ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN SEDANG (DADRS) DI RUANG MAWAR RSUD KRATON PEKALONGAN
Oleh : ABDUL MUTALIB LESNUSSA G3A011118
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG PROGRAM PROFESI NERS 2012
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diare Diare adala adalah h salah salah satu satu peny penyak akit it yang yang menye menyeba babk bkan an kesak kesakita itan n dan dan kematian pada bayi dan balita terutama di negara yang sedang berkembang sepe seperti rti di Indo Indone nesia sia.. Di Indo Indone nesia sia diare diare masih masih tetap tetap meru merupak pakan an masal masalah ah kesehatan utama. Sekitar 10-30% tempat tidur di Rumah Sakit dihuni oleh penderita penderita diare. Selain menyebabka menyebabkan n kesakitan kesakitan dan kematian, kematian, diare juga merupa merupakan kan penyeb penyebab ab utama utama malnutr malnutrisi. isi. Denga Dengan n demikia demikian n diare diare merupa merupakan kan beban tambahan tambahan bagi anggaran anggaran keluarga keluarga maupun maupun anggaran anggaran nasional suatu negara. Hasil program review Depkes RI/WHO/UNICE USAID tahun 1983 dan 1986, serta SKRT 1986 menunjukkan bahwa episode diare pada bayi dan balita di Indonesia masih berkisar 2-3 kali setahun.
B. TUJUAN
1. Tujuan juan Umum Setelah melaksanakan praktek belajar klinik Keperawatan Anak, mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan pada anak dengan Diare 2. Tujuan juan Khusu hususs a. Mahasis Mahasiswa wa mamp mampu u menjel menjelaska askan n tentan tentang g definis definisii b. Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu menjelaskan menjelaskan tentang etiologi etiologi dan manifestasi manifestasi klinik klinik c. Mahasis Mahasiswa wa mampu mampu menjela menjelaskan skan patofis patofisiolo iologi gi d. Mahasis Mahasiswa wa mampu mampu member memberikan ikan asuhan asuhan kepera keperawat watan an pada anak denga dengan n diare
BAB II TINJAUAN TEORI
A. PENGER NGERTI TIA AN
Gastroenteritis / diare adalah inflamasi membran mukosa lambung dan usus halus. (Cecily Beltz, 1997). Diare adalah keadaan dimana frekuensi buang air besar lebih dari empat kali pada bayi dan lebih dari tiga kali pada anak, konsistensi cair / encer, dapat berwarna berwarna hijau atau dapat pula bercampur bercampur lendir dan darah / lendir saja (Ngastiyah, 1997). Diare Diare akut akut adala adalah h dikara dikarakt kteri eristi stika kan n oleh oleh perub perubah ahan an tiba-t tiba-tiba iba dalam dalam frekuensi dan kualitas defekasi (Sandra M. Neltena, 1996). B. ETIOLOGI
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa faktor : 1. Fakto aktorr infe infeks ksii a. Infe Infek ksi Ent Enteeral Infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab utama diare pada anak meliputi : -
Infek Infeksi si bakt bakteri: eri: Vibr Vibrio, io, E. E. Coli, Coli, Salm Salmon onel ela, a, Shig Shigel ella la
-
Infeksi Virus
: Enterovirus, rotavirus, astrovirus
-
Infeksi parassit
: Cacing, protozoa, jamur
b. Infeksi parenteral parenteral Infeksi di luar alat pencernaan makana seperti otitir media akut (OMA), tonsilitis, biopneumonia, encephalitis. Keadaan ini terutama pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun. 2. Fakt Faktor or Mal Malab abso sorb rbsi si a. Malab Malabso sorbs rbsii karbo karbohi hidra dratt : disak disakari arida da,, mono monosa sakar karida ida b. Malabsorbsi Malabsorbsi lemak lemak c. Mala Malabs bsor orbs bsii prot protei ein n
3. Fakto aktorr mak makanan anan Makanan yang ada telah basi, beracun, alergi terhadap makanan 4. Fakt Faktor or Psi Psiko kolo logi giss Adanya rasa takut dan cemas
C. PATO PATOFI FISI SIOL OLOG OGII •
Meni Mening ngka katn tnya ya motil motillit litas as dan dan cepat cepatny nyaa peng pengoso osong ngan an pada pada intest intestina inall merupak merupakan an akibat akibat dari dari gangg gangguan uan absorbs absorbsi, i, ekskresi ekskresi cairan cairan dan elektro elektrolit lit yang berlebihan
•
Cairan, Cairan, potassiu potassium, m, sodium sodium dan karbon karbonat at berpind berpindah ah dari dari rongga rongga ekstra ekstra seluler seluler ke dalam dalam tinja, tinja, sehingg sehinggaa mengak mengakibat ibatkan kan dehidra dehidrasi, si, kekuran kekurangan gan elektrolit dan dapat terjadi asidosis metabolik
Diare yang terjadi merupakan proses dari : •
Transpor Transpor aktif akibat rangsangan toksin bakteri terhadap elekrolit ke dalam usu usus
halu halus. s. Sel Sel
dala dalam m
muko mukosa sa inte intest stin inal al meng mengal alam amii
irit iritas asii
dan dan
meningkatnya sekresi cairan dan elektrolit. Mikro organisme yang masuk akan merusak sel mukosa intestinal menurunkan area permukaan intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit •
Peradangan akan menurunkan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi cairan dan elektrolit dan bahan-bahan makanan. Ini terjadi pada sindrom malabsorbsi
•
Meningkatnya Meningkatnya motilitas intestinal dapat mengakibatka mengakibatkan n gangguan gangguan absorbsi absorbsi intestinal
D. MA MANI NIFE FEST STAS ASII KLINI KLINIK K •
Mula-mu Mula-mula la bayi bayi atau anak menjadi menjadi cengen cengeng, g, gelisah, gelisah, suhu suhu tubuh tubuh pada pada umumnya meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada.
•
Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer.
•
Warna tinja lama kelamaan berubah menjadi kehijauan karena bercampur dengan empedu.
•
Kram abdomen akibat peradangan.
•
Mual dan muntah akibat gangguan keseimbangan asam basa lambung
•
Lemah
•
Pucat
•
Perubahan TTV, seperti nadi dan pernafasan meningkat
•
Penurunan pengeluaran urine
•
Terd Terdapa apatt tanda tanda dan dan gejal gejalaa dehid dehidras rasii sepert sepertii : turg turgor or kulit kulit berk berkura urang ng (elast (elastisi isitas tas kulit kulit menu menurun run), ), BB menu menuru run, n, mata mata dan dan ubun ubun-u -ubu bun n besar besar menjadi menjadi cekung cekung,, selaput selaput lendir, lendir, bibir, bibir, dan mukosa mukosa serta serta kulit kulit nampak nampak kering.
E. PATHWAYS
Faktor infeksi Endotoksin merusak mukosa usus
Resti infeksi
Faktor malabsorbsi Tekanan osmotik meningkat Pergeseran cairan elektrolit ke lumen usus >>
Gangguan peristaltik
Hiperperistaltik
Makanan tidak sempat diserap
Hipoperistaltik
Pertumbuhan bakteri Endotoksin Hiperrsokresi cairan elektrolit
Isi lumen usus meningkat Rangsangan pengeluaran Hiperperistaltik Diare
Gangguan keseimbangan cairan
Sering defekasi
Gangguan keseimbangan elektrolit
Anus lembab dan lecet Hiponatremia, hipokalemia, penurunan klorida serum
Dehidrasi
Kekurangan volume cairan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
Kerusakan integritas kulit
Resiko terjadi gangguan sirkulasi darah
F. KLASIF ASIFIK IKAS ASII
1.
Klasifikasi diare berdasarkan tonisitas plasma a.
Dehidrasi hipotonik (dehidrasi hiponatremia)
yaitu jika kalau natrium dalam plasma < 130 meg/L b.
Dehidrasi Dehidrasi isotonik (dehidrasi (dehidrasi isonatremia) isonatremia)
jika kadar kadar natrium natrium dalam plasma 130-15 130-150 0 meg/L meg/L c.
Dehidrasi
hipertonik
(dehidrasi
hipernatremia), bila kadar natrium dalam plasma > 150 meg/L 2.
Klasifikasi di diare be berdasarkan ba banyaknya cairan ya yang
hilang a.
Dehidrasi ri ringan, bi bila BB BB menurun 3-5%
dengan volume cairan yang hilang < 50 ml/kg BB b.
Dehidrasi Dehidrasi sedang, sedang, bila BB menurun menurun 6-9%
dengan volume cairan yang hilang 50-50 ml/kg BB c.
Dehidrasi berat, bila BB menurun > 10%
dengan volume cairan yang hilang
≥
100 ml/kg BB
G. DIAGNOSA DIAGNOSA KEPERA KEPERAWATA WATAN N DAN IMPLEM IMPLEMENTA ENTASI SI
a) Kekuran Kekurangan gan volume volume cairan cairan berhubun berhubunga gan n dengan dengan seringnya seringnya buang buang air besar dan encer Tujuan Tujuan : Keseim Keseimbang bangan an cairan cairan dan elektronik elektronik dapat dipertahan dipertahankan kan dalam batas normal. normal. KH
: Haluran urine adekuat, capillary refill
≤
2 detik, detik, turgor turgor kulit
elastis, membran mukosa lembab, tidak terjadi penurunan BB. Intervensi : •
Kaji Kaji statu statuss hidras hidrasii : ubun ubun-u -ubu bun, n, mata, mata, turg turgor or kulit kulit dan dan memb membran ran mukosa.
•
Kaji pengeluaran urine, gravitasi urine atau berat jenis urine (1,005 – 1,020) atau sesuai dengan usia pengeluaran urine 1-2 ml/kg/jam.
•
Kaji pemasukan dan pengeluaran urine.
•
Monitor tanda-tanda vital.
•
Pemerik Pemeriksaan saan laborato laboratorium rium sesuai sesuai progra program m : elektrol elektrolit, it, Ht, pH, dan serum albumin.
•
Pemberian cairan dan elektrolit sesuai dengan protokol (dengan oralit dan cairan parenteral bila indikasi)
•
Pemberian obat anti diare dan antibiotik sesuai program.
•
Anak diistirahatkan.
b) Resiko gangguan gangguan integritas integritas kulit kulit berhubung berhubungan an dengan dengan BAB BAB Tujuan : anak tidak menunjuk menunjukkan kan gangguan gangguan integritas integritas kulit yang ditandai ditandai dengan kulit utuh dan tidak lecet Intervensi : •
Kaji kerusakan kulit atau iritasi setiap buang air besar
•
Guna Gunaka kan n kapas kapas lemba lembab b dan dan sabun sabun bayi bayi (atau (atau pH norm normal) al) untu untuk k membersihkan anus setiap buang air besar
•
Hindari dari pakaian dan pengalas tempat tidur yang lembab
•
Ganti popok / kain bila lembab atau basah
•
Gunakan obat cream bila perlu untuk perawatan perineal
c) Resiko Resiko infeksi infeksi pada orang orang lain berhubu berhubunga ngan n dengan dengan kurang penge pengetahu tahuan an tentang pencegahan penyebaran penyakit Tujuan : tidak terjadi penularan penularan diare diare pada pada orang orang lain lain Intervensi : •
Ajark jarkan an cara cara menc mencu uci tang tangan an yang yang bena benarr pad pada orang rang tua tua dan pengunjung pengunjung
•
Segera Segera bersihk bersihkan an dan angkat angkat bekas bekas buang buang air dan tempatkan tempatkan pada tempat yang khusus
•
Gunakan standar pencegahan universal, seperti gunakan sarung tangan, dll
•
Tempatkan pada ruangan yang khusus
d) Peru Peruba baha han n nutr nutris isii kura kurang ng dari dari kebu kebutu tuha han n tubu tubuh h berh berhub ubun unga gan n deng dengan an menurunnya intake dan menurunnya absorbsi makanan dan cairan Tujuan Tujuan : anak toleran toleran terhadap terhadap diit yang sesuai sesuai yang ditandai ditandai dengan dengan BB normal dan tidak terjadi kekambuhan diare Intervensi : •
Timbang BB bayi tiap hari
•
Monitor intake dan out put
•
Sete Setelah lah rehid rehidras rasi, i, berik berikan an minu minuma man n obat obat oral oral deng dengan an serin sering g dan dan makanan yang sesuai dengan diit dan usia atau berat badan anak
•
Hindari makan buah-buahan
•
Lakukan kebersihan mulut setiap habis makan
•
Bagi bayi ASI tetap diteruskan
•
Bila Bila bayi bayi tidak tidak toler toleran an deng dengan an ASI, ASI, berik berikan an formu formula la yang yang rend rendah ah laktosa
e) Kurangnya Kurangnya pengetahuan pengetahuan berhubunga berhubungan n dengan dengan perawatan perawatan anak anak Tujuan Tujuan : mening meningkat katkan kan penget pengetahua ahuan n orang orang tua, orang orang tua berpart berpartisip isipasi asi dalam perawatan anak Intervensi : •
Kaji tingkat pemahaman orang tua
•
Ajarkan tentang prinsip diit dan kontrol diare
•
Ajarkan orang tua tentang pentingnya cuci tangan untuk menghindari kontaminasi
•
Jelaskan tentang penyakit, perawatan dan pengobatan
•
Jelaskan tentang pentingnya kebersihan
f) Cemas dan rasa takut takut berhubu berhubungan ngan dengan dengan hospitalisasi hospitalisasi dan kondisi kondisi sakit Tujuan : menurunkan menurunkan rasa takut takut / cemas pada pada orang tua dan dan anak, ditandai ditandai dengan orang tua aktif merawat anak, bertanya tentang kondisi anak, anak tidak menangis
Intervensi : •
Ajarkan Ajarkan pada pada orang orang tua untuk untuk menge mengekpre kpresika sikan n perasaan perasaan takut takut dan cemas
•
Guna Gunaka kan n komu komunik nikas asii terap terapeut eutik ik : konta kontak k mata mata,, sikap sikap tubu tubuh h dan dan sentuhan
•
Jelaskan setiap prosedur yang akan dilakukan pada anak dan orang tua
•
Libatkan orang tua dalam perawatan anak
•
Jelaskan kondisi anak, alasan pengobatan dan perawatan
H. DISCH DISCHAR ARGE GE PLANNI PLANNING NG
1. Jela Jelask skan an pen penye yeba bab b Diar Diaree 2. Ajarkan Ajarkan untuk untuk menc mencega egah h kompl komplikas ikasii Diare Diare 3. Ajark Ajarkan an untu untuk k mence mencega gah h peny penyak akit it diare diare dan penu penular laran, an, ajarkan ajarkan stand standar ar pencegahan pencegahan 4. Ajarkan perawatan perawatan anak, anak, pemberian pemberian makanan makanan dan minuman minuman (misal : oralit) oralit) 5. Ajark Ajarkan an meng mengen enal al tanda tanda-ta -tand ndaa dehi dehidra drasi, si, ubun ubun-u -ubu bun n dan dan mata mata ceku cekung ng,, turgor kulit tidak elastis membran mukosa kering 6. Jelaskan obat-obatan obat-obatan yang diberikan, diberikan, efek efek samping samping dan kegunaannya kegunaannya
BAB III TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. A DENGAN DADRS
A. PENGKAJIAN
1) Tangg anggal al Pen Peng gkaji kajian an Pengkajian dilakukan pada tanggal 9 Januari 2012 pukul 09.00 WIB dengan melakukan wawancara dan observasi pada klien dan keluarga 2) Identitas
Identitas Pasien Nama
: An. A
Umur
: 5 bln
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Identitas Penanggung Jawab Nama
: Tn. H
Umur
: 30 th
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: STM
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
: Pekalongan
Hub. dengan pasien
: Orang tua kandung
3) Keluh eluhan an Utama tama An. A BAB dengan konsistensi encer / mencret > 4x sehari 4) Riwa Riwayat yat Penya Penyaki kitt Sekar Sekarang ang ±
2 hari sebelum masuk RS (tgl 8 Januari 2012) klien mencret > 10x / hr@ 6-8
sdm air ampas, nyemprot, tidak ada darah maupun lendir dan bau busuk warna kuning. Anak mencret setelah diberi jeruk, kemudian dibawa ke Bidan. Namun
anak anak masih masih tetap tetap mencre mencrett bahkan bahkan muntah muntah setiap setiap diberi diberi makan makan dan minum (muntahan sesuai dengan apa yang sedang dimakan dan diminum). Oleh karena itu, anak dibawa ke dokter spesialis anak,
±
5 jam sebelum sebelum masuk RS muntah
(-), mencret (+) >5x dan kencing banyak banyak setiap ½ jam, kemudian dibawa ke RS dan dirawat. 5) Riwa Riwayat yat Penya Penyaki kitt Masa Masa Lal Lalu u a. Prenatal Ny. R mengatakan mengatakan bahwa An. A adalah anak yang pertama. Selama masa kehamilan Ibu memeriksakan kehamilannya di Puskesmas lebih dari 5x dan mendapatkan suntikan TT 2x selama hamil ibu tidak menciptakan gangguan yang berarti, hanya muntah yang wajar pada hari 3 bulan pertama ibu tidak pernah mengkonsum mengkonsumsi si obat maupun maupun jamu jamuan yang tidak dianjurkan, dianjurkan, ibu hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan Puskesmas berupa kapsul SF dan vitamin Bc. Ibu pernah mengalami abortus, dan sebelumnya belum pernah memakai memakai kontrasepsi. kontrasepsi. b. Intranatal Intranatal Ibu melahirkan anaknya di Puskesmas Rawat Inap tempat memeriksakan kehamilannya pada usia kehamilan 40 minggu, jenis persalinan spontan ditolong oleh bidang Puskesmas. c. Posnatal Berat Berat bada badan n lahir lahir An. An. A 2800 2800 gram dan dan panja panjang ng bada badan n 47 cm, cm, bayi bayi langsung menangis kuat dan tidak kebiruan. Ibu mengatakan tidak tahu apgar score saat lahir dan tidak ada kelainan kongenital. d. Alergi An. A belum pernah mengamai alergi terhadap makanan maupun obatobatan. e. Pertu Pertumb mbuh uhan an dan dan per perke kemb mban anga gan n Pada Pada usia usia 2 bula bulan, n, BB anak anak 4300 4300 gram gramda dan n PB 55 cm, cm, suda sudah h bisa bisa mengam mengamati ati tangann tangannya ya sendiri sendiri,, terseny tersenyum um spontan spontan dan bersuar bersuaraa ngoceh ngoceh.. Pada usia 5 bulan ini, anak mampu berusaha menggapai maman, meraih
dan mengamati benda, meniru bunyi-bunyi kat-kat dan menoleh ke arah suara, serta mampu membalik dan bangkit kepala tegak. f.
Riway iwayat at imun imunis isas asii Pada usia 0 bulan mendapatkan BCG dan HB-1, usia 2 bulan mendapatkan HB-2 + DPT + Polio I, usia 4 bulan mendapatkan DPT dan polio.
6) Pola Pola Fung Fungsion sional al Menuru Menurutt Gond Gondan’s an’s a. Pola Pola Per Perse seps psii Kes Keseh ehat atan an Menurut Menurut keterangan keterangan keluarga, keluarga, kesehatan kesehatan merupakan merupakan aspek yang penting penting dalam dalam kehidu kehidupAn pAn.. Apabila Apabila ada salah salah satu anggo anggota ta keluarg keluargaa yang yang sakit, sakit, terutama anak, yang lain ikut merasakan sakit terlebih ayah ibunya. b. Pola Nutrisi Nutrisi Diit yang diberikan adalah susu LLM dengan pemberian 8 x 60 cc dan 3 x ½ porsi bubur tempe namun ibu masih tetap memberikan ASI. Daya isap anak saat minum susu baik dengan dot (untuk susu LLM) maupun ASI ada, tetapi tidak sering dan sedikit (60 cc susu LLM tidak semuanya habis, hanya 30 cc saja yang terminum). c. Pola Elimin iminas asii An. A. BAB 6 – 7 kail, warna kuning, konsistensi encer, BAK ± 1 x setiap 2 jam, warna kuning jernih. d. Pola Pola Aktiv ktivit itas as An. A terlihat kurang aktif, tampak lemas, namun bila menangis keras dan sering rewel, semua aktifitas anak dibantu orang tua. e. Pola Pola Isti Istira raha hatt Tidu Tidur r Sebelum sakit, An. A tidak siang selama ± 3 jam / hari dan tidur malam ± 10 jam / hari. Selama sakit An. A dapat tidur dengan nyenyak setelah minum obat, tidur siang ± 1 jam dan tidur malam ± 5 jam, karena sering terjaga dari tidurnya.
f.
Pola Pola Pers Persep epsi si Kog Kogniti nitif f Ibu mengatakan anaknya sakit diare, ibu tahu secara jelas dari pengertian penyebab penyebab maut penatalaksananny penatalaksanannyaa serta pencegahannya pencegahannya dari dokter dokter spesia spesialis lis anak anak,, karen karenaa ibu ibu konsu konsult ltasi asi lebi lebih h jauh jauh lagi lagi tenta tentang ng kond kondisi isi kesehatan anaknya.
g. Pola Pola Hubu ubungan ngan Dari sejak lahir, An. A selalu diasuh setiap saat oleh ibunya, sehingga hubungan mereka sangat dekat. Apalagi saat sakit seperti ini, An. A tidak mau berpisa berpisah h sebentar sebentarpun pun.. Bila tidak tidak tampak tampak ibunya ibunya,, An. A langsung langsung menangis. h. Pola Pola Nil Nilai ai Kep Keper erca caya yaan an Keluarga Keluarga memeluk memeluk agama Islam dan selau berusaha menjalankan perintah perintah-Nya. perintah-Nya.
7) Riwa Riwayat yat Kese Kesehat hatan an Kel Kelua uarga rga a. Genogram
Keterangan : : laki-laki : perempuan : klien : tinggal serumah
b. Riwayat Riwayat Penyakit Penyakit Keluarga Keluarga Tidak Tidak ada riwayat riwayat penyak penyakit it hiperten hipertensi, si, asma, asma, DM dan penyak penyakit it jantung jantung dalam dalam keluarg keluarga. a. Penyak Penyakit it yang yang sering sering diderit dideritaa anggot anggotaa keluarg keluargaa adalah adalah panas, batuk, pilek (yang bila diobat diobat langsung langsung sembuh sembuh terutama pada saat musim pencaroba).
c. Kebiasaan Keluarga pergi ke Puskesmas atau dokter bila ada anggota keluarga yang sakit.
8) Peme Pemeri riks ksaa aan n Fisi Fisik k a. Peme Pemerik riksaa saan n Antro Antropo pome metri tri BB : 5300 gr
PB : 65 cm
LL : 37 cm
LD : 32 cm
b. Pemeriksaan Pemeriksaan status status gizi berdasarkan berdasarkan Z-score WAZ =
HAZ =
WHZ =
nilai real - nilai median SD lower / SD upper 6,5 − 65,9
0,7
5,3 − 7,3 1,00
= -2 (normal)
= -0,3 (normal)
2,7 5,3 − 7,1
=
= -2,5 (kurus)
c. KU : sad sadar ar,, kur kuran ang g akt aktif if d. Vital sign :
HR = 130 x/mnt PR = 30 x/mnt
S = 37 oC N = isi / tegangan cukup
e. Kepala Bentuk mesorhapal, kulit kepala bersih, rambut jarang, ubun-ubun cekung, tidak ada benjolan. f.
Mata Tampak cekung, sklera tidak ikterik, konjungiva anemis
g. Hidung Tampak tidak ada ingus, tidak ada pernafasan cuping hidung. h. Telinga Simetri Simetris, s, tidak tidak ada tanda-t tanda-tand andaa peradang peradangan an (kemera (kemerahan han (-), edema edema (-), discharge (-), gangguan pendengaran (-), tidak ada sekret., i.
Mulut Tidak ada stomatitis, mukosa mulut agak kering dan tidak sianosis.
j.
Leher Simetris tidak ada pemberasaran kelenjar limfe dan tidak ada massa di leher.
k. Dada I
Palmo :
: Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dada.
Pa : Fremitus rata antara kiri dan kanan Pe : Sonor A : Suara Suara dasar dasar vesik vesikule uler, r, ron ronch chii (-), (-), whee wheezin zing g (-) (-) I
Cor
: Ictus condis tidak tampak
Pa : Ictus condis teraba di SIC ke-5 Pe : Konfig Konfiguras urasii dalam dalam batas batas normal normal A : Bunyi Bunyi jantung jantung I dan dan II murn murni, i, tidak tidak ada bising bising maupun maupun gelap. gelap. l.
Abdomen I
: Perut tampak cembung
A : Hipe Hiperpe rperis ristal taltik tik (± 20 x/mn x/mnt) t) Pa : Tidak ada hepatomegali, hepatomegali, tidak ada splenomegali splenomegali Pe : Kembung. m. Genit nital Lengkap tidak ada kelainan, daerah sekitar genital lembab dan popok / pengalas pengalas basah. n. Ekstre tremita itas Tonus otot baik, akral hangat, capillary refil terpasang infus di tangan kiri. o. Kulit Kulit bersih, tidak ada laserasi, turgor kurang.
≤
2 detik, tidak ada sianosis
9) Peme Pemerik riksaa saan n Penu Penunja njang ng a. Labo Labora rato tori rium um (7/ (7/1 1 – 2012 2012)) Hemoglobin Hematokrit Eritrosit MCH MCV MCHC Leukosit Trombosit Kimia klinik
10,30 30,4 3,71 27,80 82,00 33,90 11,40 452,0
gr % % jt/mmk pg fl g/dl ribu/mmk ribu/mmk
Glukosa sewaktu
109
mg/dl
Elektrolit Natrium Kalium Khlorida Calcium
140 3,7 114 2,49
11.00-13.00 36.0-44.0 3.60-5.00 23.00-31.00 77.00-101.00 8.00-36.00 6.00-18.00 150.0-400.0
136-145 136-145 3,5-5,1 98-107 2,12-2,50
Bahan darah Sekresi – eksresi = Faeces rutin Warna
: kuning
•
Konsistensi
: lembek, cair
•
Micros : Ascaris
•
:-
LPK
negatif
Ankilostoma
:-
LPK
negatif
Trikhiuris
:-
LPK
negatif
Oxyuris : -
LPK
negatif
Amoeba A. Histolitikum
-
LPK
negatif
A. Coli
-
LPK
negatif
Kista
-
LPK
Sisa pencernaan
-
Sisa makanan
-
H
(136-145)
mmol.L mmol.L mmol.L mmol.L mmol.L
•
L L
negatif negatif
Sisa lemak
-
negatif
Sisa karbohidrat
-
negatif
H
Sisa protein
+/pos
negatif
Sisa daging
-
negatif
Granula amilum
-
negatif
Glabul amilum
-
negatif
Glabul lemak
-
negatif
Sisa tumbuhan
-
negatif
Sudan 3 Sel :
Eritrosit
-
LPB
negatif
Leukosit
-
LPB
negatif
Epitel
-
LPB
negatif
Kans : Ascaris
-
negatif
Ankilostoma
-
negatif
Trikhirius
-
negatif
Oxyuris
-
negatif
Kista
-
negatif
Bakteri
+/pos
negatif
Jamur
-
negatif
b. Therapy Infus KAEN 3B 480/20/5 tetes/mnt Oralit 50 cc tiap mencret PO : - Paracetamol Paracetamol 3 x ½ cth - Ketokoazole 3 x 50 mg - Vit. BC 3 x ½ tab - Vit. B6 3 x ½ tab Diit Diit : 3 x ½ porsi porsi bubu buburr tempe tempe 8 x 60 cc LLM Program : pengawasan KU, TTV dan tanda-tanda dehidrasi. B. ANALISA DATA
No 1.
S
Tanda dan Gejala Gejala Problem Problem : Ibu Ibu meng mengat atak akan an ± 4 x anak nak mencr encret et Peng engelu eluaran aran
Etiologi Etiologi Difis ifisit it volum olumee
dengan konsistensi cair dan warna
cairan yang
kuning. berlebihan berlebihan = O : - Ubunbun-u ubun bun ceku cekung ng,, turg turgor or kuli kulitt diare & muntah kura kurang ng,, muko mukosa sa mulut ulut agak agak kering, mata terlihat cekung. - Anak Anak tampak tampak kurang kurang aktif, aktif, lemas dan gampang rewel. - Minu Minum m susu susu sedik sedikitit-sed sedik ikit it dan dan kadang muntah. - Perut kembung, kembung, hiperperist hiperperistaltik altik (± 20 x/mnt) - Labo Laborat rator orium ium * Hb = 10,30 gr % Ht = 30,4 % Klorida = 114 mmol/L * Feces rutin : Sisa protein +/pos Bakteri +/pos - Thera herapy py Infus KAEN 3B 480/20/5 tts/mnt Oralit 50 cc tiap mencret Ketokonozole 3 x 50 mg Vit. BC & B6 3 x ½ tab
cairan.
No 2.
Tanda dan Gejala Gejala S : O : - An. A BAB cair, bakteri ++ ++ - Daerah Daerah sekitar sekitar genital genital lembab lembab
3.
S
Problem Problem Kelembahan
Etiologi Etiologi Resiko tinggi
daerah geneital
gangguan
akibat BAB cair.
integritas kulit.
- Ada keme kemeraha rahan n sekitar sekitar anus : Ibu mengatakan anaknya minum Intake tidak
Risiko
susu susu hany hanyaa sedi sediki kit, t, baik baik LLM adekuat
perubahan perubahan
maupun ASI
nutrisi kurang
dan
muntah bila ila
minum banyak. O : - BB = 5300 grm PB = 65 cm
dari kebutuhan tubuh.
- WAZ WAZ = -2 ; HAZ HAZ = -0,3 -0,3 ; WHZ WHZ = -2,5 - HR = 130 x/mnt, x/mnt, RR RR = 30 x/mnt N = isi / tegangan tegangan ckp, S = 37oC - Konju njungti ngtiv va
anem nemis, is,
muko mukosa sa
mulut agak kering - Hb = 10, 10,30 30 gr gr % - Anak Anak terlihat terlihat lemah, lemah, kurang kurang aktif, aktif, turgor kulit kurang. - Diit iit : 8 x 60 cc cc LLM LLM & 3 x ½ porsi bubur bubur tempe Th/ = Vit. BC & Vit. B6 3 x ½ tab C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
Defisit volume cairan berhubungan dengan BAB cair dan
sering 2.
Resiko
perubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
berhubungan berhubungan dengan dengan intake tidak adekuat adekuat dan dan muntah. muntah. 3.
Resiko tinggi kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan kelembahan genital akibat BAB cair. D. INTERVENSI
Tgl 9/1
No Dx 1
2012
Tujuan dan Kriteria Hasil Setelah
dilakukan
tindakan - Monitor
keperawatan selama 2 x 24 jam kebutuhan cairan adekuat dengan kriteria hasil :
- Ubun-ubun
tidak
turg turgor or kuli kulitt
2012
baik baik,,
dilakukan
untuk
- Pant Pantau au tand tandaa-ta tand ndaa vit vital al - Beri Berika kan n obat obat ses sesua uaii prog progra ram m
- Panta Pantau u tand tanda-t a-tan anda da dehid dehidras rasi. i. tindakan - Anjurkan ibu untuk
keperawatan selama 2 x 24 jam
memb member erik ikan an
pemenuhan pemenuhan
demi sedikit tapi sering.
nutrisi
adekuat adekuat
- Anjurkan
susu susu
ibu
sedi sediki kitt-
untuk
tetap
memberikan ASI
- Susu usu dim diminum inum habi habiss
- Monit onitor or inta intake ke dan dan out outpu putt
- BAB tidak idak encer cer
- Monitor
- BB meningkat
2012
ibu
sedikit tapi sering.
- Tidak mu muntah
3
- Motivasi
muko mukosa sa
dengan kriteria hasil :
9/1
- Lanju anjutk tkan an pemb pembeerian rian cair cairan an
memb member erik ikan an caira cairan n sedik sedikitit-
- BAB BAB lem lemba bab b dan dan tida tidak k cai cair. r. Setelah
cairan
cekung,
mulut tidak adekuat.
2
input dan output
sesuai program
- Bala Balanc ncee cair cairan an seim seimba bang ng
9/1
Ttd
Intervensi
Setelah
dilakukan
BAB
encer
;
frekuensi, jumlah, warna - Timbang BB tindakan - Kaji kerusakan
keperawatan selama 2 x 24 tidak
kulit
atau -
iritasi setiap BAB
terjadi gangguan integritas kulit - Guna Gunaka kan n kapa kapass lemb lembab ab unt untuk uk dengan kriteria hasil :
memb member ersih sihka kan n anus anus setel setelah ah
- Kulit ulit bers bersih ih,, ker kerin ing g
BAB
- Tida Tidak k ada ada arit aritem ema, a, pru pruri rita tas. s.
- Gant Gantii paka pakaia ian n atau atau ala alatt tenu tenun n yang basah / lembab - Gunakan perlu
obat
cream
untuk
bila
perawatan perawatan
genital. - Jaga genital. E. IMPLEMENTASI
kebersihan
daerah
Tgl 9/1
No Dx 1
2012
Implementasi
Respon
Ttd
- Lanjutkan pemberian cairan - KAEN 3B ma masuk lan lancar 5 sesuai program KAEN 3B 5 tes/mnt - Memotivasi
ibu
tts/mnt
untuk -
memb member erika ikan n caira cairan n sedik sedikititsedikit tapi sering. - Memantau tanda-tanda vital.
Ibu
mengatakan
akan
memberikan cairan sedikitsedikit tapi sering - HR = 130 x/m x/mnt, RR : 30 30 x/mnt, S = 37 2 oC , N = isi /
tegagan cukup. - Memberik rikan obat PO sesu sesuaai - Obat masuk semua, tidak program program
Vit.
BC,
B6,
dimu imuntah ntahka kan, n,
ketokonazole 50 mg reaksi alergi. - Memantau tanda-tanda - Ubun-ubun dehidrasi. 9/1 2012
2
tid tidak dan
mata
cekung, turgor kulit kurang,
bibir kering. kering. - Menganjurkan ib i bu-ibu un untuk - Ibu mengatakan member memberii susu susu sedikit sedikit-sed -sedikit ikit tapi sering. - Menganjurkan
ada ada
melaksa aksan nakan perawat. perawat.
ibu
untuk
memberikan ASI - Menimbang anak - Memantau adanya muntah
- BB = 5300 gram - Anak tidak muntah
akan anjur juran
Tgl 9/1
No Dx 3
2012
Implementasi - Memantau
kerusakan
Respon kulit - Sekitar
anus
Ttd tampak
atau iritasi setiap BAB kemerahan, tidak ada laseri. - Menganjurkan ibu untuk - Ibu mengikuti anjuran mengg mengguna unakan kan kapas kapas lembab lembab untu untuk k
memb member ersi sihk hkan an
perawat. perawat.
anus anus
setelah BAB - Mengganti alat tenun yang - Alat basah / lembab setelah BAB /
tenun
bersih
dan
kering.
BAK - Menja njaga kebersih rsihaan daerah - Daera aerah h geni genita tall bers bersih ih.. 10/1 2012
1
genital. - Melanjutkan
pemberian - Cair Cairan an mas masuk uk,, alir aliran an lan lanca car. r.
cairan KEAN 3B 5 tetes/mnt - Mema emantau ntau tand tandaa-ta tand ndaa vita vitall
- HR = 128 x/mn x/mnt, t, RR = 28
x/mnt, S = 372 oC - Memberik rikan obat PO sesu sesuaai - Obat masuk, program program
Vit.
B6,
BC,
dimuntahkan
ketokonazole 50 mg. - memantau tanda-tanda - Ubun-ubun dehidrasi.
tidak
datar,
mata
tidak tidak ceku cekung ng,, turg turgor or kulit kulit baik, bibir bibir tidak kering. kering.
Tgl
No Dx 2
Implementasi
Respon
Ttd
- Menimbang BB - BB = 5350 gram - Membe emberu ruii makan akan sesu sesuai ai diit diit - Susu Susu sisa sisa 10 cc, cc, bub bubur ur temp temp 60 cc susu LLM dan ½ porsi bubur bubur tempe. tempe. - Monitor intake nutrisi
tersisa 1 sendok kecil. -
Intake
nutrisi
adekuat,
dengan
cukup anak
minu inum susu susu dan makan akan bubur bubur tempe hanya tersisa - Memberi
obat
sedikit. sesuai - Obat masuk
program: program: vitamin B compleks 3
½ tab. - Memantau
kerusakan
kulit - Kemerahan
daerah genital berkurang. berkurang. - mengganti alat tenun yang - alat tenun
sekitar
anus
bersih
dan
basah kering. - Menja njaga kebersih rsihaan daerah - Daera aerah h genit nital bersih rsih dan dan genital. tidak lembab. - Membersih rsihk kan genita ital ana anak - Daera aerah h genit nital bersih rsih dan dan sehabis
BAB
dan
kering.
mengeringkannya. - memantau ntau ada adanya nya lecet cet atau tau - Tidak terdapat lecet atau iritasi pada daerah anus.
iritasi.
F. EVALUASI
Tgl/
Dx.
Jam 13/1
Kep 1
2012
Catatan Perkembangan S : O : HR = 128 128 x/m x/mnt nt,, N = isi isi / tega tegang ngan an cuk cukup up RR = 28 x/mnt, S = 37 2 oC Ubun-ubun datar dan mata tidak cekung, turgor kulit baik, bibir tidak tidak kering. kering. A : Masa Masala lah h tera terata tasi si seb sebag agia ian n P : - Pe Pertahankan - Kaji Kaji ulang ulang pemerik pemeriksaan saan laborato laboratorium rium untuk untuk hemato hematolog logii dan feces rutin dengan kolaborasi analisis kesehatan
13/1
2
2012
S : O : BB = 5350 gr Susu habis anak tidak muntah. A : Masa Masala lah h tera terata tasi si seb sebag agia ian n
13/1 2012
3
P : Pertahankan S : O : - Keme Kemerah rahan an sekit sekitar ar dub dubur ur berk berkur urang ang.. - Alat tenun bersih dan kering. - Daerah genital bersih dan tidak lembab - Tidak terdapat lecet dan iritasi A : Masal Masalah ah tidak tidak menja menjadi di aktu aktual al P : Pertahankan
Ttd
BAB IV PEMBAHASAN
A. ANALISA
An. A usia 5 bulan datang ke RSDK dengan keluhan mencret sehari > 4 x dan muntah setelah makan dan minum. An. A didiagnosa DADRS. Terdapat tanda-ta tanda-tanda nda dehidra dehidrasi si seperti seperti ubun-u ubun-ubun bun cekung cekung,, mata mata cekung cekung,, dan mukosa mukosa mulut tampak kering. Dari analisa data didapatkan masalah yaitu kekurangan volume cairan, resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dan resiko kerusakan integritas jaringan.
B. EVALUASI Sete Setela lah h
dila dilaku kuka kan n
impl implem emen enta tasi si
kepe kepera rawa wata tan n
deng dengan an
meme memenu nuhi hi
kebutu kebutuhan han cairan cairan dan nutrisi nutrisi klien klien dan menjag menjagaa kebersi kebersihan han dan kekerin kekeringan gan daera daerah h genit genital. al. Masal Masalah ah kepe keperaw rawata atan n yang yang muncu muncull dapat dapat terat teratasi asi yaitu yaitu kekuran kekurangan gan cairan cairan dapat dapat teratasi teratasi dengan dengan tidak tidak ditemuk ditemukan an lagi lagi tanda-ta tanda-tanda nda dehidra dehidrasi. si. Sedang Sedangkan kan untuk untuk diagno diagnosa sa resiko resiko peruba perubahan han nutrisi nutrisi kurang kurang dari dari kebutuhan tubuh dan resiko kerusakan integritas kulit teratasi, yaitu masalah tidak menjadi aktual.
BAB V PENUTUP
Diare merupakan keadaan buang air besar dengan fekuensi lebih dari 4 x pada bayi dan lebih dari 3 x pada anak, dengan dengan konsistensi konsistensi cair, dapat berwarna berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja. Masalah yang perlu diwaspadai pada klien diare adalah kekurangan volume cairan karena banyaknya cairan yang keluar melalui feces, apalagi pada klien bayi. Pemenuhan kebutuhan cairan cairan untuk untuk mengg mengganti anti cairan cairan yang yang telah telah hilang hilang perlu perlu diperha diperhatika tikan n agar agar tidak tidak terjadi komplikasi lebih lanjut. Selain itu pemantauan tanda-tanda vital dan tandatanda dehidrasi juga perlu dilakukan. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut dan dengan perawatan yang intensif, diharapkan klien dengan diare dapat segera puluih kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Betz, L Cecily. Buku Cecily. Buku Saku Keperawa Keperawatan tan Pediatric Pediatric.. Edisi 3. Jakarta : EGC ; 1997. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. Ilmu Kesehatan Kesehatan Anak . Jilid I. Jakarta : Bagian IKA FKUI ; 2000. Suriadi, Rita Y. Asuhan Asuhan Keperawa Keperawatan tan Pada Anak . Jakarta : Fajar Interpratama ; 2001. Wong, Donna L. Pedom L. Pedoman an Klinis Klinis Keperaw Keperawatan atan Pediatric Pediatric.. Jakarta : EGC ; 2003.