Loading…
Dental Alloy
Bidang Kedokteran Gigi
Campuran 2 atau lebih elemen logam
campuran antara 2 atau lebih elemen logam yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi
KLASIFIKASI DENTAL ALLOY Berdasarkan kandungan logam mulia Tipe Alloy
Total Kandungan Logam Mulia
High Noble
Harus mengandung ≥40% Au and ≥60% Elemen logam mulia lainnya* dari komposisi keseluruhan
Noble
Mengandung ≥25% elemen logam mulia dari komposisi keseluruhan
Predominantly Base Metal
Mengandung <25% logam mulia dari total berat keseluruhan
Berdasarkan Karakteristik Mekanik Tipe
Elongation (%)
Examples of Applications
I (Low) II (Medium) III (Hard)
Yield Strength (MPa) 80 180 270
18 10 5
Inlay Inlay dan Onlay Onlay, pontic, crown, saddle
IV (extra Hard)
360
3
Saddles, bars, claps, crowns, bridges, and partial denture framewok
Inlay
Full Crown
Saddle
Bars
Pontic & Bridge
Berdasarkan Kandungan Utama Logam Jenis Metal
All-Metal Prostheses
Metal-Ceramic Prostheses
Partial Denture Frameworks
High Noble
Au-Ag-Pd
Au-Pt-Pd
Au-Ag-Cu-Pd
Au-Pd-Cu-Ag
Au-Pd-Ag (5–12 & >12 wt% Ag)
Ag-Pd-Au-Cu Ag-Pd
Pd-Au Pd-Au-Ag Pd-Ag Pd-Cu-Ga Pd-Ga-Ag CP Ti Ti-Al-V Ti-Al-Nb Ni-Cr-Mo-Be Ni-Cr-Mo Co-Cr-Mo Co-Cr-W
Noble
Predominantly base CP Ti metal (PB) Ti-Al-V Ti-Al-Nb Ni-Cr-Mo-Be Ni-Cr-Mo Co-Cr-Mo Co-Cr-W Cu-Al
CP Ti Ti-Al-V Ti-Al-Nb Ni-Cr-Mo-Be Ni-Cr-Mo Co-Cr-Mo Co-Cr-W
Berdasarkan Karakteristik Kegunaannya dalam Kedokteran Gigi Tipe Yield Strength (MPa) 0 1 80
Regangan % 18
Kegunaan Restorasi tetap gigi tunggal Restorasi tetap gigi tunggal, vener maupun non veneer, dan mahkota veneer
2
180
10
Restorasi tetap gigi tunggal, misalnya mahkota atau inlay tanpa batasan permukaan
3 4
270 360
5 2
Restorasi tetap banyak gigi, misalnya jembatan Gigi tiruan sebagian,klamer,bars, wide span bridge
5
500
2
Gigi tiruan sebagian dengan tin cross section, klamer
KARAKTERISTIK & SIFAT DENTAL ALLOY Biokompatibilitas Ketahanan Terhadap Korosi dan diskolorisasi
Karakteristik Termal Kekuatan Pembuatan Protesa Tuang dan Logam Porcelain Bonding
Faktor Ekonomis
Mampu mentoleransi kondisi cairan mulut Logam mulia & lapisan pelindung Melting range casting alloy harus cukup rendah Sesuai Aplikasi
Castability Lapisan oksida tipis
MECHANICAL PROPERTIES Modulus Elastisitas
Tegangan dan regangan maksimum material.
Yield Strength
Yield strength adalah jumlah tegangan maksimum untuk menyebabkan deformasi material sebesar 0.2%. Yield strength mencerminkan kapasitas protesa untuk bertahan terhadap gaya yang bekerja tanpa mengalami deformasi permanen. Idealnya diatas 300 MPa
Kelenturan
Jumlah deformasi plastis maksimum yang bisa dicapai dibawah tekanan regang sebelum mengalami fraktur. Beberapa base metal alloy memiliki kelenturan yang lebih tinggi dari logam mulia.
Kekerasan
Ketahanan terhadap fatigue
Kekerasan metal harus bisa cukup tinggi untuk menahan goresan dan abrasi serta cukup lembut untuk digunakan di dalam mulut.
Jika material berulang kali di tekuk dan dikembalikan hingga mencapai batas elastisitas, maka dapat terjadi fraktur.
NOBLE ALLOY • Gold Alloy Emas murni: Lembut, mudah dibentuk, kurang kuat
Harus dicampur dengan logam lain
Tembaga Perak Palladium Platinum
Dental gold casting alloys: Metal/alloy
Characteristic
Application
Fusion temperature
Pure gold
Very soft
Direct fillings
1063
Tipe I
soft
Occlusal inlays
1005–1070
Tipe II
medium
Tipe III
hard
Tipe IV
Very hard
Intracoronal inlays Onlays, 3⁄4 crowns, crowns, bridgework Removable partials
900–970
875–1000 875–1000
Jenis-Jenis Gold Alloy Ketahanan terhadap korosi yang baik dan mudah untuk di cor dan di solder High-gold alloy ( Tipe 1 )
Kekuatan moderat dan buruk dalam menahan distorsi termal Alloy tipe 2 mengandung palladium lebih tinggi tapi tidak ada platinum atau besi
Low -gold alloy( Tipe 2 dan 3 )
Alloy tipe 3 mengandung perak Sifat mekanik yang baik, berat jenis rendah, suhu leleh tinggi, dan ketahanan korosi yang baik dan dapat segera di cor dan disolder .
Gold alloy (tipe 4)
Type IV alloys mengandung kadar palladium dan platinum tinggi sehingga menjadi sangat keras warna emas yang tak terlalu terang. Digunakan pada pengaplikasian yang membutuhkan tekanana tinggi seperti jembatan dan framework gigi tiruan sebagian
• High-gold alloys Traditional dental casting alloys contain 70% by weight or more of gold, palladium, and platinum. Tipe
Karakteristik
I
low strength – for castings subject to very slight stress, e.g. inlays. Au 85%
II
medium strength – for castings subject to moderate stress, e.g., inlays and onlays. Au 75%
III
high strength – for castings subject to high stress, e.g. onlays, thin cast backings, pontics, full crowns and saddles. Au 70%
IV
extra high strength – for castings subject to very high stress and thin in cross section, e.g. saddles, bars, clasps, crowns, bridges and partial denture frameworks. Au 65%
TITANIUM ALLOY Karakteristik
• Biokompatibilitas baik • Ketahanan terhadap korosi tinggi • Konduktivitas termal rendah • Titik leleh tinggi (1668°C) • • • •
Repassivasi cepat Kepadatan rendah Modulus elastisitas rendah Kekuatan tinggi
Empat kelas
Pure Titanium (CP Ti)
Mirip tipe III&IV gold alloy
Implan gigi, lapisan permukaan,, untuk mahkota, protesa gigi parsial dilepas, dan kawat ortodonsi.
Ti-6Al-4V
Titanium Alloy
microstrukturnya bergantung pada pekerjaan dan pemanasan. Digunakan pada implant
Ti-6Al-7Nb &Ti-15V Memadukan elemen α & β
Properties mirip Ni-Cr dan Co-Cr alloys
PALLADIUM • Berat jenis setengah kali lebih kecil dibandingkan platina dan emas. • Dikombinasikan dengan emas, perak, tembaga, kobalt,tin indium atau gallium untuk dental alloy. • Dijadikan alternative alloy emas kuning dan sifat mekanis palladium based alloy sama bagus bahkan lebih bagus dari tradisional gold-base alloy
Palladium based alloy
Silver-Palladium Alloy
Didasari oleh sistem Pd-Ga, dimana komposisi eutectic high- palladium pada fase diagram dan reaksi kompleks pengendapan pada temperature rendah • Putih dan sebagian besar komposisinya perak, minimal 25 % palladium untuk menyediakan mobilitas dan meningkatkan resistensi tarnish dari alloy. • Sifat fisik yang mirip dengan gold alloy tipe 3 • Castability rendah
• Keterbatasan utama dari alloy Ag- Pd pada umumnya dan paduan Ag - Pd - Cu khususnya adalah potensi tarnish dan korosi yang lebih besar.
Palladium Silver Alloy
Perak
Ductilitas Kekerasan
Korosi
Bagus untuk kekeatan poreselen bond Penggunaan: mahkota
-
Pada porselen yaitu perubahan warna yang terjadi pada tingkat yang lebih besar
Predominantly Base Metal Base metal alloy (logam dasar) tidak mengandung emas, platinum, maupun palladium. Terdapat dua jenis bahan utama yang digunakan, yaitu Kobalt-Kromium alloy dan Nikel-Kromium alloy. Ni-Cr dan Co-Cr digunakan mahkota dan bridge dan untuk kerangka gigitiruan sebagian lepasan
COBALT-CHROMIUM ALLOYS Cobalt
Unsur Utama
Kromium
Tidak lebih dari 25%
Molybdenum
Tidak lebih dari 4%
Kobalt + nikel + kromium
Tidak lebih dari 85%
Fungsi utama dari kromium: Meningkatkan kekerasan alloy. Memberi resistansi terhadap korosi.
Kromium pada permukaan alloy membentuk lapisan oksida yang mencegah kerusakan pada bagian yang tebal dari alloy.
NICKEL CHROMIUM Kromium : resistensi terhadap korosi dan diskolorisasi dari permukaan logam akibat oksidasi • aluminium dikuatkan dengan pembentukan (coherent precipitates) dari Ni3Al. • Molibdenum ditambahkan untuk mengurangi koefisien ekspansi termal • Lebih keras daripada noble alloy • yield strength yang rendah. • modulus elastisitas yang lebih tinggi • kerapatan yang rendah • suhu casting yang tinggi.
Karakteristik Co-Cr dan Ni-Cr-Be Sifat
Co-Cr
Ni-Cr-Be
Biokompatibiltas
Sangat baik
Cukup baik
Kearapatan
7.5 g/cm3
8.7 g/cm3
Modulus elastisitas
145–220 GPa
207 GPa
Ketahanan kelenturan
Sangat baik
Sangat baik
Sensifitas teknik
Sedang hingga
Sedang hingga tinggi
(kekauan)
tinggi
Ikatan ke porselen
Cukup baik
Bagus hingga sangat bagus
Harga logam
Murah
Murah