Teori Bumi Datar (Flat Earth Theory) Fakta atau Konspirasi Semata? 0 News Media 8:28 PM
Banyak Sekali yang terpengaruh atas beredanrya video konspirasi yang dibuat oleh Flat Earth Society,... DIANTARA EUFORIA ERDOGAN DAN GELAGAT PARA FANS PAUS : Natal Bukan 25 Desember Berbagai Alasan Terlarangnya Asuransi
Banyak Sekali yang terpengaruh atas beredanrya video konspirasi yang dibuat oleh Flat Earth Society, Tak jarang mereka juga melakukan cocoklogi dengan dalil2 Agama. berikut kami kutipkan sebuah tulisan dari saudara Mahfuzh Huda yang ditulis dalam Blognya, habis tuntas membabat argumen Flat Earther dalam 7 Seri : 1.Teori Bumi Datar (Flat Earth Theory) Fakta atau Konspirasi Semata Part1 ? 2.Flat Earth Theory - Pembantaian Sains dan Logika #part2 3.Flat Earth Theory - Keping-Keping Sains #part3 4.Teori Bumi Datar - Let's do The Math #part4 5.Teori Bumi Datar - Apa yang Dilakukan Habibie? #part5 6.Teori Bumi Datar - Matematika Angkasa Dalam Narasi #part6 7. Bantahan Bumi datar Final Part - Not Rocket Science
Apa yang akan kalian katakan kalau ternyata ada teman kalian yang menyatakan teori bahwa bumi itu datar? Shock? Kaget? atau langsung mengatakan kalau dia idiot dan gila? Aku sendiri merasa wajar, saat mendengarnya. Kenapa? Karena aku sudah dengar tentang pergerakan Flat Earther ini di Flat Earth Society beberapa tahun silam. Teman kontrakanku yang kasih tahu, kemudian saat itu aku browsing dan mendapati bahwa ternyata banyak ilmuwan yang juga mengikuti gerakan ini. Artinya apa? Flat Earth
ialah sebuah teori konspirasi yang digagas dengan serius dan cukup cerdas! Ketika tahun 2015 yang lalu gerakan ini kembali muncul di Amerika, seorang saintis Neil de Grease Tyson langsung maju dan menjelaskan (pada sebuah reality show). Kebetulan aku nonton di Youtube, dan dia mengatakan bahwasanya pemahaman ini tidaklah berdasar. Akhirnya, karena aku kurang kerjaan, aku tonton videonya dan mencoba menyampaikan beberapa kritik hal yang perlu untuk kalian ketahui. Tulisan ini
merupakan
respon
dari
video
1:
https://www.youtube.com/watch?v=E9tLlPsDZM&list=PLQt5a4m_Y05VI4WwgOLKxWXIw655PlHH2&index=1
Foto Bumi Bulat ialah Rekayasa CGI
Kalau kalian mencari gambar bumi di google, maka semua gambar bumi berbentuk
bulat
ialah
CGI
(computer
generated
imaginary/buatan
komputer). Ini benar, bahkan semua foto bumi bulat yang dipublikasikan NASA juga CGI. Tapi, darimana gambar CGI ini dibuat? Ternyata gambar-gambar CGI ini dibuat dari fotografi satelit NASA. Jadi gambar CGI ini dibuat berdasarkan sekumpulan gambar-gambar yang diperoleh oleh satelit luar angkasa yang dimiliki
NASA
yang
kemudian
digabungkan
menjadi
satu.
Kenapa perlu menggabungkan banyak foto untuk jadi satu foto bumi bulat? Karena bumi berukuran sangat besar dan satelit yang ada tidak cukup jauh untuk mengambil gambar satu bumi penuh (bumi bulat). Misalkan saja kalian ingin memotret foto rumah, tetapi posisi kalian hanya satu meter di depan rumah, apa kalian bisa mengambil foto rumah kalian
secara penuh? Tentu saja tidak, sekarang permasalahannya, kalian tidak bisa mundur, hanya bisa mengitari dalam jarak satu meter itu saja, bagaimana cara agar bisa dapat seluruh gambar rumah? Tentu saja dengan mengambil banyak foto dan kemudian menggabungkannya. Buktinya NASA menampilkan potongan gambar bumi ini di homepage-nya:
Ini adalah bagian dari bumi yang dipotret oleh salah satu satelit nasa. Terlihat disini kalau ada lengkungan dibagian pinggiran bumi. Banyak Satelite di Angkasa
Setidaknya ada 1381 satelit di angkasa. Tidak semua foto satelite ini merupakan CGI, kalian bisa cari sendiri foto real satelit. Tetapi tetap saja kalau sudah nggak percaya akan susah urusannya. Di video dikatakan bahwa angkasa luar penuh sesak dengan satelite. Mari kita lihat dengan perspektif
yang
lebih
baik.
Satelite yang paling dekat dengan permukaan bumi disebut sebagai LEO (Low Earth Orbit) yang beredar di bumi pada ketinggian 160-2000 km.
Jumlah satelit LEO ini sekitar 500 satelit. Jika melihat luas permukaan bumi (bulat), maka ada 500 satelit yang beroperasi di luasan 510,072,000 km2. Jika kita bagikan ialah 510,072,000 km2 : 500= +-1.000.000 km2. Jadi hanya akan ada 1 satelit setiap 1.000.000 km2. Selain jumlahnya yang tidak terlalu banyak jika dibandingkan bumi, ternyata ukuran satelit juga sangat kecil, terlalu kecil untuk bisa teramati di teleskop. Ukuran dari ISS (International Space Station) ialah sebesar lapangan
American
Football
(0.0055km^2)
sedangkan
bulan
ialah 9.476.927 km^2, perbandingannya 1:1.723.077.636,3636. Satelit yang ukurannya 1/1.723.077.636,3636 kali ukuran bulan ini bergerak dengan kecepatan 28.000 km/jam (ket: kita bahas di Final Part). Sudah kecil, bergeraknya sangat cepat lagi, fakta-fakta inilah yang menyebabkan sangat
sulit
untuk
melihat
satelit
melalui
teleskop.
Maka menemukan sebuah satelit tidaklah semudah yang pembuat video ini katakan. Walapun begitu, tetap masuk akal sekali kalau kita seharusnya bisa melihat satelit di langit dengan teleskop. Oleh karena itu ada orang yang membuktikannya, ini sebuah video dimana seseorang mengamati satelit
menggunakan
teleskop:
https://www.youtube.com/watch?v=rIesWBTUeiI
Pasti akan muncul pertanyaan seperti ini "teleskop bisa menampilkan gambar planet-planet lain, tetapi satelit yang dekat nggak bisa dilihat dengan
jelas?"
Itu karena ukuran satelit memang sangat kecil jika dibandingkan dengan planet. Seperti venus misalnya, kita bisa mengamati bahkan dengan mata telanjang. Jadi wajar kalau teramati dengan lebih jelas menggunakan
teleskop,
sedangkan
satelit
ukurannya
sangat-sangat
kecil
bila
dibandingkan dengan planet. Kesimpulan
Video ini berisi informasi yang kurang lengkap. Karena hanya memuat informasi-informasi yang mendukung pendapat bahwa bumi itu tidaklah bulat. Seperti diberitahukannya bahwa gambar bumi bulat merupakan gambar CGI dari NASA, tetapi tidak pernah diberitahukan bagaimana gambar itu dibuat. (Sebagian besar orang akan mengira NASA 100% mengarang
foto
bumi
tersebut).
Dipaparkan informasi kalau tidak pernah ada orang yang melihat satelite dari teleskop. Tetapi tidak pernah diberitahukan seberapa kecil satelite tersebut jika dibandingkan dengan bulan ataupun planet-planet di tata surya kita. Fakta bahwa satelite berukuran sangat kecil jika dibandingkan planet, membuat kemungkinan satelite terlihat oleh teleskop sangatlah kecil, dan ini hal yang wajar.
Flat Earth Theory - Pembantaian Sains dan Logika #part2 0 News Media 8:34 PM
Lanjutan dari ulasanku tentang Teori Bumi Datar #part 1, kali ini ialah flat earth theory pemba... DALAM ERA KAPITALISME-DEMOKRASI, ORANGUTAN LEBIH TINGGI NILAINYA DIBANDING ORANG Derita Masyarakat Sadikin (Sakit Sedikit Jatuh Miskin) Dalam Jerat Pemiskinan Global
Lanjutan dari ulasanku tentang Teori Bumi Datar #part1, kali ini ialah flat earth theory - pembantaian sains dan logika. Tulisan kali ini merupakankritikan informasi tambahan dari video ke 2 dari channel Flat Earth 101, yang bisa diakses disini: https://www.youtube.com/watch? v=pwISPmo92M8&list=PLQt5a4m_Y05VI4WwgOLKxWXIw655PlHH2&index=2
Tidak Menggunakan GPS atau Tidak Menggunakan Satelite?
Isu kontroversial pertama dari video ke 2 ini ialah pernyataan bahwasannya GPS tidak menggunakan satelite. Kemudian ditampilkan di video pernyataan dari Google bahwa akses My location(beta) pada Google Map tidak menggunakan GPS, sehingga handphone hanya akan mengakses tower sinyal telepon saja. Saat mendengar dua pernyataan ini, sebenarnya ada yang aneh. Kenapa? Karena pernyataan pertama ialah "GPS tidak memerlukan satelit" artinya, GPS itu ada tetapi tidak menggunakan satelit. Berbeda sekali dengan pernyataan (yang katanya dari google) "My location tidak memerlukan GPS, sehingga mengakses tower" artinya, Google tidak menggunakan GPS, atau GPS tidak pernah ada. Tetapi pembuat video mengarahkan
agar kita berfikir bahwa GPS tidak menggunakan Satelit, makanya dia mengulang-ulang kata "tidak menggunakan satelit". Memang pernyataan-pernyataan ini diseting sedemikian rupa untuk mengelabuhi pikiran penonton video. Ini informasi pentingnya, video dari google yang dipotong itu ialah keterangan google tentang fitur My Location(beta) yang terdapat dalam Google Map. Jadi fiture My Location tidak menggunakan GPS dan hanya akan mengakses tower telepon. Tetapi penggunaan my location hanyalah lokal saja, untuk menunjukkan alamat/lokasi ketika kita sedang berada di suatu wilayah. Bagaimana kalau kita memerlukan informasi tempat yang sangat jauh (non-lokal)? Misalkan kalian hari ini akan jalan-jalan ke Jepang, sementara kalian nggak tahu lokasi mana yang akan kalian datangi itu? Maka yang kalian butuhkan ialah fitur seluruhnya dari Google Map karena kalian harus cek peta Jepang, nah apakah kalian bisa menggunakan tower terdekat? Jelas nggak bisa, karena ini bukan lagi cakupan yang lokal. Google Map menggunakan GPS dan satelite. Google sendiri punya 180 satelit lebih di luar angkasa, ini untuk menunjang semua teknologi Google yang bisa kita nikmati saat ini. Dari satelite tersebut kita bisa mengakses Google Map dan Google Earth. Data navigasi dari satelite luar angkasa yang dimiliki google ini akan dikirimkan ke menara-menara kontrol di bumi, jadi menara kontrol di bumi ini fungsinya seperti tempat penyimpanan. Kenapa disimpan di menara kontrol? agar kita dapat dengan cepat mengaksesnya, tanpa perlu mengakses satelit. Data seperti peta lokasi ini kemudian diupdate oleh google setiap seminggu atau dua minggu sekali (tergantung lokasi tempat terhadap satelite). Dalam membuat teknologi secanggih Google Map dengan presisi yang tinggi (untuk jalan-jalan dan gang) Google menggunakan banyak sekali teknologi, diantaranya; GPS, Satelit, drone bahkan mobil yang membawa kamera. Jadi jangan salah kaprah bahwa Google cuma butuh drone.
Asal Muasal Minyak Bumi
Ini salah satu pembahasan yang paling keren di video2 menurutku. Karena sudah menjadi paham pakem dan bisa dikatakan doktrin bahwa minyak bumi itu berasal dari Fossil. Aku nggak nyangka kalau Flat Earth Theory juga akan membahasnya. Karena ini sangat erat kaitannya dengan ilmu kimia, maka ini menarik buatku. Yang pertama terkait bukti bahwa memang fosil adalah benda padat dan minyak ialah benda cair. Ini bukti yang sangatlah lemah, karena memang di dalam bumi dengan tekanan temperatur yang sangat tinggi, fossil sekalipun akan bisa meleleh dengan mudah. Begitu pikirku, tapi pernyataan berikutnya yang membuat aku berfikir ulang. Bahwasannya fossil ditemukan pada kedalaman 2.3km sedangkan minyak ditemukan hingga kedalaman 10km. Nah fakta ini membuat aku berfikir ulang dan menkonfirmasi. Kata
fosil
berasal
dari
bahasa
inggris
fossil
yang
berarti;
any remains, impression, or trace of a living thing of a former geologic age, as a skeleton, footprint, etc.
Maka yang dimaksud dengan fosil pada pengertian minyak bumi ialah semua jasad renik yang sudah mati ratusan tahun yang lalu. Pembuat video dengan cerdas menggambarkan dinosaurus pad videonya, agar pikiran kita hanya berfikir bahwa fossil itu dinosaurus, dan fossil dinosaurus itu adalah batu padatan dan ada dikedalaman 2.3km. Padahal yang dimaksudkan fosil pada pengertian minyak bumi, bukan hanya dinosaurus, tetapi semua organisme hidup (termasuk bakteri, lumut, ikan, dll) yang telah
mati
ratusan
atau
jutaan
tahun
yang
lalu.
Kalau sudah benar pemahaman kita tentang fosil maka bukan suatu yang aneh kalau minyak bumi berada di kedalaman 10km. Karena pada zaman
dahulu banyak sekali makhluk di lautan, nah makhluk ini mati kemudian menjadi jasad renik dan membentuk minyak bumi, ini juga menjadi alasan yang kuat mengapa minyak bumi banyak ditemukan di lautan.
Tambang Minyak Bumi Lebih Banyak Di Lautan
Kebetulan risetku berlanjut tentang fossil ini. Ternyata teman-teman, ada dua pendapat yang berkembang tentang minyak bumi ini. Pendapat pertama ialah bahwa minyak bumi berasal dari fosil dan jasad renik. Ini dibuktikan dengan peristiwa pembusukan organik yang menghasilkan gas (butana, etana propana) yang sejenis dengan minyak bumi(khususnya gas), dan fakta bahwa minyak bumi kebanyakan berada di lautan (yang dahulunya
memiliki
banyak
organisme).
Pendapat kedua ialah minyak bumi sudah ada bersama pembentukan bumi. Ini didasarkan pada fakta bahwa di planet-planet lain, gas-gas minyak bumi (butana, etana, propana, metana) juga ditemukan melapisi planet tersebut walaupun belum ditemukan adanya jejak kehidupan. Terlepas dari lebih populernya lebih populernya pendapat pertama di kalangan para saintis. Tetapi yang pasti dari kedua pendapat ini, minyak bumi tetap merupakan sumber daya alam yang terbatas dan bisa habis. Jadi pernyataan di video bahwa minyak bumi ialah unlimited resource itu
salah
kaprah
dan
klaim
tanpa
logika.
Siapakah NASA?
Dalam sebuah diskusi sains, saintis yang tergabung di NASA, Neil De Grease Tyson, pernah mengatakan "Ironis sebenarnya, bahwa NASA dan Eksplorasi ke bulan, didanai oleh pemerintah AS karena kepentingan militer" Jadi ketika video 2 ini mengatakan bahwa NASA dibentuk untuk kepentingan
politik,
aku
sudah
tidak
lagi
heran.
Lagian apa ada sih yang mengira NASA itu badan eksplorasi dunia? No way! Singkatan dari NASA aja kan National Aeronautics and Space Administration, kalau udah ada national maka pasti milik satu negara. Lagian NASA juga berdiri dari dana Amerika, blass nggak ada hubungannya dengan uang di Indonesia, apalagi kantong kita.
Kembali ke sejarah. Jadi NASA(1958) dan Eksplorasi ke bulan(1969) itu dilakukan sebenarnya bukan atas dasar eksplorasi, tetapi kepentingan politik dan militer. Eksplorasi ke bulan dilakukan Amerika untuk mengecek apakah langit sudah sudah dikuasai oleh Rusia atau belum? Karena Rusia telah meluncurkan Sputnik 1 (1957). Dari situlah sebenarnya NASA didirikan, tetapi sekarang NASA sendiri bergerak untuk eksplorasi sains. Itulah sebabnya Neil sendiri mengatakan, mereka sulit mendapatkan dana eksplorasi karena para politikus tidak menemukan keuntungan militer dan politik
dari
eksplorasi
sekarang
ini.
Tapi yang pasti tidak mungkin NASA menipu karena sumber dana NASA sendiri berasal dari pemerintah Amerika Serikat. Kalau NASA menipu, pasti dari
dulu
sudah
dihentikan
oleh
pemerintah
AS
sendiri.
Roket Tak Pernah Terbang Ke Atas
Mungkin buat kalian ini adalah alasan masuk akal bahwa NASA cuma berbohong, karena kenyataanya roket-roket NASA tidak pernah terbang lurus
vertikal
ke
atas
menembus
langit. Calm
down.. Santai.
Kenapa roket terbangnya melengkung? Kalau kalian perhatikan gambargambar yang ditampilkan di video, terlihat semua gambar penerbangan roket itu melengkung. Pernah bertanya kenapa melengkung? Ini alasannya:
Sory, Jangan komentari Gambarku yg Jelek
Buatku sendiri, ini justeru bukti paling benar kalau bumi itu bulat. Bumi itu bulat dan mengalami rotasi dan revolusi. Rotasi bumi membuat roket NASA terlihat terbang melengkung atau bahkan eksrimnya bisa kelihatan jatuh kembali. Ini karena Bumi berotasi, sehingga titik pengamatan kita semakin
jauh
dan
jejak
asap
dari
roket
oleh sphericalatmosfer
bumi
yang
berotasi
nasa
terpengaruh
sehingga
membentuk
lengkungan. Jadi ketika roket NASA telah terbang sangat tinggi, roket
tersebut telah berada di luar atmosfer bumi, sehingga roket tidak terbawa oleh rotasi bumi, sedangkan kita yang cuma rakyat jelata berada dibawah masih terpengaruh rotasi bumi dan bergerak. Peristiwa seperti ini bisa dijelaskan seperti dalam bus, jika kita melemparkan benda keluar dari bus maka benda tersebut akan tertinggal dari bus, sementara jika kita melemparkan benda di dalam bus, benda tersebut akan terus berada dalam
bus.
Perhatikan yang pertama, itu adalah peluncuran roket saat masih dekat, terlihat jelas vertikal ke atas, sedangkan yang disebelah kedua ialah peluncuran roket saat sudah sangat jauh sekali, terlihat melengkung. Tetapi dua gambar ini tidak sepenuhnya menjelaskan tentang beloknya lintasan roket, terkadang NASA meluncurkan roketnya dengan lintasan yang memang
melengkung.
Tapi toh bumi kita bulat, kita bisa keluar angkasa dengan terbang ke atas, kesamping
ataupun
kebawah
sekalipun.
Kebetulan
banget
aku
menemukan animasi dibawah ini, ini adalah lintasan roket yang membawa JUNO, satelit yang dikirimkan ke Jupiter. Inilah lintasan terbangnya:
Lintasannya sama sekali tidak lurus
Sederhananya, kalau memang roket NASA nggak pernah melampaui LEO (Low Earth Orbit), maka kemana roketnya pergi? Pernah roket NASA jatuh didepan rumah mu? atau nyangkut di tiang listrik depan sekolahanmu?
Oke. Sedikit lebih serius. Pernah lihat berita roket NASA jatuh di negara lain? Dari ratusan roket yang telah dikirimkan oleh NASA ke luar angkasa, kalau benar mereka tidak keluar angkasa maka setidaknya, ada 50% roket yang jatuh di bumi kembali. Tapi itu semua nggak akan ada, because this is
a
real
deal!
Ngerti gimana cara pembuat video menggiring opini? :) Keren banget.. Episode selanjutnya aku akan bahas tentang Galileo, Gravitasi Newton dan salah
satu
orang
paling
keren
Silahkan baca serie bantahan Video Flat Earth
yaitu
Nikola
Tesla.
Flat Earth Theory - KepingKeping Sains #part3 0 News Media 8:38 PM
Serius deh.. Tulisan kali ini penting banget, tentang Keping-Keping Sains dalam Flat Earth Theory .... SOLUSI “ASLI INDONESIA”: SOLUSI BERDARAH-DARAH, KABUR, TANPA VISI (1) Kesepian dalam Euforia Pilkada Tanggapan atas Khilafah dan Demokrasi
Serius deh.. Tulisan kali ini penting banget, tentang Keping-Keping Sains dalam Flat Earth Theory. Artikel ini bahkan bisa dibilang menjadi salah satu tujuanku dalam menuliskan seri Teori Bumi datar ini. Buat yang baru saja baca, sebaiknya membaca dulu dari part1 dan part2.Oke aku akan mulai dengan kutipan yang sangat bijak dan awesome: Jangan sekali-kali meremehkan para astronom kuno. Karena merekalah kapal laut bisa menyebrangi benua tanpa kompas. Hanya dengan melihat rasi bintang. Jika anda melihat situs resmi NASA, perhitungan astronom kuno masih digunakan sampai sekarang.
Buatku pernyataan di atas ini seperti kata-kata mutiara. Bener banget lah pokoknya, tapi dengan catatan kalian percaya kepada NASA dan para astronom masa lampau. Sudah nonton video 4? dimana pembuat video dengan jelas mengatakan kalau Aristarchus, seorang ilmuwan Yunani kuno melakukan kesalahan asumsi untuk perhitungan jarak bumi-bulan. Artinya apa? pembuat video sendiri meremehkan astronom kuno. Kemudian pernyataan bahwa NASA masih menggunakan perhitungan astronom kuno. Pernyataan ini sangat benar dan tepat. Permasalahannya, kenapa masih mengacu kepada NASA kalau kalian menganggap NASA itu bohong belaka? Yah jangan pakai acuan NASA donk, kalau memang merasa NASA itu nggak kredibel. Tapi yah sudah lah, anggap saja angin lalu.. Kita langsung lanjut ke inti saja, pembahasan video 3 dari Flat Earth 101: https://www.youtube.com/watch? v=asYzxCritAI&list=PLQt5a4m_Y05VI4WwgOLKxWXIw655PlHH2&index=3
USGS(United States Geological Survey)
USGS ialah lembaga milik Amerika Serikat yang bergerak dalam bidang survei geologis. Pernyataan pembuat video ialah USGS merupakan lembaga paling kredibel di bidang survey geologi. Pertanyaan saya yang paling pertama ialah, Apa bedanya USGS dengan NASA? Kenapa USGS kredibel tetapi NASA nggak kredibel? Keduanya dari Amerika, keduanya berisi ilmuwan, keduanya menggunakan satelit! Aku udah yakin banget kalau USGS pasti menggunakan satelit, karena di pelajaran geografi SMA kita pasti diajarin tentang penginderaan jauh, dan itu ialah tentang penggunaan satelit. USGS mutlak menggunakan data satelit untuk 2.700 artikel lebih dan lebih dari 1.600 publikasi ilmiah. Masih mau mengacu pada USGS? Silahkan cek sendiri -> https://www.usgs.gov/science/science-explorer?lq=satellite
Azimuthal Equidistance
Azimuthal Equidistance merupakan teknik proyeksi matematis dari globe pada sebuah bidang datar. Disebutkan dalam situs resmi USGS bahwasanya teknik ini digunakan dalam membuat Atlas Nasional Amerika. Jujur aku nggak begitu mengerti tentang teknik Azimuthal Equidistance ini, aku baru mendengarnya dari video ini. Tapi yang pasti, setelah aku cek di USGS, ternyata Azimuthal Equidistance ini bukanlah satu-satunya teknik yang digunakan dalam membuat Atlas Nasional Amerika. Ada juga teknik lainnya yang disebut dengan Ortographic. Selain dua ini ada beberapa teknik lainnya yang digunakan oleh para geolog dalam membuat peta, kalian bisa cek selengkap-lengkapnya disini: http://egsc.usgs.gov/isb//pubs/MapProjections/projections.html
Sedangkan penggunaan proyeksi Azimuthal Equidistance dengan kutub utara sebagai pusatnya ini pada logo PBB nggak ada hubungannya dengan apa yang sedang kita bahas. Digunakan atau tidak sebagai logo ini tidak ada kaitannya dengan bumi datar ataupun bulat. Pun tidak ada hubungannya dengan adanya peta bumi yang datar di tembok ruangan presiden amerika, petanya bentuk trapesium sekalipun yah terserah dia. Seperti penggunaan lambang matahari pada bendera Jepang, siapa yang
mau bilang kalau matahari itu merah dan datar? Oke.. Untuk Azimuthal Equidistance ini nanti kita bahas lagi di pembahasan berikutnya masalah rute pesawat flat earth, dll. Aku akan beritahukan kalau ada yang salah dalam mempersepsikan Azimuthal Equidistance dan peta bumi datar itu :)
Galileo Galilei
Banyak sekali yang mengira bahwa Galileo Galilei adalah orang pertama yang menyatakan bahwa bumi itu bulat, padahal kenyataanya fakta bahwa bumi bulat telah diketahui oleh ilmuwan sejak zaman Yunani. Eratosthenes, seorang ilmuwan Yunani bahkan sudah menghitung jari-jari bumi sejak 200 tahun sebelum masehi. Galileo sendiri hanyalah orang yang membuktikan secara empiris teori Heliosentris (bahwasanya bumi mengelilingi matahari). Dia memang tidak membuktikan secara mutlak bahwa bumi mengelilingi Matahari, tetapi dia membuktikan bahwa Bumi bukanlah pusat tata surya. Teori yang berkembang di kalangan gereja pada masa itu ialah geosentrik, dimana bumi merupakan pusat tata surya dan planet-planet mengelilingi bumi.
Dengan menggunakan teleskop buatannya, Galileo menemukan 4 satelit(bulan) dari Jupiter. Dalam pengamatannya ini dia menyimpulkan bahwa ada benda-langit/planet yang tidak mengelilingi bumi (yaitu 4 bualn Jupiter). Hasil dari pengamatannya itu membuat Galileo sepakat pada teori Heliosentris, bahwasannya bumi bukanlah pusat tata surya, yang menjadi pusat tata surya ialah matahari. Galileo mempublikasikan hasil pengamatannya pada bukunya Sidereus Nuncius yang dianggap menentang dogma gereja pada masa itu. Galileo diminta untuk mengatakan bahwa dia melakukan kesalahan dan meminta maaf, tetapi dia tidak mau. Dia mengatakan bahwa bibel adalah buku panduan untuk jiwa dan kedamaian, tidak untuk sains. Hal ini menyebabkan dia dijadikan tahanan rumah oleh pihak gereja. Diakhir hidupnya Galileo berusaha menemukan penyebab dari adanya pasang surut air laut. Ia mengira bahwa pasang surut air laut ini ada hubungannya dengan gerakan bumi dalam mengelilingi matahari (yang mendukung heliosentris). Tetapi ini tetap tidak dapat menjelaskan mengapa ada pasang dan surut, mengapa ada dua arus? Johannes Kepler memberikan pendapatnya bahwa pasang surut air laut ini dipengaruhi oleh bulan. Galileo tidak mengambil pendapat Kepler karena sama sekali tidak ada bukti ilmiah atas argumen tersebut. Permasalahan pasang surut air laut ini nantinya akan diselesaikan oleh Newton dengan Universal law of Gravity-nya. Nah dari sikapnya yang menolak untuk mengikuti keinginan gereja dan menolak pendapat-pendapat yang tidak ada buktinya sama sekali itulah yang membuat Galileo mendapat pengakuan dunia sains. Dia tetap bertahan pada metode yang saintifik dan logis walaupun seluruh masyarakat mengecamnya pada saat itu. Dikatakan bahwa "Galileo is the one that showing the right path of science."
Gravitasi -Sir Isac Newton (1642-1726)
Ini adalah bagian yang membuat aku merasa perlu sekali untuk membahas teori flat earth. Karena teori ini mengatakan "mitos gravitasi", tanpa konsep gravitasi 80% fakta-fakta yang ada di dunia tak akan bisa di jelaskan. Yang
menurutku gawat ialah kalau ada anak SMP yang menonton video FET ini dan menyimpulkan bahwa Hukum Gravitasi Newton itu bohong, dan dia tidak mau mempelajarinya. Jelas-jelas kesempatannya untuk masuk dalam dunia sains (khusunya fisika, matematika dan kimia) akan hilang sepenuhnya. Baiklah pertama. Seperti cerita-cerita yang sudah sangat terkenal, bahwasanya Sir Isac Newton terfikir untuk merumuskan gravitasi ketika duduk di bawah pohon apel dan kejatuhan buahnya. Newton sendiri merumuskan hukum gravitasi universal yang isinya: "Benda-benda di alam semesta saling tarik menarik dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil dari massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak antara mereka.
Menonton video 3 ini, kita di arahkan bahwa gravitasi itu hanya dimiliki oleh bumi dan matahari saja. Hanya benda-benda besar saja. Padahal, gravitasi ini bekerja juga pada benda-benda kecil. Seorang fisikawan eksperimentalis, Henry Cavendish(1731-1810) menunjukkan hal ini dalam menghitung konstanta gravitasi (G). Berikut ini rancangan eksperimennya:
Jika ingin melihat animasinya silahkan klik disini
Tidak banyak orang yang tahu tentang Cavendish dan eksperimennya ini (kebanyakan tahunya Cavendish temannya Lufi di OP :D). Sederhananya dari eksperimen ini ialah, empat bola logam yang digantung, 2 bola besar dan 2 bola kecil, kemudian dua bola besar diayunkan di dekat bola kecil. Apa yang terjadi? Bola kecil mengalami pergeseran, artinya bola kecil tertarik oleh bola besar. Sudut pergeseran dari bola ini digunakan untuk menghitung besarnya konstanta gravitasi (G). Konstanta gravitasi ini dapat digunakan dalam perhitungan massa bumi. Hukum gravitasi ini bisa menjelaskan dengan baik sebuah pertanyaan besar yang pernah disampaikan oleh Galileo "Kenapa ada pasang surut air laut?" Adanya gravitasi bulan yang menarik air laut di permukaan bumi adalah alasan menyebabkan pasang surut air laut. Inilah kenapa konsep gravitasi diterima oleh seluruh saintis di dunia. Banyak sekali Flat Earther yang menyatakan bahwa gravitasi itu tidak ada,
tetapi rumus yang dikemukakan Newton itu benar. Ini pembodohan kelas teri, karena sebenarnya mereka nggak akan bisa menentang sebuah persamaan matematis yang benar. Itulah kenapa hampir setiap teori-teori sains yang besar diungkapkan dalam persamaan matematis, ketika persamaan matematisnya salah, maka seluruh teori tersebut dianggap gagal menjelaskan fenomena alam.
Nah setelah mengerti hal ini barulah kita masuk ke pebahasan elektromagnetik Nikola Tesla dan bahkan perbedaan massa jenis Archimedes. Divideo dikatakan bahwa jika kita bertanya kepada Newton peristiwa elektron mengelilingi inti atom maka Newton akan menjawab "Karena Gravitasi". Ini murni klaim semata. Tidak ada sama sekali catatan bahwa Newton mengatakan itu. Karena elektron sendiri baru ditemukan oleh JJ Thompson pada 1897, 171 tahun setelah Newton meninggal. Jadi tidak ada pernyataan semacam ini seumur hidup Newton. Sains dan logika Anda tidak boleh menerima informasi semacam ini.
Besi Tenggelam Gabus Mengapung
Video ini sekali lagi memfitnah Newton mengatakan bahwa peristiwa besi tenggelam dan gabus mengapung disebabkan karena gravitasi. Ini juga klaim semata. Tidak ada satupun catatan dimana Newton mengatakan hal ini. Kenapa? Karena Archimedes telah mengungkapkan prinsipnya 2000 tahun sebelumnya. Newton telah mengetahui prinsip Archimedes dan sepakat dengan prinsip tesebut. Tidak ada masalah dengan prinsip Archimedes. Banyak dari orang yang percaya Flat Earth menyampaikan bahwa gravitasi itu tidak ada, yang sebenarnya terjadi ketika apel jatuh ialah, karena massa jenis apel itu lebih besar daripada massa jenis udara. Persis seperti prinsip Archimedes. Tetapi sekarang pertanyaannya sederhana, bagaiamana dengan percobaan Cavendish di atas? Bahwa bola kecil bergeser ketika bola yang besar digerakkan, apa yang membuat bola kecil bergerak? Ini adalah dua padatan yang tidak bersentuhan.
Pertanyaan berikutnya, bagaiamana dengan pertanyaan Galileo tentang pasang surut-nya air laut? Apa bisa dijelaskan dengan sekedar prinsip Archimedes? Selanjutnya lagi, bagaimana kalau ada bola bowling dan bulu yang dilepaskan dalam ruang vakum (ruang tanpa materi/tanpa udara)? Prinsip Archimedes hanya berlaku ketika ada benda padatan dan fluida yang massa jenisnya berbeda. Di ruangan vacum tidak ada fluida sama sekali, ketika kita lepaskan bola bowling dan bulu, maka bola bowling dan bulu akan jatuh dengan kecepatan yang sama 9.8 m/s. Cek video slowmotionnya disini: https://www.youtube.com/watch?v=frZ9dN_ATew Artinya apa? Tidak ada yang salah dengan prinsip Archimedes, tetapi gravitasi ialah sebuah gaya yang berbeda yang benar-benar ada dan bekerja pada benda. Kalau kalian lihat di video pembuat video mengatakan bahwa "banyak orang mengira gravitasi adalah medan magnet bumi". Seriously guys? Nggak lahh..! Aku nggak pernah mengatakan gravitasi sebagai medan magnet. Ini adalah dua hal berbeda, hitungan matematis dan konsep ilmiahnya jelas berbeda. Lalu dikatakan juga tentang hukum kekekalan energi, bahwa energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan. Yang anehnya di video ini dicontohkan dengan orang meniup balon. Serius deh.. Ini parah banget, ini salah total. Mungkin ini pemahaman hukum kekekalan energi di level anak SMP. Pesan buat pembuat video ialah: Baca lagi hukum termodinamika 0, 1, 2 dan 3. :D Tetapi video ini benar tentang satu hal, kenapa bumi bisa menarik semua benda di atasnya dan tidak ada gaya tolaknya? Ini juga menjadi pertanyaan yang mendasar bagi Newton, bagiamana mungkin ada gravitasi? Jika melihat prinsip aksi reaksi, maka setiap gaya seharusnya mendorong bukan menarik. Tetapi faktanya gravitasi ini menarik benda-benda, bukan mendorongnya, bagimana mungkin? Konsep gravitasi belum selesai, pikir Newton. Pertanyaan besar yang tidak mampu di jawab oleh Newton inilah yang kemudian dijawab oleh Einstein pada tahun 1905.
General Theory Of Relativity Einstein (1879-1955)
Einstein menjawab pertanyaan besar Newton, seharusnya gaya itu mendorong, bukan sekedar menarik benda, tetapi faktanya gravitasi menarik benda-benda. Secara sederhana Einstein mengatakan bahwa benda-benda yang memiliki massa dapat melengkungkan ruang dan waktu. Jadi dalam pendapatnya ini, gravitasi bumi dan benda-benda langit bukanlah sebuah gaya tarik melainkan lengkungan ruang dan waktu yang memaksa kita berada di atas(disekitar) benda bermassa besar itu.
Pada awalnya, ini merupakan teori yang sangat sulit untuk diterima oleh para saintis di seluruh dunia. Tetapi Eddington membuktikan bahwa teori ini benar.
Pernyataan video 3 bahwa Eddington mengarang hasil pengamatannya ialah kebohongan belaka, teori Einstein dibuktikan bukan hanya oleh Eddington tetapi juga dikonfirmasi oleh Campbel pesaing Eddington. Di video 3 ini tidak dikatakan bahwa Teori Relativitas Einstein salah, tetapi dikatakan bahwa "Einstein sudah coba menjelaskan dengan Teori Relativitas tetapi ia tidak mendapat hadiah nobel karena itu". Pernyataan yang sangat cerdik menurutku. Karena itu membuat kalian berfikir bahwa Teori Relativitas Einstein salah kan? Kenyataannya Teori Relativitas Einstein telah terbukti dan menjadi benar seluruhnya di mata ilmu pengetahuan dan sains. Tetapi karena pada masa itu belum ada applikasi nyata penggunaan konsep Teori Relativitas, sedangkan komite Nobel mempertimbangkan applikasi dari temuan sains sebagai pertimbangan seseorang mendapatkan Nobel, untuk itu Einstein tidak mendapatkan Nobel dari Teori Relativitas yang ia kembangkan, tetapi dapat dari penelitiannya tentang Efek Fotoelektrik. Di video tersebut ditampilkan permodelan bola yang menggelinding di atas trampolin sebagai permisalan teori relativitas Einstein. Itu memang model yang cukup benar dan mendekati tepat pada Relativitas Einstein. Permasalahannya kenapa akhirnya bolanya tetap jatuh? Simple, karena energi bola tersebut terserap oleh gaya gesekan bola terhadap trampolin dan gaya gesekan bola terhadap udara. Ini pelajaran Fisika SMA, tentang gaya gesekan yang terjadi pada benda. Karena hukum kekekalan energi berlaku, maka semakin banyak gesekan yang terjadi akan semakin lambatlah bola tersebut bergerak. Sekarang jika kita berbicara alam semesta, maka bumi mengelilingi matahari di ruang vakum (tanpa udara), jadi tidak ada gesekan sama sekali, sekali bergerak maka tidak akan berhenti lagi (karena energinya tetap/kekal), tetapi lintasan pergerakan bumi ini dipengaruhi oleh massa matahari yang besar, itulah sebabnya bumi kita mengelilingi matahari. Seperti yang kalian ketahui untuk memahami Teori Relativitas Einstein ini sangatlah sulit dan penggunaanya sangat sedikit, hanya pada kasus-kasus luar angkasa saja digunakannya. Itulah sebabnya yang diajarkan di sekolah-sekolah ialah Hukum Gravitasi Newton, yang umum digunakan
dan berlaku di Bumi.
Kesimpulan
Bagaimana? Semoga sudah dapat gambaran lebih jelas bagaiamana saintis melakukan penelitian dan membuktikan sebuah teori ilmiah. Jika kita review ulang, sejak Galileo saintis berusaha mencari tahu (membuat pertanyaan) dan menemukan jawabannya. Pertanyaanpertanyaan yang telah diungkapkan ini bisa saja langsung ditemukan jawabannya atau mungkin dilanjutkan oleh saintis lain untuk mencari jawabannya. Newton mempelajari jejak penelitian dari Galileo sehingga mampu menjawab pertanyaan besar Galileo, kemudian Einstein menelusuri jejak sains dari Newton dan Galileo untuk sampai pada Teori Relativitas Einstein. Seperti itulah sains, mengembangkan pengetahuan baru berdasarkan riset yang sudah ada sebelumnya. Oke terakhir aku mau mengutip kata mutiara: If I have seen further than others, it is by standing upon the shoulders of giants. Sir Isaac Newton.
Arti dari kutipan tersebut ialah: Aku bisa melihat lebih jauh dari orang lain karena aku mempelajari pengetahuan dari orang-orang sebelumnya. Oke. Selanjutnya pada #part5 aku akan menjabarkan sedikit tentang rute penerbangan pesawat dan misi-misi luar angkasa di dunia. Yap.. Gitu dulu lah penjelasan dan fakta yang bisa aku jabarkan. Selanjutnya, teman-teman bisa membaca ulasan lainnya mengenai Flat Earth Ini:
Teori Bumi Datar - Let's do The Math #part4 0 News Media 8:43 PM
Kalau kata Neil Grease Tyson "If you want to see the fact, let's do the math" Tulisa... BULAN PERUBAHAN - Ramadhan Hari-12: UBAH OBSESI KOMPAS MEM-BULLY UMAT ISLAM Ini dia Sejarah Hitam Kompas Sebagai Media Katolik
Kalau kata Neil Grease Tyson "If you want to see the fact, let's do the math" Tulisan ini terutama akan memberikan kritik dan masukan terhadap video ke 4 di channel ini: https://www.youtube.com/watch? v=gkb0y6Sr0gM&index=4&list=PLQt5a4m_Y05VI4WwgOLKxWXIw655PlHH2
Jarak Bumi dan Bulan
Dalam video tersebut telah dijelaskan bahwa jarak dari bulan ke bumi telah diukur oleh ilmuwan zaman Yunani kuno dengan memanfaatkan gerhana bulan. Untuk memahami teknik ini, awalnya aku kesulitan, tapi akhirnya paham, ini sebuah penerapan teori matematika sederhana (dipelajari di SMP). Pertanyaan pertama yang dimunculkan ialah kenapa data jarak antara bumi dan bulan hanya berdasar pada perhitungan ilmuwan Yunani Kuno? Mengapa
NASA
tidak
melakukan
perhitungannya
sendiri?
Jawabannya sangat sederhana, karena ini sains! Ada sebuah kutipan yang mengatakan "The first time you do something, it's science. The second time,
it's
engineering"
Perhitungan yang populer tentang jarak bulan-bumi yang paling populer memang berdasarkan kalkulasi ilmuwan Yunani Kuno. Sama seperti ketika Joseph Priestley menemukan oksigen tetapi namanya tidak tercatat karena Carl Wilhelm Scheele telah mempublikasikan temuannya tentang oksigen
setahun
lebih
dahulu.
Karena memang mereka yang pertama kali melakukannya. Apakah NASA dengan peralatannya yang canggih bisa melakukannya? Bisa! NASA melakukan perhitungan jarak bumi-bulan dengan memanfaatkan pantulan gelombang ketika ditembakkan ke bulan. Dan data yang diperoleh oleh NASA jika dibandingkan dengan perhitungan yang dilakukan oleh ilmuwan Yunani kuno hanya berbeda 10%(ini hasil yang luar biasa akurat jika mengingat mereka tidak menggukan peralatan yang kompleks). Dalam video, dikatakan bahwa asumsi dasar bahwa bayangan yang menutupi bulan itu adalah banyangan bumi merupakan asumsi yang keliru (salah). Tetapi, satu-satunya penjelasan kenapa asumsi dianggap salah ialah: "Karena ilmuwan NASA masih menggunakan siklus saros untuk menentukan
kapan
terjadinya
gerhana"
Prediksi Gerhana dan Siklus Saros
Pertanyaan paling sederhana yang muncul dipikiranku ketika mendapat informasi bahwa NASA menggunakan Siklus Saros untuk menentukan waktu terjadinya gerhana ialah : Apa itu Siklus Saros? Bagaimana cara NASA
menggunakan
Siklus
Saros?
Pasti ketika melihat di video, kalian merasa kalau Siklus Saros ini adalah catatan Yunani yang berisi kapan gerhana terjadi? Iya sama, aku juga gitu. Karena memang pembuat video berusaha mengarahkan agar yang menonton berfikir seperti itu. Seolah-olah siklus saros itu seperti tabel perkalian
yang
hanya
cukup
melihat
kita
sudah
tahu
hasilnya.
Ternyata siklus saros merupakan sebuah siklus gerhana bulan yang dibuat oleh Astronom Edmund Halley. Penggunaan nama Saros sendiri digunakan
Edmund Halley karena dia membaca Souda (Ensiklopedia Bizantium), ia mengira bahwa siklus yang ia gunakan ini sama persis dengan saros dalam
ensiklopedia
tersebut.
Ini
dijelaskan
dalam
artikel
ini
--> http://www.astronoo.com/en/articles/eclipse-saros-cycle.html . Jadi siklus Saros bukan sebuah catatan tentang kapan terjadinya gerhana, tetapi merupakan siklus gerhana dalam 18 tahun 10 hari dan 8 jam yang dihitung dan dipetakan oleh ilmuwan Edmund Halley (1656-1742).
Siklus saros sendiri hanya mampu memperkirakan waktu terjadinya
gerhana bulan, tidak mampu menentukan lokasi terjadinya. Jika berbicara dalam ruang 3 dimensi, maka mungkin kita bisa tahu waktu terjadinya, tetapi kalau kita tidak tahu tempat terjadinya? Ada sebanyak tak-hingga kemungkinan
akan
lokasi
teramatinya
gerhana
di
bumi.
Tetapi dengan kemampuan dan teknologi yang dimiliki oleh NASA puluhan tahun yang lalu, gerhana bulan dan gerhana matahari dapat diprediksi waktu
dan
tempatnya
dengan
sangat
tepat.
Nah.. Yang perlu digaris bawahi ialah, fakta bahwasannya dalam siklus saros tidak terdapat prediksi tempat terjadinya gerhana, tetapi NASA mampu melakukan perhitugan kapan dan dimana terjadinya gerhana tersebut. Artinya apa? Asumsi dan seluruh perhitungan yang dilakukan oleh NASA ialah benar, karena memang mampu menghitung titik tepat dimana kita bisa menyaksikan gerhana, baik itu gerhana bulan dan gerhana matahari. Sekarang apa Flat earther bisa menghitung kapan terjadinya gerhana dan titik mana di peta yang bisa menyaksikan gerhana? Selanjutnya, kalau kita pelajari secara seksama fakta bahwa ilmuwan bisa menentukan waktu terjadinya gerhana tidak ada hubungannya dengan perhitungan jari-jari bumi. Jadi gerhana matahari dan bulan hanyalah sebuah alat untuk melakukan pengukuran jarak bulan sama seperti pada pembuktian Teori
Relativitas
Einstein yang
menggunakan
gerhana
Matahari. Seperti penjelajah masa lalu yang hanya dengan melihat gugus bintang
bisa
menentukan
posisinya
secara
tepat.
Jadi kalau diminta dari semua data jarak matahari, bulan, bumi beserta diameternya untuk mendapatkan angka pada siklus saros yaitu 18 tahun, 11 hari dan 8 jam tidak akan diperoleh, tetapi dengan data tersebut bisa diperoleh letak (titik geografis) dimana akan terjadi gerhana bulan dan matahari.
Matahari itu Dekat (Flat Earth Reality)
Penjelasan tentang matahari itu dekat yang didasari oleh sinar matahari yang menembus awan itu menyebar, sangat menarik menurutku. Karena ini adalah fenomena yang "kimia banget". Kenapa matahari yang menembus awan itu menyebar? dalam video dijelaskan bahwa para ahli (yang menganggap bumi bulat) mengatakan hal ini karena atmosfer bumi. Kemudian pembuat video menarik kesimpulan bahwa ini tidak masuk akal karena pasti atmosfernya bumi cekung, maka sinar
yang
datang
akan
semakin
difokuskan.
Baiklah, kalau membayangkan bahwa atmosfer bumi itu merupakan kaca yang melindungi bumi, maka sinar matahari yang masuk ke atmosfer bumi akan menjadi lebih fokus (bukan menyebar). Tetapi apakah ada ilmuwan yang mengatakan kalau atmosfer kita adalah kaca? Tidak! Atmosfer bumi merupakan gas yang didominasi oleh Nitrogen, Argon, Oksigen, dan Karbondioksida. Peristiwa ketika cahaya matahari menembus awan dan sinarnya menyebar itu disebabkan oleh Efek Tyndal dari awan. Dalam ilmu kimia, kabut dan awan merupakan koloid, dan salah satu sifat paling mencolok dari koloid ialah Efek Tyndal, peristiwa menyebarnya cahaya yang dilewatkan pada
partikel
koloid.
Peristiwa Efek Tyndal ini telah kita pelajari ketika di SMA, bahkan seringkali dipraktekkan, karena murah dan mudah. Jadi yang sebenarnya terjadi ialah sinar matahari yang datang akan disebarkan oleh awan tersebut. Tersebarnya cahaya ini, kalau melihat ilmu fisika merupakan merupakan peristiwa
gabungan
dari
refleksi,
absorbsi,
dan
refraksi
cahaya
(pemantulan, penyerapan dan pembiasan/pembelokan) oleh uap air (awan).
Sedangkan di video dijelaskan dengan eksperimen menggunakan kardus dibolongin kemudian disenterin itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan apa yang sedang terjadi. Bandingkan saja bedanya kardus dan awan, coba saja ganti kardusnya dengan kabut ataupun koloid sejenis, pasti jauh ataupun dekat sumber sinarnya pasti akan disebarkan (direfraksi). Jadi keterangan video bahwasannya matahari itu begitu dekat merupakan klaim semata(tidak ada bukti ilmiah). Kemudian aku tertarik karena pembuat video mengatakan bahwa "semua orang bisa menghitung jarak matahari ke bumi". Dan gambar serta keterangan berikutnya membuat aku tertawa:
Sekali lagi, sebaran cahaya yang dilihat dari awan itu merupakan hasil Efek Tyndall, jadi ketika menghitung menggunakan triangular dengan asumsi bahwa sinar yang keluar dari awan ialah sinar langsung dari matahari, yang akan diperoleh ialah ketinggian awan penutup sinar tersebut, bukan ketinggian dari mataharinya(sumber cahaya). Bahkan dengan percobaan senter-kardus yang dilakukan sekalipun, dengan menggunakan triangular maka hanya akan menghitung jarak dari dasar(bayangan) ke kardus, bukan
ke
sumber
cahayanya.
Bulan Punya Sinar Sendiri(Flat Earth Reality)
Pembuat video mengatakan bahwa cahaya matahari dan cahaya bulan berbeda. Bulan dan matahari punya cahaya sendiri-sendiri yang membuat hewan bereaksi berbeda. Menurutku reaksi dari hewan terhadap dua
cahaya ini tidak membuktikan apa-apa. Karena yang berbeda ialah karena gelap-nya malam itu. Coba saja kamu lihat reaksi hewan yang disinari senter pada siang bolong dan disinari senter pada malam hari, apa reaksinya sama? Pasti beda, tapi cahayanya sama-sama cahaya senter. Kemudian dikatakan juga "Matahari merupakan simbol keseimbangan alam, Yin dan Yang", statemen ini cuma sampah, nothing have to do with the
topic.
Yang membuat aku terkejut ialah pada video diberikan percobaan pengukuran temperatur dari cahaya bulan yang menunjukkan nilai yang lebih dingin dibandingkan kegelapan. Tak lama setelah itu aku langsung browsing, ternyata memang metode ini populer di Flat Earther (khususnya YT). Tetapi penjelasan mengapa ini terjadi justeru karena yang melakukan eksperimen ialah amatir, atau complete amatir. Karena mereka tidak tahu fungsi sebenarnya dan cara penggunaan dari alat yang mereka gunakan (untuk mengukur temperatur radiasi sinar). Silahkan baca disini ---> http://www.physicscentral.com/buzz/blog/index.cfm?postid=1590436706491009951
Benda Salestial Yang Melewati Bulan dan Matahari
Di video ini disebutkan pula bantahan tentang gerhana bulan merupakan bayangan bumi yang menutupi bulan. Alasannya adalah karena adanya benda salestial. Sedangkan benda salestial yang dimaksudkan ini ialah cahaya yang tertangkap oleh kamera, ini bisa kita lihat dimanapun ketika kita memotret objek dengan cahaya terang. Semua orang yang mengenal fotografi pasti familiar dengan ini. Coba aja ambil kamera HP dan arahkan ke lampu diatas kamarmu:
Di
dalam
video
ini,
dia
mengatakan
:
"Jangan sekali-sekali berdebat kusir tanpa data, mengandalkan persepsi dan opininya sendiri. Bisa dibilang 95% informasi yang ada di google adalah opini-opini dan persepsi-persepsi tanpa dasar yang jelas"
Sebuah statement yang sangat brilian menurutku. Tapi coba cek ulang dari semua video, video satu dia menampilkan data dari Google Analytic dan penjelasan tentang perhitungan triangular diambil dari Youtube Dr. Zack(flat earther). Video 2 Penjelasan tentang GPS dia ambil dari Google. Video 3
penjelasan tentang peta bumi datar diambil dari USGS, sebuah lembaga amerika
serikat
(apa
yang
membedakannya
dengan
NASA?)
Kalau benar-benar berprinsip 95% informasi di google dan Youtube ialah opini dan persepsi, kenapa justeru semua informasi yang ditampilkan di video ini dari Google?
Oke lah.. Kita biarkan Allah dan pemilik video yang tahu tentang itu.
Bedford Level Experiment
Dalam video memberikan informasi yang setengah matang dalam Bedford Level Experiment. Bedford Level Experiment memberikan hasil bahwa seluruh bagian kapal akan terlihat sepenuhnya, ini membuktikan bahwa bumi tidaklah bulat.
Bedford Experiment
Ketika mendengar eksperiment ini aku langsung cek ulang informasinya. Dan ternyata benar memang ada eksperiment ini. Pada musim panas tahun 1838, Samuel Birley Rowbotham mengadakan sebuah ekperimen untuk menentukan bentuk bumi. Persis seperti di video, eksperimen ini mencoba melihat kapal yang berjarak sangat jauh, yaitu 9.7 km. Seharusnya berdasarkan lengkungan bumi, maka bagian bawah kapal sebanyak 4.8m tidak akan terlihat. Dilaporkan hasil dari percobaan ini ialah, Apakah
kita
tetap
bisa
melihat bumi
kapal
secara
utuh. datar?
Setelah eksperiment ini dilakukan, kritikan muncul dari angkatan laut bahwasannya mereka tidak menghitung reflaksi cahaya oleh uap air laut yang pasti terjadi ketika temperatur sangat tinggi. Mengingat percobaan ini dilakukan saat musim panas, maka penguapan air laut pasti terjadi, dan
akibatnya ialah reflaksi cahaya(pembelokan cahaya) oleh uap air laut. Seorang fisikawan lapangan bernama Alfred Russel Wallace akhirnya mempertaruhkan namanya dan melakukan percobaan ini. Yang pertama ingin ia pastikan ialah menghindari efek refraksi cahaya oleh uap air laut maka dia melakukan percobaan yang sama tetapi pada ketinggian titik pengamatan 13 kaki = 4 meter. Hasil dari percobaan ini membuktikan bahwa bagian bawah kapal menghilang, hasil yang berlawanan dengan yang diperoleh pada awal experiment Samuel Birley Rowbotham. Hasil ini diakui oleh kongres kemudian eksperimen yang sama telah dilakukan oleh orang
lain
dan
memberikan
hasil
yang
sama.
Ingat! Prinsip sains ialah jika percobaan tersebut diulangi dengan metode yang sama, di waktu yang berbeda, oleh orang yang berbeda, harus menghasilkan hasil yang sama.
Kesimpulan akhir dalam percobaan Bedford justeru hanya mengkonfirmasi sistem navigasi yang dilakukan oleh angkatan laut, yakni adanya refraksi cahaya oleh uap air laut. Ini diakui oleh semua ahli fisika dibidang geologi, tetapi
tidak
bisa
diterima
oleh
Flat
Earther.
Lintasan Matahari Melingkar Di Atas Bumi Datar
Aku sendiri tidak akan bisa menanggapi bagaimana matahari yang difoto dari bumi terlihat lebih kecil daripada yang difoto ketika di pesawat. Karena percobaan semacam ini tidak punya standard yang jelas. Apakah kamera yang digunakan sama? Apakah waktu pengambilan gambar sama? Terlihat jelas bahwa waktu pengambilan gambar-nya tidak jelas. Di bagian sebelah kiri gambar diambil saat matahari pada fasa paling terang, sedangkan di kanan
matahari
baru
saja
terbit.
Sekarang mari kita pikirkan kalau lintasan matahari berbentuk lingkaran yang berkeliling diatas bumi. Pertama, jika lintasannya seperti kembali ke pertanyaan
awal,
bagaimana
peristiwa
gerhana
bisa
dijelaskan?
Pertanyaan lainnya buat flat earther: Darimana mereka bisa memastikan kalau matahari itu bulat? Jangan jangan mataharinya itu nggak bulat? Bisa saja matahari itu bentuknya seperti bagian depan lampu senter(lingkaran datar). JANGAN PAKAI DATA DARI NASA BAHWA MATAHARI ITU BULAT, karena
kenyataanya
kan
tidak
percaya
dengan
data
NASA?
Dan kalau perspektif mereka bahwa bulan dan matahari itu beredar beriringan dengan lintasan lingkaran yang sama diatas langit, maka kenapa penanggalan ummat muslim/Hijriyah yang berdasar pada posisi bulan bisa berbeda sekali dengan penanggalan Masehi yang berdasarkan posisi matahari? Karena kalau gerakan matahari dan bulan hanya melingkar dengan kecepatan yang sama, maka tidak akan ada perbedaan jumlah tahun antara penanggalan Masehi dan Hijriyah. Jelaskan kenapa Ramadhan
selalu
berganti-ganti
ditanggalan
Masehi?
Kalau menggunakan data NASA, ini bisa dijelaskan dengan sangat logis bahwa setiap posisi antara tiga benda langit, Bumi, Bulan dan Matahari memiliki lintasan yang berbeda. Artinya, walaupun bulannya sudah memasuki fasa yang sama (posisi bulan terhadap bumi sudah sama seperti tahun sebelumnya) tetapi posisi bumi terhadap matahari tidak sama dengan tahun sebelumnya. Inilah yang menyebabkan pergeseran tanggal Ramadhan setiap tahunnya jika dilihat dari kalender Masehi. Ini juga menjelaskan kenapa Ramadhan di Jepang bisa bergeser dari musim dingin ke musim panas. Karena musim ialah pengaruh posisi matahari sedangkan penentuan
Ramadhan
bergantung
pada
posisi
bulan.
Ehh.. Tapi para Flat Earther nggak akan bilang kalau kalender Masehi salah total kan? Kalau mereka berprinsip kalender Masehi itu salah total, maka aku nggak bisa lagi menjelaskan dengan ilmu pengetahuanku.
Teori Bumi Datar - Apa yang Dilakukan Habibie? #part5 0 News Media 8:50 PM
USGS Lembaga Survey Geologi Paling Kredibel Seharusnya sampai disini kalian sudah baca pembahasan... TIPS BERMEDSOS SYAR'I MENUJU DUMAY ISLAMI Tidak Menimbulkan Efek Jera, Penjara Cendrung Menumbuh Suburkan Kejahatan Utang, Sarana Asing Menjajah Indonesia
USGS Lembaga Survey Geologi Paling Kredibel
Seharusnya sampai disini kalian sudah baca pembahasanku pada tulisan sebelumnya tentang USGS di Keping-Keping Sains (part3). Mari ulangi bahwa USGS ialah lembaga milik Amerika Serikat, berisi saintis-saintis dan menggunakan satelit untuk mengumpulkan data. Ya! Kuulangi lagi biar jelas, USGS menggunakan satelit untuk mengumpulkan data! (ada ulasannya di part3). Sekarang pertanyaanya, apa bedanya USGS dengan NASA? Kenapa USGS kredibel dan NASA adalah Holywood?
Peta Bumi Datar
Oke. Kalau memang pertanyaan itu terlalu sulit, mungkin akan ada yang menuduhku terkesan tidak saintifik sekali kalau menilai suatu fakta berdasarkan siapa yang menyampaikan. Oleh karena itu aku akan coba memaklumi bagiamanapun logika bahwa USGS ialah kredibel dan NASA tidak.
Kalian tahu nggak kalau karena perkara FET ini aku jadi mendownload peta dunia zaman dahulu yang resolusinya sangat tinggi (kalau kalian mau message aja di FB:) Cuma demi memahami Azimuthal Equidistance Projection. Oke sekarang aku harus mengakui sesuatu yang awesome dan sangat mengagumkan, ini adalah fakta yang akan membuat semua penggemar Flat Earth senang riang gembira. Faktanya ialah peta bumi datar yang dibuat oleh USGS menggunakan Azimuthal Equidistance ialah benar 100%. Permasalahannya ialah bagiamana cara menggunakan Azimuthal Equidistance Projection Map ini? Oh ya, Azimuthal Equidistance Projection (AEP)ini pertama kali dikemukakan oleh saintis muslim Al Biruni, biar pada tahu aja deh, tetapi ini tidak ada hubunganya dengan bumi datar ataupun bola. Pertama kali aku mencari tahu tentang ini, aku agak bingung karena ternyata ada banyak sekali peta Azimuthal Equidistance Projection. Bahkan kita bisa membuat AEP secara online (ada generatornya). Ini salah satu contoh AEP london: https://www.jasondavies.com/maps/azimuth-distance/. Dalam peta tsb, posisi tengahnya ialah kota london sehingga seperti kita melihat dunia dengan titik pusat London. Hasil map-nya benar karena pakai AEP, tetapi bentuknya berbeda dengan Map dunia yang ditampilkan oleh FET. Kenapa beda? Karena titik pusatnya berbeda. FET menggunakan AEP dengan titik pusat kutub utara sedangkan di web diatas menggunakan pusat kota London.
Cara Menggunakan AEP
Definisi Azimuthal Equidistance sudah aku jelaskan, sekarang kita bahas aturan penggunaanya. Langsung aku kutip dari web USGS yang menjadi acuan utama dari FET, dikatakan:
Distances and directions to all places true only from center point of projection. Distances correct between points along straight lines through center. All other distances incorrect . Any straight line drawn through center point is on a great circle. Distortion of areas and shapes increases away from center point.
Aturan ini juga ada disampaikan dalam video 5, tapi disana dijelaskan dengan ngawur dan serampangan. Ini coba aku terjemahkan: Jarak dan arah menuju ke semua tempat ialah benar hanya jika dari titik pusat proyeksi. Jarak benar antara dua titik selama melalui titik pusat. Semua jarak lainnya salah. Semua garis lurus yang melalui titik
pusat merupakan
jarak
terpendek
dalam
lintasan
melengkung
bumi.
Penyimpangan(ketidaksesuaian) luas dan bentuk akan meningkat dengan semakin jauhnya dari titik pusat.
*yang lebih ngerti bahasa inggris, mohon eiditingnya kalau ada yang salah* Jika kita berbicara mengenai peta AEP yang digunakan FET, maka kita akan melihat peta dengan kutub utara sebagai titik tengah. Jadi:
1.
Jarak dan arah menuju ke semua tempat ialah benar hanya jika dari kutub utara (titik pusat).
2.
Jarak benar antara dua titik selama segaris dengan kutub utara (titik pusat). (arah tidak benar)
3.
Semua garis lurus yang melalui kutub utara(titik pusat) merupakan jarak terpendek dalam lintasan melengkung bumi.
4.
Penyimpangan luas dan bentuk meningkat dengan semakin jauhnya jarak dari kutub utara. Berdasarkan aturan tersebut maka berikut ini arah dan lintasan yang benar:
Ket:
1.
Jarak dan arah dari kutub utara menuju ke semua tempat ialah benar
2.
Jarak antara dua titik ialah benar jika segaris dengan kutub utara. (arahnya tidak benar)
3.
Jarak terpendek dari kutub utara ke kutub selatan
4.
Garis putus-putus ini menunjukkan bentuk kutub selatan yang telahterdistorsi maksimal bentuk dan luasannya karena letaknya yang sangat jauh dari kutub utara. (bentuk kutub selatan ini salah kaprah)
Cara Flat Earth Theory Menggunakan AEP
Sekarang mari kita lihat semua rute penerbangan yang dijadikan contoh dalam video 5, sudah aku gambarkan ulang:
Sekilas, kita pasti langsung mengatakan "Wow! benar ini! kalau pakai peta bumi datar semuanya jadi jarak terdekat karena lintasannya garis lurus" Yap sama persis, Aku juga berfikir seperti itu awalnya. Tetapi karena kita sudah mengerti aturan penggunaan peta AEP, segera lihat yang mana dari garis-garis itu yang melintasi kutub utara(titik pusat)? Bahkan apakah ada dua titik yang segaris dengan kutub utara? Tidak ada! Sehingga berdasarkan aturan pertama AEP, "Jarak dan arah menuju ke semua tempat adalah benar hanya jika dari kutub utara", ada kata "hanya jika" disitu artinya kalau bukan dari kutub utara, maka semua jarak dan arah menuju tempat lain ialah salah baik arah maupun jaraknya.
Jadi cara menggunakan AEP ini dalam penerbangan ialah spesifik untuk setiap bandara. Jadi misalkan kamu di bandara Sukarno Hatta mau ke Santiago, maka kamu akan menggunakan peta AEP dengan pusat Sukarno Hatta. Ketika kamu berangkat dari Santiago ke Tokyo, maka kamu akan menggunakan peta AEP dengan pusat kota Santiago. Itulah sebabnya ada generator AEP online, karena setiap tempat akan menghasilkan proyeksi yang berbeda-beda. Jelas kan? :)
Antartika Sebagai Daerah Terlarang
Aku sedikit malas mencari informasi tentang Admiral Berd (atau gimana lah mengejanya). Ulangi beberapa kali di bagian tersebut, kalian akan merasakan betapa spekulatif dan kebanyakan mengira-ngira.
Salah satu alasan aku malas mencari tahu tentang ekspedisi berd ini adalah karena semuanya hanya 'pendapat', 'pernyataan', dan beragam informasi yang mudah sekali dibelokkan. Aku nggak terlalu suka ngebahas ini karena nggak bisa dibuktikan. Yah, kalau NASA yang punya ribuan foto
dari luar angkasa saja nggak bisa dipercaya apalagi hanya pernyataan seorang admiral yang tanpa foto dan persamaan matematis?
Tapi satu hal yang aku cari tahu. Saat ini, tidak ada larangan untuk masuk ke
wilayah
Antartika.
Hanya
perlu
izin
standard
saja.
Aku cuma sekali cari dan menemukan sebuah forum di redit.com. Nah disitu diberikan link-link orang-orang yang menuliskan perjalanannya ke Antartika
secara
private:
http://southpolestation.com/trivia/00s/ford.html http://southpolestation.com/trivia/90s/kazama.html http://iaato.org/yachts http://www.syquijote.com/photos/ http://www.syquijote.com/wp-content/gallery/antarctica/Quijote-en-Antartida-192.JPG
Itu semua perjalanan pribadi ke Antartika. Mereka melakukan banyak hal disana. Bahkan katanya banyak orang yang kesana untuk tujuan wisata, katanya seru! Aku jadi pengen! XD
HANE (High-Altitude Nuclear Explosions)
Aku nggak terlalu paham tentang sejarah HANE ini, tetapi dulu pernah aku baca buku semacam diari seorang saintis amerika Dick Feynman. Dia salah satu tokoh kunci dalam membuat bom atom, salah satu ceritanya ialah menyaksikan langsung uji ledakan nuklir pertama. Dari ceritanya itu, maka HANE ialah sebuah percobaan dimana militer(yang didukung saintis) berusaha mengukur seberapa jauh dampak dari nuklir yang sudah mereka buat. Uji ledakan nuklir ini berada pada ketinggian 23-540 km. Selain saintis dapat menguji seberapa besar dampak ledakannya, ini juga sebagai ajang show off bagi amerika terhadap
Rusia dan sebaliknya. Sama sekali tidak ada bukti ilmiah bahwa ini adalah usaha-usaha untuk menembus kubah calestial bumi. Bom nuklir ini meledak di ketinggian 23540km agar dapat dipelajari dampaknya. Kalau HANE ini menabrak kubah Calestial, maka logikanya semua roket akan meledak pada ketinggian yang sama. Tetapi kenyataanya HANE meledak pada ketinggian berbeda. Maka bisa disimpulkan bahwa ide tentang roket HANE ini menabrak kubah salestial, firmament (atau apapun lah itu) tidak terbukti sama sekali.
Apa yang Dilakukan Habibie?
Adakah diantara pembaca blog ini yang lebih pintar dari BJ Habibie? Atau adakah yang mengira kalau pembuat video 5 tersebut lebih pintar dari BJ Habibie?
Mantan Presiden Indonesia itu adalah ilmuwan terhebat sepanjang sejarah Indonesia, beliau bekerja di bidang aeronautics, penerbangan selama separuh umurnya. Ia telah memiliki patent di bidang pembuatan pesawat terbang. Gravitasi, kemiringan bumi, lintasan pesawat, dan semua yang
kita bahas hingga part 5 ini adalah kerjaan beliau sehari-harinya. Dengan semua pengetahuan, kecerdasan dan aksesnya pada dunia luar apa kalian berfikir kalau beliau ini tidak akan menyadari bahwa selama ini NASA dan Ilmuwan berbohong mengenai bentuk bumi yang bulat? Sebuah fakta dasar dari semua perhitungan yang pernah beliau lakukan? Artinya, kalau bumi datar ini adalah sesuatu yang ilmiah maka orang Indonesia pertama yang akan menyadarinya tentu saja Prof. Bacharuddin Jusuf Habibie.
Pendapat Saya
Pada dasarnya permasalahan Freemason, Elite Global ini hanyalah sebuah pengalihan pandangan yang dilakukan oleh pembuat video untuk mengelabuhi kita. Kalau diulang lagi video 1-5, kalian pasti sadar kalau tidak ada konsep sains dalam video-video tersebut. Isinya hanya kata-kata indah seperti "tidak usah debat pendapat, tidak perlu mengarang ataupun debat kusir" dan beberapa paragraf lainnya tentang "keuntungan elite global". Tidak ada point penting pada pendapat Teori Bumi Datar. Gini deh. Setelah menonton 5 video tersebut, apakah ada satu saja penjelasan tentang hukum-hukum ilmiah yang berlaku dalam teori bumi datar? Adakah perhitungan ilmiah yang dilakukan di video? Adakah penjelasan bagaimana cara mereka mengukur jarak matahari yang katanya dekat itu? Adakah pembuktian bahwa kubah salestial atau firmament itu nyata? Tidak ada! Nol besar. Omong kosong. Nggak ada sains dalam video tersebut, pembuat video-pun tidak mengerti sains, karena itulah di dalam video dibumbui oleh konspirasi dan bahasan nggak jelas lainnya. Bahkan pembuat video menyelipkan cuplikan film-film dalam setiap videonya. Itukah yang fakta-fakta saintifik?
Teori Bumi Datar - Matematika Angkasa Dalam Narasi #part6 0 News Media 8:54 PM
Setelah melucuti teori ini hingga video 5, aku sudah merasa kalau nggak ada lagi hal-hal yang "... BULAN PERUBAHAN - Ramadhan Hari-16: UBAH KOMPETENSI Rezim Jokowi Jauh Lebih Seram Dibandingkan Film Conjuring 2 Racun Neoliberalisme Merusak Negara-Negara Penganutnya
Setelah melucuti teori ini hingga video 5, aku sudah merasa kalau nggak ada lagi hal-hal yang "tricky" yang harus aku pelajari seperti kenapa satelit tak terlihat pada video 1, asal muasal minyak bumi pada video 2,mitos gravitasi pada video 3, perhitungan jarak bumi-bulan pada video 4dan terakhir Azimuthal Equidistance pada video 5. Tetapi narasi video 6 membuat aku agak minder dan ragu untuk lanjut membahas atau enggak, dikatakan bahwa: Mari kita sama2 buktikan utuk mencari kebenaran, meski kebenaran itu tak sesuai dengan kemauan kita. Pembuktian dengan angka matematika, bukan debat kusir berdasarkan opini dan persepsi.
Dari situ aku ragu untuk menonton dan membahas video 6, karena pembuat video akan melakukan perhitungan menggunakan angka matematika. Kalau sampai dia menghitung jarak-jarak benda angkasa dengan persepsi bumi datar, maka aku harus belajar lagi perhitungan jarak matahari ke bumi berdasarkan letak venus, dan itu kerjaan banget belum lagi harus membuktikan manakah dari kedua angka tersebut yang benar. Bisa sakit kepala juga.
Ternyata, malah narasi selanjutnya seperti ini: Silahkan hitung jarak, kecepatan, diameter bumi, bulan dan matahari, Apakah bisa menghasilkan siklus gerhana matahari 18 tahun 11 hari 8 jam? Seperti yang ditulis dalam situs NASA?
Lah? kita yang harus menghitung? Yaudah lah.. Jangankan itu, kalau saya bisa menentukan titik terjadinya gerhana aja, ya nggak nulis blog saya, udah bisa masuk NASA atau minimal LAPAN. :3. Tapi mudah-mudahan tulisan penutup seri Teori Bumi Datar ini nggak akan mengecewakan. Aku akan coba memaparkan kalau satelit yang desainnya rapuh itu sangat bisa melaju dengan kecepatan 28.000 km/jam.
Matematika Level Langit
Baiklah buat kalian yang belum tahu apa itu siklus saros, silahkan buka part 4 tentang siklus Saros. Aku juga sudah memberikan perhitungan cara perhitungan jarak bulan yang dilakukan oleh Aristarchus dan cara NASA menghitungnya. Perhitungan diameter, jarak dan kecepatan matahari, bumi dan bulan itu merupakan hal yang terpisah dari siklus samos. Siklus gerhana merupakan kombinasi pergerakan bulan, bumi dan matahari yang masing-masingnya memiliki percepatan gravitasi. Artinya, arah dan kecepatan gerak dan gaya dari ketiganya itu berubah di setiap waktu (Prinsip vektor -Fisika SMA). Pendekatan matematis paling memungkinkan untuk kasus ini ialah dengan kalkulus dan relativitas yang telah dikembangkan oleh Newton dan Einstein. Tetapi itupun tidak dapat mendapatkan siklus gerhana bulan. Kenapa? Terlalu kompleks. Begini contohnya: Sama saja seperti kamu melihat ada cewek naik mobil, kamu tahu massa mobil, kamu tahu kecepatan maksimal mobil, kemudian kamu ditanya berapa hari sekali cewek itu ke salon? Bisa menjawab? Kamu bahkan nggak tahu kemana arah mobilnya.
32 mil/ 51.5 km
Setelah 9 menit menonton video ini, secara ajaib angka 32 mill/ 51.5 km muncul di layar YT. Katanya pembuktian dengan angka matematika. Tapi tanpa ada operasi matematika tambah, kurang, bagi, langsung tau-tau muncul angka 32 mill. Ya sudah lah emang gitu pembuat video ini, ilmunya udah tinggi banget. Kalau benar angka ini dari trigonometri maka untuk menghitung jarak bulan-bumi harus ada tiga titik. Titik pertama bumi, kedua bulan, ketiganya apa? Okelah kita terima saja angka ajaib 32 mil. Tapi sekarang kalau jarak bulan-bumi ialah 32 mil, aku mau tanya balik, bisa nggak buat menemukan siklus Saros yang 18 tahun, 11 hari 8 jam? atau yang lebih dasar saja, bisa nggak dipakai menghitung diameter bulan? Dengan asumsi kita sepakat kalau bulan itu bulat.
Auguste Piccard
Mudah-mudahan kalian percaya dengan aku, aku sudah cek sendiri nama Auguste Piccard di wikipedia. Dan memang benar Auguste Piccard mengatakan bahwa bumi itu seperti flat disk. Tapi pasti ada yang aneh karena di video 6, artikel di wikipedia dipotong hingga berukuruan besar sekali. Yap. Setelah di cek langsung begini versi lengkapnya: An article in Popular Science in August 1931 described their journey: "The story of their adventure surpasses fiction. During the ascent, the aluminum ball began to leak. They plugged it desperately with vaseline and cotton waste, stopping the leak. In the first half hour, the balloon shot upward nine miles. Through portholes, the observers saw the earth through copper-colored, then bluish, haze. It seemed a flat disk with upturned edge. At the ten mile level the sky appeared a deep, dark blue. With observations complete, the observers tried to descend, but couldn't. While their oxygen tanks emptied, they floated aimlessly over Germany, Austria, and Italy. Cool evening air contracted the balloon's gas and brought them down on a glacier near Ober-Gurgl, Austria, with one hour's supply of oxygen to spare."
Untuk memahami informasi selengkapnya silahkan diartikan seluruhnya, tetapi saya hanya akan mengambil point penting pada kalimat yang di bold
dan garis bawah untuk menyingkat pebahasan saya. Dalam eksplorasi ini, bola almunium mengalami kebocoran. Mereka menambalnya dengan vaseline dan sampah kapas untuk menghentikan kebocoran. Setelah 1.5 jam, balon alumunium telah melayang setinggi 9 mil. Melalui lubang port, pengamat melihat bumi dengan warna seperti tembaga, kemudian warna kabut kebiru-biruan. Itu seperti flat disk dengan bagian ujung melengkung.
Sekarang perhatikan pada ketinggian berapa pengamatan ini dilakukan? 9 mil. Jika kita konversi ke dalam kilometer, maka 14,5 km. Pesawat komersial, dapat terbang hingga ketinggian 12km, hanya berbeda 2 km dengan apa yang dicapai oleh Auguste Piccard. Sekarang, untuk kalian yang sudah pernah terbang dengan pesawat pasti juga melihat bumi seperti flat disk / piringan datar. Apa yang anda lihat dengan apa yang dilihat Auguste Piccard pada 1931 ini tidak akan berbeda jauh. Alasan kenapa dia melihat bentuknya seperti piringan datar ialah karena lokasi pengamatannya kurang tinggi. Bandingkan saja dengan satellite yang berada di LEO, yaitu 160 km. Sepuluh kali lebih jauh dari pengamatan Auguste Piccard. Di wikipedia, dijelaskan bahwa hingga akhir hidupnya Auguste Piccard berhasil mengamati hingga Stratosfer pada ketinggian 23 km. Tetapi tidak ada catatan tentang apa yang dilihatnya dari sana. Aku nggak ngurus iklan Hennessy yah. Kita bahas yang sains aja. Tapi sebagai pertimbangan sederhanya, jika yang ada pada iklan itu fakta, bahwa Auguste Piccard mencapai kubah firmament, maka berdasarkan pencapaian Piccard firmament itu sangat rendah, hanya 14,5 km. Kalau dibandingkan dengan pembahasanku sebelumnya, di part5 yaitu peristiwa HANE, maka ledakan HANE yang berada di ketinggian >22km itu seharusnya sudah menembus firmament ini.
Matematika Angkasa Dalam Narasi
Masih ingat bagimana video 6 ini di awali? Ya "angka matematika" kata kuncinya. Hingga menit ke-19, artinya hingga lebih dari setengah video ini ditayangkan tidak ada persamaan matematis ataupun perhitungan
matematis yang dilakukan! Bahkan tidak ada perkalian, pembagian dan penjumlahan yang dilakukan. Yang ada malah tampilan iklan Hennessy Brandy (minuman keras). Itulah yang mendasari aku memberikan judul Matematika Angkasa dalam Narasi. Bahkan pembuat video sempat menampilkan film-film sains fiksi dari yang lawas hingga yang terbaru. Apakah ini yang dimaksud dengan "Pembuktian dengan angka matematika"? Kalau sebanyak itu koleksi sains fiksi yang ditonton, maka wajar saja kalau beranggapan bumi itu datar. Karena tidak akan ada waktu lagi untuk belajar matematika, fisika, kimia, kalkulus, aljabar linier, vektor, kuantum, termodinamika. Habis waktunya dipakai menonton fiksi. Kemudian ketika tidak mengerti tentang konsep sains, logika dan alam semesta, dituduhlah semua ilmuwan berbohong.
Rotasi Satelit Mengelilingi Bumi
Kemunculan cuplikan-cuplikan film di video 6 ini kukira akan mengakhiri seri yang mengecewakan ini. Tetapi ternyata tidak juga. Akhirnya yang aku tunggu-tunggu muncul juga, perhitungan kecepatan satelit berdasarkan hukum gravitasi Newton, gitu katanya. Walaupun sebenarnya ini cuma kopas rumus dan penjelasannya salah. Persamaan yang digunakan ini adalah derivasi persamaan Kepler untuk orbit lingkaran sempurna yang stabil menggunakan hukum gravitasi Newton. Jarak satelit yang tertulis 400km itu salah, yang sebenarnya ialah 640km, saya akan jelaskan tentang logika awal dan asal muasal perhitungan ini pada postingan tambahan berikutnya.
Munculnya gambar perhitungan ini diikuti dengan pertanyaan yang menarik. "Dimana ada pesawat yang berjalan dengan kecepatan 28.000 km/jam? 23 kali kecepatan suara?" Tidak ada!
Saya bisa mengerti kalau teman-teman setelah menonton video, maka secara logika akan mengatakan: "Wah.. Benar! Kalau satelit melaju dengan kecepatan itu maka akan hancur, karena desainnya yang tidak aerodinamis. Apalagi kalau melihat pesawat saja harus punya body super kokoh dan aerodinamis untuk bisa melaju secepat 1.900 km/jam."
Karena saya juga hampir sepakat dengan hal ini. Ini perbandingan yang cukup benar jika saja lingkungannya sama atau hampir sama. Kenyataanya ialah ada gaya gesek udara! Jadi semua didalam atmosfer bumi dan di atas permukaan tanah akan mengalami yang namanya gaya gesekan udara. Kecuali yang di dalam air, akan mengalami gaya gesek air. Please percaya yah kalau gaya gesekan itu ada? Biar mudah menjelaskannya :). Di luar angkasa masih ada gaya gesekan, tetapi angkanya sangat kecil jika dibandingkan dengan gaya gesekan di udara. Karena itulah bentuk satelit tidak perlu aerodinamis karena gaya gesekannya dengan fluida hampir tidak ada. Semoga saja teman-teman bisa memahami hal ini. Tetapi kalau memang masih ada pikiran "Dengan bentuk satelit yang nggak aerodinamis itu, nggak mungkin bisa melaju hingga 28.000". Mari kita buka pikiran dengan studi kasus ini: Kalau kalian browsing di google tentang "The Slowest Plane" maka yang akan kalian temukan ialah M15- Belphegor. Jet agrikultur tahun 1973 yang memiliki kecepatan 200km/jam. Strukturnya seperti ini:
Sekarang masih dari google, coba cari "The Fastest Submarine" maka yang akan ditemukan dari wikipedia ialah Soviet K-222. Kapal selam perang tahun 1963 ini memiliki kecepatan 44.7 knot atau 82.8 km/jam. Strukturnya seperti ini:
Ini ngapain kok malah bahas kapal selam? Hehehe.. Sory aku nggak punya bahan lain. Sekarang bayangkan kalau kita tinggal di air dan yang kita kenal hanyalah kapal selam. Kita menggunakan kapal selam sebagai alat transportasi utama dan kapal selam tercepat ialah K-222 dengan kecepatan 81 km/jam. Kemudian sekelompok saintis datang dan menunjukkan pesawat M15Belphegor ke kamu. Diceritakanlah kalau benda bernama pesawat terbang ini bisa melaju dengan kecepatan 200km/jam di udara. Nah karena kamu nggak pernah tahu udara, maka pasti bingung dan sulit untuk percaya kan? Apalagi melihat bentuk M15-Belphegor yang tirus dan rapuh itu, pasti patah donk sayapnya kalau melaju 200 km/jam, K-222 yang hanya melaju 81 km/jam saja body-nya harus kokoh kayak gitu. Begitu kan berfikirnya? Oke kembali ke kenyataan. Kenyataanya? Tidak ada masalah dengan M15-Belphegor di udara. Bahkan banyak pesawat terbang dengan kecepatan yang jauh lebih cepat dari itu. Jadi yang menjadi masalah ialah
pikiran kita tidak bisa membayangkan kalau lingkungan yang dihadapi oleh pesawat terbang itu sangat berbeda dengan kapal selam. Nah satu-satunya cara untuk kamu menyadari perbedaan lingkungan ini, tanpa survei langsung ialah dengan menggunakan ilmu fisika dan matematika. Sekarang mari kita lihat perbandingan gaya gesekan yang dialami oleh kapal selam dan pesawat terhadap lingkungannya. Jadi kita akan mengesampingkan bentuk, luas permukaan, dan kecepatan dari kapal selam dan pesawat, kita anggap sama saja, karena memang yang akan kita bandingkan ialah lingkungannya, yaitu air dan udara. Air dan udara merupakan fluida, maka kita menggunakan persamaan gaya gesekan pada fluida.
fdrag = gaya gesekan C = koefisien gesek A = Luas permukaan (pesawat/kapal selam) v = kecepatan ρ = Massa jenis fluida (air/udara)
Dari empat faktor yang mempengaruhi gaya gesekan(fdrag), yang merupakan pengaruh lingkungan ialah massa jenis fluida(ρ). Maka langsung saja kita bandingkan massa jenis air dan udara: ρair : ρudara --> 1 gr/cm3: 0,0012 gr/cm3 Jadi gaya gesekan yang dialami pesawat ialah 1,2x10-3 kali dari yang dialami oleh kapal selam. Itulah alasannya kenapa kapal selam K-222 perlu body yang kokoh untuk menahan gaya gesek air pada kecepatan 81 km/jam, sedangkan pesawat M15-Belphegor dengan body yang tidak terlalu kokoh mampu melaju pada kecepatan 200 km/jam. Setiap lingkungan memiliki kebutuhan yang berbeda. Everything make a sense right?
Sekarang bagaimana dengan lingkungan satelite jika kita bandingkan dengan pesawat? Yap! Dengan logika dan persamaan yang sama, bisa kita bandingkan lingkungan udara dan luar angkasa.
ρair : ρangkasa ----> 0.0012 gr/cm3: 2x10-31 gr/cm3 Jadi satelit mengalami gesekan 6x10-27 kali dari yang dialami oleh pesawat. Pangkat negatif ini menunjukkan bahwa nilai gesekan pada satelit sangat kecil, sangat jauh beda dengan apa yang dialami oleh pesawat terbang. Kebayang khan sekarang?
Untuk pengisian ulang bahan bakar dan tentang astronot yang memperbaiki satelit itu akan aku bahas sedikit dipostingan berikutnya bersamaan dengan perhitungan kecepatan satelit.
Untuk Kalian Yang Masih Rasional
Kalian lebih percaya mana? Ratusan ribu ilmuwan dan peneliti di negaranegara maju yang telah belajar hingga Ph.D, kemudian menghabiskan
puluhan tahun di laboraturium itu berbohong tentang semua eksplorasi sains dan tidak satupun dari mereka memberitahukan kebenarannya?
Atau ada sekelompok blogger yang terlalu banyak menonton fiksi kemudian bingung tentang sains dan alam semesta lalu menyalahkan semua ilmuwan?
Bantahan Bumi datar Final Part Not Rocket Science 0 News Media 8:56 PM
Final Part ini kuberi subjudul -Not Rocket Science yang merupakan idiom Bahasa Inggris yang berar... Demo ISI Jogja : Kala Seni Maksiyat Tersengat Syari'at BULAN PERUBAHAN - Ramadhan Hari-17: UBAH KOMPETISI Ramadhan Ajang Bisnis Semata Ala Kapitalisme - Sekulerisme
yang merupakan idiom Bahasa Inggris yang berarti "mudah". Karena memang yang aku jelaskan sejak awal teori dan perhitungan jarak bulan ini merupakan persamaanpersamaan matematika dan fisika yang terbilang sederhana, hanya perlu memasukkannya dalam aplikasi nyata. Final Part ini kuberi subjudul -Not Rocket Science
Baiklah kali ini langsung saja seperti janji, aku akan tunjukkan bagaimana sebenarnya Di
pembahasan
ilmuwan sebelumnya
menghitung
kecepatan
tentang Matematika
Narasi aku tampilkan gambar dari video:
Angkasa
satelit. Dalam
Perhitungannya sudah benar dan tak ada masalah, yang menjadi masalah ialah angka 400 km, karena yang sebenarnya dihitung ialah 640 km = 6.4x105 m.
Perhitungan yang dijelaskan digambar tersebut merupakan rumusan persamaan untuk orbit sebuah satelit yang melingkar yang telah dikembangkan dengan hukum gravitasi Newton. Asal muasal dari rumusan tersebut ialah Hukum Ketiga Kepler.
Ide Newton Untuk Membuat Orbit Satelit
Kepler telah mengajukan beberapa persamaan fisika untuk menghitung orbit
dari
bulan
terhadap
bumi
bulat.
Tetapi
kemudian
Newton
mengembangkan perhitungan ini dengan melakukan percobaan pengujian bom meriam kemudian mengukur titik jatuh pelurunya. Kemudian dia menghitung kembali penembakan meriam dan mengukur titik jatuhnya. Berdasarkan kecepatan jatuhnya, diketahuilah kalau dalam satu detik (1s) peluru meriam akan jatuh sejauh 5meter dari keadaan puncaknya. Ini dapat kita hitung dengan persamaan hukum gerak Newton: S= 1/2 a. t2. Seperti perhitungan sederhana di gambar di bawah ini(sebelah kanan) kalian akan menemukan bahwa jarak vertikal yang akan ditempuh oleh benda yang jatuh dalam satu detik ialah 5m.
Kemudian perhatikan kembali percobaan penembakan meriam (gambar sebelah kiri). Pada gambar tersebut diketahui bahwa setiap 8km bumi melengkung turun sebanyak 5m. Nah jika peluru mencapai jarak horizontalnya ialah 8km, dan turun vertikalnya sebanyak 5m, berdasarkan perhitungan sebelumnya (yang sebelah kanan) dengan percepatan gravitasi bumi (10m/s2 ), benda akan jatuh sejauh 5m setiap satu detik. Jika
peluru melaju pada kecepatan 8km/s maka dapat dipastikan bahwa posisi peluru terhadap inti bumi ialah tetap. Untuk lebih jelasnya lagi perhatikan gambar dibawah ini, bagaimana kombinasi dari gerak horizontal dan vertikal menghasilkan lintasan melingkar sempurna.
Perhatikan gambaran di atas, lingkaran merah ialah bumi, dan lingkaran pensil ialah orbit satelit. Dalam pelajaran Fisika SMA diajarkan tentang vektor. Vektor merupakan besaran yang memiliki besar dan arah. Dalam satu detik satelit akan mengalami dua arah perpindahan, pertama ialah perpindahan vertikal sejauh 5m mengarah ke pusat bumi (jatuh karena gravitasi) dan perpindahan horizontal sejauh 8km yang tegak lurus dengan gravitasi. Lambang RV pada gambar merupakan resultan vektor yang merupakan penjumlahan dari vektor horizontal dan vertikal. Penjumlahan keduanya ini dapat kita peroleh dengan menggunakan trigonometri. Dalam skema ini, tidak diperlukan angka dari RV(resultan vektor), yang
perlu kita perhatikan ialah bahwa posisi/jarak satelit terhadap inti bumi(inti gravitasi) ialah sama persis baik itu sebelum maupun setelah perpindahan (Posisi satelit awal- Posisi satelit 1s). Pun sama dengan posisi satelit 2s, akan
sama
persis
jaraknya
terhadap
inti
bumi.
Pada gambar ini terlihat kalau lintasan dari satelit tersebut harusnya tidak bundar (lihat garis putus-putus RV). Ini karena yang kita gunakan ialah waktu 1s (1 detik), sekarang kalau kita ubah menjadi 0.001s (0.001 detik) maka garis RV akan semkin pendek dan bentuk lintasan semakin mendekati lingkaran. Dengan pendekatan ini, jika kita buat waktunya sangat kecil, mendekati 0, maka akan diperoleh lintasan melingkar seperti gambar di atas. Ini adalah materi matematika Integral dan Diferensial yang diajarkan
saat
SMA.
Dari percobaan meriam dan logika orbit satelit (Hukum Ketiga Kepler), Newton merumuskan bahwasannya jika sebuah benda melaju dengan kecepatan 8km/s dengan arah tegak lurus terhadap gravitasi bumi, makabenda tersebut akan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan lingkaran. Setelah
Inilah itu
ia
awal
mula
mengembangkan
ide
satelit
persamaan
bisa
muncul.
matematisnya,
maka
diperolehlah: v2 =
(G
M)/r
Dapat diubah menjadi bentuk:
Ket: v = G
velocity =
(kecepatan) konstanta
gravitasi
mE
=
massa
bumi
r = jarak dari satelit ke inti bumi
Dengan menggunakan persamaan ini, kita bisa menghitung standard kecepatan sebuah satelit agar tidak jatuh ketika terkena gravitasi bumi. Perhitungannya aku ambil dari video:
Perhitungan ini sudah benar, kecuali keterangan bahwa ketinggian satelit ialah 400km. Dalam perhitungan ini, ketinggian dari satelit ialah 640 km = 6.4x105 m dan angka jari-jari bumi yang digunakan ialah 6.380 km = 6.38x106 m. Perhatikan pada persamaan, bagian bawah (r) merupakan jarak satelit dari inti bumi yang bisa diperoleh dengan menjumlahkan jarijari bumi+ketinggian satelit. Pembuat video sebenarnya tidak mengerti persamaan
fisika
sederhana
ini.
Dari perhitungan ini diperoleh angka 7.5km/s sedikit berbeda dengan yang kita peroleh sebelumnya yaitu 8km/s atau setara dengan 28.000km/jam. Ini karena persmaan ini menggunakan perhitungan yang lebih rinci dan teliti, sedangkan perhitungan sebelumnya menggunakan banyak pembulatan angka.
Apa Bahan Bakar Satelit Tak Akan Habis?
Jika merujuk pada satelit-satelit besar, maka beberapa satelit besar memang harus menggunakan bahan bakar. Hal ini bisa dikonfirmasi dengan cek di YT "NASA refuelling satellite". Tetapi pada dasarnya bahan bakar pada satellit ini digunakan hanya untuk mengarahkan posisi satelit, bukan
sebagai
pendorong
agar
satelit
bergerak.
Dalam hukum pertama Newton secara sederhana dikatakan bahwa "Setiap benda akan terus diam atau bergerak dengan kecepatan konstan kecuali ada gaya yang bekerja pada benda tersebut". Contoh paling sederhananya ialah ketika kita mengendarai mobil maka mobil akan bergerak, misalkan 20km/jam. Setelah itu jika kita matikan mesin mobil mobil masih akan bergerak (tanpa menginjak rem). Gerakan mobil ini sebenarnya akan konstan pada 20km/jam jika saja tidak ada gaya gesekan ban terhadap aspal dan gaya gesekan body mobil terhadap udara. Hal ini sudah terbukti dalam
percobaan "pendulum
in
a
vacuum"
Pada postingan sebelumnya, sudah kita bahas kalau di luar atmosfer bumi satu-satunya gaya yang bekerja ialah gaya gesekan yang besarnya 6x1027
kali gaya gesekan di udara. Maka jika ada benda yang bergerak di
angkasa dengan kecepatan 8km/s atau 28.000km/jam, kecepatan ini akan terus konstan selamanya. Inilah yang membuat pada dasarnya satellit dan benda-benda angkasa bisa bergerak mengorbit bumi tanpa bahan bakar, hanya Jadi
perlu initial ketika
NASA
atau
velocity, kecepatan space
exploration
program
awal. lainnya
melakukanrefuelling, pengisian bahan bakar. Pasti muncul pertanyaan, kenapa harus ada pengisian bahan bakar kalau satelit ini nggak perlu bahan bakar? Seperti yang aku bilang, pada dasarnya satelit tidak perlu bahan bakar untuk mengorbit, tetapi ketika lintasan satelit meleset dari orbit aslinya, maka digunakanlah bahan bakar untuk mendorong satelit kembali ke lintasan aslinya dan memberikan kecepatan 28.000 km/jam. Refuelling ni hanya untuk satelit-satelit besar dan mahal saja. Sebab tanpa adanya refuelling maka satelit bisa saja keluar dari orbit dan ke ruang angkasa lepas, atau bisa juga tertarik gravitasi bumi dan hancur terbakar atmospher. Oh ya mungkin teman-teman sampai saat ini berfikiran bahwa satelit itu
adalah benda maha canggih dan luar biasa keren yang desainnya seperti kapal luar angkasa dan berukuran besar semua. Tetapi sebenarnya ukuran satelit
itu
bervariasi.
Berapa Ukuran Satelit
Ukuran satelit sebenarnya sangat bervariasi. Yang paling membuatku kaget ialah, ternyata satelit pertama di dunia, milik Soviet, yaitu Sputnik1 ternyata hanya berukuran sebesar bola yoga. Ini ukuran beberapa satelit paling
terkenal:
Ukuran dari satelit-satelit ini bervariasi dari yang sangat kecil berukuran seperti bola voli hingga yang sangat besar seukuran lapangan americal football. Silahkan cek info lengkapnya disini: http://www.businessinsider.com/sizeof-most-famous-satellites-2015-10
Peluncuran Satelit dan Perawatannya
Pasti banyak yang mengira kalau satu roket luar angkasa pasti membawa hanya satu satelit. Nah pernyataan ini benar untuk kasus Sputnik1 dan beberapa satelit di masa awal-awal eksplorasi luar angkasa. Tetapi saat ini dalam satu roket bisa membawa hingga 20 satelit.
Untuk satelit kecil, dalam peluncurannya hanya perlu pendorong pada roket. Seperti Sputnik 1 misalkan. Satelit ini berukuran kecil dan bentuknya hanya menyerupai bola besi. Untuk peluncurannya hanya perlu pelontar pada roket untuk melemparkannya dengan kecepatan 8km/s seperti yang telah kita hitung. Jadi pada satelit sendiri tidak ada bahan bakar karbon di dalam satelit ini. Satelit mengandalkan tenaga matahari (solar cell) untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik ini cukup untuk operasi seluruh rangkaian elektronik dalam satelit.
Sputnik 1
Umumnya hampir tidak ada perawatan pada satelit-satelit kecil (yang juga murah). Ketika bergeser dari garis edarnya maka ada dua pilihan, menjauh dari bumi atau jatuh ke bumi. Jika menjauh ya sudah hilang di luar angkasa yang luas, jika jatuh ke bumi maka akan hancur ketika menabrak atmosfer bumi.
Untuk satelit yang berukuran lebih besar, satelit ini memiliki bahan bakar dan pendorong, sehingga kecepatan dan lintasan dari satelit ini dapat dikontrol dari bumi.
Teleskop Luar Angkasa Hubble
Biasanya satelit jenis ini memerlukan perawatan, perbaikan dan pengisian ulang bahan bakar. Saat ini untuk keperluan perawatan dan refuelling ini dilakukan oleh robot. Tetapi dulu memang dilakukan oleh manusia.
Astronot Mengisi Bahan Bakar Satelit
Salah satu yang ditampilkan dalam video dan menurutku sangat menarik ialah bagaimana mungkin astronot bisa keluar satelit dengan baju lengkap untuk memperbaiki atau mengisi ulang bahan bakar satelit.
Di video dilebih-lebihkan seolah ini tidak mungkin dilakukan karena jika satelit melaju dengan kecepatan 28.000 km/jam, maka astronot tidak akan
bisa keluar dan melayang-layang, harusnya astronot tertinggal seperti ketika orang berada di luar pintu pesawat terbang.
Petama-tama setiap Astronot yang akan melakukan spacewalk (keluar dari spacecraft) akan diikatkan safety agar tidak terlepas dan melayanglayang di angkasa. Beberapa bahkan membawa semacam tas yang merupakan
roket
pendorong.
Karena kecepatan satelit ialah 28.000 km/jam maka kecepatan dari astronot ketika keluar ialah sama 28.000. Di luar angkasa ini kondisinya tidak ada gesekan sama sekali apalagi angin. Maka tidak akan ada tekanan dari fluida yang dialami oleh astronot tersebut. Kalau pengisian bahan bakar di pesawat militer yang dilakukan di atmosfer (ada angin dan tekanan udara) saja bisa dilakukan, maka di luar angkasa tanpa tekanan udara, teknik yang sama akan bisa dilakukan. Semuanya jadi simple dan masuk akal kan? :)
Ok..
Thats's
all..
Penjelasan ini berdasarkan pemahamanku dan pengetahuanku dalam ilmu fisika yang dangkal. Pada praktik-nya ini semua menggunakan perhitungan yang lebih kompleks dan rumit. Kita harus mempertimbangkan efek gravitasi bulan serta arahnya dan harus mempertimbangkan teori relativitas Einstein. Tetapi secara garis besarnya, dasar dan logika perhitungan satelit berasal dari ide Newton yang telah aku sampaikan itu.