Shift Share
Analisis Perubahan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)
Kota Tangerang dengan Metode Shift-Share (Juta Rupiah)
Tabel 1. Data Masa Lalu dan Proyeksi untuk Wilayah Nasional (dalam kasus ini Banten)
Berdasarkan proyeksi PDRB Banten Tahun 2013 diketahui bahwa sektor industri pengolahan tetap mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap PDRB, yaitu sebesar 111,46 milyar, selanjutnya sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 47,48 Milyar, Sedangkan sektor bangunan merupakan penyumbang PDRB terendah dengan nilai sebesar 9,11 milyar rupiah (tabel 1). Rendahnya sektor listrik, gas dan air bersih dan sektor bangunan memiliki nilai lebih kecil dari sektor industri pengolahan karena kedua sektor ini bukan merupakan sektor unggulan.
Dari tabel 1 terlihat bahwa terjadi perbedaan mencolok bila dilihat dari PDRB antar sektor-sektor ekonomi, dimana di Kota Tangerang masih di dominasi sektor industri pengolahan. Kecilnya pengaruh sektor listrik, gas dan air minum akibat pengaruh pertumbuhan yang cukup rendah bila dibandingkan dengan sektor industri pengolahan, sehingga terjadi kesenjangan antar sektor di Kota Tangerang.
National Share (Provincial Share)
Komponen "national share" (N) adalah banyaknya pertambahan PDRB regional seandainya proporsi perubahannnya sama dengan laju pertambahan nasional selama periode studi. Hal ini dapat dipakai sebagai kriteria bagi daerah yang bersangkutan untuk mengukur apakah daerah itu tumbuh lebih cepat atau lebih lambat dari pertumbuhan nasional secara rata-rata.
Tabel 2. Perhitungan National Share (Ns)
National Share Kota Tangerang antar sektor terjadi perbedaan yang cukup signifikan, dimana sektor industri pengolahan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan sektor lainnya, berdasarkan data diatas sektor industri pengolahan mengambil proporsi sebesar 50,82 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 17,29 persen, pertanian 9,02 persen dan angkutan dan komunikasi 7,79 persen. Sedangkan laju pertumbuhan yang paling lambat adalah bangunan sebesar 2,47 persen.
Efek Bauran Industri (Industrial Mix/Proportional Shift)
Komponen "shift" adalah penyimpangan (deviation) dari "national share" dalam pertumbuhan PDRB. Penyimpangan ini adalah positif di daerah-daerah yang tumbuh lebih cepat dan negatif di daerah-daerah yang tumbuh lebih lambat/ merosot dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB secara nasional. Bagi setiap daerah, shift netto dapat dibagi menjadi dua komponen :
"Proportional shift component" (P), kadang-kadang dikenal sebagai komponen "struktural" atau "industrial mix", mengukur besarnya "shift" regional netto yang diakibatkan oleh komposisi sektor/ jenis kegiatan di daerah yang bersangkutan. Komponen ini adalah positif di daerah-daerah yang berspesialisasi dalam sektor-sektor yang secara nasional tumbuh dengan cepat, dan negatif di daerah-daerah yang berspesialisasi dalam sektor-sektor yang secara nasional tumbuh dengan lambat atau bahkan sedang merosot.
Tabel 3. Perhitungan Proporsional Shift (P)
Efek bauran industri (Industrial Mix) Kota Tangerang dapat dilihat pada Tabel 3. Analisis ini dapat ditunjukkan apakah perekonomian di Kota Tangerang terkonsentrasi pada sektor sektor yang tumbuh lebih cepat dibanding perekonomian Provinsi Banten. Dalam hal ini dapat dilihat bagaimana laju pertumbuhan pada suatu sektor di Kota Tangerang dan juga laju pertumbuhan pada sektor yang sama di Banten. Nilai dari efek bauran industri Kota Tangerang adalah sebesar 402,34 milyar rupiah. Besaran nilai ini menunjukkan bahwa distribusi industri atau sektoral Provinsi Banten menyebabkan naiknya nilai PDRB Kota Tangerang sebesar 402,34 milyar rupiah.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kota Tangerang memiliki sektor - sektor yang memiliki nilai negatif (berarti perekonomian kota Tangerang berspesialisasi pada sektor yang sama dan tumbuh lambat pada perekonomian Provinsi Banten), yaitu: sektor pertanian; industri pengolahan dan listrik, gas dan air menunjukkan bahwa sektor tersebut dalam perekonomian masih memungkinkan untuk diperbaiki dengan membandingkannya terhadap struktur perekonomian Provinsi. Sedangkan sektor bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; angkutan & komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa memiliki nilai Proportional shift positif (berarti perekonomian kota Tangerangl berspesialisasi pada sektor yang sama yang tumbuh cepat pada perekonomian Provinsi Banten) maka sektor tersebut memiliki keunggulan dalam arti komparatif terhadap sektor yang sama di daerah lain.
Sektor lainnya yang bernilai positif berarti laju pertumbuhan sektor tersebut lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi Banten. Sektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 1595,9 milyar rupiah. Ini berarti distribusi industri atau sektoral di Banten memberikan tambahan nilai PDRB Kota Tangerang sebesar 1595,95 milyar rupiah. Sektor listrik, gas dan air dan industri pengolahan merupakan sektor yang memberikan nilai minus terbesar. Kecilnya nilai tersebut dikarenakan kecilnya nilai laju pertumbuhan sektor tersebut dengan pertumbuhan PDRB Provinsi Banten. Ini menyebabkan distribusi industri atau sektoral nasional menyebabkan turunnya nilai PDRB Banten sebesar 27,88(?) milyar rupiah.
Regional Shift (Diferential Shift)
Efek persaingan digunakan untuk mengetahui bagaimana daya saing suatu sektor di suatu daerah dibandingkan dengan sektor yang sama pada tingkat yang lebih tinggi. Dalam hal ini yang dibandingkan adalah efek persaingan Kota Tangerang dengan Provinsi Banten. Nilai efek persaingan di Kota Tangerang dapat dilihat pada tabel 4. Jika dilihat secara keseluruhan nilai efek persaingan Kota Tangerang dengan perekonomian Provinsi Banten bernilai sebesar 1,65 milyar rupiah. Hal ini menunjukkan perekonomian Kota Tangerang memiliki daya saing yang lebih baik daripada perekonomian Provinsi Banten. Jika dilihat per sektor, ada sektor yang bernilai positif dan bernilai negatif. Bila bernilai positif, menandakan sektor tersebut di Kota Tangerang memiliki daya saing yang lebih tinggi daripada sektor yang sama di Banten.
Tabel 4. Perhitungan Differential Shift (D)
Total Nasional Share
55,853
Total Proporsional Share
402.3456648
Total Differential Shift
1,654.12
Total
57,910
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sektor-sektor yang memiliki nilai Differential Shift positif (berarti bahwa terdapat sektor ekonomi Kota Tangerang tumbuh lebih cepat dibandingkan sektor yang sama di tingkat Provinsi Banten) adalah sektor listrik, gas dan air, sektor perdagangan, hotel dan restoran, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan jasa yang berarti bahwa sektor tersebut terkonsentrasi di daerah dan mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan daerah lainnya. Selain itu sektor pertanian; industri pengolahan; bangunan; angkutan & komunikasi memiliki nilai negatif (berarti sektor tersebut tumbuh lebih lambat dibandingkan sektor yang sama ditingkat Provinsi Banten). Berdasarkan nilai efek alokasi yang negatif berarti sektor industri pengolahan merupakan salah satu sektor penyumbang PDRB tetapi relatif kecil sehingga tingkat pertumbuhan sektor tersebut relatif lamban. Sektor perekonomian di Tangerang mempunyai alokasi PDRB yang baik untuk setiap sektor yang ada. Hal ini terlihat dari nilai total efek alokasi yang bernilai positif, tetapi PDRB tersebut belum terdistribusikan dengan baik di antara sektor-sektor perekonomian. Dilihat dari distribusi per
sektor ternyata sektor listrik, gas & air, perdagangan, hotel dan restaurant, keuangan, persewaan dan jasa, dan jasa-jasa memiliki nilai positif, hal ini menunjukkan di Kota Tangerang sektor ini mempunyai daya saing yang lebih tinggi daripada sektor yang sama di Banten.
Dari hasil perhitungan diatas berdasarkan analisis secara global, diketahui bahwa seluruh sektor PDRB di Kota Tangerang menyumbang tambahan PDRB di Provinsi Banten sebesar 96,4 persen. Tangerang memiliki industri yang dalam ukuran Banten berkembang pesat, artinya industri ini menyumbang tambahan PDRB sebesar 694,7 persen. Terdapat industri khusus yang memiliki keunggulan komparatif di Tangerang dibanding dengan Banten dan menyumbang tambahan PDRB sebesar 2,85 persen.
Proyeksi PDRB Kota Tangerang Tahun 2013
National Share (Provincial Share)
Tabel 5. Proyeksi PDRB Kota Tangerang Tahun 2013
Proyeksi National Share Kota Tangerang tahun 2013 antar sektor terjadi perbedaan yang cukup signifikan, dimana sektor industri pengolahan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan sektor lainnya, berdasarkan data diatas sektor industri pengolahan mengambil proporsi sebesar 50,43 persen, sektor perdagangan, hotel dan restoran 29,94 persen, angkutan dan komunikasi 11,10 persen Sedangkan laju pertumbuhan yang paling lambat adalah sektor pertanian sebesar 0,16 persen.
Efek Bauran Industri (Industrial Mix/Proportional Shift)
Tabel 6. Proyeksi Proporsional Share
Proyeksi proporsional share (Efek bauran industry / Industrial Mix) Kota Tangerang tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 6. Nilai dari efek bauran industri Kota Tangerang adalah sebesar -78,71 milyar rupiah. Besaran nilai ini menunjukkan bahwa distribusi industri atau sektoral Provinsi Banten menyebabkan menurunnya nilai PDRB Kota Tangerang sebesar -78,71 milyar rupiah.
Dari tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa kota Tangerang memiliki sektor sektor yang memiliki nilai negatif yaitu sektor pertanian, listrik, gas & air dan perdagangan, hotel dan restoran menunjukkan bahwa sektor tersebut dalam perekonomian masih memungkinkan untuk diperbaiki dengan membandingkannya terhadap struktur perekonomian Provinsi. Sedangkan sektor industri pengolahan, bangunan, angkutan & komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa memiliki nilai Proportional shift positif maka sektor tersebut memiliki
keunggulan dalam arti komparatif terhadap sektor yang sama di daerah lain.
Sektor lainnya yang bernilai positif berarti laju pertumbuhan sektor tersebut lebih tinggi dibandingkan laju pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi Banten. Sektor yang mengalami pertumbuhan paling tinggi adalah sektor industri pengolahan sebesar 32,42 milyar rupiah Ini berarti distribusi sektor ini di Banten memberikan tambahan nilai PDRB Kota Tangerang sebesar 32,42 milyar rupiah. Sektor perdagangan, hotel dan restoran dan listrik, gas dan air merupakan sektor yang memberikan nilai negatif terbesar. Kecilnya nilai tersebut dikarenakan kecilnya nilai laju pertumbuhan sektor tersebut dengan pertumbuhan PDRB Provinsi Banten. Ini menyebabkan distribusi industri atau sektoral nasional menyebabkan turunnya nilai PDRB Banten sebesar -90,99 milyar rupiah.
Regional Shift (Diferential Shift)
Nilai efek persaingan di Kota Tangerang dapat dilihat pada tabel 7. Jika dilihat secara keseluruhan proyeksi nilai efek persaingan Kota Tangerang tahun 2013 bernilai sebesar 3,13 milyar rupiah. Hal ini menunjukkan perekonomian Kota Tangerang memiliki daya saing yang lebih baik. Jika dilihat per sektor, terdapat sektor yang bernilai positif dan bernilai negatif. Bila bernilai positif, menunjukkan sektor tersebut di Kota Tangerang memiliki daya saing yang lebih tinggi daripada sektor yang sama di Banten.
Tabel. 7. Proyeksi Differential Shift (Differential Shift Masa Lalu x Indeks Perubahan Nasional)
Tabel 8. Rekapitulasi Faktor Pengubah dalam Proyeksi PDRB Kota Tangerang Tahun 2008 ke Tahun 2013
Total Proyeksi National Share
44,537
Total Proyeksi Proportional Share
-78.71398887
Total Proyeksi Differential Shift
3136.301735
Total
47,595
Berdasarkan proyeksi PDRB Kota Tangerang tahun 2013 sektor pertanian sebesar 62,205 trilyun rupiah (7,12 persen), industri pengolahan 102,02 milyar rupiah (11,68 persen), listrik, gas & air bersih 13,92 milyar rupiah (1,59 persen), bangunan 36,48 milyar rupiah (4,18 persen), perdagangan, hotel & restoran 256,0 milyar rupiah (29,32 persen), angkutan dan komunikasi 117,6 milyar rupiah (13,47 persen), keuangan, persewaan & jasa perusahaan 98,16 milyar rupiah (11,24 persen) dan jasa 186,75 milyar rupiah (21,39 persen).
Dari hasil perhitungan diatas berdasarkan analisis secara global, diketahui bahwa seluruh sektor PDRB di Kota Tangerang menyumbang tambahan PDRB di Provinsi Banten sebesar 93,58 persen. Tangerang tidak memiliki industri yang dalam ukuran Banten berkembang pesat sehingga proporsional share bernilai negatif (-0,17 persen). Artinya industri ini menurunkan PDRB Banten sebesar -0,17 persen. Terdapat industri khusus yang memiliki keunggulan komparatif di Tangerang dibanding dengan Banten dan menyumbang tambahan PDRB sebesar 6,59 persen.
Kesimpulan
Seluruh sektor PDRB di Kota Tangerang menyumbang tambahan PDRB di Provinsi Banten sebesar 96,4 persen. Industri menyumbang tambahan PDRB sebesar 694,7 persen. dan terdapat industri khusus yang memiliki keunggulan komparatif di Tangerang dan menyumbang tambahan PDRB sebesar 2,85 persen.
Sedangkan berdasarkan proyeksi PDRB tahun 2013, PDRB Kota Tangerang akan menyumbang PDRB Banten sebesar 93,58 persen. Industri Tangerang menurunkan PDRB Banten sebesar -0,17 persen dan terdapat industri khusus yang memiliki keunggulan komparatif di Tangerang dan menyumbang tambahan PDRB sebesar 6,59 persen.