CONTOH KASUS ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. PENGKA PENGKAJIAN JIAN I.
Data Data Umum Umum
1. Identi Identitas tas kepala kepala keluar keluarga ga a.
Nama kepala keluarga
: Bpk. B
b.
Umur
: 29 th
c.
Jenis kelamin
: Laki-laki
d.
Pekerjaan
: Pegawai Swasta
e.
Agama
: Islam
f.
Suku/ Bangsa
: Sunda/Indonesia
g.
Pendidikan
: SMA
h.
Alamat
: RT 05, RW 03, Kelurahan Cinere Jakarta
2. Kompos Komposisi isi Keluar Keluarga ga Pendidi
Nama
JK
Umur
Hub. KK
1
Bpk. B
L
29 th.
Suami/KK
SMA
Swasta
sasi -
2
Bpk. S
L
55 th.
Mertua
SD
-
-
Sehat
3
Ibu.P
P
49 th.
Mertua
SD
Swasta
-
Sehat
4
Ibu.T
P
26 th.
Istri
SMA
IRT
-
Sakit
kan
Pekerjaan
Imuni
No
Kesehatan
Sehat
1
5
WH
L
29 th.
Kakak ipar
SMA
-
-
Sehat
6
An.N
L
18 th.
Adik ipar
SMA
-
-
Sehat
7
An. G
L
4 th.
Anak
-
-
-
Sakit
8
An.C
L
10 bln.
Anak
-
-
-
Sakit
3. Geno Genogr gram am
5
4 9
2
1 2 6
2
4t h
10
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Klien : Tinggal dalam dalam satu rumah 2
5
WH
L
29 th.
Kakak ipar
SMA
-
-
Sehat
6
An.N
L
18 th.
Adik ipar
SMA
-
-
Sehat
7
An. G
L
4 th.
Anak
-
-
-
Sakit
8
An.C
L
10 bln.
Anak
-
-
-
Sakit
3. Geno Genogr gram am
5
4 9
2
1 2 6
2
4t h
10
Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Klien : Tinggal dalam dalam satu rumah 2
4. Tipe Tipe kel kelua uarg rgaa Keluara Bp.B adalah keluarga dengan tipe extended family, dimana dalam keluarga tidak hanya ada keluarga inti (ayah,ibu dan anak) tetapi dalam keluarga tinggal mertua kakak dan adik ipar. 5. Suku Keluarga Bp.B adalah suku sunda kebiasaan dalam keluarga apabila ada yang sakit berobat ke klinik atau langsung membeli obat diapotik sesuai dengan resep dokter (resep ditebus ulang apabila anaknya sakit) 6. Agama ama Keluar Keluarga ga Bp.B Bp.B mengan menganut ut agama agama islam islam dan menjal menjalanka ankan n kewaji kewajiban ban solat solat 5 waktu, waktu, Semua aktifitas yang dilakukan tidak boleh bertentangan dengan ajaran agama islam. 7. Satus social Ekonomi keluarga
Ibu. T mengatakan penghasilan suaminya belum cukup memenuhi kebutuhan seharihari karena suaminya kerjanya jauh sehingga butuh dana untuk tranportasi ke tempat kerja. kerja. Oleh karena itu Ibu.T dan suami masih tinggal bersama bersama orang tua/mertua, tua/mertua, untuk mengurangi pengeluaran dana. Apabila mengontrak rumah Ibu.T tidak punya simpanan uang, karena penghasilan suaminya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan seharihari dan tidak ada dana lebih. Apabila ada pengeluaran yang berlebihan dan tidak dapat dipenuhi keluarga biasanya dibantu oleh orang tua. 8. Aktivitas Aktivitas rekreas rekreasii keluarga keluarga / waktu keluarga keluarga Keluar Keluarga ga tidak tidak mempuny mempunyai ai kebias kebiasaan aan rutin rutin untuk untuk berekr berekreas easii keluar keluar kota. kota. Biasan Biasanya ya hanya menonton televisi sambil bercerita. Untuk berkunjung kekeluarga suami jarang dilakukan kecuali ada acara-acara penting.
II.
Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga
3
1.
Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini.
Keluarga dengan anak pra sekolah dengan tugas perkembangan keluarga : menanamkan norma dan nilai agama, mengatur waktu bermain, bersosialisasi, menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan. Saat ini anak masih tidur bersama dengan orang tua, karena kondisi rumah yang tidak memungkinkan kamar ditambah lagi. Ibu.T mengatakan An.G saat usia 10 bulan sudah lebih aktif dibandingkan dengan An.C Ibu mengatakan An.C saat ini hanya merangkak dan duduk belum bisa berdiri sendiri, ibu mengakui bahwa untuk An.C perhatiannya tidak seperti An.G karena Ibu.T harus membagi waktunya untuk membantu ibu berjualan gado-gado. Ibu.T mengatakan jarak kelahiran anaknya cukup/sesuai sehingga mereka jarang berantem dan bisa bermain bersama. Komunikasi antara suami dan istri tidak ada masalah dan hubungan dalam keluarga Bp.B baik. 2.
Tahap Perkembangan Keluarga Yang Belum Terpenuhi
Anak masih tidur satu kamar dengan orang tua. Ibu mengaku bahwa An.C kurang diperhatikan dalam pertumbuhannya (stimulasi) tumbuh kembang karena Ibu.T sibuk membantu orang tua dalam mempersiapkan bejualan gado-gado. 3.
Riwayat Keluarga Inti
Ibu.T mengatakan
bahwa waktu SMA pernah satu sekolah dengan suami. Suami
adalah pilihan sendiri dan disetujui oleh orang tua dan akhirnya menikah. 4.
Riwayat Keluarga Sebelumnya
Riwayat orang tua baik dari pihak suami/istri tidak mempunyai kebiasaan kawin cerai, pemabuk ataupun penjudi.
4
III.
Data Lingkungan
1.
Karaktersitik Rumah
Rumah yang ditempati keluarga Bp.B adalah milik mertuanya yaitu Bp.S dengan luas rumah 6x2 m2. Rumah terdiri atas dua lantai,lantai keramik dalam keadaan bersih. Penataan peralatan rumahtangga tertata rapi. Ventilasi dan pencahayaan rumah baik keluarga memiliki kamar mandi sendiri dan jamban sendiri, keadaan bersih, sumber air dari PAM untuk air minum dan pompa listrik untuk kebutuhan air selain untuk minum. Air tidak berasa,berbau dan dalam keadaan bersih. Pada lantai dua terdapat 2 kamar dan ruangan bersekat untuk tidur kakak ipar dan adik ipar. Tempat menjemur pakaian dilantai dua, ventilasi dan pencahayaan di lantai dua baik. Cahaya matahari dapat masuk terutama dilantai dua dari arah depan dan belakang. Denah Rumah : Lantai I 1
2
0 5
Lantai II 3
9 11
4
10
12
6m
6m
Keterangan : •
Ruang tamu
: 4
•
Kamar tidur
: 7, 10, 11, 13
•
WC
: 8
•
Tempat jemuran
: 15 5
•
Jendela
: 5, 12, 14
•
Dapur
•
Tangga dan Rak-rak : 2 dan 1, 6
: 3
Ventilasi menurut keluarga berasal dari kaca nako yang dapat dibuka,dari pintu sehingga sirkulasi udara bias berganti, penerangan terang dengan neon. Air yang dipakai dapat mencukupi kebutuhan keluarga. 2.
Karakteristik Tetangga Dan Komunitas
RT 05, RW 03 berpenduduk padat khusus keluarga Bp.B sebagian besar pedagang gado-gado, walaupun ada yang bekerja sebagai pegawai dan guru mengaji. Keluarga Bp.B tinggal 1 blok,dimana terdapat 15 rumah dan sebagian besar masih berstatus saudara dan berasal dari daerah yang sama. Kehidupan antar keluarga terjalin akrab dan saling mengunjungi. 3.
Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bp.B pada awalnya pernah tinggal dibekasi (mengontrak) karena penghasilan belum mencukupi maka sejak hamil anak ke2 Bp.B memutuskan untuk tinggal bersama dengan orang tua. 4.
Perkumpulan Keluarga Dan Interaksi Dengan Masyarakat.
Bp.B tidak aktif diwilayahnya karena sibuk bekerja. Tempat kerja jauh sehingga pagi pagi sudah berangkat dan pulang malam. Ibu.T mengatakan tidak mengikuti kegiatan seperti arisan atau pengajian karena harus mengurus ke2 anaknya yang masih kecil serta membantu untuk berjualan gado-gado orang tua setiap hari. 5.
System Pendukung Keluarga
Keluarga Bp.B tinggal bersama orang tua. Menurut Ibu.T dengan tinggal bersama orang tua merasakan sangat dibantu apabila membutuhkan sesuatu. Seperti apabila kekurangan dana biasanya dibantu oleh orang tuanya.
6
IV.
Struktur Keluarga 1.
Pola Komunikasi Keluarga
Dalam keluarga saling terbuka satu sama lain. Dalam kegiatan BP.B apabila ada masalah didiskusikan dengan Ibu.T dan terkadang meminta nasehat dari orang tua/ mertua terutama Ibu.P dalam keluarga semua anggota keluarga bebas menyatakan pendapat tetapi yang mengambil keputusan adalah Bp.B sebagai kepala keluarga. Pengambilan keputusan didahului dengan cara diskusi.
2.
Sruktur Kekuatan Keluarga
Keluarga Bp.B saling menghargai satu sama lain,saling membantu serta saling mendukung. Bp.B dan Ibu.T mampu untuk merawat diri sendiri dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk An.G dan AN.C masih balita sehingga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari ataupun apabila sedang sakit dirawat oleh Ibu.T dan di bantu oleh orang tua (Ibu.P). apabila ada masalah Ibu.T diskusi dengan suami dan juga minta nasehat kepada orang tua. 3.
Struktur Peran - Bp.B adalah kepala keluarga dan bekerja sebagai OB di salah satu perguruan tinggi di Jakarta, bekerja dari pagi sampai malam mencari nafkah. Apabila dirumah turut membantu mengasuh kedua anaknya - Ibu.T adalah seorang Ibu rumah tangga dan merawat kedua anak yang masih balitaselain itu Ibu.T juga turut membantu mempersiapkan berjualan gado-gado orang tunya. - Dalam menjalankan peran masing-masingtidak ada masalah.
4.
Nilai Atau Norma Budaya
7
Keluarga Bp.B menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama islam dan mengharapkan kedua anaknya nanti menjadi anak yang taat dalam menjalankan ajaran agama. Di keluarga diterapkan hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan.
V.
Fungsi Keluarga 1.
Fungsi Afektif
Semua anggota keluarga Bp.B saling menyayangi satu sama lain. Tempat tinggal saudara-saudara saling berdekatan, saudar-saudara Ibu.T bersebelahan tinggalnya. Apabila ada yang menderita sakit mereka saling membantu. Keluarga Bp.B juga tinggal dengan mertua dan mereka sangat membantu apabila terjadi kesusahan (bantuan berupa pinjaman dana). 2.
Fungsi Sosialisasi
Keluarga Bp.B menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain, mereka membiasakan anak-anak mereka bermain dengan teman-temanya.
3.
Fungsi Perawatan Kesehatan
Ibu.T mengatakan An.C sering batuk dan pilek. untuk keadaan saat ini batuk dan pilek terjadi satu minggu dan Ibu.T mengatakan An.C tidak panas sehingga Ibu.T merasa tenang dan tidak perlu berobat. Karena An.C sudah biasa batuk dan pilek Ibu.T mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tersebut. Apabiala demam biasanya dikompres jika tidak turun biasanya dibelikan obat yang sama yang pernah diresepkan dokter u penurun panas. Ibu.T mengatakan belum mengetahui anaknya sering batuk pilek, karena An.G waktu bayi jarang sekali batuk pilek. Ibu mengatakan waktu An.G batuk pilek pernah disarankan oleh tetangganya untuk memberikan perasan jeruk nipis dan madu kemudian ditetes ke mulut anaknya, tapi sekarang untuk ukuran pemberian Ibu lupa. Namun pada
8
An.C batuk pilek tanpa demam didiamkan saja dan biasanya da[at sembuh sendiri. Saat pengkajian Ibu.T menanyakan mengapa An.C sering batuk pilek. Ibu T mengatakan bila An.C batuk pileknya hebat dan berulang dibawa berobat ke klinik, ibu menanyakan bagaimana cara mencegah batuk pilek yang terjadi pada anaknya. Pada saat pengkajian Ibu.T terlihat memencet hidung An.C saat membersihkan scret dari hidung An.C Ibu.T mengatakan An.C gerakannya terlihat lebih lambatdari kakaknya. An.C saat ini duduk belum tegak dan harus dijaga dibelakangnya karena takut jatuh. An.C belum dapat berdiri dengan pegangan ataupun berdiri sendiri. Ibu mengakui bahwa waktu untuk memperhatikan An.C berkurang dibadingkan dengan An.G karena kali ini tinggal bersama orang tua untuk mempersiapkan dagangan. Ibu menanyakan apa saja yang dapat dilakukan untuk mengajarkan anaknya supaya lebih cepat berjalan. Ibu mengatakan anaknya lebih sering merangkak dilantai. Ibu T mengatakan anaknya yang pertama sudah diimunisasi lengkap waktu bayi. Sedangkan An.C belum lengkap imunisasinya, imunisasi yang belum adalah DPT3, Polio 3, Hepatitis B3 dan campak. Ibu mengatakan An.C pernah dibawa keklinik karena sedang batuk pilek, sehingga tidak jadi diimunisasi dan hanya diberi obat. Ibu mengakui sejak itu jadi tidak membawa anaknya lagi untuk diimunisasi dengan alasan takut. Ibu mengatakan apabila setelah diimunisasi An.C menjadi demam dan rewel terutama imunisasi DPT sehingga Bp.B mengatakan kasian anaknya menjadi sakit dan rewel serta menyarankan tidak usah diimunisasi lagi. Ibu mengatakan atas ajunran suami, anaknya tidak jadi diimunisasi, ibu mengatakan belum mengetahui secara jelas manfaat imunisasi. Ibu.T juga mengatakan bahwa ia sering merasakan gatal-gatal terutama didaerah tangan dan leher. Ibu mengatakan pernah berobat dan dikatakan alergi. Setelah berobat tetap tidak ada perubahan, sehingga Ibu.T malas untuk berobat lagi. Ibu mengakui bahwa handuk yang dipakai untuk mandi dipakai bersama- sama dengan orang tuanya. Ibu mengatakan alas an memakai handuk bersama-sama karena dapat mengurangi cucian dan tidak mengetahui apabila hal tersebut yang menyebabkan gatal-gatal. Ibu
9
mengatakan bhwa orang tuanya (ibu P ) juga menderita gatal-gatal seperti dirinya. Ibu mengatakan biasanya diberikan bedak Caladine.
VI.
Stress Dan Koping Keluarga 1.
Stressor jangka panjang dan pendek.
Keluarga ibu T mengatakan An.C sering batuk pilek dan berharap supaya sembuh. Ibu mengatatakan bahwa ingin dapat tinggal mandiri tanpa bergantung dengan orang tuanya 2.
Respon terhadap stressor.
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan bersama suami. Apabila perlu nasihat biasanya keluarga Bp.B minta nasehat orang tuanya. 3.
Strategi koping
Keluarga mengatakan jika ada masalah selalu mendiskusikan dalam keluarga sehingga masukan dari keluarga ( terutama orang tua ) dapat membantu menyelesaikan masalahnya. 4.
Strategi adaptasi disfungsional.
Dari hasil pengkajian didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam mengatasi masalah maladaptive.
VII.
Harapan Keluarga
Keluarga menyatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap bisa sangat membantu keluarga mencegah penyakit yang ada pada keluarga.
10
VIII.
Data Tambahan
1.
Nutrisi
Keluarga mengkonsumsi makanan 3x sehari, menu makanan nasi, sayuran seperti bayam, sop, sayur asem, lauk pauk seperti ikan, telor, tempe, juga buah. Untuk An.G ditambah dengan susu, An.C makan hanya nasi ( ½ centong ), tomat dan sayuran atas anjuran orang tuan anak seusia C belum perlu lauk pauk. Bp.P sering mengatakan bau amis bila An.C makan telur atau ikan. Minuman yang dikonsumsi air putih, teh manis dan es. Makanan selingan seperti biscuit tidak teratur diberikan. Cara pengolahan makanan dicuci dulu baru dipotong. Porsi makanan setiap anggota keluarga sudah memenuhi kebutuhan 2.
Eliminasi
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam BAK ataupun BAB 3.
Istirahat tidur
Dalam keluarga tidak ada keluhan dalam istirahat tidur 4.
Aktivitas sehari-hari
Bp.P bekerja dari pagi sampai malam karena tempat kerja jauh, ibu T membereskan rumah, menjaga anak, membantu orang tua dalam menyiapkan dagangan gado-gado. An.G bermain dirumah atau bersama anak-anak seusianya disekitar rumah. An.C bermain dirumah. 5.
Merokok
Bp.B mempunyai kebiasaan merokok ½ bungkus tiap hari. Ibu T mengatakan suaminya juga suka merokok didalam rumah.
11
IX.
Pemeriksaan Fisik Keluarga Pemeriksaan
An.C
An.G
Ibu.T
Bp.B
Fisik Kepala
Rambut jarang,
Rambut
Rambut hitam
Rambut hitam
tipis, LK : 45
hitam,bersih,
dan bersih
dan bersih
cm, Bersih,
tidak mudah
tidak ada
dicabut
banjolan N= 100x/mnt
N= 80x/menit
N= 88x/menit
N= 80x/menit
RR= 30x/mnt
RR= 24x/menit
RR= 20x/menit RR= 37x/menit
S= 370C
S= 36 0C
S= 360C
S= 36,80C
TD=
TD= 110/70mmHg BB= 60 kg
TTV
BB/TB
Mata
Hidung
BB= 9,5 kg
BB= 16kg
120/80mmHg BB= 60 kg
TB= 71cm
TB= 104cm
TB= 156cm
TB= 170cm
( Kondisi
( Kondisi
( Kondisi
( Kondisi
Normal ) Tidak
Normal ) Tidak
Obesitas ) Tidak anemis
cukup) Tidak anemis
anemis,secret
anemis,secret
tidak ada Secret
tidak ada Tidak bersekret,
Tidak
Tidak bersekret
berwarna
tidak ada
bersekret
bening
kelainan 12
Mulut
Mukosa
penciuman Mukosa lembab,
Mukosa
Mukosa lembab,
lembab,stomati
kesulitan
lembab
kesulitan
tis, gigi
menelan
kesulitan
menelan
tumbuh:4
menelan
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
benjolan dan
benjolan dan
benjolan dan
benjolan dan
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
pembesaran
pembesaran
pembesaran
pembesaran
kelenjar limfe Bunyi jantung
kelenjar limfe Bunyi jantung
kelenjar limfe Bunyi jantung
kelenjar limfe Bunyi jantung
dan paru
dan paru normal
dan paru
dan paru normal
Abdomen
normal Kembung tidak Kembung tidak
normal Tidak ada
Tidak ada
Tangan
ada Tidak ada
keluhan Bintik – bintik
keluhan Tidak ada
merah gatal
keluhan
Tidak ada
Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan,
keluhan
keluhan
turgor baik Rewel
-
-
Leher
Dada
ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan,
Kaki
Keadaan
turgor kulit
turgor kulit baik,
baik, lila : 15
lila : 15 cm
cm Tidak ada
Tidak ada
turgor baik -
umum
13
B. ANALISA DATA
No 1
DATA DS : - Ibu mengatakan anaknya sering batuk dan pilek - Batuk dan pilek saat ini terjadi sejak 1 minggu yang lalu - Ibu mengatakan badab anak C tidak panas - Ibu mengatakan bila An.C batuk dan pilek tanpa demam maka ia diamkan saja - Ibu menanyakan mengapa anaknya batuk pilek - Ibu belum pernah membuat perasan jeruk nipis dan madu - Ibu mengatakan suaminya mempunyai kebiasaan merokok.
Diagnosa Keperawatan Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An.C ( 10 bl ) di keluarga Tn. B (29 th ) berhubungan dengan KMK merawat anggota
keluarga yang
sedang sakit
khususnya An.C ( 10 bln ) dengan ISPA
DO : - Kesadaran : Compos Mentis - Keadaan umum sedang - Terdapat secret di hidung An.C - Terlihat rewel - Ibu terlihat berusaha untuk membuang secret dengan memencet hidung An.C - N : 100 x/mnt - RR : 16 x/mnt
14
2
DS : Resiko tinggi terjadinya gangguan - Ibu mengatakan An.C makan 3 kali sehari pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan dengan nasi ½ centong dan sayuran tubuh G pada An.C ( 10 bln ) di keluarga - An.C makan tanpa lauk karena anjuran Tn.B ( 29 th ) berhubungan dengan KMK orang tua - Ibu mengatakan bahwa suaminya keberatan merawat anggota keluarga khususnya kalau anaknya diberi telor An.C ( 10 bln ) dengan malnutrisi - Ibu mengatakan anaknya menyukai es teh DO : - TB : 71 cm - BB : 8,5 kg - Lila : 15 cm - Kepala : Rambut terlihat jarang
3
DS : - Ibu mengatakan An.C belum lengkap imunisasinya - Imunisasi yang belum didapatkan adalah DPT 3, polio 3, campak dan hepatitis B3 - Ibu tidak membawa lagi anaknya untuk imunisasi dengan alasan pernah membawa anaknya tetapi tidak jadi diimunisasi karena An.C batuk dan pilek - Ibu mengatakan jika sudah diimunisasi An.C rewel dan demam - Ibu belum tahu manfaat imunisasi
4
DS : - Ibu mengatakan gerakan An.C lebih lambat dibandingkan dengan kakaknya - An.C belum bias duduk tegak - Ibu mengatakan An.C belum bisa berdiri - Ibu mengatakan perhatian An.C lebih kurang dibandingkan kakaknya - Ibu menanyakan apa yang bisa dilakukan untuk membantu An.C
Resiko terjadinya penyakit yang bias dicegah dengan imunisasi pada An.C ( 10 bln
)
di
keluarga
Tn.B
(
29
th)
berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada An.C ( 10 bln )
Resiko tinggi terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan pada An.C ( 10 bln ) di keluarga Tn.B ( 29 th ) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga dalam
memberikan stimulasi
tumbuh
kembang pada An.C (10 bln )
DO : - Terlihat belum bisa duduk tegak 15
- Lebih sering merangkak 5
DS : - Ibu mengatakan tangannya gatal-gatal - Ibu pernah berobat dan katanya alergi - Handuk dipakai bersama oleh semua anggota keluarga - Orang tua ibu T juga merasa gatal-gatal
Gangguan integritas kulit : gatal- gatal pada ibu T ( 26 th ) di keluarga Tn.B ( 29 th ) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya ibu T (26 th) dengan alergi
DO : - Merah- merah ditangan dan leher
C. Diagnosa Keperawatan Keluarga Dan Scoring 1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada An.C ( 10 bln ) di keluarga Tn.B ( 29 th )
berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya An.C ( 10 b ln ) No
kriteria
Nilai
skor
Pembenaran
1
Sifat masalah: (aktual)
3
/3 x 1
1
Batuk pilek yang dirasakan satu minggu dengan tanda dan gejala yang sesuai dengan penyakit ISPA, belum dilakukan tindakan apapun , jika tidak segera ditangani akan berlanjut ke infeksi saluran nafas bawah
2
Kemungkinan masalah dapat diubah : (Mudah)
2
/2 x 2
2
Ibu mau tahu tentang batuk pilek , tapi masih terlihat ragu-ragu. Dilihat dari jarak yankes tidak terlalu jauh dan harganya terjangkau
3
Potensial masalah untuk dicegah : (Cukup)
2
/3 x 1
4
Menonjolnya masalah ( tidak segera diatasi) Total Skor
1
/2 x 1
1
/6
Masalah masih dapat dicegah agar tidak berlanjut mengingat ISPA merupakan penyakit yang mudah untuk dicegah, tetapi ibu masih ragu-ragu dalam merawat anaknya
1
/2
Masalah ISPA pada An.C dirasakan betul oleh keluarga tetapi keluarga tidak ingin masalah tersebut segera diatasi
41/6
16
2. Resiko tinggi terjadinya gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh pada
An.C ( 10 bln ) di keluarga Tn.B ( 29 th ) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya An.C ( 10 bln ) dengan malnutrisi. No
Kriteria
1
Sifat masalah : (resiko tinggi)
2
/3 x 1
2
Kemungkinan masalah dapat diubah: (cukup)
1
/2 x 2
3
Potensi masalah untuk dicegah: (cukup)
2
/3 x 1
1
/6
Masalah gangguan nutrisi belum terjadi , tetapi ibu masih tetap memberikan ASI. Tindakan keluarga dengan memberikan menu seimbang bagi balita dapat memenuhi kebutuhan gizi pada balita
4
Menonjolnya masalah : (Dirasakan dan tidak perlu segera ditangani)
1
/2 x 1
1
/2
Keluarga merasakan pola makan anak menjadi masalah, tetapi keluarga belum memahami apa yang harus dilakukan.
Total Skor
Perhitungan
Skor 1
Pembenaran
/6
Masalah ini belum terjadi namun terdapat tanda dan gejala yang mendukung dan jika segera tidak ditangani akan berlanjut ke aktual
1
Masalah masih mungkin untuk dirubah walaupun ibu terlihat ragu-ragu terlihat dari penyusunan menu, tetapi masalah dapat diubah dengan tindakan keperawatan penyuluhan cara menyediakan menu seimbang dan keluarga kooperatif untuk menyediakan serta didukung dengan dana
2 5/ 6
17
3. Resiko tinggi terjadinya penyakit yang bisa dicegah oleh imunisasi pada An.C (10 bln) di
keluarga Tn.B (29 thn) berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada An.C (10 bln)
No
Kriteria
Perhitungan
1
Sifat masalah: (resiko tinggi)
2
2
Kemungkinan masalah dapat diubah : (cukup)
1/ 2
3
Potensi masalah untuk dicegah: (tinggi)
4
Menonjolnya masalah: (masalah dirasakan tapi
/3 x 1
Skor 1
Pembenaran
/6
Masalah belum terjadi namun terdapat data bahwa An.C belum diimunisasi DPT 3,Polio 3, Campak dan hepatitis B. usia An.C saat ini 10 bln bila keluarga tidak dimotifasi untuk imunisasi An.C maka waktu yang tepat untuk imunisasi terlewat.
x2
2
Masalah dapat diubah sebagian dilihat dari sumber dana, jarak klinik dekat, posyandu slalu diadakan di RW setempat setiap bulanya, namun pemahaman keluarga masih beranggapan bahwa bila anak setelah diimunisasi menjadi rewel serta demam sehingga suami kurang mendukung tentang imunisasi yang harus diberikan kepada anak.
3
/3 x 1
1
Dengan memberikan penyuluhan tentang imunisasi potensi masalah sangat tinggi untuk dicegah sehingga keluarga mendukung serta kooperatif untuk kelengkapan imunisasi.
1
/2 x 1
1
/2
Keluarga merasakan bahwa bila tidak diimunisasi An.C akan terjangkit berbagai macam penyakit terkait dengan tidak lengkapnya imunisasi, tapi keluarga tidak ingin segera 18
tidak segera ditangani)
mengatasi
3 1/ 6
Total Skor
4. Gangguan integritas kulit : gatal-gatal pada Ibu.T (26 th) di keluarga Tn.B (29 th) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya Ibu.T (26 thn) dengan alergi. No
Kriteria
1
Sifat masalah: (aktual)
3
/3 x 1
1
Masalah gangguan integritas kulit telah terjadi yaitu keluhan gatal-gatal pada lengan leher dan badan Ibu.T kejadian ini sudah lama terjadi.
2
Kemungkinan masalah untuk diubah : (mudah)
1
/2 x 2
1
Keluhan gatal-gatal pada Ibu.T sudah lama terjadi dimana perilaku menggunakan handuk bersamaan sudah lama dilakukan dalam keluarga Tn.B sehingga perlu perubahan perilaku kearah pola hidup sehat yang membutuhkan waktu yang lama.
3
Potensi masalah untuk dicegah : (cukup)
2
/3 x 1
1
/6
Keluhan gatal-gatal sudah lama terjadi dan memerlukan waktu yang lama karena terkait dengan prilaku hidup sehat.
4
Menonjolnya masalah : (tidak segera diatasi)
1
/2 x 1
½
Ibu merasakan ada masalah gatal-gatal pada dirinya namun saat ini belum berobat lagi karena pernah berobat namun tidak sembuh.
Total Skor
Perhitungan
Skor
Pembenaran
2 5/ 6
19
5. Resiko tinggi terhambatnya tumbuh kembang anak pada An.C (10 bln) di keluarga Tn.B (29
th) berhubungan dengan KMK merawat An.C (10 bln) dalam menstimulasi tumbang anak.
No
Kriteria
1
Sifat masalah: (resiko tinggi)
2
/3 x 1
2
Kemungkinan masalah untuk diubah : (mudah)
1
/2 x 2
3
Potensi masalah untuk dicegah : (cukup)
2
/3 x 1
1
/6
Masalah bisa dicegah mengingat An.C berada pada masa “Gold Age” sehingga masalah tersebut bisa diatasi dengan meningkatkan pemahaman keluarga tentang pentingnya menstimulasi tumbuh kembang dan cara melakukannya namunhal ini memerlukan daya tahan tubuh yang baik pada anak, dimana pada saat ini kondisi anak sedang batuk dan pilek.
4
Menonjolnya masalah : (tidak segera diatasi)
1
/2 x 1
½
Keluarga merasakan bahwa perhatian terhadap An.C kurang, tidak sepeti kepada anak pertamanya.
Total Skor
Perhitungan
Skor 1
Pembenaran
/6
Masalah belum terjadi, An.C belum terlambat tumbangnya, apabila keluarga menstimulasi An.C dengan teratur serta perhatian pada anak ditingkatkan.
1
An.C diasuh oleh Ibu.T dan orang tuanya,namun kegiatan yang harus dilakukan Ibu.T memang cukup banyak dan sangat menguras watu sehingga diperlukan pembagian waktu yang baik agar An.C dapat lebih diperhatikan.
2 5/ 6
20
D. PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN 1. Tidak efektifan bersihan jalan nafas pada An.C (10 bln) di keluarga Tn.B (29 th)
berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya An.C (10 bln) dengan ISPA. 2.
Resiko tinggi terjadinya penyakit yang bisa dicegah oleh imunisasi pada An.C (10
bln) di keluarga Tn.B (29 thn) berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada An.C (10 bln) 3.
Resiko tinggi terjadinya gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh pada An.C ( 10 bln ) di keluarga Tn.B ( 29 th ) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya An.C ( 10 bln ) dengan malnutrisi. Resiko tinggi terhambatnya tumbuh kembang anak pada An.C (10 bln) di
4.
keluarga Tn.B (29 th) berhubungan dengan KMK merawat An.C (10 bln) dalam menstimulasi tumbang anak. 5.
Gangguan integritas kulit : gatal-gatal pada Ibu.T (26 th) di keluarga Tn.B (29 th)
berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya Ibu.T (26 thn) dengan alergi.
E. RENCANA KEPERAWATAN TUJUAN NO
INTERVENSI TUPAN
I
EVALUASI
DX. KEP. TUPEN
KRITERIA
STANDAR
1. Selam 1x 60 Tidak efektifan Setelah menit bersihan jalan diberikan kunjungan, nafas pada An.C askep keluarga
21
TUJUAN NO
EVALUASI
DX. KEP.
(10 bln) di keluarga Tn.B (29 th) berhubungan dengan KMK merawat anggota keluarga khususnya An.C (10 bln) dengan ISPA.
INTERVENSI TUPAN
TUPEN
selama 5 kali kunjungan rumah dengan interval waktu 4 minggu diharapkan kebersihan jalan nafas efektif pada An.C (10 bln)
kuluarga mampu mengenal masalah ispa pada anggota keluarga.
KRITERIA
STANDAR
Dengan cara:
- Menyebkan pengertianIS PA
Respon verbal.
ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang ditandai dengan batuk dan pilek.
- Diskusikan bersama keluarga pengertian ISPA dengan menggunakan lembar balik
- Tanyakan kembali pada keluarga tentang pengertian ISPA
- Berikan pujian atas jawaban yang tepat.
- Menyebutka n penyebab ISPA
- Mengidetifik asi penyebab ISPA
Respon verbal.
Respon verbal.
Menyebutkan 2 dari 4 penyebab ISPA - Tertular penderita batuk - Belum imunisasi lengkap - Kurang gizi - Lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat
- Diskusikan dengan
Menyebutkan penyebab ISPA pada anak
-
-
-
-
keluarga tentang penyebab ispa dengan menggunakan lembar balik Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab ISPA Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga. Dorong keluarga untuk mengidentifikasi penyebab ISPA pada anak Beri reinforcement positif atas kemampuan
22
TUJUAN NO
EVALUASI
DX. KEP.
INTERVENSI TUPAN
TUPEN
- Menyebutka n tanda-tanda ISPA
- Menyebutka n 3 dari 5 pencegahan ISPA
KRITERIA
Respon verbal.
Respon verbal.
STANDAR
Menyebutkan 3 dari 5 tanda ISPA: - Batuk - Pilek - Demam - Nafas cepat - Umur 2bulan:60x atau lebih/mnt - Umur 2 bln sampai1thn 50x atau lebih/mnt - Umur 1 sampai 5 thn: 40xatau lebih/mnt - Nafas sesak atau tarikan dinding dada. Menyebutkan 3 dari 5 pencegahan ISPA: - Jauhkan anak dari penderita batuk - Imunisasi lengkap - Berikan makanan bergizi tiap hari - Berikan ASI sampai usia 2 thn - Jagalah kebersihan
keluarga mengidentifikasi penyebab ISPA pada anak. - Diskusukan dengan keluarga tentang tandatanda ISPA - Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali tandatanda ISPA - Beri reinforcement positif atas uasaha yang dilakukan keluarga.
- Dorong keluarga untuk menyebutkan pencegahan ISPA - Memberikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga dalam cara mencegah ISPA.
23
TUJUAN NO
EVALUASI
DX. KEP.
INTERVENSI TUPAN
TUPEN
- Mengidentifi kasi masalah ISPA yang terjadi pada anggota keluarga
KRITERIA
Respon verbal.
STANDAR
tubuh,maka nan serta lingkungan. Kondisi An.C mengalami ISPA
- Bantu keluarga membandingkan apa yang telah dijelaskan dengan kondisi An.C
- Motivasi keluarga untuk mengidentifikasi masalah yang timbul pada anggota keluarga (An.C)
- Bersama keluarga menyimpulkan masalah yang dihadapi oleh anggota keluarga
- Berikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.
2. Selam 1x 60 menit kunjungan, kuluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita ISPA. Dengan cara: - menyebutkan akibat lanjut ISPA tidak diobati
Respon verbal.
Menyebutkan 1 dari 3 akibat lanjut dari ISPA yang tidak diobati: - Gangguan
- Jelaskan pada keluarga akibat lanjut bila ISPA tidak diobati dengan menggunakan
24
TUJUAN NO
EVALUASI
DX. KEP.
INTERVENSI TUPAN
TUPEN
KRITERIA
STANDAR
pertumbuha n dan perkembang an. - Bronchitis - kematian
-
lembar balik Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibatblanjut dari ISPA yang tidak diobati
- Berikan
- Memutuskan untuk merawat An.C dengan masalah ISPA
3.Setelah 1x60 menit kunjungan keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan ISPA. Dengan cara : - Menyebutka n cara perawatan ispa dirumah.
Respon verbal
Keluarga memutuskan untuk merawat anggota dengan ISPA
Respon verbal
Menyebutkan 3 dari 5 pencegahan ISPA. - Jauhkan anak dari penderita batuk - Imunisasi lengkap - Berikan
reinforcement positif atas jawaban keluarga yang tepat. - Diskusikan kembali dengan keluarga keinginan untuk merawat anggota keluarga dengan ISPA - Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga merawat anggota keluarga dengan ISPA
- Diskusikan dengan keluarga tentang pencegahan ISPA - Motivasi keluarga untuk menyebutkan pencegahan ISPA - Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga.
25
TUJUAN NO
EVALUASI
DX. KEP.
INTERVENSI TUPAN
TUPEN
- Melakukan
KRITERIA
Psikomotor
kompres hangat atau dingin
- Membuat obat tradisional meringankan
Psikomotor
STANDAR
makanan bergizi tiap hari - Berikan ASI sampai usia 2 thn - Jagalah kebersihan tubuh,maka nan, lingkungan dan beri madu jeruk nipis. - Jika hidung tersumbat bersihkan dengan saputangan bersih,tisu atau lidi kapas. Keluarga dapat mendemontrasi kan cara melakukan kompres hangat atau dingin.
Keluarga dapat mendemontrasi kan cara membuat obat
- Demontrasikan kepada keluarga cara melakukan kompres hangat atau dingin - Beri kesempatan pada keluarga untuk melakukan kompres hangat atau dingin. - Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga. - Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan bila diperlukan.
- Mendemontrasika n pada keluarga cara membuat obat
26
TUJUAN NO
EVALUASI
DX. KEP.
INTERVENSI TUPAN
TUPEN
KRITERIA
batuk pilek.
STANDAR
tradisional jeruk nipis 1 sendok teh, madu/kecap 1 sendok the.
tradisional.
- Berikan kesempatan pada keluarga untuk mrmbuat obat tradisional
- Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga. - Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika anak batuk pilek.
- Membersihkan hidung yang tersumbat karena pilek
Psikomotor
Keluarga dapat mendemontrasi kan cara membersian hidung yang tersumbat karena pilek.
- Demontrasikan kepada keluarga cara membersihkan hidung yang tersumbat.
- Beri kesempatan keluarga untuk mencoba.
- Beri reinforcement positif atas usaha yang dilakukan keluarga. - Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang diajarkan jika anak batuk pilek. 4.Setelah 1x60 menit kunjungan,
27
TUJUAN NO
EVALUASI
DX. KEP.
INTERVENSI TUPAN
TUPEN
keluarga mampu memodifikasi lingkungan yag dapat mencegah ISPA. Dengan cara : - Menyebutka n cara –cara memodifikas i lingkungan
- Melakukan modifikasi lingkungan yang tepat bagi anak.
KRITERIA
Respon verbal
Respon afektif dan psikomotor
STANDAR
Menyebutkan 2 dari 3 cara memodifikasi lingkungan untuk mencegah ISPA
Pada kunjungan tidak terencana keluarga melakukan tindakan modifikasi lingkungan.
- Jelaskan lingkungan yang dapat mencegah ISPA - Memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan. - Beri reinforcement positif atas jawaban keluarga. - Observasi lingkungan rumah pada kunjungan dengan terncana.
- Diskusikan dengan keluarga hal positif yang sudah dilakukan keluarga.
- Beri reinforcement positif atas upaya yang dilakukan keluarga. 5.Setelah 1x60 menit kunjungan, keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan cara : - Menyebutka
Respon verbal
Manfaat kunjungan kefasilitas
- informasikan mengenai
28
TUJUAN NO
EVALUASI
DX. KEP.
INTERVENSI TUPAN
TUPEN
KRITERIA
n kembali manfaat kunjungan ke fasilitas kesehatan
STANDAR
kesehatan : - mendapatkan pelayanan kesehatan pengobatan ISPA - mendapatkan pendidikan kesehatan tentang ISPA
pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat diperoleh keluarga di klinik/puskesmas.
- Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali hasil diskusi.
- Beri reinforcement positifatas hasil yang dicapainya.
- Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat ISPA
Respon afektif dan psikomotor
- Keluarga
- Memotivasi
membawa kepelayanan kesehatan anggota keluarga dengan ISPA apabila kondisi : sesak napas, napas cepat dan kondisi bertambah parah. - Adanya kartu berobat.
keluarga untuk memanfaatkan fsilitas kesehatan apabila kondisi anak dengan ISPA tidak dapat ditangani dirumah. - Temani keluarga ke klinik/puskesmas bila diperlukan - Berikan pujian atas hasil yang dicapai.
29
F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No
Hari/Tgl/Jam
1.
Senin 15 Oktober 2012 10.00-11.00
Diagnos
Implementasi Keperawatan
a
I
•
Mengucapkan salam
•
Memvalidasi keadaan keluarga
Evaluasi
Paraf
S:
- Keluarga menjawab salam.
•
Mengingatkan kontrak
- Ibu mengatakan anaknya •
Menjalaskan tujuan
TUPEN 1 :
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang pengertian ISPA : inpeksi saluran napas akut yang ditandai dengan batuk pilek.
- Menanyakan kembali pada keluarga tentang pengertian ISPA.
- Mendiskusikan dengan keluarga tentang penyebab ISPA : tertular penderita batuk, imunisasi belum lengkap, kurang gizi, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat.
- Memotivasi keluarga untuk menyebutkan kembali penyebab ISPA.
- Mendorong keluarga untuk mengidentifikasi penyebeb ISPA pada anak.
- Mendiskusikan bersama keluarga mengenai tanda-tanda ISPA yaitu batuk pilek, demam, napas cepat,sesak
masi batuk pilek.
- Ibu menyetujui pertemuan saat ini selama 60 mnt tentang batuk pilek.
- Ibu menyebutkan pengertian ISPA adalah infeksi saluran napas akut yang ditandai dengan batuk pilek.
- Ibu memngatakan penyebab ISPA adalah tertular penderita batuk, imunisasi belum lengkap, kurang gizi, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat.
- Ibu memngatakan penyebab ISPA pada anaknya adalah imunisasi belum lengkap,tertular penderita batuk (karena anaknya suka digendong oleh banyak orang dan keluarga tidak enak untuk melarang walaupun yang
30
napas atau tarikan didnding dada.
menggendong sedang menderita batuk) dan makanan yang kurang bergizi.
- Mendorong keluarga untuk mengidentifikasi tanda-tanda ISPA yang terjadi pada anak
- Membantu keluarga membandingkan apa yang telah dijelaskan dengan kondisi anak.
- Ibu memngatakan tandatanda ISPA adalah batuk pilek,demam,napas cepat dan sesak napas.
- Ibu memngatakan pada anaknya tidak pernah terjadi sesak napas.
- Memotivasi keluarga untuk mengidentifikasi masalah yang timbul pada anak.
- Ibu memngatakan anaknya sering batuk pilek.
- Bersama keluarga menyimpulkan masalah yang dihadapi dalam keluarga.
- Ibu memngatakan setelah dijelaskan jadi menambah ilmu tentang batuk pilek yang terjadi pada anaknya.
- Memberikan reinforcement positif atas usaha yang dilakukan oleh keluarga. O:
- Ibu kooperatif dan aktif saat dijelaskan dan saat diskusi.
- Keluarga mendengarkan penjelasan yang diberikan. A:
- Ibu dapat menyebutkan pengertianpenyebab dan, tanda-tanda ISPA
- Ibu dapat mengidentifikasi penyebab ISPA yang terjadi pada anaknya.
- Ibu dapat menyimpulkan anaknya sering menderita ISPA P:
- Lanjutkan TUPEN 31
berikutnya.
Kamis 18 Oktober 2012 10.00-11.00
TUPEN 2 :
- Menjelaskan kepada keluarga akibat lanjut apabila ispa tidak diobati yaitu gangguan pertumbuhan dan perkembangan bahkan kematian.
- Motivasi kembali keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari ISPA
S:
- Ibu mengatakan akibat ISPA apabila tidak diobati bisa menyebabkan kematian.
- Ibu mengatakan akan merawat anaknya bila batuk pilek sesuai
- Mendiskusikan kembali dengan keluarga tentang keinginan keluarga untuk merawat anggota keluarga dengan ISPA.
dengan anjuran dan merasa kasihan bila anaknya batuk pilek serta rewel.
- Memberikan reinforcement positif atas jawaban keluarga dan keputusan untuk merawat keluarga dengan ISPA
O:
- Keluarga antusias mendengarkan penjelasan yang diberikan.
- Ibu kooperatif dan aktif saat diskusi. A:
- Ibu dapat menyebutkan akibat ISPA bila tidak segera diobati.
- Ibu memutuskan untuk merawat anak bila batuk pilek bersama keluarga.
32
P:
- Lanjutkan TUPEN berikutnya.
Sabtu 20 Oktober 2012 10.00-11.00
TUPEN 3 :
- Mendiskusikan dengn keluarga tentang pencegahan ISPA : jauhkan anak dari penderita batuk, imunisas lengkap, berikan makanan bergizi tiap hari, berikan ASI sampai usia 2 thn dan jaga kebersihan lingkungan, makanan dan tubuh.
- Motivasi keluarga untuk menebutkan kembali pencegahan ISPA.
- Menjelaskan cara perawatan ISPA yaitu jika panas berikan obat penurun panas sesuai dengan resep dokter / berikan kompres hangat, jika batuk berikan obat tradisional campuran madu jeruk nipis dengan perbandingan 1:1, jika hidung tersumbat bersihkan lubang hidung dengan kain bersih, selama anak dirawat dirumah tetap berikan ASI dan makan sedikit tapi sering, minum lebih banyak dari biasanya, jangan pakai selimut selama anak masih panas, awasi penyakit tambahan seperti sesak napas, membawa anak ke klinik/puskesmas jika ambah parah.
- Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali cara perawatan ISPA dirumah.
- Memberikan reinforcement positif atas kemampuan
S:
- Ibu mengatakan cara mencegah ISPA yaitu dengan menjauhkan anak dari penderita batuk, imunisasi harus lengkap, ASI tetap diberikan,makanan yang bergizi dan lingkungan rumah harus bersih.
- Ibu mengatakan akan mencoba menjauhkan anak dari penderita batuk.
- Ibu mengatakan cara perawatan ISPA dirumah apabila anank demam dengan cara pemberian obat penurun panas sesuai resep dokter atau dengan kompres dingin.
- Ibu mengatakan bila anak batuk nbisa diberikan madu jeruk nipis dengan perbandingan 1:1.
- Ibu mengatakan jika anak pilek bersihkan hidung dengan kain bersih atau tisu.
- Ibu mengatakan selama anak dirawat dirumah ASI tetap diberikan, makan sedikit tapi sering, minum banyak, jangan memakai selimut
33
keluarga menjelaskan cara pencegahan dan perawatan ISPA dirumah.
bila anak panas.
- Ibu mengatakan akan membawa anaknya ke klinikatau puskesmas bila sesak atau tidak mau makan atau minum. O:
- Ibu terlihat mendengarkan saat dijelaskan tentang pencegahan dan perawatan anak dengan ISPA. A:
- Keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan ISPA.
- Keluarga mampu menjelaskan cara pencegahan ISPA. P:
- Lanjutkan TUPEN berikutnya. Senin 22 Oktober 2012 10.00-11.00
TUPEN 3:
- Mendemontrasikan cara
S:
- Ibu mengatakan pernah
membuat obat tradisional.
memberikan obat tradisional pada anak pertamanya namun ibu lupa perbandingan antara madu dan jeruk nipis.
- Memberikan kesempatan pada keluarga untuk mencoba membuat obat tradisional madu jeruk nipis dengan perbandingan 1:1.
- Memberikan reinforcement
- Ibu mengatakan akan memberikan obat tradisional apabila anaknya batuk.
positif atas usaha yang dilakukan oleh keluarga.
- Memastikan keluarga melakukan tindakan yang diajarkan jika ada anggota keluarga yang batuk pilek.
O:
- Ibu mendemontrasikan cara membuat obat tradisional pelega
34
tenggorokan. A:
- Ibu mampu mendemontrasikan cara pembuatan obat tradisional pelega tenggorokan dengan baik. P:
- Ingatkan kembali hal-hal yang telah didiskusikan.
- Motivasi keluarga untuk terus melakukan dalam merawat anak dengan ISPA Kamis 25 Oktober 2012 10.00-11.00
TUPEN 3 :
- Memberikan kesempatan pada keluarga untuk melakukan kompres hangat.
S:
- Ibu mengatakan kompres hangat diberikan bila anak demam.
- Memberikan kesempatan pada keluarga untuk membersihkan hidung yang tersumbat.
- Memberikan pujian atas usaha
- Ibu mengatakan sudah membersihkan hidung anak dengan kain bersih bila tersumbat.
yang dilakukan oleh keluarga. TUPEN 4 :
- Memberikan pujian tas usaha keluarga memberikan lingkungan yang bersih, jendela dan pintu yang dibuka,sirkulasi udar lancer, sinar masuk rumah dan tidak berbau. TUPEN 5 : Memberikan pujian atas kemampuan keluarga penyebutkan manfaat ke pelayanan kesehatan.
- Ibu mengatakan akan melakukan anjuran perawat.
- Ibu mengatakan mulai kemaren tiap pagi rumah dibersihkan jendela dan pintu dibuka agar udara jadi lancer.
- Ibu mengatakn sudah memperingati suami agar tidak merokok didalam rumah.
- Ibu mengatakan jika kondisi anak tambah parah akan segera dibawa ke puskesmas
35
agar mendapatkan obat dan penjelasan yang benar untuk perawatan dirumah.
O:
- Ibu dapat melakukan kompres hangat dan membersihkan lubang hidung yang tersumbat sesuai dengan anjuran.
- Lingkungan rumah terlihat bersih pintu dan jendela dibuka.
- Ibu mampu menjelaskan manfaat ke pelayanan kesehatan.
- Ibu terlihat sangat kooperatif saat dilakukan kunjungan. A:
- Ibu dapat melakukan kompres hangat dan membersihkan lubang hidung yang tersumbat.
- Lingkungan rumah bersih. P:
- Observasi lingkungan saat kunjungan tidak terencana.
- Ingatkan cara perawatan bila anak menderita ISPA.
- Observasi kondisi anak setiap kali kunjungan.
36