BAB I PENDAHULUAN
I.I LATAR BELAKANG Sistem informasi Akuntansi mencakup pengelolaan sumber daya keuangan suatu perusahaan. Resiko dan ancaman terhadap system semakin hari semakin meningkat, yang disebabkan oleh kemajuan dibidang IT dan kemajuan di bidang SIA..Para perancang system sekarang tidak hanya memahami prosedur system yang bai, tetapi harus juga mengetahui berbagai sifat system yang baru. Untuk mengurangi ancaman dan resiko terhadap system informasi akuntansi, diperlukan suatu system pengendalian intern yang dirancang dan dijalankan dengan baik.
I.II RUMUSAN MASALAH 1. Mengenali apa yang dimaksud dengan pengendalian internal. 2. Tujuan dari pengendalian internal. 3. Komponen-komponen yang termasuk struktur pengendalian internal. 4. Mendokumentasikan pemahaman tentang struktur pengendalian internal
I.III TUJUAN PENULISAN Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok Auditing dengan tema pembahasan “Pemahaman Struktur Pengendalian Internal.” Selain itu tujuan lainnya dari penulisan makalah ini juga pembaca diharapkan dapat: 1. Memperoleh pemahaman tentang struktur pengendalian internal, dan, 2. Mendokumentasikan pemahaman tentang struktur pengendalian internal.
1
BAB II ISI
II.I PENGERTIAN PENGENDALIAN INTERNAL Pengendalian internal merupakan suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur tersebut sering kali disebut sebagai pengendalian, dan secara kolektif, akan membentuk suatu pengendalian internal Sementara itu sistem pengendalian internal menurut; 1. Menurut AICPA ( The American Institute of Certified Public Accountans ) pengertian sistem pengendalian internal adalah : Rencana organisasi dan semua ukuran dan metode terkoordinasi yg diterapkan dalam suatu perusahaan utk melindungi aktiva, menjaga keakurasian dan keterpercayaan data akuntansi, meninggkatkan efisiensi, dan meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan manajemen. 2. Menurut COSO ( The Comitte of Sponsoring Organizations ) adalah : a. Sistem pengendalian internal merupakan sebuah proses, sehingga tidak pernah berhenti bekerja. b.Sangat dipengaruhi oleh orang dari berbagai tingkatan manajemen di dalam perusahaan. c.Hanya dapat memberikan perlindungan secara reasonable ( sewajarnya ) karena harus memperhatikan keuntungan dan kerugian d. Ditujukan untuk melindungi terhadap laporan keuangan saja.
tujuan perusahaan
secara
keseluruhan hanya
e. Memiliki berbagai komponen yg berbeda – beda fungsinya namun saling terkait. Agar sistem pengendalian internal dapat berjalan dengan baik, ada beberapa komponen – komponen yg harus dipahami oleh perancang sistem berupa : 1. Rencana Organisasi Rencana ini meliputi struktur organisasi yg baik, penyelenggaraan sistem informasi yg baik, dan tersedianya sistem pengawasan yg baik.
2
2.
Ukuran dan metode yg terkoordinasi
Untuk melakukan pengawasan, perusahaan harus menerapkan ukuran yg objektif dan mudah diukur oleh siapa saja contohnya dalam suatu produksi. 3. Untuk melindungi aktiva Merupakan tujuan yg hendak dicapai dengan diterapkanya sistem pengendalian internal , jadi perusahaan harus dapat merancang sistem yg dapat mencapai tujuan tsb.
II.II TUJUAN PENGENDALIAN INTERNAL Manajemen biasanya memiliki tiga tujuan umum berikut ini dalam merancang sistem pengendalian internal. 1. Keandalan laporan keuangan. Manajemen memiliki tanggung jawab hukum maupun profesional untuk meyakinkan bahwa informasi yang disajikan dengan wajar sesuai dengan ketentuan dalam pelaporan misalnya GAAP. 2. Meningkatkan efisiensi kegiatan operasi. Pengendalian dalam suatu perusahaan akan mendorong penggunaan sumber daya perusahaan secara efesien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran yang dituju perusahaan. 3. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan. Perusahaan publik, nonpublik, maupun nirlaba harus mematuhi beragam ketentuan hukum dan peraturan.
II.III KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL (COSO) Kerangka Terintegrasi-Pengendalian Internal COSO, kerangka pengendalian yang paling banyak di terima di AS, menjelaskan lima komponen pengendalian internal yang dirancang dan diterapkan manajemen untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan-tujuan pengendalian dapat terpenuhi. Pengendalian internal COSO terdiri dari lima komponen yang saling berkaitan sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5.
Lingkungan Pengendalian Penilaian Risiko Aktivitas Pengendalian Informasi Dan Komunikasi Pengawasan / Monitoring
3
Seperti yang diilustrasikan dalam gambar, lingkungan pengendalian berfungsi sebagai payung bagi empet komponen lainnya. Tanpa lingkungan pengendalian yang efektif, keempat komponen lainnya mungkin tidak akan menghasilkan pengendalian intenal yang efektif, tanpa menghiraukan kualitasnya
1. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian terdiri atas tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas secara keseluruhan mengenai pengendalian internal serta arti pentingnya bagi entitas itu. Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua komponen pengendalian internal, menyediakan disiplin dan struktur. Lingkungan pengendalian menyediakan arahan bagi organisasi dan mempengaruhi kesadaran pengendalian dari orang-orang yang ada di dalam organisasi tersebut. Beberapa faktor yang berpengaruh di dalam lingkungan pengendalian antara lain integritas dan nilai etik, komitmen terhadap kompetensi, dewan direksi dan komite audit, gaya manajemen dan gaya operasi, struktur organisasi, pemberian wewenang dan tanggung jawab, praktik dan kebijkan SDM. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang lingkungan pengendalian untuk memahami sikap, kesadaran, dan tindakan manajemen, dan dewan komisaris terhadap lingkungan pengendalian internal, dengan mempertimbangkan baik substansi pengendalian maupun dampaknya secarakolektif. Untuk memahami dan menilai lingkungan pengendalian, mempertimbangakan subkomponen pengendalian yang paling penting. a) b) c) d)
Integritas dan nilai-nilai etis Komitmen dan kompetensi Partisipasi dewan komisaris atau komite audit Filosofi dan gaya operasi manajemen 4
auditor
harus
e) Struktur organisasi f) Kebijakan dan praktik sumber daya manusia 2. Penilaian Risiko Penilaian risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penentuan risiko tujuan laporan keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis, dan manajemen risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan keuangan yang disajikan sesuai dengan PABU. Manajemen risiko menganalisis hubungan risiko asersi spesifik laporan keuangan dengan aktivitas seperti pencatatan, pemrosesan, pengikhtisaran, dan pelaporan data-data keuangan. Risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan mencakup peristiwa dan keadaan internal maupun ekstern yang dapat terjadi dan secara negatif mempengaruhi kemampuan entitas untuk mencatat, mengolah, meringkas, dan melaporkan data keuangan konsisten dengan asersi manajemen dalam laporan keuangan. Risiko dapat timbul atau berubah karena berbagai keadaan, antara lain perubahan dalam lingkungan operasi, personel baru, sistem informasi yang baru atau yang diperbaiki, teknologi baru, lini produk, produk, atau aktivitas baru, restrukturisasi korporasi, operasi luar negeri, dan standar akuntansi baru.
3. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwaarahan manajemen dilaksanakan. Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam pencapaian tujuan entitas. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan diterapkan di berbagai tingkat organisasi dan fungsi. Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan review terhadap kinerja, pengolahan informasi, pengendalian fisik, dan pemisahan tugas. Aktivitas pengendalian dapat dikategorikan sebagai berikut. a) Pengendalian Pemrosesan Informasi - pemisahan tugas yang memadai - otorisasi yang tepat terhadap transaksi dan aktivitas - pencatatan dan dokumentasi yang memadai - pengendalian fisik atas aset dan catatan-catatan - pengecekan kinerja secara independen b) Pemisahan tugas c) Pengendalian fisik d) Telaah kinerja 5
4. Informasi Dan Komunikasi Tujuan dari sistem informasi dan komunikasi suatu entitas adalah untuk memulai, mencatat, memproses dan melaporkan transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu entitas dan untuk menjaga akuntabilitas aset-aset yang terkait. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tanggung jawab mereka. Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk mengidentifikasikan, menggabungkan, menganalisa, mengklasikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi serta menjaga akuntabilitas asset dan kewajiban. Komunikasi meliputi penyediaan deskripsi tugas individu dan tanggung jawab berkaitan dengan struktur pengendalian internal dalam pelaporan keuangan. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk memahami : a) Golongan transaksi dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan, b) Bagaimana transaksi tersebut dimulai, c) Catatan akuntansi, informasi pendukung, dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksi, d) Pengolahan akuntansi yang dicakup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan dimasukkan ke dalam laporan keuangan, termasuk alat elektronik yang digunakan untuk mengirim, memproses, memelihara, dan mengakses informasi.
5. Pengawasan / Monitoring Aktivitas pengawasan berkaitan dengan penilaian yang berjalan atau penilaian berkala atas kualitas pengendalian internal oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengandalian dijalankan sesuai dengan tujuannya dan dimodifikasi jika diperlukan jika terjadi perubahan kondisi. Jadi pengawasan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu. Pengawasan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Di berbagai entitas, auditor internal atau personel yang melakukan pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas. 6
Aktivitas Pengawasan dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan pihak luar seperti keluhan pelanggan dan respon dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan. Komponen pengendalian internal tersebut berlaku dalam audit setiap entitas. Komponen tersebut harus dipertimbangkan dalam hubungannya dengan ukuran entitas, karakteristik kepemilikan dan organisasi entitas, sifat bisnis entitas, keberagaman dan kompleksitas operasi entitas, metode yang digunakan oleh entitas untuk mengirimkan, mengolah, memelihara, dan mengakses informasi, serta penerapan persyaratan hukum dan peraturan
II.IV MENDAPATKAN DAN MENDOKUMENTASIKAN PEMAHAMAN ATAS PENGENDALIAN INTERNAL Sebagai bagian dari prosedur penilaian resiko auditor, auditor menggunakan prosedur untuk mendapatkan pemahaman yang melibatkan bukti mengenai rancangan pengendalian internal dan apakah hal tersebut telah diterapkan dan kemudian menggunakan informasi tersebut sebagai dasar mengaudit secara terintegrasi. Auditor biasanya menggunakan tiga jenis dokumen untuk mendapatkan dan mendokumentasikan pemahaman atas rancangan pengendalian internal. Ketiga jenis rancangan tersebut adalah narasi, bagan arus, dan kuisioner pengendalian internal. 1. Narasi Sebuah narasi merupakan deskripsi tertulis atas pengendalian internal klien. Narasi yang tepat menggambarkan empat hal berikut. 1. Asal dari setiap dokumen dan catatan-catatan dalam sistem. 2. Semua pemprosesan yang terjadi. 3. Disposisi dari setiap dokumen dan catatan dalam sistem. 4. Indikasi atas pengendalian yang relevan terhadap penilaian resiko pengendalian. 2. Bagan Arus Sebuah bagan arus pengendalian internal merupakan diagram atau dokumendokumen klien dan urutan arusnya dalam organisasi. Bagan arus yang memadai memiliki keempat karakteristik yang diidentifikasikan dalam narasi. 3. Kuisioner Pengendalian Internal Sebuah kuisioner pengendalian internal menanyakan serangkaian pertanyaan mengenai pengendalian pada setiap bagian pengauditan. Merupakan salah satu alat dalam mengidentifikasikan kelemahan dalam pengendalian internal.
7
II.V MENGEVALUASI PENERAPAN PENGENDALIAN INTERNAL Selain memahami rancangan pengendalian internal, auditor juga mengevaluasi apakah pengendalian yang telah dirancang sudah diterapkan. Berikut adalah metode-metode yang biasa digunakan. a) Memutakhirkan dan mengevaluasi pengalaman sebelumnya yang diperoleh auditor dan entitas yang diaudit. b) Melakukan tanya jawab dengan personel klien. c) Menguji dokumen-dokumen dan catatatn-catatan. d) Mengamati Aktivitas etitas dan kegiatan operasinya. e) Melakukan penelusuran dalam sistem akuntansi.
8
BAB III PENUTUP
III.I KESIMPULAN Sistem informasi Akuntansi mencakup pengelolaan sumber daya keuangan suatu perusahaan oleh karena itu perancang atau pemakai sistem harus memahami prosedur sistem dengan baik. Dan untuk mengurangi ancaman dan resiko terhadap sistem akuntansi, diperlukan sistem pengendalian internal karena tanpa pengendalian internal sistem akan mudah dirusak atau mudah digunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
9
DAFTAR PUSTAKA
Elder, Randal J., Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, Amir Abadi Jusuf. 2011. Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia). Jakarta: Salemba Empat. Arens, Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley. 2008. Auditing dan Jasa Assurance, Edisi Keduabelas Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://zzzfadhlan.wordpress.com/2012/11/25/komponen-pengendalian-intern-coso/ http://elearning.upbatam.ac.id/ http://elib.unikom.ac.id/
10