bangunan.
Nitschke, Gunter, 1993. From Shinto to Ando. London: Academy Editions. Pare, Richard, 1996. The Colours of Light. China: Phaidon Press. Sanghyun
Sketsa konsep bangunan
http://www.andotadao.org
Snyder, James C., 1979. Introduction to Architecture. McGraw-Hill, Inc
Maket
Toy,
Sketsa konsep detail Interior
Lee
Maggie, 1994. Aspect of Minimal Architecture. London: Architectural Design July-Augustus Vol. 64 No. 7/8.
Detail Interior
Gambar 20. Konsep Church of The Light
PENUTUP Bangunan karya Tadao Ando merupakan aplikasi dari teori “Self Enclosed Modernity” yang diperkenalkan Ando. Di dalam teori
ini
Teori, Metoda dan Aplikasi Karya Arsitektur Tadao Ando – Wiwit Setyowati
91
92 JURNAL
TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN, Nomor 1 Volume 11 – Januari 2009, hal: 81 – 92