ACARA II DENSITAS DAN BOBOT JENIS A. Tujuan juan Prakt Praktiku ikum m Tujuan praktikum dari Acara Acara II “Densitas dan Bobot Jenis” adalah 1. Menentukan Menentukan densitas densitas dan bobot bobot jenis jenis bahan bahan pangan pangan berbent berbentuk uk cairan. cairan. . Menent entukan bulk density dan density dan bobot jenis biji!bijian dan tepung!tepungan.
". Menget Mengetahu ahuii pengar pengaruh uh tingkat tingkat kematang kematangan an terhadap terhadap densitas densitas dan bobot bobot jenis bahan pangan. B. Tinj Tinjau auan an Pus Pusta taka ka
#aporan penelitian ini mendeskripsikan karakteristik $isika!kimia dari tepung dan pati pisang pisang kapas %ang meliputi kapasitas pen%erapan air dan min%ak min%ak&& 'aktu 'aktu basah& basah& dan densita densitass kamba kamba untuk untuk karakt karakteris eristik tik $isikn% $isikn%a. a. (arameter %ang diamati untuk karakteristik $isik dari tepung dan pati pisang kapas meliputi kapasitas pen%erapan air dan min%ak& densitas kamba& dan 'aktu basah& sedangkan untuk karakter kimian%a adalah kadar air& kadar abu& kadar lemak& kadar protein& protein& dan dan kadar kadar karboh karbohidrat. idrat. Densitas Densitas kamba kamba adalah adalah massa massa par!ti par!tikel kel %ang %ang menemp menempati ati
suatu suatu
unit unit
)olume )olume
tertent tertentu. u.
*+ohmah& ,1-. Densitas air adalah sekitar 1,,, kgm ". Berat jenis suatu /at adalah perbandingan rapat /at itu dengan rapat sesuatu /at baku. 0at baku ini untuk cairan biasan%a adalah air pada suhu , 2 dan untuk gas biasan%a adalah udara. 3arena berat jenis adalah perbandingan %ang tidak berdimensi& maka dalam sistem satuan manapun nilain%a adalah sama *Bueche& 1454-. Bulk density density atau densitas kamba merupakan perbandingan antara berat bahan dengan )olume ruang %ang ditempatin%a dan din%atakan dalam satuan gml *Agustina& *Agustina& ,,5-. ,,5-. Menurut Menurut
6irakartak 6irakartakusuma usumah& h&
dkk&
*144-& densitas kamba dari berbagai makanan bubuk umumn%a berkisar antara ,&",!,&5, gml. 7ntuk makanan %ang berbentuk bubuk seperti bubur ba%i& dengan berat partikel %ang sama jika menempati ruang dengan )olume %ang lebih sedikit berarti derajat kamban%a rendah. 8ehingga nilai
densitasn%a menjadi lebih besar jika dibandingkan dengan partikel %ang menempati ruang dengan )olume lebih ban%ak. Densitas kamba %ang kecil akan membutuhkan )olume %ang lebih besar untuk sejumlah kecil bahan sehingga hal ini dapat diartikan bah'a semakin kecil nilai densitas kamba akan semakin sedikit pula kandungan gi/i %ang akan diterima *(ramesta& ,1-. Bulk density ditentukan dengan menggunakan metode dijelaskan oleh 9ara%ana dan 9arasinga *145-. 8epuluh gram masing!masing sampel ditimbang *61- menjadi : ml lulus mengukur silinder. 8ampel itu lembut disadap untuk menghilangkan spasi antara sampel tepung dan ditimbang kembali *6-. Bulk densit% *gml- ;
61; berat sampel sebelum menekan 6 ; berat sampel setelah menekan Bulk density menurun secara bertahap dengan $ermentasi periode. Bulk density adalah re$leksi dari beban sampel tepung dapat memba'a& jika dibiarkan beristirahat langsung satu sama lain. 3epadatan produk olahan mendikte karakteristik 'adah atau paket densit% produk mempengaruhi jumlah dan kekuatan bahan kemasan& tekstur atau mulut merasa *Adebo'ale& ,11-. 3erapatan *density- < suatu /at adalah ukuran untuk konsentrasi /at tersebut dan din%atakan dalam massa per satuan )olume. 8i$at ini ditentukan dengan cara menghitung nisbah *ratio- massa /at %ang terkandung dalam suatu bagian tertentu terhadap )olume bagian tersebut. Bagian ini tidak boleh terlalu kecil juga tidak boleh terlalu besar sehingga kerapatan subbagian didalamn%a tidak terlalu ber)ariasi. =leh sebab itulah& bagian atau daerah %ang kerapatann%a hendak diukur tidak boleh terlalu besar *=lson& 144"-. Bulk density produk pasir tergantung baik pada bahan baku properti *kepadatan& membentuk
komposisi
ukuran
partikel-&
konsentrasi
partikel
dalam
butiran *granula porositas-& dan distribusi ukuran partikel %ang diperoleh di mana )olume ruang intraparticle. =braniak *,,- disajikan perubahan dalam bulk density bahan butiran %ang dihasilkan dari bentonit pengecoran mengacu pada (roses dan peralatan parameter dan 'aktu pembasahan. Dia memperoleh hubungan linear bulk density berubah dengan 'aktu granulasi. >u et al . *144:mempelajari pengaruh kadar air pada batubara aglomerasi dan bulk density. Mereka
mengamati
bah'a
kepadatan
gumpalan
meningkat
dengan
peningkatan kadar air sampai maksimum tertentu& dan berikutn%a mulai jatuh ke ba'ah& sementara bulk density tidur menurun dengan meningkatkan kadar air beberapa minimum dan kemudian mulai tumbuh *?luba& ,,-. De$inisi densitas suatu /at adalah nisbah massa m /at itu terhadap )olume @. Densitas suatu padatan han%a berubah sedikit dengan perubahan!perubahan dalam suhu dan tekanan. 8edangkan densitas suatu gas adalah sangat kuat terhadap suhu dan tekanan. Densitas air pada o2 adalah 1&,,, gcm" *2romer&144-. C. Metodologi 1. Alat
a. Timbangan analitik b. ?elas ukur 1,,, ml c. ?ela/ ukur 1,, ml d. idrometer e. 3uboid besar $. 3uboid kecil g. Beaker glass :, ml h. (etridish i. Termometer j. Jangka sorong k. (engaduk . Bahan a. 8usu *susu 7T& susu pasteurisasi& sari kedelai dan kacang hijau-.
b. Tepung! tepungan *tepung terigu& tepung mai/ena& tepung beras& dan tepung panir-. c. Buah!buahan *tomat matang& tomat setengah matang& tomat matang& pisang mentah& pisang setengah matang dan pisang matangd. Auadest ". 2ara 3erja a. Menentukan densitas dan bobot jenis bahan pangan berbentuk cairan dengan sampel susu berbagai konsentrasi
susu 7T& susu pasteurisasi& sari kedelai& kacang hijau
Dimasukkan dalam gelas ukur
Ditera dengan hidrometer b. Menentukan bulk density dan BJ biji C bijian dan tepung C tepungan Ditentukan densitas dan BJ!n%a
c. Mengetahui pengaruh tingkat kematangan terhadap densitas dan bobot jenis bahan pangan
D. asil dan Pem!a"asan Ta!el #.$ asil (engamatan Densitas dan Bobot Jenis Bahan (angan Berbentuk 2airan
Densitas * 3el.
Bahan
4 dan 1, 11 dan 1 1" dan 1 1: dan 1
8usu 7T 8usu (asteurisasi 8ari kedelai 8ari 3acang ijau
- kgm"
8uhu *,2-
Bobot Jenis *BJ-
1,", 1,, 1,, 1,,
"" ,2 4,2 " ,2 " ,2
1&," 1&,: 1&,: 1&,:
8umberE #aporan 8ementara
3erapatan *density- < suatu /at adalah ukuran untuk konsentrasi /at tersebut dan din%atakan dalam massa per satuan )olume. Densitas adalah pengukuran massa setiap satuan )olume benda. 8i$at ini ditentukan dengan cara menghitung nisbah *ratio- massa /at %ang terkandung dalam suatu bagian tertentu terhadap )olume bagian tersebut. Bagian ini tidak boleh terlalu kecil juga tidak boleh terlalu besar sehingga kerapatan subbagian didalamn%a tidak terlalu ber)ariasi. =leh sebab itulah& bagian atau daerah %ang kerapatann%a hendak diukur tidak boleh terlalu besar *=lson& 144"-. Bobot jenis merupakan massa bahan dibagi massa air %ang isin%a setara dengan isi bahan. Densitas dan bobot jenis bahan!bahan pertanian sangat penting untuk menentukan luas gudang untuk menampung )olume tertentu& masalah transportasi& dan untuk menilai tungkat kemasakan buah. 8erta untuk menguji apakah bahan masih murni dan tidak bercampur dengan bahan lain %ang hampir serupa %ang dapat men%ebabkan mutu bahan menjadi berkurang. 8edangkan bulk densiti adalah densitas dari keseluruhan bahan pangan %ang terdapat dalam 'adah. Besarn%a bulk density berkaitan erat dengan proses! proses pencampuran&& pemindahan& pengangkutan bahan& dan pen%impanan *andajani& ,,"-. Massa jenis /at cair dapat diukur langsung dengan menggunakan alat %ang naman%a hidrometer. 2ara mengetahui massa jenis /at cair adalah dengan memasukkan hidrometer ke dalam /at cair tersebut. asil pengukuran dapat
diperoleh
dengan acuan
semakin
dalam
hidrometer tercelup&
men%atakan massa jenis /at cair %ang diukur semakin kecil. idrometer adalah alat %ang digunakan untuk mengukur berat jenis *atau kepadatan relati$- dari cairanF %aitu& rasio densitas cairan kepadatan air.
2ara penggunaan hidrometer %aitu cairan %ang akan diuji dituangkan ke dalam 'adah tinggi& seringkali sebuah silinder lulus& dan hidrometer %ang lembut diturunkan ke dalam cairan sampai mengapung bebas. Titik di mana permukaan cairan men%entuh batang hidrometer %ang dicatat. idrometer biasan%a mengandung skala di dalam batang& sehingga berat jenis dapat dibaca langsung. Berbagai skala ada& dan digunakan tergantung pada konteksn%a. idrometer digunakan untuk mengukur densitas atau bobot jenis sampel ber'ujud liuid. Biasan%a hidrometer terbuat dari kaca dan terdiri dari sebuah batang silinder dan bulatan %ang berisi air raksa *Anonim "& ,,5-. 8aat tergantung di liuid& hidrometer akan tenggelam dalam suatu kedalaman dimana berat liuid %ang dipindahkan sebanding dengan berat hidrometer. Dalam liuid %ang densitasn%a rendah& hidrometer akan tenggelam pada suatu kedalaman %ang lebih besar daripada dalam liuid %ang berdensitas tinggi *Triebold dan #eonard& 14"-.
%am!ar #.$ idrometer
Berdasarkan ta!el #.$ diperoleh susu 7T dengan densitas 1,", kgm" dan suhu "" ,2 bobot jenisn%a 1&,". 8usu pasteurisasi dengan densitas 1,, kgm " dan suhu 4 ,2 bobot jenisn%a 1&,:. 8ari kedelai dengan densitas 1,, kgm " dan suhu " ,2 bobot jenisn%a 1&,:. 8ari kacang hijau dengan densitas 1,, kgm" dan suhu "
,
2 bobot jenisn%a 1&,:. Densitas
berbanding lurus dengan bobot jenis. 8emakin tinggi densitas& maka bobot jenisn%a juga semakin tinggi. Berdasarkan hasil pengamtan diperoleh urutan densitas dan bobot jenis dari %ang terkecil hingga terbesar adalah susu pasteurisasi& sari kedelai& susu 7T& dan sari kacang hijau. Bobot jenis menurut 7tami *,1"- adalah 1&,G:. asil praktikum %ang hampir sesuai dengan teori ini adalah susu pasteurisasi dan sari kedelai.
Haktor!$aktor %ang mempengaruhi perbedaan nilai bobot jenis antara hasil praktikum dengan teori 7tami adalah ketidaktelitian praktikan dalam membaca hidrometer dan hidrometer %ang tidak bisa bekerja dengan baik karena dalam praktikum menggunakan gelas ukur 1,, ml sehingga hidrometer tidak dapat tercelup semua dalam bahan. Menurut 9adia *,11- berat jenis dipengaruhi oleh total solid dan merupakan salah satu aspek %ang perlu diperhatikan dalam penilaian susu. (engukuran berat jenis merupakan salah satu alternati$ untuk mengetahui adan%a pemalsuan susu %ang mengakibatkan penurunan kualitas susu. (emalsuan susu %ang dicampur dengan air akan berpengaruh terhadap besarn%a berat jenis %ang akan berdampak pada peningkatan )olume susu. 8ukarini *,,- berpendapat bah'a berat jenis air susu juga sangat dipengaruhi oleh berat jenis dari komponen pen%usun susu seperti protein& laktosa& dan mineral. 3omposisi susu seperti lemak& protein& laktosa& dan mineral dipengaruhi oleh kandungan nutrisi %ang terdapat pada pakan %ang diberikan pada kambing. al ini sesuai dengan pendapat 8aleh *,,- jenis pakan dapat mempengaruhi komposisi susu. (endapat ini diperkuat oleh 8ukarini *,,- komposisi susu kambing ber)ariasi& dipengaruhi oleh bangsa *jenis-& produksi susu& tingkat laktasi& kualitas dan kuantitas makanann%a. Berat jenis dipengaruhi oleh )olume susu. Menurut 7tami *,1- semakin tinggi )olume susu maka berat jenis susu akan semakin turun. (roduksi susu dipengaruhi oleh pakan sesuai dengan pendapat 8uhardi *,1"- pemberian makanan %ang tidak cukup akan menurunkan produksi susu. (emberian pakan %ang cukup akan meningkatkan konsumsi pakan akan diikuti dengan kenaikan berat jenis susu. @iskositas dan berat jenis merupakan si$at $isik susu %ang dipengaruhi oleh komposisi susu& nilai protein dan lemak susu. @iskositas susu akan meningkat diikuti meningkatn%a berat jenis susu. 8emakin kental susu maka semakin ban%ak jumlah padatan didalam susu %ang akan meningkatkan berat jenis susu. =leh karena itu& menurut Hitri%anto *,1"- )iskositas dan berat jenis selalu berbanding positi$.
Densitas dipengaruhi oleh besarn%a massa dan )olume bahan. Dalam penentuan densitas ada juga $aktor lain %ang mempengaruhi diantaran%a bentuk bahan& ukuran& si$at!si$at& permukaan dan pengukuran. 8edangkan& $aktor!$aktor %ang mempengaruhi bobot jenis suatu /at adalah E a. Temperatur& Dimana pada suhu %ang tinggi sen%a'a %ang diukur berat jenisn%a dapat menguap sehingga dapat mempengaruhi berat jenisn%a& demikian pula haln%a pada suhu %ang sangat rendah dapat men%ebabkan sen%a'a membeku sehingga sulit untuk menghitung berat jenisn%a. =leh karena itu& digunakan suhu dimana biasan%a sen%a'a stabil& %aitu pada suhu : ,2 *suhu kamar-. b. Massa /at Jika /at mempun%ai massa %ang besar maka kemungkinan berat jenisn%a juga menjadi lebih besar. c. @olume /at Jika )olume /at besar maka berat jenisn%a akan berpengaruh tergantung pula dari massa /at itu sendiri& dimana ukuran partikel dari /at& berat molekuln%a serta kekentalan dari suatu /at dapat mempengaruhi berat jenisn%a. d. @iskositas atau kekentalan suatu /at 8emakin besar nilai )iskositas suatu cairan maka semakin besar pula kekentalan cairan tersebut. Dalam proses pangan& densitas dan bulk density merupakan salah satu karakteristik $isik biji!bijian %ang sering digunakan untuk merencanakan suatu gudang pen%impanan& )olume alat pengolahan& sarana transportasi& dan sebagain%a *8%arie$ dan Anies& 1455-. 8elain itu& data densitas juga dapat dapat digunakan untuk mendeteksi adan%a pemalsuan *misal pada susu*Triebold dan #eonard& 14"-. Data densitas dapat pula digunakan saat pemilihan bahan *misaln%a dalam pembuatan pasta tomat-. Ta!el #.# asil (engamatan Densitas dan Bobot Jenis Tepung!tepungan dan 3acang!kacangan 3el
Bahan
Jenis 6adah
Berat *g8am! 8am! pel pel 6a!
6a! dah
7kuran 6adah *dm pd # T
@olu! me 6adah *#-
Bulk Density *g#-
dah
4 1"
Tepung Terigu
3uboid (anjang 3uboid (ersegi (etridish
1, 1
Tepung Beras
3uboid (anjang 3uboid (ersegi (etridish
1 1
Tepung Mai/en a
3uboid (anjang 3uboid (ersegi (etridish
1 1
Tepung (anir
3uboid (anjang 3uboid (ersegi
1&54 G&454 ",&:: &"5 1,&, :"&,"" 4&"G, ::&::: "&4:" :&,5 1,&G: :"&" G G&4"
!
":&4 G&"45 1,1&4, :4&1 G &: 5&: 5&11,
,&"
(etridish G"&1G 5&GG
1"&4 ,: 5&1 " :"& ,G 1"&5 1: G&5 G :"&G "G 1"& 4 5&,4 5 & 1&, 15 G&G4 , &5 4,
:
4
"G&:
,.114
,"&5
"5
"5
,&,,
"G"&,""
5G
!
14
,&11
"G&:,5
5"&G
"&5
,&,:" :
5&54G
"&
"&
,&4
,&14
",&:5
55&:
!
,
,&1"
"1&,51
"&:
"G&G
::&4
,&1G:
"&5
"5&1
"5&1
:,&4
,&,G"
"G:&"1:
4&1
!
4&
,&11
5&G:"
5&,:
"&,:
,
,&115 "
"&1
"&1
"4&1
,&,:1
54&4
!
1"&,:
,&,5 G
1,&1,51 5 "45&"1" G "1&4 1
8umberE #aporan 8ementara
Bulk density atau densitas kamba adalah perbandingan bobot bahan dengan )olume %ang ditempatin%a& termasuk ruang kosong di antara butiran bahan *8%arie$ dan Anies& 1455-. (ada praktikum kali ini& penentuan bulk density bahan pangan %ang digunakan adalah tepung terigu& tepung beras& tepung mai/ena& dan tepung panir. Jenis 'adah %ang digunakan ada " %aitu kuboid panjang& kuboid persegi& dan petridish. 2ara menentukan bulk density dan bobot jenis bahan bentuk padat adalah dengan menentukan berat 'adah dan )olume terlebih dahulu. 3emudian diisi sampel sampai penuh dan ditimbang 'adahsampel. 8etelah itu baru ditentukan bulk density dan BJ!n%a. Berdasarkan ta!el #.# besarn%a bulk density pada kuboid panjang secara berurutan dari %ang terkecil sampai %ang terbesar adalah tepung mai/ena "&5 gr#& tepung terigu ,"&5 gr#& tepung panir 1,&1,515 gr#& dan tepung beras 5&54G. Besarn%a bulk densit% pada kuboid persegi secara berurutan dari %ang terkecil sampai %ang terbesar adalah tepung terigu "G"&,"" gr#& tepung mai/ena "G:&"1: gr#& tepung panir
"45&"1"G gr#& dan tepung beras ",&:5 gr#. Besarn%a bulk densit% pada petridish secara berurutan dari %ang terkecil sampai %ang terbesar adalah tepung mai/ena 5&G:" gr#& tepung panir "1&41 gr#& tepung beras "1&,51 gr#& dan tepung terigu "G&:,5 gr#. Menurut lalel *,,4- densitas kamba tepung lebih kecil dari densitas kamba beras. al ini berarti keterpdatan
rongga antar butiran tepung
masih lebih besar dari butiran beras sehingga jumlah padatan %ang mengisi ruang per )olume menjadi lebih kecil. 8ehingga pada praktikum ini semua sampel menggunakan produk tepung!tepungan dan didapat hasil bulk densit% tertinggi adalah tepung terigu dan terendah adalah tepung mai/ena. 8ehingga dapat disimpulkan bah'a tepung terigu merupakan bahan %ang mempun%ai keterpadatan lebih baik dari sampel %ang lain. Haktor!$aktor %ang mempengaruhi pengukuran )olume 'adah adalah keakuratan alat pengukuran *penggaris& jangka sorong& dan lain!lain-& keakuratan praktikan membaca skala %ang tertera& dan keakuratan perhitungan )olume. Menurut lalel *,,4- densitas kamba tepung ini memiliki arti penting untuk aspek penangan.
8emakin
besar
densitas
kamba
tepung
akan
semakin
memperkecil )olume %ang dibutuhkan untuk 'adah * packaging - dan tempat pen%impanan * storage-. Haktor %ang mempengaruhi bulk density dan berat jenis tepung! tepungan adalah massa bahan dan )olume 'adah. Dari hasil percobaan& bulk density tiap tepung berbeda!beda karena ukuran dari butiran tiap tepung juga berbeda& sehingga menghasilkan bulk density %ang berbeda pula. Besar keciln%a nilai berat jenis dipengaruhi oleh massa bahan dan )olume 'adah %ang ditempati oleh bahan. 8emakin besar massa suatu bahan& maka nilai massa jenis juga akan besar. 3arena massa jenis berbanding lurus dengan massa bahan dan berbanding terbalik dengan )olume. (engukuran bulk density dan berat jenis pada bahan pangan tepung! tepungan berguna dalam mensortir biji!bijian sesuai dengan kualitasn%a& menentukan umur simpann%a& dan agar saat sampai di pasaran tetap
dengan komposisi %ang telah dikemas di pabrik. Berman$aat juga dalam untuk merencanakan luas gudang pen%impanan& )olume alat pengolahan atau sarana transportasi dan mengkon)ersikan harga. Ta!el #.& asil (engamatan (engaruh Tingkat 3ematangan terhadap Densitas dan Bobot Jenis 3el 4 1"
Jenis Bahan
Tomat mentah Tomat setengah matang Tomat matang 1, (isang mentah 1 (isang setengah matang (isang matang Tomat mentah 11 Tomat setengah 1: matang Tomat matang (isang mentah 1 (isang setengah 1 matang (isang matang 8umberE #aporan 8ementara
Massa *gr-
@olume *#-
Air
BJ Bahan
1& :&55
, K 1,!" :, K 1,!"
": ":
44&, 44&,
1,G1&" 1,:G&"
1&,G5 1&,
5&:G "&4 "&"4
G, K 1,!" ", K 1,!" , K 1,!"
": ": ":
44&, 44&, 44&,
4G4&5 111&" 5,4&5
,&45 1&15 ,&51
"&5 15&,"5 5&14
": K 1,!" , K 1,!" :, K 1,!"
": ": ":
44&, 44&, 44&,
4G4&,5: 4,1&5 4"&55
,&45 ,&4,G ,&44
GG&15: 4&", "&5"
: K 1,!" ", K 1,!" , K 1,!"
": ": ":
44&, 44&, 44&,
",5G& 4G5 5&,G:
"&1,: ,&45 ,&5G
":&::
, K 1,!"
":
44&,
115:&:
1&14"
8uhu *o2-
*gr#-
Berdasarkan ta!el #.& BJ tomat pada kelompok 41" dari %ang terbesar sampai terkecil secara berurutan adalah tomat mentah 1&,G5 gr#& tomat setengah matang 1&, gr#& dan tomat matang ,&45 gr#. BJ tomat pada kelompok 111: dari %ang terbesar sampai terkecil secara berurutan adalah tomat matang "&1,: gr#& tomat setengah matang ,&44 gr#& dan tomat mentah ,&4,G gr#. BJ pisang pada kelompok 1,1 dari %ang terbesar sampai terkecil secara berurutan adalah pisang mentah 1&15 gr#& pisang matang ,&45 gr#& dan pisang setengah matang ,&51 gr#. BJ pisang pada kelompok 11 dari %ang terbesar sampai terkecil secara berurutan adalah pisang matang 1&14" gr#& pisang mentah ,&45 gr#& dan pisang setengah matang ,&5G gr#. Menurut 9o)ita *,1- total padatan terlarut pada bahan juga dipengaruhi oleh tingkat kematangan dalam penelitian total padatan terlarut tertinggi diperoleh pada tingkat kematngan L G, kulit merah
dengan nilai ":& %ang berbeda n%ata dengan tingkat
kematangan
lainn%a. al ini menunjukkan bah'a semakin masak tomat maka semakin tinggi nilai total padatan terlarutn%a. al ini diduga karena selama proses pematangan kandungan gula di dalam tomat terus meningkat %ang disebabkan karena terjadin%a degradasi pati *karbohidrat- menjadi gula sederhana *glukosa dan $ruktosa- sehingga kandungan gulan%a meningkat. Dengan demikian semakin masak buah& berat jenisn%a semakin meningkat. Dalam industri pangan kematngan buah digunakan untuk menentukan alat pen%impanan& dan untuk keuntungan karena buah %ang matang bobot jenis lebih tinggi dari buah %ang mentah. Bulk density atau densitas kamba merupakan perbandingan antara berat bahan dengan )olume ruang %ang ditempatin%a dan din%atakan dalam satuan gml *Agustina& ,,5-. Jadi& $aktor %ang mempengaruhi densitas dan berat jenis berdasarkan kematangan bahan adalah )olume dan massan%a. Jika dilihat dari )olumen%a& semakin matang buah tersebut& maka semakin ringan atau sedikit )olume %ang terkandung dalam buah tersebut. 8edangkan massan%a berbanding lurus dengan berat jenis. 8emakin matang suatu bahan& massa dari bahan tersebut akan semakin besar. 8emakin besar massa suatu bahan& semakin besar pula nilai berat jenis dari bahan tersebut. 3ematangan buah selain terlihat dari 'arnan%a& juga dapat ditentukan dari densitasn%a. 2ara tradisional untuk memisahkan buah berdasarkan densitasn%a adalah dengan memasukkan buah tersebut ke dalam bak berisi air. Buah %ang matang akan terapung& sedangkan %ang mentah akan tenggelam *Anonim:& ,,5-. =leh karena itu& seharusn%a semakin matang buah& semakin kecil densitasn%a. 3ematangan buah dan densitas seharusn%a menunjukkan hubungan %ang berbanding terbalik. Menurut 8%arie$ dan Anies *1455-& pada buah!buahan klimakterik seperti pisang dan tomat& proses respirasi saat pematangan buah menunjukkan peningkatan produksi 2= mendadak saat puncak klimakterik. (enelitian %ang dilakukan pada pisang& menunjukkan bah'a semakin matang buah
tersebut& semakin besar di$usi airn%a. Ban%akn%a di$usi air berkaitan dengan besarn%a produksi 2=. Jika produksi 2= membesar& maka ruangan bebas * free space- %ang terbentuk makin ban%ak. Ban%akn%a free space inilah %ang kemudian men%ebabkan berkurangn%a densitas buah %ang matang. (enghitungan densitas dan berat jenis pada bahan pangan berdasarkan tingkat kematangann%a berman$aat dalam pengemasan berdasarkan tingkat kematangann%a& karena apabila tidak dikemas berdasarkan tingkat kematangann%a maka bahan %ang setengah matang akan mengalami proses pematangan %ang cepat. Berguna juga dalam menentukan umur simpan bahan pangan tersebut dan agar sampai ke tangan konsumen dengan kualitas %ang sama saat dipanen. 3emudian juga berman$aat dalam memudahkan sistem distribusi bahan pangan.
E. 'esim(ulan Dari hasil praktikum acara II& “Densitas dan Bobot Jenis” dapat
diperoleh kesimpulan sebagai berikutE 1. Densitas adalah pengukuran massa setiap satuan )olume benda. . Bulk density atau densitas kamba adalah perbandingan bobot bahan dengan )olume %ang ditempatin%a& termasuk ruang kosong di antara butiran bahan. ". Haktor %g mempengaruhi bulk density dan berat jenis tepung!tepungan adalah massa bahan dan )olume 'adah.
.
8emakin besar massa suatu bahan& maka nilai massa jenis juga akan besar. 3arena massa jenis berbanding lurus dengan massa bahan dan berbanding terbalik dengan )olume.
:.
Haktor %g
mempengaruhi densitas dan berat jenis berdasarkan
.
kematangan bahan adalah )olume dan massan%a. 8emakin matang bahan& maka )olumen%a semakin sedikit dan massan%a semakin besar.
DA)TAR P*STA'A
Adebbo'ale& ,11. Effect of Fermentation Period on the Chemical Composition and Functional Properties of Pigeon Pea (Cajanus cajan) Seed Flour International Hood +esearch Journal 15*-E 1"4!1""" *,11-. Bueche& Hrederick J. 1454. !eori dan Soal"soal Fisika Edisi #edelapan Nrlangga. Jakarta. 2romer& Alan . 144. Fisika untuk $lmu"ilmu %ayati Edisi #edua 7?M (ress. >og%akarta. ?luba& Tadeu/t& Andr/ej =.& Nstera ?. ,,. !he Effect of &ranulation Conditions on Bulk Density of a Product (h%sicochemical (roblems o$ Mineral (rocessing& "5 *,,- 1GG!15. Hi/%kochemic/ne (roblem% Mineralurgii& "5 *,,- 1GG!15. =lson& +euben M. 144,. Dasar"Dasar 'ekanika Fluida !eknik Edisi #elima. ?ramedia (ustaka 7tama. Jakarta. (ramesta& #adas Dianti&& Dian +ahma'anti.& 3a'iji.& Baskara 3atri Anandito. ,1. #arakterisasi Bubur Bayi $nstan Berbahan Dasar !epung 'illet (Panicum sp) dan !epung #acang 'erah (Phaseolus ulgaris ) Dengan
Flaor *lami Pisang *mbon ('usa paradisiacal ar sapientum Jurnal Teknosains (angan @ol 1 9o 1 =ktober ,1-. +ohmah& Mi$takhur. ,1. #arakterisasi Sifat Fisikokimia !epung Dan Pati Pisang #apas ('usa comiculata) Jurnal Teknologi (ertanian 5*1-E ,!.