Kalbe Farma
Tren Harga Saham
Kimia Farma
IndoFarma
ANALISIS INFORMASI KEUANGAN
PT Kimia Farma Tbk
Disusun Oleh :
Bernanda Widya Santoso ( 20130420404 )
Tegar Pamungkas ( 20130420426 )
Allisa Mutiara Putri ( 20130420405 )
Hesty Aprillia ( 20130420423 )
Dita Permata ( 20130420420 )
Intan Hartin Safitri ( 20130420392 )
Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadyah Yogyakarta
2014
BAB I
Pendahuluan
Pengertian analisis laporan keuangan (financial statement analysis) menurut Soemarso (2006:430), adalah hubungan antara suatu angka dalam laporan keuangan dengan angka lain yang mempunyai makna atau dapat menjelaskan arah perubahan (trend) suatu fenomena. Menganalisis laporan keuangan, berarti melakukan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan antara unsur-unsur tersebut dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan tersebut (Dwi Prastowo, 2002:52).
Untuk membantu pembaca dalam menafsirkan data bisnis, laporan keuangan biasanya dalam bentuk komparatif. Laporan komparatif adalah laporan keuangan yang disajikan berdampingan untuk dua tahun atau lebih (Simamora, 2003:515). Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya, struktur modal perusahaan, distribusi aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil usaha/ pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar, serta nilai-nilai buku tiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan.
Profil Perusahaan
Kimia Farma
Kimia Farma adalah perusahaan industry farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan keputusan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF
diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero).
Kalbe Farma
Sejarah Kalbe Farma diawali dari garasi pendiri Perseroan tahun 1966 sebagai perusahaan produk farmasi dengan prinsip-prinsip dasar: inovasi, merek yang kuat dan manajemen prima. Dengan pedoman "Kalbe Panca Sradha" sebagai nilai dasar Perseroan, Kalbe berhasil meraih pertumbuhan yang solid dan mencatatkan sebagai perusahaan publik tahun 1991 di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).
IndoFarma
Peran Perusahaan dalam bidang farmasi dan kesehatan semakin penting dalam memproduksi obat-obat esensial untuk kesehatan masyarakat. Pada tanggal 11 Juli 1981 status Perusahaan berubah menjadi badan hukum berbentuk Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Status Perusahaan kembali berubah pada tahun 1996 menjadi PT Indofarma (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 34 tahun 1995 dengan akta pendirian berdasarkan Akta No. 1 tanggal 2 Januari 1996 yang diubah dengan Akta No. 134 tanggal 26 Januari 1996. Pada tanggal 17 April 2001 PT Indofarma (Persero) Tbk melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode "INAF".
Analisis Pesaing Perusahaan KIMIA FARMA TBK
Perusahaan yang menjadi pesaing perusahaan PT Kimia Farma Tbk adalah PT. Kalbe Farma Tbk dan PT IndoFarma Tbk, karena PT. Kalbe Farma Tbk dan PT IndoFarma Tbk sama – sama bergerak dalam bidang yang sama yaitu dalam bidang " Industri Farmasi ".
Total aset PT. Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 jauh lebih besar dari total aset perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun yang sama, total aset PT. Kalbe Farma Tbk sebesar Rp 11.315.061.275.026. Sedangkan total aset Perusahaan Kimia Farma Tbk adalah sebesar Rp 2.471.939.548.890. Sementara PT IndoFarma Tbk memiliki total asset yang jauh lebih kecil dari perusahaan lainnya, yaitu sebesar Rp 1.294.510.669.195.
Hal yang paling disorot oleh masyarakat umum adalah jumlah Laba Bersih yang dihasilkan oleh perusahaan. Kalbe Farma Tbk yang menjadi market leader mempunyai jumlah laba bersih yang paling besar yaitu sebesar Rp. 1.970.452.449.686. Kimia Farma Tbk menempati posisi kedua dengan total Laba Bersih sebesar Rp. 215.642.329.977. Sedangka PT IndoFarma Tbk menempatai posisi teredah dari ketiga perusahaan ini yaitu karena PT IndoFarma Tbk mengalami kerugian bersi sebesar Rp. 51.222.595.303.
Analisis Perusahaan Terhadap 4 Indikator Ekonomi
Secara sederhana, indikator ekonomi dapat dianggap sebagai bagian dari informasi yang mencerminkan apa yang sedang terjadi dalam perekonomian, biasanya skala ekonomi makro. Perekonomian sebuah negara mirip makhluk hidup, yang selalu bergerak terdorong oleh perilaku pelaku dan obyek ekonomi. Karena jumlah pelaku dan obyek sangat banyak, maka akan sulit untuk memahami apa yang terjadi dalam sebuah perekonomian. Dengan bantuan dari berbagai indikator ekonomi, investor akan lebih mampu menafsirkan kemungkinan investasi saat ini atau masa depan dan menilai kesehatan ekonomi secara keseluruhan. Semua investor, terutama mereka yang berinvestasi terutama pada efek pendapatan tetap, khawatir tentang inflasi, salah satu inditator utama perekonomian.
Ada empat Indikator Ekonomi yaitu :
GDP ( Gross Domestic Product )
Inflasi
Kurs
Suku Bunga Bank
GDP ( Gross Domestic Product )
GDP adalah indicator utama untuk mengukur kekuatan ekonomi suatu negara. Apabila pendapatan negara naik, maka pertumbuhan ekonomi akan bergerak ke arah positif atau surplus, hal tersebut akan menaikkan daya beli masyarakat, dengan daya beli masyarakat yang tinggi, akan membuat perusahaan lebih untung karena produk – produk perusahaan akan lebih banyak terjual.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 tercatat sebesar 5.78% mengalami pelambatan dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 6.11%, Bank Indonesia menilai bahwa perlambatan ekonomi Indonesia tidak terlepas dari pengeruh kebijakan stabilitas yang dilakukan pemerintah dan bank Indonesia untuk membwaapertumbuhan ekonomi kearah yang lebih sehat dan seimbang.
Inflasi
Inflasi adalah angka yang mengukur tingkat harga barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen. Angka inflasi yang tinggi, yang ditunjukan dengan naiknya harga-harga barang, biasanya akan mendorong BI untuk menaikan suku bunga. Dengan adanya kenaikan suku bunga tersebut akan menyebabkan daya beli masyarakat turun, maka perusahaan akan mendapat keuntungan yang lebih rendah apabila terjadi inflasi.
Tingkat Inflasi pada tahun 2013 mencapai 8,38%. Hal ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun 2012 yang hanya mencapai 4,30%. Faktor utama yang menyebabkan kenaikan tingkat inflasi ini adalah adanya kenaikan harga BBM bersubsidi yang cukup signifikan.
Kurs
Hampir semua atau mayoritas bahan baku produk produk PT Kimia Farma Tbk di dapatkan dari impor, maka kurs akan sangat berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan . Apabila Rupiah menguat terhadap dollar, maka hal ini akan menguntungkan perusahaan, sebaliknya apabila Rupiah melemah terhadap Dollar makan hal ini tidak bagus untuk perusahaan.
Kurs Rupiah pada tahun 2013 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Kurs Rupiah turun sebesar Rp 2.230 dari tahun 2012 yaitu sebesar Rp 11.900. Hal ini akan merugikan perusahaan dalam mendapatkan bahan baku yang mereka butuhkan. Namun, di sisi lain, perusahaan akan mengalami keuntungan saat mereka mengekspor produknya ke anak perusahaan yang berada di luar negeri.
Suku Bunga bank
Suku bunga berpengaruh pada tingkat pengembalian pinjaman dari bank. Suku bunga bank akan sangat berpengaruh pada dana yang dipinjam oleh perusahaan. Karena saat bunga rendah perusahaan akan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi di banding saat suku bunganya tinggi.
Suku bunga perusahaan pada tahun 2013 mencapai 7,50%. Ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 5,75%.
Analisis S.W.O.T ( Strenght Weakness Opportunity Treath )
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi.
Analisis Strenght dan Weakness
No
Faktor-faktor internal perusahaan
Kekuatan (Strenght)
Kelemahan (Weakness)
1
Sumber daya manusia
Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik
2
Fasilitas
Menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat
3
Produk
Banyak produk kimia farma menjadi inovator dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan baru kimia baik dengan kemampuan sendiri maupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional dan banyak menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi
Obat generik adalah salah satu produk farmasi yang kompetitif karena memiliki keunggulan yaitu harga lebih murah dan memiliki kualitas yang sama harga obat paten/merek dagang pertamanya
Variasi Kemasan obat generik memiliki penilaian yang negatif, sehingga managemen perusahaan harus melakukan tindakan untuk menarik perhatian konsumen untuk memakai obat generik
4
Pemasaran
Kebijakan memasyarakatkan dan memasarkan obat generik yang dilakukan oleh perusahaan juga sejalan dengan meningkatnya jumlah permintaan konsumen akan obat secara keseluruhan yang mencapai 9,93% per kapita, serta 92% potensi pasar bisnis industri farmasi di Indonesia masih belum terpenuhi. Hal tersebut menjadi peluang bisnis yang kompetitif bagi 200 industri farmasi yang ada di Indonesia termasuk PT. Kimia Farma Tbk. untuk lebih mengembangkan obat generik sehingga mampu memiliki daya saing strategis dan dapat meningkatkan kemampu labaan. Guna mengantisipasi persaingan bisnis yang kompetitif di pasar industri farmasi khususnya dalam memasarkan maka pihak manajemen PT. Kimia Farma Tbk. harus mengupayakan untuk menerapkan strategi bersaing.
5
Citra perusahaan
340 apotek yang tersebar diseluruh tanah air yang memimpin pasar dibidang perapotikan dengan penguasaan pasar
Analisis Opportunity dan Threat
No
Faktor-faktor eksternal perusahaan
Peluang (Opportunity)
Ancaman (Threat)
1
Kondisi perekonomian
Adanya krisis ekonomi menyebabkan daya beli obat rakyat Indonesia menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar lokal
2
Persaingan
Sistem Legal belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat menjadi lebih sulit dikontrol
Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi
3
Kebijakan pemerintah
Kebijakan memasarkan obat generik yang dilakukan oleh perusahaan dan meningkatnya jumlah permintaan konsumen akan obat secara keseluruhan masih belum terpenuhi
4
Selera konsumen
Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan.
Matriks SWOT
IFAS
EFAS
Strenght (S)
Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik
Menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat
Banyak produk kimia farma menjadi inovator dengan mengembangkan obat-obatan serta rumusan baru kimia baik dengan kemampuan sendiri maupun melalui aliansi strategis dengan mitra internasional dan banyak menghasilkan produk-produk baru yang berbasis teknologi tinggi
340 apotek yang tersebar diseluruh tanah air yang memimpin pasar dibidang perapotikan dengan penguasaan pasar
Obat generik adalah salah satu produk farmasi yang kompetitif karena memiliki keunggulan yaitu harga lebih murah dan memiliki kualitas yang sama harga obat paten/merek dagang pertamanya
Weaknesss (W)
Variasi Kemasan obat generik memiliki penilaian yang negatif, sehingga managemen perusahaan harus melakukan tindakan untuk menarik perhatian konsumen untuk memakai obat generik
Opportunoty (O)
Kebijakan memasarkan obat generik yang dilakukan oleh perusahaan dan meningkatnya jumlah permintaan konsumen akan obat secara keseluruhan masih belum terpenuhi
Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita menyebabkan pasar potensial yang bisa dikembangkan.
Strategi S – O
Memasarkan obat generik yang merupakan salah satu produk farmasi yang kompetitif karena memiliki harga yang murah dan kualitas yang baik sehingga permintaan terpenuhi.
Menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat sehingga pasar potensial bisa dikembangkan dengan baik walaupun sebagian penduduk masih rendah dalam mengkonsumsi obat.
Strategi W – O
Perusahaan memperbaiki kemasan produk obat generik dan melakukan kebijakan memasarkan produk tersebut sehingga meningkatkan permintaan konsumen.
Threat (T)
Adanya krisis ekonomi menyebabkan daya beli obat rakyat Indonesia menurun sehingga mengancam kelangsungan hidup industri farmasi nasional terutama untuk pasar lokal
Sistem Legal belum dapat menanggulangi obat palsu secara efektif sehingga harga obat menjadi lebih sulit dikontrol
Semakin luasnya pasar yang ingin dicapai, yaitu menembus pasar internasional akan semakin meningkat pula pesaing-pesaing bisnis farmasi
Strategi S – T
Memperkenalkan obat generik generik yang merupakan salah satu produk farmasi yang kompetitif karena memiliki harga yang murah dan kualitas yang baik sehingaa meningkatkan daya beli rakyat indonesia setelah adanya krisis ekonomi.
Memberikan kesan pada konsumen bahwa PT. Kimia Farma tidak pernah membuat obat palsu sehingga citra produk dimata konsumen menjadi baik sehingga harga obat menjadi mudah untuk dikontrol.
Memperluas apotek-apotek yang tersebar di seluruh indonesia sehingga mampu menembus pasar internasional, lagi pula PT. Kimia Farma telah memimpin pasar dibidang perapotikan dengan penguasaan pasar terbesar di indonesia.
Strategi W- T
Mengecamkan pada konsumen bahwa obat generik bukan merupak obat palsu dan memperbaiki kemasan sehingga kelangsungan hidup industri farmasi dapat dipertahankan.
Analisis Strategi Perusahaan
Dengan menggunakan matrik SWOT diperoleh strategi bersaing obat generik sebagai berikut:
Strategi yang memanfaatkan seluruh potensi kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Jenis strategi-strategi alternatif yang masuk ke dalam kelompok ini terdiri dari; menerapkan strategi penetrasi pasar, menggunakan saluran distribusi yang telah establish.
Strategi yang bertujuan untuk memperkecil kelemahan internal perusahaan dan memanfaatkan peluang-peluang eksternalnya. Jenis strategi yang masuk kedalam kelompok ini adalah menerapkan strategi keunggulan biaya.
Strategi yang berusaha menggunakan kekuatan-kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternalnya. Jenis strategi yang masuk kedalam kelompok ini terdiri dari ; strategi pengembangan produk dan pembuatan perencanaan berupa peta arsitektur informasi obat generik.
Strategi bertahan yang diarahkan guna mengurangi kelemahan-kelemahan internal serta menghindari ancaman-ancaman lingkungannya. Jenis strategi yang termasuk kelompok ini adalah strategi promosi yang efektif.
Berdasarkan strategi bersaing yang disusun menggunakan matrik SWOT, maka selanjutnya ditetapkan rencana implementasi strategi yang didukung oleh aktivitas-aktivitas pendukungnya baik teknis maupun sumber daya manusia berikut rencana tindakannya.
Upaya memperbaiki persepsi konsumen terhadap kualitas obat generik serta mengembangkan strategi-strategi alternatif yang disusun dalam aktualisasi pelaksanaannya harus diterapkan dan dilakukan secara terintegrasi satu dengan yang lainnya sehingga memungkinkan dihasilkannya suatu strategi yang mampu menghadapi persaingan bisnis obat generic.
Prospek
Kimia Farma memilih strategi bisnis hulu-hilir, dimana perusahaan ini bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan yang terintegrasi, yaitu: industri, marketing,distribusi, ritel, laboratorium klinik, dan klinik kesehatan. Kimia Farma terus melakukan transformasi bisnis dengan mengembangkan berbagai layanan sector kesehatan untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat mendapatkan akses layanan pemeriksanaan kesehatannya. Perluasan jaringan layanan merupakan bagian untuk memenangkan persaingan dalam merebut pasar farmasi nasioanal seiring dengan berlakunya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) pada tahun 2014 nanti.
Salah satu cara perluasan jaringan yang dilakukan oleh PT Kimia Farma (Persero) Tbk adalah melalui PT Kimia Farma Apotek (KFA) yang mendekatkan dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Sepanjang 2012 sebanyak 30 apotek dan 100 klinik baru telah dibuka di berbagai kota di Indonesia. Langkah ini, sebagai bagian dari upaya Kimia Farma untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang menginginkan pelayanan yang praktis, efisien, dan efektif dalam berbagai aktivitasnya, termasuk dalam mendapatkan pelayanan kesehatan. Konsep One Stop Healthcare Solution (OSHS) merupakan salah satu layanan dengan konsep modern yang diberikan oleh Kimia Farma.
Risiko
Menyediakan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat khususnya bidang industri kimia, farmasi, biologi, kesehatan, industri makanan serta minuman, dan mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
Sebagaimana halnya dengan bidang-bidang usaha lainya, bidang usaha yang dilakukan Perusahaan juga tidak terlepas dari risiko yang disebabkan oleh berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perusahaan. Berkaitan dengan hal ini, Perusahaan berupaya meminimalkan risiko dengan melakukan pengamatan yang seksama terhadap risiko tersebut. Menurut Manajemen, risiko-risiko usaha yang mungkin dihadapi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Risiko perubahan mata uang depresiasi nilai rupiah terhadap valuta asing
Risiko pasokan bahan baku
Risiko persaingan usaha
Risiko perekonomian
Risiko kegagalan pengembangan usaha (Investasi)
Risiko pemalsuan obat
Risiko produk rusak
Risiko pemogokan karyawan
Risiko dampak lingkungan
BAB II
Analisis Komperatif
Analisis komparatif adalah teknik analisis yang dilakukan dengan cara membuat perbandingan antar elemen (laporan keuangan) yang sama untuk beberapa periode yang berurutan. Tujuan analisis komparatif adalah untuk mempe-roleh gambaran tentang arah dan kecenderungan (tendensi) tentang perubahan yang mungkin akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang. Informasi hasil analisis komparatif bermanfaat untuk memperediksi tentang kemungkinan yang akan terjadi pada setiap elemen laporan keuangan di masa yang akan datang.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPERATIF
PT Kimia Farma Tbk. Laba Rugi.
2013
2012
Jumlah
Persentase
Penjualan Bersih
4,348,073,988,385
3,734,241,101,309
613,832,887,076
16.44%
Beban Pokok Penjualan
(3,055,921,946,994)
(2,559,074,130,367)
(496,847,816,627)
19.42%
LABA KOTOR
1,292,152,041,391
1,175,166,970,942
116,985,070,449
9.95%
Beban Usaha
Jumlah Beban Usaha
(1,042,618,886,755)
(912,599,414,375)
(130,019,472,380)
14.25%
LABA USAHA
249,533,154,636
262,567,556,567
(13,034,401,931)
-4.96%
Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
Beban Bunga dan Provisi Bank]
(9,639,641,584)
(6,872,403,387)
(2,767,238,197)
40.27%
Penghasilan Bunga dan Hasil Investasi
43,681,718,265
24,135,411,087
19,546,307,178
80.99%
Keuntungan ( Kerugian ) kurs mata uang asing- Bersih
811,575,630
(1,546,112,212)
-
-
Lain-Lain Bersih
(261,374,648)
-
-
-
Jumlah Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
34,592,277,663
15,716,895,488
18,875,382,175
120.10%
LABA BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK
284,125,432,299
278,284,452,055
5,840,980,244
2.10%
Beban ( Manfaat ) Pajak
Pajak Kini
-
-
-
-
Pajak Tangguhan
-
-
-
-
Beban Pajak
(68,483,102,322)
(72,520,454,677)
4,037,352,355
-5.57%
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
215,642,329,977
205,763,997,378
9,878,332,599
4.80%
PT. KALBE FARMA Tbk Laba Rugi
2013
2012
Jumlah
Persentase
Penjualan Bersih
16,002,131,057,048
13,636,405,178,957
2,365,725,878,091
17.35%
Beban Pokok Penjualan
(8,323,017,600,990)
(7,102,971,372,126)
(1,220,046,228,864)
17.18%
LABA KOTOR
7,679,113,456,058
6,533,433,806,831
1,145,679,649,227
17.54%
Beban Usaha
Penjualan
(4,230,293,635,075)
(3,573,502,403,790)
(656,791,231,285)
18.38%
Umum dan Administrasi
(764,512,533,499)
(651,416,535,513)
(113,095,997,986)
17.36%
Penelitian dan pengembangan
(135,388,356,694)
(90,754,826,941)
(44,633,529,753)
49.18%
Jumlah Beban Usaha
(5,130,194,525,268)
(4,315,673,766,244)
(814,520,759,024)
18.87%
LABA USAHA
2,548,918,930,790
2,217,760,040,587
331,158,890,203
14.93%
Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
Beban Bunga dan Provisi Bank]
(28,642,082,811)
(17,513,612,249)
(11,128,470,562)
63.54%
Penghasilan Bunga dan Hasil Investasi
50,425,100,828
74,469,005,621
(24,043,904,793)
-32.29%
Keuntungan ( Kerugian ) kurs mata uang asing- Bersih
529,460,305
19,832,825,669
(19,303,365,364)
-97.33%
Laba Atas Penjualan Aset Tetap
21,202,496,859
18,818,935,524
2,383,561,335
12.67%
Lain-Lain Bersih
(19,911,188,740)
(5,350,102,660)
(14,561,086,080)
272.16%
Jumlah Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
23,603,786,441
90,257,051,905
(66,653,265,464)
-73.85%
LABA BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK
2,572,522,717,231
2,308,017,092,492
264,505,624,739
11.46%
Beban ( Manfaat ) Pajak
Beban Pajak
(602,070,267,545)
(532,918,244,560)
(69,152,022,985)
12.98%
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
1,970,452,449,686
1,775,098,847,932
195,353,601,754
11.01%
PT. INDOFARMATbk Laba Rugi.
2013
2012
Jumlah
Persentase
Penjualan Bersih
1,337,498,191,710
1,156,050,256,720
181,447,934,990
15.70%
Beban Pokok Penjualan
(999,930,881,199)
(788,154,611,684)
(211,776,269,515)
26.87%
LABA KOTOR
337,567,310,511
367,895,645,036
(30,328,334,525)
-8.24%
Beban Usaha
Penjualan
(201,391,590,690)
(159,823,241,736)
(41,568,348,954)
26.01%
Umum dan Administrasi
(150,886,637,544)
(119,479,588,756)
(31,407,048,788)
26.29%
Kerugian (keuntungan) lain-lain Neto
(17,595,171,485)
(5,283,919,562)
(12,311,251,923)
232.99%
Jumlah Beban Usaha
(369,873,399,719)
(284,586,750,054)
(85,286,649,665)
29.97%
LABA USAHA
(32,306,089,208)
83,308,894,982
-
0.00%
Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
Beban Bunga dan Provisi Bank]
30,862,196,026
20,925,936,771
9,936,259,255
47.48%
Bagian rugi (laba) dari entitas asosiasi
(135,537,983)
650,856,445
-
0.00%
Jumlah Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
30,726,658,043
21,576,793,216
9,149,864,827
42.41%
LABA BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK
(63,032,747,251)
61,732,101,766
-
0.00%
Beban ( Manfaat ) Pajak
Pajak Kini
-
(16,773,132,018)
-
0.00%
Pajak Tangguhan
8,810,151,948
(2,573,854,766)
-
0.00%
Beban Pajak
8,810,151,948
(19,346,986,784)
-
0.00%
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
(54,222,595,303)
42,385,114,982
-
0.00%
Dalam analisis laporan keuangan komparatif ini terlihat bahwa PT Kalbe Farma Tbk mempunyai peningkatan laba bersih setelah pajak yang paling tinggi yaitu sebesar 11%. Sedangkan pada PT Kimia Farma hanya mengalami peningkatan sebesar 4% sedangkan pada PT Indofarma Tbk tidak bisa mendapatkan hasil komparatif yang signifikan. Hal ini mengindikasikan bahwa PT Kalbe Farma bisa mengefisienkan biaya yang timbul sehingga bisa meningkatkan total laba bersih setelah pajak mencapai 11%.
PT Kimia Farma Tbk. Neraca
2013
2012
Jumlah
Persentase
Aset Lancar
1,810,614,614,537
1,505,798,399,164
304,816,215,373
20.24%
Aset Tidak lancar
661,324,934,353
570,549,181,621
90,775,752,732
15.91%
TOTAL ASET
2,471,939,548,890
2,076,347,580,785
395,591,968,105
19.05%
Kewajiban Jangka Pendek
746,123,148,554
537,184,235,226
208,938,913,328
38.90%
Kewajiban Jangka Panjang
101,461,711,355
97,629,655,893
3,832,055,462
3.93%
Total Kewajiban
847,584,859,909
634,813,891,119
212,770,968,790
33.52%
Total Ekuitas
1,624,354,688,981
1,441,533,689,666
182,820,999,315
12.68%
TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS
2,471,939,548,890
2,076,347,580,785
395,591,968,105
19.05%
PT. KALBE FARMA Tbk Neraca
2013
2012
Jumlah
Persentase
Aset Lancar
7,497,319,451,543
6,441,710,544,081
1,055,608,907,462
16.39%
Aset Tidak lancar
3,817,741,823,483
2,976,246,636,877
841,495,186,606
28.27%
TOTAL ASET
11,315,061,275,026
9,417,957,180,958
1,897,104,094,068
20.14%
Kewajiban Jangka Pendek
2,640,590,023,748
1,891,617,853,724
748,972,170,024
39.59%
Kewajiban Jangka Panjang
174,513,285,703
154,695,712,337
19,817,573,366
12.81%
Total Kewajiban
2,815,103,309,451
2,046,313,566,061
768,789,743,390
37.57%
Total Ekuitas
8,499,957,965,575
7,371,643,614,897
1,128,314,350,678
15.31%
TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS
11,315,061,275,026
9,417,957,180,958
1,897,104,094,068
20.14%
PT. INDOFARMATbk Neraca.
2013
2012
Jumlah
Persentase
Aset Lancar
848,840,281,014
777,629,145,880
71,211,135,134
9.16%
Aset Tidak lancar
445,670,388,181
410,989,644,530
34,680,743,651
8.44%
TOTAL ASET
1,294,510,669,195
1,188,618,790,410
105,891,878,785
8.91%
Kewajiban Jangka Pendek
670,902,756,535
369,863,736,712
301,039,019,823
81.39%
Kewajiban Jangka Panjang
32,814,544,771
168,652,876,710
(135,838,331,939)
-80.54%
Total Kewajiban
703,717,301,306
538,516,613,422
165,200,687,884
30.68%
Total Ekuitas
590,793,367,889
650,102,176,989
(59,308,809,100)
-9.12%
TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS
1,294,510,669,195
1,188,618,790,411
105,891,878,784
8.91%
Dalam analisis laporan keuangan komparatif di bagian neraca, PT Kimia Farma Tbk lebih memfokuskan pada peningkatan Aset Lancarnya yaitu dengan peningkatan sebesar 5% lebih besar dari peningkatan asset tetapnya. Sedangkan dalam mendapatkan pendanaan dari kreditor, peningkatan kewajiban pada PT Kimia Farma Tbk lebih dominan dalam kewajiban jangka pendeknya yaitu sebesar 30% dan untuk pendanaan dari investor, PT kimia Farma Tbk hanya meningkat sebesar 12%. Namun, pada PT Kalbe Farma Tbk, mereka lebih berfokus pada penginvestasian pada asset tidak lancarnya yaitu dengan peningkatan sebesar 28% dan dalam kewajiban dan ekuitasnya tidak jauh berbeda dengan PT Kimia Farma Tbk. Dan dalam PT Indofarma Tbk tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
Common Size
Analisis Common Size adalah analisis dengan pembacaan data-data keuangan untuk beberapa periode (untuk mencari trend-trend tertentu). Analisis common size disusun dengan cara menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan (utk laporan laba-rugi) atau dari total aktiva (untuk neraca).Analisis common size perusahaan dianalisa dengan melihat trend yang muncul.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN COMMON SIZE
Laba Rugi PT Kimia Farma Tbk
2013
2012
2011
2010
2009
2008
Penjualan Bersih
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Beban Pokok Penjualan
-70.28%
-68.53%
-70.18%
-71.59%
-72.38%
-73.30%
LABA KOTOR
29.72%
31.47%
29.82%
28.41%
27.62%
26.70%
Beban Usaha
Penjualan
-
-
-14.02%
-13.73%
-13.80%
-13.18%
Umum dan Administrasi
-
-
-9.42%
-10.09%
-9.90%
-9.57%
Jumlah Beban Usaha
-23.98%
-24.44%
-23.44%
-23.82%
-23.70%
-22.75%
LABA USAHA
5.74%
7.03%
6.38%
4.59%
3.92%
3.96%
Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
Beban Bunga dan Provisi Bank]
-0.22%
-0.18%
-0.35%
-0.45%
-0.89%
-0.62%
Penghasilan Bunga dan Hasil Investasi
1.00%
0.65%
0.07%
0.07%
0.06%
0.13%
Keuntungan ( Kerugian ) kurs mata uang asing- Bersih
0.02%
-0.04%
0.01%
0.04%
-0.02%
-0.24%
Lain-Lain Bersih
-0.01%
-
0.55%
1.35%
0.43%
0.32%
Jumlah Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
0.80%
0.42%
0.29%
1.02%
-0.43%
-0.40%
LABA BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK
6.53%
7.45%
6.66%
5.61%
3.49%
3.55%
Beban ( Manfaat ) Pajak
Pajak Kini
-
-
1.83%
1.37%
1.37%
1.57%
Pajak Tangguhan
-
-
-0.10%
-0.12%
-0.06%
-0.06%
Beban Pajak
-1.58%
-1.94%
1.73%
1.25%
1.30%
1.51%
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
4.96%
5.51%
4.93%
4.36%
2.19%
2.05%
Laba Rugi PT Kalbe Farma Tbk
2013
2012
2011
2010
2009
2008
Penjualan Bersih
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Beban Pokok Penjualan
-52.01%
-52.09%
-49.13%
-49.48%
-50.35%
-51.71%
LABA KOTOR
47.99%
47.91%
50.87%
50.52%
49.65%
48.29%
Beban Usaha
Penjualan
-26.44%
-26.21%
-26.63%
-26.40%
-25.84%
-27.14%
Umum dan Administrasi
-4.78%
-4.78%
-5.38%
-5.68%
-5.71%
-5.72%
Penelitian dan pengembangan
-0.85%
-0.67%
-0.84%
-0.93%
-0.87%
-0.92%
Jumlah Beban Usaha
-32.06%
-31.65%
-32.84%
-33.01%
-32.42%
-33.78%
LABA USAHA
15.93%
16.26%
18.04%
17.51%
17.23%
14.51%
Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
Beban Bunga dan Provisi Bank]
-0.18%
-0.13%
-0.12%
-0.20%
-0.59%
-0.66%
Penghasilan Bunga dan Hasil Investasi
0.32%
0.55%
0.89%
0.54%
0.72%
0.69%
Keuntungan ( Kerugian ) kurs mata uang asing- Bersih
0.003%
0.15%
-0.11%
-0.23%
-1.04%
0.54%
Laba Atas Penjualan Aset Tetap
0.13%
0.14%
0.05%
0.13%
0.17%
0.08%
Lain-Lain Bersih
-0.12%
-0.04%
-0.53%
-0.43%
-0.30%
-0.20%
Jumlah Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
0.15%
0.66%
0.18%
-0.20%
-1.04%
0.45%
LABA BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK
16.08%
16.93%
18.21%
17.31%
16.19%
14.95%
Beban ( Manfaat ) Pajak
Pajak Kini
-
-
-4.26%
-4.20%
-4.59%
-4.52%
Pajak Tangguhan
-
-
0.01%
0.02%
-0.05%
0.05%
Beban Pajak
-3.76%
-3.91%
-4.26%
-4.17%
-4.64%
-4.48%
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
12.31%
13.02%
13.96%
13.14%
11.55%
10.48%
Laba Rugi PT IndoFarma Tbk
2013
2012
2011
2010
2009
2008
Penjualan Bersih
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Beban Pokok Penjualan
-74.76%
-68.18%
-67.08%
-69.61%
-72.92%
-77.45%
LABA KOTOR
25.24%
31.82%
32.92%
30.39%
27.08%
22.55%
Beban Usaha
Penjualan
-15.06%
-13.82%
-16.09%
-16.22%
-15.61%
-12.87%
Umum dan Administrasi
-11.28%
-10.34%
-9.19%
-8.79%
-7.39%
-5.41%
Kerugian (keuntungan) lain-lain Neto
-1.32%
-0.46%
-
-
-
-
Jumlah Beban Usaha
-27.65%
-24.62%
-25.28%
-25.00%
-23.00%
-18.29%
LABA USAHA
-2.42%
7.21%
7.64%
5.39%
4.08%
4.26%
Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
Beban Bunga dan Provisi Bank]
2.31%
1.81%
-1.77%
-2.37%
-3.14%
-2.05%
Bagian rugi (laba) dari entitas asosiasi
-0.01%
0.06%
-
-
-
-
Penghasilan Bunga
-
-
0.10%
0.10%
0.20%
0.05%
Hasil Investasi
-
-
-
-
-
-
Laba (rugi) kurs mata uang asing bersih
-
-
-0.06%
0.01%
0.24%
-1.14%
Penyisihan Persediaan
-
-
-
-
-0.31%
-0.36%
Lain-Lain Bersih
-
-
-1.32%
-1.18%
0.05%
-0.10%
Jumlah Penghasilan ( Beban ) Lain-Lain
2.30%
1.87%
-3.05%
-3.44%
-2.95%
-3.59%
LABA BERSIH SEBELUM BEBAN PAJAK
-4.71%
5.34%
4.59%
1.95%
1.13%
0.67%
Beban ( Manfaat ) Pajak
Pajak Kini
-
-1.45%
-1.74%
-1.09%
-0.66%
-0.58%
Pajak Tangguhan
0.66%
-0.22%
0.22%
0.34%
-0.27%
0.25%
Beban Pajak
0.66%
-1.67%
-1.52%
-0.75%
-0.94%
-0.33%
LABA BERSIH SETELAH PAJAK
-4.05%
3.67%
3.07%
1.20%
0.19%
0.34%
Dalam analisis laporan keuangan common size, PT Kalbe Farma lagi-lagi menempati posisi teratas dibandingkan dengan dua pesaing lainnya. PT Kalbe Farma mempunyai laba bersih sebesar 12% dari total penjualannya. Sedangkan pada tahun yang PT Kimia Farma hanya mempunyai laba bersih sebesar 4% dan pada PT Indofarma Tbk mengalami kerugian sebesar 4% pada tahun yang sama. Dari peningkatan laba bersih masing-masing perusahaan, perusahaan cukup stabil dalam mempertahankan peningkatan laba bersihnya kecuali pada PT Indofarma Tbk yang sempat mengalami kerugian.
Neraca PT Kimia Farma Tbk
2013
2012
2011
2010
2009
2008
Aset Lancar
73.25%
72.52%
70.39%
68.76%
65.33%
65.76%
Aset Tidak lancar
26.75%
27.48%
29.61%
31.24%
34.67%
34.24%
TOTAL ASET
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Kewajiban Jangka Pendek
30.18%
25.87%
25.62%
28.35%
32.69%
31.12%
Kewajiban Jangka Panjang
4.10%
4.70%
4.57%
4.43%
3.61%
3.32%
Total Kewajiban
34.29%
30.57%
30.19%
32.78%
36.30%
34.44%
Total Ekuitas
65.71%
69.43%
69.81%
67.22%
63.70%
65.56%
TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Neraca PT Kalbe Farma Tbk
2013
2012
2011
2010
2009
2008
Aset Lancar
66.26%
68.40%
71.98%
71.55%
72.53%
73.07%
Aset Tidak lancar
33.74%
31.60%
28.02%
28.45%
27.47%
26.93%
TOTAL ASET
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Kewajiban Jangka Pendek
23.34%
20.09%
19.71%
16.30%
24.28%
21.92%
Kewajiban Jangka Panjang
1.54%
1.64%
1.55%
1.62%
1.81%
1.90%
Total Kewajiban
24.88%
21.73%
21.25%
17.92%
26.09%
23.83%
Total Ekuitas
75.12%
78.27%
78.75%
82.08%
73.91%
76.17%
TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Neraca PT IndoFarma Tbk
2013
2012
2011
2010
2009
2008
Aset Lancar
65.57%
65.42%
63.37%
79.43%
79.83%
87.47%
Aset Tidak lancar
34.43%
34.58%
36.63%
20.57%
20.17%
12.53%
TOTAL ASET
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Kewajiban Jangka Pendek
51.83%
31.12%
41.21%
51.17%
51.77%
65.64%
Kewajiban Jangka Panjang
2.53%
14.19%
4.15%
6.42%
7.20%
3.59%
Total Kewajiban
54.36%
45.31%
45.36%
57.59%
58.97%
69.24%
Total Ekuitas
45.64%
54.69%
54.64%
42.41%
41.03%
30.76%
TOTAL KEWAJIBAN dan EKUITAS
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
100.00%
Dalam analisis laporan keuangan common size di pos neraca, ketiga perusahaan berfokus pada jumlah asset lancarnya dibandingkan dengan jmlah asset tidak lancar masing-masing perusahaan. Jumlah asset lancar ketiga perusahaan mewakili 60-70% total asset mereka pada tahun 2013. Dan dalam pendanaan untuk biaya operasionalnya, PT Kimia Farma Tbk dan PT Kalbe Farma Tbk mempunyai pendaan dari ekuitas sebesar 60-70% sedangka n pada PT Indofarma Tbk, pendaannya 54% berasal dari kreditor pada tahun 2013.
Tren Angka Indeks
TREND ANGKA INDEKS
Pendapatan PT. Kimia Farma tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingan dengan tahun dasar. Pada tahun 2010 mengalami peningkatan dibanding tahun dasar dan tahun sebelumnya. Di tahun 2011 pendapatannya menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya tetapi meningkat dibandingkan tahun dasar. Kemudian di tahun 2012 pendapatannya kembali mengalami penurunan bila dibandingkan tahun sebelumnya. Di tahun 2013 pendapatannya meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Disini terlihat bahwa pendapatan PT.Kimia Farma belum stabil 6 tahun terakhir.
Pendapatan penjualan Kimia Farma pada tahun 2009 stabil bila dibandingkan dengan HPP + beban operasi nya, di tahun 2010 penjualan terlihat lebih besar dibandingkan dengan HPP+beban operasi. Kemudian di tahun 2011 penjualan masih lebih besar dibanding dengan HPP+beban operasi. Ditahun 2012 penjualan dan HPP+beban operasi stabil. Dan di tahun 2013 HPP+beban operasi lebih besar dibanding dengan penjualan.
Bisa dilihat dari tahun ke tahun dari 2009 sampai 2013 beban operasi lebih besar dibandingkan dengan HPP.
Pada perusahaan pesaing yaitu PT. Kalbe Farma terlihat jika pendapatan penjualan Kalbe Farma pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2008 sebagai tahun dasar. Pada tahun 2010 pendapatan penjualan mengalami penurunan dibanding tahun 2009. Pendapatan penjualan kembali mengalami penurunan di tahun 2011. Kemuadian pada tahun 2012 pendapatan penjualan mengalami peningkatan dibanding tahun 2011 dan tahun tahun-tahun sebelumnya. Tetapi pendapatan penjualan kembali pengalami penurunan di tahun 2013.
Pendapatan penjualan dibanding dengan HPP+beban operasi Kalbe Farma selama tiga tahun yakni tahun 2009, 2010, 2011 terlihat bahwa pendapatan penjualan lebih besar dibandingkan dengan HPP+beban operasi. Kemudian di tahun 2012 pendapatan penjualan relatif lebih kecil dari pada HPP+beban operasinya. Di tahun 2013 pendapatan penjualan relatif lebih besar dibanding dengan HPP+beban operasi.
Pada Tahun 2009 HPP Kalbe farma lebih besar bila dibandingkan dengan beban operasinya. Di tahun 2010 HPP kalbe farma lebih rendah bila dibandingkan dengan beban operasinya. Kemudian di tahun 2011 terlihat bahwa HPP dan Beban operasi kalbe farma mengalami kestabilan. Di tahun 2012 HPP kembali terlihat lebih besar dibanding dengan beban operasinya. Dan di tahun 2013 HPP kembali lebih rendah dari pada beban operasinya.
Pada perusahaan pesaing lainnya yakni PT.Indofarma pendapatan penjualan Indo Farma pada tahun 2009 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2008 sebagai tahun dasar. Di tahun 2010 pendapatan penjualan mengalami peningkatan di banding tahun 2009. Kemudian pada tahun 2011 pendapatan penjualan mengalami peningkatan lumayan besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tetapi di tahun 2012 pendapatan penjualan menurun dibandingkan tahun 2011. Di tahun 2013 pendapatan penjualan kembali mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Di tahun 2009 penjualan dan HPP+beban operasi Indo Farma sama-sama stabil. Di tahun 2010 dan tahun 2011 penjualan indo farma lebih besar dibandingkan dengan HPP+beban operasi. Kemudian di tahun 2012 penjualannya relatif lebih rendah dibandingkan dengan HPP+beban operasi ditahun 2013 penjualan indo farma lebih rendah dari pada HPP+beban operasinya.
Pada Tahun 2009 HPP Kalbe farma lebih besar bila dibandingkan dengan beban operasinya. Di tahun 2010 HPP kalbe farma lebih rendah bila dibandingkan dengan beban operasinya. Kemudian di tahun 2011 terlihat bahwa HPP dan Beban operasi kalbe farma mengalami kestabilan. Di tahun 2012 HPP kembali terlihat lebih besar dibanding dengan beban operasinya. Dan di tahun 2013 HPP kembali lebih rendah dari pada beban operasinya.
Secara keseluruhan pendapatan, HPP, beban operasi, beban non-operasi dan HPP + beban operasi mengalami kenaikan dan penurunan yang tidak konsisten . Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu beroperasi dengan baik tapi belum mampu stabil.
Tren Harga Saham
Saham Kimia Farma dan Indofarma bisa dibilang sepadan atau sama dari tahun 2008 hingga tahun 2010. Namun, pada saat memasuki tahun 2011, saham kimia Farma mulai menunjukkan kenaikan yang lebih signifikan dibandingkan dengan saham indofarma. Hal ini terlihat dari saham kimia farma yang mulanya berada pada titik 100 bergerak naik dan akhirnya mencapai 250 pada tahun 2011. Dari peningkatan saham kimia farma sendiri, perusahaan ini menurut kami mengalami peningkatan yang cukup stabil pada awalnya dan kemudian meningkat drastic di awal 2013 dan mengalami sedikit penurunan di akhir tahun 2013. Bila kimia farma dan indofarma dibandingkan dengan kalbe farma, maka kedua perusahaan tersebut masih tertinggal cukup jauh dalam perkembangan harga sahamnya. Hal ini dapat dilihat dari saham kalbe farma yang rata-rata pada harga 100-1500 sedangkan kimia farma dan indofarma mempunyai harga saham yang berkisar di antara 250-1000. Dari table ini, dapat dikatakan bahwa kalbe farma merupakan perusahaan yang memiliki harga saham yang paling tinggi dia natara kimia farma dan juga indofarma.
BAB III
ANALISIS RASIO
Analisis ratio adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Analisis rasio ini juga merupakan bentuk umum atau cara umum yang digunakan dalam analisis laporan keuangan dengan kata lain diantara alat-alat analisis yang selalu digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan suatu pereusahaan di bidang keuangan adalah analisi rasio keuangan.
Likuiditas
No
Jenis Rasio
2013
2012
2011
1
Rasio Lancar
2,473
2,80
2,75
2
Rasio Cepat
1,27
1,45
1,29
3
Waktu Penagihan
42,76
41,87
39
4
Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan
61
61
63
No
Jenis Rasio
KF 2013
Kalbe 2013
Indofarma 2013
1
Rasio Lancar
2,473
2,84
1,27
2
Rasio Cepat
1,27
1,40
0,58
3
Waktu Penagihan
42,76
48,03
62
4
Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan
61
113
73
Rasio Lancar PT Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 2,75. Hal ini berarti setiap Rp 1 Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,75 aset lancar. Rasio lancar perusahaan yang normal adalah 1,5 sampai 2, rasio perusahaan pada tahun 2011 berada diatas nilai normal rasio lancar. Pada tahun 2012 Rasio Lancar sebesar 2,80. Hal ini berarti setiap Rp 1 Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,80 aset lancar. rasio perusahaan pada tahun 2012 berada diatas nilai normal rasio lancar. Pada tahun 2013 Rasio Lancar sebesar 2,473. Hal ini berarti setiap Rp 1 Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,473 aset lancar. Rasio perusahaan pada tahun 2013 berada diatas nilai normal rasio lancar. Sedangkan Perusahaan pesaing, PT Kalbe Farma Tbk Tbk pada tahun 2013 mempunyai Rasio Lancar sebesar 2,84. Hal ini berarti setiap Rp 1 Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,84 aset lancar. Rasio perusahaan pada tahun 2013 berada diatas nilai normal rasio lancar. Perusahaan Pesaing lainnya, PT Indofarma Tbk memiliki Rasio Lancar sebesar 1,27 .Hal ini berarti setiap Rp 1 Kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,27 aset lancar. Rasio perusahaan pada tahun 2013 berada di bawah nilai normal rasio lancar.
Rasio Cepat PT Kimia Farma tbk pada tahun 2011 sebesar 1,29. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,29 aset lancar. Pada tahun 2012 Rasio Cepat sebesar 1,45. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,45 aset lancar. Sedangkan pada tahun 2013 Rasio Cepat sebesar 1,27. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,27 aset lancar. Sementara perusahaan pesaing Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 mempunyai Rasio Cepat sebesar 1,40. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,40 aset lancar. Sementara pesaing lainnya, PT Indofarma Tbk pada tahun 2013 Rasio Cepat sebesar 0,58. Hal ini berarti setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 0,58 aset lancar.
Pada tahun 2011, 2012 dan 2013 Waktu Penagihan PT Kimia Farma Tbk naik secara berturut-turut sebesar 39, 41.87, dan 42.76 Hari. Hal ini berarti perusahaan Kimia Farma Tbk memerlukan 39, 41.87, dan 42.76 Hari untuk merubah piutang menjadi kas. Sedangkan perusahaan pesaing, PT Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 Waktu Penagihan sebesar 48.03 Hari. Hal ini berarti perusahaan memerlukan 48.03 hari untuk merubah piutang menjadi kas. Lalu perusahaan pesaing lainnya, PT Indofarma Tbk Waktu Penagihan sebesar 62 Hari. Hal ini berarti perusahaan Indofarma Tbk memerlukan 62 hari untuk merubah piutang menjadi kas.
Pada tahun 2011 Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan sebesar 63 hari. Hal ini berarti antara proses produksi hingga penjualan persediaan memerlukan waktu 63 hari. Pada tahun 2012 DAN 2013 Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan turun sebesar 61 hari. Hal ini berarti antara proses produksi hingga penjualan persediaan memerlukan waktu 61 hari.. Pada perusahaan pesaing PT Kalbe Farma Tbk Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan sebesar 113 hari. Hal ini berarti antara proses produksi hingga penjualan persediaan memerlukan waktu 113 hari. Sedangkan perusahaan pesaing lain PT Indofarma Tbk Jumlah Hari Untuk Menjual Persediaan sebesar 73 hari. Hal ini berarti antara proses produksi hingga penjualan persediaan memerlukan waktu 73 hari.
Solvabilitas
No
Jenis Rasio
2013
2012
2011
1
Total Utang Terhadap Ekuitas
0,52
0,44
0,43
2
Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas
0,06
0,07
0,07
3
Kelipatan Bunga Dihasilkan
30,47
42
20,24
No
Jenis Rasio
KF 2013
Kalbe 2013
Indofarma 2013
1
Total Utang Terhadap Ekuitas
0,52
0,25
1,19
2
Utang Jangka Panjang terhadap Ekuitas
0,06
0,02
0,06
3
Kelipatan Bunga Dihasilkan
30,47
90,82
3,04
Total Utang Terhadap Ekuitas Perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 0,43. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 0,76 kreditor. Kemudia naik 0.01Total sebesar 0,44. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 0,44 kreditor. Dan mengalami kenaikan kembali pada tahun 2013 sebesar 0.52, hal ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 0,52 kreditor. Kemudian pada perusahaan pesaing, Total Utang Terhadap Ekuitas Perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 0,25. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 0,25 kreditor dan Total Utang Terhadap Ekuitas Perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 1,19. Hal ini berarti bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didanai oleh Rp 1,19 kreditor.
Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 dan 2012 sebesar 0,07. Hal ini berarti setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didamai oleh Rp 0,07 utang jangka panjang. Kemudian Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2013 menurun sebesar 0,06. Hal ini berarti setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didamai oleh Rp 0,06 utang jangka panjang. Kemudian dalam perusahaan pesaing, Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 0,02. Hal ini berarti setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didamai oleh Rp 0,02 utang jangka panjang. Dan Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 0,06. Hal ini berarti setiap Rp 1 pendanaan ekuitas didamai oleh Rp 0,06 utang jangka panjang.
Kelipatan Kelipatan Bunga dihasilkan perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 20.24. Hal ini berarti Laba sebelum pajak sebesar 20,24 kali dari beban bunga. Kemudian meningkat pada tahun 2012 sebesar 41,49. Hal ini berarti Laba sebelum pajak sebesar 41,49 kali dari beban bunga. Dan kembali menurun pada tahun 2013 sebesar 30,47. Hal ini berarti Laba sebelum pajak sebesar 30,47 kali dari beban bunga. Kemudian pada perusahaan pesaing Kelipatan Bunga dihasilkan perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 90,82. Hal ini berarti Laba sebelum pajak sebesar 90,82 kali dari beban bunga. Kelipatan Kelipatan Bunga dihasilkan perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 3,04. Hal ini berarti Laba sebelum pajak sebesar 3,04 kali dari beban bunga.
Perputaran Aset
No
Jenis Rasio
2011
2012
2013
1
Perputaran Kas
14,98
14,48
12,24
2
Perputaran Piutang Usaha
9,15
8,72
8,54
3
Perputaran Persediaan
5,80
5,19
5,22
4
Perputaran Modal Kerja
4,73
4,21
4,28
4
Perputaran Aset Tetap
2,90
2,70
7,06
6
Perputaran Total Aset
2,02
1,93
1,91
No
Jenis Rasio
KF 2013
Kalbe 2013
Indofarma 2013
1
Perputaran Kas
12,24
9,74
8,46
2
Perputaran Piutang Usaha
8,54
7,60
5,90
3
Perputaran Persediaan
5,22
3,22
5.03
4
Perputaran Modal Kerja
4,28
3,40
6,58
4
Perputaran Aset Tetap
7,06
2,30
1,64
6
Perputaran Total Aset
1,91
1,54
1,08
Perputaran kas perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 14,98 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas berputar sebanyak 14,98 kali. Perputaran kas perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2012 tidak jauh berbeda yaitu sebesar 14,48 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas berputar sebanyak 14,48 kali. Kemudian turun pada tahun 2013 sebesar 12,24 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas berputar sebanyak 12,24 kali. Kemudian pada perusahaan pesaing, Perputaran kas perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 9,74 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas berputar sebanyak 9,74 kali. Dan Perputaran kas perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 8,46 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun kas berputar sebanyak 8,46 kali.
Perputaran piutang perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 9,15 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 9,15 kali. Kemudian naik pada tahun 2012 sebesar 14,48 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 14,48 kali. Dan turun secara siginifikan pada tahun 2013 sebesar 8,72 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 8,72 kali. Kemudian pada perusahaan pesaing Perputaran piutang perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 7,60 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 7,60 kali. Dan Perputaran piutang perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 5,90 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 5,90 kali.
Perputaran persediaan perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 5,8 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,8 kali. Kemudian naik secara signifikan pada tahun 2012 sebesar 14,48 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun piutang berputar sebanyak 14,48 kali. Dan turun kembali pada tahun 2013 sebesar 5,22 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,22 kali. Kemudian pada perusahaan pesaing Perputaran persediaan perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 3,22 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 3,22 kali. Dan Perputaran persediaan perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 5,03 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,03 kali.
Perputaran Modal Kerja perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 4,73 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun modal kerja berputar sebanyak 4,73 kali. Kemudian mengalami penurunan pada tahun 2012 sebesar 2,7 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun modal kerja berputar sebanyak 2,7 kali. Dan Perputaran Modal Kerja perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 4,28 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun modal kerja berputar sebanyak 4,28 kali. Kemudian pada perusahaan pesaing Perputaran persediaan perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 3,22 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun persediaan berputar sebanyak 3,22 kali. Dan Perputaran Modal Kerja perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 6,58 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun modal kerja berputar sebanyak 6,58 kali.
Aset Tetap perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 2,9 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun aset tetap berputar sebanyak 2,9 kali. Kemudian turun pada tahun 2012 sebesar 2,7 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun aset tetap berputar sebanyak 2,7 kali. Dan kembali mengalami kenaikan pada tahun 2013 sebesar 7,06 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun aset tetap berputar sebanyak 7,06 kali. Kemudian pada perusahaan pesaing Aset Tetap perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 2,30 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun aset tetap berputar sebanyak 2,30 kali. Dan Aset Tetap perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 1,64 kali. Hal ini berarti dalam 1 tahun aset tetap berputar sebanyak 1,64 kali.
Perputaran total aset perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 2,02. Hal ini berarti dalam 1 tahun total kas berputar sebanyak 2,02 kali. Kemudian turun pada tahun 2012 sebesar 1,93. Hal ini berarti dalam 1 tahun total kas berputar sebanyak 1,93 kali. Pada tahun 2013 perputaran total asset tidak jauh berbeda yaitu sebesar 1,91. Hal ini berarti dalam 1 tahun total kas berputar sebanyak 1,91 kali. Kemudian pada perusahaan pesaing, Perputaran total aset perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 1,54. Hal ini berarti dalam 1 tahun total kas berputar sebanyak 1,54 kali. Dan Perputaran total aset perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 1,08. Hal ini berarti dalam 1 tahun total kas berputar sebanyak 1,08 kali.
Profitabilitas
No
Jenis Rasio
2013
2012
2011
1
Margin Laba Kotor
30%
31%
29,82%
2
Margin Laba Operasi
6%
7%
6,38%
3
Margin Laba Bersih
5%
65
4,93%
4
Tingkat Pengembalian Aset
9%
11%
10%
5
Tingkat Pengembalian Ekuitas
21%
23%
23%
No
Jenis Rasio
KF 2013
Kalbe 2013
Indofarma 2013
1
Margin Laba Kotor
30%
48%
25%
2
Margin Laba Operasi
6%
48%
-2%
3
Margin Laba Bersih
5%
12%
-4%
4
Tingkat Pengembalian Aset
9%
19%
-7%
5
Tingkat Pengembalian Ekuitas
21%
42%
-27%
Margin Laba Kotor perusahaan Kimia Farma Tbk pada Tahun 2011 sebesar 29,82%. Hal ini berarti setiap Rp1 penjualan menghasilkan 29,82% atau Rp 0,2982 laba kotor. Margin Laba Kotor perusahaan Kimia Farma Tbk naik pada Tahun 2012 sebesar 31,5%. Hal ini berarti setiap Rp1 penjualan menghasilkan 31,5% atau Rp 0,315 laba kotor. Kemudian sedikit mengalami pelemahan pada Tahun 2013 sebesar 30%. Hal ini berarti setiap Rp1 penjualan menghasilkan 30% atau Rp 0,3 laba kotor. Kemudian pada perusahaan pesaing, Margin Laba Kotor perusahaan Kalbe Farma Tbk pada Tahun 2013 sebesar 48%. Hal ini berarti setiap Rp1 penjualan menghasilkan 48% atau Rp 0,48 laba kotor. Dan Margin Laba Kotor perusahaan IndoFarma Tbk pada Tahun 2013 sebesar 25%. Hal ini berarti setiap Rp1 penjualan menghasilkan 25% atau Rp 0,25 laba kotor.
Margin Laba Operasi perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011sebesar 6,38/%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 6,38% atau Rp 0,0638 laba operasi. Kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2012 sebesar 7/%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 7% atau Rp 0,07 laba operasi. Dan kembali menjadi 6% pada tahun 2013. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 6% atau Rp 0,06 laba operasi. Kemudian pada perusahaan pesaing, Margin Laba Operasi perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013sebesar 48/%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 48% atau Rp 0,48 laba operasi. Dan Margin Laba Operasi perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013sebesar -2%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan -2% atau Rp -0,02 laba operasi.
Margin laba bersih perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2011 sebesar 4,93%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 4,93% atau Rp 0,0493 laba bersih. Margin laba bersih perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2012 sebesar 5,5%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 5,5% atau Rp 0,055 laba bersih. Kemudian Margin laba bersih perusahaan Kimia Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 5%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 5% atau Rp 0,05 laba bersih. Pada perusahaan pesaing, Margin laba bersih perusahaan Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 12%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan 12% atau Rp 0,12 laba bersih. Margin laba bersih perusahaan IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar -4%. Hal ini berarti setiap Rp 1 penjualan menghasilkan -4% atau Rp -0,04 laba bersih.
Tingkat Pengembalian Aset perusahaan Kimia Farma Tbk pada Tahun 2011 sebesar 10%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Aset menghasilkan 10% atau Rp 0,1 laba bersih. Tingkat Pengembalian Aset perusahaan Kimia Farma Tbk naik pada Tahun 2012 sebesar 11%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Aset menghasilkan 11% atau Rp 0,11 laba bersih. Kemudian sedikit mengalami pelemahan pada Tahun 2013 sebesar 9%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Aset menghasilkan 9% atau Rp 0,09 laba bersih. Kemudian pada perusahaan pesaing, Tingkat Pengembalian Aset perusahaan Kalbe Farma Tbk pada Tahun 2013 sebesar 19%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Aset menghasilkan 19% atau Rp 0,19 laba bersih. Dan Tingkat Pengembalian Aset perusahaan IndoFarma Tbk pada Tahun 2013 sebesar -7%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Aset menghasilkan -7% atau Rp -0,07 laba bersih.
Tingkat Pengembalian Ekuitas perusahaan Kimia Farma Tbk pada Tahun 2011 sebesar 23%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Ekuitas menghasilkan 23% atau Rp 0,23 laba bersih. Tingkat Pengembalian Ekuitas perusahaan Kimia Farma Tbk tetap pada Tahun 2012 sebesar 23%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Ekuitas menghasilkan 23% atau Rp 0,23 laba bersih. Kemudian sedikit mengalami pelemahan pada Tahun 2013 sebesar 21%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Ekuitas menghasilkan 21% atau Rp 0,21 laba bersih. Kemudian pada perusahaan pesaing, Tingkat Pengembalian Ekuitas perusahaan Kalbe Farma Tbk pada Tahun 2013 sebesar 42%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Ekuitas menghasilkan 42% atau Rp 0,42 laba bersih. Dan Tingkat Pengembalian Aset perusahaan IndoFarma Tbk pada Tahun 2013 sebesar -27%. Hal ini berarti setiap Rp1 Investasi Ekuitas menghasilkan -27% atau Rp -0,27 laba bersih.
Nilai Pasar
No
Jenis Rasio
2013
2012
2011
1
Rasio Harga Terhadap Laba
5,18
5,41
6,45
2
Hasil Laba
19%
19%
15,5%
3
Hasil Dividen
10%
3%
2,5%
4
Tingkat Pembayaran Dividen
52%
16%
12,9%
No
Jenis Rasio
KF 2013
Kalbe 2013
Indofarma 2013
1
Rasio Harga Terhadap Laba
5,18
0,46
5,71
2
Hasil Laba
19%
21,6%
18%
3
Hasil Dividen
10%
11,1%
21%
4
Tingkat Pembayaran Dividen
52%
51%
116%
Rasio Harga Terhadap Laba perusahaa Kimia Farma Tbk pad tahun 2011 sebesar 6,45. Hal ini menunjukkan jumlah Rupiah yang dibayarkan investor untuk setiap Rp 1 laba berjalan adalah sebesar Rp0,0645. Rasio Harga Terhadap Laba perusahaa Kimia Farma Tbk pada tahun 2012 sebesar 5,41. Hal ini menunjukkan jumlah Rupiah yang dibayarkan investor untuk setiap Rp 1 laba berjalan adalah sebesar Rp0,0541. Rasio Harga Terhadap Laba perusahaa Kimia Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 5,18. Hal ini menunjukkan jumlah Rupiah yang dibayarkan investor untuk setiap Rp 1 laba berjalan adalah sebesar Rp0,0518. Kemudian pada perusahaan pesaing, Rasio Harga Terhadap Laba perusahaa Kalbe Farma Tbk pada tahun 2013 sebesar 0,46. Hal ini menunjukkan jumlah Rupiah yang dibayarkan investor untuk setiap Rp 1 laba berjalan adalah sebesar Rp0,046. Dan Rasio Harga Terhadap Laba perusahaa IndoFarma Tbk pada tahun 2013 sebesar 5,71. Hal ini menunjukkan jumlah Rupiah yang dibayarkan investor untuk setiap Rp 1 laba berjalan adalah sebesar Rp5,71.
Pada tahun 2011 Hasil laba PT Kimia Farma Tbk sebesar 15,5%. Hal ini berarti satiap Rp 1 harga pasar perlembar saham terdapat 15,5% atau Rp 0,155 laba. Kemudian mengalami kenaikan sebesar 19% pada tahun 2012 dan 2013. Hal ini berarti satiap Rp 1 harga pasar perlembar saham terdapat 19% atau Rp 0,19 laba. Kemudian pada perusahaan pesaing, PT Kalbe Farma mempunyai Hasil laba sebesar 21,6% pada tahun 2013. Hal ini berarti satiap Rp 1 harga pasar perlembar saham terdapat 21,6% atau Rp 0,216 laba. Dan pada PT Indofarma Tbk, Hasil laba sebesar 18% 2013. Hal ini berarti satiap Rp 1 harga pasar perlembar saham terdapat 18% atau Rp 0,18 laba.
Hasil dividen PT Kimia Farma tahun 2011 sebesar 2,5%. Hal ini berarti setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 2,5% atau Rp 0,025 dividen bagi pemegang saham. Kemudian pada tahun 2012 Hasil dividen sebesar 3%. Hal ini berarti setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 3% atau Rp 0,03 dividen bagi pemegang saham. Dan pada tahun 2013 Hasil dividen meningkat sebesar 10%. Hal ini berarti setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 10% atau Rp 0,01 dividen bagi pemegang saham. Kemudian pada perusahaan pesaing, PT Kalbe Farma Tbk mempunyai Hasil dividen sebesar 11,1%. Hal ini berarti setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 11,1% atau Rp 1,11 dividen bagi pemegang saham. Dan PT Indofarma Tbk mempunyai Hasil dividen sebesar 21%. Hal ini berarti setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 21% atau Rp 0,21 dividen bagi pemegang saham.
Tingkat Pembayaran dividen PT Kimia Farma Tbk tahun 2011 sebesar 12,9%. Hal ini berarti setiap Rp 1 laba per lembar saham terdapat 12,9% atau Rp 0,129 dividen bagi pemegang saham. Kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2012 sebesar 16%. Hal ini berarti setiap Rp 1 laba per lembar saham terdapat 16% atau Rp 0,16 dividen bagi pemegang saham. Dan mengalami peningkatan yang sangat signifikan pada tahun 203 yaitu sebesar 52%. Hal ini berarti setiap Rp 1 laba per lembar saham terdapat 52% atau Rp 0,52 dividen bagi pemegang saham. Kemudian pada perusahaan pesaing, PT Kimia Farma Tbk mempunyai Tingkat Pembayaran dividen sebesar 51%. Hal ini berarti setiap Rp 1 laba per lembar saham terdapat 51% atau Rp 0,51 dividen bagi pemegang saham. Dan pada PT Indofarma Tbk mempunyai Tingkat Pembayaran dividen sebesar 116%. Hal ini berarti setiap Rp 1 laba per lembar saham terdapat 116% atau Rp 1,16 dividen bagi pemegang saham
BAB IV
LAMPIRAN
RASIO LAPORAN PT KIMIAFARMA 2013
LIKUIDITAS
Rasio Lancar =
Aset Lancar
=
$1,810,614,614,537
=
2.43
Kewajiban Lancar
$746,123,148,554
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,43aktiva lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu Rp 2,43dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek.
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,796 pada tahun 2012 menjadi 2,43 pada tahun 2012
Rasio Cepat =
Kas+Setara Kas+Surat Berharga+Piutang
=
$394,149,909,832
+
$554,220,980,343
=
1.27
Kewajiban lancar
$746,123,148,554
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,27aktiva lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu Rp 1,27 dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,456 pada tahun 2011 menjadi 1,27 pada tahun 2012
Waktu Penagihan =
Piutang Rata-Rata
=
$554,220,980,343
+
$464,466,907,480
/
2
=
42.17
Penjualan/360
$4,348,073,988,385
/
360
Interpretasi :
Rata-rata dibutuhkan 42.17 hari untuk menagih piutang menjadi kas
Jumlah hari utk menjual persediaan =
Persediaan Rata-Rata
=
$554,220,980,343
+
$464,466,907,480
/
2
=
60.00
HPP/360
$3,055,921,946,994
/
360
Interpretasi :
Waktu yang diperlukan antara produksi dan penjualan persediaan adalah 60 hari.
STRUKTUR MODAL DAN SOLVABILITAS
Total Utang Thd Ekuitas =
Total Kewajiban
=
$847,548,859,909
=
0.52
Ekuitas Pemegang Saham
$1,624,354,688,981
Interpretasi :
202 % menunjukkan bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas, terdapat Rp 0,52pendanaan dari kreditor.
Utang Jangka Panjang Thd Ekuitas =
Kewajiban Jangka Panjang
=
$101,461,711,355
=
0.06
Ekuitas Pemegang Saham
$1,624,354,688,981
Interpretasi:
Sebesar 6 % menunjukkan bahwa terdapat 0,06 pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk setiap Rp 1 pendanaan ekuitas
Kelipatan Bunga Dihasilkan =
Laba Sebelum Pajak + Beban Bunga
=
$284,125,432,299
+
$9,639,641,584
=
30.47
Beban Bunga
$9,639,641,584
Interpretasi :
Setiap Rp 1 beban bunga dijamin pembayarannya oleh Rp 30.47 laba usaha
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan termasuk tinggi yang berarti menunjukkan situasi aman.
PROFITABILITAS
Margin Laba Kotor =
Penjualan – HPP
=
$4,348,073,988,385
-
$3,055,921,946,994
=
0.30
Penjualan
$4,348,073,988,385
Interpretasi:
Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,30
Margin Laba Operasi =
Laba Operasi
=
$249,533,154,636
=
0.06
Penjualan
$4,348,073,988,385
Laba sebelum Bunga dan Pajak (net operating income) oleh setiap rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 0,06.
Margin Laba Bersih =
Laba Bersih
=
$215,642,329,977
=
0.05
Penjualan
$4,348,073,988,385
Keuntungan neto per rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,05
Tingkat Pengembalian Aset
=
Laba Bersih
=
$215,642,329,977
=
0.09
Rata-Rata Total Aset
$2,471,939,548,890
+
$2,076,347,580,785
/
2
Tingkat Pengembalian Ekuitas
=
Laba Bersih
=
$215,642,329,977
=
0.21
Rata-Rata Ekuitas
$1,064,491,465,983
+
$968,614,163,938
/
2
PEMANFAATAN ASET
Perputaran Kas =
Penjualan
$4,348,073,988,385
=
12.24
Rata-Rata Kas dan Setara Kas
$394,149,909,832
+
$316,497,879,806
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun kas berputarsebanyak 12,24 kali
Perputaran Piutang Usaha =
Penjualan
=
$4,348,073,988,385
=
8.54
Rata-Rata Piutang
$554,220,980,343
+
$464,466,907,480
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun piutang usaha berputar sebanyak 8,54 kali
Perputaran Persediaan =
HPP
$3,055,921,946,994
=
5.22
Rata-Rata Persediaan
$640,909,360,172
+
$530,417,299,657
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,22 kali
Perputaran Modal Kerja =
Penjualan
=
$4,348,073,988,385
=
4.28
Rata-Rata Modal Kerja
$1,064,491,465,983
+
$968,614,163,938
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun modal kerja dijamin 4.28
Perputaran Aset Tetap =
Penjualan
$4,348,073,988,385
=
7.06
Rata-Rata Aset Tetap
$661,324,934,353
+
$570,549,181,621
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun asset tetap berputar sebanyak 7,06 kali
Perputaran Total Aset =
Penjualan
=
$4,348,073,988,385
=
1.91
Rata-Rata Total Aset
$2,471,939,548,890
+
$2,076,347,580,785
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun total asset berputar sebanyak 1,91 kali
UKURAN PASAR
Rasio harga terhadap laba =
Harga Pasar per Lembar Saham
=
$200
=
5.18
Laba Per Saham
$39
Interpretasi:
Selembar saham PT Unilever dijual 5.18 kali jumlah laba per saham pada akhir tahun 2013
Hasil laba =
Laba Per Saham
$39
=
0.19
Harga Pasar per Lembar Saham
$200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 19% laba per saham
Hasil dividen =
Dividen Tunai per Saham
$20
=
0.10
Harga Pasar per Lembar Saham
$200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 0.10 % dividen tunai per saham
Tingkat pembayaran dividen =
Dividen Tunai per Saham
$20
=
0.52
Laba per Saham
$39
Interpretasi:
Setiap Rp 1 laba per saham terdapat 52,0% dividen tunai per saham
Harga terhadap nilai buku =
Harga Pasar per Lembar Saham
$200
=
2.00
Nilai Buku per Lembar Saham
$100
Interpretasi:
Setiap Rp 1 nilai buku per lembar saham terdapat 2.00 harga pasar per lembar saham
RASIO LAPORAN PT KIMIAFARMA 2012
LIKUIDITAS
Rasio Lancar =
Aset Lancar
=
$1,505,798,399,164
=
2.80
Kewajiban Lancar
$537,184,235,226
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,80aktiva lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu Rp 2,80dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek.
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,796 pada tahun 2012 menjadi 2,80 pada tahun 2012
Rasio Cepat =
Kas+Setara Kas+Surat Berharga+Piutang
=
$ 316,497,879,806
+
$464,466,907,480
=
1.45
Kewajiban lancar
$537,184,235,226
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,45aktiva lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu Rp 1,45 dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,456 pada tahun 2011 menjadi 1,45 pada tahun 2012
Waktu Penagihan =
Piutang Rata-Rata
$ 464,466,907,480
+
$392,230,031,555
/
2
=
41.29
Penjualan/360
$3,734,241,101,309
/
360
Interpretasi :
Rata-rata dibutuhkan 41,29 hari untuk menagih piutang menjadi kas
Jumlah hari utk menjual persediaan =
Persediaan Rata-Rata
=
$ 464,466,907,480
+
$392,230,031,555
/
2
=
60.26
HPP/360
$2,559,074,130,367
/
360
Interpretasi :
Waktu yang diperlukan antara produksi dan penjualan persediaan adalah 60 hari.
STRUKTUR MODAL DAN SOLVABILITAS
Total Utang Thd Ekuitas =
Total Kewajiban
=
$634,813,891,119
=
0.44
Ekuitas Pemegang Saham
$1,441,533,689,666
Interpretasi :
202 % menunjukkan bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas, terdapat Rp 0,44pendanaan dari kreditor.
Utang Jangka Panjang Thd Ekuitas =
Kewajiban Jangka Panjang
=
$97,629,655,893
=
0.07
Ekuitas Pemegang Saham
$1,441,533,689,666
Interpretasi:
Sebesar 7 % menunjukkan bahwa terdapat 0,07pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk setiap Rp 1 pendanaan ekuitas
Kelipatan Bunga Dihasilkan =
Laba Sebelum Pajak + Beban Bunga
=
$ 278,284,452,055
+
$6,872,403,387
=
41.49
Beban Bunga
$6,872,403,387
Interpretasi :
Setiap Rp 1 beban bunga dijamin pembayarannya oleh Rp 41,49 laba usaha
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan termasuk tinggi yang berarti menunjukkan situasi aman.
PROFITABILITAS
Margin Laba Kotor =
Penjualan – HPP
=
$ 3,734,241,101,309
-
$2,559,074,130,367
=
0.31
Penjualan
$3,734,241,101,309
Interpretasi:
Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,31
Margin Laba Operasi =
Laba Operasi
=
$262,567,556,567
=
0.07
Penjualan
$3,734,241,101,309
Laba sebelum Bunga dan Pajak (net operating income) oleh setiap rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 0,07.
Margin Laba Bersih =
Laba Bersih
=
$205,763,997,378
=
0.06
Penjualan
$3,734,241,101,309
Keuntungan neto per rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,06
Tingkat Pengembalian Aset
=
Laba Bersih
=
$205,763,997,378
=
0.11
Rata-Rata Total Aset
$ 2,076,347,580,785
+
$ 1,794,242,423,105
/
2
Tingkat Pengembalian Ekuitas
=
Laba Bersih
=
$205,763,997,378
=
0.23
Rata-Rata Ekuitas
$885,974,788,464
PEMANFAATAN ASET
Perputaran Kas =
Penjualan
=
$3,734,241,101,309
=
14.48
Rata-Rata Kas dan Setara Kas
$316,497,879,806
+
$199,385,754,109
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun kas berputarsebanyak 14,48 kali
Perputaran Piutang Usaha =
Penjualan
$3,734,241,101,309
=
8.72
Rata-Rata Piutang
$ 464,466,907,480
+
$392,230,031,555
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun piutang usaha berputar sebanyak 8,72 kali
Perputaran Persediaan =
HPP
$2,559,074,130,367
=
5.19
Rata-Rata Persediaan
$ 530,417,299,657
+
$456,068,713,230
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,19kali
Perputaran Modal Kerja =
Penjualan
$3,734,241,101,309
=
4.21
Rata-Rata Modal Kerja
$885,974,788,464
Interpretasi :
Selama 1 tahun modal kerja dijamin 4.21
Perputaran Aset Tetap =
Penjualan
$3,734,241,101,309
=
2.70
Rata-Rata Aset Tetap
$ 1,505,798,399,164
+
$1,263,029,723,926
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun asset tetap berputar sebanyak 2.70 kali
Perputaran Total Aset =
Penjualan
$3,734,241,101,309
=
1.93
Rata-Rata Total Aset
$ 2,076,347,580,785
+
$ 1,794,242,423,105
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun total asset berputar sebanyak 1,93 kali
UKURAN PASAR
Rasio harga terhadap laba =
Harga Pasar per Lembar Saham
=
$200
=
5.41
Laba Per Saham
$37
Interpretasi:
Selembar saham PT Unilever dijual 5.41 kali jumlah laba per saham pada akhir tahun 2013
Hasil laba =
Laba Per Saham
$37
=
0.19
Harga Pasar per Lembar Saham
$200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 19% laba per saham
Hasil dividen =
Dividen Tunai per Saham
$6
=
0.03
Harga Pasar per Lembar Saham
$200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 0.3% dividen tunai per saham
Tingkat pembayaran dividen =
Dividen Tunai per Saham
$6
=
0.16
Laba per Saham
$39
Interpretasi:
Setiap Rp 1 laba per saham terdapat 16,0% dividen tunai per saham
Harga terhadap nilai buku =
Harga Pasar per Lembar Saham
$200
=
2.00
Nilai Buku per Lembar Saham
$100
Interpretasi:
Setiap Rp 1 nilai buku per lembar saham terdapat 2.00 harga pasar per lembar saha
RASIO LAPORAN PT KIMIAFARMA 2011
LIKUIDITAS
Rasio Lancar =
Aset Lancar
=
$1,263,029,723,926
=
2.75
Kewajiban Lancar
$459,694,310,937
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,75aktiva lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu Rp 2,75dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek.
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,796 pada tahun 2012 menjadi 2,75 pada tahun 2012
Rasio Cepat =
Kas+Setara Kas+Surat Berharga+Piutang
=
$ 199,385,754,109
+
$392,230,031,555
=
1.29
Kewajiban lancar
$459,694,310,937
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,29aktiva lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu Rp 1,29 dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,456 pada tahun 2011 menjadi 1,29 pada tahun 2012
Waktu Penagihan =
Piutang Rata-Rata
=
$ 392,230,031,555
+
$368,619,203,011
/
2
=
39.34
Penjualan/360
$3,481,166,441,259
/
360
Interpretasi :
Rata-rata dibutuhkan 39,34 hari untuk menagih piutang menjadi kas
Jumlah hari utk menjual persediaan =
Persediaan Rata-Rata
=
$ 456,068,713,230
+
$386,653,606,316
/
2
=
62.09
HPP/360
$2,443,150,487,283
/
360
Interpretasi :
Waktu yang diperlukan antara produksi dan penjualan persediaan adalah 62 hari.
STRUKTUR MODAL DAN SOLVABILITAS
Total Utang Thd Ekuitas =
Total Kewajiban
=
$541,736,739,279
=
0.43
Ekuitas Pemegang Saham
$1,252,505,683,826
Interpretasi :
202 % menunjukkan bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas, terdapat Rp 0,43pendanaan dari kreditor.
Utang Jangka Panjang Thd Ekuitas =
Kewajiban Jangka Panjang
=
$82,042,428,342
=
0.07
Ekuitas Pemegang Saham
$1,252,505,683,826
Interpretasi:
Sebesar 7 % menunjukkan bahwa terdapat 0,07 pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk setiap Rp 1 pendanaan ekuitas
Kelipatan Bunga Dihasilkan =
Laba Sebelum Pajak + Beban Bunga
=
$ 232,007,059,693
+
$12,059,178,398
=
20.24
Beban Bunga
$12,059,178,398
Interpretasi :
Setiap Rp 1 beban bunga dijamin pembayarannya oleh Rp 20,24 laba usaha
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan termasuk tinggi yang berarti menunjukkan situasi aman.
PROFITABILITAS
Margin Laba Kotor =
Penjualan - HPP
=
$ 3,481,166,259
-
$2,443,150,487,259
=
(700.82)
Penjualan
$3,481,166,259
Interpretasi:
Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 700,82
Margin Laba Operasi =
Laba Operasi
=
$222,003,848,704
=
63.77
Penjualan
$3,481,166,259
Laba sebelum Bunga dan Pajak (net operating income) oleh setiap rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 63.77.
Margin Laba Bersih =
Laba Bersih
=
$171,763,175,754
=
49.34
Penjualan
$3,481,166,259
Keuntungan neto per rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 49.34
Tingkat Pengembalian Aset
=
Laba Bersih
=
$171,763,175,754
=
0.10
Rata-Rata Total Aset
$ 1,794,242,423,105
+
$ 1,657,291,834,312
/
2
Tingkat Pengembalian Ekuitas
=
Laba Bersih
=
$171,763,175,754
=
0.23
Rata-Rata Ekuitas
$736,530,793,745
PEMANFAATAN ASET
Perputaran Kas =
Penjualan
=
$3,481,166,441,259
=
14.98
Rata-Rata Kas dan Setara Kas
$199,385,754,109
+
$265,445,594,112
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun kas berputarsebanyak 14,98 kali
Perputaran Piutang Usaha =
Penjualan
$3,481,166,441,259
=
9.15
Rata-Rata Piutang
$392,230,031,555
+
$368,619,203,011
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun piutang usaha berputar sebanyak 9,15 kali
Perputaran Persediaan =
HPP
$2,443,150,487,283
=
5.80
Rata-Rata Persediaan
$456,068,713,230
+
$386,653,606,316
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun persediaan berputar sebanyak 5,80 kali
Perputaran Modal Kerja =
Penjualan
$3,481,166,441,259
=
4.73
Rata-Rata Modal Kerja
$736,530,793,745
Interpretasi :
Selama 1 tahun modal kerja dijamin 4.73
Perputaran Aset Tetap =
Penjualan
$3,481,166,441,259
=
2.90
Rata-Rata Aset Tetap
$1,263,029,723,926
+
$1,139,548,849,755
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun asset tetap berputar sebanyak 2.90 kali
Perputaran Total Aset =
Penjualan
$3,481,166,441,259
=
2.02
Rata-Rata Total Aset
$ 1,794,242,423,105
+
$ 1,657,291,834,312
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun total asset berputar sebanyak 2,02 kali
UKURAN PASAR
Rasio harga terhadap laba =
Harga Pasar per Lembar Saham
=
$200
=
6.45
Laba Per Saham
$31
Interpretasi:
Selembar saham PT Unilever dijual 6,45 kali jumlah laba per saham pada akhir tahun 2013
Hasil laba =
Laba Per Saham
$31
=
0.16
Harga Pasar per Lembar Saham
$200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 16% laba per saham
Hasil dividen =
Dividen Tunai per Saham
$5
=
0.03
Harga Pasar per Lembar Saham
$200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 3% dividen tunai per saham
Tingkat pembayaran dividen =
Dividen Tunai per Saham
$5
=
0.13
Laba per Saham
$39
Interpretasi:
Setiap Rp 1 laba per saham terdapat 13,0% dividen tunai per saham
Harga terhadap nilai buku =
Harga Pasar per Lembar Saham
$200
=
2.00
Nilai Buku per Lembar Saham
$100
Interpretasi:
Setiap Rp 1 nilai buku per lembar saham terdapat 2.00 harga pasar per lembar saham
RASIO LAPORAN PT KALBEFARMA 2013
LIKUIDITAS
Rasio Lancar =
Aset Lancar
=
$7,497,319,451,543
=
2.84
Kewajiban Lancar
$2,640,590,023,748
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 2,84aktiva lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu Rp 2,84dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek.
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,796 pada tahun 2012 menjadi 2,84 pada tahun 2012
Rasio Cepat =
Kas+Setara Kas+Surat Berharga+Piutang
=
$ 1,426,460,966,674
+
$2,273,378,788,416
=
1.40
Kewajiban lancar
$2,640,590,023,748
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,40aktiva lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu Rp 1,40 dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,456 pada tahun 2011 menjadi 1,40 pada tahun 2012
Waktu Penagihan =
Piutang Rata-Rata
=
$ 2,273,378,788,416
+
$1,938,155,599,449
/
2
=
47.37
Penjualan/360
$16,002,131,057,048
/
360
Interpretasi :
Rata-rata dibutuhkan 47,37 hari untuk menagih piutang menjadi kas
Jumlah hari utk menjual persediaan =
Persediaan Rata-Rata
=
$ 3,053,494,513,851
+
$2,115,483,766,910
/
2
=
111.79
HPP/360
$8,323,017,600,990
/
360
Interpretasi :
Waktu yang diperlukan antara produksi dan penjualan persediaan adalah 111 hari.
STRUKTUR MODAL DAN SOLVABILITAS
Total Utang Thd Ekuitas =
Total Kewajiban
=
$2,815,103,309,451
=
0.25
Ekuitas Pemegang Saham
$11,315,061,275,026
Interpretasi :
202 % menunjukkan bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas, terdapat Rp 0,25pendanaan dari kreditor.
Utang Jangka Panjang Thd Ekuitas =
Kewajiban Jangka Panjang
=
$174,513,285,703
=
0.02
Ekuitas Pemegang Saham
$11,315,061,275,026
Interpretasi:
Sebesar 2 % menunjukkan bahwa terdapat 0,02 pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk setiap Rp 1 pendanaan ekuitas
Kelipatan Bunga Dihasilkan =
Laba Sebelum Pajak + Beban Bunga
=
$ 2,572,522,717,231
+
$28,642,082,811
=
90.82
Beban Bunga
$28,642,082,811
Interpretasi :
Setiap Rp 1 beban bunga dijamin pembayarannya oleh Rp 90,82 laba usaha
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan termasuk tinggi yang berarti menunjukkan situasi aman.
PROFITABILITAS
Margin Laba Kotor =
Penjualan - HPP
=
$ 16,002,131,057,048
-
$8,323,017,600,990
=
0.48
Penjualan
$16,002,131,057,048
Interpretasi:
Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,48
Margin Laba Operasi =
Laba Operasi
=
$7,679,113,456,058
=
0.48
Penjualan
$16,002,131,057,048
Laba sebelum Bunga dan Pajak (net operating income) oleh setiap rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 0,48
Margin Laba Bersih =
Laba Bersih
=
$1,970,452,449,686
=
0.12
Penjualan
$16,002,131,057,048
Keuntungan neto per rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,12
Tingkat Pengembalian Aset
=
Laba Bersih
=
$1,970,452,449,686
=
0.19
Rata-Rata Total Aset
$ 11,315,061,275,026
+
$ 9,417,957,180,958
/
2
Tingkat Pengembalian Ekuitas
=
Laba Bersih
=
$1,970,452,449,686
=
0.42
Rata-Rata Ekuitas
$4,703,411,059,076
PEMANFAATAN ASET
Perputaran Kas =
Penjualan
=
$3,481,166,441,259
=
14.98
Rata-Rata Kas dan Setara Kas
$199,385,754,109
+
$265,445,594,112
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun kas berputarsebanyak 14,98 kali
Perputaran Piutang Usaha =
Penjualan
$3,481,166,441,259
=
9.15
Rata-Rata Piutang
$392,230,031,555
+
$368,619,203,011
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun piutang usaha berputar sebanyak 9,15 kali
Perputaran Persediaan =
HPP
$8,323,017,600,990
=
3.22
Rata-Rata Persediaan
$3,053,494,513,851
+
$2,115,483,766,910
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun persediaan berputar sebanyak 3,22 kali
Perputaran Modal Kerja =
Penjualan
$16,002,131,057,048
=
3.40
Rata-Rata Modal Kerja
$4,703,411,059,076
Interpretasi :
Selama 1 tahun modal kerja dijamin 3,40
Perputaran Aset Tetap =
Penjualan
$16,002,131,057,048
=
2.30
Rata-Rata Aset Tetap
$7,497,319,451,543
+
$6,441,710,544,081
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun asset tetap berputar sebanyak 2.30 kali
Perputaran Total Aset =
Penjualan
$16,002,131,057,048
=
1.54
Rata-Rata Total Aset
$ 11,315,061,275,026
+
$ 9,417,957,180,958
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun total asset berputar sebanyak 1,54 kali
UKURAN PASAR
Rasio harga terhadap laba =
Harga Pasar per Lembar Saham
=
$19
=
0.46
Laba Per Saham
$41
Interpretasi:
Selembar saham PT Unilever dijual O,46 kali jumlah laba per saham pada akhir tahun 2013
Hasil laba =
Laba Per Saham
$41
=
2.16
Harga Pasar per Lembar Saham
$19
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 2,16% laba per saham
Hasil dividen =
Dividen Tunai per Saham
$21
=
1.11
Harga Pasar per Lembar Saham
$19
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 1% dividen tunai per saham
Tingkat pembayaran dividen =
Dividen Tunai per Saham
$21
=
0.51
Laba per Saham
$41
Interpretasi:
Setiap Rp 1 laba per saham terdapat 51,0% dividen tunai per saham
Harga terhadap nilai buku =
Harga Pasar per Lembar Saham
$19
=
0.76
Nilai Buku per Lembar Saham
$25
Interpretasi:
Setiap Rp 1 nilai buku per lembar saham terdapat 0,76 harga pasar per lembar saham
RASIO LAPORAN PT INDOFARMA 2013
LIKUIDITAS
Rasio Lancar =
Aset Lancar
=
$848,840,281,014
=
1.27
Kewajiban Lancar
$670,902,756,535
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp 1,27aktiva lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu Rp 1,27dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek.
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,796 pada tahun 2012 menjadi 1,27 pada tahun 2012
Rasio Cepat =
Kas+Setara Kas+Surat Berharga+Piutang
=
$ 121,432,026,244
+
$270,549,638,177
=
0.58
Kewajiban lancar
$670,902,756,535
Interpretasi :
Setiap Rp 1 kewajiban lancar dijamin oleh Rp O,58aktiva lancar.
Rasio lancar perusahaan berada dibawah nilai normal yaitu Rp 0,58 dan menunjukkan risiko perusahaan relative tinggi dalam pemenuhan kewajiban jangka pendek
Dibanding tahun sebelumnya terjadi penurunan0,456 pada tahun 2011 menjadi 0,58 pada tahun 2012
Waktu Penagihan =
Piutang Rata-Rata
=
$ 270,549,638,177
+
$182,748,037,414
/
2
=
61.00
Penjualan/360
$1,337,498,191,710
/
360
Interpretasi :
Rata-rata dibutuhkan 61.00 hari untuk menagih piutang menjadi kas
Jumlah hari utk menjual persediaan =
Persediaan Rata-Rata
=
$ 3,053,494,513,851
+
$2,115,483,766,910
/
2
=
111.79
HPP/360
$8,323,017,600,990
/
360
Interpretasi :
Waktu yang diperlukan antara produksi dan penjualan persediaan adalah 111 hari.
STRUKTUR MODAL DAN SOLVABILITAS
Total Utang Thd Ekuitas =
Total Kewajiban
=
$703,717,301,306
=
1.19
Ekuitas Pemegang Saham
$590,793,367,889
Interpretasi :
202 % menunjukkan bahwa setiap Rp 1 pendanaan ekuitas, terdapat Rp 1.19 pendanaan dari kreditor.
Utang Jangka Panjang Thd Ekuitas =
Kewajiban Jangka Panjang
=
$32,814,544,771
=
0.06
Ekuitas Pemegang Saham
$590,793,367,889
Interpretasi:
Sebesar 6 % menunjukkan bahwa terdapat 0,06 pendanaan jangka panjang dari kreditor untuk setiap Rp 1 pendanaan ekuitas
Kelipatan Bunga Dihasilkan =
Laba Sebelum Pajak + Beban Bunga
=
$ 63,032,747,250
+
$30,862,196,026
=
3.04
Beban Bunga
$30,862,196,026
Interpretasi :
Setiap Rp 1 beban bunga dijamin pembayarannya oleh RP 3,04 laba usaha
Rasio kelipatan bunga yang dihasilkan termasuk tinggi yang berarti menunjukkan situasi aman.
PROFITABILITAS
Margin Laba Kotor =
Penjualan - HPP
=
$ 1,337,498,191,710
-
$999,930,881,199
=
0.25
Penjualan
$1,337,498,191,710
Interpretasi:
Setiap Rp 1 penjualan menghasilkan keuntungan bersih sebesar Rp 0,25
Margin Laba Operasi =
Laba Operasi
=
-$32,306,089,208
=
(0.02)
Penjualan
$1,337,498,191,710
Laba sebelum Bunga dan Pajak (net operating income) oleh setiap rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghasilkan laba operasi Rp 0,02
Margin Laba Bersih =
Laba Bersih
=
-$54,222,595,302
=
(0.04)
Penjualan
$1,337,498,191,710
Keuntungan neto per rupiah penjualanSetiap rupiah penjualan menghsilkan keuntungan neto sebesar Rp 0,04
Tingkat Pengembalian Aset
=
Laba Bersih
=
-$54,222,595,302
=
(0.07)
Rata-Rata Total Aset
$848,840,281,014
+
$777,629,145,880
/
2
Tingkat Pengembalian Ekuitas
=
Laba Bersih
=
-$54,222,595,302
=
(0.27)
Rata-Rata Ekuitas
$203,293,845,007
PEMANFAATAN ASET
Perputaran Kas =
Penjualan
=
$3,481,166,441,259
=
14.98
Rata-Rata Kas dan Setara Kas
$199,385,754,109
+
$265,445,594,112
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun kas berputarsebanyak 14,98 kali
Perputaran Piutang Usaha =
Penjualan
$3,481,166,441,259
=
9.15
Rata-Rata Piutang
$392,230,031,555
+
$368,619,203,011
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun piutang usaha berputar sebanyak 9,15 kali
Perputaran Persediaan =
HPP
$8,323,017,600,990
=
3.22
Rata-Rata Persediaan
$3,053,494,513,851
+
$2,115,483,766,910
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun persediaan berputar sebanyak 3,22 kali
Perputaran Modal Kerja =
Penjualan
$16,002,131,057,048
=
3.40
Rata-Rata Modal Kerja
$4,703,411,059,076
Interpretasi :
Selama 1 tahun modal kerja dijamin 3,40
Perputaran Aset Tetap =
Penjualan
$16,002,131,057,048
=
2.30
Rata-Rata Aset Tetap
$7,497,319,451,543
+
$6,441,710,544,081
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun asset tetap berputar sebanyak 2.30 kali
Perputaran Total Aset =
Penjualan
$16,002,131,057,048
=
1.54
Rata-Rata Total Aset
$ 11,315,061,275,026
+
$ 9,417,957,180,958
/
2
Interpretasi :
Selama 1 tahun total asset berputar sebanyak 1,54 kali
UKURAN PASAR
Rasio harga terhadap laba =
Harga Pasar per Lembar Saham
=
$100
=
5.71
Laba Per Saham
$18
Interpretasi:
Selembar saham PT Unilever dijual 5,71 kali jumlah laba per saham pada akhir tahun 2013
Hasil laba =
Laba Per Saham
$18
=
0.18
Harga Pasar per Lembar Saham
$100
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 18% laba per saham
Hasil dividen =
Dividen Tunai per Saham
$21
=
0.21
Harga Pasar per Lembar Saham
$100
Interpretasi:
Setiap Rp 1 harga pasar per lembar saham terdapat 21% dividen tunai per saham
Tingkat pembayaran dividen =
Dividen Tunai per Saham
$21
=
1.17
Laba per Saham
$18
Interpretasi:
Setiap Rp 1 laba per saham terdapat 1,17% dividen tunai per saham
Harga terhadap nilai buku =
Harga Pasar per Lembar Saham
$100
=
0.50
Nilai Buku per Lembar Saham
$200
Interpretasi:
Setiap Rp 1 nilai buku per lembar saham terdapat 0,50 harga pasar per lembar saham
https://www.dropbox.com/s/n226snei7eh45z7/saham.xlsx?dl=0
https://www.dropbox.com/s/yn9l3zjl6ljz4jo/Ratio%2520Iki.xlsx?dl=0
https://www.dropbox.com/s/22pskolxo7wtb3q/Komparatif.xlsx?dl=0
https://www.dropbox.com/s/sujbmc9cwv40ieo/Common%20Size%20Iki.xlsx?dl=0