MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Keuangan ”ANALISIS RASIO KEUANGAN : PT. HOLCIM tbk”
Disusun oleh
Nama
: AdhiPrasetyo
NPM
: 06320005872
Kelas/Nomer Absen : 2D Adm. Perpajakan / 03
DEPARTEMEN KEUANGAN BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA JAKARTA
Kata Pengantar Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas ridhonyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini membahas pengevaluasian kinerja keuangan perusahaan. Kita telah mengetahui banyak cara untuk mengukur tingkat kinerja keuangan sebuah perusahaan. Dari sekian banyak cara maka yang dibahas dalam makalah ini adalah evaluasi dengan menggunakan analisis rasio. Untuk membahas analisis rasio keuangan yang saya maksud, saya mengambil laporan keuangan PT Medco Energi Internasional Tbk dan Anak Perusahaan untuk tahun2005 dan tahun 2006. Dengan ,membandingkan analisis dari dua tahun berurutan, maka dapat dilihat kecenderungan kenerja perusahaan apakah menunjukkan peningkatan atau sebaliknya, dalam hal tingkat likuiditas, profitabilitas, pendanaan, serta tingkat pengembalaian investasi pemegang saham biasa. Dalam penyusunan makalh ini saya akui masih tergolong sangat sederhana dan tentunya masih banyak kekurangan. Untuk itulah saya selalu terbuka untuk kritik dan saran dari setiap pembaca demi perbaikan di masa yang akan dating. Demikianlah makalah ini saya sajikan, dengan harapan bias member manfaat bagi setipa pembaca. Tidak lua saya ucapkan terima kasih kepada: -
Kedua orangtua saya
-
Ibu Dyah selaku dosen
-
Teman-teman sekelas 2B
-
Teman-teman kost
-
dll.
yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Tangerang, Mei 2008
Hermanto Nainggolan ii
Daftar Isi Halaman Judul………………………………………………………………………………... i Kata Pengantar………………………………………………………………………………... ii Dafar Isi………………………………………………………………………………………. iii
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 1 1.1
Analisis Laporan Keuangan………………………………………………………….. 1
1.2
Prosedur Analisis…………………………………………………………………….. 3
1.3
Teknik Analisis………………………………………………………………………. 5
BAB 2 PEMBAHASAN ANALISIS RASIO………………………………………………… 7 2.1
Likuiditas (Liquidity)………………………………………………………………… 7
2.2
Profitabilitas Usaha (Operating Profitability)……………………………………….. 9
2.3
Pendanaan (Financing)………………………………………………………………. 10
2.4
Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)………………………………….. 11
BAB 3 PEMBAHASAN KASUS……………………………………………………………. 12 3.1
Analisis Laporan Keuangan…………………………………………………………. 12
3.2
Kesimpulan Analisis Laporan Keuangan……………………………………………. 15
LAMPIRAN…………………………………………………………………………………... 16 Neraca Konsolidasi …………………………………………………………………………… 1- 2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi ……………………………………………………………… 3 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …………………………………………………….. 4 Laporan Arus Kas Konsolidasi ………………………………………………………………. 5
iii
Daftar Isi BAB 1: PENDAHULUAN
2
BAB 2 : TEORI DASAR ANALISIS RASIO
4
2.1
4
2.1.1 2.1.2 2.1.3 2.1.4
2.2 2.2.1 2.2.2
Definisi Likuiditas (Liquidity) Profitabilitas Usaha (Operating Profitability) Pendanaan (Financing) Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)
Fungsi dan Kelemahan Rasio Keuangan
4 6 8 9
9
Fungsi Analisis Rasio Keuangan Kelemahan Analisis Rasio Keuangan
9 10
BAB 3: ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
11
3.1
12
3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4
3.1 3.1.1 3.1.2 3.1.3 3.1.4
Analisis Rasio Keuangan PT Holcim tbk periode tahun 2007 dan 2006 Likuiditas Profitability Financing Return on Equity
Kesimpulan Analisis Rasio Keuangan PT Holcim tbk Likuiditas Profitabilitas Financing Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE)
12 13 14 14
15 15 15 16 16
BAB 4: PENUTUP
17
LAMPIRAN
18
1
BAB 1: PENDAHULUAN
Laporan keuangan sangat penting untuk dibuat. Laporan keuangan ini sangat penting karena dalam laporan keuangan ini terdapat informasi mengenai perusahaan dan ini sangat berguna bagi para stakeholders. Informasi yang dapat diambil dari laporan keuangan suatu perusahaan antara lain mengenai bagaimana kinerja perusahaan secara keseluruhan; seberapa besar sumber daya yang dimiliki perusahaan dan dari mana diperoleh dana untuk membiayainya; seberapa menguntungkan suatu perusahaan. Salah satu cara untuk menemukan informasi dari laporan keuangan adalah dengan melakukan analisis. Ada beberapa metode analisis yang sudah dikenal dan biasa diterapkan oleh para analis dalam menganalisis laporan keuangan, antara lain: 1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan; Analisis dengan metode membandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan : a. data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah; b. kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah; c. kenaikan atau penurunan dalam prosentase; d. perbandingan yang dinyatakan dengan ratio; e. prosentase dari total. Dengan metode ini akan diketahui perubahan-perubahan yang akan terjadi, dan perubahan mana yang memerlukan evaluasi serta penelitian lebih lanjut. 2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis); Metode ini dilakukan untuk mengetahui tendensi daripada keadaan keuangannya, apakah keadaan keuangannya menunjukkan tendensi tetap, naik atau malah turun. 3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common-size statement; Metode ini digunakan untuk mengetahui prosentase investasi pada masingmasing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur
2
permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya. 4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja; Merupakan analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu. 5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas (Cash flow statement analysis); Metode ini digunakan untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu. 6. Analisis rasio; Metode analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. 7. Analisis Perubahan Laba Kotor (gross profit analysis); Adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dibudgetkan untuk periode tersebut. 8. Analisis Break-Even; Adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan.
Di dalam makalah ini akan dibahas mengenai analisis rasio sebagai salah satu teknik analisis yang dapat digunakan dalam menganalisa laporan keuangan perusahaan. Tujuan dari karya tulis ini adalah melatih kemampuan analisis menggunakan teknik analisis rasio keuangan yang dilakukan dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan salah satu perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. .
3
BAB 2 : TEORI DASAR ANALISIS RASIO
2.1
Definisi
Analisis rasio keuangan adalah salah satu metode analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Metode ini dilakukan dengan membandingkan item-item dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Analisis rasio keuangan dapat mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan perusahaan. Ada dua cara dalam menilai kelemahan dan kekuatan sebuah perusahaan. Pertama dengan perbandingan rasio keuangan antar tahun berbeda, yaitu membandingkan rasio laporan keuangan tahun bersangkutan dengan tahun sebelumnya. Kedua dengan membandingkan rasio laporan keuangan perusahaan dengan laporan keuangan perusahaan sejenis. Rasio keuangan dikelompokkan kedalam 4 (empat) kategori dasar, yaitu : 1. Likuiditas (Liquidity)
2. Profitabilitas Usaha (Operating Profitability)
3. Pendanaan (Financing)
4. Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)
2.1.1 Likuiditas (Liquidity)
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Untuk mengukur likuiditas sebuah perusahaan dapat digunakan rasio likuiditas. Ada dua pendekatan dalam mengukur rasio likuiditas.
4
Pertama dengan membandingkan aktiva lancar terhadap utang lancar, kedua dengan melihat jangka waktu keberhasilan penagihan piutang perusahaan.
A. Pendekatan 1 1. Current ratio Current ratio mengukur likuiditas perusahaan dengan membandingkan aktiva lancar (current ratio) terhadap utang lancar (current liabilities).
Current Asset Current Ratio =
----------------------Current Liabilities
2. Quick ratio Quick Ratio adalah ukuran yang sama dengan current ratio, tanpa memperhitungkan persediaan (persediaan adalah harta lancar yang paling tidak likuid karena tidak mudah dijual, dan kalaupun dijual biasanya dengan kredit/tidak tunai). Current Asset - Inventory Quick Ratio
=
-------------------------------Current Liabilities
B. Pendekatan 2 1. Account Receivable Turn Over Account Receivable Turn Over menunujukkan cepat perusahaan menagih kreditnya, yang diukur oleh lamanya waktu piutang dagang ditagih atau “perputaran piutang usaha” selama tahun tersebut. Credit Sales Account Receivable Turn Over
=
------------------------Account Receivable
5
2. Average Collection Period (ACP) Average Collection Period menunjukkan lama waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi piutang menjadi cash (menagih piutang). Account Receivables Average Collection Period
=
----------------------------Average sales per day
3. Inventory Turn Over (ITO) Inventory Turn Over mengukur aktivitas persediaan perusahaan, ditunjukkan dengan rumus : Cost of Goods Sold Inventory Turn Over (ITO)
=
------------------------Inventory
2.1.2 Profitabilitas Usaha (Operating Profitability)
Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Ada banyak cara mengukur profitabilitas sehingga pengukurannya dikaitkan pada penjualan yang dihasilkan perusahaan, asset yang digunakan, maupun investasi yang dilakukan pemegang saham.
1. Return on Investment Return on Investment menunjukkan keefektifan manajemen dalam menghasilkan laba operasional atas aset-aset perusahaan, yang diukur dengan membandingkan laba operasional terhadap total asset-aset. Operating Income Return on Income
=
-----------------------x100% Total Assets
2. Operating Profit Margin
6
Operating Profi Margin mengukur prosentase laba yang diperoleh sesudah perusahaan membayar semua biaya produksi dan biaya operasi (berarti tidak termasuk pembayaran biaya bunga, pajak dan dividen saham preferen). Operating Profi Margin dapat dikatakan sebagai ukuran laba yang sebenarnya. Operating Income Gross Profit Margin =
------------------------x100% Total Sales
3. Assets Turn Over Assets Turn Over menunjukkan keefektifan manajemen dalam mengelola neraca perusahaan aktiva yang ditunjukkan oleh jumlah hasil pernjualan per 1 dolar aktiva. Sales Total Assets Turn Over
=
---------------Total Assets
4. Fixed Asset Turn Over (FATO) Fixed Asset Turn Over (FATO) menunjukkan keefektifan manajemen dalam menggunakan aktiva tetap perusahaan yang diukur dengan membandingkan penjualan terhadap total aktiva tetap bersih. Sales Fixed Asset Turn Over (FATO)
=
-----------------------Total Fixed Assets
5. Account Receivable Turn Over
6. Inventory Turn Over
7
2.1.3 Pendanaan (Financing)
Rasio pendanaan (financing) mengukur bagaimana perusahaan didanai. Jadi akan erat kaitannya dengan
utang dan ekuitas. Masalah yang penting adalah
penggunaan utang dan ekuitas : manakah yang lebih banyak dalam hal pembiayaan aktiva, oleh utang atau oleh ekuitas pemegang saham. Dalam hal ini kita akan menggunakan dua rasio yaitu rasio utang (debt ratio) dan rasio laba terhadap beban bunga (time interest earned).
1. Rasio Utang (Debt Ratio) Rasio utang (debt ratio) menunjukkan berapa banyak hutang yang digunakan untuk membiayai asset-aset perusahaan. Total Debt Debt Ratio
=
----------------x100% Total Assets
2. Rasio Laba Terhadap Beban Bunga (Time Interest Earned) Rasio laba terhadap beban bunga (time interest earned) menunjukkan kemampuan perusahaan utnuk menutupi biaya bunga, yang diukur dengan membandingkan pendapatan sebelum bunga dan pajak-pajak terhadap biaya bunga. Operating Income Time Interest Earned
=
----------------------Interest Expense
8
2.1.4 Tingkat Pengembalian Ekuitas (Return on Equity)
Tingkat pengembalian ekuitas (return on equity) menunjukkan rat-rata penghitungan pengembalian atas investasi pemegang saham, yang diukur dengan membandingkan pendapatan bersih terhadap ekuitas saham biasa. Net Income Return on Equity
=
-----------------x100% Total Equity
2.2
Fungsi dan Kelemahan Rasio Keuangan
2.2.1 Fungsi Analisis Rasio Keuangan
Hasil dari analisis keuangan ini akan sangat berguna bagi para stakeholders. Stake holders ini memperoleh manfaat berbeda dari hasil analisis laporan keuangan. Berikut
adalah
manfaat
yang dapat dirasakan
stakeholders
yang
paling
berkepentingan terhadap sebuah perusahaan:
a. Bagi manajemen perusahaan
9
Dengan adanya analisis rasio keuangan maka pihak menejemen dapat menilai hasil kinerjanya selama periode terkait, Dengan begitu menejemen dapat menentukan kelemahan-kelemahan dan kemudian dapat menutupinya.
b. Bagi investor dan kreditor Dengan adanya analisis atas laporan keuangan suatu perusahaan maka para investor dapat membuat keputusan yang lebih menguntungkan berhubungan dengan investasi atau pemberian pinjaman kepada perusahaan tersebut. 2.2.2 Kelemahan Analisis Rasio Keuangan
Ø Apabila perusahaan bergerak tidak hanya dalam satu bidang, maka akan sanagat sulit untuk mengidentifikasi kategori industri untuk membuat norma industri yang sesuai dengan perusahaan Ø Angka rata-rata industry yang diterbitkan hanya merupakan perkiraan saja dan hanya memberikan petunjuk umum karena bukan merupakan hasil penelitian dari seluruh perusahaan dalam industry Ø Perbedaan praktek akuntansi antar perusahaan dapat menghasilkan perbedaan dalam perhitungan rasio. Ø Suatu industri kebanyakan tidak menyediakan suatu target atau nilai rasio yang diinginkan
10
BAB 3: Analisis Laporan Keuangan
Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan garis besar teori analisis rasio. Dalam bab ini teori tersebut akan coba diterapkan terhadap salah satu perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Perusahaan yang dipilih adalah P.T. Holcim Indonesia tbk. Cara yang digunakan adalah perbandingan rasio antar tahun berbeda. Berikut akan disajikan analisis terhadap laporan keuangan P.T. Holcim Indonesia tbk. Laporan keuangan laporan P.T. Holcim Indonesia tbk periode tahun 2006 dan 2007 yang telah diaudit oleh kantor akuntan public Ernst & Young akan disajikan dalam lampiran.
11
3.1
Analisis Rasio Keuangan PT Holcim tbk periode tahun 2007 dan 2006
Ratio
Formula
2007
2006
a. Current Ratio
Current Assets Current Liabilitie s
1460971 1098383
=1,33
1049572 855818
b. Quick Ratio
Current Assets − Inventory Current Liabilities
1460971− 263316 1098383
= 1,09
1049572 − 313841 = 0,86 855818
Average Collection Period
Account Receivable Credit Sales : 365
493779 10287,41
= 48
91949 8200,53
= 11,22
d. Inventory Turnover
Cost of Good Sales Account Receivable
2492805 493779
= 5,05
2356083 91949
=25,6
3.1.1 Likuiditas
c.
= 0,12
12
Credit Sales Account Receivable
3754906 493779
= 7,56
2993197 91949
=32,55
a. Return on Investing
Operating Income x100% Total Assets
520463 x100% 7208250
= 7,22
6187 x100% 7065846
= 0,08
b. Operating Profit Margin
Operating Income x100% Total Sales
520463 x100% 3754906
= 13,86
6178 x100% 2993197
= 0,2
Total Asset c. Turnover
Sales Total Assets
3754906 7208250
= 0,52
2993197 7065846
= 0,42
d. Inventory Turnover
Cost of Good Sales Account Receivable
sda
sda
sda
sda
e. A/R Turnover
Credit Sales Account Receivable
sda
sda
sda
sda
e. A/R Turnover
3.1.2 Profitability
13
Fixed Asset f. Turnover
Sales Total Fixed Assets
3754906 5671804
= 0,66
2993197 5906379
= 0,51
Total Debt Total Assets
4950893 x100% 7208250
= 68,68%
4967178 x100% 7065846
= 70,29%
Operating Income Interest Expense
520638 117706
= 4,42
6178 122372
= 0,05
Net Income x100% Total Equity
169410 x100% 2257357
= 7,5%
175945 x100% 2098668
= 8,38%
3.1.3 Financing
a. Debt Ratio
b.
Times Interest Earned
3.1.4 Return on Equity
Return on Equity
(Asumsi: Seluruh penjualan dilakukan secara kredit.)
14
3.1
Kesimpulan Analisis Rasio Keuangan PT Holcim tbk
3.1.1 Likuiditas Di tahun 2007, PT Holcim tbk memiliki jumlah current asset yang lebih banyak daripada jumlah current asset di tahun 2006, disamping itu perusahaan juga berhasil menyelesaikan utang jangka pendeknya sebanyak + 20% yang menyebabkan current liabilitiesnya menurun. Dari sini kita dapat memprediksi bahwa perusahaan pasti mampu melunasi sisa kewajibannya apabila jatuh temponya telah tiba. Dari penghitungan A/R turnover dapat dikatakan bahwa perusahaan mengalami penurunan kinerja. Dalam pengelolaan piutangnya perusahaan memilih kebijakan yang kurang menguntungkan, hal ini dapat dilihat dari rendahnya angka rasio perputaran piutang thun 2007 di bandingkan tahun 2006, lalu rata-rata pengumpulan kas perusahaan di tahun 2007 juga perlu waktu lebih lama untuk melakukan penagihan dari pada tahun 2006. Dari sini kita dapat mengatakan bahwa perusahaan mengalami penurunan kinerja, disamping itu juga mengalami kendala dalam penagihan piutang. Meskipun di tahun 2007 perusahaan mengalami penurunan kinerja, tapi perusahaan masih memiliki cukup banyak current asset untuk menutupi current liabilities. Dengan begitu perusahaan masih dalam kondisi likuid, namun apabila penurunan kinerja ini terus terjadi, bukannya mustahil kalau perusahaan akan kesulitan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya Karena sudah tidak ada aktiva lancar, disamping itu piutang yang dimiliki juga sulit untuk dicairkan. Apabila perusahaan tidak dapat menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya maka perusahaan dapat dinyatakan pailit.
3.1.2 Profitabilitas Dari rasio return on investing dapat kita lihat bahwa perusahaan berhasil meningkatkan operating income-nya secara drastic hanay dengan menambah sedikit asset. Dari rasio operating profit margin dapat kita lihat bahwa perusahaan berhasil meraup laba yang lebih besar dengan meningkatkan jumlah penjualan. Dari rasio
15
perputaran asset dapat kita lihat bahwa perusahaan bekerja lebih efektif dan efisien dari pada tahun 2006, karena perusahaan dapat mendorong penjualan yang lebih besar dengan penambahan asset yang tidak terlalu banyak. Dengan melihat ratio-ratio tersebut kita dapat membuat pihak menejemen telah berhasil meningkatkan laba perusahaan sehingga profitabilitas perusahaan dapat dikatakan lebih tinggi.
3.1.3 Financing Dari penghitungan dapat kita lihat bahwa debt ratio perusahaan lebih rendah, hal ini disebabkan oleh peningkatan total asset perusahaan sedangkan utang perusahaan mengalami penurunan, dengan begitu dapat dikatakan bahwa pendanaan asset perusahaan dengan utang juga menurun. Dari rasio time interest earned, dapat kita lihat bahwa nilainya meningkat. Hal ini disebabkan meningkatnya laba operational perusahaan, namun dilain pihak biaya bunga malah menurun dengan begitu maka biaya tersebut pasti dapat tertutupi. Dari rasio-rasio tersebut dapat kita lihat bahwa sebagian besar dana yang diperoleh perusahaan adalah merupakan utang.
3.1.4 Rasio Tingkat Pengembalian Ekuitas (ROE) Analisis: Rasio ini membantu kita dalam mengukur apakah para pemegang saham menerima pengembalian yang pantas atas investasi mereka, yang diukur dengan menggunakan rasio pengembalian ekuitas (return on equity) di atas. Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa tingkat pengembalian ekuitas pemegang saham PT Holcim Tbk adalah sebesar 7,5% pada tahun 2007, turun 0,88% dibanding dengan tahun 2006. Tingkat pengembalian yang tidak terlalu menarik baik dari segi nilai pada tahun 2007 ini dapat disebabkan perusahaan memperoleh tingkat pengembalian atas investasi yang sedikit ataupun karena perusahaan menggunakan pendanaan dari hutang yang lebih besar sehingga laba perusahaan lebih banyak digunakan untuk membayar bunga.
16
BAB 4: PENUTUP
Demikian hasil analisis rasio atas laporan keuangan PT Holcim tbk tahun 2007 dan 2006. Secara keseluruhan PT Holcim tbk dapat dikatakan perusahaan dapat bertahan untuk selang waktu yang cukup lama karena diliihat dari likuiditasnya PT Holcim adalah perusahaan yang likuid, disamping itu juga karena perusahaan dapat menghasilkan laba operasi yang besar dari penjualan meskipun seluruh penjualannya adalah piutang. Tingkat pengembalian perusahaan mungkin turun, tapi pennurunan ini bukan salah satu-satunya pertimbangan dalam investasi karena perusahaan juga mencetak angka penjualan yang jauh lebih tinggi, apabila ini terus dipertahankan dan kebijakan piutang dapat diperbaiki maka dalam jangka panjang perusahaan akan terus menghasilkan laba yang pastinya akan menguntungkan juga bagi investor.
17
LAMPIRAN
18
Analisis Rasio Keuangan PT MEDCO ENERGI INTERNASIONAL Tbk untuk Tahun 2006 dan 2005 Ratio
Formula
2006
2005
a. Current Ratio
Current Ratio Current Liabilitie s
$532,657 $142,650
= 3.73
$497,998 170,343
b. Acid-Test Ratio
Current Assets − Inventory Current Liabilities
$532,657 − 59,600 $142,650
= 3.32
$497,998 − 36,417 = 2.71 170,343
Average Collection Period
Account Receivable Credit Sales : 365
$118,123 $544,067 : 365
= 79.25 hari
$140,411 $442,211 : 365
= 115 hari
d. Inventory Turnover
Cost of Good Sales Account Receivable
$273,658 $118,123
= 2.32 kali/tahun
$194,816 $140,411
=1.39 kali /tahun
e. A/R Turnover
Credit Sales Account Receivable
$544,067 $118,123
= 4.61 kali/tahun
$442,211 $140,411
= 3.15 kali/tahun
a. Return on Investing
Operating Income x100% Total Assets
$186,234 x100% $1,734,700
= 10.74%
$190,680 x100% = 13.39% $1,424,337
b. Operating Profit Margin
Operating Income x100% Total Sales
$186,234 x100% $544,067
= 34.23%
$190,680 x100% $442,211
= 43.12%
Sales Total Assets
$544.067 $1,734,700
= 0.31
$442,211 $1,424,337
= 0.31
1. Likuiditas
c.
= 2.92
2. Profitability
c.
Total Asset Turnover
d. Inventory Turnover
Cost of Good Sales Account Receivable
$273,658 $118,123
= 2.32 kali/tahun
$194,816 $140,411
= 1.39 kali/tahun
e. A/R Turnover
Credit Sales Account Receivable
$544,067 $118,123
= 4.61 kali/tahun
$442,211 $140,411
= 3.15 kali/tahun
Sales Total Fixed Assets
$544,067 $411,039
= 1.32
$442,211 $277,532
= 1.59
Total Debt Total Assets
$1,080,039 x100% $1,734,700
= 62.26%
$824,155 x100% = 57.86% $1,424,337
Operating Income Interest Expense
$186,234 $30,672
= 6.07
$190,680 $30,384
= 6.28
Net Income x100% Total Equity
$47,188 x100% $546,362
= 9.00%
$56,367 x100% $524,599
= 10.74%
f.
Fixed Asset Turnover
3. Financing a. Debt Ratio
b.
Times Interest Earned
4. Return on Equity Return on Equity