AUTOMATIC METER READING
semoga bermanfaat ....
postingan anyar ni ...
kali ane akan membahas teknologi terbaru pada PT. PLN (persero) yaitu ...
AUTOMATIC METER READING
Kwh meter merupakan alat ukur transaksi energi antara perusahaan penyedia tenaga listrik dengan pelanggan nya yang disepakati oleh kedua belah pihak dan pendapat legalitis dari pemerintah. Meter Elektronik (ME) adalah suatu alat ukur besaran – besaran energi listrik yang memiliki kemampuan merekam kejadian – kejadian / ketidak normalan pengukuran dalam periode tertentu baik secara baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dengan adanya sistem AMR (Automatic Meter Reading) memberi kemudahan di dalam proses pengukuran parameter – parameter energi tersebut secara langsung sehingga pencatatan meter lebih akurat dan keluhan terhadap pencatatan meter berkurang. Perangkat atau sistem jaringan komunikasi AMR merupakan hal yang sangat tergantung terhadap pemilihan provider yang tepat guna tentu nya demi optimasi kinerja sistem AMR.
Meter elektronik adalah suatu alat ukur besaran – besaran listrik yang memiliki kemampuan untuk mengukur energi aktif (Kwh), energi reaktif (kVARh), energi semu (kva) dan besaran – besaran arus (Ampere), tegangan (volt), Faktor daya (Cos Phi), Frekuensi (Hz) dan lain – lain serta mampu merekam kejadian / ketidaknormalan pengukuran dalam periode tertentu meter elektronik ini memiliki cpu dari komponen – komponen elektrolit seperti current tranformator (CT) voltage tranformer (PT), analog to digital converter (ADC), jam dan kalender, special microprosesor unit (SPU) licuid cristal display (LCD), switcing power supply dan sebagai nya. CPU ini merupakan generasi terbaru yang dirancang dengan tujuan untuk menjawab tantangan kemajuan teknologi. Selain itu meter elekronik di lengkapi dengan sarana serial interface, dengan demikian hasil pengukuran dapat dibaca dari jarak jauh dan semua data tersebut dapat disimpan dan di proses secara otomatis sehingga untuk administrasi penagihan pelanggan dapat di proses secara otomatis dan pihak management dapat mengakses data hasil penjualan energi tersebut setiap saat.
Microposesor menganalisa secara cepat reactive energi serta jumlah pemakaian pada saat pengguan, mengontrol interval waktu dan merekam phase yang gagal (phase fail recording). Pengukuran tersebut di dapat dengan cara menghunbungkan terminal aux dengan sistem komunikasi, sehingga cpu kwh meter elektronik dapat menyajikan data yang ada untuk pengawatan kwh analog perbedaan nya hanya penambahan yaitu kabel untuk komunikasi. Data hasil pengukuran ME yang di pasang di pelanggan dapat di peroleh melalui berbagai cara yaitu :
1. Secara lokal dengan membaca pada LCD / Display meter
2. Secara lokal melalui kompler / optical probe untuk mendownload data dengan menggunakan software
3. Secara remote melalui saluran komunikasi untuk melakukan 'dial up' dari komputer dengan menggunakan software meter atau softwareaplikasi
4. Secara remote dan otomatis (tanpa dial up), sesuai dengan jadwal / atau waktu yang telah di tetapkan.
III. AMR (Automatic Meter Reading)
AMR (Automatic Meter Reading) adalah sistem pembacaan meter jarak jauh secara otomatis dengan menggunakan software tertentu melalui saluran komunikasi(PSTN, GSM, dan RF) yang terpusat dan intergerasi dari ruang kontrol dan tentu nya intervensi manusia dalam melakukan pembacaan meter tersebut kecil sekali. Sistem AMR di mulai dari alat pencatat meter yang mengubah pembacaan dari alat pencatat yang berputar atau cyclometer ke dalam bentuk digital, sehingga dapat mengirimkan data hasil bacaan nya dari pencatat meter pelanggan ke pusat pencatat / pengendali data (data base server)
AMR terdiri dari komponen utama yaitu :
1. Peralatan Meter (biasa disebut juga meter Elektronik), termasuk di dalam nya aliran listrik, meter sensor pengendali elektronik dan alat untuk menyambung ke sistem komunikasi yang akan dilalui oloeh data sehingga dapat mengirim data dari tepat yang sulit dijangkau ke peralatan yang berada si pusat pengendali data.
2. Sitem komunikasi, di pakai untuk mengirim data dan mengendalikan tanda – tanda atau gerakan (signal) antara peralatan meter dan pusat pengatur data. Pada umum nya peralatan komunikasi yang digunakan dapat berupa telepon (GSM/PTSN), power line carrier (PLC), radio frequensi (RF) atau Televisi kabel.
3. Sitem peralatan pada pusat pengatur, termasuk modem, peralatan penerima (receiver), pengumpul data, alat pengendali, penghubung untuk melayani Upload dan komputer yang akan di paki untuk operasional.
Perangkat Hardware pada sitem AMR :
1. Meter elektronik adalah meter energi digital sebagai alat ukur transaksi energi dan monitoring mutu pelayanan energi lisrik.
2. Modem GSM / GPRS
3. Power supply 12 v DC
4. Front end procecor adalah perangkat yang berfungsi membaca meter digital
5. Data base server berfungsi menyimpan data hasil FEP
6. PC client (DMR) berfungsi memanage data dari data base server
7. Perangkaat jaringan berfungsi menghubungkan antara FEP, DBS, dan PC client dalam system LAN maupun WAN.
Kebutuhan software pada sistem AMR :
1. Oracle server, untuk menyimpan data load profile dan identifikasi meter elekronik
2. Microsoft windows NT / 2000 sebagai system operasi FEP, DBS, maupun PC clieant
3. Software AMR, untuk membaca dan mengumpulkan dara energi serta menampilkan besaran energi secara otomatis dan periodik
4. Software DMR (data management report)yang berfungsi untuk mengelola dan membuat pelaporan energi.
5. Software PMR (portable meter reading), system portable yang di gunakan untuk mendownload data secara langsung dilokasi meter elektronik terpasang apabila terjadi gangguan komunikasi dari FEP ke meter.
Di bawah ini merupakan sistem konfigurasi dari data management report :
Selain itu tujuan dari AMR merupakan suatu usaha penerapan didalam menurunkan susut kwh distribusi melalui pengukuran yang akurat (internal PLN) dan meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan (Eksternal PLN). Adapun ke untungan AMR sebagai berikut :
· Pencatatan meter lebih akurat
· Keluhan terhadap pencatatan meter berkurang
· Pencatatan meter tepat waktu sehingga proses rekening jauh lebih cepat
· Memberikan informasi kepada pelanggan tentang data pemakaian energi listriknya
· Dan dapat memantau setiap saat pemakaian energi listrik
Pembacaan secara AMR dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan dan data hasil pengukuran yang direkam dan di simpan dalam memory meter, terdiri dari dari load profile atau historical dan event list. Sedangkan pembacaan dengan jarak jauh dilakukan melalui 'dial up' dan data yang dibaca meliputi real time dan rekaman hasil pengukuran yang selalu. Real time merupakan data hasilpengukuran saat itu, di nyatakan sebagaimana pada display / tampilan meter / LCD.
Salah satu kelebihan dari AMR seperti apa yang telah di utarakan diatas adalah proses rekening jauh lebih cepat di karena kan pencatatan meter tepat waktu dan proses penerbitan rekening tersebut di perlukan :
· Data stand meter saat ini
· Data stand meter bulan lalu
· Pemakaian energi (kWh), LWBP, dan kVarh selama satu bulan
· Data kVa maksimum dan waktu terjadinya
Software meter elektronik berfungsi sebagai proses pemograman dan pembacaaan parameter meter. Masing – masing merk dan type meter mempunyai software sendiri dan belum dipasang, meter elektronik di program terlebih dahulu agar dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan.
Tabel / type dan nama software yang di gunakan
Merk / type
Nama software
Actaris : - indigo + SL.7000
EDMI : -.6 & MK.10
Landis & Gyr : - ZMD 405
GE : -3v 4
Schlumberger : - quantum & fulvrum
- IIMS & dino +
- Eziview
- MAP.120
- UPGEN
- Mini master
IV. Data pelanggan AMR tahun 2010
Grafik di bawah ini merupakan data pelanggan AMR tahun 2010 hingga bulan desember 2010.
Dari sini terlihat jelas pertumbuhan pelanggan AMR yang notabene pelanggan potensial terus meningkat. Untuk menunjang sistem keadaan dari kinerja AMR maka dari pada itu perlu di lakukan preventive maintenance yang rutin selain itu kami terus selalu mengikuti perkembangan teknologi untuk melakukan kajian mengenai pemilihan provider yang tepat guna di wilayah jawa timur khusus nya di bojonegoro.
V. Kendala AMR
Kebutuhan energi lisrtik di wilayah bojonegoro khusus nya daya di atas 41,5 kVa meningkat pesat perkembangan nya sejak tahun 2005 sehingga sampai saat ini. Hampir 60% pelanggan potensial berasal dari tuban yang notabene masih termasuk kedalam wilayah APJ bojonegoro , kemudian 40% berasal dari unit – unit lainnya. Dengan 298 pelanggan saat ini menggunakan meter elelktronik dan dilengkapi dengan sistem AMR, jumlah nya pun kedepan akan terus meningkat. Oleh karena itu seiring dengan perkembang pelanggan potensial , secara otomatis sistem operasional dan pemeliharaan ME harus ditingkatkan agar jauh lebih optimal.
Berikut merupakan perkembangan grafik terhadap gangguan gagal baca pada meter setiap bulannya.
Peninggkatan gagal baca pada bulan desember 2010 merupakan hal yang wajar karena penyebab kegagalan baca tersebut di karenakan kejadian alam yang pada saat itu wilayah bojonegoro mengalami cuaca buruk. Upaya yang telah di lakukan untuk meningkatkan sistem operasional AMR adalah sebagai berikut :
1. Melakukan preventive maintenance rutin hardware dan software sistem AMR \
2. Melakukan preventive maintenance meter elektronik dan peralatan komunikasi nya.
3. Melakukan peremajaan provider yang tepat
4. Melakukan peremajaan sisten aplikasi
5. Melakukan backup data AMR
Kemajuan yang telah dirasakan saat ini pada sistem AMR terlihat pada penurunan jumlah gagal baca pelanggan setiap bulannya yang berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah pelanggan. Selain itu dengan adanya peremajaan sistem aplikasi membantu mempercepat proses backup date secara up date
SEMOGA BERMANFAAT. J
Pencatatan meter hasil pemakaian energi listrik untuk pelanggan besar (pelanggan dengan daya >200kVA ke atas) tidak dilakukan seperti pelanggan biasa, namun dilakukan secara remote melalui sistem AMR (Automatic Meter Reading) yaitu pembacaan meter jarak jauh secara otomatis, terpusat dan terintegrasi melalui komunikasi telpon (PSTN, GSM) atau frekuensi radio dengan software tertentu.
dengan sistem AMR, pelanggan dapat mengetahui jumlah dan karakteristik energi listrik yang dikonsumsi, sehinggan pelanggan dapat melakukan pengaturan pemakaian energi listrik dengan baik. keuntungan lain dengan sistem AMR adalah:
- Pencatatan Meter lebih akurat dan tepat waktu
- Proses penerbitan rekening listrik lebih cepat
- meningkatkan mutu pelayanan kepada pelanggan
- Susut non teknis dapat dikurangi
- Pemantauan terhadap energi yang digunakan pelanggan dapat dilakukan setiap saat
Saat ini tanggal/periode pengambilan stand meter melalui AMR masing-masing pelanggan berbeda antara tanggal 1 s/d 5, adapun mulai Agustus 2011 tanggal/periode pengambilan stand diseragamkan yaitu tanggal 1 setiap bulannya. Hal ini untuk memperoleh akuntabilitas pemakaian energi listrik dalam kurun 1 bulan dengan kondisi riil/valid yang berguna bagi pelanggan maupun PLN.
Perlu diketahui bahwa AMR terkadang mengalami gangguan pada peralatan komunikasi modem atau signal, sehingga data tidak dapat terambil/terbaca melalui AMR. Apabila terjadi kondisi tersebut, maka pembacaan meter akan dilakukan secara manual dengan cara datang langsung ke AMR pelanggan yang dilakukan oleh petugas PLN atau petugas mitra kerja PLN yang ditunjuk. Selanjutnya data stand meter di-entry pada aplikasi billing.
Untuk berhubungan langsung mengenai keluhan pencatatan meter secara langsung dengan PLN Area Pelayanan Prima Jakarta Selatan dapat melalui link "Kontak Kami", link "SAE/AE Anda", atau melalui Call Center 123 atau link "i-sms".
Proses Pembacaan Meter