PRAKTIKUM PENGOLAHAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BAB II PREPARASI 2.1.
Kominusi
2.1.1. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum pengolahan bahan galian kali ini adalah : a.
Menge Mengetah tahui ui mekan mekanism isme e peremu peremukan kan dan dan cara cara kerja kerja alat alat
b.
Menen Menentuk tukan an ukuran ukuran butir butir hasil hasil kelua keluaran ran
c.
Mene Menent ntuk ukan an prod produk ukti tivi vita tas s dan dan recovery alat
2.1. 2.1.2. 2. Dasa Dasarr Te Teori ori Preparas Preparasii merupaka merupakan n tahapan tahapan awal awal dari pengolah pengolahan an bahan bahan galian galian sebelu sebelum m menuju menuju ke tahap tahapan an konsen konsentra trasi. si. Pada Pada prepa preparas rasii terdapat 2 tahapan lagi aitu kominusi dan sizing . !ominusi adalah proses mereduksi ukuran butir atau proses meliberasi bijih. "ang dimaksud dengan proses meliberasi bijih adalah proses proses melepask melepaskan an bijih bijih tersebut tersebut dari ikatann ikatanna a ang ang merupaka merupakan n gangue mineral dengan menggunakan alat crusher atau atau grinding mill #
dengan secara bertahap ukuran mineral diperkecil sehingga partikel mineral ang bersih dapat dipisahkan dengan metode ang ada. !ominusi adalah istilah umum ang sering digunakan untuk operasi operasi pengha penghancura ncuran# n# contohn contohna a adalah adalah mesin pemecah pemecah (crusher) atau atau mesin mesin pengg penggili iling ng (grinder). Adapun Adapun sarat dari pemecah pemecah atau penggiling ang ideal aitu : a.
Memi Memili liki ki kapa kapasi sita tas s besa besar r
b.
Memer Memerlu lukan kan masuk masukan an daa daa kecil kecil pers persatu atuan an hasil hasil
c.
Meng Mengha hasi silk lkan an hasi hasill deng dengan an satu satu ukur ukuran an tert terten entu tu atau atau deng dengan an distribusi ukuran tertentu sesuai ang dikehendaki !ominusi !ominusi merupaka merupakan n salah salah satu tahapan tahapan pada pengolahan pengolahan
bijih# mineral atau bahan bahan galian. Pada kominusi# kominusi# bijih atau mineral dari tamb tamban ang g ang ang beru beruku kura ran n besa besarr lebi lebih h dari daripa pada da 1 mete meterr dapa dapatt dikecilkan menjadi bijih berukuran kurang daripada 1$$ mikron. Pada umum umumn na a biji bijih# h# mine minera rall atau atau baha bahan n gali galian an dari dari tamb tamban ang g masi masih h berukuran cukup besar. %ehingga sangat tidak mungkin dapat secara langsung digunakan atau diolah lebih lanjut. &ijih atau mineral dalam !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(1
PRAKTIKUM PENGOLAHAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
ukuran besar biasana berkadar sangat rendah dan terikat dengan mineral pengotorna. pengotorna. -iberasi -iberasi mineral berharga berharga masih rendah rendah pada ukuran bijih ang besar. %ehingga untuk dapat diolah dan untuk dapat meningkatkan meningkatkan kadar mineral tertentu harus melalui operasi pengecilan ukuran ukuran terlebih terlebih dahulu. dahulu. perasi perasi pengeci pengecilan lan ukuran ukuran bijih umumna umumna dibagi dibagi dalam dua tahapan tahapan aitu operasai operasai peremuka peremukan n atau crushing dan operasi penggerusan atau grinding . %eca %ecara ra umum umum opera operasi si penge pengecil cilan an ukuran ukuran bijih bijih meliba melibatka tkan n operasi crushing # grinding da dan sizing . Pabr Pabrik ik peng pengol olah ahan an biji bijih h biasana dimulai dengan operasi sizing # aitu pemisahan berdasarkan berdasarkan grizzly feeder feeder . Alat besar besar ukuran ukuran denga dengan n menggu mengguna nakan kan grizzly lat ini ini akan akan
mengelua mengeluarkan rkan bijih bijih ang ang memiliki memiliki ukuran ukuran ang ang lebih lebih kecil daripada daripada grizzly feeder feeder juga ber/ungsi ukur ukuran an sett settin ing g jaw crusher . grizzly ber/ungsi sebagai sebagai
pengatur laju penumpanan. 0mpan ang masuk diatur sesuai dengan kapasi kapasitas tas jaw crusher .
Underflow ang ang merupa merupaka kan n undersize dari
grizzly feeder langsung langsung masuk ke cone crusher . %edangk %edangkan an overflow
ang ang merupaka merupakan n oversize dari dari grizlly feeder masuk masuk ke jaw crusher . amb ambar ar di baw bawah menu menunj njuk ukka kan n
cont contoh oh diag diagra ram m
alir alir oper operas asii
pengecilan pengecilan ukuran bijih# mineral atau bahan galian.
%umber : http:33ardra.bi43mineral3pengolahan(mineral# http:33ardra.bi43mineral3pengolahan(mineral# 2$15
ambar 2.1.1 Diagram perasi !ominusi 0ntuk Pengecilan 0kuran &ijih !omin !ominusi usi dapa dapatt dilaku dilakukan kan denga dengan n + tahap tahap kegiat kegiatan an aitu aitu crushing 6peremukan7 6peremukan7 tahap pertama untuk proses kering# peremukan
tahap tahap kedua kedua## dan dan tahap tahapan an peremu peremukan kan ketiga ketiga biasan biasana a disebu disebutt grinding 6penggil 6penggilinga ingan7 n7 digunaka digunakan n untuk untuk proses proses basah basah dan kering. kering. !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(2
PRAKTIKUM PENGOLAHAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
%elain untuk mereduksi ukuran butir# kominusi juga untuk meliberasi bijih# bijih# aitu aitu proses proses melepa melepaska skan n minera minerall bijih bijih dari dari ikatan ikatann na a ang ang merupakan gangue mineral. Tuju Tujuan an dari dari peme pemeca caha han n dan dan peng penggi gili ling ngan an adal adalah ah untu untuk k menghasilkan partikel(partikel partikel(partikel ang lebih kecil. Partikel(partikel Partikel(partikel ang lebih kecil diperlukan baik oleh karena permukaanna permukaanna ang besar atau oleh karena bentuk ukuran dan jumlahna. %alah satu ukuran e//isiensi operas operasii didasa didasarka rkan n atas atas energ energii ang ang diper diperluk lukan an untuk untuk membu membuat at permuk permukaa aan n satu(s satu(satu atuan an massa massa parti partikel kel mening meningkat kat sanga sangatt besar besar dengan diperkecilna ukuran partikel. Adapun sarat dari pemecahan atau penggilingan penggilingan ang ideal aitu : a.
Memi Memili liki ki kapa kapasi sita tas s besa besar r
b.
Memer Memerlu lukan kan masuk masukan an daa daa kecil kecil pers persatu atuan an hasil hasil
c.
Menghas Menghasilkan ilkan hasil hasil dengan dengan satu satu ukura ukuran n tertent tertentu u denga dengan n distribu distribusi si ukuran tertentu sesuai ang dikehendaki !omin !ominusi usi atau atau penge pengecil cilan an ukuran ukuran merup merupaka akan n taha tahap p awal awal
dalam proses Pengolahan &ahan alian ang bertujuan untuk : a.
Memb Membeb ebas aska kan n atau atau mel melib iber eras asii 6 to liberate 7 mineral berharga dari material pengotorna.
b.
Meng Mengha hasi silk lkan an ukur ukuran an dan dan bent bentuk uk part partik ikel el ang ang sesu sesuai ai deng dengan an kebutuhan pada proses berikutna.
c.
Mempe Memperlu rluas as permuka permukaan an partik partikel el agar dapat dapat memper mempercep cepat at kontak kontak dengan 4at lain# misalna reagen flotasi . !ominusi ada 2 6dua7 macam# aitu :
a.
Pere Peremu muka kan n 3 pem pemec ecah ahan an 6 crushing 7
b.
Peng Pengge geru rusa san n 3 peng pengha halu lusa san n 6 grinding 7
Proses Proses komin kominusi usi suatu suatu materi material al dapa dapatt diken dikendal dalika ikan n oleh oleh beberapa /aktor# aitu sebagai berikut : a. !arakteristik dari si/at si/at mineral# mineral# terdiri terdiri dari dari : 17 Ting Tingkat kat homog homogini initas tas dari dari bijih# bijih# misal misal bijih bijih ang brittle, fibrous lebih mudah pecah dibandingkan dengan ang kompak 27 %truktur !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(+
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
+7 !ekerasan 87 !andungan air# dimana bijih ang mempunai kandungan air ang tinggi akan mudah lengket pada alat b. 'asio Pengecilan 'asio Pengecilan adalah suatu proses pengecilan ukuran atau suatu perbandingan antara umpan ang masuk dalam crusher dengan ukuran hasil produksi 6ukuran ang keluar7.
c. Penghancuran Penghancuran dan penggerusan mineral bijih# dan segala peman/aatanna dengan cara pencucian untuk menghilangkan mineral(mineral pengotorna telah diterapkan sejak 4aman purba. !egiatan penghancuran mineral bijih pada masa primitip telah dilakukan dengan hentakan tangan menggunakan batu keras ang kemudian diganti dengan menggunakan palu logam. Peremukan dapat berlangsung dengan menekan bijih terhadap permukaan ang padat# atau melalui tumbukan pada permukaan dengan gerakan langkah ang kaku. )al ini berbeda dengan pelumatan ang berlangsung akibat abrasi dan tumbukan dari bijih oleh gerak bebas dari media ang tidak saling berhubungan seperti batangan# bola(bola atau kerakal. Peremukan biasana dilakukan secara kering# dan berlangsung beberapa tahap# dengan angka rasio reduksi ang rendah berkisar antara tiga sampai enam untuk setiap tahapna. 'asio reduksi dalam tahap peremukan dapat dide/inisikan sebagai perbandingan antara ukuran partikel maksimum ang meninggalkan peremuk# ada juga ang menggunakan de/inisi lainna.
&erdasarkan cara kerjana# crusher dibedakan menjadi : a. Crusher ang memecahkan batuan dengan cara memberikan tekanan pada batuan. *ontohna : jaw crusher, gyratory atau cone 6kerucut7 crusher, dan rollel crusher. b. Crusher ang
memecahkan batuan dengan cara tumbukan
dengan kecepatan ang tinggi. *ontohna : impact crusher.
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(8
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
%edangkan berdasarkan ukuran material ang diremukkan# crusher dibedakan menjadi :
a. Coarse Crusher b. Intermediet Crusher c. rinde Perluna untuk melakukan pengecilan ukuran 6 size reduction7 suatu mineral tergantung pada berbagai kebutuhan# tujuan utamana adalah : a. Meliberalisasikan suatu kandungan tertentu dari pengotorna# misalna bijih dari batuanna. b. Memperoleh permukaan ang lebih luas agar penggunaana lebih baik# seperti pada penggunaan serbuk batubara. c. Menghasilkan
material
ang
bentukna
sesuai
tujuan
penggunaanna# misalna untuk semen# pupuk# dan pewarna cat. Tujuan ini dapat dicapai dengan cara kominusi# aitu dengan secara bertahap ukuran mineral tersebut diperkecil sehingga partikel mineral ang bersih dapat dipisahkan dengan metode ang ada. Tahap awal dari kominusi adalah agar material ang baru digali akan lebih mudah ditangani oleh alat gali# alat muat dan alat angkut# dalam hal sebagai produk tujuanna adalah menghasilkan material dengan ukuran terkontrol. Peremukan dapat berlangsung dengan menekan bijih terhadap permukaan ang padat# atau melalui tumbukan pada permukaan dengan gerakan langkah ang kaku. )al ini berbeda dengan pelumatan ang berlangsung akibat abrasi dan tumbukan dari bijih oleh gerak bebas dari media ang tidak saling berhubungan seperti batangan# bola(bola atau kerakal. Peremukan# crushing biasana digunakan
untuk pengecilan
ukuran sampai ukuran bijih kurang lebih 2$ mm# sedangkan penggerusan# grinding digunakan untuk pengecilan ukuran mulai dari 2$ mm sampai halus. 0mumna pengecilan ukuran bijih dilakukan secara bertahap aitu: a.
Peremukan tahap pertama# primary crushing # mengecilkan ukuran bijih sampai ukuran 2$ cm.
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(5
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b.
Peremukan tahap kedua# secondary crushing # mengecilkan ukuran bijih dari sekitar 2$ cm sampai 5 cm.
c.
Peremukan tahap ketiga# tertiary crushing # mengecilkan ukuran bijih dari 5 cm menjadi sekitar 1 cm
d.
Penggerusan kasar# grinding # mengecilkan ukuran bijih mulai dari sekitar 1 cm menjadi selkitar 1 mm.
e.
Penggerusan halus# fine grinding # mengecilkan ukuran bijih mulai dari 1 mm menjadi halus# biasana ukuran bijih menjadi kurang dari $#$95 mm. Prinsip peremukan adalah adana gaa luar ang bekerja atau
diterapkan pada bijih dan gaa tersebut harus lebih besar dari kekuatan bijih ang akan diremuk. Mekanisme peremukanna tergantung pada si/at bijihna dan bagaimana gaa diterapkan pada bijih tersebut. %etidakna
ada empat gaa ang dapat digunakan
untuk meremuk atau mengecilkan ukuran bijih. a.
Compression # gaa tekan. Peremukan dilakukan dengan memberi
gaa tekan pada bijih. Peremukanna dilakukan diantara dua permukaan plat. aa diberikan oleh satu atau kedua permukaan plat.
Pada !ompresi# energi ang digunakan hana pada
sebagian lokasi# bekerja pada sebagian tempat. Terjadi ketika energi ang digunakan hana cukup untuk membebani daerah ang kecil dan menimbulkan titik awal peremukan. Alat ang dapat menerapkan gaa compression ini adalah jaw crusher, gyratory crusher dan roll crusher .
b.
Impact # gaa banting. Peremukan terjadi akibat adana gaa
impak ang bekerja pada bijih. &ijih ang dibanting pada benda keras atau benda keras ang memukul bijih. aa impak adalah gaa compression ang bekerja dengan kecepatan sangat tinggi. Dengan gaa impact # energi ang digunakan berlebihan# berkerja pada seluruh bagian. Terjadi ketika energi ang digunakan berlebih dari ang dibutuhkan untuk peremukan. &anak daerah ang menerima beban berlebih. Alat ang mampu memberikan gaa impak pada bijih adalah impactor # hummer mill . c. !ttrition atau abrasion. Peremukan atau pengecilan ukuran akibat adana gaa abrasi atau kikisan. Peremukan dengan Abrasi# aa !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(,
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
hana bekerja pada daerah ang sempit 6dipermukaan7 atau terlokalisasi. Terjadi ketika energi ang digunakan cukup kecil# tidak cukup untuk memecah3meremuk bijih. Alat ang dapat memberikan gaa abrasi terhadap bijih adalah ballmill, rod mill . d.
"hear # potong. Pengecilan ukuran dengan cara pemotongan#
seperti dengan gergaji. *ara ini jarang dilakukan untuk bijih. !etika operasi kominusi menggunakan gaa kompresi seperti pada #aw crusher # bijih akan memiliki ukuran antara 2 sampai 8. ;amun# ketika operasi pengecilan ukuran menggunakan gaa impact # seperti pada impactor atau hammer mill # maka bijih akan berukuran antara $ dan 8. aa ang akan diterapkan atau dikenakan atau ang digunakan untuk pengecilan ukuran akan menentukan jenis atau model alat ang digunakan. Teori reduksi ukuran berkaitan dengan hubungan antara masukan energi dan produk ukuran partikel ang didapat dari ukuran umpan tertentu. &erbagai teori telah dikemukakan# tetapi semuana belum ada ang memenuhi keinginan. Pemilihan dari prope dari /asilitas crushing tergantung pada: a. 0kuran maksimum dari umpan batubara b. !apasitas c. 0kuran produk ang diinginkan d. !ekuatan batubara e. !ondisi batuan# bola sul/ur# atau middlings f.
g. $usty %perations
!ominusi
dapat
dilakukan
dalam
beberapa
tahapan#
diantarana sebagai berikut : a. &rimary Crushing Merupakan tahap penghancuran ang pertama# dimana umpan berupa bongkah(bongkah besar ang berukuran =3( >8 ,$ inchi dan produk berukuran 8 inch. &eberapa alat untuk primary crushing antara lain :
17
#aw Crusher #aw Crusher adalah jenis crusher ang paling banak
digunakan untuk crusher primer.
2(9
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
digunakan untuk batuan sedimen sampai batuan ang paling keras seperti granit atau basalt. #aw crusher merupakan mesin penekan
(compression)
dengan
rasio
pemecahan
,:1.
0mumna untuk material hasil peledakan# material ang berukuran sampai dengan ?$ @ dari bukaan feed na dapat diterima. 0ntuk kerikil# karena umumna berbentuk bulat# disarankan pemakaian material dengan ukuran >$ @ dari bukaan. Crusher jenis ini terdiri dari dua buah jaw # dimana satu
batang bergerak 6 moveing jaw 7 ke arah jaw ang lain 6 fi'ed jaw 7 . Alat ini merupakan contoh paling umum dari mesin
peremuk tingkat 1 dengan bentuk ang mirip rahang atas dan rahang
bawah
dari
seekor
binatang#
untuk
melakukan
permukaan# batuan ang mengandung mineral dijepit di antara dua buah rahang ang terdiri dari fi'ed jaw dan swing jaw # lalu dihancurkan dengan gaa tekan remuk. *ara
kerja jaw crusher adalah
suatu
eksentrik
menggerakkan batang ang dihubungkan dengan dua toggle # togel ang satu dipakukan pada kerangka dan satu lagi ke rahang aun. Titik pivat terletak pada bagian atas rahang gerak atau diatas kedua rahang pada garis tengah bukan rahang. Pada sistem ini# umpan dimasukkan kedalam rahang berbentuk ang terbuka ke atas. %atu rahang tetap dan tidak bergerak# sedangkan rahang ang satu lagi membuat sudut 2$ derajat B +$ derajat dan dapat bergerak maju mundur ang digerakkan oleh sumbu eksentrik# sehingga memberikan kompresi ang besar terhadap umpan ang terjepit diantara dua rahang. Muka rahang ini mempunai alur dangkal ang horizontal . 0mpan besar ang terjepit antara bagian atas rahang dipecah dan jatuh keruang bawahna ang lebih sempit dan dipecah. Alat ini mempunai dua C jaw # ang satu dapat digerakkan 6 swing jaw 7 dan lainna tidak dapat digerakkan atau diam 6fi'ed jaw 7 berdasarkan porosna jaw crusher terbagi dalam dua macam : a7 !hairi 'amdhani )1*11+$,1
lae #aw Crusher 2(>
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
lae #aw Crusher merupakan crusher dengan
poros di atas.
%umber : http:33ardra.bi43mineral3pengolahan(mineral# 2$15
ambar 2.1.2 Mekanisme lae #aw Cruser b7
$odge #aw Crusher $odge #aw Crusher merupakan crusher dengan
poros di bawah.
%umber : http:33ardra.bi43mineral3pengolahan(mineral# 2$15
ambar 2.1.+ $odge #aw Crusher Perbandingan dodge dengan blae jaw crusher # aitu: a7
0kuran
produk
pada
b7
dibandingkan dengan dodge jaw ang relati/ seragam Pada blae jaw porosna di atas sehingga gaa ang
c7
terbesar mengenai partikel ang terkecil Pada dodge jaw porosna di bawah sehingga gaa ang
blae
jaw lebih
heterogen
terbesar mengenai partikel ang terbesar sehingga gaa
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(?
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
mekanis dari dodge jaw lebih besar dibandingkan dengan d7
blae jaw . !apasitas dodge jaw jauh lebih kecil dari blae jaw pada
e7
ukuran ang sama Pada dodge jaw sering terjadi penumbatan Estilah(istilah pada jaw crusher # antara lain :
a)
"etting loc Merupakan bagian dari jaw crusher untuk mengatur
agar lubang ukuran sesuai dengan ang dikehendaki. &ila setting bloc dimajukan# maka jarak antara fi'ed jaw b)
dengan swing jaw menjadi lebih dec at# dan sebalikna. *oggle *oogle merupakan bagian dari jaw crusher ang ber/ungsi untuk mengubah gerakan naik turun menjadi maju mundur.
c)
&itman
&er/ungsi untuk merubah gerakan berputar dari d)
maju mundur menjadi gerakan naik turun. "wing #aw Merupakan bagian dari jaw crusher ang dapat
e)
bergerak akibat gerakan atau dorongan toggle. +i'ed #aw Merupakan bagian dari jaw crusher ang tidak
f)
bergerak atau diam. outh Merupakan bagian
g)
h) i) j)
)
l)
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
mulut jaw
crusher ang
ber/ungsi sebagai lubang penerimaan umpan. *hroat Merupakan bagian paling bawah ang ber/ungsi sebagai lubang pengeluaran. ate Merupakan jarak mendatar pada mouth. "et Merupakan jarak mendatar pada throat. Closed "etting Merupakan jarak antara fi'ed jaw dengan swing jaw pada saat swing jaw ekstrim ke depan. %pen "etting Merupakan jarak antara fi'ed jaw dengan swing jaw pada saat swing jaw ekstrim ke belakang. *hrow
2(1$
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Merupakan selisih jarak pelemparan antara open setting dengan close setting. m) -ip !ngle Merupakan sudut ang dibentuk dengan garis
singgung ang dibuat melalui titik singgung antara jaw dengan batuan. 6%ukamto# 2$$17
%umber : http:33ardra.bi43mineral3pengolahan(mineral# 2$15
ambar 2.1.8 #aw diagram Pecahna batuan dari jaw crusher karena adana : a7
Daa tahan batuan lebih keci dari gaa ang menekan
b7
-ip angle
c7
'esultan gaa ang arahna ke bawah aa(gaa ang ada pada jaw crusher # adalah :
a7
aa tekan 6aksi7
b7
aa gesek
c7
aa gravitasi
d7
aa ang menahan 6reaksi7 Arah(arah gaa tergantung dari kemiringan atau
sudutna. 'esultan gaa akhir arahna harus ke bawah# ang berarti material itu dapat dihancurkan. Tapi jika gaa itu arahna ke atas maka material itu hana meloncat(loncat ka atas saja. 'umus(rumus ang dipergunakan untuk menghitung e/isiensi serta produktivitas dari jaw crusher antara lain : P !hairi 'amdhani )1*11+$,1
Wakhir =
................................62.1.17
t 2(11
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
R
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
Wakhir =
Wawal
x100%
.............................62.1.27
2(12
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Dimana : P : Produktivitas 6Ton3
-ebar lubang bukaan ariasi dari throw !ecepatan 0kuran umpan 'eduction ratio 6''7 !apasitas ang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat jenis umpan eduction ratio merupakan perbandingan antar ukuran
umpan dengan ukuran produk. eduction ratio ang baik untuk ukuran primary crushing adalah 8 B 9# sedangkan untuk secondary crushing adalah 18 B 2$ dan fine crushing 6mill 7
adalah 5$ (1$$. 27
yratory Crusher Crusher jenis ini mempunai kapasitas ang lebih besar
jika dibandingkan dengan jaw crusher . erakan dari gyratory crusher ini
berputar
dan
bergoang
sehingga
proses
penghancuran berjalan terus menerus tanpa selang waktu. &erbeda
dengan
jaw
crusher
ang
proses
penghancuranna tidak continue # aitu pada waktu swing jaw bergerak ke belakang sehingga ada material(material ang tidak mengalami penggerusan.
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(1+
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
%umber : http:33ardra.bi43mineral3pengolahan(mineral# 2$15
ambar 2.1.5 yratory Crusher Macam(macam gyratory crusher : a7
"uspended "pindel yratory Crusher
b7
&arallel &inch Crusher yratory crusher beroperasi secara kontinu. !apasitas
crushing ang tinggi dibandingkan jaw crusher 6,$$(,$$$
ton3hr7. -ebih dipilih daripada jaw crusher jika kapasitas lebih dari ?$$ ton3hr. Mudah dioperasikan. !onsumsi daa lebih rendah
daripada jaw
crusher.
Daa
ang
dibutuhkan
dipengaruhi oleh: a7 0kuran umpan b7 !ekerasan bijih c7
%i/at
alamiah
material
ang
dihancurkan#
seperti
b)
kekerasan# keliatan dan kerapuhan. Permukaan concave dan crushing head terhadap umpan akan mempengaruhi gesekan antara material dengan
c)
bagian pemecah 6 concave dan head 7 !andungan air# setting # putaran dan gape.
Perbedaan antara gyratory dan jaw crusher adalah : a7
Pemasukan umpan# jaw crusher pemasukanna tidak
b7
kontinu sedangkan gyratory kontinu yratory alatna lebih besar dan bagian(bagianna tidak
c7
mudah dilepas !apasitas gyratory lebih besar dari jaw crusher # karena pemasukan umpan dapat kontinu dan penghancuranna
d7
merata Pemecahan pada jaw lebih banak tekanan# tetapi pada gyratory crusher gaa gesekna lebih besar walaupun ada
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(18
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
gaa tekanna. Pada gyratory kalau berputarna cepat# produkta ang dihasilkan relati/ kecil. !euntungan menggunakan gyratory crusher adalah : a7 b7 c7
-ebih tipis dibandingkan jaw crusher . +eeding lebih simpel. Perakitan lebih mudah daripada jaw crusher.
b. "econdary Crushing Merupakan tahap penghancuran kelanjutan dari primary crushing # dimana umpan berukuran lebih kecil dari , inchi# produk
berukuran $.5 inchi . &eberapa alat untuk secondary crushing antara lain : 17
#aw crusher 6kecil7
27
yratory crusher 6kecil7
+7
Cone crusher # alat ini merupakan secondary crusher ang
penggunaanna lebih ekonomis. Cone crusher hampir sama dengan gyratory crusher # perbedaanna terletak pada : a7
Crushing surface terluar bekerja sedemikian rupa sehingga
luas lubang pengeluaran dapat bertambah. b7
Crushing surface terluar bagian atasna dapat diangkat
sehingga material ang tidak dapat dihancurkan dapat dikeluarkan.
%umber : http:33ardra.bi43mineral3pengolahan(mineral# 2$15
ambar 2.1., Cone crusher 6Anonim# 2$157 Macam(macam cone crusher :
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(15
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
a7
"ymon Cone Crusher
Alat ini dibagi menjadi dua jenis# aitu : 617 "tandart crusher type # aitu untuk mereduksi umpan ang berukuran kasar. 627 "hort head crusher type # aitu untuk mereduksi umpan berukuran halus. b7
*elsmith yrasphere Crusher Crushing head dari alat ini berbentuk bulat 6 sphere 7
ang terbuat dari baja dengan cutter shell bergerak naik turun. Dalam cone crusher crushing head adalah rata dan perbandingan antara tinggi dengan diameterna 1 : +. 0mpan dari cone crusher harus dalam keadaan kering karena jika basah akan mengakibatkan choing . Prinsip kerja cone crusher terdiri dari frame# perangkat transmisi# poros eksentrik berongga# mangkuk berbentuk bantalan# menghancurkan kerucut# mata air dan stasiun tekanan hidrolik untuk menesuaikan membuka debit. %elama operasi# motor drive shell poros eksentrik untuk berbalik melalui poros
horizontal
dan
sepasang
gigi
bevel.
Poros
menghancurkan aunan kerucut dengan kekuatan poros eksentrik shell sehingga permukaan menghancurkan dinding dec ke dinding mortir berguling dari waktu ke waktu. Dengan
cara ini# bijih besi dan batu akan ditekan dan bengkok dan hancur. 87
/ammer ill /ammer mill dipakai dalam secondary crusher untuk
memperkecil produk dari primary crushing dengan ukuran umpan ang diperbolehkan adalah kurang dari satu inch. Alat ini
merupakan
penghancuranna
satu(satuna
alat
dibandingkan
alat
ang
berbeda
secondary
cara
crushing
lainna. Pada hammer mill proses penghancuran menggunakan shearing stress # sedangkan pada secondary crushing lainna
menggunakan compressive stress .
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(1,
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
%umber : http:33www.densowestli/ers.wordpress.com# 2$15
ambar 2.1.9 /ammer ill 57
oll Crusher
Alat ini terdiri dari dua silinder baja dan masing(masing dihubungkan pada as 6poros7 sendiri(sendiri. %ilinder ini hana satu saja ang berputar dan lainna diam# tapi karena adana material ang masuk dan pengaruh silinder lainna maka silinder ini ikut berputar juga. Putaran masing(masing silinder tersebut berlawanan arah sehingga material ang ada diatas roll akan terjepit dan hancur.
%umber : http:33ardra.bi43mineral3pengolahan(mineral# 2$15
ambar 2.1.> oll Crusher )ancurna
material
pada
roll crushing dibedakan
menjadi :
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(19
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
a7
Choe crushing aitu penghancuran material tidak saja
dilakukan oleh permukaan roll tapi juga oleh umpan. b7
+ree
crushing aitu
material ang masuk langsung
dihancurkan oleh roll . !ecepatan crushing tergantung pada kecepatan pemberian umpan 6 feed rate7 dan macam reduksi ang diinginkan. oll crusher ini harus diberi umpan untuk mencegah
mereka dari tersedak serta diumpankan pada tingkat bahkan di seluruh lebar gulungan. oll crusher halus ang paling sering digunakan untuk bijih gembur non abrasi/.
piring pemutus atau dua roll bergigi. * rusher ini menggunakan kombinasi kompresi dan geser untuk mengurangi ukuran material dan ang paling sering digunakan untuk batubara# kokas# batu kapur atau gypsum . ,7
Impact Crusher Impact crusher merupakan alat pemecah batuan ang
menggunakan cara tumbukan dengan kecepatan ang tinggi untuk menghancurkan material. Digunakan untuk material berukuran panjang 5$$ mm# tekanan anti +5$ MPa kekuatan. 6Anonim# 2$157 !euntungan
dari
impact
crusher
aitu
struktur
sederhana# non sambungan kunci# menederhanakan proses penghancuran# tinggi e/isiensi dan konservasi energi.
%umber : http:33ardra.bi43mineral3pengolahan(mineral# 2$15
ambar 2.1.? !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(1>
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Impact Crusher Impactor menerupai hammer mill tetapi tidak dilengkapi
dengan aakan. Impactor merupakan mesin pemecah primer untuk batuan dan biji# dengan kemampuan mengolah sampai ,$$
ton3jam.
Partikel
ang
dihasilkan
hampir
seragam
menerupai kubus. c. +ine Crushing 6rinding ill 7 illing merupakan proses kelanjutan dari primary crushing
dan secondary crushing . Proses penghancuran dalam milling menggunakan shearing stress. illing diklasi/ikasikan menjadi beberapa macam berdasarkan : 17
&entuk cell a7
Cylinder 6produk ang ada masih kasar7
*ontoh untuk mill bentuk silinder adalah tube mill . pada tube mill ini produktana masih agak kasar dan dalam proses penghancuranna perlu ditambahkan air sehingga bercampurna dengan material menjadi pulp. b7 Conical 6produk halus7 *ontoh untuk mill bentuk conical adalah hardinge conicalmill . Produktana
produkta
halus# lebih
ang dihasilkan
cylinder
halus
mill .
daripada
0ntuk akhir
penghancuran memerlukan bola baja dengan diameter 2 B + inchi. $@. c7
Cylindro Conical ill jenis ini produktana ada ang halus dan ada
ang kasar# bentuk cell merupakan penggabungan antara bentuk cylinder dan conical . 27
rinding Media
a7
all ill 6bola(bola baja7
*ontoh untuk mill ini adalah ball mill # ang telah diuraikan pada keterangan conical mill . b7
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
&eable ill 6batu api3 flint 7
2(1?
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
c7 +7
87
od ill 6batang(batang &aja7.
*ara Memasukkan 0mpan a7
"coop +eeder
b7
$rum +eeder
c7
"coop and $rum +eeder
-ubang Pengeluaran a7
rate $ischarge
Proses penghancuranna dilakukan dalam keadaan basah dan pada lubang pengeluaran diberi saringan sehingga
diharapkan
hasilnaseragam.!elemahanna
kemungkinan grinding media ang kecil menutupi sehingga saringan tersumbat. b7
%verflow $ischarge ill jenis ini mirip dengan grate mill diatas# hana
saja pada mill ini tidak dilengkapi dengan saringan sehingga hasilna tidak seragam. 57
!ecepatan Putar Cell a7
!ecepatan !ritis !ecepatan putar cell pada operasi milling dimana pada saat itu grinding media menempel pada dinding cell sehingga tidak terjadi proses abrasi maupun impact .
b7
Cataracting
!ecepatan putar dari cell mill dimana grinding media
akan
menimbukan
impact ang
lebih
besar
dibandingkan abrasi. c7
Cascading
!ecepatan putar pada cell mill pada operasi milling ang mengakibatkan grinding media lebih dominan bekerja secara abrasi maupun impact . 6Anonim# 2$157
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(2$
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2.1.+. Alat dan &ahan a.
Alat Alat ang digunakan dalam percobaan ini adalah : 17
Crusher
tipe
jaw
crusher,
/ungsina
adalah
untuk
menghancurkan atau mereduksi ukuran material
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(21
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
%umber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan &ahan alian# 2$15
ambar 2.1.1$ #aw Crusher 27
%ekop# /ungsina adalah untuk memindahkan material dari satu tempat ke tempat lain.
%umber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan &ahan alian# 2$15
ambar 2.1.11 %ekop
+7 Peralatan safety, ber/ungsi sebagai perlindungan diri. Peralatan ini terdiri dari sepatu# kacamata , ear plug, helmet, sarung tangan dan masker.
%umber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan &ahan alian# 2$15
ambar 2.1.12 Peralatan "afety !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(22
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
87
Timbangan# ber/ungsi untuk mengukur berat masing(masing material ang akan direduksi.
%umber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan &ahan alian# 2$15
ambar 2.1.1+ Timbangan
57
Alat tulis dan penggaris# /ungsina adalah untuk mencatat data( data hasil pengamatan serta mengukur material baik sebelum dan sesudah di crushing .
%umber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan &ahan alian# 2$15
ambar 2.1.18 Alat tulis dan Penggaris b.
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
&ahan
2(2+
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
&ahan ang akan digunakan dalam praktikum kali ini adalah bongkahan bijih besi
%umber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan &ahan alian# 2$15
ambar 2.1.15 &ijih &esi
2.1.8.
Prosedur !erja a. Meniapkan beberapa buah contoh batuan berukuran sedang. b. Menimbang berat masing(masing contoh dengan menggunakan
timbangan. c. Mengukur dimensi masing(masing contoh dengan menggunakan
penggaris. d. Mengukur setting lubang bukaan jaw crusher . e. Membersihkan tempat penampungan produk hasil crusher sebelum
menghidupkan jaw crusher . f. Menghidupkan crusher sesuai %P. g. Memasukkan
contoh batuan secara
perlahan(lahan
sampai
semuana habis. h. Mencatat waktu ang diperlukan jaw crusher untuk menggerus
contoh batuan# dimulai dari pertama kali contoh dimasukkan sampai crusher benar(benar kosong. i. Mematikan jaw crusher .
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(28
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
j. Menimbang kembali produk hasil crushing untuk mendapatkan nilai recovery.
2.1.5.
Data hasil pengamatan Dari percobaan ang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut : a.
&erat conto sebelum di crushing H $#15 ton
b.
&erat conto setelah di crushing
H $#18>5 ton
c.
Faktu ang diperlukan
H 185 detik
t H
145 detik 3600 detik
1 jam
H $#$8$29 jam d.
&erat conto ang hilang
H F awal B Fakhir H $#15 ton B $#18>5 ton H $#$$15 ton
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(25
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2.1.,. Perhitungan Dari data hasil pengamatan dilakukan perhitungan sebagai berikut. Diketahui :
I Ditana
:
I
Fawal
H $#15 ton
Fakhir
H $#18>5
t
H $#$8$29 jam
a. Produkti/itas J b. ecovery 6'7 J
: H
H
Wakhir t 0,1485 ton 0,04027 jam
H +#,>9, ton3jam 9, ton3jam.
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(2,
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
b. '
H
H
Wakhir Wawal
1$$@
0,1485ton 0,15ton
1$$@
H ?? @
2.1.9. Pembahasan Dalam praktikum pengolahan bahan galian ini dilakukan proses ang disebut kominusi. !ominusi adalah suatu proses mereduksi ukuran butir atau mengecilkan ukuran butir. !ominusi merupakan salah satu tahapan pada pengolahan bijih# mineral atau bahan galian. Pada kominusi# bijih atau mineral dari tambang ang berukuran besar lebih daripada 1 meter dapat dikecilkan menjadi bijih berukuran kurang daripada 1$$ mikron. Pada umumna bijih# mineral atau bahan galian dari tambang masih berukuran cukup besar. %ehingga sangat tidak mungkin dapat secara langsung digunakan atau diolah lebih lanjut. &ijih atau mineral dalam ukuran besar biasana berkadar sangat rendah dan terikat dengan mineral pengotorna. -iberasi
mineral
berharga masih rendah pada ukuran bijih ang besar. %ehingga untuk dapat diolah dan untuk dapat meningkatkan kadar mineral tertentu harus melalui operasi pengecilan ukuran terlebih dahulu. perasi pengecilan ukuran bijih umumna dibagi dalam dua tahapan aitu !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(29
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
operasai peremukan atau crushing dan operasi penggerusan atau grinding .
%ecara umum operasi pengecilan ukuran bijih melibatkan operasi crushing # grinding dan sizing . Pabrik pengolahan bijih biasana dimulai dengan operasi sizing # aitu pemisahan berdasarkan besar ukuran dengan menggunakan rizzly +eeder . Alat ini akan mengeluarkan bijih ang memiliki ukuran ang lebih kecil daripada ukuran setting #aw Crusher . rizzly +eeder juga ber/ungsi sebagai pengatur laju penumpanan. 0mpan ang masuk diatur sesuai dengan kapasitas #aw Crusher . Underflow ang merupakan Under size dari rizzly +eeder langsung masuk ke Cone Crusher . %edangkan overflow ang merupakan oversize dari rizlly +eeder masuk ke #aw Crusher .
Pada kegiatan kominusi terdiri dari + tahap antara lain peremukan 6crushing7 tahap pertama 6contoh dapat menggunakan alat jaw crusher dan gyratory crusher 7# peremukan 6 crushing 7 tahap kedua
6contoh dapat menggunakan roll crusher dan core crusher 7 dan penggerusan 6 grinding 7 biasana menggunakan
ball mill . Pada
praktikum kali ini diharapkan menggunakan perlengkapan safety # seperti earplug # safety shoes # helmet # gloves # masker dan googles safety .
Praktikum
ini
dilaksanakan
dengan
memperhatikan
keselamatan dikarenakan banak /aktor ang menjadi pengganggu seperti kebisingan# material ang besar dan alat ber tenaga besar. !ominusi juga bisa diartikan
suatu
tahapan
di dalam
pengolahan bahan galian ang dilakukan dengan mengurangi ukuran butir hingga sebagian besar mineral(mineral pengotor dan mineral berharga terpisah. !ominusi adalah istilah umum ang sering digunakan untuk operasi penghancuran contohna adalah mesin dari pemecah 6 crusher 7 atau mesin penggiling 6 grinding 7 . Di dalam praktikum ini alat ang digunakan untuk meremukan material adalah jaw crusher . #aw crusher adalah tipe crusher ang paling umum digunakan#
dimana sistem kerjana berdasar pada gaa gesek dan gaa tekan terhadap
material
hingga
hancur#
biasa
digunakan
untuk
menghancurkan jenis batu ang keras# seperti batu kali# batu !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(2>
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
pegunungan# batu serpentinit# batu andesit# batu gamping# dan sebagaina. 0njuk kerja dari jaw crusher sangat(sangat ditentukan oleh ukuran fly wheel 6roda gila7(na dan kekuatan shaft # karena kedua komponen tersebut berperan vital. 0ntuk operasional produksi penambangan# jaw crusher ini tidak bisa berdiri sendiri# harus didukung dengan peralatan ang lain Material ang digunakan aitu bongkahan bijih besi ang jumlahna sebanak 15$ kg ang sebelumna sudah dilakukan tahap penimbangan terlebih dahulu dan dimensi batuan tersebut sudah diukur menggunakan penggaris. Penimbangan dan pengukuran dimensi dari suatu batuan di dalam praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui berat awal pada batuan serpentinit hingga dapat ditentukan nilai produkti/itas dari alat tersebut. !emudian mengukur dimensi batuan untuk membandingkan dengan lubang bukaan crusher . )al ini dilakukan agar material atau batuan serpentinit dapat masuk dan diremukan oleh crusher dan ang lebih penting ang harus diperhatikan adalah waktu pada saat pengerjaan jaw crusher # material harus dimasukan secara perlahan( lahan sampai semuana habis dan waktu ang diperlukan alat untuk menggerus contoh batuan dicatat# dimulai dari pertama kali batuan dimasukan sampai crusher benar(benar kosong. Adapun waktu ang diperlukan crusher untuk meremukan batuan hingga crusher benar( benar kosong adalah $#$8$29 jam. Crusher ang digunakan di dalam praktikum ini memiliki prinsip
kerja untuk memecahkan batuan dengan cara memberikan tekanan. Pada batuan setelah selesai diremukan dengan pemberian pada tekanan dibatuan# material tersebut dikumpulkan kembali untuk ditimbang guna mendapatkan berat akhir setelah diremukan. %etelah ditimbang# kemudian material dimasukkan ke dalam jaw crusher . Memasukkan material harus secara perlahan(lahan agar
semua material dapat tereduksi dengan baik. Dalam kurun waktu $#$8$29 jam 6185 detik7 telah didapatkan berat akhir batuan ang telah hancur seberat 18>#5 kg berarti material ang hilang sebesar 1#5 kg. setelah mendapatkan data hasil pengamatan aitu waktu# berat awal dan berat akhir# maka dapat diketahui masing(masing nilai produkti/itas !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(2?
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
dan recovery alat aitu untuk nilai dari produkti/itas dari alat jaw crusher adalah sebesar +#,>9, ton3jam dan recovery0na ang didapat
adalah ?? @. ;ilai recovery tidak mencapai 1$$@ dikarenakan oleh beberapa /aktor ang sudah disebutkan di atas. Tetapi dapat dikatakan bahwa alat jaw crusher bekerja dengan baik. Didalam praktikum ini terdapat perbedaan antara berat awal dan berat akhir ang disebut berat conto ang hilang aitu 1#5 kg. Adapun /aktor(/aktor lain ang menebabkan berat conto berkuran 6hilang7 karena pada saat proses peremukan dengan jaw crusher # terdapat batuan ang terlempar dan terjatuh pada saat peremukan berlangsung serta adana beberapa material ang menjadi debu dan keluar tidak tepat pada tempat bak penampungan hingga mengurangi nilai recovery0na. !etelitian praktikan dalam membaca hasil penimbangan berat conto dari proses crushing sangatlah berpengaruh untuk ketepatan data ang akan dibuat.
2.1.>. Penutup a. !esimpulan !esimpulan ang dapat diperoleh dari kegiatan praktikum ini antara lain: 17 !ominusi adalah tahapan awal dalam pengolahan bahan galian dimana bertujuan untuk mereduksi ukuran bongkah material. 27 !egiatan
kominusi
ang
dilaksanakan
pada
praktikum
menggunakan crusher jenis jaw crusher untuk mereduksi ukuran material. +7 +eed ang digunakan material bijih besi sebanak 15$ kg. Diperlukan waktu $#$8$29 jam untuk mengolah feed # dengan berat produk 18>#5 kg# berarti berat ang hilang sebesar 1#5 kg. 87 Produktivitas ang didapat setelah dilakukan analisa dan perhitungan adalah sebesar +#,>9, ton3jam dan hasil recovery sebesar ?? @. 57 Adapun /aktor(/aktor ang mempengaruhi perolehan recovery dari kegiatan praktikum crushing aitu kinerja alat# banakna material ang terlempar keluar pada proses pengolahan#
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(+$
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
ketelitian dalam menimbang berat sampel# dan penggunaan waktu ang kurang maksimal pada waktu memasukkan sampel ke dalam jaw crusher . b. %aran Adapun saran ang dapat diberikan untuk praktikum kali ini adalah: 17 Fadah penampungan harus tepat posisina agar tidak ada material ang keluar dari wadah. 27 Penediaan alat neraca penimbang dengan kapasitas besar untuk e/isiensi waktu dalam proses penimbangan. +7 Proses penimbangan harus
dilakukan
dengan
baik dan
seksama. 87 Penggunaan peralatan safety agar lebih diperhatikan lagi# khususna penggunaan ear plug saat dalam penghidupan mesin.
2.2.
Sizing
2.2.1. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum pengolahan bahan galian kali ini adalah: a.
Mengetahui mekanisme sizing dan cara kerja alat
b.
Menentukan e/isiensi screen
c.
Menentukan recovery
2.2.2. Dasar Teori "izing adalah proses pengklasi/ikasian atau pengkelompokkan material karena perbedaan ukuran dan berat jenis# dapat dilakukan dengan proses screening dan classifying . Proses screening adalah pemisahan besar butir mineral berdasarkan lubang aakan# sehingga hasilna seragam# biasana screning digunakan untuk material ang berukuran lebih besar dari 2$ mesh# sedangkan proses classifying merupakan proses pemisahan butir mineral ang mendasarkan atas kecepatan jatuh material dalam suatu /luida# media /luida ang digunakan baik berupa air maupun udara# biasana classifiying ini digunakan untuk material ang berukuran dibawah 2$ mesh. Alat untuk
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(+1
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
melakukan screening disebut screen dan alat untuk melakukan classifying disebut classifier. Gaktor(/aktor ang mempengaruhi kecepatan material untuk
menerobos lubang aakan adalah: a. 0kuran bukaan aakan b. 0kuran relati/ partikel c. Pantulan dari material d. !andungan air "izing dapat pula diartikan campuran
partikel
menjadi
sebagai
proses pemisahan
kelompok(kelompok
partikel
ang
berukuran sama atau menjadi kelompok partikel ang mempunai kisaran ukuran minimum dan maksimum tertentu. 6%ukamto# 2$$17
"izing merupakan suatu proses pengelompokkan material
berdasarkan ukuran tertentu# sizing juga dapat diartikan sebagai peneragaman ukuran butir. Alat ang biasana digunakan untuk kegiatan sizing aitu screen dan kegiatanna disebut screening . Dimana proses screening dan classifying dipengaruhi atas ukuran ang mana ukuran lebih besar daripada ukuran lubang(lubang aakan disebut oversize . 0kuran ang lebih kecil daripada ukuran lubang( lubang aakan disebut undersize. Ada beberapa tujuan ang ingin diperoleh dari proses sizing ini# diantarana tujuan tersebut adalah : a.
Persiapan awal dalam proses pengolahan untuk memperoleh ukuran partikel mineral ang relati/ seragam sesuai dengan ukuran maksimal derajat liberasi mineral berhargana.
b.
Mencegah mineral halus lain masuk ke mesin peremuk sehingga kapasitas
dan
e/isiensi
proses
peremukan
dapat
lebih
ditingkatkan. c.
Mencegah mineral kasar lain ang belum terliberasi mengalir ke proses pengolahan berikutna# sehingga perolehan mineral berhargana lebih dapat ditingkatkan.
d.
Menghasilkan produk akhir ang berukuran relati/ seragam agar sesuai dengan spesi/ikasi pasar. Penaringan secara umum dilaksanakan terhadap material
ang relati/ kasar# untuk pengurangan e/isiensi dengan cepat dan baik. !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(+2
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Tujuan utama dalam industri mineral# adalah: a.
0ntuk mencegah masukan terlalu kecil ke dalam
crushing
machines # jadi dapat meningkatkan kapasitas dan e/isiensi.
b.
0ntuk mencegah materi terlalu besar dan melewatkan ke tahap berikutna dalam penghancuran
6 crushing 7 dan penggerusan
6grinding 7. c.
0ntuk menghasilkan ukuran produk akhir ang baik. )al ini adalah penting dalam menggali# dimana ukuran produk akhir adalah satu bagian penting dari spesi/ikasi.
6Anonim# 2$157
Adapun pembahasan ang lebih spesi/ik mengenai sizing # dengan menggunakan proses screening dan classifiying adalah sebagai berikut. a. "creening Proses pengolahan mineral memerlukan ukuran(ukuran partikel dengan distribusi kecil 6berukuran relati/ seragam7 ang sesuai dengan ukuran maksimal derajat liberalisasi mineral berhargana. !eseragaman ukuran(ukuran partikel mineral dapat diperoleh melalui proses pengaakan. "creening
dilakukan
untuk
meneragamkan
ukuran
material ang selanjutkan akan masuk ke tahap pengolahan. &iasana alat screen ini langsung berhubungan dengan alat crusher. "creening
adalah
proses
pengelompokan
material
berdasarkan ukuran lubang aakan sehingga ukuranna seragam. &ahan ang ditahan oleh aakan disebut oversize, ang melewati 6lolos7 disebut undersize. !adangkala
pengaakan
terjadi
bertingkat(tingkat#
sehingga akan didapatkan hasil dengan berbagai /raksi ukuran ang berjenjang dari /raksi ang maksimum dan /raksi ang minimum. Pengaakan juga dapat dilakukan pada kondisi basah# tetapi pada umumna pengaakan dilakukan pada kondisi kering. Di
industri
pengolahan mineral#
proses pengaakan
umumna dilakukan terhadap partikel mineral ang berukuran !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(++
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
relati/ kasar 6K25$ mm7. %ebalikna partikel mineral ang relati/ halus 6L25$ mm7 biasana dipilah dengan cara klasi/ikasi menggunakan berbagai jenis classifyer dan siklon. Permukaan aakan mempunai sejumlah lubang(lubang berukuran tertentu. %atuan ukuran lubang(lubang aakan pada setiap inchi luas permukaanna disebut mesh# dengan kata lain jika aakan berukuran 2$$ mesh# berarti setiap luas 1 inchi persegi dari luas permukaan aakan teradapat 2$$ lubang atau satu lubang berukuran sekitar 98 mm. 0kuran lubang aakan dapat disebut sebagai batas keterpisahan ukuran material ang diacak.
%umber:http:33www.pelletproductionline.ru3products.html# 2$15
ambar 2.2.1 1ibrating "creen Tujuan dilakukanna proses screening adalah sebagai berikut. 2)
Memenuhi permintaan pasar.
3)
Meningkatkan kapasitas unit operasi lainna.
4)
Mencegah undersize masuk ke dalam mesin crusher.
5)
Mencegah oversize masuk ke proses pengolahan selanjutna.
6)
Mencegah terjadina over crushing atau over grinding . Gaktor(/aktor ang mempengaruhi kecepatan material
untuk menerobos lubang aakan adalah: 17
0kuran lubang aakan %emakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banak material ang lolos# dapat dianalogikan seperti pasir ang melalui siilinder kecil pada jam pasir# jika lubang bukaan
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(+8
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
besar maka semakin cepat pasir pada jam tersebut akan habis. 27
0kuran relati/ partikel Material ang mempunai diameter sama dangan panjangna akan memiliki kecepatan dan kesempatan masuk ang berbeda bila posisina berbeda# aitu satu melintang dan lainna membujur.
+7
Pantulan dari material Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentuk kisi(kisi screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi ang tidak teratur.
87
!andungan air !andungan air ang banak akan sangat membantu tapi bila hana sedikit akan menumbat screen.
6Anonim# 2$157 "creen berdasarkan bentuk permukaanna dibedakan
menjadi tiga# aitu : 2)
&arralel rod screen
Alat screen terbuat dari steel bars# kau atau cast iron dengan peletakan secara memanjang.
%umber : http33www.midwesternind.com3# 2$15
ambar 2.2.2 &arralel od "creen
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(+5
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
3)
&anched plate &anched plate biasana diletakkan pada belt conveyor
atau plat baja.
%umber : http:33www.inpengtech.cn3# 2$15
ambar 2.2.+ &anched &lated
4) 7oven wire screen 7oven wire screen merupakan anaman dari kawat baja#
tembaga# monel atau allo(allo lainna.
%umber : http33:www.samscreen.com# 2$15
ambar 2.2.8 7oven 7ire "creen %elama penaringan ideal# plus product hana berisi oleh partikel ang berukuran lebih besar dari lubang bukaan. %edangkan minus product terdiri dari partikel ang lebih kecil dari lubang
bukaan. ;amun# dalam kenataanna# ditemukan partikel oversize pada minus product dan beberapa partikel undersize pada plus product . )asil ini dipengaruhi dari adhesi partikel kecil ke ang !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(+,
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
besar dan partikel tersebut tidak sempat menentuh permukaan screen. !ehadiran dari partikel besar pada undersize kemungkinan
disebabkan oleh lebih besar daripada lubang bukaan atau kerusakan pada lubang bukaan screen. Adapun /aktor(/aktor lain ang mempengaruhi kelolosan partikel dari permukaan screen adalah: 2)
0kuran lubang bukaan.
3)
0kuran partikel ang dapat melewati lubang bukaan.
4)
Presentase bukaan terhadap total permukaan screen.
5)
%udut jatuh partikel terhadap permukaan screen.
6)
!ecepatan saat partikel melewati permukaan dari screen.
8)
!esempatan
partikel
untuk
menusun
lapisan(lapisan
berdasarkan ukuran dari partikel ang akan diaak. &erdasarkan tipe aakan ang dipergunakan#
screen
diklasi/ikasikan ke dalam 2 jenis# aitu : 17
+i'ed screen 6aakan tetap7
Permukaanna sangat keras dan terbuat dari batangan baja ang dirangkai sejajar dipasang miring ang disesuaikan dengan C angle of repose material agar material ang kecil lolos dan ang besar menggelinding. !euntungan dari fi'ed screen adalah sederhana# sedangkan kerugianna adalah
kurang e/isien# tempat mudah buntu dan sering terhentina oversize . *ontohna adalah grizzly.
Material ang sangat kasar biasana disaring dengan menggunakan grizzly # dalam bentuk ang paling sederhana# terdiri dari satu rangkaian palang sejajar ang berat ditetapkan dalam satu bingkai. &eberapa grizzlies menggunakan rantai sebagai ganti palang dan beberapa
diguncang atau
digetarkan secara mekanik untuk membantu proses sizing serta
untuk
Penggunaan
mencegah
pemindahan
dari
grizzlies paling umum dalam
mineral adalah
oversize .
pemrosesan
proses sizing untuk umpan utama dari
crusher.
kemudian umpan melewatkan melalui grizzly dengan 1$ cm
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(+9
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
spasi jarak antara palang.untuk membantu penghancuran atau pemindahan undersize 6%ukamto# 2$$17. rizzly biasana digunakan
untuk
proses
sizing
material umpan utama dari crusher . Palang dari grizzly biasana dipasang pada sudut antara 2$(5$ derajat# semakin besar kemiringan semakin besar keluaranna# tetapi lebih rendah
e/isiensi. 0kuran partikel screening dari grizzly
mungkin menjadi sebesar
+$$ mm# atau sekecil 2$ mm.
!apasitasna dapat mencapai 1$$$ ton per jam# sesuai dengan areana. Tipe aakan ang termasuk adalah: a7
ail rizzly
Aakan ini di gunakan untuk memisahkan material ang sangat kasar antara kisi(kisi ± 5 inchi. b7
Cantilever rizzly
Merupakan type screen ang menggunakan kisi sebagai berikut. 617 Menggunakan kisis ang menudut baik menudut maupun vertical . 627 Menghilangkan kisi(kisi ang melintang c7
"elf Cleaning rizzly
Alat ini di lengakpi dengan lengan(lengan ang berputar
ang
ber/ungsi
untuk
mencegah
material
menumbat antar kisi(kisi.
%umber : http33:www.indonetwork.co.id# 2$15
ambar 2.2.5 rizzly "creen !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(+>
PRAKTIKUM PENGOLAHAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
27
oving screen oving screen 6aakan bergerak7
Merup rupakan kan screen deng dengan an tipe tipe aak aakan an berg berger erak ak sehingga akan cepat terpilah. terpilah. "creen na bergerak sehingga mempunai e/isiensi ang tinggi daripada fi'ed screen.
a7
ibrating screen &erda &erdasar sarkan kan
mekan mekanism isme e
kerjan kerjana a
dibed dibedaka akan n
menjadi: (2) (2) Unba Unbala lanc nced ed
Alat
ini
dilengkapi dengan per#
roll dan
pemb pember erat at sehi sehing ngga ga pada pada saa saat roll berpu berputar tar akan akan menimbulkan getaran pada screen.
%umber : http33:www.indonetwork.co.id http33:www.indonetwork.co.id## 2$15
ambar 2.2., Unbalanced0+lywheel Unbalanced0+lywheel Unit (3) (3) 9'cen centric tric
Alat ini dapat bergetar bergetar karena adana adana gerakan e'centric pada shaft sehingga sehingga menimbulkan gerakan
naik turun. Dengan Dengan adana adana simulasi simulasi tersebut tersebut maka material material dengan dengan ukuran ang ang sama akan tertahan tertahan pada screen maupun lolos.
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(+?
PRAKTIKUM PENGOLAHAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
%umber : http33:www.indonetwork.co.id# http33:www.indonetwork.co.id# 2$15 2$15
ambar 2.2.9 1ibrating "creen 1ibrating "creen 9'centric
(4) (4) Cam Cam and and "pri "pring ng
etaranna etaranna dikarenakan getaran berputar dari gear ang ang berg berger erig igii ang ang dihu dihubu bung ngka kan n deng dengan an
bagian screen sehingga gerakan putaran gear diubah diubah menjadi gerakan naik turun. (5) (5) 9lec 9lectr trom omag agne neti tic c 9lectromagnetic merupakan
jenis
moving
screen ang bergetar akibat pengaruh adana gaa
tarik tarik magne magnet. t. Magne Magnett dibua dibuatt secara secara induk induksi si aitu aitu dengan mengalirkan mengalirkan listrik pada kumparan kawat. b7
"haing "haing screen
bias biasan ana a
digu diguna naka kan n
dala dalam m
preparasi batubara. Permukaanna horizontal atau sedikit miring 1$(15. erakan alat ini maju# ke atas# mundur begi begitu tu
sete seteru rusn sna a
sehi sehing ngga ga
lebi lebih h
meng mengun untu tung ngka kan n
dibandingkan dengan vibrating screen . c7
*rommel "creen
Alat jenis ini memiliki beberapa bentuk aitu cylindrica cylindrical, l, conical, conical, prismatic prismatic dan pyramidal . 0mumna 0mumna
berdi rdiamet ameter er +(8 /t dan panjan jangn gna 5(1$ (1$ /t. "heel digerakkan oleh pulley dengan dengan perantaraan central shaft. Cyli Cylind ndri rica call dan prismatic dipasang dipasang miring miring sedangka sedangkan n conical
dan pyramidal dipa dipasa sang ng pada pada poro poros s ang ang
horizontal 6%ukamto# 2$$17.
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(8$
PRAKTIKUM PENGOLAHAN PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
evo evolv lvin ing g
scre screen en
sering
disebut
trommel .
&entukna &entukna dapat berupa silinder atau kerucut ang miring terh terhad ada ap horizontal . !emir !emiring ingan an aaka aakan n dimaks dimaksudk udkan an untuk memudahkan pengeluaran partikel kasar. &erdasarkan &erdasarkan prinsip kerjana trommel dibagi dibagi atas tiga jenis# aitu: 17
*rommel dengan dengan silinder tunggal Aakan jenis ini terdiri dari satu silinder ang
memili memiliki ki luban lubang g pada pada kedua kedua keujun keujungn gna. a. %ilind %ilinder er terse tersebut but diputa diputarr pada pada poros porosn na a secara secara hori4o hori4onta ntal. l. %ilinder %ilinder dibuat dibuat dari anaman anaman kawat kawat atau pelat(pelat pelat(pelat belubang. Pada
trommel
sili silind nder er
tung tungga gal# l#
mate materi rial al
dimasukkan ke lubang pemasukan di sebelah kiri atas silind silinder er.. *rommel merupaka merupakan n aakan aakan ang ang diameter diameter lubangna makin ke kanan makin besar atau makin ke kana ukuran meshna makin kecil. Material ang tidak dapat melewati lubang aakan ang terletak di ujung kanan dikeluarkan melalui lubang silinder ang terletak di ujung kanan ang disebut lubang pengeluaran.
%umber: http33:www.indonetwork.co.id# http33:www.indonetwork.co.id# 2$15
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
ambar 2.2.> *rommel dengan dengan %ilinder Tunggal
2(81
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
27
*rommel &ertingkat *rommel bertingkat ini lebih dikenal dengan Conical *rommel memiliki bentuk potongan kerucut.
!emiringan pada aakan jenis ini berkisar antara $#95 inchi sampai + inchi setiap panjang 1 feet # hal ini tergantung pada si/at material ang akan diaak. *rommel jenis ini sangat cocok untuk mengaak
partikel ang kasar. 6Anonim# 2$157 Conical trommel mempunai aakan ang tersusun secara bertingkat. Di dec at ujung lubang pemasukan adalah aakan ang mempunai mesh paling besar untuk melewatkan partikel ang sangat halus terlebih dahulu. !emudian aakan dengan mesh sedang terletak di tengah untuk melewatkan partikel ang
agak kasar. %elanjutna aakan ang paling kanan dec at lubang pengeluaran merupakan aakan dengan mesh terkecil untuk melewatkan partikel ang kasar. N/esiensi screen dilapangan menurut echanical 9nginering dide/inisikan sebagai perbandingan antara energi keluar dengan energi ang masuk. &erdasarkan besar dan jumlahna butiran ang lolos# maka e/esiensi screen
merupakan perbandingan
antara jumlah fine material ang keluar dari feed 6lolos7 dengan jumlah fine material dalam feed . Dapat dinatakan dengan rumus sebagai berikut.
1$.$$$ 0 NH
...............................62.2.17 µG
Dimana: N
H N/esiensi screen
0
H Tonase ang lolos untuk G ton +eed
µ
H Presentase undersize ang diperhitungkan dengan test screening
Analisis aak dilakukan pada seri aakan dengan ukuran lubang berbanding
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
ukuran standar adalah lubang aakan ang
2(82
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
dibuat dari kawat ang berdiameter $#$$21
inch# dianam
sehingga jumlah lubang 2$$ buah untuk ukuran inch linear # lubang aakan ini sebesar 98 mikro 62$$ mesh7# lubang(lubang dari atas ke bawah mengecil dan digetarkan dengan alat penggetar. Macam(macam operasi pengaakan dapat dibedakan antara lain: 17
"calping # mengeluarkan sejumlah kecil oversize material
dengan umpan ang umumna berukuran kecil. 27
Pencucian#
untuk
menghilangkan
material
halus
ang
menempel pada material kasar. b.
Classifiying Clasifying merupakan proses pemisahan material atas
dasar kecepatan jatuh material tersebut dalam suatu /luida.
Classifying
%ver +low 6halus7
Pada industri pengolahan mineral# proses pengaakan umumna dilakukan terhadap partikel mineral ang berukuran relati/ kasar 6K25$ mm7. %ebalikna partikel mineral ang relati/ halus 6L25$ mm7 biasana dipilah dengan cara klasi/ikasi menggunakan berbagai jenis classifier . Permukaan aakan mempunai sejumlah lubang(lubang berukuran tertentu. %atuan ukuran lubang(lubang aakan pada setiap inchi luas permukaanna disebut mesh# dengan kata lain jika aakan berukuran 2$$ mesh# berarti setiap luas 1 inchi 2 dari luas permukaan aakan teradapat 2$$ lubang atau satu lubang berukuran sekitar 98 mm. 0kuran lubang aakan dapat juga disebut sebagai batas keterpisahan ukuran material ang diacak 6%ukamto# 2$$17. !ecepatan pengendapan tergantung pada ukuran# bentuk dan berat jenis partikel. Dalam classifying ini partikel kasar# berat dan berbentuk bulat akan mengendap lebih cepat daripada partikel
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(8+
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
ang ringan dan berbentuk tidak teratur. 0kuran butir ang dapat dipisahkan 2$(+$$ mesh. !ecepatan dalam pengendapan classifying menurut hukum %toke:
Vt = ( g !2 ("a # "r$ $ .............................62.2.27 18ƞ !eterangan : g
H ?#>1 m3det
D
H Diameter partikel
Oa H Densitas solid Or
H Densitas /luida
:
H Tetapan viskositas !apasitas pada classifier dipengaruhi oleh :
17 !emiringan alat 27 !ecepatan masukna umpan +7 $illution 87 !ecepatan penggarukan 6Anonim# 2$157
2.2.+. Alat dan &ahan a.
Alat 2) 1ibrating "creen 5 tingkat
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(88
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
0ntuk mengelompokkan material berdasarkan lubang bukaan dari screen.
%umber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan &ahan alian# 2$15
ambar 2.2.? 1ibrating "creen 5 tingkat 3) Peralatan safety
Digunakan sebagai peralatan perlindungan diri dalam melaksanakan kegiatan praktikum.
%umber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan &ahan alian# 2$15
ambar 2.2.1$ Peralatan "afety
4) Timbangan
&er/ungsi
untuk
mengukur
berat
masing(masing
material ang akan direduksi.
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(85
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
%umber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan &ahan alian# 2$15
ambar 2.2.11 Timbangan 5) Alat tulis dan Penggaris
Gungsina adalah untuk mencatat data(data hasil pengamatan dan hal ang terkait.
%umber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan &ahan alian# 2$15
ambar 2.2.12 Alat Tulis dan Penggaris
6) !arung
Gungsina adalah untuk menampung material ang telah melewati screen
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(8,
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
%umber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan &ahan alian# 2$15
ambar 2.2.1+ !arung b.
&ahan &ahan ang digunakan dalam percobaan ini adalah bijih besi.
%umber : Dokumentasi Pribadi Pengolahan &ahan alian# 2$15
ambar 2.2.18 &ijih &esi
2.2.8. Prosedur !erja a. %iapkan bahan di satu tempat. b. Timbang berat bahan menggunakan timbangan.
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(89
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
c. 0kur
besar
lubang
bukaan
masing(masing
screen
dengan
menggunakan penggaris. d. 0kur setting lubang bukaan jaw crusher . e. %iapkan tempat penampungan material hasil screen berdasarkan ukuran masing(masing lubang bukaan. /. ;alakan vibrating screen sesuai %P. g. Masukkan bahan secara perlahan(lahan# hal ini agar kerja screen bisa maksimal. h. %etelah 5 menit# matikan screen. Timbang dan catat /raksi(/raksi ang terbentuk. i. Apabila masih ada material ang tertinggal atau tersangkut di screen# ambil dan letakkan di tempat ang sudah ditentukan
berdasarkan ukuran lubang bukaanna. j. 0langi pekerjaan ang diatas dengan bahan ang baru beratna sama untuk waktu putar 1$(15 dan 2$ menit.
2.2.5. Data )asil Pengamatan Data ang diperoleh dari hasil percobaan ang telah dilakukan adalah sebagai berikut: a. !hairi 'amdhani )1*11+$,1
0kuran besar lubang bukaan screen 2(8>
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Tabel 2.2.1. 0kuran lubang bukaan screen
b.
$ec
0kuran lubang bukaan 6cm7
E EE EEE E
+#5 2 1 $#5
Data screening untuk waktu getar + menit 17
Material ang dimasukan
: $#$>9 ton
27
Material undersize di dalam overflow : $#$$$15> ton
+7
Material oversize di dalam underflow : (
87
Material setelah screening
: $#1+9 ton
57
Material ang hilang
: $#$115 ton
Tabel 2.2.2. &anak material tiap tingkat screen untuk waktu getar + menit $ec
Material %versize 6ton7
E EE EEE E &an
$#$?$5 $#$2> $#$185 $#$$2 $#$$2
Table 2.2.+. Material Undersize pada %verflow pada Tiap $ec $ec
Undersize pada %verflow 6ton7
E EE EEE E
$#$$$125 $#$$$$++ ( (
2.2.,. Perhitungan Adapun perhitungan pada tiap(tiap dec dalam 5 menit adalah sebagai berikut: a. $ec 1 !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(8?
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Diketahui :
Ditana
+eed 6G7
H $#18>5 ton
&anak material overflow 6A7
H $#$?$5 ton
&anak material underflow 6&7
H $#$59>95 ton
Material undersize in overflow 6*7
H $#$$$125 ton
Material oversize in underflow 6D7
H(
: 17 !adar material undersize in overflow 6a7 J 27 !adar material oversize in underflow 6b7 J +7 !adar oversize dalam feed 6/7 J 5) ecovery oversize 6'17 J 6) ecovery undersize 6'27 J
,7 N/isiensi J
: 17 a H H
#& x100 % 0,0'05 # 0,000125 0,0'05
100%
x
H ??.>,@ .>,@. 27 b H H
!
x100 %
0
100%
x
0,057875
H$@
#& x100 % ) 0,0'05 # 0,000125 0,1485
100%
x
H 60,86 % , @ '1 H + a x100 % 87 ) + * H
0,0'05 + 0,''86 0,1485 + 0,6086
100%
x
H '','' %
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(5$
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
'2 H
(1 # $
H
) (1 # *$
x100 %
0,057875 (1 # 0$ x100 % 0,1485 (1 # 0,6086$
H '',57 %
'',57 @. ,7
N/isiensi H '1 '2 H '','' % + '',57 % H 0,'''' + 0,''57 H ??#5, @
b. $ec 2 Diketahui :
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
+eed 6G7
H $#$59>95 ton
&anak material overflow 6A7
H $#$2> ton
&anak material underflow 6&7
H $#$2?>82 ton
Material undersize in overflow 6*7
H $#$$$$++ ton
2(51
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Material oversize in underflow 6D7 Ditana
H(
: 17 !adar material undersize in overflow 6a7 J 27 !adar material oversize in underflow 6b7 J +7 !adar oversize dalam feed 6/7 J 5) ecovery oversize 6'17 J 6) ecovery undersize 6'27 J
,7 N/isiensi J
: 17 a H H
#& x100 % 0,028 # 0,000033 0,028
100%
x
H ??.>>@ .>>@. 27 b H H
!
x100 %
0
100%
x
0,02'842
H$@
#& )
x100 %
0,028 # 0,000033 0,057875
100%
x
H 48,32 % #+2 @
'1 H + a x100 % 87 ) + * H
0,028 + 0,''88 0,057875 + 0,4832
100%
x
H 100 %
'2 H
(1 # $ ) (1 # *$
x100 %
2(52
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
H
0,02'842 (1 # 0$ x100 % 0,057875 (1 # 0,4832$
H '',77 %
'',77 @. ,7
N/isiensi
H '1 '2 H 100 % + '',77 % H 1 + 0,''77 H ??#99 @
c. $ec + Diketahui :
Ditana
+eed 6G7
H $#$2?>82 ton
&anak material overflow 6A7
H $#$185 ton
&anak material underflow 6&7
H $#$15+82 ton
Material undersize in overflow 6*7
H(
Material oversize in underflow 6D7
H(
: 17 !adar material undersize in overflow 6a7 J 27 !adar material oversize in underflow 6b7 J
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(5+
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
+7 !adar oversize dalam feed 6/7 J 5) ecovery oversize 6'17 J 6) ecovery undersize 6'27 J
,7 N/isiensi J
: 17 a H H
#& x100 % 0,0145 # 0
100%
x
0,0145
H 1$$ @
!
x100 %
0
100%
x
0,015342
H$@
#& x100 % ) 0,0145 # 0 0,02'842
100%
x
H 48,5' % #5? @
'1 H + a x100 % 87 ) + * H
0,0145 + 1 0,02'842 + 0,485'
100%
x
H '','' %
'2 H
(1 # $
H !hairi 'amdhani )1*11+$,1
) (1 # *$
x100 %
0,015342 (1 # 0$ x100 % 0,02'842 (1 # 0,485'$ 2(58
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
H 100 %
100 @. ,7
N/isiensi
H '1 '2 H '','' % + 100 % H 0,'''' + 1 H ??#?? @
d. $ec 8 Diketahui :
Ditana
+eed 6G7
H $#$15+82 ton
&anak material overflow 6A7
H $#$$2 ton
&anak material underflow 6&7
H $#$1++82 ton
Material undersize in overflow 6*7
H(
Material oversize in underflow 6D7
H(
: 17 !adar material undersize in overflow 6a7 J 27 !adar material oversize in underflow 6b7 J +7 !adar oversize dalam feed 6/7 J 5) ecovery oversize 6'17 J 6) ecovery undersize 6'27 J
,7 N/isiensi J
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
: 17 a H
#&
x100 %
2(55
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
H
0,002 # 0
100%
x
0,002
H 1$$ @
!
x100 %
0
100%
x
0,013342
H$@
#& )
x100 %
0,002 # 0
100%
x
0,015342
H 13,04 %
'1 H + a x100 % 87 ) + * H
0,002 + 1 0,015342 + 0,1304
100%
x
H '','7 %
'2 H H
(1 # $ ) (1 # *$
x100 %
0,013342 (1 # 0$ x100 % 0,015342 (1 # 0,1304$
H 100 %
100 @. ,7
N/isiensi
H '1 '2 H '','7 % + 100 %
!hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(5,
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
H 0,'''7 + 1 H ??#?9 @
2.2.9. Pembahasan "izing merupakan proses pengklasi/ikasian material karena
perbedaan ukuran dan berat jenis# dapat dilakukan dengan proses screening dan classifying . "creening merupakan pemisahan besar
butir mineral berdasarkan lubang aakan# sehingga hasilna seragam# biasana srcrening digunakan untuk material ang berukuran lebih besar dari 2$ mesh# sedangkan classifying merupakan proses pemisahan butir mineral ang mendasarkan atas kecepatan jatuh material dalam suatu /luida# media /luida ang digunakan baik berupa air maupun udara# sehingga hasilna tidak seragam# biasana classifiying ini digunakan untuk material ang berukuran di bawah
2$
mesh. Alat untuk melakukan screening disebut screen dan alat untuk
melakukan classifying disebut classifier. Adapun alat sizing ang digunakan pada praktikum kali ini ang berukuran masing(masing lubang aakan pada vibrating screen adalah +#5 cm# 2 cm# 1 cm# dan $#5 cm. Dalam percobaan kali ini dilakukan pengambilan data dengan waktu + menit. Material ang digunakan adalah material bijih besi sebanak kurang lebih 18>#5 kg 6$#18>5 ton7. Gaktor(/aktor ang mempengaruhi kecepatan material untuk menerobos ukuran aakan adalah ukuran bahan aakan# semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banak material ang !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(59
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
lolos. !emudian ukuran relati/ partikel# material ang mempunai diameter ang sama dengan panjangna akan memiliki kecepatan dan kesempatan masuk ang berbeda bila posisina berbeda# aitu ang satu melintang dan lainna membujur. -alu# pantulan dari material# pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi(kisi screen sehingga akan terpental ke atas dan jatuh pada posisi ang tidak teratur. !emudian kemiringan grizzly # semakin miring grizzly maka akan mempercepat material turun ke lubang bukaan screen # tapi mempengaruhi e/isiensi dari alat. Terakhir adalah kandungan air# kandungan air ang banak akan sangat membantu tapi bila hana sedikit akan menumbat screen # secara teknis kandungan air dapat mempengaruhi terutama dapat meebabkan korosi terhadap screen dan batuan ang dihancurkan berperan sebagai katalisna. Pada praktikum kali ini sebelumna cek terlebih dahulu screen apakah masih ada material ang tertinggal atau sudah bersih. !emudian perlu diperhatikan juga pada penampungan hasil dari screen agar material hasil screening tidak terbuang atau tertinggal#
karena dapat mempengaruhi pada perhitungan nantina. Diperlukan juga keahlian dalam penalaan alat# karena selain untuk menghemat waktu juga untuk mengurangi kemungkinan praktikan cedera dalam penalaan alat. %etelah selesai screening # material ditimbang baik itu dec 1# dec 2# dec +# dec 8# pan# undersize in overflow dan oversize in underflow .
Pada percobaan ang pertama atau pada screening dengan waktu + menit# material ang dimasukkan ke dalam vibrating screen adalah sebanak 18>#5 kg atau setara dengan $#18>5 ton. %etelah proses screening berakhir# material(material ang oversize ataupun undersize ditimbang. &anak material undersize in overflow untuk
jumlah total seluruh dec adalah sebanak $#15> kg atau setara dengan $#$$$15> ton dan oversize in underflow untuk jumlah total seluruh deck adalah sebanak $ kg. )asil penimbangan pada tiap(tiap aakan aitu pada aakan nomor 1 6 dec 17 didapatkan material sebanak ?$#5 kg atau setara dengan $#$?$5 ton# aakan nomor 2 6dec 27 sebanak 2> kg atau setara dengan $#$2> ton# aakan nomor + 6dec +7 sebanak 18#5 kg atau setara $#$815 ton# aakan nomor 8 !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(5>
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
6dec 87 sebanak 2 kg atau setara dengan $#$$2 ton dan dari tempat penampungan material 6 pan7 ang didapat adalah sebanak 2 kg atau setara dengan $#$$2 ton. &erdasarkan hasil perhitungan pada tiap(tiap dec didapat pada dec 1 diperoleh kadar material undersize in overflow ??#>, @# kadar
material oversize in underflow sebesar $ @# kadar oversize dalam feed sebesar ,$#>, @# recovery oversize sebesar ??#?? @# recovery undersize sebesar ??#59 @# dan e/isiensi dari dec 1 sebesar ??#5, @.
!emudian pada dec 2 diperoleh dari hasil perhitungan untuk kadar material undersize in overflow ??#>> @# kadar material oversize in underflow sebesar $ @# kadar oversize dalam feed sebesar 8>#+2 @# recovery oversize sebesar 1$$ @# recovery undersize sebesar
??#99 @# dan e/isiensi dari dec 2 sebesar ??#99 @. %elanjutna pada dec + diperoleh dari hasil perhitungan untuk kadar material undersize in overflow 1$$ @# kadar material oversize in underflow sebesar $ @#
kadar oversize dalam feed sebesar 8>#5? @# recovery oversize sebesar ??#?? @# recovery undersize sebesar 1$$ @# dan e/isiensi dari dec + sebesar ??#??@. !emudian pada dec 8 sekaligus ang
terakhir diperoleh dari hasil perhitungan untuk kadar material undersize in overflow 1$$ @# kadar material oversize in underflow sebesar $ @#
kadar oversize dalam feed sebesar 1+#$8 @# recovery oversize sebesar ??#?9 @# recovery undersize sebesar 1$$@# dan e/isiensi dari dec 8 sebesar ??#?9 @. Dari hasil percobaan pada percobaan hasil
ang didapat belum maksimal ini dikarenakan ada sejumlah material ada ang hilang. Material ang hilang pada saat proses screening adalah sebesar 11#5 kg atau setara dengan $.$115 ton. %elama penggunaan screen sangat perlu kehati(hatian dalam pengumpanan material. %elama proses pengumpanan tidak perlu terburu(buru# karena material akan turun dengan perlahan# apabila dilakukan pengumpanan secara terus(menerus penampungan akan dengan cepat terisi penuh dan menebabkan material tidak tertampung dengan baik dalam beberapa hal ada material ang terlempar hingga membuat terjadina kerugian pada saat pengumpanan. ;amun hal ini dapat diatasi dengan sebelumna menediakan tempat penampungan cadangan apabila pada penampungan awal materialna sudah terisi !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(5?
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
dengan penuh# sehingga dapat penampungan
awal
ang
penampungan
ang
baru#
dengan segera menggantikan
penuh selain
tersebut itu
dengan
dengan
tempat
meminta
jeda
pengumpanan pada feeder juga lebih e/isien. %elain itu perlu juga kehati(hatian selama proses penggunaan alat. Praktikan harus selalu menggunakan safety tools na agar tidak cedera selama berjalanna praktikum# karena pada praktikum kali ini melibatkan alat(alat ang cukup berbahaa apabila terjadi kesalahan atau kekeliruan dalam penggunaanna.
2.2.>. Penutup a. !esimpulan !esimpulan ang dapat diperoleh dari praktikum ini antara lain: 17 "izing merupakan suatu kegiatan untuk mengklasi/ikasikan ukuran material berdasarkan ukuran dan berat jenis. 27 Gaktor(/aktor ang mempengaruhi kecepatan material dalam menembus lubang aakan aitu ukuran bukaan aakan# ukuran relati/ partikel# pantulan dari material dan kandungan air. +7 Alat ang digunakan pada praktikum kali ini berupa vibrating screen ang memiliki 8 buah aakan dengan ukuran masing(
masing lubang aakan pada vibrating screen adalah +#5 cm# 2 cm# 1 cm# dan $#5 cm serta satu buah tempat penampungan ang ber/ungsi sebagai tempat untuk menampung material ang lolos dari lubang aakan. 87 Pada waktu putar + menit didapatkan nilai recover dan e/isiensi masing(masing dec aitu : a7 Pada dec 1# recovery oversize ??#?? @ dan recovery undersize ??#59 @ serta e/isiensi screen ??#5, @. b7 Pada dec 2# recovery oversize 1$$ @ dan recovery undersize ??#99 @ serta e/isiensi screen ??#99 @. c7 Pada dec +# recovery oversize ??#?? @ dan recovery undersize 1$$ @ serta e/isiensi screen ??#?? @. d7 Pada dec 8# recovery oversize ??#?9 @ dan recovery undersize 1$$ @ serta e/isiensi screen ??#?9 @. !hairi 'amdhani )1*11+$,1
2(,$