25" pemeriksaannya adalah : * %% Pemeriksaan %% dibuat *0-*> hari setelah bebas panas tidak menunjukan kelainan likuor elombang %% lambat didaerah belakang dan unilateral menunjukan kejang demam kompleks ?umbal Pungsi Tes ini untuk memperoleh #airan #erebrospinalis dan untuk mengetahui keadaan lintas likuor Tes ini dapaat mendeteksi penyebab kejang demam atau kejang karena in'eksi pada otak -
Pada kejang demam tidak terdapat gambaran patologhis dan pemeriksaan lumbal pungsi
-
Pada kejang oleh in'eksi pada otak ditemukan : a
Warna
#airan
#erebrospinal
:
berwarna kuning" menunjukan pigmen kuning santokrom b
/umlah #airan dalam #erebrospinal menigkat lebih dari normal 3normal bayi >0-,0ml" anak muda ,0-*00ml" anak lebih tua 70-*0ml dan dewasa *20-*+0ml5
#
Perubahan biokimia : kadar Kalium menigkat 3 normal dewasa 2+-+0 m%J6?" bayi 2,-+7m%J6?5
237 P&nata.a6aan M&%i6
)enurut Ngastiyah 3*99=: 2-2+5 dan @assan Alatas 3*9+: 7+0-7+>5 ada > 'aktor yang perlu dikerjakan : * Segera diberikan dieGepam intra4ena atau diaGepam rektal ila kejang tidak berhenti tunggu *+ menit
dosis rata-rata 0"2mg6kg dosis L *0 kg 1 +mg6kg M *0 kg 1 *0 mg
dapat diulangi dengan dosis6#ara yang sama Ke an berhenti berikan dosis awal 'enobaritol neonatus 120 mg $) * bln-* thn1+0 mg $) I* thn1=+ mg $) Pengobatan rumat > jam kemudian @ari $F$$ 1 'enobaritol 7-*0 mg6kg dibagi dlm dosis @ari berikutnya 1 'enobaritol >-+ mg6kg dibagi dlm dosis ia diaGepam tidak tersedia langsung memakai 'enobarbital dengan dosis awal selanjutnya diteruskan dengan dosis rumat )embebaskan jalan na'as" oksigenasi se#ukupnya 2 )eurunkan panas bila demam atau hipereaksi" dengan kompres seluruh tubuh dan bila telah memungkinkan dapat diberikan parasetamol *0 mg6kg6kali kombinasi diaGepam oral 0"2 mg6kg
> memberikan #airan yang #ukup bila kejang berlangsung #ukup lama 3I *0 menit5 dengan $ : D+ *6>" D+ *6+" (? Ada juga penatalaksanaan yang lain yaitu: a ila etiologi telah diketahui pengobatan terhadap penyakit primer segera dilakukan ila terdapat hipogikemia" beri larutan glukosa 0 . dengan dosis - > ml6kg se#ara intra4ena dan perlahan kemudian dilanjutkan dengan larutan glukosa *0 . sebanyak ,0 - 70 ml6kg se#ara intra4ena Pemberian 8a - glukosa hendaknya disertai dengan monitoring jantung karena dapat menyebabkan bradikardi Kemudian dilanjutkan dengan peroral sesuai kebutuhan ila se#ara intra4ena tidak mungkin" berikan larutan 8a glukosa *0 . sebanyak *0 ml per oral setiap sebelum minum susu b ila kejang tidak hilang" harus pikirkan pemberian magnesium dalam bentuk larutan +0. )g S!> dengan dosis 0" ml6kg 3$)5 atau larutan -2 . mg S!> 3$5 sebanyak , ml @ati-hati terjadi hipermagnesemia sebab gejala hipotonia umum menyerupai 'loppy in'ant dapat mun#ul # Pengobatan dengan antikon4ulsan dapat dimulai bila gangguan metabolik seperti hipoglikemia atau hipokalsemia tidak dijumpai !bat kon4ulsan pilihan utama untuk bayi baru lahir adalah Eenobarbital 3%'ek mengatasi kejang" mengurangi metabolisme sel yang rusak dan memperbaiki sirkulasi otak sehingga melindungi sel yang rusak karena as'iksia dan anoOia5 Eenobarbital dengan dosis awal 0 mg kg $ berikan dalam dosis selama 0 menit anyak penulis tidak atau jarang menggunakan diaGepam untuk memberantas kejang pada ? dengan alasan e'ek diaGepam hanya sebentar dan tidak dapat men#egah kejang berikutnya Disamping itu pemberian bersama-sama dengan 'enobarbital akan mempengaruhi pusat perna'asan karena Gat pelarut diaGepam mengandung natrium benGoat yang dapat menghalangi peningkatan bilirubin dalam darah
238 K!.ia6i
)enurut ?umbantobing 3 *99+: 2*5 Dan Sta'' Pengajar $lmu Kesehatan Anak EK<$ 3*97+: 7>9-7+05 Komplikasi kejang demam umumnya berlangsung lebih dari *+ menit yaitu : * Kerusakan otak Terjadi melalui mekanisme eksitotoksik neuron sara' yang akti' sewaktu kejang melepaskan glutamat yang mengikat resptor ))DA 3 ) )etyl D Asparate 5 yang mengakibatkan ion kalsium dapat masuk ke sel otak yang merusak sel neuoran se#ara irre4ersible (etardasi mental Dapat terjadi karena de'i#it neurolgis pada demam neonatus 23( P&n&5ahan
)enurut Ngastiyah 3 *99=: 2,-295 pen#egahan di'okuskan pada pen#egahan kekambuhan berulang dan penegahan segera saat kejang berlangsung * Pen#egahan berulang a
)engobati in'eksi yang mendasari kejang
b
Pendidikan kesehatan mengenai: *5
Tersedianya obat penurun panas yang didapat atas resep dokter
5
Tersedianya obat pengukur suhu dan #atatan penggunaan termometer" #ara pengukuran suhu tubuh anak" serta keterangan batas-batas suhu normal pada anak 3 2,-2=85
25
Anak
diberi
obat
anti
piretik
bila
orang
tua
mengetahuinya pada saat mulai demam dan jangan menunggu sampai meningkat >5
)emberitahukan pada petugas imunisasi bahwa anaknya pernah mengalami kejang demam bila anak akan diimunisasi
)en#egah #edera saat kejang berlangsung kegiatan ini meliputi : a
aringkan pasien pada tempat yang rata
b
Kepala dimiringkan unutk menghindari aspirasi #airan tubuh
#
Pertahankan lidah untuk tidak menutupi jalan napas
d
?epaskan pakaian yang ketat
e
/angan melawan gerakan pasien guna menghindari #edera
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN 31 P&n5a,ian
@al-hal yang perlu dikaji pada pasien dengan kejang demam menurut reenberg 3*970 : * *75 * (iwayat Keperawatan a Adanya riwayat kejang demam pada pasien dan keluarga b Adanya riwayat in'eksi seperti saluran perna'asan atas" !)A" pneumonia"
gastroenteriks"
Earingitis"
brontrope"
umoria"
morbili4arisela dan #ampak # Adanya riwayat peningkatan suhu tubuh d Adanya riwayat trauma kepala Pemeriksaan 'isik Pemeriksaan 'isik lengkap meliputi pemeriksaan pediatrik dan neurologik" pemeriksaan ini dilakukan se#ara sistematis dan berurutan seperti berikut : *5 Perhatikan mani'estasi kejang yang terjadi" misal : pada kejang multi'okal yang berpindah-pindah atau kejang tonik" yang biasanya menunjukkan adanya kelainan struktur otak 5 Kesadaran tiba-tiba menurun sampai koma dan berlanjut dengan hipo4entilasi" henti na'as" kejang tonik" posisi deserebrasi" reaksi pupil terhadap #ahaya negati'" dan terdapatnya kuadriparesis 'lasid men#urigakan terjadinya perdarahan intra4entikular
25 Pada kepala apakah terdapat 'raktur" depresi atau mulase kepala berlebihan yang disebabkan oleh trauma
yang
dapat
disebabkan
oleh
pendarahan
sebarakhnoid atau subdural Pada bayi yang lahir dengan kesadaran menurun" perlu di#ari luka atau bekas tusukan janin dikepala atau 'ontanel enterior yang disebabkan karena kesalahan penyuntikan obat anestesi pada ibu >5 Terdapatnya stigma berupa jarak mata yang lebar atau kelainan kranio'asial yang mungkin disertai gangguan perkembangan korteO serebri +5 Pemeriksaan 'undus kopi dapat menunjukkan kelainan perdarahan retina atau subhialoid yang merupakan gejala potogonomik untuk hematoma subdural Ditemukannya korioretnitis dapat terjadi pada toOoplasmosis" in'eksi sitomegalo4irus dan rubella Tanda stasis 4askuler dengan pelebaran 4ena yang berkelok kelok di retina terlihat pada sindom hiper4iskositas ,5 Transluminasi kepala yang positi' dapat disebabkan oleh penimbunan #airan subdural atau kelainan bawaan seperti parense'ali atau hidrose'alus =5 Pemeriksaan umum penting dilakukan misalnya men#ari adanya sianosis dan bising jantung" yang dapat membantu diagnosis iskemia otak P&n5a,ian t&rha%a T#!4#h &!4an5 a%a ana #6ia 1 9 tah#n : G;S <
* Eisik a
b Physiologis dapat mengontrol spinkter )otorik kasar a erlari dengan tidak mantap b erjalan diatas tangga dengan satu tangan # )enarik dan mendorong mainan d )elompat ditempat dengan kedua kaki e Dapat duduk sendiri ditempat duduk ' )elempar bola diatas tangan tanpa jatuh 2 )otorik halus a Dapat membangun menara 2 dari > bangunan b )elepaskan dan meraih dengan baik # )embuka halaman buku atau 2 dalam satu waktu d )enggambar dengan membuat tiruan > okal atau suara a )engatakan *0 kata atau lebih b )enyebutkan beberapa obyek seperti sepatu atau bola dan atau 2 bagian tubuh + Sosialisasi atau kogniti' a )eniru
b )enggunakan sendok dengan baik # )enggunakan sarung tangan d Watak pemarah mungkin lebih jelas e )ulai sadar dengan barang miliknya (iwayat Psikososial atau Perkembangan a Tingkat perkembangan anak terganggu b Adanya kekerasan penggunaan obat obatan seperti obat penurun panas # Pengalaman tentang perawatan sesudah6 sebelum mengenai anaknya pada waktu sakit 2 Pengetahuan keluarga a Tingkatkan pengetahuan keluarga yang kurang b Keluarga kurang mengetahui tanda dan gejala kejang demam # Ketidakmampuan keluarga dalam mengontrol suhu tubuh d Keterbatasan menerima keadaan penyakitnya 32 Dia5n6a
Diagnosa keperawatan yang mungkin mun#ul antara lain : * (esiko tinggi #idera b6d kelemahan" perubahan kesadaran" kehilangan koordinasi otot (esiko tinggi terhadap ine'ekti'nya bersihan jalan na'as b6d kerusakan neoromuskular 2 angguan per'usi jaringan #erebral b6d reduksi aliran darah ke otak > Ketidake'ekti'an Pola Napas b6d menurunnya suplai ! dalam darah + Kurang pengetahuan keluarga b6d kurangnya in'ormasi
3 $nter4ensi Dia5n6a 1 1 (esiko tinggi #idera b6d kelemahan" perubahan kesadaran"
kehilangan koordinasi otot Tujuan 1 8idera 6 trauma tidak terjadi Kriteria hasil 1 Eaktor penyebab diketahui" mempertahankan aturan pengobatan" meningkatkan keamanan lingkungan $nter4ensi •
Kaji dengan keluarga berbagai stimulus pen#etus kejang (asional : pengkajian harus tetap dilakukan untuk mengetahui riwayat pasien sebelum menderita penyakit
•
!bser4asi keadaan umum" sebelum" selama" dan sesudah kejang
•
8atat tipe dari akti4itas kejang dan beberapa kali terjadi ?akukan penilaian neurology" tanda-tanda 4ital setelah kejang
•
?indungi klien dari trauma atau kejang (asional: tanda- tanda 4ital pasien merupakan hal yang mendasar yang tetap di obser4asi danmen#egah terjadinya kejang berulang
•
erikan kenyamanan bagi klien Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi anti #ompulsan
(asional: kenyamanan juga mempengaruhi kondisi psikologis pasien" stressor yang meningkat akan mengakibatkan kejang berulang Dia5n6a 21 (esiko tinggi terhadap ine'ekti'nya bersihan jalan na'as b6d
kerusakan neuromuskular Tujuan 1 $ne'ekti'nya bersihan jalan napas tidak terjadi Kriteria hasil 1 /alan napas bersih dari sumbatan" suara napas 4esikuler" sekresi mukosa tidak ada" (( dalam batas normal $nter4ensi •
!bser4asi tanda-tanda 4ital" atur posisi tidur klien 'owler atau semi 'owler
•
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian therapi (asional : posisi semi 'owler akan mengurangi resiko terjadinya lidah yang jatuh ke belakang akibat melemahnya neuromus#ular
Dia5n6a 1 P&r+#6i ,arin5an &r&4ra. ti%a&+&ti+ 4&rh#4#n5an %&n5an r&%#6i a.iran %arah & ta
Tujuan 1 setelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan suplai darah ke otak dapat kembali normal " dengan kriteria hasil : N!8 : status sirkulasi a TD sistolik normal b TD diastole normal # Kekuatan nadi normal d Tekanan 4ena sentral normal e (ata- rata TD normal N$8 : monitor TT: a monitor TD" nadi" suhu" respirasi rate
b #atat adanya 'luktuasi TD # monitor jumlah dan irama jantung d monitor bunyi jantung e monitor TD pada saat klien berbarning" duduk" berdiri N$8 $$ : status neurologia a monitor tingkat kesadran b monitor tingkat orientasi # monitor status TT d monitor 8S Dia5n6a $ = Ketidake'ekti'an pola perna'asan berhubungan dengan
menurunnya suplai oksigen dalam darah Tujuan 1 Pasien mampu mempertahankan 'ungsi paru se#ara normal Kriteria hasil 1 $rama" 'rekuensi dan kedalaman perna'asan dalam batas normal" pada pemeriksaan sinar Q dada tidak ditemukan adanya akumulasi #airan" bunyi na'as terdengar jelas (en#ana tindakan : a $denti'ikasi 'aktor penyebab (asional
:
Dengan
mengidenti'ikasikan
penyebab"
kita
dapat
mengambil tindakan yang tepat b Kaji kualitas" 'rekuensi dan kedalaman perna'asan" laporkan setiap perubahan yang terjadi (asional : Dengan mengkaji kualitas" 'rekuensi dan kedalaman perna'asan" kita dapat mengetahui sejauh mana perubahan kondisi pasien # !bser4asi tanda-tanda 4ital 3suhu" nadi" tekanan darah" (( dan respon pasien5
(asional : Peningkatan (( dan ta#hi#ardi merupakan indikasi adanya penurunan supali oksigen dalam darah d ?akukan auskultasi suara na'as tiap -> jam (asional : Auskultasi dapat menentukan kelainan suara na'as pada bagian paru-paru e Kolaborasi dengan tim medis lain untuk pemberian ! dan obatobatan serta 'oto thoraO (asional : Pemberian oksigen dapat menurunkan beban perna'asan dan men#egah terjadinya sianosis akibat hiponia Dengan 'oto thoraO dapat dimonitor kemajuan dari berkurangnya #airan dan kembalinya daya kembang paru Dia5n6a / 1 Kurang pengetahuan keluarga b6d kurangnya in'ormasi
Tujuan 1 Pengetahuan keluarga meningkat Kriteria hasil 1 Keluarga mengerti dengan proses penyakit kejang demam" keluarga klien tidak bertanya lagi tentang penyakit" perawatan dan kondisi klien $nter4ensi •
Kaji tingkat pendidikan keluarga klien Kaji tingkat pengetahuan keluarga klien
•
/elaskan pada keluarga klien tentang penyakit kejang demam melalui penkes
•
eri kesempatan pada keluarga untuk menanyakan hal yang belum dimengerti ?ibatkan keluarga dalam setiap tindakan pada klien
3$ E>a.#a6i
DO *
Kriteria hasil a Pengetahuan tentang resiko
Keterangan skala * 1 tidak adekuat
b )onitor lingkungan yang dapat menjadi
1 sedikit adekuat
resiko
2 1 kadang-kadan
# )onitor kemasan personal d Kembangkan
adekuat
strategi
e'ekti'
pengendalian resiko
> 1 adekuat + 1 sangat adekuat
e Penggunaan sumber daya masyarakat
untuk pengendalian resiko a Suhu tubuh dalam rentang normal
* : ekstrem
b Nadi dan (( dalam rentang normal
: berat
# Tidak ada perubahan warna kulit dan
2 : sedang > : ringan
tidak warna kulit dan tidak pusing
+ : tidak ada gangguan 2
a TD sistolik dbn
* 1 %kstrem
b TD diastole dbn 1 erat
# Kekuatan nadi dbn d Tekanan 4ena sentral dbn
2 1 Sedang
e (ata- rata TD dbn > 1 (ingan
>
a Keluarga
menyatakan
pemahaman
tentang penyakit kondisi prognosis dan program pengobatan b Keluarga
mampu
+ 1 tidak terganggu * Tidak pernah dilakukan /arang dilakukan
melaksanakan
2 Kadang dilakukan
prosedur yang dijelaskan se#ara benar
> Sering dilakukan
# Keluarga mampu menjelaskan kembali
+ Selalu dilakukan
apa
yang
dijelaskan
perawat6
tim
kesehatan lainya
BAB I PENUTUP
Kesimpulan Kejang demam : bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh 3suhu tubuh re#tal di atas 27o 85 yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium Kejang demam sering juga disebut kejang demam tonikklonik" sangat sering dijumpai pada anak-anak usia di bawah + tahun Kejang ini disebabkan oleh adanya suatu awitan hypertermia yang timbul mendadak pada in'eksi bakteri atau 4irus Diagnosa yang mungkin mun#ul pada pasien dengan kejang demam * (esiko tinggi terhadap #idera bd akti4itas kejang @ipertermi bd e'ek langsung dari sirkulasi endotoksin pada hipotalamus 2 Per'usi jaringan #erebral tidak e'ekti' bd reduksi aliran darah ke otak > Kurang pengetahuan orang tua tentang kondisi" prognosis" penatalaksanaan
dan
kebutuhan
pengobatan
bd
kurangnya
in'ormasi Saran )ahasiswa keperawatan dan seseorang yang berpro'esi sebagai perawat diharapkan mampu memahami dan menguasai berbagai hal tentang penyakit kejang demam terutama pada mani'estasi" penatalaksanaan dan pen#egahan terhadap penyakit ini Serta mampu mengaplikasikan asuhan keperawatan pada pasien anak yang mengalami kejang demam
DAFTAR PUSTAKA
?umbantobing"S)*979 Penatalaksanaan Muthakhir Kejang Pada Anak. /akarta : EK<$ Ngastiyah 00+ Perawatan Anak Sakit " ed /akarta: %8 @ttp:66Teguhsubiantoblogspot#om Di akses tanggal *0 No4ember 009 pukul **00
http:66khaidirmuhajblogspot#om6009606askep-anak-kejang-demamhtml Di Akses Tgl *0 No4ember Pkl*>20
http:66wwwblogdokternet600=602676kejang-demam-'ebris-kon4ulsi Di Akses Tgl *0 No4ember Pkl*>20 http:66askepblogspot#om600760*6asuhan-keperawatan-pada-anakdenganR+9*html Di akses tanggal Tgl 7 No4ember 009 Pukul 000