MAKALAH ANALISIS INDUSTRI PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY AND TRADING COMPANY Tbk Diselesaikan untuk memenuhi tugas mata kuliah: Analisa Laporan Keuangan
Disusun Oleh: Marisa Naysila Noor Eka Amalia Riyani Satriyanti S.
(120110110030) (120110130039) (120110130058)
Kelas: Ibu Fury Kristianty Fitriyah, SE,M.Ak,Ak Senin,12.00 s/d 14.30 WIB.
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PADJADJARAN 2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukurr penulis ucapkan kepada Allah S.W.T Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah tugas kelompok mengenai analisis rasio keuangan PT Ultrajaya dengan baik. Makalah sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisis Laporan Keuangan, dalam lingkup Program Studi Akuntansi, Universitas Padjadjaran. Menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan, dukungan, baik secara moril maupun material, ide dan setiap masukan yang positif guna menyelesikan makalah ini. Oleh sebab itu kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Fury Kristianty Fitriyah, SE,M.Ak,Ak selaku dosen matakuliah
Analisa
Laporan
Keuangan
yang
telah
mengajarkan materi menganalisis rasio keuangan sebuah perusahaan. 2. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, telah mendukung penyelesaian makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan kelemahannya, baik dalam isi maupun sistematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Akhirnya, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Bandung, 29 April 2016 Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................2 DAFTAR ISI............................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4 1.1
Latar Belakang Analisis Rasio Keuangan..................................................4
1.2
Perumusan Masalah...................................................................................5
1.3
Perumusan Masalah...................................................................................5
1.4
Manfaat Analisis Rasio Keuangan.............................................................5
BAB II LANDASAN TEORI..................................................................................6 2.1
Rasio Likuiditas.........................................................................................6
2.2
Rasio Aktivitas...........................................................................................7
2.3
Rasio Leverage..........................................................................................8
2.4
Rasio Profitabilitas.....................................................................................9
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN..........................................................10 3.1
Rasio Likuiditas.......................................................................................14
3.2
Rasio Aktivitas.........................................................................................14
3.3
Rasio Leverage........................................................................................15
3.4
Rasio Provitabilitas..................................................................................15
BAB IV PENUTUP...............................................................................................16 4.1
Kesimpulan..............................................................................................16
4.1
Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Analisis Rasio Keuangan
Analisis Rasio Keuangan adalah proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Menurut Statement of Financial Accounting Concept (SAFC) Nomor 1 (FASB, 1978), laporan keuangan harus memberikan informasi untuk (1) pengambilan keputusan investasi dan kredit; (2) menilai prospek arus kas; (3) menilai sumber daya, klaim atas sumber daya, dan perubahan sumber daya berupa; (a) sumber daya ekonomi, kewajiban dan ekuitas pemilik; (b) kinerja dan laba perusahaan; dan (c) kinerja dan stewardship manajement. Tujuan ini terangkum dalam penyajian laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan pengungkapan laporan keuangan. Berdasarkan tujuan tersebut para pemakai laporan keuangan dapat menilai informasi yang dihasilkan sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi yang berkaitan dengan perusahaan. Dengan membaca laporan keuangan secara tepat maka pemakai dapat melakukan tindakan ekonomi menyangkut perusahaan yang dilaporkan dan diharapkan menghasilkan keuntungan baginya. Dalam menilai kondisi deuangan dan prestasi perusahaan, pemakai memerlukan beberapa instrumen antara lain analisis rasio keuangan. Studi ini menunjukkan analisis dari rasio keuangan. Adapun alasan penulis memilih perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur minuman karena minuman adalah produk konsumsi massal yang menjangkau pasar secara luas. Maka penulis memilih PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company.
1.2Perumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang dibahas di dalam laporan ini adalah: 1.2.1 Bagaimana kondisi rasio keuangan dari PT. Ultrajaya, Tbk 1.2.2 Evaluasi kinerja perusahaan menurut hasil perhitungan rasio keuangan dari PT Ultrajaya, Tbk 1.3Perumusan Masalah
Adapun analisis rasio keuangan dibuat dengan beberapa tujuan, diantaranya adalah: 1.3.1
Analisis dilakukan dengan melihat secara analitis laporan keuangan
1.3.2
dengan tujuan untuk memilih kemungkinan investasi atau merger; Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahaan
1.3.3
dimasa yang akan datang Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen, operasional, efisiensi, dan lain-lain
1.4Manfaat Analisis Rasio Keuangan
Adapun manfaat dari analisis rasio keuangan berdasarkan pada kepentingan para pemakai laporan keuangan yaitu: 1.4.1 Dapat dijadikan sebagai salah satu dasar dalam pengambilan 1.4.2
keputusan Bersama dengan anggaran kas dapat digunakan untuk memprediksi
1.4.3
rasio keuangan dimasa yang akan datang Untuk mengetahui posisi dan perkembangan perusahaan dari satu atau beberapa
laporan
keuangan
sehingga
dapat
meramalkan
kecenderungan dimasa yang akan datang. Analisis yang dilakukan terhadap laporan laba rugi maupun neraca merupakan penelaahan hubungan-hubungan
dan
tendensi
atau
kecenderungan
untuk
menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
1.4.4 BAB II 1.4.5 LANDASAN TEORI
1.4.6 1.4.7
Alat analisis keuangan perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan data keuangan yang terdapat pada pos laporan
1.4.8
keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas). Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan pengintepretasian informasi akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka
1.4.9
yang satu dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang nampak dalam rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh manajement
perusahaan
dalam
industri
yang
lebih
luas,
dan
dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri. 2.1 Rasio Likuiditas
1.4.10 Rasio likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya (termasuk bagian dari kewajiban jangka panjang yang telah berubah menjadi kewajiban jangka pendek). Rasio ini terbagi atas 2 rasio, yakni:
a. Analisis Current Ratio 1.4.11 Current ratio adalah rasio antara harta lancar (current assets) dengan hutang lancar (current liabilities). 1.4.12 Current Assets Current ratio= 1.4.13 Current Liabilities 1.4.14 1.4.15
Rasio ini bermanfaat untuk mengetahui sampai seberapa
jauh perusahaan dapat melunasi hutang jangka pendeknya. Semakin besar rasio yang diperoleh, semakin lancar hutang pembayaran jangka pendeknya. b. Analisis Quick Ratio 1.4.16 Rasio antara harta lancar (Current Assets) dikurangi dengan persedia-an (Inventory) dibagi dengan hutang lancar (Current Liabilities). 1.4.17 Current Assets−Inventory Quick ratio= 1.4.18 Current Liabilities 2.2 Rasio Aktivitas
1.4.19 Rasio aktivitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan dan efektivitas manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Rasio ini terbagi menjadi 10 rasio sebagai berikut. 1.4.20 1.4.21
Account Receivable Turnover=
1.4.22 1.4.23
Average Collection Period=
365 Account Receivable Turnover
Account Payable Turnover=
Annual Sales Account Payable
Average Collection Period=
365 Account Payable Turnover
1.4.24 1.4.25 1.4.26 1.4.27 1.4.28 1.4.29 1.4.30
Annual Sales Account Receivable
Inventory Turnover (at sales)=
Annual Sales Inventory
1.4.31
Average Age of Inventory (at sales)=
1.4.32 1.4.33
Inventory Turnover ( at Cost )=
Annual COGS Inventory
1.4.34 1.4.35
Average Age of Inventory (at Cost )=
1.4.36 1.4.37
Total Asset Turnover=
1.4.38 1.4.39
¿ Asset Turnover=
365 Inventory Turnover (at sales)
365 Inventory Turnover( at Cost )
Annual Sales Total Asset
Annual Sales ¿ Assets
2.3 Rasio Leverage
1.4.40 Rasio leverage adalah rasio yang sejauh mana perusahaan dibiayai oleh utang (dana dari pihak luar). Rasio ini juga menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (kreditor), dalam hal ini dapat berupa bank dan lembaga lainnya. Rasio leverage terbagi lagi dalam 2 rasio sebagai berikut: 1.4.41 1.4.42
Debt ¿ Assets=
Total Debt Total Asset
Debt ¿ Equity=
Total Debt Total Equity
1.4.43 1.4.44 1.4.45 1.4.46
Time Interest Earned=
Earning Before Interest ∧Taxes Interest
1.4.47 2.4 Rasio Profitabilitas
1.4.48 Rasio profitabilitas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan mencetak laba. Untuk para pemegang saham (pemilik
perusahaan), rasio ini menunjukkan tingkat penghasilan mereka dalam investasi. 1.4.49 1.4.50
Net Profit Margin=
Net Profit After Taxes Sales
1.4.51 1.4.52
Gross Profit Margin=
Gross Profit Sales
1.4.53 1.4.54
Operating Profit Margin=
1.4.55 1.4.56
ReturnOn Assets=
Earning Available for Common Stock Total Asset
ReturnOn Equity=
Earning Available for Common Stock Total Equity
1.4.57 1.4.58 1.4.59
Operating Profit Sales
1.4.60BAB III 1.4.61ANALISA DAN PEMBAHASAN
1.4.63 Tahun 1.4.65 2 1.4.66 2 1.4.67 2 1.4.68 2 1.4.69 2 1.4.62 Rasio
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
4
3
2
1
0
1.4.82 Quick Ratio
1.4.71 1.4.72 1.4.73 1.4.74 1.4.75 1.4.77 1.4.78 1.4.79 1.4.80 1.4.81 3,34 2,47 2,02 1,48 2,00 1.4.83 1.4.84 1.4.85 1.4.86 1.4.87 1,89 1,63 1,45 0,87 1,00
1.4.88
1.4.89
1.4.90 1.4.91 1.4.92 1.4.93
1.4.94 ACTIVITY
1.4.95
1.4.96 1.4.97 1.4.98 1.4.99
1.4.100
1.4.101 1.4.102 1.4.103 1.4.104 1.4.105 10 9 9 8 10
1.4.70 LIQUIDITY 1.4.76 Current Ratio
Account Receivable Turnover
1.4.106
Average Collection Period
1.4.112Account Payable Turnover 1.4.118Account Payable Period 1.4.124
Inventory Turnover (Sales)
1.4.130
Average Age of Inventory (Sales)
1.4.136
Inventoory Turnover (Cost)
1.4.107 1.4.108 1.4.109 1.4.110 1.4.111 37 39 39 44 37 1.4.113 1.4.114 1.4.115 1.4.116 1.4.117 10 7 7 5 8 1.4.119 1.4.120 1.4.121 1.4.122 1.4.123 36 49 51 71 46 1.4.125 1.4.126 1.4.127 1.4.128 1.4.129 5 6 8 6 5 1.4.131 1.4.132 1.4.133 1.4.134 1.4.135 67 56 43 64 69 1.4.137 1.4.138 1.4.139 1.4.140 1.4.141 4 5 6 4 4
1.4.142
Average Age of Inventory (Cost)
1.4.148
Total Asset Turnover
1.4.154
Fixed Asset Turnover
1.4.143 1.4.144 1.4.145 1.4.146 1.4.147 88 80 64 91 101 1.4.149 1.4.150 1.4.151 1.4.152 1.4.153 1,34 1,23 1,16 0,96 0,94 1.4.155 1.4.156 1.4.157 1.4.158 1.4.159 3,90 3,58 2,87 1,97 2,00 1.4.161 1.4.162 1.4.163 1.4.164 1.4.165
1.4.160 1.4.166
LEVERAGE
1.4.172
Debt to Assets
1.4.178
Debt to Equity
1.4.184
Times Interest Earned
1.4.167 1.4.173 22% 1.4.179 29% 1.4.185 Rp4,0 8
1.4.168 1.4.174 28% 1.4.180 40% 1.4.186 Rp3,9 1
1.4.169 1.4.175 31% 1.4.181 44% 1.4.187 Rp4,3 8
1.4.170 1.4.176 38% 1.4.182 61% 1.4.188 Rp5,5 3
1.4.171 1.4.177 39% 1.4.183 64% 1.4.189 Rp2,1 2
1.4.191 1.4.192 1.4.193 1.4.194 1.4.195
1.4.190 1.4.196
PROFITABIL 1.4.197 1.4.198 1.4.199 1.4.200 1.4.201
ITY 1.4.202
Net Profit
1.4.203 1.4.204 1.4.205 1.4.206 1.4.207 7% 9% 13% 6% 6%
Gross Profit
1.4.209 1.4.210 1.4.211 1.4.212 1.4.213 24% 29% 32% 30% 31%
Operating
1.4.215 1.4.216 1.4.217 1.4.218 1.4.219 10% 12% 15% 6% 10%
Margin 1.4.208 Margin 1.4.214
Profit Margin 1.4.220
Return On
1.4.221 1.4.222 1.4.223 1.4.224 1.4.225 10% 12% 15% 6% 5%
Return On
1.4.227 1.4.228 1.4.229 1.4.230 1.4.231 13% 16% 21% 10% 9%
Assets 1.4.226 Equity 1.4.232
1.4.233
1.4.234 2014
1.4.235 2013
1.4.236 2012
1.4.240
1.4.241 Rp 1.642.101.746.8 19
1.4.242 Rp 1.565.510.655.1 38
1.4.243 Rp 1.196.426.6 43
1.4.247
1.4.248 Rp 490.967.089.226
1.4.249 Rp 633.794.053.00 8
1.4.250 Rp 592.822.52 3
1.4.254
1.4.255 Rp 714.411.455.060
1.4.256 Rp 534.977.217.23 9
1.4.257 Rp 334.169.03 4
1.4.261
1.4.262 Rp 3.916.789.366.4 23
1.4.263 Rp 3.460.231.249.0 75
1.4.264 Rp 2.809.851.3 39
1.4.268
1.4.269 Rp 395.101.722.940
1.4.270 Rp 368.549.136.07 5
1.4.271 Rp 297.400.52 0
1.4.275
1.4.276 Rp 381.899.807.713
1.4.277 Rp 463.538.990.75 1
1.4.278 Rp 394.466.23 9
1.4.282
1.4.283 Rp 2.979.799.459.6 58
1.4.284 Rp 2.446.448.128.5 99
1.4.285 Rp 1.908.109.0 37
1.4.289
1.4.290 Rp 2.917.083.567.3 55
1.4.291 Rp 2.811.620.982.1 42
1.4.292 Rp 2.420.793.3 29
1.4.295 Fixed Assets
1.4.296
1.4.297 Rp 1.003.229.206.3 63
1.4.298 Rp 965.974.994.30 5
1.4.299 Rp 979.511.601
1.4.302 Total Debt
1.4.303
1.4.304 Rp 651.985.807.625
1.4.305 Rp 796.474.448.05
1.4.306 Rp 744.274.26
1.4.239 Current Assets
1.4.246 Current Liabilities
1.4.253 Inventory
1.4.260 Sales
1.4.267 Account Receivable
1.4.274 Account Payable
1.4.281 COGS
1.4.288 Total Asset
6
7
1.4.310
1.4.311 Rp 2.265.097.759.7 30
1.4.312 Rp 2.015.146.534.0 86
1.4.313 Rp 1.676.519.1 22
1.4.317
1.4.318 Rp 375.356.927.774
1.4.319 Rp 436.720.187.87 3
1.4.320 Rp 457.970.115
1.4.324
1.4.325 Rp 91.996.013.563
1.4.326 Rp 111.592.767.209
1.4.327 Rp 104.538.49 9
1.4.331
1.4.332 Rp 283.360.914.211
1.4.333 Rp 325.127.420.66 4
1.4.334 Rp 353.431.61 5
1.4.338
1.4.339 Rp 936.989.906.765
1.4.340 Rp 1.013.783.120.4 76
1.4.341 Rp 901.742.26 2
1.4.345
1.4.346 Rp 374.126.536.835
1.4.347 Rp 423.195.023.12 5
1.4.348 Rp 429.341.49 8
Earning Available for Common Stock1.4.352
1.4.353 Rp 283.360.914.211
1.4.354 Rp 325.127.420.66 4
1.4.355 Rp 353.431.61 5
1.4.309 Total Equity
1.4.316 Earning Before Interest and Tax
1.4.323 Interest
1.4.330 Earning Aftar Interest and Tax
1.4.337 Gross Profit
1.4.344 Operating Profit
1.4.351
1.4.358
3.1 Rasio Likuiditas
a. Current Ratio 1.4.359 Current ratio PT ULTJ dari tahun 2010 hingga tahun 2011 mengalami penurunan, pada tahun 2010 1 perbandingan hutang lancar mampu dijamin oleh 2,00 aset lancar. Namun pada tahun 2011 1 hutang lancar hanya dijamin 1,48 aset lancar. Hal ini mengindikasikan adanya pengurangan likuiditas dilingkungan perusahaan PT ULTJ. Namun demikian pada tahun 2011 hingga tahun 2014 current ratio
1.4.360
mengalami peningkatan. Tahun 2014 ini 1 hutang lancar mampu dijamin oleh 3,34 aset lancar. Hal ini menunjukkan pertanda baik, bahwa dimasa yang akan datang likuiditas perusahaan akan terus meningkat. Secara keseluruhan likuiditas PT ULTJ masih tergolong bagus, karena berada diatas rasio 1, terlebih lagi ada potensi untuk terus mengembangkannya dimasa yang akan datang. b. Quick Ratio 1.4.361 Dari sisi rasio cepat PT ULTJ dapat dilihat bahwa rasio perusahaan ini cenderung meningkat dari tahun 2012 hingga 2014. Terlihat pada tahun 2011 terjadi penurunan, namun cepat diantisipasi sehingga dapat stabil dan kembali meningkat. Upaya penstabilan ini dapat berupa menjaga kesesuaian utang lancar dengan aset lancar, menggunakan utang lancar seefisien mungkin dalam perannya untuk membiayai aset lancar. 1.4.362
3.2 Rasio Aktivitas
1.4.363
Penurunan
frekuensi
perputaran
pengumpulan
piutang
menyebabkan periode pengumpulan piutang menjadi lebih lama. Hal ini cukup beresiko untuk PT ULTJ, karena dengan lamanya periode pengumpulan piutang membuka celah untuk piutang tidak tertagih. 1.4.364 Hal yang sama juga terjadi pada frekunsi pembayaran tagihan yang menyebabkan periode pembayaran tagihan menjadi lebih panjang, yang artinya kurang baik bagi perusahaan. Hal ini menunjukkan kurangnya kemampuan PT ULTJ dalam memenuhi kewajiban-kewajiban lancarnya. 1.4.365 Perputaran persediaan yang terjadi di PT ULTJ dalam hal menghasilkan penjualan menunjukkan pergerakan yang bagus pada tahun 2010 hingga 2011, namun pada tahun 2012 terdapat potensi negatif untuk
mencerminkan perputaran persediaan yang tidak baik. Bisa saja dalam perusahaan masih terdapat banyak stock persediaan sehingga perputaran menurun. Bila menumpuk persediaan akan sangat beresiko bagi perusahaan, meningkatkan resiko keusangan dan menurun efisiensi kinerja perusahaan. 1.4.366 Tingkat perputaran aset tetap dan total aset dari PT ULTJ kian tahun kian meningkat. Hal ini menunjukkan peran aset dalam menghasilkan
penjualan
dapat
dinilai
maksimal
karena
mampu
menghasilkan penjualan yang lebih besar. 1.4.367
3.3Rasio Leverage
1.4.368
Analisa leverage dari tahun ke tahun untuk PT ULTJ tergolonng mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari rasio yang menunjukkan 1 aset yang di dalamnya semula terkandung kurang dari 40% utang, menjadi kurang dari 25% utang. Dan perbandingan 1 komponen ekuitas yang semula didalamnya terdapat 60-an% komponen utang, kini menjadi 30-an %. Hal ini berarti bahwa perusahaan dapat mengelola pendanaan dengan baik sehingga dapat mengurangi pendanaan yang bersumber dari utang, sehingga dapat dikatakan sangat baik.
1.4.369
3.4 Rasio Provitabilitas
1.4.370
Dari tahun ke tahun, presentase laba kotor berbanding penjualan cenderung menurun, namun laba usaha dan laba bersihnya bisa meningkat kian waktu. Hal ini dapat terjadi karena ketika harga pokok penjualan yang tidak bisa ditekan mengiringi kenaikan penjualan, perusahaan berusaha menekan biaya dibidang lain, juga meningkatkan penghasilan lain-lain. Sehingga meskipun laba kotor tidak mengalami kenaikan yang signifikan, namun laba bersih bisa mencapai kenaikan yang berarti.
1.4.371
BAB IV
1.4.372
PENUTUP
1.4.373 1.4.374
4.1
Kesimpulan
4.1
Saran
1.4.375 1.4.376
1.4.377
DAFTAR PUSTAKA
1.4.378
1.4.379
Subramanyam, K. R., John J. Wild, 2009, Financial statement
analysis,. Edisi ke seputuh, McGraw-Hil 1.4.380 Elliott B., Elliott J., 2011 Financial Accounting and Reporting, Edisi ke empat belas, Pearson Education Limited 1.4.381 Palepu Healy Bernard, 2008, Business Analysis and Valuation, Edisi ke empat, Thomson South Western 1.4.382 Sugiono, Arief dan Edy Untung, 2008, Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.