II. TRANSPLANTING A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Transplanting adalah memindahkan bibit pre-nursery ke mainnursery, dimana terjadinya etiolasi dan biaya konsolidasi yang dikeluarkan
lebih
banyak
untuk
perawatan bibit. Kegiatan
transplanting dilakukan secara hati-hati supaya akar tanaman yang akan dipindah tidak terpotong atau meminimalkan pemotongan akar. Hal-hal yang perludiperhatikan dalam kegiatan tranplanting, antara lain harus ada kendaraan khusus untuk mengangkut top soil, tenaga kerja yang digunakan harus optimal/ mencukupi, kondisi area lahan kondusif, iklim yang kondusif, serta kontrol pekerjaan yang optimal. Transplanting atau replanting
dalam
dunia
pertanian
dan
perkebunan adalah sebuah teknik memindahkan tanaman dari satu lokasi ke lokasi yang lainnya. Hal yang paling sering dilakukan adalah menanam tanaman dari benih di lokasi persemaian yang optimal, seperti dirumah kaca atau nursery bed, setelah itu baru dipindah tanam (transplanting) ke tempat lainnya, biasanya di lapangan. Tanaman yang akan di transplanting harus dipindahkan secarahati-hati sekali karena ada resiko signifikan tanaman menjadi mati. Biasanya, tanaman yang baru dipindah tanamkan ke lapangan butuh periode yang disebut aklimatisasi atau penyesuaian tanaman dengan lingkungan baru. Dalam memindahkan tanaman, kerusakan pada akar sebisa mungkin harus diminimalkan. Kegiatan transplanting sering menimbulkan pengurangan sistem perakaran pada tanaman yang akan dipindahkan. Kerusakan anatomis semacam ini terjadi pada area absortif akar dan area daun untuk transpirasi secara alami yang dapat menimbulkan stres air dan dapat menimbulkan jangka panjang berupa performance buruk tanaman atau kematian tanaman. Sejumlah variasi perlakuan transplanting sudah dibuat
sedemikian rupa untuk mengurangi kehilangan akar tanaman yang pada akhirnya akan mempengaruhi penyerapan air bagi tanaman. 2. Tujuan Praktikum a. Mengenal serta mempelajari cara-cara pemindahan bibit sayuran. b. Mengamati pertumbuhan tanaman sayuran karena perbedaan umur transplanting.
B. Tinjauan Pustaka Pemindahan terbaik dilakukan dengan media tanah yang cukup basahnya untuk mudah ditarik tetapi tidak cukup basah menjadi lengket, sebelum dipindahkan kepala bibit tersebut dipindahkan kebedengan pembibitan. Bedengan persemaian hatus telah disiapkan baik-baik. Tanah harus gembur dan bersih dari rumput-rumputan. Dalam pembibitan tersebut, bibit ditanama dalam bedengan tanah atau serpihan yaitu bumbungan (Harjadi 2006).
Menurut Rayan (2009), Ada beberapa cara pemindahan bibit dari persemaian yaitu : a) Sistem cabut, yakni bibit yang telah tumbuh di persemaian dan cukup umur dicabut dengan hati-hati. Namun, sebelum dilakukan pencabutan bedeng persemaian harus dibasahi dengan air untuk memudahkan pencabutan dan tidak merusak akar. b) Sistem putaran, yaitu bibit diambil beserta tanahnya. Namun, sebelum bibit diambil tanah dibasahi dengan air telebih dahulu. Kedua cara tersebut terutama ditujukan untuk pembibitan yang secara langsung dilakukan pada bedeng tanah persemaian sedangkan untuk bibit yang disemaikan dalam bumbung atau polybag cara pemindahannya adalah basahi bumbung terlebih dahulu, kemudian keluarkan bibit dari bumbung beserta tanahnya dengan menyobek kantong polybag. Sedangkan menurut (Manan 2001), Teknik pemindahan tanaman yaitu, dengan cara cabutan, dimana bibit yang sudah tumbuh dipindahkan ke lahan yang telah disediakan kemudian diukur tinggi tiap tanaman setelah satu minggu pengamanan dan menghitung jumlah tanaman yang mati. benih cabutan
harus
segera
drtanaman
setelah
dikumpulkan.
Pelaksanaan
penanaman sebaiknya dilakukan di bawah naugan tahapan kegitan penanaman sebagai berikut :a) Akar yang terlalu panjang sebagian dipotong, daun dikuarangi beberapa lembaratau dipotong sebagian. Hal ini ditakukan untuk mengurangi penguapan dan mempercepat pertumbuhan akar. b) Masukkan anakan aidalam wadah yang sudah diisi media sebagian, di usahkan agar lebar berada kurang lebih 2 cm di bawah permukaan wadah. Setelah di pindahkan ke suatu tempat (kebun), bibit perlu dilindungi dari teriknya sinar matahari. Perlindungan tersebut untuk mencegah penguapan berlebih karena tanaman muda belum dapat mengambil air dari dalam tanah. Bahan yang digunakan untuk melindungi tanaman muda itu, antara lain pelepah pisang atau dedaunan. Perlindungan atau tutup dapat dibuka setelah tanaman tumbuh, yakni sekitar 5-7 hari (Dewangga, 2005). Waktu pemindahan bibit
pada
tempat
yang
mudah
diairi,
pemindahannya dapat dilakukan sewaktu-waktu asal umurnya sudah
mencukupi. Pada tempat yang sukar diairi,pemindahan bibit yang baik adalah pada permulaan musim hujan. Sebaiknya bibit-bibit tersebut dipindahkan pada sore hari, sebab setelah ditanam tidak akan kepanasan (Suhardi, 2005).
C. Metodelogi Praktikum 1. Waktu dan Tempat Praktikum Praktikum acara II Transplanting dilaksanakan pada hari Rabu 08 April 2015, bertempat di lahan belakang gedung D Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Alat dan Bahan a. Alat 1) Polybag 2) Cetok 3) Cangkul
4) Gembor 5) Rafia 6) Patok 7) Papan nama b. Bahan 1) Bibit sayuran sawi 2) Tanah 3. Cara kerja a. Membuat media tanam pada lahan yang sudah dipersiapkan dan menyiapkan bibit sayuran yang berumur sesuai perlakuan yaitu 2 MST dan 3 MST. b. Memindahkan
bibit
sayuran
tersebut
ke
lahan
yang
sudah
dipersiapkan. c. Memelihara serta mengamati pertumbuhan tanaman sampai dengan panen. d. Mengukur tinggi tanaman dan jumlah daun untuk setiap minggunya.
D. Hasil Pengamatan dan Pembahasan 1. Hasil Pengamatan Tabel 2.1 Data Rekapan Tinggi Tanaman Kelompok/Komoditas
Kelompok 8 Sawi (Brassica rapa) 3 MST
Kelompok/Komoditas
Sampel 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Rata-rata Sampel
1 11,2 6,5 7,8 10,8 7,5 5,8 4,2 5,1 6,5 6,2 71,6 7,16
Minggu ke2 3 18,5 20 15,6 18,5 16,5 16,5 18,7 18,7 16 16 14 14 11,3 11,3 12,4 12,4 15,6 15,6 13,2 13,2 151,8 156,2 15,18 15,62 Minggu ke-
4 22,8 20,9 17,8 19,9 19,9 18,7 16,6 13,5 18,6 15,6 184,3 18,43
Kelompok 5 Sawi (Brassica rapa) 2 MST
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Rata-rata
Kelompok/Komoditas
Sampel
Kelompok ... Sawi (Brassica rapa) 3 MST
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Rata-rata
1 10 10,5 8 12 13 12 12 13,5 10 10 111 11,1 1 9,3 9,5 8 2,3 9,5 8,5 3 4 54,1 6,7
2 3 15,7 19,9 16 18,1 18 20 16 19,5 12 16 15 16 16 18 17 17,5 19 21,5 16 19 160,7 185,5 16,07 18,55 Minggu ke2 3 14,5 18 14 19,5 10 14,2 5 6,5 13 17,5 12 15 5,5 7,1 6 8 80 105,8 10 13,2
4 20 20 21,2 24 18,5 18 20 20 22 19,5 203,2 20,32 4 21,5 22 19 9 19,5 18 11 12 132 16,5
Sumber : Data Rekapan Grafik 2.1 Tinggi Tanaman Sawi (Brassica rapa) 2 MST dan 3 MST
Tabel 2.1 Data Rekapan Jumlah Daun Kelompok/Komoditas
Sampel
Kelompok 8 Sawi (Brassica rapa) 3 MST
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Rata-rata
Kelompok/Komoditas
Sampel
Kelompok 5 Sawi (Brassica rapa) 2 MST
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 4 4 3 4 4 3 6 3 3 4 38 3,8 1 6 6 5 4 6 6 5 6 6
Minggu ke2 3 5 6 5 6 4 5 5 6 5 5 4 4 8 9 4 4 4 4 5 5 49 54 4,9 5,4 Minggu ke2 3 6 8 6 8 6 7 4 5 5 5 6 7 8 6 7 5 8 6
4 7 7 5 6 5 5 10 5 5 6 61 6,1 4 8 6 7 8 6 7 6 5 6
10 Jumlah Rata-rata Kelompok/Komoditas
Sampel
Kelompok 2 Sawi (Brassica rapa) 3 MST
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Rata-rata
6 56 5,6 1 6 7 6 2 6 5 3 3 32 4,7
6 6 62 63 6,2 6,3 Minggu ke2 3 6 8 8 9 6 7 2 3 7 7 6 7 3 3 4 4 42 38 5,25 6
8 67 6,7 4 9 11 8 5 9 7 4 4 57 7,1
Sumber : Data Rekapan Grafik 2.2 Jumlah Daun Sawi (Brassica rapa) 2 MST dan 3 MST
2. Pembahasan Transplanting merupakan
kegiatan
pemindahan
bibit
dari
pesemaian atau memindahkan benih dari gudang tempat penyimpanan langsung ke kebun. Pemindahan bibit tanaman dilakukan apabila tanaman sudah cukup umur. Karena apabila pemindahan dilakukan terlalucepat maka pertumbuhan tanaman tidak maksimal dan bila dilakukan terlalu
lama maka tanaman akan cepat tua. Transplanting harus dilakukan dengan hati-hati karena bila di lakukan kurang hati-hati dapat merusak bibit tanaman tersebut seperti kerusakan pada akar, daun dan batang. Transplanting dilakukan pada pagi hari karena pada pagi hari suhu udara rendah sehingga penguapan pada tanaman dan tanah dapat dikurangi, diharapkan tanaman yang baru ditransplanting bisa beradaptasi terhadap lingkungan. Transplanting dapat dilakukan dengan membasahkan terlebih dahulu bibit yang sudah ditanam pada polybag kemudian membalikannya dan memadatkan tanah nya agar akar tidak terlepas dari tanah dan tidak terputus, kemudian untuk menaruhnya kelahan yang sudah di beri lubang tanam sebaiknya bibit di tanam dengan tanah tidak terlepas dari tanah persemaian setelah itu letakan bibit secara hati-hati dan kemudian memadatkannya. Semakin tua tanaman maka tanaman akan sulit beradaptasi dengan lingkungan yang baru begitu pula sebaliknya. Semakin muda tanaman maka tentu proses pencabutannya dari persemaian akan lebih muda daripada yang umurnya sudah tua karena yang sudah tua akarnya akan lebih panjang daripada yang masih muda. Jumlah benih yang ditumbuhkan saat persemaian pada acara I sebanyak 50 benih tanaman, tetapi untuk acara II tentang transplanting hanya membutuhkan 40 tanaman, 10 tanaman untuk penaungan. Lahan dengan ukuran kira-kira 1x1.5 meter diolah, debersihkan dari gulma dan di beri tanda setiap sudut. Tanaman yang rusak atau mati dicabut dan segera disulam dengan tanaman yang baik. Pengairan dan penyiraman rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari dengan cara di siram. Berdasarkan data yang di dapat, terdapat perbedaan rata-rata tinggi tanaman dan jumlah daun dari tiap kelompok. Rara-rata tinggi tanaman kelompok 8 yaitu: a) minggu pertama: 7,16 b) minggu kedua: 15,18 c) minggu ketiga: 15,62 d) minggu keempat: 18,43, rara-rata tinggi tanaman kelompok 5 yaitu: a) minggu pertama: 11,1 b) minggu kedua: 16,7 c) minggu ketiga: 18,55 d) minggu keempat: 20,32, rara-rata tinggi tanaman
kelompok 2 yaitu: a) minggu pertama: 6,7 b) minggu kedua: 10 c) minggu ketiga: 13,2 d) minggu keempat: 16,5, sedangkan rata-rata jumlah daun kelompok 8 yaitu: a) minggu pertama: 3,8 b) minggu kedua: 4,9 c) minggu ketiga: 5,4 d) minggu keempat: 6,1, rata-rata jumlah daun kelompok 5 yaitu: a) minggu pertama: 5,6 b) minggu kedua: 6,2 c) minggu ketiga: 6,3 d) minggu keempat: 6,7, rata-rata jumlah daun kelompok 2 yaitu: a) minggu pertama: 4,7 b) minggu kedua: 5,25 c) minggu ketiga: 6 d) minggu keempat: 7,1,
E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum Transplanting antara lain: a. Transplanting dapat dilakukan dengan membasahkan terlebih dahulu bibit yang sudah ditanam pada polybag kemudian membalikannya dan memadatkan tanah nya agar akar tidak terlepas dari tanah dan tidak terputus, kemudian untuk menaruhnya kelahan yang sudah di beri lubang tanam. b. Karena setiap kelompok melakukan transplanting bersama-sama sehingga pertumbuhan tanaman yang terjadi hampir sama ukuran serta perkembangannya. 2. Saran Adapun saran yang didapat dari praktikum Transplanting antara lain: a. Pilihlah bibit yang pertumbuhannya paling baik sebelum di transplanting. b. Lakukan dengan hati-hati saat transplanting karena jika cara yang dilakukan tidak benar dapat membuat tanaman mati.
DAFTAR PUSTAKA Dewangga. 2005. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Adopsi Inovasi Teknologi Budidaya Pascapanen pada Usaha Tani Lahan Kering. Jurnal Penelitian Pengembangan Wilayah Lahan Kering No. 16 halaman 172-173. Lembaga Penelitian UNILA. Suhardi. 2005. Cara Budidaya Tanaman Sayuran Di Indonesia. Gramedia. Jakarta. Harjadi, S, 2006. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia. Jakarta. Rayan. 2009. Teknik Persemaian dalam Rangka Pengadaan Bibit Untuk Penanaman. Peneliti pada Balai Litbang Kehutanan Kalimantan. Manan. 2001. Tehnik Pemindahan pada persemaian tanaman. http://amrullha.wordpress.com/teknik-pemindahan-tanaman/. Diakses pada hari Kamis tanggal 09 April 2015 pukul 22.50 WIB.