BAB I PENDAHULUAN
A. LAT LATAR BELA BELAKAN KANG G
Kelo Kelomp mpok ok Rema Remaja ja yaitu aitu pend pendud uduk uk dalam dalam renta rentang ng usia usia 10-1 10-19 9 tahun tahun.. Data Data demografi menunjukkan bahwa remaja secara keseluruhan merupakan populasi terbesar terbesar sekitar seperlima penduduk penduduk di dunia dunia adalah remaja dan sekitar sekitar 900 juta berada di !egara berkembang bahkan di wilayah "sia #asifik dimana penduduknya penduduknya merupakan $0% dari penduduk dunia seperlimanya adalah remaja &'oetjiningsih (00)* sedangkan di +ndonesia menurut ,iro #usat 'tatistik &1999* kelompok remaja sekitar ((% yang terdiri dari 09% remaja laki-laki dan )91% remaja perempuan &!ancy & !ancy (00(*.
asa asa remaja remaja merupa merupakan kan masa masa pertum pertumbuh buhan an dalam dalam berbag berbagai ai hal hal baik baik mental mental emosional social dan fisik. #erubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja menyebabkan perubahan dalam perilaku konsumsi. Remaja yang masih dalam proses mencari identitas diri seringkali mudah tergiur oleh modernisasi dan teknologi. /al ini karena remaja paling cepat dan efektif dalam penyerapan gaya hidup konsumtif baik dalam kebutuhan primer maupun se kunder &'uharto*.
'alah satu masalah yang sering ditemukan pada remaja terutama remaja putri adalah anemia defisiensi e. /al ini sebagai akibat bahwa remaja putri setiap bulan mengalami haid yang tidak diimbangi dengan asupan gii yang cukup. "nem "nemia ia
akan akan
meng mengak akib ibat atka kan n
selsel-se sell
tuub tuubuh uh
keku kekura rang ngan an
oksi oksige gen n
yang ang
mengakibatkan fungsi jaringan2organ tidak optimal termasuk otak &3uyton 1999*.
1
enurut 'ur4ei Kesehatan Rumah 5angga &'KR5* tahun 199 anemia 61 % terja terjadi di pada pada kelo kelomp mpok ok 10-1 10-1) ) tahu tahun n dan dan )7 % pada pada kelo kelomp mpok ok 1-) 1-)) ) tahu tahun n &termasuk remaja*. Di 8awa ,arat dijelaskan bahwa pre4alensi anemia gii 61 % terjadi pada wanita hamil $9 % pada balita sedangkan pada remaja sekitar 0 : )0 % &Dinke &Dinkess 8abar 8abar (00)*. (00)*. Di Kota Kota Depok Depok dilapo dilaporka rkan n bahwa bahwa dari dari sepuluh sepuluh kelompok penyakit yang ditemukan di sekolah se Kota Depok pada ';5"2" anemia anemia merupa merupakan kan penya penyakit kit tertin tertinggi ggi &)) &)) %* namun namun demiki demikian an masalah masalah ini belum ditangani mengingat program penanganan masalah gii masih terfokus pada bayi balita dan ibu hamil.
"nemia dipengaruhi dipengaruhi secara langsung oleh konsumsi makanan seharihari yang kurang mengandung at besi selain faktor infeksi sebagai pemicunya. "nemia dapat terjadi pula karena peningkatan kebutuhan pada tubuh seseorang seperti seperti pada pada saat menstru menstruasi asi kehami kehamilan lan melahi melahirka rkan n sementa sementara ra at gii gii yang yang masuk sedikit. 'ecara umum konsumsi makanan berkait dengan status gii. ,ila makanan yang dikonsumsi mempunyai nilai gii yang baik maka status gii juga baik sebaliknya bila makanan yang dikonsumsi kurang nilai giinya maka dapat menyebabkan kekurangan gii. 'elain itu perilaku konsumsi makanan seseorang dipengaruh dipengaruhii oleh faktor intrinsik intrinsik yaitu usia jenis kelamin kelamin dan keyakinan keyakinan serta faktor ekstrinsik yaitu tingkat ekonomi pendidikan pengalaman iklan tempat tinggal lingkungan sosial dan kebudayaan &'uharto*
Kekurangan gii pada akhirnya akan menurunkan kapasitas belajar pada anak dan produkti4itas kerja pada orang dewasa atau menurunkan kualitas sumber daya manu manusi siaa
&Dep &Depke kess
R+ R+
(00 (00*. *. Data Data dari dari Dire Direkt ktor orat at Kese Keseha hata tan n
kelu keluar arg ga
menunjukkan bahwa )0% penyebab kematian ibu adalah perdarahan dan telah diketahui bahwa anwmia menjadi faktor resiko terjadinya perdarahan tersebut. /aasil sur4ei kesehatan nasional tahun (001 pre4alensi anemia pada ibu hamil (
sebesar )(%. 8ika dilihat dari siklusnya ibu hamil yang menderita anemia dapat diakibatkan karena anemia yang telah dideritanya sejak masih remaja. 'ehingga memerlukan upaya perbaikan sejak dini yang akan membawa dampak posistif daripada inter4ensi yang dilakukan terlambat. asalah kesehatan remaja secara umum disebabkan oleh< kurang pengetahuan sikap dan keterampilan remaja akibat kurangnya penyampaian informasi kurang kepedulian orang tua masyarakat dan pemerintah terhadap kesehatan remaja serta belum optimalnya pelayanan kesehatan remaja.
Kualitas remaja sebagai generasi penerus ditentukan oleh berbagai upaya yang dilakukan agar masa remaja dapat dilewati dengan baik. #emahaman yang baik tentang
remaja
baik
dalam
upaya
pencegahan
maupun
dalam
upaya
penanggulangan menjadi sangat penting untuk remaja sendiri keluarga dan masyarakat termasuk para ahli yang mencurahkan perhatiannya terhadap remaja &'oetjiningsih (00)*. #erhatian pada kelompok umur ini sangat penting karena kualitas generasi penerus ditentukan oleh berbagai upaya yang dilakukan agar masa remaja dapat dilewati dengan baik &arhaeni (00)*.
Keperawatan komunitas sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan memiliki peranan strategis dalam meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya remaja dalam melaksanakan upaya-upaya kesehatan untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi. =paya-upaya kesehatan dalam keperawatan komunitas lebih difokuskan pada aspek promotif dan pre4entif untuk meningkatkan kemandirian remaja dalam memelihara kesehatannya. Keperawatan komunitas memperlakukan agregat remaja sebagai mitra kerja dalam berbagai upaya yang menunjang
kesehatan oleh karena itu pelayanan keperawatan komunitas dikelola berdasarkan sumber-sumber yang ada di masyarakat.
odel yang akan dikembangkan dalam asuhan keperawatan komunitas pada aggregat lanjut usia dengan penyakit gastritis adalah model Community as Partner. odel ini berfokus pada filosofi primary health care yang menjadi landasannya. odel community as partner model didasarkan pada pendekatan secara total untuk melihat suatu masalah dan model ini mendemonstrasikan persamaan hubungan perawat dengan kelompok. Dalam model community as partner ada dua faktor sentral yang menjadi fokus yaitu pertama fokus pada komunitas sebagai mitra &ditandai dengan roda pengkajian komunitas di bagian atas dan menyatunya masyarakat sebagai intinya< dan kedua penerapan proses keperawatan dalam penanggulangan masalah yang ada di komunitas.
elihat fenomena diatas maka upaya mengatasi masalah kesehatan remaja khususnya masalah anemia diperlukan upaya pemberdayaan masyarakat dengan baik. Depkes R+ &(00(* mengemukakan bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan upaya memfasilitasi agar masyarakat mengenal masalah yang dihadapi
merencanakan
dan
melakukan
upaya
pemecahannya
dengan
memanfaatkan potensi setempat. =paya kesehatan dengan memberdayakan masyarakat merupakan ciri pelayan keperwatan komunitas khususnya dalam rangka mewujudkan remaja yang sehat bebas anemia memiliki kapasitas belajar yang optimal dan pada akhirnya mereka mandiri.
)
B. TUJUAN 1. Tujuan Umum :
emberikan gambaran praktek asuhan keperawatan komunitas pada agregat remaja putri dengan masalah risiko anemia melalui pendekatan model community as partner di Kelurahan #ancoran as Depok.
2. Tujuan Khusus :
a. enguraikan hasil pengkajian pada aggregate remaja putri dengan risiko anemia di Kelurahan #ancoran as Depok. b. erumuskan masalah
keperawatan pada aggregat remaja putri dengan
risiko anemia di Kelurahan #ancoran as Depok. c. engidentifikasi rencana tindakan keperawatan pada agregat remaja putri dengan risiko anemia di Kelurahan #ancoran as Depok.
C. SISTEMATIKA PENULISAN
;aporan ini terdiri dari beberapa bagian yaitu> ,ab + #endahuluan yang berisikan latar belakang tujuan dan sistematika penulisan. ,ab ++ 5injuan teoritis yang meliputi definisi aggregate konsep odel Community as Partner dan anemia. ,ab +++ #elaksanaan asuhan keperawatan yang merupakan hasil penerapan odel Community as Partner pada agregat remaja putri dengan risikoanemia di Kelurahan #ancoran as Kota Depok yang terdiri dari pengkajian diagnosa keperawatan rencana inter4ensi serta implementasi dan e4aluasi. ,ab +? #embahasan yang akan menjelaskan kesenjangan yang ditemukan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada agregat remaja putrid dengan risiko anemia di Kelurahan #ancoran as serta pemecahan masalahnya. ,ab ? #enutup yang
berisikan kesimpulan dan saran-saran terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan pada agregat remaja putrid dengan risiko anemia.
$
,AB II ASUHAN KEPERAWATAN
A.
PENGKAJIAN
#enerapan model Commmunity as Partner dalam pengkajian populasi2aggregat remaja dengan resiko anemia > 1. In! K"mun!as
a. Demografi dan 'ejarah 'ejarah terbentuknya komunitas sejarah
tentang riwayat daerah yang
berhubungan dengan kejadian anemia pada remaja. 8umlah populasi khususnya remaja dengan karakteristik umurnya dan jenis kelamin. etoda yang digunakan dalam mencari data ini adalah literatur re4iew dari laporan #uskesmas dan Kelurahan. b. 'tatistik #enting "ngka kesakitan > meliputi jumlah remaja dengan anemia. etoda yang digunakan dalam mencari data ini adalah literatur re4iew dari laporan #uskesmas. c. @tnisitas 1* Kegiatan di kelompok masyarakat dan remaja sesuai dengan budaya yang dianut apakah berpengaruh terhadap kejadian anemia seperti kebiasaan memasak pola makan menu makan. (* 3aya hidup kelompok masyarakat terutama dalam pola makan pola pemanfaatan layanan kesehatan pola penggunaan obat dan at. 'umber data dari keluarga yang mempunyai remaja dengan menggunakan metoda kuisioner. d. !ilai-nilai dan Kepercayaan
6
"gama nilai dan kepercayaan yang dianut oleh keluarga terkait nutrisi meliputi pantangan makanan dan keyakinan pada makanan warisan budaya2pola kebiasaan pengaruh modernisasi pada gaya hidup terutama pola makan. 'umber dari remaja dengan metoda kuisioner.
2. Su# S!s$m
a. ;ingkungan fisik /al-hal yang dikaji meliputi keadaan atau kondisi rumah kebersihan dan pemanfaatan lahan pekarangan sebagai sumber pemenuhan nutrisi adanya warung atau toko tempat menjual makanan dan sayuran adanya peternakan atau kolam ikan untuk pemenuhan nutrisi. 'umber data dari orangtua dan lingkungan dengan menggunakan metode Winshild Survey. b. #elayanan 'osial dan Kesehatan 1* asilitas pelayanan kesehatan baik didalam maupun diluar komuniti> •
Rumah sakit
•
#raktik dokter bidan perawat
•
#uskesmas termasuk program kesehatan yang ada
(* #elayanan kesehatan khusus bagi remaja & #K#R * . asilitas pelayanan social baik didalam maupun diluar communiti > •
Aounseling support ser4ices
•
#elayanan khusus & social worker *
Caaan :
Dari kedua tempat pelayanan tersebut aspek : aspek 2 data : data yang perlu dikumpulkan adalah sebagai berikut > •
#elayananya & waktu ongkos rencana kerja *
•
'umber daya & tenaga tempat dana B perencanaan * 7
•
Karakteristik pemakai & penyebaran geografi gaya hidup sarana 5ransportasi
•
Kecukupan dan keterjangkauan oleh pemakai dan pemberian pelayanan
•
Kebutuhan pelayanan seperti deteksi dini konsultasi pengobatan
c. @konomi 1* Karakteristik pendapatan keluarga 2 rumah tangga •
Rata : rata pendapatan keluarga 2 rumah tangga
(* Karakteristik pekerjaan 'umber data dari responden melalui metode kuisioner. d. 5ransportasi dan keamanan2keselamatan /al yang dikaji meliputi transportasi mencapai fasilitas kesehatan kemudahan mencapai akses kesehatan kemudahan mendapat sumber makanan. Keamanan makanan akses terhadap bahan makanan. 'umber data dari responden metode yang digunakan adalah kuisioner dan Cinshield 'ur4ey. e. #olitik dan #emerintah "pakah masyarakat terlibat dalam pembuatan keputusan dalam mengatasi masalah penyusunan program di masyarakat khususnya dalam penanganan anemia pada remaja "dakah bantuan dari pemerintah atau swasta dalam mengatasi masalah anemia2masalah gii contohnya program beras miskin. 'umber data dari tokoh masyarakat dan #uskesmas melalui metode wawancara. f. Komunikasi edia komunikasi apa yang digunakan remaja dalam berkomunikasi dengan keluarga dan teman sebayanya pola komunikasi yang diterapkan. 'umber data dari responden menggunakan metode kuisioner.
9
g. #endidikan 'arana pendidikan yang ada di wilayah kegiatan penyuluhan bagi remaja terkait masalah anemia. 'umber data dari remaja dan komunitas melalui metode winshield sur4ey dan kuisioner. h. Rekreasi •
Dimana tempat remaja berkumpul
•
"pa saja bentuk rekreasi utama remaja
•
asilitas untuk rekreasi apa yang anda lihat "pakah bisa membantu dalam pemenuhan nutrisi remaja
'umber data dari remaja dengan metode kuesioner dan melalui Cinshield 'ur4ey.
%. P$&s$'s! P$n(u(u) •
,agaiamana persepsi masyarakat tentang anemia pada remaja
•
,agaiamana persepsi remaja tentang anemia
•
asalah-masalah &5anyakan beberapa orang dari kelompok berbeda misalnya tokoh masyarakat kader kesehatan tokoh formal #KK dan ibu rumah tangga * tentang program penanggulangan masalah gii yang dijalankan hambatan keuntungan dan kerugiannya.
DATA HASIL SUR*E+ DATA INTI a. Daa D$m",&a-!
5abel 1. Distribusi rekwensi Remaja ,erdasarkan =sia di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as Kecamatan #ancoran as Kota Depok. Ektober (007 &nF)* N USIA 1 10 : 1 5ahun ( 1) : 1$ 5ahun
JUMLAH 16 ($
10
PERSENTASE 9% $0%
8=;"/ 'umber > 'ur4ey ahasiswa 5ahun (007
)
100%
"nalisa > 5abel diatas menunjukkan bahwa remaja putri di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as terbanyak pada usia antara 1)-1$ tahun sebesar $0%. #ada usia ini remaja telah mengalami menstruasi mempunyai kecenderungan melakukan diet agar berat badannya ideal sehingga memerlukan pemantauan agar tidak mengalami anemia akibat pola nutrisi yang tidak tepat. 5abel (. Distribusi rekwensi Remaja ,erdasarkan #ekerjaan Erang 5ua di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as Kecamatan #ancoran as Kota Depok. Ektober (007 &nF)* N 1 ( ) $ 6
PEKERJAAN Ciraswasta Dagang ,uruh &,angunan* ,uruh &Rumah 5angga* 'opir Karyawan 'wasta #!' 8=;"/ 'umber > 'ur4ey ahasiswa 5ahun (007
JUMLAH 1) ) 1( ( 1 )
PERSENTASE (% 9% (69% 11$% )6% 11$% (% 100%
"nalisa > 5abel diatas menunjukkan jenis pekerjaan terbanyak orang tua remaja yaitu wiraswasta. Dari pekerjaan ini dapat mempengaruhi pada penghasilan keluraga dalam memenuhi kebutuhan keluarga terutama penyediaan bahan makanan yang bergii.
#. P"/a Nu&!s!
5abel . Distribusi rekwensi Remaja ,erdasarkan +5 &+ndek asa 5ubuh* di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as Kecamatan #ancoran as Kota Depok. Ektober (007 &nF)* N IMT 1 Kurang ( !ormal ;ebih 8=;"/ 'umber > 'ur4ey ahasiswa 5ahun (007
11
JUMLAH (( (0 1 )
PERSENTASE 1(% )$% (% 100%
"nalisa > 5abel diatas menunjukkan masih banyak remaja yang memiliki +5 yang kurang yaitu sebesar &1(%*. /al ini dapat disebabkan oleh pola makan dan asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhannya. Kekurangan asupan makanan &at gii* ini dapat menyebabkan meningkatnya risiko anemia pada remaja.
5abel ). Distribusi rekwensi Remaja ,erdasarkan #engetahuan 5entang 3ii di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as Kecamatan #ancoran as Kota Depok. Ektober (007 &nF)* N PENGETAHUAN 1 ,aik ( Aukup Kurang 8=;"/ 'umber > 'ur4ey ahasiswa 5ahun (007
JUMLAH ( 1$ ) )
PERSENTASE )% 6(% 9% 100%
"nalisa > 5abel diatas menunjukkan bahwa pengetahuan remaja tentang gii sudah baik sebesar )%. 5etapi masih ada pengetahuan remaja yang masih kurang 9%. #engetahuan remaja tentang gii ini dapat mempengaruhi perilaku mereka dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
5abel . Distribusi rekwensi Remaja ,erdasarkan rekuensi akan di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as Kecamatan #ancoran as Kota Depok. Ektober (007 &nF)* N 1 ( )
0REKWENSI MAKAN 'atu Kali Dua Kali 5iga kali @mpat kali 8=;"/ 'umber > 'ur4ey ahasiswa 5ahun (007
JUMLAH 1 1( (6 )
PERSENTASE (% (69% $(7% 6% 100%
"nalisa > 5abel diatas menunjukkan frekwensi makan remaja sudah baik yaitu $(7% sebanyak tiga kali. 5etapi masih ada remaja &(%* memiliki kebiasaan makan dalam satu hari hanya satu kali. /al ini akan mempengaruhi pada tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi sehingga beresiko terjadinya anemia.
1(
5abel $. Distribusi rekwensi Remaja ,erdasarkan Kelengkapan 8enis akanan di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as Kecamatan #ancoran as Kota Depok. Ektober (007 &nF)* N JENIS MAKANAN 1 ;engkap ( 5idak ;engkap 8=;"/ 'umber > 'ur4ey ahasiswa 5ahun (007
JUMLAH 1) (9 )
PERSENTASE ($% $6)% 100%
"nalisa > 5abel diatas menunjukkan sebagian besar $6)% remaja makan dengan jenis makanan yang tidak lengkap. Calaupun dalam tabel menunjukkan frekuensi makan yang baik remaja akan beresiko anemia apabila makanan yang dikonsumsi jenisnya tidak lengkap remaja lebih banyak makan sesuai dengan keinginan mereka seperti makan mie instan bakso serta remaja kebanyakan tidak menyukai sayuran.
5abel 6. Distribusi rekwensi Remaja ,erdasarkan Kebiasaan 'arapan #agi di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as Kecamatan #ancoran as Kota Depok. Ektober (007 &nF)* N SARAPAN PAGI 1 'arapan ( 5idak 'arapan 8=;"/ 'umber > 'ur4ey ahasiswa 5ahun (007
JUMLAH ( 11 )
PERSENTASE 6))% ($% 100%
5abel 7. Distribusi rekwensi Remaja ,erdasarkan "lasan 5idak 'arapan #agi di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as Kecamatan #ancoran as Kota Depok. Ektober (007 &nF)*
N ALASAN 1 5akut 3emuk ( alas 5idak Keburu 8=;"/ 'umber > 'ur4ey ahasiswa 5ahun (007
1
JUMLAH 11
PERSENTASE (6% )% (6% 100%
"nalisa > 5abel diatas menunjukkan masih ada remaja yang tidak memiliki kebiasaan sarapan pagi yaitu sebesar &($%*. "dapun yang menjadi alasan tidak sarapan pagi kebanyakan karena malas dan yang lainnya karena takut gemuk serta tidak keburu. Kebiasaan tidak sarapan pagi ini dapat menjadi factor resiko terjadinya anemia pada remaja karena tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi. /al ini akan berdampak pula pada berkurangnya konsentrasi belajar saat di sekolah. 'arapan pagi merupakan salah satu indikator dari keluarga sadar gii. 'elain itu dalam #edoman =mum 3ii 'eimbang =3'* sarapan pagi menjadi penting karena berkaitan dengan produkti4itas kerja. ,agi pelajar sarapan pagi membantu konsentrasi belajar.
5abel 9. Distribusi rekwensi Remaja ,erdasarkan akanan Gang #aling 5idak Disukai di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as Kecamatan #ancoran as Kota Depok. Ektober (007 &nF)* N MAKANAN 1 Daging ( 'ayuran ,uah-buahan 8=;"/ 'umber > 'ur4ey ahasiswa 5ahun (007
JUMLAH 1) (6 ( )
PERSENTASE ($% $(7% )6% 100%
"nalisa > 5abel diatas menunjukkan sebagian besar remaja tidak menyukai sayuran &$(7%*. /al ini dapat meningkatkan resiko terjadinya anemia pada remaja karena kurangnya asupan nutrisi khususnya at besi yang banyak terkandung dalam sayuran. . P"/a P$na)!
5abel 10. Distribusi rekwensi Remaja ,erdasarkan Riwayat #ernah 'akit &$ ,ulan 5erakhir* di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as Kecamatan #ancoran as Kota Depok. Ektober (007 &nF)* N PERNAH SAKIT 1 Ga ( 5idak 8=;"/ 'umber > 'ur4ey ahasiswa 5ahun (007
1)
JUMLAH 1 0 )
PERSENTASE 0(% $97% 100%
5abel 11. Distribusi rekwensi Remaja ,erdasarkan #enyakit &$ ,ulan 5erakhir* di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as Kecamatan #ancoran as Kota Depok. Ektober (007 &nF)* N PEN+AKIT JUMLAH PERSENTASE 1 Demam ,erdarah ( 1)% ( 5ypoid ( 1)% #using ) 07% ) Demam ( 1)% ,atuk #ilek (1% 8=;"/ 1 100% 'umber > 'ur4ey ahasiswa 5ahun (007 "nalisa > 5abel 10 dan 11 diatas menunjukkan dari 1 remaja yang pernah sakit dalam $ bulan terakhir Kebanyakan penyakit yang dideritanya yaitu pusing sebesar 07%. /al ini dapat disebabkan oleh kurangnya suplai oksigen akibat pola makan dan asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhannya. Dalam kondisi tersebut dapat mengarah pada terjadinya anemia.
5abel 1(. Distribusi rekwensi Remaja ,erdasarkan 3ejala Gang 'ering Dirasakan di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as Kecamatan #ancoran as Kota Depok. Ektober (007 &nF)* N GEJALA 1 5idak !afsu akan ( ;emah letih lesu 5idak merasakan gejala 8=;"/ 'umber > 'ur4ey ahasiswa 5ahun (007
JUMLAH 1 17 ( )
PERSENTASE 0(% )19% )6% 100%
"nalisa > 5abel diatas memberikan gambaran bahwa banyak remaja yang telah menunjukkan salah satu tanda anemia sebesar &)19%*. /al ini meningkatkan resiko terjadinya anemia pada remaja sehingga memerlukan perhatian untuk segera ditangani.
5abel 1. Distribusi frekwensi remaja ,erdasarkan 'uplemen e saat enstruasi di RC 1 dan 1) Kelurahan #ancoran as Kecamatan #ancoran as Kota Depok. Ektober (007 &nF)* N 1 Ga
SUPLEMEN 0$
JUMLAH 0
1
PERSENTASE
(
5idak
8=;"/ 'umber > 'ur4ey ahasiswa 5ahun (007
) )
100% 100%
"nalisa > 5abel diatas menunjukkan bahwa semua remaja tidak mengkonsumsi e saat menstruasi. 'uplemen e ini penting untuk dikonsumsi untuk meningkatkan kadar /b dalam darah sebagai pengganti yang keluar pada saat menstruasi apabila tidak dapat menjadi faktor penyebab terjadinya anemia pada remaja.
DATA SUBSISTEM LINGKUNGAN 0ISIK
;ingkungan perkampungan dekat dengan stasiun dengan dataran tinggi dan rendah dengan jalan setapak yang terbuat dari semen. ;ingkungan masih ada tanah lapang dan pekarangan sawah dan pemancingan. 5ampak wilayah ada sumber yang bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan gii masyarakat jika fungsinya dioptimalkan. Cilayah kelurahan #ancoran as perkampungan yang tidak padat penduduk dengan bentuk rumah petak dengan kondisi 4entilasi yang kurang. Daerah terbuka terdapat tempat olah raga sepak bola mini2bola 4oli dan terdapat empang yang tidak dimanfaatkan serta didapatkan area hijau.
TRANSPRTASI
5ransportasi yang digunakan dalam wilayah kelurahan #ancoran as dengan menggunakan ojek2motor becak dan kendaran umum sedangkan untuk tujuan keluar daerah dapat dengan mudah dijangkau karena dekat dengan stasiun kereta dan terminal.
PELA+ANAN KESEHATAN DAN SSIAL
1$
5erdapat praktek dokter yang biasa dimanfaatkan masyarakat apabila mereka sakit selain ke #uskesmas #ancoran as yang jaraknya agak jauh. ,elum ada kegiatan masyarakat dalam rangka memperhatikan dan meningkatkan kesehatan remaja.
PLITIK DAN PEMERINTAHAN
#erhatian dari pemerintah pada kesehatan remaja belum tampak prioritas program yang ada masih terfokus pada kesehatan balita dan ibu hamil. REKREASI
#emanfatan waktu luang remaja lebih banyak mengobrol dengan temannya. Calaupun di wilayahnya sudah ada fasilitas untuk olahraga tetapi tidak dimanfaatkan oleh mereka.
B. DIAGNSA KEPERAWATAN KMUNITAS
,erdasarkan hasil pengkajian muncul diagnosa keperawatan yang terkait dengan masalah risiko anemia pada agregat remaja putri. ,erikut adalah diagnosa keperawatan beserta data yang menunjang diagnosa keperawatan yang muncul>
Daa 0")us Su&3$! > 1. +5 > 1(% kurang (. #engetahuan remaja tentang gii > 6(% cukup dan 9% masih kurang
.
Masa/ah K$mun,)!nan P$n$#a# Risiko gangguan 1. #ola makan yang oksigenasi> perfusi tidak tepat jaringan pada kelompok (. "supan nutrisi remaja putri di kelurahan yang kurang #ancoran as khususnya terutama at besi di RC 1 dan 1)
#ola makan rekuensi makan> ( % satu kali Kelengkapan jenis makanan> $6)% tidak lengkap Kebiasaan sarapan> ($% tidak sarapan pagi 16
'uplemen e saat menstruasi> 100% tidak mengkonsumsi e saat enstruasi akanan yg tidak disukai> $(7% sayuran ).
#ola penyakit 3ejala yg sering dirasakan> )19% lemah letih lesu dan 07% pusing
C. PERENCANAAN
5ahap awal yang ditempuh dalam perencanaan program adalah melakukan lokakarya mini dengan masyarakat dimana hasil pengkajian dan analisis data dipaparkan di masyarakat guna mendapat tanggapan dan usulan inter4ensi untuk mengatasi masalah yang berasal dari masyarakat sendiri. /al ini dilakukan supaya masyarakat sadar akan permasalahan yang ada di wilayahnya dan tergugah untuk mengatasinya secara mandiri oleh masyarakat.
#ada pelaksanaan inter4ensi keperawatan untuk mengatasi masalah risiko anemia di Kelurahan pancoran as ini perawat komunitas melakukan berbagai strategi inter4ensi keperawatan komunitas yaitu partnership proses kelompok pendidikan kesehatan dan empowering serta inter4ensi asuhan keperawatan yang profesional.
a4 P&"s$s )$/"m'")
#roses kelompok adalah suatu bentuk inter4ensi keperawatan komunitas yang dilakukan bersamaan dengan masyarakat melalui pembentukan peer atau sosial support berdasar kondisi dan kebutuhan masyarakat &'tanhope B
17
;ancaster (00)< /itchock 'chuber B 5homas 1999*. #erawat komunitas dapat membentuk kelompok baru atau bekerja sama dengan kelompok yang telah ada &'tanhope B ;ancaster (00(*. #roses kelompok ini ditempuh dengan membentuk kelompok remaja yang memiliki permasalahan yang sama yaitu risiko anemia dengan harapan adanya kelompok dari-oleh-untuk masyarakat yang memperhatikan kesehatan remaja di wilayahnya sehingga dapat secara mandiri mengatasi masalah yang muncul pada populasi tersebut. 'ebagai suatu inter4ensi kelompok bisa menjadi cost efficient treatment dengan hasil terapeutik yang positif &'nyder B ;indHuist (00(*. 'trategi inter4ensi dengan proses kelompok dapat memberikan pengaruh yang positif meliputi < 1* membangun harapan ketika anggota kelompok menyadari bahwa ada orang lain yang telah menghadapi atau berhasil menyelesaikan masalah yang sama< (* uni4ersalitas dengan menyadari bahwa dirinya tidak sendiri menghadapi masalah yang sama< * berbagi informasi< )* altruieme dan saling membantu< * koreksi berantai atau berurutan hubungan yang paralel terjadi dalam kelompok dan dalam keluarga< $* pengembangan tekhnik sosialisasi< 6* perilaku imitatif dari pemimpin kelompok< 7* chatarsis ketika anggota belajar untuk mengekspresikan perasaan secara tepat< 9* faktor faktor eksistensial ketika anggota kelompok menyadari bahwa hidup kadang tidak adil dan setiap orang harus bertanggung jawab terhadap cara hidup yang telah ditempuh &Galom 197 dalam /itchcock 'chubert B 5homas 1999*.
#4 P$n(!(!)an )$s$haan
#endidikan kesehatan adalah suatu kegiatan dalam rangka upaya promotif dan pre4entif dengan melakukan penyebaran informasi dan meningkatkan moti4asi masyarakat untuk berperilaku sehat &'tanhope B ;ancaster (00)*. 'ecara 19
umum pendidikan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi ketidakmampuan dan merupakan upaya untuk mengaktualisasikan potensi kesehatan dari indi4idu keluarga komunitas dan masyarakat &!ies B c@wen (001*. #endidikan kesehatan yang ditempuh dalam penanggulangan masalah risiko anemia pada remaja putri adalah melakukan pendidikan kesehatan tentang pencegahan dan perawatan anemia dan pendidikan kesehatan tentang deteksi dini anemia serta melakukan kunjungan rumah untuk membina keluarga dengan anak remaja putri.
c) Empowering
Empowering atau
pemberdayaan
adalah
suatu
kegiatan
keperawatan
komunitas dengan melibatkan masyarakat secara aktif untuk menyelesaikan masalah yang ada di komunitas masyarakat sebagai subjek dalam menyelesaikan masalah &'tanhope B ;ancaster (00)< /itchock 'chuber B 5homas 1999*. #emberdayaan adalah keseluruhan upaya untuk meningkatkan kontrol dalam pengambilan keputusan pada le4el indi4idual keluarga komunitas dan masyarakat &!ies B c@wen (001*. #erawat dapat menggunakan
strategi
pemberdayaan
untuk
membantu
masyarakat
mengembangkan keterampilan dalam menyelesaikan masalah menciptakan jejaring negosiasi lobbying dan mendapatkan informasi untuk meningkatkan kesehatan &!ies B c@wen (001*.
enurut ;abonte &199)* terdapat lima area pemberdayaan yaitu > interpersonal & personal empowerment * intragroup & small group development * intergroup &komunitas* interorganiational &coalition building * dan political (0
action. #emberdayaan dengan model multile4el seperti ini memungkinkan perawat komunitas melakukan inter4ensi dalam cakupan mikro dan makro &cakupan yang luas*.
'trategi pemberdayaan masyarakat ini dilakukan dengan melakukan upaya kesehatan masyarakat ditujukan kepada kelompok kader kesehatan agar peduli pada kesehatan remaja dan pemberdayaan keluarga dalam merawat anak remajanya. asyarakat mencari sendiri permasalahan yang ada dimasyarakat dan mencari solusi secara mandiri.
4. Partnership
'ecara umum kemitraan didefinisikan oleh Departemen Kesehatan &(00* sebagai hubungan kerja sama antara dua pihak atau lebih berdasarkan kesetaraan keterbukaan dan saling menguntungkan &memberikan manfaat* untuk mencapai tujuan bersama berdasarkan atas kesepakatan prinsip dan peran masing masing. Partnership atau kemitraan adalah suatu bentuk kerjasama aktif antara perawat komunitas masyarakat maupun lintas sektor dan program. ,entuk kegiatannya adalah kolaborasi negosiasi dan sharing dilakukan untuk saling menguntungkan &'tanhope B ;ancaster (00)< /itchock 'chuber B 5homas 1999*. 'elanjutnya strategi yang ditempuh disesuaikan dengan masalah dan inter4ensi yang ditetapkan bersama masyarakat pada diagnosa keperawatan berikut uraiannya>
D!a,n"sa K$'$&a5aan > Resiko terjadinya gangguan oksigenasi> perfusi
jaringan pada remaja putri di RC 1 dan RC 1) Kelurahan #ancoran as (1
Kecamatan pancoran as Kota Depok berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang pencegahan dan perawatan penyakit anemia.
Tujuan Umum > 'etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 tahun di
harapkan tidak terjadi kasus gangguan oksigenasi > perfusi jaringan pada remaja putri di RC 1 dan RC 1) Kelurahan #ancoran as.
Tujuan Khusus > 'etelah dilakukan tindakan keperawatan selama ( bulan
diharapkan > 1. 5erlaksananya
kegiatan kelompok remaja
dalam
rangka peningkatan
pengetahuan dan keterampilan remaja dalam mendeteksi dini anemia upaya pencegahan dan perawatan anemia. (. 5ersebarnya informasi tentang pencegahan dan perawatan penyakit anemia melalui penyuluhan dan media pendidikan kesehatan &leaflet* kepada remaja dan masyarakat. . #eningkatan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan dan keluarga dalam pencegahan dan perawatan remaja dengan penyakit anemia. ). 5erbentuknya kerja sama lintas program dan lintas sektor dalam penyediaan sarana dan prasarana terkait peningkatan pengetahuan kader kesehatan dan mayarakat serta melakukan pembinaan terhadap kader kesehatan dan keluarga dalam penanganan masalah anemia.
P$&$nanaan '&",&am (an s&a$,! !n$&3$ns! : 14 P&"s$s )$/"m'") S&a$,! In$&3$ns! :
a. 'osialisasi program kegiatan proses kelompok remaja dalam penanggulangan masalah anemia pada remaja putri. ((
b. #embentukan I peer groupJ yaitu kelompok remaja yang terdiri dari remaja yang memiliki penyakit anemia maupun yang tidak memiliki penyakit anemia namun berrisiko untuk mengalami anemia c. #elaksanaan
kegiatan
kelompok
remaja
dalam
upaya
peningkatan
pengetahuan moti4asi dan keterampilan remaja dalam menangani masalah anemia. 24 P$n(!(!)an K$s$haan
'trategi +nter4ensi > a. #embuatan dan pengembangan kurikulum #roses belajar engajar ,* di komunitas terkait penanganan masalah anemia. b. #embuatan media untuk pendidikan kesehatan tentang pencegahan dan perawatan penyakit anemia dalam bentuk leaflet lembar balik booklet dan flipchart c. enyebarkan2mendistribusikan informasi dalam bentuk media &leaflet brosur booklet* kepada remaj dan masyarakat pada kegiatan yang ada di masyarakat seperti #engajian remaja "risan dan lain lain. d. #enyuluhan kesehatan kepada masyarakat dan aggregat remaja tentang pencegahan dan perawatan penyakit anemia
%4 P$m#$&(aaan Masa&a)a
'trategi +nter4ensi > #emberdayaan Keluarga a. Kunjungan rumah dalam rangka pengenalan fungsi peran keluarga dalam pencegahan dan perawatan remaja dengan risiko anemia peningkatan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam merawat kesehatan remaja. b. enginformasikan mekanisme rujukan perawatan kesehatan remaja fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia yang dapat digunakan oleh keluarga. (
64 K$m!&aan
'trategi +nter4ensi > elakukan kerjasama lintas program dengan #uskesmas #okjakes dan Dinas Kesehatan terkait pengadaan media penyuluhan tentang kesehatan remaja.
()
BAB III RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KMUNITAS PADA KELMPK REMAJA PUTRI DENGAN RISIK ANEMIA DI RW 1% DAN RW 16 KELURAHAN PANCRAN MAS KTA DEPK N" 1
P&",&am #roses Kelompok
(
#endidikan Kesehatan
K$,!aan ,entuk J peer groupJ yg terdiri dari remaja putri yang menderita anemia maupun yang berisiko anemia Kegiatan kelompok remaja
Tujuan )$,!aan "danya kelompok dari-oleh- untukmasyarakat yang terdiri dari remaja putri yang mengalami anemia maupun yang beresiko mengalami anemia sehingga dapat secara mandiri mengatasi masalah yang muncul pada populasi tersebut
#embuatan media pendidikan kesehatan tentang anemia #enyebaran media informasi> leaflet #enyuluhan kesehatan ttg #encegahan dan penanganan anemia pada remaja
emberikan pemahaman kepada remaja dan masyarakat agar dapat melakukan pencegahan dan perawatan untuk mencegah anemia pada remaja putri
Ca&a P$/a)sana elibatkan remaja ahasisw dan yang dengan sukarela kader menyediakan diri me nj adi anggota kelompok untuk sharing pengalaman dan memoti4asi peer dalam mengatasi dan mencegah masalah anemia etode dan teknik ahasiswa penyuluhan yang dapat digunakan adalah ceramah tanya jawab dan demontrasi
Has!/ 1. 5erbentuknya satu kelompok I peer groupJ di RC 1 dan 1)
(. 5erlaksananya kegiatan kelompok sebanyak minimal ( sebulan 1. 5ersedianya media pendidikan kesehatan dalam bentuk leaflet lembar balik tentang anemia (. 5erlaksananya kegiatan penyuluhan kesehatan pada remaja dan masyarakat minimal ( sebulan
PLAN OF ACTION
6
N.
RENCANA KEGIATAN
1.
#embentukan Kelompok J#eer 3roupJ remaja untuk penanggulangan masalah risiko anemia pada remaja putri
(.
#enyuluhan Kesehatan tentang pencegahan dan perawatan penyakit anemia
.
#enyebaran informasi tentang #encegahan dan #erawatan anemia melalui leaflet
).
Kunjungan rumah untuk asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan usia lanjut yang mengalami gastritis
TUJUAN
PJ
WAKTU
5erbentuknya kelompok sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan serta dapat membantu menangani masalah risiko anemia pada remaja putri yang ada di wilayahnya
!adira
5erjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang anemia
!adira
5ersebarnya leaflet tentang pencegahan dan perawatan anemia di masyarakat
5erselesaikannya masalah kesehatan di keluarga binaan
TEMPAT
DANA
ormat #E"
Cilayah RC 1 di Kel. #ncoran as
'wadaya masyarakat
;embar balik leaflet
5empat #elaksanaan di RC 1)
ahasiswa
!adira !o4ember : Desember (007
;eaflet
Cilayah 1 dan L1) di Kel. #ancoran as
ahasiswa
!adira !o4ember : Desember (007
;embar balik leaflet !ursing kit "5K
Cilayah 1 dan L1) di Kel. #ancoran as
ahasiswa
7
!o4enber (007
SUMBER MEDIA
!o4ember (007
N.
RENCANA KEGIATAN
1.
#embentukan Kelompok J#eer 3roupJ remaja untuk penanggulangan masalah risiko anemia pada remaja putri
(.
#enyuluhan Kesehatan tentang pencegahan dan perawatan penyakit anemia
.
#enyebaran informasi tentang #encegahan dan #erawatan anemia melalui leaflet
).
Kunjungan rumah untuk asuhan keperawatan keluarga pada keluarga dengan usia lanjut yang mengalami gastritis
TUJUAN
PJ
WAKTU
5erbentuknya kelompok sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan serta dapat membantu menangani masalah risiko anemia pada remaja putri yang ada di wilayahnya
!adira
5erjadi peningkatan pengetahuan peserta tentang anemia
!adira
5ersebarnya leaflet tentang pencegahan dan perawatan anemia di masyarakat
5erselesaikannya masalah kesehatan di keluarga binaan
!o4enber (007
SUMBER MEDIA
TEMPAT Cilayah RC 1 di Kel. #ncoran as
'wadaya masyarakat
;embar balik leaflet
5empat #elaksanaan di RC 1)
ahasiswa
!adira !o4ember : Desember (007
;eaflet
Cilayah 1 dan L1) di Kel. #ancoran as
ahasiswa
!adira !o4ember : Desember (007
;embar balik leaflet !ursing kit "5K
Cilayah 1 dan L1) di Kel. #ancoran as
ahasiswa
!o4ember (007
7
Ranan,an Bu(,$ P&",&am Unu) 1 RW 1. P&"s$s K$/"m'") 7 Peer Group4
a.'nack pertemuan
8 R' 9.;<
> 10 Rp. 000-
F Rp. 0.000-
b."5K pertemuan
F Rp. (0.000-
2. P$n(!(!)an )$s$haan
8 R'. =>.;<
a. #engadaan media
F Rp. )00.000-
b. 'nack penkes b. "5K penkes
> (0 Rp. 000> (0 Rp. 000-
%. P$m#$&(aaan Masa&a)a
F Rp. 100.000-
F Rp. $0.000-
8 R'. =.;<
a. "5K
F Rp. (00.000-
b. 5ransport kunjungan keluarga
F Rp. 00.000-
6. K$m!&aan
'osialisasi program
DANA
ormat #E"
8 R' 2=.;<
F Rp. (0.000-
Ranan,an Bu(,$ P&",&am Unu) 1 RW 1. P&"s$s K$/"m'") 7 Peer Group4
a.'nack pertemuan
8 R' 9.;<
> 10 Rp. 000-
F Rp. 0.000-
b."5K pertemuan
F Rp. (0.000-
2. P$n(!(!)an )$s$haan
8 R'. =>.;<
a. #engadaan media
F Rp. )00.000-
b. 'nack penkes b. "5K penkes
> (0 Rp. 000> (0 Rp. 000-
F Rp. 100.000-
F Rp. $0.000-
%. P$m#$&(aaan Masa&a)a
8 R'. =.;<
a. "5K
F Rp. (00.000-
b. 5ransport kunjungan keluarga
F Rp. 00.000-
6. K$m!&aan
8 R' 2=.;<
'osialisasi program
F Rp. (0.000-
T"a/ B!aa
7
8 R'.1.%?.;