LECTURE NOTE BISNIS INTERNASIONAL EKM 406 (3 SKS) SEMESTER VII/ MANAJEMEN
DOSEN PEMBIMBING: TOTI SRIMULYATI,SE. MT.
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS 2012
Kuliah ke Mata Kuliah Dosen Sumber Bacaan
: II : Bisnis internasional : Toti Srimulyati : Hill
Tujuan
: Menjelaskan pengertian Globalisasi dan hal-hal yang berhubungan dengan globalisasi
Judul
: Globalisasi
Pokok Bahasan
: 1. Pengertian Globalisasi 2. Perkembangan Globalisasi 3. Perubahan Demografi Ekonomi Globalisasi 4. Ekonomi Globalisasi Abad ke 21
Uraian: 1. Pengertian Globalisasi Yaitu perubahan perekonomian dunia ke arah yang lebih terintegrasi dan saling adanya ketergantungan Globalisasi memiliki 2 komponen, yaitu
Globalisasi pasar, penggabuingan beberapa pasar nasional yang berdiri sendiri ke dalam satu pasar global yang lebih besar, dan memeudahkan rintangan untuk memasuki pasar internasional
Globalisasi produksi, memproduksi barang dan jasa yang sumberdayanya berasal dari beberapa negara dengan tujuan mendapat keun tungan dari perbedaan secara umum dari faktor biaya dan kualitas dari tenaga kerja, energi,tanah dan modal.
2. Perkembangan Globalisasi Ada 2 faktor utama yang mempengaaaruhi Perkembangan Globalisasi 1. Penurunan hambatan Perdagangan dan Investasi Perdagangan internasional terjadi ketika perusahaan mengekspor barang dan jasa yang dihasilkan di berbagai negara. Secara umum hambatan dari perdagangan internasional adalah tingginya tarif pajak barang yang bertujuan untuk melindungi industri domestik.
Investasi asing langsung terjadi ketika perusahaan menginvestasikan sumberdaya dalam kegiatan bisnis luar negeri 2. Perubahan Teknologi, Perubahan teknologi
membuat membuat globalisasi
menjadi jelas dan nyata, karena memperlihatkan fakta-fakta yang dramatis dari perkembangan baru dalam komunikasi, proses informasi dan teknologi transportasi. Begitu juga dengan kemajuan teknologi komputer dan komunikasi global, serta penggunaan internet. 3.
Perubahan Demografi Ekonomi Globalisasi
Ada 4 trend fakta yang menggambarkan demografi ekonomi global, yaitu:
Dominasi Amerika dalam ekonomi dan perdagangan dunia
Dominasi Amerika dalam investasi asing langsung dunia
Dominasi yang luas dari perusahaan multinasional Amerika dalam bisnis interansional
Umumnya separo perekonomian dunia dikuasai oleh perdagangan internacional barat
Perubahan Demografi Ekonomi Global antara lain:
Perubahan output dunia dan bentuk pasar dunia. Awal 1960 kekuasaaan industri didominasi oleh Amerika dan tahun 2000 Jepang telah ikut menyumbang peningkatan dalam output dunia, diikuti oleh Cina, Thailand dll
Perubahan investasi asing langsung
Motivasi bagi perusahaan di negara lain (selain Amerika) untuk melakukan investasi asing langsung ada;ah untuk mengoptimalkan lokasi pasar dan membangun keberadaan langsung pada pasar asing yang besar
Perubahan alami dari perusahaan multinasional Perusahaan mulitinasional adalah semua bisnis yang memiliki aktivitas produksi
pada dua atau lebih negara. Semenjak 1960 an ada 2 tren dalam demografi perusahaan multinasional, yaitu:
a.
Peningkatan dsari perusahaan multinasional non- Amerika, sebagian dari perusahaan multinasional Jepang
b.
Pertumbuhan dari perusahaan minimultinasional seperti Exon, Gweneral Motor dll
4. Ekonomi Globalisasi Abad ke 21 Pada seperempat abad terakhir terjadi perubahan yang sangat cepat pada ekonomi global. Volume perdagangan internasional dan investasi sberkembang lebih cepat dibandingkan output secara global, yang mengindikasikan ekonomi nasional menjadi lebih menyatu dan lebih terpadu serta adanya saling ketergantungan dalam ekoomi global. Kesempatan untuk melakukan bisnis dalam ekonomi global mungkin memberikan nilai yang tingggi tetapi perlu diperhatikan risiko yang berdampak buruk 5. Perdebatan Globalisasi
Protes dari anti globalisasi
Globalisasi, pekerjaan dan perdagangan
Globalisasi, kebijakan tenaga kerja dan lingkungan
Globalisasi dan kedaulatan nasional
Globalisasi dan kemiskinan dunia
6.
Pengelolaan Pasar Global
Sebuah bisnis internasional adalah suatu perusahaan yangterlibat dalam perdagangan internasional atau invesatasi antar negara. Pengelolaan bisnis internasional berbeda dengan pengelolaan bisnis lokal dalam berbagai hal. Alasan adanya perbedaan tersebut antara lain:
Perbedaan negara
Jarak dari masalah-masalah yang dihadapi menajer. Manajer pada bisnis internasional menghadapi masalah yang lebih kompleks dan luas diabandingkan menajer bisnis lokal
Bisnis internasional bekerja dibawah batasan peraturan pemerintah tentang perdagangan internasional dan sisitem investasi
Transaksi internasional melibatkan berbagai konversi mata uang ke dalam mata uang asing yang berbeda.
Kuliah ke Mata Kuliah Dosen Sumber Bacaan
: III : Bisnis internasional : Toti Srimulyati : Hill
Tujuan
: Menjelaskan perkembangan Teori Perdagangan Internasional mulai dari Teori Klasik sampai ke Teori Modern
Judul
: Perkembangan Teori Perdagangan Internasional
Pokok Bahasan
: 1. Teori Merkantilisme 2. Teori Keunggulan Absolut 3. Teori KEunggulan Komparatif 4. Teori H-O 5. Model Diamond Porter
Uraian
:
Teori Perdagangan Internasional Dari Teori Klasik nya Adam Smith sampai Teori Modern nya Porter dan Perkembangan Teori Porter Teori Klasik Suatu aliran/filsafat ekonomi tumbuh dan berkembang dengan pesat pada abad XVI sampai XVIII di Eropa Barat yang disebut merkantilisme H. Hady (2001). Ide pokok merkantilisme ini diantaranya adalah bahwa suatu negara/raja akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar daripada impor (X > M). Pada waktu itu logam mulia (LM) yaitu emas dan perak digunakan sebagai alat pembayaran (uang ) sehingga negara/raja yang memiliki LM yang banyak akan kaya dan makmur. Untuk melaksanakan ide tersebut merkantilisme menjalankan kebijakan perdagangan (trade policy) yaitu: mendorong ekspor sebesar-besarnya kecuali LM dan melarang/membatasi impor dengan ketat kecuali
LM. Kebijakan merkantilisme pada saat ini masih dijalankan oleh banyak negara dalam bentuk “Neo Merkantilisme”, yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri nasional dengan menggunakan kebijakan tarif atau Tariff Barrier (TB) dan kebijakan Non Tariff Barrier (NTB). Biasanya Tariff Barrier dilaksanakan dengan menggunakan countervailing duty, bea anti dumping dan zurchage. Karena ide merkantilisme mengatakan bahwa negara/raja yang kaya identik dengan jumlah LM yang dimilikinya, maka berarti jumlah uang yang beredar (Money supply/Ms) banyak Jika produksi tetap maka akan terjadi inflasi atau kenaikan harga. Kenaikan harga dalam negeri tentu akan juga akan menaikkan harga barang-barang ekspor (Px) sehingga kuantitas ekspor (Qx) akan menurun. Harga barang impor (Pm) akan menjadi lebih rendah sehingga quantitas impor (Qm) menjadi lebih tinggi. Akibatnya ekspor (X) akan lebih kecil dari impor (M), sehingga jumlah LM akan menurun yang berarti negara menjadi miskin. Perubahan negara kaya menjadi miskin menurut paham merkantilisme ini dikritik oleh David Hume sebagai “Merkantisme Otomatis” dari “Price Specific Flow Mechanism” atau PSFM. Dengan adanya kritik David Hume ini, maka teori Pra-Klasik atau merkantilisme dianggap tidak relevan, selanjutnya muncul teori klasik atau absolute advantage dari Adam Smith. Menurut teori klasik, suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional (gain from trade) karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak (absolute advantage), serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidak unggulan mutlak (absolute disadvantage). Kelemahan teori absolute advantage yaitu karena perdagangan internasional akan terjadi dan menguntungkan kedua negara bila masing-masing negara memiliki keunggulan absolute yang berbeda. Bila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolute untuk kedua jenis barang maka tidak akan terjadi perdagangan internasional yang menguntungkan. Kelemahan teori absolute advantage ini diperbaiki /disempurnakan oleh David Ricardo dengan teori comparative advantage (keunggulan komparatif), baik
secara cost comparative (labor efficiency) maupun production comparative (labor productivity) Menurut cost comparative (labor efficiency), suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih efisien serta mengimpor barang dimana negara tersebut berproduksi relatif kurang/ tidak efisien. Berdasarkan maupun production comparative (labor productivity), suatu negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih produktif serta mengimpor barang dimana negara tersebut dapat berproduksi relatif kurang/tidak produktif. Kelemahan teori comparative advantage adalah (1) menurut teori ini perdagangan internasional dapat terjadi karena adanya perbedaan fungsi faktor produksi (tenaga kerja) yang menimbulkan terjadinya perbedaan produktivitas ataupun perbedaan efisiensi. Akibatnya terjadi perbedaan harga barang yang sejenis diantara dua negara. (2) Jika fungsi faktor produksi (tenaga kerja) sama atau produktivitas dan efisiensi di kedua negara sama, maka tentu tidak akan terjadi perdagangan internasional karena harga barang sejenis akan menjadi sama di kedua negara. (3) Pada kenyataannya, walaupun fungsi faktor produksi (produktivitas dan efisiensi) sama diantara dua negara, ternyata harga barang yang sejenis dapat berbeda, sehingga dapat terjadi perdagangan internasional. Dalam hal ini teori klasik tidak dapat menjelaskan mengapa terjadi perbedaan harga untuk barang /produk sejenis walaupun fungsi faktor produksi sama di kedua negara. Ini dapat dijelaskan oleh teori Heckscher-Ohlin atau teori H-O, yang merupakan teori modern (Heckser, E., 1879-1952 dan Ohlin, B., 1899-1979 dalam Hady, H, 2001 dan Halwani, 2002). Menurut teori modern H-O, perbedaan oportunity cost suatu produk antara satu negara dengan negara lain dapat terjadi karena adanya perbedaan jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki (endowments faktor) masing-masing negara. Perbedaan oportunity cost tersebut dapat menimbulkan terjadinya perdagangan internasional.
Negara-negara yang memiliki faktor produksi yang relatif banyak atau murah dalam memproduksinya akan melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barangnya. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang tertentu jika negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif langka atau mahal dalam memproduksinya. Dalam analisisnya, teori modern H-O menggunakan dua kurva, yaitu kurva isocost (kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama) dan kurva isoquant (kurva yang menggambarkan total kuantitas produk yang sama). Teori H-O masih mepunyai kelemahan. Menurut H-O, perbedaan harga barang sejenis dapat terjadi karena adanya perbedaan proporsi atau jumlah faktor produksi yang dimiliki masing-masing dalam memproduksi barang. Dengan demikian harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi. Kenyataannya, walaupun jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara relatif sama sehingga harga barang yang sejenispun sama, ternyata perdagangan internasional tetap dapat terjadi. Untuk menjelaskan ini dan menyempurnakan teori H-O, maka G. Harberler (dalam Hady, 2001) mengemukakan suatu teori oportunity cost. Opportunity cost digambarkan sebagai Production Possibility Curve (PPC) yang menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu negara dengan sejumlah faktor produksi secara full employment. Wassily Leontief, seorang pelopor utama dalam analisis Input-Output Matriks, melalui studi empiris yang dilakukannya tahun 1953 (dalam Hady, 2001 dan Halwani, 2002) menemukan fakta mengenai struktur perdagangan luar negeri (ekspor- impor) Amerika Serikat tahun 1947 yang bertentangan denga teori H-O sehingga disebut “Paradox Leontief”. Secara umum AS diasumsikankan sebagai negara yang relatif memiliki kapital/modal lebih banyak dan tenaga kerja/labor lebih sedikit dibandingka negaranegara lain. Berdasarkan teori H-O, maka ekspor AS akan terdiri atas barang-barang yang padat modal (capital intensive), sebaliknya impornya akan terdiri atas barang-barang yang padat karya (labor intensive). Hasil studi empiris yang dilakukan W. Leontief, ternyata ekspor AS justru terdiri atas barang-barang yang padat karya dan impornya terdiri atas barang-barang yang padat modal.
Dalam batasan tertentu penemuan Leontief sesuai bahkan mendukung teori H-O, karena ekspor AS yang padat karya sangat logis. AS lebih banyak tenaga kerja terdidik (skilled labor) dibandingkan negara lain, sehingga ekspornya lebih banyak terdiri atas barang yang padat tenaga kerja terdidik. Current theory of international trade adalah yang dikemukakan oleh M. Porter dengan Model Competitive of Diamond, D’ Aveni dengan Hyper Competitive Theory dan Competitive Liberalization. Porter (1990 dalam Halwani, 2004) mengemukakan tentang tidak adanya korelasi langsung antara dua faktor produksi (sumberdaya alam yang melimpah dan sumberdaya manusia yang murah) yang dimiliki suatu negara yang dimanfaatkan menjadi keunggulan daya saing dalam perdagangan internasional. Porter menyatakan bahwa dalam era persaingan global saat ini, suatu bangsa atau negara yang memiliki competitive advantage of nation dapat bersaing di pasar internasional bila memilki empat faktor penentu, yaitu faktor kondisi, kondisi permintaan, faktor strategi, struktur dan persaingan perusahaan serta faktor industri pendukung dan terkait (Porter, 1990 dalam Hady, 2001 dan Halwani, 2002). Proses liberalisasi perdagangan dunia, baik secara regional maupun internasional yang berlangsung hingga saat ini, telah menyebabkan persaingan global yang semakin ketat, bahkan menuju kepada hyper competitive. Kondisi ini memaksa setiap negara/perusahaan untuk memikirkan/menemukan suatu strategi yang tepat. Strategi yang tepat ini berupa perencanaan dan kegiatan operasional terpadu yang mengaitkan lingkungan eksternal dan internal sehingga dapat mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang dengan keberhasilan dalam mempertahankan/meningkatkan sustainable real income secara efektif dan efisien. Strategi ini dikenal sebagai “Sustainable Competitive Advantage of Nation “ (SCA) yaitu “keunggulan daya saing berkelanjutan (terus menerus)”. Menurut Richard D’ Aveni (1994), pada situasi hyper competitive, tidak ada lagi perusahaan/ negara yang dapat memiliki keunggulan daya saing berkelanjutan atau SCA
H. Hady (1996) memberikan beberapa catatan tentang pendapat D’ Aveni, yaitu: (1) Pada situasi hyper competitive, keunggulan daya saing suatu perusahaan/negara tetap didasarkan pada keunggulan kompetitif dinamis, walaupun dengan periode yang relatif pendek. (2) SCA diartikan sebagai keunggulan yang diperoleh karena invention dan innovation secara terus menerus sehingga tetap unggul dari pesaing. (3) Invention dan innovation diperoleh dari hasil research and development baik yang bersifat scientific maupun applied. (4) SCA ini relatif lebih tepat dan paling menguntungkan untuk dilakukan dalam sektor agro industri karena sumber (resource base) nya dapat diperbaharui (renewable). Current Theory lain sehubungan dengan perdagangan internasional adalah competitive liberalization ( persaingan liberalisasi). Keinginan masing-masing negara untuk dapat bekerja secara produktif, efisien dan efektif agar dapat bersaing di pasar global pada dekade terakhir ini, telah mendorong terjadinya competitive liberalization, terutama di kawasan Asia Pasifik, khususnya dibidang perdagangan dan investasi. Competitive liberalization ini dilakukan karena masing-masing negara berusaha untuk membuat situasi dan kondisi ekonominya menjadi menarik (favourable) bagi investor asing (H. Hady, 1996).
Model Teori Keunggulan Bersaing Untuk melihat daya saing nasional ada beberapa teori yang dikemukakan dan sudah dikembangkan diantaranya adalah:
Konsep Teori “Diamond of Competitive “ dikemukakan oleh Porter. Porter menciptakan suatu teori tentang keunggulan kompetitif dari penelitiannya pada 10 negara dagang yang sudah sukses dalam mencapai keunggulan bersaing. Industri yang diteliti meliputi seluruh jenis industri yaitu industri barang dan jasa. Analisis penelitian dilakukan untuk tiap-tiap negara dan dibandingkan dengan negara lain (seringkali dibandingkan dengan Jepang). Penelitian dilakukan dengan menggunakan data statistik dan publikasi dan interview di lapangan serta sejarah keberhasilan industri di suatu
negara. Dalam penelitiannya ini sebagai kerangka teori digunakan berbagai teori yang berhubungan dengan inovasi teknologi, ekonomi industri, ekonomi pembangunan, ekonomi geografi, perdagangan internasional, ilmu politik dan sosiologi industri. Menurutnya, sebuah perusahaan tidak akan sukses kecuali mereka mendasarkan strateginya pada perbaikan dan peningkatan keinginan untuk bersaing dan menciptakan lingkungan nasional persaingan. Untuk melihat keunggulan kompetitif suatu negara harus ditinjau per industri atau per sektor. Bagaimana suatu negara atau regional bisa menciptakan situasi yang bisa mendorong perusahaan-perusahaan
yang
berlokasi
di
negara/regional
tersebut
agar
bisa
mengembangkan keunggulan bersaingnya., akan ditentukan oleh empat faktor pokok, yang dikenal dengan diamond of Porter, faktor-faktor tersebut adalah: faktor kondisi (factor conditions), kondisi permintaan (demand condition), industri-industri pendukung dan industri terkait, serta strategi, struktur dan persaingan antar wilayah. Disamping keempat faktor pokok ini, masih ada dua faktor penunjang yang juga mempengaruhi keunggulan daya saing suatu wilayah, yaitu peluang (chance) dan peran pemerintah (role of government). Model Diamond of zCompetitive Porter dapat dilihat pada gambar berikut.
Pelu ang
Strategi, struktur Strategi, struktur dan persaingan dan persaingan perusahaan perusahaan
Kondisi faktor Kondisi faktor
Kondisi permintaan Kondisi permintaan
Industri terkait Industri terkait dan industri dan industri pendukung pendukung
Pemeri ntah
Gambar : “Competitive of Diamond” Porter Sumber: Porter (1990)
Kuliah ke Mata Kuliah Dosen Sumber Bacaan Tujuan
: IV : Bisnis internasional : Toti Srimulyati : Hill : Untuk mengetahui faktor-faktor yang berbeda pada masingmasing negara, baik faktor politik, sosial, ekonomi dan budaya yang akan mempengaruhi bisnis yang akan kita lakukan pada suatu negara
Judul
: Country Faktor
Pokok Bahasan
: 1. National Difference in Political Economic 2. Difference in Culture
Uraian
:
1. PERBEDAAN NASIONAL DI DALAM EKONOMI NEGARA Perubahan Sistem Ekonomi Negara Dengan Cara Kerjasama Antar Negara Dan Membuka Diri Terhadap Pasar Dunia. PENDAHULUAN Internasional Bisnis jauh lebih rumit dibanding dengan bisnis domestik, sebab negara-negara yang terlibatpun banyak dan mempunyai sistem yang berbeda-beda. Negara-Negara tersebut mempunyai tingkat perkonomian yang berbeda, dan sistem yang sah atau undang-undang yang berbeda begitupun dengan budaya. Dengan adanya hubungan bisnis antar negara, budaya practies dapat bertukar-tukar secara dramatis dari satu negara ke negara lain seperti pendidikan dan ketrampilan serta tingkat populasi, begitupun dengan sistem pembangunan ekonomi. SISTEM POLITIK Sistem yang sah atau undang-undang perekonomian suatu negara dibentuk oleh sistem politiknya. Untuk itu, penting bagi kita untuk memahami sifat sistem politik sebelum mendiskusikan sistem yang sah atau undang-undang dan ekonomi. Dengan mempelajari sistem politik berarti kita telah mempelajari sistem pemerintah di suatu bangsa. Sistem politik dapat ditaksir menurut dua dimensi terkait. Yang pertama adalah tingkat yang menekankan kolektivisme sebagai lawan dari individualisme. Dimensi yang kedua adalah tingkat derajat mereka yaitu totaliter atau demokratis. Semua dimensi ini
saling berhubungan. Sistem yang menekankan kolektivisme cenderung untuk menjadi totaliter, sedangkan sistem yang menempatkan suatu nilai tinggi pada individualisme cenderung untuk menjadi demokratis. Namun tidak menutup kemungkinan untuk adanya sistem dimensi yang tidak jelas. Biasanya pada sistem yang tidak jelas ini, masyarakat menempatkan suatau sistem campuran antara kolektivisme dan individualisme.
SISTEM EKONOMI Dari hal yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diambil benang merah antara sistem ekonomi dan ideologi politis. Pada negara-negara yang menempatkan dan memberikan keunggulan terhadap pencapaian individu di atas pencapaian kolektif, memungkinkan kita untuk menemukan sistem ekonomi pasar bebas. Negara memberikan kebebasan sepenuh nya kepada pihak swasta untuk mengelola usahanya sesuai dengan yang mereka kehendaki namun tetap berpatokan pada peraturan yang berlaku di negara tersebut. Keadaan kontras terjadi pada negara-negara yang memberikan keunggulan terhadap pencapaian kolektif, status tersebut mengharuskan pemerintah mengambil kendali atas perusahaan-perusahaan swasta yang berada didalam pasar negara tersebut seperti hal nya yang terjadi di India sebelun tahun 90an. Hal ini dikarenakan tujuan pemerintah yang menghendaki tercapainya kebutuhan dan keinginan secara menyeluruh sehinga tidak terjadinya ketimpangan ekonomi di negara tersebut. Kita dapat mengidentifikasi empat jenis sistem ekonomi: sistem ekonomi pasar, sistem ekonomi perintah, sistem ekonomi campuran dan suatu sistem ekonomi terpimpin. SISTEM PERUNDANG-UNDANGAN Undang-undang yang berlaku disuatu negara mengacu pada peraturan atau hukum, yang mengatur seluruh kegiatan serta perilaku bersama. Selain itu undangundang di suatu negara juga dapat menjadi tolak ukur untuk dapat terjun ke bisnis internasional. Suatu hukum negara mengatur praktek bisnis, menggambarkan, serta mengawaki, di mana diharapkan transaksi bisnis dapat dieksekusi, serta menentukan hak dan kewajiban yang ada dalam transaksi tersebut. Negara yang baik mempunyai undangundang yang baik pula. Seperti yang akan kita lihat, perbedaan sistem atau undang-
undang dapat mempengaruhi daya pikat suatu negara sebagai suatu lokasi investasi atau pasar. Seperti hal nya dengan sistem perekonomian suatu negara, undang-undang atau peraturan mendapatkan pengaruh yang cukup signifikan dari sistem politik. Bahkan pemerintah pada suatu negara berani mendevinisikan bahwa undang-undang merupakan bingkai dari sebuah negara yang akan menemtukan arah perjalanan bangsa itu sendiri. Seperti contoh sebuah negara kapilatisme yang mempunyai sistem sosialis cenderung mempunyai undang-undang yang mengikat dan menjadikan pemerintah sebagai salah satu leader dalam seluruh kegiatan. POLITIK EKONOMI DAN PROSES EKONOMI Seperti yang sudah serinng diperdebatkan bahwa perkembangan ekonomi suatu negara merupakan fungsi dari sistem politk dan ekonominya. Apakah hubungan sebenarnya dari politik ekonomi dengan proses ekonomi? Hal ini telah lama diperdebatkan dan belum menemukan hasil yang pasti. Pembaharuan dan kewirausahaan merupakan motor pertumbuhan Pembaharuan tidak hanya mencakup produk baru tetapi juga proses pembuatan, organisasi, managemen dan strategi yang baru. Begitu juga dengan kewiraushaan. Kesimpulannya, apabila perkembangan ekonomi suatu negara untuk menyokong dalam jangka waktu panjang, lingkungan bisnisnya harus memproduksi produk secara kondusif dan menjalankan proses pembaharuan dan aktivitas kewirausahaan. Pembaharuan dan kewirausahaan menghasilkan pasar ekonomi Dengan mempertimbangkan kedua point tersebut akan menghasilkan keuntngan dlam pasar ekonomi. Dalam pasar ekonomi, siapapun yang memiliki ide-ide baru dapat dengan bebas mengembangkan bisnisnya. Begitu juga dengan bisnisnya itu sendiri dapat dengan mudah dikembangkan secara bebas dengan adanya ide-ide yang baru. Kedua hal tersebut merupakan cikal bakal dari kesuksesan seseorang. Kekurangan dalam sistem ekonomi bebas yang banyak dianut oleh negara-negara komunis adalah kebebasan ekonomi dan pembaharuan. Hal tersebut terjadi karena adanya monopoli di berbagai bidang.
2. Perbedaan Budaya Pengalaman salah seorang mahasiswa asal Indonesia yang mengambil gelar masternya di Jepang PENDAHULUAN Kebudayaan telah didefinisikan dengan berbagai cara. Salah satu definisi klasik menyatakan bahwa kebudayaan adalah seperangkat pola perilaku yang diperoleh secara sosial dan disalurkan secara simbolis melalui bahasa dan cara-cara lain kepada anggota masyarakat tertentu. Definisi lain menyatakan bahwa kebudayaan adalah kumpulan interaktif dari karakteristik umum yang mempengaruhi respon kelompok terhadap lingkungan nya. Kebudayaan dapat dibedakan oleh pengaturan perilaku mereka: sikap, nilai dan gaya hidup orang-orang dalam kebudayaan dan oleh tingkat toleransi mereka terhadap kebudayaan lain. Kebudayaan juga “adaptif”, yang berarti bahwa ia berubah ketika masyarakat menghadapi masalah baru dan kesempatan baru. Jika organisme berkembang, maka demikian pula halnya dengan kebudayaan. Mereka mengambil ciri-ciri baru dan membuang yang lama untuk membentuk dasar kebudayaan baru. Seorang ahli antropologi Edward Tylor menggambarkan bahwa kultur sangat komplek dan merupakan satu kesatuan yang utuh meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, dan kebiasaan serta kemampuan yang diperoleh oleh anggota sosial. KOMPONEN-KOMPONEN KEBUDAYAAN Semua masyarakat mempunyai perangkat norma yang berbeda. Dimana norma adalah lebih spesifik daripada nilai. Mereka mendikte perilaku berdasarkan dapat (layak) atau tidak dapat (tak layak) diterimanya sebuah tindakan. Ada dua jenis norma yang umum: norma tang dijalankan (enacted norm), dan norma kresive (cresive norm). Norma yang dijalankan, biasanya diungkapkan secara eksplisit dan kadang-kadang dalam bentuk undang-undang. Sedangkan norma kresive tertanam dalam kebudayaan dan hanya
dipelajari melalui interaksi yang luas dengan orang-orang yang menganut kebudayaan tersebut.Ada tiga jenis norma kresive: (1) kebiasaan: (2) adat istiadat: (3) konvensi. Perubahan Budaya Budaya yang ada di suatu daerah tidak selalu tetap atau mengalami pembekuan karena budaya selalu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Sebagai contoh pada tahun 1960an nilai-nilai budaya Amerika yang terpusat ke arah peranan wanita, cinta, jenis kelamin, dan perkawinan mengalami perubahan penting. Banyaknya huru-hara sosial yang terjadi pada waktu itu mencerminkan perubahan ini.
Dengan cara yang sama, sistem nilai dari banyak bekas Negara komunis, seperti Rusia, juga mengalami perubahan penting. Negara-negara itu bergeser dari nilai-nilai yang menekankan kolektivisme dan ke arah yang menekankan individualisme. Sedangkan huru-hara sosial adalah suatu dampak yang tak bisa diacuhkan dari pergeseran seperti itu, pergeseran akan namun mungkin terjadi. Implikasi terhadap bisnis Bisnis internasional terjadi karena negara-negara dan
masyarakat berbeda
menimbulkan kebutuhan yang berbeda pula dan mempunyai hubungan saling melengkapi satu sama lain. Persinggungan yang terjadi ketika melakukan bisnis menyebabkab adanya pergeseran budaya sebagai dampak dari hubungan yang kontiniu. Kultur mereka bertukar-tukar karena perbedaan dalam dalam struktur sosial, agama, bahasa, pendidikan, filosofi ekonomi, dan filosofi politis. Tiga implikasi penting untuk bisnis internasional yang menyebabkan terjadinya perbedaan ini adalah: pentingnya perkembangan budaya, koneksi antara kultur dan etika di dalam pengambilan keputusan, serta koneksi budaya dengan kegiatan nasional. HUBUNGAN ANTARA KEBUDAYAAN DAN SISTEM EKONOMI Sama halnya dengan sistem politik, kebudayaan juga mempengaruhi sistem ekonomi. Banyak contoh yang dapat kita temukan, seperti: kebudayaan islam yang sangat menentang adanya sistim bunga. Dari segi produk dan jasa yang ditawarkan pun akan mengalami pengaruh dari kebudayaan disuatu negara. Jadi dapat dikatakan pengaruh budaya sangat kompleks terhadap sistem ekonomi suatu negara. Orientasi nilai kebudayaan
Para peneliti berusaha untuk mengidentifikasi dimensi dimana nilai dari berbagai kebudayaan berbeda. Dalam suatu ringkasan atas riset ini para ilmuan mengidentifikasi enam dimensi dasar dari nilai kebudayaan. 1. Individual/Kolektif: sejauh mana nilai kebudayaan individu lebih besar daripada kelompok atau sebaliknya. 2. Maskulinitas/Femininitas: sejauh mana karakteristik suatu jenis kelamin dinilai lebih dari jenis kelamin lainnya. 3. Orientasi Waktu: apakah para anggota masyarakat berorientasi pada masa lalu, kini, atau yang akan datang. 4. Penghindaran Ketidak Pastian: sejauh mana anggota masyarakat mau mentolerir ambiguitas dan perilaku yang tidak biasa. 5. Orientasi Kegiatan: sejauh mana masyarakat menilai tindakan atas refleksi. 6. Hubungan Dengan Alam: sejauh mana masyarakat hidup selaras dengan alam atau mencoba mendominasi alam.
Kuliah ke Mata Kuliah Dosen Sumber Bacaan Tujuan
:V : Bisnis internasional : Toti Srimulyati : Hill : Untuk mengetahui faktor-faktor politik ekonomi yang mempengaruhi perdagangan internasional, yang berhubungan dengan kebijakan perdagangan internasional
Judul
: Political Economy of International Trade
Pokok Bahasan
: 1. Regional Economy Integration 2. Global Economy Integration
Uraian
: POLITIK EKONOMI PERDAGANGAN INTERNASIONAL ( INTEGRASI EKONOMI REGIONAL DAN GLOBAL )
I.
Kebijakan perdagangan Kebijakan perdagangan memiliki 7 alat utama sebagai berikut : a. Tarif Defenisi tarif
Menurut Donald adalah pajak atas barang impor dengan tujuan menaikkan harganya untuk mengurangi persaingan bagi produsen lokal atau merangsang produksi lokal.
Adalah pajak yang dikenakan terhadap barang-barang impor
Menurut Charles W.L Hill, 2007 adalah pajak pada impor
Tarif terbagi dua menurut Charles W.L Hill, 2007 yaitu: 1. Spesifik tarif Adalah retribusi yang dikenakan pada tiap-tiap unit barang yang masuk Contoh : 1 unit komputer dikenakan pajak per rupiah 2. Ad valorem tarif Adalah tarif retribusi yang diberikan sebanding dengan nilai (kualitas) barang yang masuk
Contoh :
Nilai retribusi emas beda dengan nilai retribusi kayu artinya pajak 1kg kayu.
b. Subsidi
Menurut Charles W.L Hill, 2007 supsidi adalah bantuan dana yang di berikan kepada pengusaha lokal
Menurut Donald subsidi adalah sumbangan keuangan yang diberikan secara langsung oleh pemerintah tanpa imbalan keuntungan termasuk hibah, perlakuan pajak dan asumsi pemerintah mengenai pengeluaran bisnis yang normal.
Bentuk-bentuk subsidi yaitu:
Uang tunai
Pinjaman lunak
Pembebasan pajak
Upaya hukum pemerintah terhadap badan usaha yang memiliki badan hukum. Dengan adanya pengurangan biaya produksi, subsidi membantu pengusaha lokal
yaitu subsidi membantu pengusaha lokal dalam menghadapi impor dari luar dan membantu meraih dan memasuki pasar ekspor. c. Quota impor dan pengendalian ekspor sukarela 1. Quota Impor adalah penbatasan langsung atas jumlah beberapa barang yang masuk ke suatu negara. Pembatasan tersebut biasanya dilakukan dengan membuat izin impor atas suatu kelompok atau perusahaan. Contoh : Amerika memiliki Quota atas barang-barang impor dari Cina “Pakaian” artinya cina dibatasi pasaran pakaiannya di Amerika. 2. Pengendalian Ekspor Sukarela Quota pembatasan atas penetapan perdagangan yang dilakukan
oleh
eksporting country, biasanya atas permintaan pemerintah importing country. Negara pengekspor yang suka rela mengurangi ekspornya ke negara lain.
Contoh : yang paling terkenal pembatasan atas ekspor mobil (auto export ) ke Amerika yang dibuat oleh produsen mobil dari jepang tahun 1981. d. Permintaan Produk Lokal Adalah permintaan akan salah satu jenis barang yang di produksi di dalam negeri. Permintaan terdiri dari: 1. Permintaan tersebut dapat berupa fisik contoh : 75% dari komponen barang tersebut harus diproduksi oleh lokal 2. Permintaan berupa nilai contoh : 75% dari nilai barang tersebut harus diproduksi dalam lokal e. Kebijakan Administrative Kebijakan perdagangan administrative Adalah aturan-aturan birokrasi yang dirancang untuk mempersulit produk impor memasuki suatu negara. f. Kebijakan anti dumping Dalam konteks perdagangan internasional dumping adalah didefenisikan secara beragam dengan menjual barang dipasar asing dengan harga dibawah biaya produksinya atau menjual barang dipasar asing dengan harga dibawah nilai atau harga pasar yang wajar. Kebijakan anti dumping dibuat untuk memberikan sangsi pada perusahaan luar negeri yang terlibat dalam dumping. Pada akhirnya tujuannya adalah untuk melindungi produsen lokal dari persaingan yang tidak adil.
Kuliah ke Mata Kuliah Dosen Sumber Bacaan Tujuan
: VI : Bisnis internasional : Toti Srimulyati : Hill : Untuk mengetahui beberapa hal yang berhubungan dengan investasi asing langsung yang dapat digunakan dalam perdagangan internasional
Judul
: Foreign Direct Investment
Pokok Bahasan
: 1. Pengertian FDi 2. Bentuk-bentuk FDI 3. Dampak FDI 4. Keuntungan FDI
Foreign Direct Investment PENDAHULUAN Sebagai modal untuk membiayai pembangunan nasional di Indonesia, sesuai dengan amanat GBHN, dana pembiayaan pembangunan terutama digali dari sumber kemampuan sendiri. Namun karena diperlukannya dana dalam jumlah yang sangat besar, baik untuk pembangunan maupun untuk kegiatan rutin dan kehidupan masyarakat pada umumnya, maka dan yang bersumber dari dalam negeri selalu jauh daripada memadai. Untuk mengatasi kekurangan dana yang diperlukan dalam proses pembangunan di Indonesia maka dilakukan pemasukan modal dari luar negeri yaitu penanaman modal langsung (PMA) atau Foreign Direct Investment (FDI) Dalam upaya meningkatkan dan mengembangkan PMA langsung dari luar negeri, maka pertama-tama perlu diketahui bagaimana perkembangan kedudukan dan pangsa PMA yang mengalir ke Indonesia diantara sesama Negara-negara berkembang, yang juga berupaya menarik investasi asing dalam pembangunan ekonomi negaranya. Dengan
demikian, akan dapat diketahui posisi, daya tarik dan daya saing Negara kita dalam menarik penanaman modal ( asing ) di antara negara-negara berkembang tersebut. Sebenarnya perkembangan penanaman modal asing di Indonesia telah dimulai sejak Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Rancangan Undang-undang penanaman modal asing pertama kali diajukan pada tahun 1952 pada masa kabinet Alisastroamidjojo, tetapi belum sempat diajukan ke parlemen karena jatuhnya kabinet ini. Kemudian pada tahun 1953 rancangan tersebut diajukan kembali tetapi ditolak oleh pemerintah. Secara resmi undang-undang yang mengatur mengenai penanaman modal asing untuk pertama kalinya adalah UU Nomor 78 Tahun 1958, akan tetapi karena pelaksanaan Undang-undang ini banyak mengalami hambatan, UU Nomor 78 Tahun 1958 tersebut pada tahun 1960 diperbaharui dengan UU Nomor 15 Tahun 1960 .
Pengertian Penanaman Modal Asing FDI (Foreign Direct Investment) atau investasi langsung luar negeri adalah salah satu ciri penting dari sistem ekonomi yang kian mengglobal. Ia bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan di negara lain. Dengan cara ini perusahaan yang ada di negara asal (biasa disebut 'home country') bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (biasa disebut 'host country') baik sebagian atau seluruhnya. Caranya dengan si penanam modal membeli perusahaan di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau membeli sahamnya sekurangnya 10%. Biasanya, FDI terkait dengan investasi aset-aset produktif, misalnya pembelian atau konstruksi sebuah pabrik, pembelian tanah, peralatan atau bangunan; atau konstruksi peralatan atau bangunan yang baru yang dilakukan oleh perusahaan asing. Penanaman kembali modal (reinvestment) dari pendapatan perusahaan dan penyediaan pinjaman
jangka pendek dan panjang antara perusahaan induk dan perusahaan anak atau afiliasinya juga dikategorikan sebagai investasi langsung. Kini mulai muncul corak-corak baru dalam FDI seperti pemberian lisensi atas penggunaan teknologi tinggi. Sebuah perusahaan yang akan melakukan penanaman modal asing secara langsung, akan melibatkan langkah-langkah berikut : 1. Horizontal foreign direct investment Langkah ini merupakan perluasan produksi ke wilayah yang lebih luas. Apa yang telah di produksi di dalam negeri juga hendak diproduksi di luar negeri. 2. Vertical foreign direct investment Langkah ini merupakan betuk dari sebagian penanaman modal asing langsung di negara-negara berkembang dan sejumlah negara-negara maju yang kaya dengan bahan tambang. Integrasi vertical yang melibatkan perusahaan-perusahaan multinasional tersebut juga dapat meningkat lebih jauh menjadi peguasaan atas jaringan penjualan atau disribusi negara lain seperti yang selama ini telah banyak dilakukan oleh perusahaan pembuat mobil terkemuka di berbagai penjuru dunia Bentuk-bentuk FDI: Akuisisi & Green-field Investment
Keuntungan FDI Bagi Negara Tuan Rumah ‘Host Country’ Pertama, lewat pembangunan pabrik-pabrik baru yang berarti penambahan output atau produk domestik, total ekspor dan kesempatan kerja. Ini adalah suatu dampak langsung. Pertumbuhan ekspor berarti penambahan cadangan devisa yang selanjutnya menjadi peningkatan kemampuan dari negara penerima untuk membayar utang luar negeri dan impor. Kedua, masih dari sisi suplai, namun sifatnya tidak langsung, adalah sebagai berikut: adanya pabrik-pabrik baru berarti ada penambahan permintaan di dalam negeri terhadap barang-barang modal, barang-barang setengah jadi, bahan baku dan
input-input lainnya. Jika permintaan antara ini sepenuhnya dipenuhi oleh sektor-sektor lain di dalam negeri (tidak ada yang diimpor), maka dengan sendirinya efek positif dari keberadaan atau kegiatan produksi di pabrik-pabrik baru tersebut sepenuhnya dinikmati oleh sektor-sektor domestik lainnya; jadi output di sector-sektor tersebut mengalami pertumbuhan. Berikut ini adalah keuntungan lain bagi Host Country : a. Untuk menyediakan lapangan kerja; b. Melaksanakan substitusi import untuk meningkatkan devisa; c. Mendorong ekspor untuk mendapatkan devisa; d. Membangun daerah-daerah tertinggal dan sarana prasarana; e. Untuk industrialisasi atau alih teknologi. SUMBER : arbitrase sebagai penyelesaian sengketa dalam penanaman modal asing (www.google.com)
4. Dampak FDI Bagi ‘Host Country’ dan ‘Home Country’ Dewasa ini hampir di semua negara, khususnya negara berkembang membutuhkan modal asing. Modal asing itu merupakan suatu hal yang semakin penting bagi pembangunan suatu negara. Sehingga kehadiran investor asing nampaknya tidak mungkin dihindari. Yang menjadi permasalahan bahwa kehadiran investor asing ini sangat dipengaruhi oleh kondisi internal suatu negara, sepertI stabilitas ekonomi, politik negara, penegakan hukum. Tetapi dari kegiatan penanaman modal asing ini terdapat dampak yang kurang baik bagi negara tuan rumah (Host Country), yang tentu saja merugikan negara tuan rumah tersebut, misalnya saja : (1) Perspektif Lingkungan (environmental perspective). PMN
kurang
memperhatikan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan, serta strategi mereka yang merelokasi pabriknya ke negara tuan rumah yang lebih longgar
pengawasan lingkungannya. PMN menghasilkan pencemaran polusi dan limbah dari kegiatannya.. (2) Konsumerisme Global (global consumerism): berusaha mengidentifikasi dampak sosial dan budaya yang muncul atas ekspansi global PMN, yang menjadi suatu kebudayaan baru yang didasarkan pada barang dan jasa yang ditawarkan oleh PMN, yang cenderung membentuk gaya hidup baru yang berbeda dengan nilai tradisional di negara lokal, melalui peranan media transnasional dan perusahaan periklanan sebagai pencipta image yang mendorong pembentukan selera pasar. Budaya konsumsi yang dibawa Perusahaan multinasional sering kali merugikan budaya konsumsi local dan mematikan unit-unit usaha budaya tradisional
Kuliah ke Mata Kuliah Dosen Sumber Bacaan Tujuan
: VII : Bisnis internasional : Toti Srimulyati : Hill : Untuk mengetahui beberapa hal yang berhubungan dengan investasi asing langsung yang dapat digunakan dalam perdagangan internasional
Judul
: The Global Monetary System
Pokok Bahasan
: 1. Foreign Exchange Market 2. International Monetary System 3. Global Capital Market
PASAR VALUTA ASING Pasar valuta asing adalah sebuah pasar yang gunanya untuk merubah atau menukar mata uang suatu negara terhadap negara lain. Nilai tukar mata uang akan dinilai jika mata uang suatu negera tersebut diubah menjadi mata uang negara lain. Tanpa adanya pasar valuta asing, pasar internasional dan investasi internasional dalam skala yang kita lihat saat ini akan mustahil terlaksana. Perusahaan-perusahaan membutuhkan suatu wadah untuk transaksi, pasar valuta asing adalah wadah pelancar yang memungkinkan perusahaan-perusahaan dari beberapa negara yang menggunakan mata uang berbeda untuk berdagang antara satu sama lain. Ada Dua fungsi utama dalam pasar valuta asing yaitu : 1. Untuk mengubah mata uang satu negara ke dalam mata uang Negara lain 2. Untuk menyediakan beberapa asuransi terhadap resiko valuta asing, artinya melindungi dari kerugian atas perubahan mata uang yang tak dapat diprediksi Pertukaran Mata Uang Setiap Negara memiliki mata uang tersendiri, dimana nilai mata uang setiap negara berbeda-beda. hal inilah yang menyebabkan terjadinya pasar pertukaran mata
uang. Di Amerika Serikat mata uang yang dipakai adalah Dollar ($), di inggris Pound (₤), Indonesia Rupiah (Rp), Jepang memakai mata Uang Yen (¥), dan beberapa negara seperti Jerman, Perancis, serta negara-negara lain yang berada di zona eropa menggunakan mata uang Euro (E), dan sebagainya. Dalam bisnis internasional, ada empat pokok utama kegunaan dari pasar valuta asing, yaitu: 1. Pembayaran, suatu perusahaan menerimanya dari hasil ekspor, pendapatan itu diterima dari investasi asing, atau pendapatan itu diterima dari persetujuan perijinan dengan perusahaan asing mungkin dengan mata uang asing. Untuk menggunakan dana-dana tersebut, perusahaan yang bersangkutan harus terlebih dahulu menukarkan mata uang asing itu dengan mata uang negaranya. 2. Bisnis internasional menggunakan pasar valuta asing saat mereka harus membayar perusahaan asing untuk produk atau jasanya dengan mata uang Negara yang bersangkutan 3. Bisnis internasional menggunakan pasar valuta asing saat sebuah perusahaan memiliki dana cadangan yang akan diinvestasikan dalam pasar uang 4. Spekulasi mata uang adalah kegunaan lain dari pasar valuta asing. spekulasi mata uang secara khas melibatkan pergeseran dalam jangka pendek suatu dana dari satu mata uang ke mata uang lain dengan harapan mendapat untung dari pergeseran nilai tukar tersebut. Mengasuransikan terhadap resiko valuta asing. Fungsi kedua dari pasar valuta asing adalah menyediakan asuransi untuk melindungi dari kemungkinan konsekuensi yang merugikan dari pergeseran nilai tukar yang tidak dapat diprediksi (Resiko valuta asing). Untuk menjelaskan bagaimana pasar melaksanakan fungsi ini, kita harus membedakan antara Spot Exchange Rate (Spot nilai tukar), Forward Exchange rate (nilai tukar kedepan) dan Currency Swap (tukar menukar mata uang).
Spot Exchange Rate Pada saat dua belah pihak setuju untuk melakukan pertukaran mata uang, dan melaksanakan kesepakatan dengan segera, transaksi dikenal sebagai suatu titik tukar. Nilai tukar yang mengatur seperti perdagangan dengan segera dikenal sebagai Spot Exchange Rate atau nilai tukar spot. Spot Exchange Rate adalah nilai dimana dealer pertukaran mata uang asing menukar suatu mata uang kedalam mata uang lain pada hari tertentu. Forward Exchange rate Kenyataannya spot nilai tukar selalu berubah secara terus menerus, karena ditentukan oleh permintaan dan penawaran yang relatif untuk mata uang yang berbeda dapat menjadi suatu masalah bagi bisnis internasional. Untuk menghindari masalah yang timbul maka digunakanlah Forward Exchange Rate atau nilai tukar kedepan. Forward Exchange Rate terjadi pada saat dua perusahaan sepakat dengan pertukaran mata uang dan melaksanakan kesepakatan itu pada waktu yang spesifik di masa depan. Currency Swap Currency Swap atau Tukar-menukar mata uang adalah pembelian secara serentak dan penjualan diberikan banyak untuk pertukaran mata uang asing untuk dua tanggal dengan nilai yang berbeda. Tukar menukar terjadi diantara pelaku bisnis internasional dengan bank, diantara bank dengan bank, dan diantara pemerintah dengan pemerintah yang dibutuhkan sekali untuk menggeser mata uang ke mata uang lain dalam jangka waktu yang terbatas tanpa menimbulkan resiko pertukaran mata uang asing.
Sifat dasar dari pasar Valuta asing. Sejauh ini kita menguraikan tentang pasar valuta asing hanya sebagai konsep yang abstrak. Pasar valuta asing berlokasi tidak hanya pada satu tempat saja. Tapi
merupakan suatu jaringan kerja global dari bank, pedagang, dan dealer valuta asing dihubungkan dengan sistim komunikasi elektronik. Pasar valuta asing berkembang dengan langkah yang cepat setiap waktu. Dua keistimewaan dari pasar valuta asing adalah: Pasar Valuta asing tidak pernah tidur dan Pasar Valuta asing menggunakan teknologi sistim jaringan komputer yang cepat diantara pusat-pusat perdagangan diseluruh dunia sehingga berhasil dibuat pasar tunggal. Keistimewaan lain dari pasar valuta asing adalah peran penting yang dimainkan oleh Dollar Amerika. Dimana suatu transaksi secara teori melibatkan dua mata uang selain Dollar, kebanyakan transaksi selalu melibatkan Dollar.
SISTEM MONETER INTERNASIONAL Sistem Moneter Internasional adalah Sistem Keuangan internasional yang mengacu pada pengaturan kelembagaan dimana seluruh negara setuju untuk mengurus nilai tukar. Standar Emas Menetapkan mata uang ke emas dan menjamin konvertibilitas dikenal sebagai standar emas. Standar emas merupakan asal dari penggunaan koin emas sebagai alat pembayaran. Pada saat perdagangan internasional dibatasi volumenya, pembayaran untuk produk dibeli dari negara lain secara khusus dengan emas atau perak. Pada tahun 1880, kebanyakan dari Negara-negara utama perdagangan yang meliputi
Inggris, Jerman, Jepang dan Amerika Serikat menggunakan standar emas.
Berdasarkan standar emas umum, nilai pertukaran antar mata uang dengan mudah dapat ditentukan. Tiap-tiap negara menetapkan jumlah unit tertentu dari mata uangnya per-ons emas dan perbandingan jumlah unit per-ons dari Negara ke Negara merupakan kurs antara dua mata uang manapun berdasarkan standar emas. Didalam standar emas, pemerintah tidak dapat menciptakan uang tanpa didukung oleh harga emas, karena untuk menciptakan uang lebih banyak untuk kepentingan politik tanpa mempedulikan akibat ekonominya. Pemerintah tidak dapat melakukannya tanpa menetapkan jumlah emas. Dengan demikian membuat emas merupakan aset cadangan
bangsa berdasarkan situasi dewasa ini, dimana Dollar amerika merupakan aset cadangan yang tidak lagi dapat dipertahankan. Dan akhirnya, pada tahun 1939 standar emas tidak dipergunakan lagi. Hal ini disebabkan oleh adanya tekanan ekonomi dan lahirnya perang dunia II. The Bretton Woods System Pada tahun 1944, dimana terjadinya puncak perang dunia II, perwakilan dari beberapa negara di dunia mengadakan pertemuan di Bretton Woods, New Hampshire. Pertemuan tersebut bertujuan untuk mendesain system keuangan internasional yang baru. Dimana telah runtuhnya standar emas dan adanya tekanan berat pada tahun 1930an, dan mereka memiliki tujuan untuk membangun dan memudahkan sistim ekonomi sehabis masa perang. Persetujuan di bretton woods menetapkan dua institusi multinasional. Yaitu : 1. International Monetery Fund (IMF) 2. World Bank IMF (International Monetary System) IMF adalah suatu organisasi yang bertugas mengatur dan memelihara sistem keuangan internasional. IMF dibentuk pada tahun 1944 pada Konferensi Bretton Woods. Tujuan IMF (Intenational Monetary Fund): 1. Membantu perkembangan tertib keuangan dunia 2. Membantu perkembangan mata uang yang konvertibel 3. Mempersingkat masa dan mengurangi derajat ketidakseimbangan neraca pembayaran Disamping itu IMF juga harus menjaga neraca pembayaran Negara-negara anggotanya agar tidak defisit. Neraca pembayaran sebuah Negara merupakan indikator yang sangat penting mengenai apa yang bisa terjadi terhadap perekonomian Negara itu, termasuk apa yang dialami pemerintah.
World Bank (Bank Dunia) Nama Resmi dari World Bank atau Bank Dunia adalah International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) atau Bank dunia untuk pembangunan dan pengembangan. Tugas dari Bank Dunia adalah akan mempromosikan pembangunan ekonomi umum di seluruh dunia pasca perang dunia II. Neraca Pembayaran Neraca pembayaran adalah: Suatu ikhtisar atau catatan yang tersusun secara sistemmatis tentang transaksi ekonomi internasional antara suatu Negara dengan Negara lainnya dalam jangka waktu tertentu (1 tahun). Neraca Pembayaran meliputi transakasi kredit (transaksi yang menimbilkan atau menanbah hak suatu Negara untuk menerima pembayaran dari Negara lain (Hak +)) dan transaksi debit (Transakasi yang menimbulkan/ menambah kewajiban suatu negara untuk melakukan pembayaran dari Negara lain (Kewajiban +)) Kuliah ke Mata Kuliah Dosen Sumber Bacaan
: VIII : Bisnis internasional : Toti Srimulyati : Hill
Tujuan
: Menjelaskan tentang Manajemen Keuangan pada Bisnis Internasional
Judul
: Manajemen Keuangan dalam Bisnis Internasional
Pokok Bahasan
: 1. Keputusan Investasi 2. Keputusan Finansial 3. Manajemen Keuangan Global: Objek Efisiensi 4. Manajemen Keuangan Global: Objek Pajak 5. Pergerakan Uang Lintas Batas
Uraian
:
Manajemen keuangan adalah fungsi, tugas dan tanggung jawab seorang manajer keuangan yang harus mengambil keputusan dalam tiga fungsi utamanya yaitu:
Investment decision, aktivitas suatu organisasi dalam mengivestasikan dana yang dimiliki ke dalam berbagai asset yang dibutuhkan secara efektif dan efisien.
Financing decision, segala aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manajer keuangan untuk memperoleh dana dari berbagai sumber dana dengan cara yang mudah dan biaya yang murah.
Money management decision, keputusan bagainana memanajemen suatu sumber keuangan suatu perusahaan agar efisien.
Tujuan
manajemen
keuangan
ini
untuk
memaksimalkan
nilai
perusahaan,
memaksimalkan laba dan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (tercermin dalam situasi harga saham di bursa efek). Peran manajemen keuangan meliputi tiga aspek yaitu opeasi perusahaan, manajer keuangan dan pasar modal/pasar uang. 1. Keputusan Investasi Faktor
ekonomi,politik,budaya,variabel
investasi suatu negara.
Suatu
peranan
strategi
manajemen
mempengaruhi keuangan
keputusan
dalam
bisnis
internasional mencoba untuk mempelajari macam-macam biaya keuntungan resiko yang mungkin mempengaruhi suatu investasi dalam suatu lokasi, hal ini dilakukan dengan capital budgeting. A. Capital Budgeting Capital budgeting ini mencakup menghitung biaya keuntungan dan resiko suatu investasi, yang memungkinkan manajer untuk membandingkan alternative investasi di dalam maupun di luar negeri. Pada umumnya cash flow akan menjadi negatif pada periode
pertama disebabkan oleh investasi berlebihan pada fasilitas produksi tapi dengan berlalunya waktu cash flow menjadi positif disebabkan karena menurunnya biaya investasi dan menurunya keuntungan. Pada prakteknya capital budgeting ini kompleks dan tidak sempurna. Ada pun faktor yang menyebabkannya adalah: a. Harus jelasnya perbedaan antara cash flow untuk kegiatan dan untuk perusahaan induk. b. Resiko ekonomi dan politik, menyebabkan resiko pertukaran asing, yang dapat merubah nilai dari investasi asing. c. Koneksi antara cash flow untuk perusahaan induk dan sumber dana harus yang diakui. B.
Project and Parent Cash Flow Teori dan argumen untuk menganalisa berbagai macam proyek luar negeri dari perusahaan induk karena cast flow sama sekali tidak sama dengan cast flow yang
C.
ada di perusahaan induk. Penyesuaian untuk resiko Ekonomi dan Politik Resiko politik, ketika resiko politik tinggi kemungkinan terjadi perubahan yang akan melanda kondisi politik negara tersebut dan mampu mengancam perusahaan
luar negeri disana. Resiko ekonomi, seperti resiko politik juga akan mengancam kondusifnya bisnis suatu negara dan akan menyebabkan turunnya keuntungan dan tujuan-tujuan lain, hal ini menyebabkan inflasi harga.
D. Risiko and Capital Budgeting Untuk menganalisa kesempatan investasi luar negeri, resiko tambahan lokasi ini bisa diatasi dengan dua cara: Memperlakukan semua resiko sama dengan suatu masalah dengan meningkatkan discount rate dalam proyek luar negeri dalam suatu negara. Dimana resiko politik dan
ekonomi tinggi. Menyesuaikan discount rate sesuai dengan resiko suatu lokasi.
2. Keputusan Finansial Pembiayaan Keputusan pembiayaan ini dilakukan dengan menimbang opsi-opsi untuk membiayai investasi luar negeri bisnis internasional harus memikirkan dua faktor:
Bagaimana investasi luar negeri akan dibiayai. Jika dibutuhkan pembiayaan dari luar perusahaan harus memutuskan dimana akan meminjam dana tersebut di negara
tersebut. Bagaimana struktur keuangan harus perhatikan. a. Sumber dana Jika perusahaan mencari dana dari luar, mereka dapat meminjam dana dari sumber biaya
dari negara yang tersedia. Tetapi terdapat halangan baru, pemeritah
membutuhkan atau paling tidak perusahaan multinasional asing untuk membiayai proyek negara mereka dan menggunakan lokal debt financing. b. Struktur keuangan Struktur keuangan berbeda-beda pada setiap perusahaan dan berbeda-beda pula pada setiap negara. Struktur keuangan yang dimaksud disini adalah campuran dan gabungan dari ekuitas untuk membiayai suatu usaha. Tidak jelas kenapa struktur itu berbeda-beda, tapi suatu kemungkinan yang pasti adalah karena perbedaan pajak. 3. Manajemen Keuangan Global a. Efisiensi. Keputusan Manajemen keuangan berusaha untuk mengelola sumbersumber kas perusahaan global (modal kerjanya) dengan cara yang paling efisien. Kegiatan ini meliputi meminimalkan cash balances dan mengurangi transaksi biaya. b. Pajak. Tiap-tiap Negara memiliki aturan pajak yang berbeda, dari itu sebelum memasuki pasarr internasional perlu dipelajarai aturan dan undang-undang perpajakan yang berlaku di negara tersebut. 4. Moving Money Across Borders
Untuk mengejar tujuan pemanfaatan sumber daya kas perusahaan yang paling efisien dan meminimalkan kewajiban pajak global perusahaan, membutuhkan perusahaan untuk dapat mentransfer dana dari satu lokasi ke lokasi lain di seluruh dunia. Bisnis internasional menggunakan sejumlah teknik untuk mentransfer dana cair lintas batas. Ini termasuk kiriman uang dividen, pembayaran royalti dan biaya, harga transfer, dan fronting loans. a. Dividend Remittances, Pembayaran dividen mungkin merupakan metode yang paling umum yang mana perusahaan mentransfer dana dari anak perusahaan asing ke perusahaan induk. Kebijakan dividen biasanya bervariasi dengan masingmasing anak perusahaan tergantung pada faktor-faktor seperti peraturan pajak, risiko nilai tukar, usia anak perusahaan, dan tingkat partisipasi ekuitas lokal. b. Pembayaran dan Biaya Royalti. Royalti merupakan remunerasi yang dibayarkan kepada pemilik teknologi, atau nama dagang untuk penggunaan teknologi atau hak untuk memproduksi dan / atau menjual produk yang menggunakan nama dagang atau hak paten. Royalti dapat dikenakan sebagai jumlah moneter tetap per unit produk anak perusahaan menjual atau sebagai persentase pendapatan kotor anak perusahaan. c. Harga Transfer. Transfer harga dapat digunakan untuk dana posisi dalam contoh bisnis internasional, dana dapat keluar dari negara tertentu dengan menetapkan harga transfer yang tinggi untuk barang dan jasa yang disalurkan kepada anak perusahaan di negara itu dan dengan menetapkan harga transfer rendah untuk barang dan layanan yang bersumber dari kegiatan tambahan. d. Fronting Loans, adalah pinjaman antara perusahaan induk dan pinjaman pada sumber financial. Kuliah ke
:X
Mata Kuliah Dosen Sumber Bacaan
: Bisnis internasional : Toti Srimulyati : Hill
Tujuan
: Memahami bagaimana strategi untuk memasuki pasar asing
Judul
: Strategi Memasuki Pasar Asing
Pokok Bahasan
: 1. keputusan dalam menentukan pasar asing yang akan di masuki, kapan akan memasuki dan berapa besar skala pasar tersebut 2. memilih metoda yang akan digunakan dalam memasuki pasar global. 3. pokok pokok dalam aliansi strategis
Uraian: Keputusan Yang Mendasari Sebuah Perusahaan Memasuki Pasar Asing Terdapat tiga keputusan dasar yang harus di lakukan sebuah perusahaan sebelum measuki pasar asing: memilih pasar mana yang dimasuki, kapan waktu yang tepat untuk entry dan berapa besar skala kekuatan yang di gunakan. 1. Pasar mana yang akan dimasuki Secara garis besar perusahaan harus mampu memilih Negara mana yang menghasilkan keuntungan potensial dalam jangka waktu yang lama. Sebagai catatan daya tarik sebuah Negara yang mampu menghadirkan keuntungan potensial adalah berdasarakan keseimbangannya dalam memberikan keuntungan dan meminimalkan resiko saat perusahaan melakukan bisnis di Negara tersebut. 2. Waktu Yang Tepat Untuk memasuki pasar Setelah kita mampu mengidentifikasi daya tarik dari sebuah pasar, maka yang paling penting adalah menentukan waktu yang tepat untuk memasukinya. Dikatakan sebuah perusahaan terlalu dini memasuki pasar asing apabila masuk lebih dulu di bandingkan perusahaan asing lainnya, dan di katakannya terlambat apabila memasuki pasar setelah perusahaan lain. Keuntungan memasuki pasar lebih dulu akan mendapatkan keuntungan penuh sebagai kekuatan pertama, yaitu:
Salah satunya adalah kemampuan untuk memprkecil masuknya kekuatan pesaing dan membangun nama besar yang kuat atas perusahaan.
Kemampuan untuk membangun volume penjualan di Negara tersebut dan membuat pesaing sulit menembus penjualan tersebut.
Kemampuan untuk membentuk rentang harga yang dapat mengikat pelanggan, karena beberapa rentan harga tertentu mampu membuat pelaku bisnis yang masuk berikutnya tidak mampu menyaingi.
Kelemahan apabila perusahaan memasuki pasar sebelum perusahaan lain, yaitu:
Hal ini sering terjdi terhadap perusahaan pelopor. Kelemahanya dapat berupa terbentuknya biaya percobaan untuk memasuki pasar (pioneering cost). adalah biaya yang terbentuk akibat memasuki pasr yang masih kosong untuk meninjau hambatan di pasar yang dapat di hindari apabila memasuki pasar belakangan. Pioneering cost termasuk di dalamnya biaya untuk kegagalan perusahaan dalam mempraktekan strateginya, biaya promosi dan pengukuhan produk, bahkan biaya untuk mendidik konsumen atas produk kita. Biaya ini akan sangat besar bila produk tersebut benar-benar produk baru di pasaran.
3. Skala pasar yang akan di masuki dan keputusan strategis. Memasuki pasar yang berskala besar akan memberikan sumber daya yang besar pula. Konsekuensi memasuki pasar yang bersakala besar sangat erat kaitannya dengan keputusan strategis yang berdampak pada jangka panjang dan sulit untuk di ubah. Memasuki pasar yang besar harus memiliki keputusan strategis yang besar pula. Nilai dari keputusan strategis yang diambil dari sebuah pasar yang besar harus memberikan keseimbangan resiko. Pasar dengan skala yang lebih kecil dapat membuat perusahaan belajar dalam pasar yang terbatas. Pasar dengan skala kecil dapat menjadi pasar pembelajaran sebelum benar-benar memasuki pasar asing secara menyeluruh. Pasar yang lebih kecil dapat memberikan informasi cara apa yang terbaik di gunakan dalam memasuki pasar asing sehingga dapat memperkecil resiko yang ada pada pasar asing dengan skala yang lebih besar. BAGAIMANA MEMASUKI PASAR
Saat sebuah perusahaan memasuki pasar asing , mereka harus mampu memilih cara yang terbaik untuk memasukinya. Terdapat 6 cara, ekspor, turnkeyproject (industry local), licensing, franchising, mengadakan joint venture, atau mendirikan perusahaan secara penuh di Negara yang di tuju. Pilihan tersebut memilki kelebihan dan kekurangn. 1. EKSPORT Keuntungannya:
untuk menghindari biaya yang besar untuk menstabilkan perusahaan agar beroprasi baik di Negara tujuan.
pelaku ekspor dapat menolong perusahaan untuk menunjukkan produknya. Dengan melakukan ekport perusahaan dapat mengenalkan produknya dengan cepat dengan resiko rendah.
Kelemahannya :
melakukan ekspor produk oleh sebuah perusahaan memungkinkan biaya lebih mahal dari pada mendirikan dan berproduksi di Negara tujuan.
melakukan eksport dengan jarak yang sangat jauh (membutuhkan biaya distribusi mahal) akan sangat tidak ekonomis, yang berpengaruh terhadap produk yang di produksi dengan jumlah sangat besar.
tariff eksport yang di tetapkan Negara asal merupakan penghalang dan sangat beresiko.
bagi pelaku eksport yang masih belum berpengalaman akan megharuskan menggunakan jasa agen dari Negara tersebut. Agen tersebut akan sangat beresiko dan kebanyakan dari mereka hanya mencari keuntungan semata di bandingkan kesetian.
2. TURNKEY PROJECT (PERUSAHAAN LOCAL) Di dalam projet turnkey seluruh kegiatan detail dari sebuah proyek setuju untuk dikelola oleh seorang kontraktor local termasuk pelatihan pegawai. Di dalam kontrak yang di lakukan pihak klient yang berasal dari Negara luar hanya menentukan perencanaan dan
produksinya di lakukan oleh pihak agen dari Negara tujuan. Dalam pembahasan lain berati melakukan eksport tekhnologi ke Negara lain. Keuntungan : Ilmu pengetahuan sangat di butuhkan untuk menangani sebuah proses tekhnologi yang kompleks. Proyek turnkey merupakan salah satu cara untuk menaggulanginya. Strategi ini sangat berguna dalam keadaan dimana sumberdaya di batasi oleh pemerintah local. Proyek turnkey ini memilki resiko yang kecil apabila Negara tujuan memilki ketidakstabilan politik dan memilki situasi ekonomi yang beresiko. Kelemahan :
perusahaan yang memilih turnkey tidak akan memilki keuntungan jangka panjang di Negara tujuan karena akan di kalahkan oleh perusahaan yang mengeksport.
perusahaan yang melakukan turn key dengan perusahaan asing berarti sama dengan membangun competitor yang sewaktu waktu dapat menyerang balik
apabila perusahaan turnkey itu memilki keuntungan kompetitif di bidang tekhnologi tentunya akan menyebabkan perusahaan itu menjual tekhnologi tersebut kepada pesaingnya.
3. LISENSI Perjanjian lisensi adalah membuat perjanjian antara pihak pemberi lisansi (lisensor) atas kekayaan intelektual kepada pihak yang membeli lisensi (lisencee) dalam jangka waktu tertentu dan lisensor menerima royalty atas hal tersebut. Kekayaan itelektual termasuk di dalamnya formula, penemuan, proses, desain, trademark, hak cipta, dll. Keuntungan : Linsensor dapat masuk ke pasar luar negri dengan sedikit resiko dan biaya. Pihak lisecee dapt memulai usaha tanpa harus dari aawal, karena apa yang di lisensikan itu biasanya sudah terkenal. Kelemahanya :
tidak dapat memberikan lisensor kendali penuh atas pasar dan strategy pemasaran di Negara asing.
memasuki pasar global mungkin membuat perusahaan terpaksa menggunakan keuntungan dari perusahaan yang sama di daerah lain.
memungkinkan lisecee yang berhasil menjadi pesaing bagi lisencor
Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan lah kontrak silang lisensi. Dengan adanya perjanjian ini memugkankan terjadinya pertukaran. Dimana pihak lisencee di haruskan memberiakn pengetahuan atas penemuannya kepada licensor, namun bisa juga pihak lisensor selalu melakukan inovasi baru sehingga pihak lisencee bergantung terhadap lisencor. 4. FRANCHISE Franchise hamper sama dengan lisensi, meskipun frnchise memiliki periode waktu yang lebih lama di bandingkan lisensi. Pada dasarnya franchise merupakan spesialisasi dari lisensi, dimana franchiser tidak hanya menjual kekayaan intelektual namun franchisee juga setuju untuk menggunakan aturan-aturan dari pihak franchiser. Sama dengan lisensi franchiser juga menerima royalty. Keuntungan : Hampir sama dengan lisensi dimana perusahaan dapat mengembangkan usahanya dengan cepat dan dengan resiko yag kecil. Kelemhan :
Tidak dapat memberikan pihak franchiser kendali penuh atas pasar yang di pegang franchisee.
5. JOINT VENTURE (USAHA PATUNGAN) Adalah salah satu cara yang paling disenangi untuk memasuki pasar luar negri. Disini terjadi kerja sama antara perusahaan, yang mengabungkan saham. Di antranya dengan saham 50/50 atau 51/49 dimana control operasi di pegang oleh kedua belah pihak. Keuntungan :
perusahaan akan mendapatkan keuntunagn dari partner local tentang pengetahuan akan daerah tersebut, budaya, bahasa poltic system dan bisnis system.
berbagi keuntunagn dan resiko dengan partner. Ini sangat menguntungkan apabila daerah yang di tuju memilki resiko yang sangat besar.
mengurangi resiko politik di Negara tujuan
Kelamahan :
sangat beresiko membiarkan partner ikut menangani perusahaan dan memegang kendali
joint venture tidak memberikan kendali melebihi perjanjian atas perusahaan partner, ini sangat beresiko terhadap kelangsungan perusahaan apabila partner kita diserang oleh perusahaan lain.
berbagi kepemilikan saham akan bisa berujung kepada konflik pada saat pengambilan keputuasan dalam mencapai tujuan perusahaan .
6. MEMBUKA CABANG PERUSAHAAN SENDIRI. Adalah berarti perusahan memilki perusahaan tersebut 100%. Dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: (a) membuka baru perusahaan tersebut di Negara tujuan atau (b) melakukan pembelian atau akuisisi terhadap perusahaan yang sudah ada di Negara tujauan. Keunggulan : (1) engurangi resiko terjadinya kehilangan tekhnologi yang sangat berati kepada competitor. (2) memiliki kendali penuh terhadap perusahaan. (3) dapat mempelajari peningkatan ekonomi dan strategi ekonomi yang terbaik yang dapat di terapkan di Negara tujuan. Kelemahan: (1) mengahadapi tantangan dan resiko secara penuh dan (2) memerlukan biaya yang beasar. Kuliah ke Mata Kuliah Dosen Sumber Bacaan
: XI : Bisnis internasional : Toti Srimulyati : Hill
Tujuan
: Agar dapat dipahami untuk pengambilan keputusan dalam memasuki pasar bisnis internasional dan memahami tentang strategi aliansi
Judul
: Strategi Bisnis Internasional
Pokok Bahasan
: 1. keputusan dalam menentukan pasar asing yang akan di masuki, kapan akan memasuki dan berapa besar skala pasar tersebut 2. memilih metoda yang akan digunakan dalam memasuki pasar
global. 3. pokok pokok dalam aliansi strategis Uraian Pilihan Strategi Tingkat Korporat Internasional Strategi tingkat korporat internasional diperlukan ketika tingkat kompleksitas produk meningkat di berbagai industri, di berbagai negara atau berbagai wilayah. 1. Strategi Global Perusahaan yang mendasarkan pada biaya rendah cenderung mengikuti strategi global. Strategi persaingannya adalah sentralisasi dan dikendalikan oleh kantor pusat. Penekanan utama terletak pada pengendalian biaya, dan kekuatan kantor pusat adalah melaksanakan koordinasi dan integrasi lintas bisnis.(Aaker,D.A., Joachimsthaler, E.,1999) Perusahaan yang menggunakan strategi global, berusaha untuk menawarkan produk dan jasa yang telah distandardisasi dengan baik pada lokasi pabrik, R&D, dan aktivitas pemasar hanya pada lokasi yang terbatas.(Dawar & Frost, 1999) Sebuah strategi global menekankan pada skala ekonomi dengan produk dan jasa yang standar, dan sentralisasi operasi pada beberapa lokasi. Seperti halnya, keunggulan inovasi berusaha mentransfer salah satu/lebih unit bisnis ke lokasi lain dengan mudah. Walaupun mungkin dengan biaya rendah, perusahaan yang menggunakan strategi global, secara umum, mungkin harus menghilangkan peluang pertumbuhan pendapatan selama tidak menginvestasikan sumberdaya yang ekstensif dalam adaptasi penawaran produk dari satu pasar ke lainnya. Suatu strategi global adalah paling sesuai ketika ada tekanan kuat untuk mengurangi biaya dan kurang bisa beradaptasi dengan pasar lokal. Identifikasi potensial skala ekonomi merupakan satu pertimbangan penting. Keunggulan untuk meningkatkan volume tidak hanya dari pertumbuhan produksi yang besar atau lancar tetapi juga dari logistik dan jaringan distribusi yang efisien. Di seluruh dunia volume adalah penting
terutama dalam mendukung tingkat investasi yang tinggi dalam riset dan pengembangan. Seperti kami harapkan, banyak industri memerlukan tingkat tinggi R&D, seperti obat-obatan, semi-konduktor, dan pesawat terbang jet, mengikuti strategi global. Konsumen perusahaan global seperti IBM, Zurich Financial Services, dan Citicorp mengharapkan tingkat yang sama (high-level) untuk pelayanan dan kualitas, dan kebijakan-kebijakan perijinan yang sama, dimanapun bisnis dilakukan di seluruh dunia. 2. Strategi Multidomestik Strategi multidomestik adalah strategi dimana keputusan strategis dan operasi didesentralisasikan ke unit strategis di masing-masing negara untuk menyesuaikan produk kepada pasar lokal. Strategi multidomestik menfokuskan pada persaingan di masing-masing negara dengan asumsi bahwa setiap pasar berbeda dan karena itu disegmentasikan oleh batas-batas negara. Dengan kata lain, kebutuhan dan keinginan konsumen, kondisi industri, struktur politik dan hukum serta norma-norma sosial antara berbagai negara adalah berbeda. Berlawanan dengan strategi global dimana otoritas pengambilan-keputusan cenderung terpusat dalam kantor korporat, pengembangan keputusan dalam strategi multidomestic cenderung untuk yang lebih mendesentralisasi dengan cepat untuk mengubah permintaan produknya. Ini memungkinkan perusahaan untuk memperluas pasar nya dengan harga berbeda didalam pasar yang berbeda. Contoh, Honda bersepeda motor, produk dengan kemasan kecil (sachet) 3. Strategi Transnasional Strategi multidomestik merupakan lawan yang tepat dari strategi global. Sumber daya tersebar pada beberapa negara, dan anak perusahaan dari perusahaan multinasional dapat lebih efektif merespon kebutuhan lokal. Perusahaan multinasional, yang mengikuti strategi transnasional, optimis mencapai efisien, adaptasi lokal dan proses pembelajaran. Dengan efisiensi bermakna meningkatkan persaingan global. Pentingnya merespon
fleksibilitas operasi internasional. Inovasi juga menghasilkan proses pembelajaran organisasi juga memberi kontribusi pada perusahaan. Contoh: Nestle , Asea Brown Boveri (ABB) homes basesnya di Swedia dan Swiss, Keunggulan dan Kelemahan masing-masing strategi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel: Keunggulan dan Kelemahan dari Strategi Bisnis Internasional Strategi Global
Internasional
Keunggulan
Exploit experience curve effects Exploit location economies Transfer core competences to foreign markets
Kelemahan
Lack of local responsiveness
Lack of local responsiveness Inability to realize location economies Failure to exploitexperience curve effects Inability to realize location economies Failure to exploitexperience curve effects Failure to transfer core competences to foreign markets
Multidomestik
Customize product offerings and marketings in accordance with local responsiveness
Strategi Transnasional
Keunggulan Exploit experience curve effects Exploit location economies Customize product offerings and marketings in accordance with local responsiveness Reap benefits of global learning
Kelemahan
Difficult to implement due to organizational problems
Kuliah ke Mata Kuliah Dosen Sumber Bacaan
: XII : Bisnis internasional : Toti Srimulyati : Hill
Tujuan
:
Judul
: Organisasi Bisnis Internasional dan HRM
Pokok Bahasan
: 1. Arsitektur Organisasi 2. Budaya Organisasi 3. Strategi dan Arsitektur 4. Perubahan Organisasi
Uraian: I. Arsitektur Organisasi Struktur
Sistem Kontrol & Insentif
People
Proses
Budaya Organisasi
Arsitektur organisasi dalam bisnis internasional digunakan untuk mengatur secara langsung operasi global mereka. Dimana arsitektur organisasi berarti totalitas atau kesatuan unsur-unsur organisasi , mencakup struktur formal, sistim kontrol dan insentif, budaya organisasi, proses dan SDM-nya. Arsitektur organisasi dalam bisnis internasional digunakan untuk mengatur secara langsung operasi global mereka. Dimana arsitektur
organisasi berarti totalitas atau kesatuan unsur-unsur organisasi , mencakup struktur formal, sistim kontrol dan insentif, budaya organisasi, proses dan SDM-nya. 1. Struktur organisasi. Melalui struktur organisasi, kita dapat mendefinisikan 3 hal : Pembagian formal organisasi ke dalam sub-unit seperti divisi produk, cara kerja tingkat nasional, dan fungsi-fungsinya. Letak tanggung jawab dalam struktur ( terpusat atau terdesentralisasi ). Pembentukan mekanisme untuk mengkoordinasi kegiatan masing-masing subunit termasuk antar kelompok fungsi ( misal : produksi-marketing-penelitian dan pengembangan ) dan antar komite regional.
Struktur Perusahaan Domestik Kebanyakan perusahaan dimulai bukan dari struktur formal Ketika] mereka tumbuh, organisasi dipecah menjadi fungsi yang mencerminkan aktivitas yang menciptakan nilai perusahaan. Fungsi secara khas dikoordinir dan dikendalikan oleh manajemen puncak dan pengambilan keputusan cenderung terpusat. Menghasilkan suatu struktur fungsional. Jika perusahaan menganeka-ragamkan lini produk nya, lebih lanjut dibutuhkan diferensiasi horizontal. Struktur yang fungsional mungkin menjadi terlalu kaku dan menciptakan permasalahan koordinasi dan kendali. Perusahaan mungkin memindahkan struktur divisi suatu produk dimana setiap divisi bertanggung jawab untuk mengoperasikan keputusan dan berkinerja pada suatu lini produk yang berbeda.
Struktur perusahaan domestik
Top Manajemen
Pembelian
Pabrik
Pemasaran
Keuangan
unit pembelian
perencanaan
unit cabang penjualan
unit keuangan
Struktur Perusahaan Internasional Ketika perusahaan diperluas secara internasional, mereka sering menggolongkan semua aktivitas internasional mereka ke dalam suatu divisi internasional Pada waktunya, itu bisa membuktikan kemampuan untuk membuat produk di setiap Negara, dengan hasil perusahaan: Struktur fungsional nya meniru struktur fungsional pada setiap negara di
mana mereka berdagang. Struktur divisi nya meniru struktur divisi pada setiap negara di mana mereka berdagang.
Struktur yang rangkap ini berisi potensi konflik yang tidak bisa dipisahkan dan permasalahan koordinasi antara operasi asing dan domestic.
Contoh Struktur Devisi Internasional: Kantor Pusat Divisi Nasional Dirut Produk A
Divisi Nasional Dirut Produk B
Divisi Nasional Dirut Produk C
Divisi Internasional Dirut Wilayah
Unit-unit Fungsional Negara A Negara B Dirut Produk Dirut Produk A B Unit-unit Fungsional
2. Sistem kontrol dan insentif. Sistem kontrol: adalah satuan pengukuran atau standar untuk mengukur kinerja subunits dan untuk menilai seberapa baik manajer menjalankan tiap-tiap unit tersebut. misal : dengan mengukur tingkat laba perusahaan. Insentif: adalah cara untuk memberikan penghargaan terhadap karyawan. Misal : bonus untuk manager yang memimpin divisi yang melebihi target perusahaan. Perusahaan multinasional menggunakan empat jenis sistem kontrol: kendali pribadi: Kendali oleh kontak pribadi (atasan dengan para bawahan),
Kebanyakan digunakan Perusahaan kecil kendali birokratis: Aturan dan prosedur yang secara langsung berhubungan dengan
tindakan subunit (anggaran dan aturan pembelanjaan modal) kendali keluaran: Dilihat dari laba, produktivitas, perkembangan market share dan
kwalitas. kendali budaya: Kepatuhan pada nilai dan norma organisasi.
3.
Proses Bagaimana keputusan dibuat dan bagaimana suatu pekerjaan dilakukan, misal : proses memformulasi strategi untuk memutuskan alokasi sumber daya/evaluasi kinerja/bagaimana memberi feedback.
4. Budaya Organisasi
Norma atau system nilai yang berlaku dalam organisasi baik bagi ‘manusia’nya maupun strateginya, muncul dari: pendiri dan para pemimpin penting, kultur sosial nasional, sejarah perusahaan, keputusan yang mengakibatkan capaian tinggi Perusahaan biasanya memelihara budaya mereka melalui : perekrutan dan praktek promosional, strategi penghargaan, proses sosialisasi, strategi komunikasi 5.
Sumber Daya Manusia Bukan hanya para karyawan perusahaan, namun termasuk strategi merekrut, kompensasi, dan mempertahankan karyawan dgn pertimbangan sesuai dengan keahlian, nilai/value yang dimiliki serta orientasi kerjanya.
II. Budaya Organisasi 1. Bagaimana menciptakan dan memelihara budaya organisasi 2. Performance dan Budaya Organisasi dalam Bisnis Internasional III. Strategi dan Arsitektur IV. Perubahan Organisasi
Manajemen Sumberdaya Manusia Global Manajemen Sumber daya manusia ( HRM) mengacu pada aktivitas suatu organisasi untuk menggunakan sumber daya manusia nya secara efektif yang meliputi : menentukan strategi sumber daya manusia, susunan kepegawaian, evaluasi kinerja, pengembangan manajemen, kompensasi, hubungan perburuhan / tenaga kerja. 1.
Staffing Policy
Perusahaan yang sukses membutuhkan kebijakan HRM atau SDM yang sejalan dengan strategi perusahaan, struktur formal dan informal serta kontrol dalam perusahaan. Kebijakan staf berkaitan dengan: (a) pemilihan karyawan untuk suatu pekerjaan (memilih individu yang memiliki keahlian tertentu), (b) Sebagai alat untuk mengembangkan dan mempromosikan budaya perusahaan Jenis kebijakan ‘staffing’ : a. Ethnocentric Approach, Posisi kunci hanya diisi/ditempati oleh mereka yang berkewarganegaraan sama dengan perusahaan induk. Alasannya: (a) Kurangnya individu yang kompeten dari dalam negeri terutama dari Negara berkembang, (b) Cara terbaik menjaga budaya perusahaan, (c) Memudahkan transfer pengetahuan b. Polycentric
Approach, Mensyaratkan memilih warganegara setempat untuk
menduduki posisi manager perwakilan; sementara WN induk perusahaan duduk di perusahaan induk/headquarters. Alasannya: (a) Perusahaan sedikit/tidak mengalami culture myopia, (b) Tidak terlalu memakan biaya (expatriate ‘lebih mahal’) c. Regiocentric Approach, Memilih WN regional untuk menduduki posisi baik dari negara asal maupun negara
sewilayah. Alasannya : (a) Lebih mudah menyesuaikan
diri dgn budaya setempat, (b) Menghemat biaya. d. Geocentric Approach.Mencari orang terbaik untuk posisi kunci dalam
perusahaan
tanpa memandang kewarganegaraan Expatriate Managers (manager asing) Kegagalan manager asing (expatriate) Hasil survei US multinational : (a) Ketidakmampuan pasangan untuk menyesuaikan diri, (b) Ketidakmampuan manager menyesuaikan diri, (c) Masalah keluarga lain, (d)
Kurangnya kematangan pribadi dan emosi, (e) Ketidakmampuan menghadapi tanggung yang lebih besar di LN Hasil survei Japanese multinational : (a) Ketidakmampuan menghadapi tanggung jawab yang lebih besar, (b) Kesulitan dengan lingkungan baru, (c) Problem pribadi dan emosi, (e) Kurang kemampuan teknis, (d) Ketidakmampuan pasangan untuk menyesuaikan diri
Kuliah ke XIII Judul
: International Business Operations
Pokok Bahasan
: 1. Global Marketing 2. Research & Development
Uraian
:
PENDAHULUAN Kita menyadari bahwa pemasaran dan R&D berada di dalam satu tempat yang sama, karena dekatnya hubungan antar keduanya. Aspek kritis dari fungsi pemasaran adalah untuk mengidentifikasi “gap” di dalam pasar, sehingga produk baru dapat dikembangkan untuk mengisi “gap” tersebut. Di dalam mengembangkan produk baru dibutuhkan R&D, dan disinilah hubungan antara pemasaran dan R&D. MARKET SEGMENTATION Segmentasi pasar mengarah kepada pengidentifikasian sekelompok konsumen yang mana perilaku pembeliannya berbeda dari yang lain atau berbagai hal yang penting. Karena segmen-segmen yang berbeda juga memiliki perbedaan pola perilaku membeli, perusahaan sering menggunakan “marketing mix” untuk segmen tersebut. Maka, strategi penjualan dan distribusinya akan berbeda-beda dari satu segmen ke segmen lainnya. PRODUCT ATTRIBUTES Cultural Differences Economic Development
Product and Technical Standards STRATEGI DISTRIBUSI Hal terpenting dari pemasaran pada sebuah perusahaan adalah strategi distribusinya, yaitu pemilihan langkah dalam penyampaian produk ke konsumen.
tipe sistem distribusi
perbedaan antar negara
memilih strategi distribusi STRATEGI KOMUNIKASI Elemen lain dalam pemasaran adalah perlengkapan komunikasi produk pada pelanggan, yaitu sejumlah saluran komunikasi pada sebuah perusahaan termasuk penjualan langsung, promosi penjualan, pemasaran langsung dan pengiklanan.
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI INTERNASIONAL
Hambatan Kebudayaan Hambatan kebudayaan dapat mempersulit komunikasi karena perubahan budaya. Pengaruh Nara Sumber Pengaruh nara sumber yaitu ketika penerima pesan (pelanggan) mengevalusi pesan berdasarkan status pengirim. Tingkatan Gangguan Gangguan merusak kemungkinan dari keefektifan komunikasi. Gangguan sejumlah pesan lain yang berpotensi menarik perhatian pelanggan lain, dan gangguan ini juga berbedabeda ditiap negara. PUSH STRATEGI DAN PULL STRATEGI Keputusan utama dalam strategi komunikasi adalah pemilihan antara push strategi dan pull strategi. Push strategi berarti mengutamakan penjualan perorangan dari pada pengiklanan dimedia massa dalam promosi. Pull strategi sangat tergantung kepada pengiklanan dimedia massa untuk mengkomunikasikan produk pada pelanggan.
Tipe Produk Dan Kepuasan Konsumen Komunikasi melalui media massa dengan Pull strategi oleh perusahaan yang menjual pada segmen pasar yang besar mempunyai keuntungan biaya. Pull strategi oleh perusahaan yang menjual produk lengkap. Tidaklah baik kalau penjualan dilakukan langsung ke perusahaan. Bauran dorongan dan tarikan (The push-pull mix) Bauran yang optimal antara strategi dorongan dan tarikan tergantung pada tipe produk dan pengetahuan konsumen, rentang salurang dan ketersedian media. Strategi push menekankan pada 1.
untuk produk industrial dan atau produk baru yang kompleks.
2.
ketika saluran distribusi pendek.
3.
ketika hanya sedikit media cetak dan elektronik yang tersedia.
Strategi pull menekankan pada : 1.
untuk pruduk konsumsi
2.
ketika saluran distribusi panjang.
3.
ketika tersedia media elektronik dan cetak yang cukup untuk membawa pesan pemasaran
PERIKLANAN GLOBAL Standar Periklanan Yang mempengaruhi Periklanan Global terdiri dari 3 elemen: 1. Periklanan memiliki keuntungan ekonomi yang signifikan. Standar ekonomi dengan biaya yang rendah diciptakan oleh perkembangan biaya tetap dari perkembangan beberapa negara. Contohnya Levi Strauss, Coca – cola. 2. mengenai talenta kreatif yang jarang dan juga usaha untuk pengembangan sebuah kampanye akan lebih bagus diproduksi antara 40 atau 50 usaha kecil. 3. dasar untuk sebuah standar yang mendekati karena banyak nama brand yang mengglobal.
Standar perekonomian yang berlawanan
Ada 2 argumen dari standar perekonomian yang berlawanan dengan standar periklanan secara menyeluruh, yaitu: 1. Budaya yang berbeda antara negara – negara. 2. Regulasi dari periklanan dapat menutupi impelementasi dari standar periklanan. Contoh Kellogg, American Express Penyaluran dengan beberapa negara yang berbeda Beberapa perusahaan mencoba menangkap beberapa keuntungan dari standar global dengan budaya dan hukum yang berbeda dari masing – masing negara. Sebuah perusahaan dapat memilih beberapa fitur untuk memasukan kampanye iklan dan membatasi fitur yang lain. Ini mungkin dapat mengurangi biaya dan membangun sebuah brand dan mencitakan periklanan untuk negara yang berbeda budaya. Contohnya Pepsi Cola. Strategi Harga Strategi harga adalah sebuah komponen yang penting dari bauran pemasaran secara keseluruhan. Ada tiga aspek dalam strategi harga. 1. memberlakukan perbedaan harga, perbedaan harga untuk produk yang sama dalam negara yang berbeda. 2. mencari kekuatan yang disebut dengan strategi harga. Ketiga memperhatikan faktor peraturan, seperti peraturan pemerinta tentang pengontrolan harga dan peraturan antidumping, ini adalah batasan bagi perusahaan untuk mengatur harga di sebuah negara.
Harga yang strategis Konsep dari harga yang strategis meliputi tiga aspek, yaitu harga predator, harga multipoin, dan Experience Curve Pricing
Harga predator Harga predator adalah harga yang digunakan sebagai sebuah senjata untuk mengendalikan pesaing yang lemah dalam pasar nasional. Akhirnya pesaing akan
meninggalkan pasar, perusahaan dapat meningkatkan harga dan menikmati keuntungan yang tinggi.
Strategi Harga Multipoin Pokok persoalan harga Multipoin terjadi ketika dua atau lebih bisnis internasional masing – masing bersaing didalam dua atau lebih pasar nasional. Contohnya harga multipoin dari kodak dan fuji photo karena keduanya bersaing dalam pasar nasional yang berbeda unutk produk film di dunia.
Experience Curve Pricing Seperti halnya perusahaan membangun akumulasi volume produksinya yang overtime, unit harga seharusnya turun ke “ experience effect “. Pembelajaran effect dan skala ekonomi mendasari experience curve pricing. Harga menjadi tergambar karena pemberian harga yang agresif
( sejalan dengan iklan dan
promosi yang agresif ) dapat menaikkan volume penjualan secara tepat dan demikian menurunkan experience curve pricing. Secara lebih jauh perusahaan menurunkan experience curve pricing untuk mendapatkan keuntungan biaya visa-vis lebih jauh dan perusahaan meningkatkan kurva.
Regulator Mempengaruhi Harga Kebebasan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan untuk menentukan harga dibatasi pula dengan regulasi antidumping dan peraturan persaingan. Regulasi antidumping Dumping terjadi ketika sebuah perusahaan menjual sebuah produk dengan harga yang lebih kecil dari biaya produksinya. Peraturan persaingan Banyak industri nasional memiliki regulasi – regulasi yang didesain untuk memajukan persaingan dan melarang praktek monopoli. Regulasi – regulasi ini dibuat untuk mengurangi harga dari sebuah perusahaan dan dapat memeberikan petunjuk didalam sebuah negara.
Menyatukan R&D, pemasaran dan produksi Sebuah riset baru-baru ini menemukan bahwa 45% produk-produk baru, gagal dipasaran. Penyebab
tingginya
angka
kegagalan
antara
lain
terbatasnya
permintaan,
ketidakmampuan membuat suatu produk baru yang bernilai efektif, dan kegagalan mengkomersilkan teknologi yang menjanjikan. Perusahaan industri dapat menghindari kegagalan tersebut dengan bertahan pada koordinasi fungsional silang atau campur dan 3 fungsi inti yaitu R&D (riset dan pengembangan), pemasaran serta produksi. Integritas ini dapat membantu suatu perusahaan untuk membuktikan bahwa : 1.
proyek pengembangan produk dilakukan sesuai dengan kebutuhan konsumen
2.
produk baru dirancang untuk mempermudah produksi
3.
pengawasan terhadap biaya pengembangan produk
4.
meminimalkan waktu pemasarannya.
Implikasi bisnis internasional Perlunya menyatukan R&D dan marketing untuk mengkomersilkan teknologi baru, merupakan masalah khusus pada bisnis internasional, selama usaha komersial ini menuntut adanya versi-versi produk baru yang berbeda untuk negara-negara yang berbeda pula. Salah satu contohnya adalah pusat riset dan pengembangan dari industri: procter & Gomble di kobe, jepang. Mereka berusaha membuat formula secara khusus untuk semangkok sup di pasar Jepang. Untuk melakukan hal ini, maka perusahaan harus membangun hubungan dekat antara pusat R&D dan berbagai negara yang akan menjadi target operasi.
Mata Kuliah Dosen Sumber Bacaan
: Bisnis internasional : Toti Srimulyati : Hill
Tujuan
: Memahami bagaimana strategi untuk memasuki pasar asing dan yang berhubungan dengan Riset dan Pengembagan Bisnis Internasional
Judul
: Pemasaran Global dan R&D
Pokok Bahasan
: 1. globalisasi pasar 2. segmentasi pasar 3. empat elemen dalam bauran pemasaran 4. pengembangan produk baru dalam sebuah bisnis internasional
Uraian:
1. GLOBALISASI PASAR DAN MEREK Kekuatan yang mengendalikan dunia ke arah suatu pemusatan penggunaan komponen yang sama, adalah teknologi. Meliputi transportasi dan komunikasi. Hasilnya adalah sebuah realita komersialisasi baru, kemunculan pasar global untuk standarisasi produk pelanggan pada suatu skala yang besar yang tidak bisa dibayangkan. Contoh perusahaan atau produk yang telah memasuki pasar global dan memiliki merek yang kuat yaitu McDonald’s, Coca Cola, Pepsi-Cola, Greek salad, Hollywood movies, Revlon cosmetics, Sony television, Levi’s jeans, MTV, CNN, Levitt, dan produk lainnya. 2. SEGMENTASI PASAR Segmentasi pasar merupakan proses pengidentifikasian kelompok pelanggan yang berbeda yang memiliki perilaku pembelian yang berbeda dari yang lain. Pasar bisa disegmentasi dalam beberapa jalur : seperti berdasarkan geografis, demografi (jenis kelamin, usia, pendapatan, ras, tingkat pendidikan, dan lainnya), faktor-faktor sosial budaya (kelas sosial, nilai, agama, gaya hidup), dan faktor psikologi (kepribadian). Karena perbedaan segmen akan memperlihatkan pola perilaku pembelian yang berbeda, perusahaan harus sering melakukan penyesuaian bauran pemasaran dari segmen ke segmen. 3. ATRIBUT PRODUK Kemampuan sebuah perusahaan untuk menjual produk yang sama di berbagai negara menghadapi kendala dalam perbedaan standar produk. Berikut beberapa isu yang mempengaruhi atribut produk dalam pemasaran global :
a.
Perbedaan Budaya
b.
Pembangunan Ekonomi
c.
Produk dan Standar Teknis
4. STRATEGI DISTRIBUSI Tipikal Sistem Distribusi Jika perusahaan manufaktur memproduksi produknya pada negara tertentu, maka mereka dapat menjualnya langsung kepada konsumen, pengecer, maupun pedagang besar. Pilihan yang sama tersedia untuk sebuah perusahaan yang memproduksi diluar negara itu. Perbedaan Distribusi Antar Negara 1. Pemusatan Eceran 2. Tingkatan Saluran yang Panjang 3. Saluran Eksklusif Memilih Sebuah Strategi Distribusi Sebuah pilihan strategi distribusi menentukan mana saluran yang digunakan perusahaan untuk mencari pelanggan yang potensial. Perusahaan perlu mencoba untuk menjual secara langsung kepada konsumen atau melalui peritel, pedagang besar atau importir.
5. STRATEGI KOMUNIKASI Kendala Dalam Komunikasi Internasional 1. Kendala Budaya 2. Pengaruh Sumber dan Negeri Asal 3. Tingkat Keributan Strategi Mendorong dan Strategi Menarik Bauran yang optimal antara strategi mendorong dan menarik tergantung pada tipe produk dan kekuatan konsumen, tingkat saluran, dan kekuatan media. Strategi mendorong cendrung dilaksanakan untuk :
Untuk produk industri dan/atau produk baru yang kompleks.
Ketika saluran distribusi pendek.
Ketika sedikit media cetak dan elektronik tersedia.
Strategi menarik cendrung dilaksanakan untuk :
Untuk produk konsumen/sehari-hari.
Ketika saluran distribusi panjang.
Ketika media cetak dan elektronik cukup tersedia untuk membawa pesan pemasaran.
Iklan Global Standarisasi Periklanan. Pendukung periklanan global terdiri dari tiga lapis, yaitu kepentingan keunggulan ekonomi, perhatian terhadap bakat yang kreatif, dan banyaknya merek yang telah global. Melawan standarisasi periklanan. Ada dua alasan yang menentang standarisasi iklan secara global, yaitu: (1) karena adanya perbedaan budaya antara satu negara dengan negara yang lain. (2) peraturan periklanan menghalangi implementasi standarisasi periklanan.
6. STRATEGI PENETAPAN HARGA Diskriminasi Harga Diskriminasi harga terjadi ketika konsumen di berbagai negara yang berbeda dibebankan dengan harga yang berbeda pada produk yang sama. Diskriminasi harga melibatkan pembebanan apapun pada pasar. Pada sebuah kompetisi pasar, harga bisa menjadi lebih rendah daripada harga pasar ketika perusaan melakukan monopoli. Diskriminasi harga bisa membantu perusahaan dalam memaksimalkan keuntungannya. Hal itu membuat kebijakan kemampuan ekonomi untuk menekan perbedaan harga pada perbedaan negara. Penetapan Harga Strategis Konsep penetapan harga strategis meliputi 3 aspek : 1. Penetapan Harga Predator, merupakan harga yang digunakan sebagai sebuah senjata persaingan untuk mengendalikan pesaing yang lemah untuk keluar dari pasar nasional. Ketika pesaing telah meninggalkan pasar, maka perusahaan bisa menaikkan harga dan menikmati keuntungan yang tinggi. 2. Penetapan Harga Multipoint, menjadi sebuah isu ketika dua atau lebih bisnis internasional bersaing satu sama lain pada dua atau lebih pasar nasional. Sebagai contoh, penetapan harga multipoint merupakan isu pada Kodak dan Fuji film karena kedua perusahaan itu bersaing satu sama lain pada pasar nasional yang berbeda untuk produk foto di dunia. Penetapan harga multipoint merupakan strategi harga perusahaan pada satu pasar yang berdampak pada penetapan harga perusahaan lain di lain tempat. 3. Penetapan Harga Experience Curve, Perusahaan yang menghitung volume produksi pada akhir periode, unit biaya yang jatuh tempo menimbulkan “experience effects” pada kurva experience karena harga agresif (bersamaan dengan promosi yang agresif dan iklan) yang membuat akumulasi volume penjualan dengan cepat dan jumlah produksi bergerak turun pada kurva experience.
Peraturan Yang Mempengaruhi Harga 1. Peratutan Antidumping 2. Kebijakan Kompetisi 7. PENGEMBANGAN PRODUK BARU Lokasi Riset dan Pengembangan Ide mengenai produk baru dirangsang oleh interaksi antara penelitian ilmiah, kondisi permintaan, dan kondisi persaingan. Sama dengan yang lain, tingkat pengembangan produk baru seperti di negara-negara besar yaitu :
Banyak
uang
dibelanjakan
pada
penelitian
dasar,
penerapan
dan
pengembangan.
Didasarkan pada permintaan yang kuat.
Konsumen yang sejahtera.
Kompetisi yang keras.
Penelitian dasar, penerapan dan pengembangan telah menemukan teknologi baru dan kemudian mengkomersialisasikannya. Permintaan yang kuat dan tingkat kesejahteraan konsumen membuat sebuah pasar yang potensial bagi produk baru. Kompetisi yang keras antara rangsangan inovasi pada sebuah perusahaan mencoba untuk mengalahkan pesaing dan mendapatkan keunggulan besar mengenai hasil dari keberhasilan inovasi. R&D, Pemasaran, dan Produksi Terpadu Integrasi silang lintas fungsional antara riset dan pengembangan, produksi, dan pemasaran membantu sebuah perusahaan untuk memastikan mengenai : 1. Proyek pengembangan produk dikendalikan oleh kebutuhan konsumen. 2. Produk baru didesain untuk membuat kesenangan. 3. Biaya pengembangan dibawah pengawasan. 4. Waktu untuk pasar diminimalisasi. Kuliah ke Mata Kuliah Dosen Sumber Bacaan
: XIV : Bisnis internasional : Toti Srimulyati : Hill
Tujuan
: Tugas Mahasiswa (Kasus)
Judul
: IMF (International Monetery Fund)
Pokok Bahasan
: 1. Sejarah IMF 2. Tujuan IMF 3. Peranan IMF 4. Perkembangan IMF
Uraian: Sejarah (International Monetery Fund) Lahir di bulan Juli tahun 1944 pada Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diselenggarakan di Bretton Woods, New Hampshire, A.S. Jumlah negara yang berkumpul saat itu adalah 44 negara. Latar belakang lahirnya IMF yaitu untuk mendorong kooperasi keuangan internasional dengan memfasilitasi pengembangan perdangangan internasional. IMF adalah lembaga sentral dari sistem moneter internasional yaitu sistem pembayaran dan nilai tukar internasional diantara mata-mata uang nasional yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan bisnis di antara negara-negara di dunia. Tujuan IMF (International Monetery Fund) • Untuk mempromosikan kerjasama moneter internasional melalui lembaga permanen yang menyediakan mekanisme untuk konsultasi. •
Untuk memudahkan perluasan dan pertumbuhan yang seimbang dari perdagangan internasional.
•
Untuk memperpendek waktu dan mengurangi tingkat ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran internasional para anggota.
Peranan IMF (International Monetery Fund) a. IMF memberikan pinjaman kepada negara anggota yang menghadapi masalah neraca pembayaran, tidak hanya untuk menyediakan pembiayaan sementara tetapi juga untuk mendukung proses penyesuaian dan kebijakan reformasi yang bertujuan untuk mengoreksi permasalahan medasar perekonomian. Misalnya: Selama krisis keuangan Asia tahun 1997–98, IMF bertindak cepat untuk menolong Korea dengan memperkuat cadangan devisanya. IMF menyediakan $21 miliar untuk membantu Korea mereformasi perekonomianya, merestrukturisasi sektorsektor korporat dan keuangannya, dan memulihkan perekonomiannya dari resesi. Dalam waktu empat tahun, Korea telah cukup pulih kembali untuk melunasi pinjaman tersebut dan sekaligus juga membangun kembali cadangan devisanya. Di bulan Oktober 2000, IMF menyetujui pinjaman tambahan sebesar $52 juta kepada Kenya untuk membantu Kenya mengatasi permasalahan akibat kekeringan yang hebat. Pinjaman tersebut merupakan bagian dari program pinjaman tiga tahun sebesar $193 juta di bawah fasilitas pinjaman untuk Pertumbuhan dan Pengurangan Kemiskinan (PRGF) IMF, program peminjaman konsesional bagi negaranegara berpendapatan rendah. b. IMF menyediakan bantuan teknis dan pelatihan di bidang yang menjadi keahliannya kepada pemerintah dan bank sentral dari negara anggotanya. Misalnya: Sesudah jatuhnya Uni Soviet, IMF bertindak untuk menolong negaranegara Baltik, Rusia, dan negaranegara bekas Soviet lainnya untuk membentuk sistem perbendaharaan (treasury) pada bank sentral mereka dalam rangka transisi dari sistem perekonomian yang berdasarkan perencanaan terpusat ke sistem ekonomi berdasarkan pasar. Sebagai satu-satunya badan internasional dengan aktivitas yang dimandatkan meliputi pelaksanaan dialog aktif dengan hampir semua negara tentang kebijakan ekonomi, IMF merupakan forum utama untuk mendiskusikan tidak hanya kebijakan ekonomi nasional dalam konteks global, tetapi juga isu-isu yang penting bagi terjaganya stabilitas sistem keuangan dan moneter internasional.
Ini termasuk bagaimana negara memilih sistem nilai tukarnya, penghindaran destabilisasi arus modal internasional, dan perumusan standar dan kode secara internasional terhadap kebijakan dan kelembagaan. Dengan bekerja untuk memperkuat sistem keuangan internasional dan mempercepat kemajuan terhadap pengurangan kemiskinan, juga mempromosikan kebijakan ekonomi yang baik di antara semua negara anggotanya, IMF membantu agar globalisasi dapat memberikan manfaat bagi semua orang. Mrtindak Perkembangan IMF (International Monetery Fund) Sepak terjang lembaga tersebut selama beberapa dekade terakhir telah menjadi buah bibir berbagai kalangan di seluruh penjuru dunia. IMF adalah lembaga kreditor internasional yang mengklaim dirinya mampu menolong negara-negara dari kesulitan keuangan. Layaknya seorang dokter, IMF melakukan diagnosa penyakit, menuliskan resep-resep penyembuhan, sekaligus juga menentukan biaya yang dibebankan ke si pasien. Ironisnya, setelah puluhan tahun memberi pertolongan keuangan kepada negara anggotanya, IMF kini justru balik menderita kesulitan keuangan sendiri. Akhir tahun lalu, negara-negara pemegang kendali IMF bahkan telah memaksa Direktur Pelaksana IMF yang baru, Dominique Strauss-Kahn untuk melakukan pemotongan anggaran secara besar-besaran. IMF adalah lembaga pemberi pinjaman terbesar kepada Indonesia. Lembaga internasional ini beranggotakan 182 negara. Kantor pusatnya terletak di Washington. Misi lembaga ini adalah mengupayakan stabilitas keuangan dan ekonomi melalui pemberian pinjaman sebagai bantuan keuangan temporer, guna meringankan penyesuaian neraca pembayaran. Sebuah negara akan meminta dana kepada IMF ketika sedang dilanda kiris ekonomi. Pinjaman tersebut terkait erat dengan berbagai persyaratan, yang disebut kondisionalitas. IMF dijuluki ‘organisasi internasional paling berkuasa di abad 20, yang sangat besar pengaruhnya bagi kesejahteraan sebagian besar penduduk bumi’. Ada pula yang
mengolok-olok IMF sebagai singkatan dari ‘Institute of Misery and Famine’ (lembaga kesengsaraan dan kelaparan). Lembaga ini dibentuk sebagai hasil kesepakatan Bretton Woods setelah Perang Dunia II. Menurut pencetusnya, Keynes dan Dexter White, tujuannya adalah ‘menciptakan lembaga demokratis yang menggantikan kekuasaan para bankir dan pemilik modal internasional’ yang bertanggung jawab terhadap resesi ekonomi pada dekade 1930-an. Akan tetapi peran itu sekarang berbalik 180 derajat, setelah IMF dan Bank Dunia menerapkan model ekonomi neo-liberal yang menguntungkan para pemberi pinjaman, bankir swasta dan investor internasional. Lembaga keuangan tersebut dikecam sebagai tak lebih dari perpanjangan kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Laporan-laporan terbaru dari Kongres AS dan Parlemen Inggris juga memberikan kecaman pedas terhadap tindakan-tindakan IMF. Kepala ahli Ekonomi Bank Dunia, Joseph Stiglitz, sangat mengecam IMF atas perannya dalam krisis Asia. Di Indonesia, IMF dituding sebagai biang keladi kepanikan yang berbuntut pada krisis keuangan, setelah ia memaksa penutupan 16 bank dan membuat kesepakatan restrukturisasi besarbesaran yang mengakibatkan investor panik. Menurut laporan staf IMF sendiri: “Sering didapati bahwa program-program (IMF) diikuti oleh meningkatnya inflasi dan anjloknya tingkat pertumbuhan” (Khan 1990). Institut Pembangunan Luar Negeri (ODI) Inggris menyimpulkan bahwa programprogram IMF mengandung ‘pengaruh terbatas kepada pertumbuhan ekonomi,’ ‘mengurangi pendapatan riil’, ‘gagal memicu arus modal masuk,’ ‘tidak begitu berdampak terhadap angka inflasi’, ‘memangkas tingkat investasi’, ‘berbiaya sosial besar,’ ‘menciptakan destabilisasi politik.’ Ada beberapa macam pinjaman yang diberikan oleh IMF, yaitu; 1. SBA - standby arrangements: pinjaman jangka pendek 1-2 tahun 2. EFF - extended fund facility: pinjaman jangka menengah 3 tahun dengan peninjauan sasaran setiap tahun.
3. SAF - structural adjustment facility: pinjaman jangka menengah dengan konsesi tertentu selama tiga tahun bagi negara-negara berpendapatan rendah. 4. ESAF - enhanced structural adjustment fund: mirip SAF, tapi berbeda cakupan dan rentang persyaratannya. Amerika Serikat mengontrol pembuatan keputusan di IMF melalui hak votingnya, sesuai dengan besarnya hak suara yang dimiliki yakni 17.81%. Angka tersebut cukup memberinya hak untuk memveto kebijakan IMF. Selain AS, tidak ada negara yang mempunyai lebih dari 6% hak suara dan mayoritas negara anggota mempunyai kurang dari 1%. Pinjaman IMF dianggap sebagai sesuatu yang ‘keramat’; yang tidak bisa dilalaikan oleh suatu negara. Persyaratan - obat IMF Nota Kesepakatan atau Letter of Intent (LoI) adalah dokumen yang menetapkan apa yang harus dilakukan oleh sebuah negara agar bisa memperoleh pinjaman IMF. LoI didahului dengan negosiasi antara kementerian keuangan negara yang bersangkutan dan IMF. Dokumen tersebut biasanya ditandatangani oleh Menteri Keuangan dan kepala bank sentral. LoI memuat kebijakan-kebijakan berskala besar yang harus diimplementasikan oleh pemerintah. Unsur-unsurnya sering mencakup, antara lain: sasaran anggaran berimbang, sasaran-sasaran pengadaan uang dan inflasi, kebijakan nilai tukar uang, keseimbangan perdagangan dan kebijakan perdagangan, reformasi hukum perburuhan, reformasi struktur PNS, privatisasi, dan perubahan perundang-undangan. Kadang-kadang Memorandum tambahan disertakan pada LoI. IMF menambahkan syarat-syarat pada pinjamannya. Dalam jangka pendek, umumnya IMF menekankan kebijakan-kebijakan berikut: 1. devaluasi nilai tukar uang, unifikasi dan peniadaan kontrol uang; 2. liberalisasi harga: peniadaan subsidi dan kontrol; 3. pengetatan anggaran.
Dalam jangka panjang, umumnya IMF menekankan kebijakan-kebijakan berikut: 1. liberalisasi perdagangan: mengurangi dan meniadakan kuota impor dan tarif; 2. deregulasi sektor perbankan sebagai ‘program penyesuaian sektor keuangan’; 3. privatisasi perusahaan-perusahaan milik negara; 4. privatisasi lahan pertanian, mendorong agribisnis; 5. reformasi pajak: memperkenalkan/meningkatkan pajak tak langsung; 6. ‘mengelola kemiskinan’ melalui penciptaan sasaran dana-dana sosial 7. ‘pemerintahan yang baik’ Kuliah ke Mata Kuliah Dosen Sumber Bacaan
: XVI : Bisnis internasional : Toti Srimulyati :
Tujuan
: Tugas Mahasiswa (Kasus)
Judul
: Strategi Memasuki Pasar dan Strategi Bisnis: Nestle yang Mendunia
Pokok Bahasan
:
Uraian: RINGKASAN EKSEKUTIF Nestlé adalah sebuah perusahaan multinasional di Vevey, Swiss yang bergerak dalam menghasilkan makanan dan minuman seperti makanan bayi, susu, kopi, cokelat, dan lain-lain. Adalah seorang Henry Nestle yang telah menjadikan Nestle salah satu industri yang paling progresif dan lincah pada region itu pada masa tersebut. Membuat perusahaan ini masuk dalam bursa saham SWX Swiss Exchange pada tahun 1842. Nestle mulai tumbuh dan berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di dunia, serta perusahaan makanan dan minuman yang telah di percaya oleh banyak orang di seluruh dunia secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle tersebar di seluruh mancanegara. Nestlé berkomitmen untuk tetap mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan renovasi demi memuaskan kebutuhan konsumennya di seluruh dunia.
Visi dan Misi Nestle yaitu mencoba memberikan dan memfasilitasi apa yang terbaik untuk kehidupan masyarakat melalui cara hidup mereka di dunia dengan memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan kontribusi pada kualitas kehidupan yang lebih baik. Nestle selalu memperhatikan lingkungan sekitar dengan cara menciptakan lingkungan sehat bagi semua orang di seluruh dunia. Pihak Nestle merealisasikan keinginannya untuk memberikan dan menciptakan lingkungan yang sehat untuk semua orang di seluruh dunia dengan mengadakan kerjasama dengan para ahli untuk memberikan dan mengantisipasi masalah-masalah tentang lingkungan sehat bagi seluruh dunia. Sedangkan tujuan Nestle yaitu berkeinginan kuat dalam memberikan produkproduk yang sehat bagi masyarakat luas di seluruh dunia sehingga orang-orang di seluruh dunia dapat terjamin kesehatannya dengan hadirnya produk-produk Nestle yang terjamin kualitasnya. Selain itu Nestle mempunyai tujuan seperti kebanyakan perusahaan lainnya yaitu ingin dapat bersaing dengan perusahaan lain nya dengan persaingan yang sehat dan dapat menguasai pasar dunia. Sekarang, tujuan dari perusahaan Nestle untuk menguasai pasar dunia secara sehat sudah hampir terwujud dengan menggunakan strategi pasar yang efektif dan strategi bisnis yang tersistim dengan baik. Dengan semangat kerja kerasnya, Nestle pun semakin kuat dan berkembang dengan pesat. Di Asia Tenggara sendiri, Nestle memiliki 23 pabrik yang memproduksi berbagai macam makanan dan minuman. Kantor cabang Nestle terbagi dalam 3 wilayah yaitu di wilayah Eropa, Amerika, dan wilayah Asia-Oceania-Afrika. Nestle bermarkas di Vevey, Swiss sedangkan pusat pengembangan Nestle adalah Verchez, Lesblance, Swiss. Beberapa produk makanan nestle yang mendunia diantaranya adalah susu bubuk Nestlé Dancow, kopi instant Nescafé, Nestlé Milo, Nestlé Bubur Bayi, coklat Kit Kat, permen Polo, sereal Koko Crunch, susu kemasan Bearbrand, dan masih banyak produk lainnya yang masih terbagi ke dalam lini produk makanan dan minuman. NESTLE : DI BALIK STRATEGI INTERNASIONAL Pada era globalisasi perdagangan dewasa ini, kondisi persaingan semakin ketat dimana masing-masing negara saling membuka pasarnya. Pengembangan produk Nestle
selalu memperhatikan selera konsumen agar dapat di terima dan bersaing dipasar internasional. Dampak krisis keuangan dunia dianalisa tidak akan berpengaruh terhadap konsumsi produk Nestle selama supply produk-produk Nestle tetap terjamin dengan harga yang masih reasonable, maka kemungkinan Pengembangan industri pengolahan produk Nestle akan tetap menarik dan pengaruh krisis financial global tidaklah akan mempengaruhi secara signifikan. Tujuan dari bagian ini adalah untuk mengetahui : A. Bagaimana strategi memasuki pasar global yang dilakukan oleh Nestle? B. Bagaimana Nestle menerapkan strategi bisnis globalnya di dalam pasar asing? Strategi Memasuki Pasar Global dan Strategi Bisnis Yang Dilakukan Oleh Nestle. Dengan berdasarkan konsep memasuki pasar global oleh Hill, maka Nestle sendiri sebelum memasuki pasar global tetap melakukan pemilihan pasar Negara mana yang akan di masuki, waktu yang tepat untuk memasukinya dan bagaimana skala pasar tersebut. Masuk ke pasar global dan berekspansi bagi Nestle adalah dengan memulai konsep pemasaran internasional sebagai berikut: pasar mana saja yang harus dijadikan target dan bagaimana urutan-urutannya, negara mana, dan segmen mana dalam negara yang menjadi sasaran. Keadaan suatu Negara akan sangat mempengaruhi keputusan bagi pemasaran Nestle. Selanjutnya setelah riset di lakukan Nestle akan memutuskan waktu yang tepat untuk memasuki pasar tesebut. Hal ini didasarkan kepada faktor-faktor yang di temukan di lapangan, antara lain seperti faktor pendapatan masyarakat, tingkat ekonomi Negara tersebut, politik dan pesaing. Sebagai contoh seperti saat memasuki pasar cina, di butuhkan hampir 15 tahun penantian waktu yang tepat sampai saat politik Negara tersebut stabil barulah Nestle masuk ke Cina. Selanjutnya menetukan skala pasar yang akan di masuki, seberapa besar volume penjualan yang akan di capai di Negara tersebut. Selanjutnya langkah yang akan di lakukan adalah dengan menentukan cara memasuki pasar tersebut. Dengan keunggulan akan tekhnologi di bidang pengembangan makanan dan biaya yang bersaing, secara umum, Nestle dalam memasuki pasar global adalah dengan melakukan joint-venture dan membangun cabang perusahaan sendiri. Hal
ini sesuai dengan teori yang terdapat di dalam buku Hill. Dalam bukunya menyebutkan sebuah perusahaan yang berorientasi kepada tekhnologi dan mementingkan keunggulan biaya sebagai keunggulan competitive jika akan memasuki pasar global adalah dengan melakukan joint-venture ataupun membuka cabang perusahaan sendiri. Hal ini dilakukan guna memberikan akses yang cepat untuk memasuki pasar Negara tesebut, membagi modal dan resiko yang cukup besar dalam melakukan ekspansi, dan mengambil manfaat dari mitra lokalnya atas pengetahuan daerah local guna menetapkan strategi bisnis yang tepat di pasar yang baru tersebut. Selain itu Nestle pun melakukan aliansi strategis guna menggebrak pasar di Negara-negara yang memilki segmentasi pasar yang ketat dan besar. Sebagai contoh saat memasuki pasar minuman sachet di jepang. Dimana di jepang pangsa pasar akan produk tersebut sangat besar. Untuk mengalahakan perusahaan local, Nestle beraliansi dengan Coca-Cola guna memberikan kekuatan yang besar. Dengan produknya yang berupa teh sachet, Nestle pun memenangkan pasar. Selanjutnya Nestle mengembangkan strategi bisnis yang tepat di Negara tersebut guna memberikan keuntungan. Nestle menerapkan strategi Global, yang mana menurut Hill Mereduksi biaya dengan memanfaatkan kurva pengalaman dan location economies; ini adalah strategi leadership (global). Fungsi R & D, produksi dan pemasaran dipusatkan di beberapa lokasi menguntungkan, cenderung
memproduksi
produk-produk yang
tersstandarisasi dan memasarkannya secara agressif. Cocok bila ada tekanan kuat untuk mereduksi biaya dan tekanan respon lokal lemah. Selanjutnya terdapat manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi, dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing-masing unit bisnis sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi di masing-masing negara. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive advantage. Corporate interenet, begitu istilahnya yang pada Nestle di sebut Nestle Intra Net Kit Assistant (NIKITA). Memilih atau membangun strategi yang tepat bagi perusahaan pada suatu periode waktu menjadi kata kunci yang harus dilakukan oleh manajer Nestle. Strategi perusahaan disesuaikan dengan ukuran dan karakter perusahaan. Perusahaan seperti Nestle yang telah
melakukan diversifikasi bisnis, pada umumnya memiliki dua tingkatan strategi: strategi unit bisnis (competitive strategy) yang menitik-beratkan pada upaya membangun keunggulan di setiap bidang usaha yang digeluti, dan strategi korporasi yang menentukan berbagai bisnis yang akan diusahakan termasuk pengelolaan keseluruhan portofolio bisnis perusahaan tersebut. Pada tataran global, variabel penentu keunggulan bersaing sangat berbeda dari persaingan domestik. Untuk dapat sukses di arena bisnis global, pertama perusahaan Nestle perlu mengubah diri menjadi pelaku usaha internasional (multidomestic competitor), yang memungkinkan anak-anak perusahaan Nestle (subsidiaries) dapat bersaing secara independen di berbagai pasar domestik. Selanjutnya, perusahaan induk berevolusi menjadi organisasi global (global competitor) yang mampu mengadu seluruh system produk dan posisi pasarnya melawan berbagai pemain global lainnya. Tantangan bagi global competitor adalah membangun dan sekaligus menerapkan strategi korporasi yang dilandasi oleh pemikiran : inovasi stratejik apa yang perlu terus diupayakan sehingga perusahaan memiliki keungulan global. Sebagai produsen makanan dan minuman terkemuka, Nestle sangat jeli menyuguhkan produk-produk yang disenangi konsumennya. Terbukti penggalian jenis produk berdasarkan rasa (taste) dari berbagai negara sukses berat. Strategi pemasaran dengan konsep Emotional Marketing boleh dibilang sukses besar. Konsep yang menggangkat emosi konsumen sehingga terjadi kedekatan dengan produk tersebut. Satu lagi senjata strategi bisnis global yang membuat Nestle mendapat pasar baik di Negara Eropa, Amerika dan Negara dunia ketiga yaitu Asia-Oceania-Afrika. Dalam mengahadapi pesaingnya baik domestic dan global, Nestle telah mempersenjatai dirinya dengan Keunggulan competitive sebagai pioneer atas produk makanan dan minumannya. Dengan penagalamannya selama puluhan tahun, telah membangun brand image makanan terbaik dan menjadi brand minded bagi konsumen ketika konsumen menikamati produk Nestle. KESIMPULAN Sebagai pioneer perusahaan makanan dan minuman yang telah mendunia, Nestle telah menggunakan strategi pemasaran Global yang telah terstruktur dengan baik. Kajian dan penelitian yang mendalam sebelum memasuki pasar asing telah membuat Nestle
mampu bertahan dan memanfaatkan keunggulan competitivenya dengan maksimal. Strategi bisnis global yang digunakan pun telah menujukan manfaat yang besar dalam puluhan tahun, sehingga masih tetap memegang kendali atas pasar global. SUMBER www.google.com/A case about Nestle in the back of International Marketing, eighth edition, by Philip Cateora. www.google.com/Nestle.org Entry Strategy and Strategy Alians by Hill and Jones P. Global Bussines Strategy by Hill.