Bab 5 Manajemen Berdasarkan Aktivitas
GAMBARAN UMUM
Manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan untuk keseluruhan sistem yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai ini . Model manajemen berdasarkan aktivitas ini memiliki dua dimensi, yaitu dimensi biaya dan dimensi proses. Dimensi biaya memberikan informasi biaya mengenai berbagai sumber daya, aktivitas ,dan objek biaya yang menjadi perhatian, seperti produk, pelanggan, pemasok dan saluran distribusi. Sedangkan dimensi proses memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang dilakukan, mengapa harus dilakukan, dan seberapa baik aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan.
Implementasi ABM
Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem memberikan justifikasi untuk implementasi ABM dan menjawab berbagai masa lah berikut ini 1. Sasaran dan tujuan ABM 2. Posisi persaingan perusahaan saat ini dan yang diinginkan 3. Proses bisnis dan bauran produk perusahaan
4. Jadwal, tanggung jawab yang dibabankan, dan sumber daya yang dibutuhkan untuk implementasi 5. Kemampuan perusahaan untuk mengimplementasikan, mempelajari, dan menggunakan informasi baru
ABM dan Akuntansi Pertanggungjawaban
Akuntansi pertanggungjawaban adalah alat fundamental untuk pengendalian manajemen dan ditentukan melalui empat elemen penting, yaitu pemberian tanggung jawab, pembuatan ukuran kinerja atau benchmrking , pengevaluasian kinerja, pemberian penghargaan. Akuntansi pertanggungjawaban bertujuan memengaruhi perilaku dalam cara tertentu sehingga seseorang atau kegiatan perusahaan akan disesuaikan untuk mencapai tujuan bersama.
Pertanggungajawaban Berdasarkan Keuangan Dibandingkan dengan Pertanggungjawaban Berdasarkan Aktivitas
Pertanggungjawaban berdasarkan keuangan
Pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas
1. Unit perusahaan
1. Proses
2. Efisiensi operasional local
2. Efisiensi keseluruhan sistem
3. Akuntabilitas individu
3. Akuntabilitas tim
4. Hasil keuangan
4. Hasil keuangan
Pengadaan, pengembangan produk baru, produksi dan layananpelanggan adalah contoh dari berbagai proses. Berbagai proses tersebut adalah cara berbagai hal dilakukan mengubah cara berbagai hal dilakukan berarti mengubah prosesnya. Tiga metode yang memungkinkan perubahan cara berbagai hal dilakukan, yaitu perbaikan yaitu perbaikan proses, inovasi proses, dan penciptaan proses. proses. Perbaikan proses merujuk pada peningkatan bertahap dan konstan dalam efisiensi suatu proses yang telah ada.
Inovasi proses (rekayasa ulang bisnis) merujuk pada kinerja proses dalam cara baru yang radikal dengan tujuan mencapai perbaikan yang dramatis dalam hal waktu respons, kualitas, dan efisiensi. Penciptaan proses merujuk pada instalasi sebuah proses yang seluruhnya baru dengan maksud memenuhi tujuan pelanggan dan keuangan.
Penetapan Ukuran Kinerja setelah tanggung jawab ditetapkan, ukuran kinerja harus diidentifikasi
dan standar harus ditetapkan untuk berfungsi be rfungsi benchmarking untuk untuk ukuran kinerja.
Perbandingan Ukuran Kinerja Ukuran Berdasarkan Keuangan
Ukuran Berdasarkan Aktivitas
1.
Anggaran Unit Perusahaan
1.
Standar berorientasi pada proses
2.
Perhitungan Biaya standar
2.
Standar bernilai-tambah
3.
Standar statis
3.
Standar dinamis
4.
Standar saat ini dapat dicapai
4.
Standar optimal
Evaluasi Kinerja dalam kerangka kerja berdasarkan keuangan, kinerja diukur dengan membandingkan
berbagai hasil sesungguhnya dengan hasil yang dianggarkan.
Perbandingan Evaluasi Kinerja Evaluasi Kinerja Berdasarkan Keuangan
Evaluasi Kinerja Berdasarkan Aktivitas
1.
Efisiensi keuangan
1.
Pengurangan waktu
2.
Biaya yang dapat dikendalikan
2.
Perbaikan kualitas
3.
Biaya aktual versus standar
3.
Pengurangan biaya
4.
Ukuran keuangan
4.
Pengukuran tren
Pemberian Penghargaan dalam kedua sistem tersebut, tiap orang akan diberi penghargaan atau
hukuman sesuai dengan berbagai kebijakan dan kehendak pihak manajemen yang lebih atas.
Perbandingan Penghargaan Penghargaan Berdasarkan Keuangan
Penghargaan Berdasarkan Aktivitas
1.
Berdasarkan kinerja keuangan
1.
Berdasarkan kinerja multidimensi
2.
Penghargaan individual
2.
Penghargaan kelompok
3.
Kenaikan gaji
3.
Kenaikan gaji
4.
Promosi
4.
Promosi
5.
Bonus dan pembagian laba
5.
Bonus, pembagian laba & keuntungan
ANALISIS NILAI PROSES
Analisis nilai proses adalah hal yang fundamental bagi akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas, analisis ini berfokus pada akuntabilitas berbagai aktivitas sebagai ganti pada biaya; dan
analisis ini menekankan pada maksimalisasi kinerja keseluruhan sistem sebagai ganti kinerja individual.
Analisis Penggerak: Pencarian Akar Pemicu
Setiap aktivitas terdiri atas input dan output . Input aktivitas adalah berbagai sumber daya yang dikonsumsi suatu aktivitas dalam rangka menghasilkan output-nya. Output aktivitas adalah hasil atau produk dari suatu aktivitas. Ukuran output aktivitas adalah jumlah suatu aktivitas dilakukan. Ukuran dihitun g atas output adalah jumlah suatu aktivitas dilakukan. Ukuran ini adalah ukuran yang dihitung suatu output . Ukuran output praktis adalah ukuran permintaanyang dibutuhkan atas suatu aktivitas dan hal yang disebut penggerak disebut penggerak aktivitas. aktivitas. Akar pemicu (root cause) adalah cause) adalah penyebab yang paling dasar dari suatu aktivitas yang dilakukan. Analisis penggerak adalah adalah usaha yang dilakukan untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang merupakan akar pemicu dari biaya aktivitas. Analisis aktivitas. Analisis penggerak bertujuan bertujuan mengungkapkan akar pemicu.
Analisis Aktivitas: Mengidentifikasi dan Menilai Isi Nilai Analisis Aktivitas adalah proses untuk mengidentifikasi, menjelaskan, dan mengevaluasi berbagai
aktivitas yang dilakukan perusahaan. Analisis aktivitas harus menunjukkan empat hasil: 1. Aktivitas apa saja yang dilakukan 2. Berapa banyak orang yang melakukan aktivitas aktivitas tersebut 3. Waktu dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas 4. Penilaian atas nilai aktivitas bagi perusahaan termasuk saran untuk memilih memilih dan mempertahankan berbagai aktivitas yang menambah nilai.
Aktivitas Bernilai-Tambah
Berbagai aktivitas yang dibutuhkan untuk dapat bertahan dalam bisnis disebut sebagai aktivitas yang bernilai-tambah. Biaya bernilai tambah adalah berbagai biaa yang timbul dari melakukan berbagai aktivitas bernilai-tambah dengan efisiensi yang sempurna.
Aktivitas Tak Bernilai-Tambah
Semua aktivitas selain berbagai aktivitas yang paling penting untuk tetap bertahan dalam bisnis sehingga dipandang tidak perlu, disebut sebagai aktivitas tak-bernilai-tambah. Aktivitas tak-bernilaitambah dapat diidentifikasi melalui ketidakmampuannya memenuhi salah satu dari tiga syarat. Biaya
tak-bernilai-tambah adalah berbagai biaya yang disebabkan oleh aktivitas tak-bernilai-tambah atau kinerja tidak efisien dari aktivitas bernilai tambah.
Pengurangan Biaya
Analisis aktivitas dapat mengurangi biaya melalui empat cara: 1. Eliminasi aktivitas; berfokus pada berbagai aktivitas yang tak-bernilai tambah. 2. Pemilihan aktivitas; melibatkan pemilihan berbagai rangkaian aktivitas yang timbul oleh beberapa strategi yang saling bertentangan. 3. Pengurangan aktivitas; mengurangi waktu dan sumber daya yang dibutuhkan suatu aktivitas. 4. Penyatuan aktivitas; meningkatkan efisiensi dari berbagai aktivitas yang dibutuhkan dengan menggunakan economy of scale. scale.
Pengukuran Kinerja Aktivitas
Ukuran kinerja aktivitas berpusat pada tiga dimensi utama: 1. Efisiensi; berfokus pada hubungan berbagai input aktivitas dengan output aktivitas 2. Kualitas; berkaitan dengan melakukan aktivitas yang benar sejak aktivitas tersebut dilakukan pertama kali. Ouput aktivitas yang cacat perlu diulang hingga menyebabkan biaya yang tidak dibutuhkan dan pengurangan efisiensi. 3. Waktu; dibutuhkan untuk melakukan uatu aktivitas merupakan hal penting.
Ukuran keuangan untuk efisiensi aktivitas meliputi: 1. Laporan biaya bernilai-tambah dan tak-bernilai-tambah 2. Tren dalam laporan biaya aktivitas 3. Penetapan standar kaizen 4. Benchmarking 5. Perhitungan biaya siklus hidup
Pelaporan Biaya Bernilai dan Tak Bernilai Tambah Mengurangi biaya tak-bernilai-tambah adalah salah satu cara meningkatkan menin gkatkan efisiensi aktivitas.
Penekanan pada biaya tak-bernilai-tambah menunjukkan tingkat pemborosan yang dialami perusahaan, hingga memberikan informasi mengenai potensi perbaikan. Suatu sistem pelaporan biaya adalah bahan penting dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas. Biaya bernilaitambah adalah berbagai biaya yang harus ditanggung perusahaan. Standar bernilai-tambah
membutuhkan eliminasi atas seluruh aktivitas tak-bernilai-tambah. Standar bernilai-tambah (valueadded standard) mengidentifikasi standard) mengidentifikasi output aktivitas optimal. Pengidentifikasian output aktivitas optimal membutuhkan pengukuran output aktivitas.
Peran Standar Kaizen
Perhitungan biaya Kaizen berkaitan dengan penurunan biaya berbagai produk dan proses yang telah ada. Pengendalian berbagai proses penurunan biaya ini dapat dicapai melalui penggunaan berulang dua subsiklus utama: 1. Kaizen atau atau perbaikan perbaikan berkelanjutan, 2. Siklus pemeliharaan. pemeliharaan. Standar Kaizen mencerminkan perbaikan yang direncanakan untuk periode masa mendatang. Perbaikan yang direncanakan tersebut diamsusikan dapat dicapai sehingga standar Kaizen adalah sejenis standar yang dapat dicapai.
Benchmarking
Pendekatan lain untuk penetapan standar yang digunakan untuk mengidentifikasi berbagai peluang perbaikan aktivitas disebut sebagai benchmarking. Benchmarking benchmarking. Benchmarking menggunakan praktik terbaik sebagai standar untuk mengevaluasi kinerja aktivitas. Tujuan benchmarking adalah menjadi yang terbaik dalam melakukan berbagai aktivitas dan proses. Benchmarking juga harus melibatkan perbandingan dengan para pesaing atau industri lainnya.
Pengaruh Penggerak dan Perilaku
Ukuran ouput aktivitas dibutuhkan untuk menghitung dan menelusuri berbagai biaya tak-bernilaitambah. Mengurangi aktivitas tak-bernilai-tambah seharusnya menghasilkan pengurangan kebutuhan aktivitas tersebut sehingga menimbulkan pengurangan dalam ukuran output aktivitasnya.
PERHITUNGAN BIAYA PELANGGAN DAN PEMASOK BERDASARKAN AKTIVITAS
Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan aktivitas, keakuratan perhitungan harga pokok produk diperbaiki dengan penelusuran biaya aktivitas pada produk yang memakai aktivitas.
Perhitungan Biaya Pelanggan Berdasarkan Aktivitas
Para pelanggan dapat mengkonsumsi aktivitas penggerak pelanggan dalam proporsi yang berbeda. Mengetahui besarnya biaya untuk melayani para pelanggan yang berbeda adalah informasi yang sangat penting untuk beberapa tujuan.
Perhitungan Biaya Pelanggan versus Perhitungan Harga Pokok Produk
Aktivitas yang digerakkan pelanggan – seperti seperti memasukkan pesanan, mengambil pesanan, mengirim, melakukan tindakan penjualan, dan mengevaluasi kredit klien – diidentifikasi diidentifikasi dan dimasukkan dalam daftar kamus aktivitas.
Metodologi Perhitungan Biaya Pemasok
Aktivitas penggerak pemasok seperti pembelian, penerimaan , pemerikasaan komponen, pengerjaan ulang, dll dicatat dalam kamus aktifitas. Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan pada aktivitas ini, dan biaya aktivitas dibebankan pada pemasok individual.