BISNIS PLAN BATU BATA MERAH IDA BATU BATA MERAH MEREKAH
Jalan Gora Selagalas Mataram 087864099422 Nurhidayati
16 Desember 2012
ISI
1 1.1 1.2 2 2.1 2.2 3 3.1 3.2 3.3 4 4.1 4.2 5 6 7 7.1 7.2 7.3
PENDAHULUAN Latar Belakang Ringkasan Kebutuhan Keuangan RINGKASAN EKSEKUTIF Informasi Perusahaan Peluang Pasar MANFAAT BAGI MASYARAKAT Ekonomi Pembangunan Pengembangan Masyarakat Pembangunan Manusia ANALISIS PERUSAHAAN Bentuk Kepemilikan Bisnis Tentang Perusahaan ANALISIS INDUSTRI TIM MANAJEMEN MANUFAKTUR DAN OPERASI RENCANA Lokasi dan Ruang Persyaratan Peralatan Angkatan Kerja 7.4 Kontrol Inventory 7.5 Persyaratan Pembelian 7.6 Subkontraktor dan Pemasok 8 ANGKATAN KERJA 8.1 Persyaratan Buruh 8.2 Seleksi, Orientasi, dan Pelatihan 8.3 Evaluasi, Kebijakan, dan Aturan 9 RENCANA PEMASARAN 9.1 Target Pasar 9.2 Lingkungan 9.3 Tujuan Pemasaran 10 RENCANA KEUANGAN 10.1 Startup dan Kebutuhan Operasi 10.2 Laporan Keuangan 11 KELUAR DARI STRATEGI 12 KRITIS RESIKO DAN ASUMSI LAMPIRAN
BATU BATA MERAH MEREKAH
A. PENDAHULUAN 2. Latar Belakang
1 1 1 4 4 5 5 5 6 6 6 6 6 7 8 8 8 8 8 9 9 10 10 10 10 10 11 11 11 12 12 12 12 22 23
Batu bata adalah bahan bangunan yang paling sering digunakan untuk membuat dinding, pagar dan beberapa elemen yang lain. Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan dipakai oleh masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan yang berfungsi untuk bahan bangunan konstruksi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pabrik batu bata yang dibangun masyarakat untuk memproduksi batu bata. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk aplikasi teknik sipil seperti dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar, saluran dan pondasi. Batu bata umumnya dalam konstruksi bangunan memiliki fungsi sebagai bahan non-struktural, di samping berfungsi sebagai struktural. Sebagai fungsi struktural, batu bata dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya seperti pada konstruksi rumah sederhana dan pondasi. Sedangkan pada bangunan konstruksi tingkat tinggi/gedung, batu bata berfungsi sebagai non-stuktural yang dimanfaatkan untuk dinding pembatas dan estetika tanpa memikul beban yang ada diatasnya. Bisnis batu bata untuk bisnis ini terinspirasi pada beberapa faktor seperti banyaknya orang kaya baru di sekeliling yang menyebabkan timbulnya keinginan mereka untuk merenovasi rumah mereka sehingga ide bisnis plan batu bata ini muncul untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat secara luas dengan memilih produk kami sebagai pertimbangn membangun rumah. Selain itu banyaknya BTN yang akan dibangun dan semakin banyaknya pembangunan gedung-gedung sekolah dan ruko-ruko baru, serta renovasi atau tambahan pembangunan gedung pada instansi-instansi juga menjadi pertimbangan kami untuk menjalankan bisnis batu bata ini. Selain faktor-faktor yang telah diuraikan sebelumnya bisnis ini juga tidak tergantung musim dan juga batu bata merupakan barang keras yang tidak berkarat jika terkena air walaupun akan berlumut tetapi akan tatap nilai pakainya. Bisnis batu bata juga tidak seperti bisnis konveksi dan kuliner sehingga pasarannya konstan karena model batu bata tidak berubah-ubah seperti pakaian dan tidak akan mubazir jika tidak habis terjual seperti makanan, di sisi lain batu bata juga merupakan benda yang tidak mudah terbakar seperti benda yang mudah terbakar lainnya sehingga minimnya kekhawatiran jika ada sumber api di sekitar batu bata. 3. Ringkasan Kebutuhan Keuangan Biaya persiapan fasilitas : o Pembuatan Bangunan Pabrik dan Perlengkapan Rp15.000.000,00 Untuk peralatan seperti o Mesin Air Rp470.000,00 Rp250.000,00 o Drum Air o Gerobak Arcob Rp200.000,00 o Gerobak Kayu Rp500.000,00 o Cangkul Rp50.000,00 Rp50.000,00+ o Skop +
Jumlah
Rp16.520.000,00
Biaya Oprasional 1. Sewa lahan (pinjam pakai) 2. Upah karyawan 70.000 biji @ Rp150,00 3. Bahan bakar solar 70 liter @ Rp4.000,00 4. Bahan baku mentah (tanah) 28 Truk @ Rp250.000,00 5. Sekam padi 1 truk @ Rp700.000,00 6. Serba-serbi Jumlah
Rp 1.000.000,00 Rp14.000.000,00 Rp 280.000,00 Rp 7.000.000,00 Rp 700.000,00 Rp 125.000,00+ Rp23.105.000,00
Hasil Pemasaran. Harga Jual Bata 70.000 biji @ Rp450,00 1.
Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Pertama
Biaya Fasilitas + Biaya Oprasional Rp16.520.000,00 + Rp23.105.000,00 Hasil Penjualan Selisih 2.
= -Rp23.105.000,00 = +Rp31.500.000,00 = Rp8.395.000,00
Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Ketiga
Biaya Oprasional Hasil Penjualan Selisih 4.
= -Rp39.625.000,00 = +Rp31.500.000,00 = -Rp8.125.000,00
Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Kedua
Biaya Operasional Hasil Penjualan Selisih
3.
Rp31.500.000,00
= -Rp23.105.000,00 = +Rp31.500.000,00 = Rp8.395.000,00
Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Keempat
Biaya Oprasional Hasil Penjualan Selisih
= -Rp23.105.000,00 = +Rp31.500.000,00 = Rp8.395.000,00
5. Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Kelima Biaya Oprasional Hasil Penjualan Selisih
= -Rp23.105.000,00 = +Rp31.500.000,00 = Rp8.395.000,00
6. Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Keenam Biaya Oprasional Hasil Penjualan Selisih
= -Rp23.105.000,00 = +Rp31.500.000,00 = Rp8.395.000,00
7. Perhitungan Hasil Penjualan Pembakaran Ketuju Biaya Oprasional Hasil Penjualan Selisih
= -Rp23.105.000,00 = +Rp31.500.000,00 = Rp8.395.000,00
Hasil Penjualan Pertama Hasil Penjualan Kedua Selisih
= -Rp8.125.000,00 = +Rp8.395.000,00 = +Rp270.000,00
Hasil Penjualan Ketiga Jumlah
= +Rp8.395.000,00 = +Rp8.665.000,00
Hasil Penjualan Keempat Jumlah
= +Rp8.395.000,00 = Rp17.060.000,00
Hasil Penjualan Kelima Jumlah
= +Rp8.395.000,00 = Rp25.455.000,00
Hasil Penjualan Keenam Jumlah
= +Rp8.395.000,00 = Rp33.850.000,00
Hasil Penjualan Ketuju Jumlah
= +Rp8.395.000,00 = Rp42.245.000,00
Jumlah Keuntungan (1,2,3, 4, 5, 6, dan 7) – Modal Awal Rp42.245.000,00 - Rp39.625.000,00= Rp2.620.000,00 Keuntungan Rp2.620.000,00 Jadi pada usaha pembuatan batu bata, modal awal akan kembali setelah penjualan hasil pembakaran yang ke 4, dengan keuntungan sebesar Rp2.620.000,00. =
B. RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Informasi Perusahaan Hasil dari usaha produksi batu bata ini adalah batu bata merah sebagai bahan untuk pembuatan dinding bangunan, yang tingkat kekuatan dan kesejukannya dalam pembuatan rumah sangat tinggi jika dibandingkan dengan bahan yang menggunakan batu bata pres. Perusahaan akan dibentuk setelah modal dan lokasi yang tepat untuk pembuatan batu bata ditetapkan. Tujuan dari bisnis batu bata ini ialah untuk menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat yang masih bekerja serabutan disamping untuk mengembangkan modal yang ada serta melatih diri untuk berwirausaha sedini mungkin dan memanfaatkan hasil bumi Indonesia yang kaya akan sumber daya alam ini. Dipilih bisnis batu bata ini dari pertimbangan dengan tim manajemen karena pembangunan yang berkelanjutan banyak memberikan peluang bagi banyak orang. Apalagi ditunjang pendapatan yang semakin meningkat sehingga memberikan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan utama, seperti properti. Dari hal inilah sebuah peluang muncul dalam pengadaan material utama pendukung dalam pembangunan properti yaitu batu bata. Meskipun dewasa ini sudah ditemukan inovasi bahan pengganti batu bata dalam membuat dinding bangunan, tetapi sebagian besar masyarakat masih menggunakan batu bata. 2. Peluang Pasar Rumah atau tempat tinggal pada umumnya menggunakan Batu bata sebagai bahan dasar bangunannya. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar, saluran dan pondasi. Batu bata umumnya dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya. Pesatnya pembangunan di sektor
perumahan dan property menjadikan kebutuhan terhadap batu bata semakin meningkat, hal ini membuka peluang usaha dalam pengadaan materia bangunan untuk mendukung pembangunan sektor tersebut. Hal lain yang menjadikan komoditas ini s ebagai peluang usaha adalah karena proses pembuatannya yang relatif mudah dengan biaya investasi yang murah dan bahan baku yang cukup. Peralatan yang diperlukan pun gampang hanya terdiri dari cangkul, pencetak batu bata, mesin penggiling batu bata, mesin pembakar atau tungku pembakaran dan kayu bakar atau sekam padi. Namun di sini kita akan menggunakan sekam padi sebagai pembakaran dikarenakan dengan menggunakan sekam padi akan menjadikan pembakaran batu bata merata sehingga akan diperoleh batu bata yang rata dan mengurangi kebengkokan batu bata seperti yang sering ditimbulkan dengan penggunaan kayu sebagai pembakaran batu bata. Sementara bahan baku hanya terdiri dari tanah liat, air dan abu sisa pembakaran. Proses pembuatan batu batu terhitung sederhana tanah liat yang sudah diramu dicetak dalam mesin pencetak, selanjutnya di jemur lalu dibakar selesai sudah. Beberapa peneliti mencoba mengembangkan beberapa alternatif pengganti bahan baku dan proses pembakaran untuk menghindari berkurangnya bahan baku tanah liat dan mencegah polusi akibat pembakaran dan hasilnya mereka berhasil menemukan alternatif pengganti bahan baku tanah yaitu kotoran sapi. Sementara peneliti lainnya menemukan suatu ramuan yang dapat mengeringkan bata tanpa perlu dilakukan pembakaran. Usaha batu bata bisa membukukan keuntungan sekitar 6 juta sampai 8 juta per bulan. Jika saat ini harga jual batu bata Rp. 450 per biji dan kapasitas produksi 70 ribu biji per bulan maka hasil penjualan per bulan adalah Rp. 31,5 juta dikurangi dengan biaya operasional menjadi Rp8.395.000,00 per bulan. C. MANFAAT BAGI MASYARAKAT 1. Ekonomi Pembangunan Dari bisnis batu bata ini dapat membantu masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar produksi batu bata yang masih belum memiliki pekerjaan tetap menjadi memiliki peluang untuk bekerja. Pekerjaan yang dihasilkan di sini yakni terutama dalam pencetakan batu bata, pembakaran batu bata, dan pengangkutan batu bata ke atas truk atau angkutan pembeli batu bata. Selain membantu menciptakan lapangan pekerjaaan, bisnis batu bata ini juga membantu bisnis lokal tanah keruk dalam pembelian bahan mentah tanah sebagai pemasok dalam perusahaan kami. 2. Pengembangan Masyarakat Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa bisnis batu bata ini sebagai penghasil batu batu merah akan membantu memenuhi kebutuhan masyarakat dalam pembangunan dinding terutama di daerah terdekat agar memudahkan distribusi batu bata ke daerah pembeli. 3. Pembangunan Manusia Dari bisnis batu bata ini dapat membantu masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar produksi batu bata yang masih belum memiliki pekerjaan tetap atau yang masih bekerja serabutan menjadi memiliki peluang untuk bekerja. D. ANALISIS PERUSAHAAN 1. Bentuk Kepemilikan Bisnis Usaha Batu Bata ini merupakan usaha perorangan, dimana pengurus usaha adalah: Pemilik / Pimpinan Usaha : Nurhidayati Dibantu oleh : 6 orang karyawan Untuk tahap awal usaha ini tidak membutuhkan aspek legal yang lengkap. Tetapi sebagai bentuk hubungan dalam masyarakat, maka perlu memperoleh izin kepada tetangga terdekat, RT/RW atau Kepala Dusun. Namun apabila usaha sudah berkembang maka aspek legal (izinizin usaha) harus sudah mulai dilengkapi, perijinan tersebut diantaran ya adalah:
Ijin Pencemaran Lingkungan Surat Ijin Tempat Usaha (SITU) Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Akte Pendirian Perusahaan melalui Notaris dan lainnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan Bisnis ini merupakan model bisnis waralaba karena terinspirasi dari kesuksesan bisnis batu bata yang digeluti dan ditekuni oleh saudara sepupu dari ayah. 2. Tentang Perusahaan Awalnya tidak ada keinginan untuk membuat suatu bisnis batu bata ini tetapi semenjak mendengar cerita tentang kesuksesan bisnis batu bata dari tante di Lombok tengah sana saya tertarik untuk berencana dan menjalankan usaha ini. Walaupun tempat produksinya masih direncanakan, akan tetapi rasanya bisnis ini sudah pasti berhasil. Pada permulaan usaha perdagangan batu bata ini hanya melayani perdagangan batu-bata melalui industri batu-bata yang ditangani bersama 3 orang tenaga kerja. Batu-bata yang diperjualkan merupakan hasil industri dengan mengubah bahan mentah berupa tanah liat menjadi batu-bata sebagai barang setengah jadi. Bahan baku batu-bata yang berasal dari tanah liat dibeli dari lahan-lahan petani yang memiliki lokasi yang tinggi dari area sekitar, di sini kita menetapkan daerah Peras sebagai pemasok tanah liat sebagai bahan baku pembuatan batu bata ini. Harga tanah liat semuatan bak truk dengan sudah terhitung biaya angkut seharga 250 ribu dengan kualitas tanah yang baik. Proses pembuatan batu-bata sebagai berikut; Semua bahan-bahan berupa tanah dicampur dengan abu dan air menggunakan cangkul hingga menjadi adukan. Selanjutnya adukan ini dipadatkan. Bahan yang sudah dipadatkan kemudian dicetak menggunakan cetakan berukuran 5 cm x 10 cm x 20 cm. Batu bata yang masih basah disusun memanjang dan melebar sesuai kapasitas tempat. Kemudian batu bata disusun dan siap dijemur hingga kering. Proses mengeringkan ini membutuhkan waktu 1 hari bila keadaan cuaca panas, tetapi jika hujan atau mendung bisa membutuhkan waktu hingga 5 hari. Pengeringan ini bertujuan agar daya ikatan bahan tanah kuat dan tidak mudah patah. Setelah kering, batu bata sudah bisa dibakar selama 3 hari 3 malam. Bahan bakar yang kami gunakan di sini ialah sekam padi tujuannya agar batu bata yang dihasilkan bentuknya rata atau tidak bengkok melengkup seperti pembakaran menggunakan kayu. Jika warna batu-bata menjadi kemerah-merahan, maka didinginkan dan diatur rapi untuk siap diperjual-belikan. Harga batu-bata tiap biji senilai empat ratus lima puluh rupiah. Lambat laun jika perusahaan mengalami peningkatan usaha dengan pemekaran hasil perdagangan akan memproduksi batu bata dengan alat yang lebih modern untuk memperbanyak hasil produksi dalam waktu yang relatif lebih cepat. Penambahan hasil perdagangan disebabkan jika tingginya permintaan konsumen terhadap bahan bangunan batu bata. Batu bata merah hasil dari usaha ini digunakan sebagai bahan untuk pembuatan dinding bangunan, yang tingkat kekuatan dan kesejukannya dalam pembuatan rumah sangat tinggi jika dibandingkan dengan bahan yang menggunakan batu bata pres Permintaan yang harus selalu tepat waktu dan tidak menunggu lama dalam mentransfer/mengirimi barang kepada konsumen menjadi bahan pertimbangn kami dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Selain itu menjamin kualitas barang yang baik dengan batu bata utuh dalam arti tidak terlalu banyak produk yang retak diantar ke tempat pelanggan karena pada waktu sekarang masyarakat selalu menginginkan sesuatu dengan kualitas baik. Di samping itu ramah dan sopan kepada pelanggan ti dak pernah membeda-bedakan siapa saja yang membeli. Kita harus menghargai dan memberikan waktu yang lebih kepada setiap pelanggan kita. Tidak ada rasa jengkel dan marah kepada pelanggan yang selalu memberikan komplain. Melayani pelanggan dengan baik dan memberikan keamanan kepada pelanggan
dan rasa nyaman, sehingga pelanggan selalu mempercayai kita. Karena suatu kepercayaan hal yang paling utama dalam menjalani usaha adalah kunci untu menjalankankan usaha agar lancar sehingga pelanggan terasa terpenuhi kebutuhannya. E. ANALISIS INDUSTRI Bisnis ini beroperasi dalam industri bahan bangunan berupa batu bata merah. Di mana pada daerah industri kami ini sebelumnya sudah ada perusahaan yang menggeluti usaha ini yang sudah berdiri selama belasan tahun. Omzet penjualan pada perusahaan tersebut bisa terbilang 70%. Namun kita sebagai pengusaha awal di sini mentargetkan untuk operasional pertama bisa mencapai omzet seperti perusahaan tersebut yaitu 70% atau omzet yang sama besar yaitu 50%. Pentargetan omzet tersebut karena mengingat di daerah kami ini hanya ada satu pesaing yaitu perusahaan yang telah berdiri belasan tahun tersebut. Di sisi lain pada setiap sudut kota/kabupaten terdapat pembangunan yang pesat (komplek pertokoan, hotelhetel dan perumahan) hal ini kami analisa lagi melalui beberapa responden dengan responden bahwa Kota Mataram saat ini sedang dalam tahap berkembang dimana proses pembangunan terjadi dimana-mana. Proyek-proyek perumahan hampir disetiap sudut Kota dan Kabupaten, hotel-hotel pun tumbuh berkembang dari yang renovasi sampai dengan pembangunan baru, Pulau Lombok adalah Pulau perlintasan prospek untuk bisnis hotel sangat menjanjikan, return cepat kebutuhan batu bata merah per bulan sangat banyak sehingga di sini dapat menguntungkan bisnis batu bata kami dan menjadi peluang pertumbuhan industri kami. F. TIM MANAJEMEN Anggota kunci dari tim bisnis ini masih dalam hubungan keluarga yaitu Pak Mudri sebagai investor bisnis ini dan Ibu Kaerani sebagai administrasi perusahaan, serta Ibu Saenah yang sudah berpengalaman dalam pembuatan batu bata di Desa Kahuripan dulu. Agar tim seimbang dalam keterampilannya maka akan ditempatkan pada bidang masing-masing, yakni bagi yang sudah berpengalaman dalam pencetakan akan ditempatkan pada percetakan batu bata, yang mahir dalam pembakaran ditempatkan pada bagian pembakaran, dan di bagian pengangkutan atau pemasarannya diutamakan laki-laki karena staminanya lebih kuat dan yang mempuyai keterampilam menyetir mobil di sini juga yang berperan ialah Pak Madri. Gaya kepemimpinan yang saya ilah gaya kepemimpinan yang sederhana, tidak membeda-bedakan karyawan, tetap harus tegas terhadap karyawan agar karyawan tidak bertindak sesukanya. G. MANUFAKTUR DAN OPERASI RENCANA 1. Lokasi dan Ruang Persyaratan Mengenai lokasi usaha yang perlu diperhatikan adalah mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan lokasi yang luas sehingga memungkinkan pembuatan tempat untuk Pencetakan, Penjemuran, Pembakaran dan Penampungan Bata Bata Merah yang siap dipasarkan. Untuk usaha ini akan dilakukan di dekat jalan masuk desaku, pemilihan lokasi ini sudah sesuai dengan apa yang telah dinginkan yaitu dekat dengan sumber air sehingga dalam pembuatannya dapat dengan lancar ketika pencampuran tanah dengan air, jalan transportasi juga dekat dengan show room atau tempat menjual barang yang telah jadi. Itu semua akan menghemat pengeluaran untuk produksi dan untuk menekan semaksimal biaya operasional yang mungkin akan digunakan. Mengenai tarif pajak belum kami pastikan mengingat usaha kami baru akan dibangun. Untuk biaya utilitas ditargetkan pada pembelian pulsa hp atau pemakaian listrik telepon terkait kebutuhan mengenai pemesanan pelanggan via telepon atau hp dan juga pemakaian listrik mesin air untuk mentransfer air dari sungai pada proses pencampuran batu bata dengan air. Sementara untuk fasilitas lahan sebagai tempat produksi batu bata kami akan menyewa dengan sistem pinjam pakai.
2. Peralatan Untuk peralatan pencetakan batu bata di sini akan dibuat sendiri karena masih dalam metode pembuatan batu bata konvensional. Sementara rincian untuk peralatan lainnya yakni mesin air, drum air, gerobak arcob, gerobak kayu, cangkul, dan skop kami berencana untuk membelinya. 3. Angkatan Kerja Tenaga kerja yang ada sekarang ini masih ada dalam hubungan keluarga dan ada pula yang tidak. Untuk masalah tenaga kerja sudah dipilih orang yang sudah ahli dalam bidang pembuatan batu bata. Di desaku Nyangget mayoritas penduduknya banyak berkecimpung dalam proyek pembangunan sehingga ada keterkitan dalam pembuatan batu bata, jadi memmungkinkan menghasilkan kualitas batu bata yang baik. Selain itu juga karena tempat kami cocok untuk usaha ini. Untuk biaya produksi batu bata seperti telah diuraikan sebelumnya pada ringkasan kebutuhan keuangan bagian biaya operasional yaitu sebesar Rp23.105.000,00. 4. Kontrol Inventory Meskipun industri batu bata sering dianggap tidak canggih, tetapi kami sebagai produsen di sini akan mencoba untuk manajemen kualitas total dan program pengendalian statistik. Yang terakhir ini melibatkan penetapan batas kontrol untuk proses tertentu (seperti suhu selama pengeringan atau pembakaran) dan pelacakan parameter untuk memastikan proses yang relevan disimpan dalam batas-batas. Oleh karena itu, proses dapat dikendalikan seperti yang terjadi mencegah cacat dan meningkatkan hasil. Properti yang mencakup dimensi fisik, kepadatan, dan kekuatan mekanik juga perlu diperhatikan. Properti lain yang penting adalah beku-mencair daya tahan, dimana batu bata diuji di bawah kondisi yang seharusnya untuk mensimulasikan apa yang ditemui di luar ruangan. Oleh karena itu kami akan mencoba untuk mengembangkan tes dan penelitian untuk menguji kualitas batu bata yakni dengan tes standar yang dapat diandalkan. Dalam upaya untuk meningkatkan permintaan, kami akan menjelajahi pasar-pasar alternatif dan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas. Apabila permintaan batu bata untuk usaha kami terus meningkat kami akan mencoba membeli mesin pencetak batu bata yang lebih modern yang dapat menghasilkan atau memproduksi batu bata lebih banyak dalam waktu yang relatif lebih cepat sehingga kami mempunyai persediaan untuk konsumen yang tiba-tiba meminta pemesanan produk kami. 5. Persyaratan Pembelian Untuk bahan baku pembuatan batu bata kami mencari tanah dari lahan tanah merah yang berbentuk perbukitan/membukit, dan tekstur tanah merahnya sangat liat, jangan terlalu banyak mengandung pasir kerena tanah yang bertektur tersebut akan mengurangi kekuatan dari batu bata, tetapi daerah produksi kami merupakan daerah dataran sehingga untuk mendapatkan tanah sebagai bahan baku batu bata kami membelinya pada pemasok usaha tanah keruk dari Daerah Peras yang merupakan daerah perbukitan. Untuk proses pembuatan batu bata ada beberapa tahapan, yakni seperti berikut: a. Semua bahan-bahan seperti tanah liat, abu sisa pembakaran di campur kemudian di aduk menggunakan cangkul, dengan perbandingan 1 : 4 bagian tanah, kemudian di lumatkan dengan air hingga menjadi adukan, adukan ini kemudian dipadatkankan. b. c.
Bahan yang sudah jadi di cetak dengan menggunakan mesin cetak atau cetakan yang sudah tersedia dengan ukuran 6 cm x 10 cm x 20 cm Batu bata yang sudah dicetak dan masih basah di susun memanjang dan melebar sesuai kapasitas tempat.
d. Setelah disusun batu bata tersebut di jemur untuk di keringkan, proses pengeringan waktunya 1 hari bila keadaan cuaca panas, tapi jika keadaan cuaca hujan atau mendung bisa memakan
waktu 5 hari atau lebih. Tujuan di keringkan supaya daya ikatan bahan tanah kuat dan tidak mudah patah. e.
Setelah batu bata tadi benar-benar kering maka batu bata kering tersebut dibakar selama dua hari dua malam. Bahan bakarnya berupa sekam agar batu bata yang dihasilkan rata tidak bengkok melengkup seperti penggunaan bahan bakar dengan kayu. Proses pembakaran biasanya dilakukan sebulan sekali, menunggu terkumpulnya batu bata kering. Biasanya memerlukan 2 tenaga pekerja untuk mengawasi proses pembakaran.
f. Setelah dibakar kemudian di dinginkan, barulah batu bata siap dijual. 6. Subkontraktor dan Pemasok Subkontraktor potensial batu bata yang kami hasilkan biasanya adalah pembeli perorangan dengan harga 1 bata Rp450 belum termasuk ongkos kirim. Untuk pemasok tanah yang akan dijadikan batu bata ialah pemasok dari daerah Peras. H. ANGKATAN KERJA 1. Persyaratan Buruh Karyawan yang dibutuhkan untuk usaha batu bata ini sebanyak 5 karyawan, dengan rincian: o Tenaga Produksi 3 Orang o Tenaga Pemasaran 1 Orang o Tenaga administrasi 1 Orang Untuk bagian administrasi ditempati Ibu Ani dan pada bagian pemasarannya oleh Pak Mudri, yang di mana beliau berdua sebagai pelopor bisnis ini sehingga tidak ditetapkan beban gaji pada mereka. Sementara untuk tenaga produksinya dihitung dari hasil pembuatan batu bata yang mereka peroleh yakni Rp150,00 per biji. Waktu kerja karyawan disesuaikan keadaan cuaca yakni apabila cuaca cerah maka waktu kerja mereka sampai sekitar pukul 21:00 WITA dan apabila hujan maka waktu kerja sampai sekitar pukul 16:00 WITA atau 17.00 WITA. 2. Seleksi, Orientasi, dan Pelatihan Pada usaha batu bata ini kami belum memiliki formulir aplikasi pekerjaan, selain itu juga karyawan sudah mengetahuai bagaimana pekerjaan yang akan mereka jalankan. Dalam hal memilih karyawan kami sesuaikan dengan team work yang baik, tidak sekedar memlih karyawan, karena faktor ini juga mempengaruhi jalan atau tidaknya usaha ini, untuk itu kami memilih karyawan dengan kriteria jujur, ulet, dan dapat di percaya. Untuk perkembangan perusahaan ke depannya Proses orientasi pada karyawan baru juga akan kami terapkan, untuk menganalisa kemampuan karyawan pada penempatan pekerjaan yang sesuai, sanggup atau tidak sanggup dengan beban pekerjaan yang diberikan, dan apakah layak atau tidak untuk diterima bekerja pada perusahaan kami. Sementara untuk karyawan yang sanggup bekerja tetapi kemampuanya masih belum terlalu terlatih akan diberikan bimbingan dari karyawan yang telah terlatih sampai karyawan baru tersebut menguasai pekerjaannya tanpa membuang waktu untuk pekerjaan karyawan terlatih, dengan karayawan terlatih membimbing sambil memproduksi batu bata. 3. Evaluasi, Kebijakan, dan Aturan Kami dalam menjalankan usaha batu bata ini akan mengevaluasi karyawan dengan melihat bagaimana kinerja kerjanya selama ia bekerja apakah baik atau tidak dan melihat bagaimana ketekunannya dan kesungguhannya dalam bekerja di samping melihat hasil kerja dari produk yang dihasilkan. Untuk saat ini penyerahan wewenang masih hanya kepada bagian administrasi dan pemasaran karena pada dua kedudukan ini yang menempati ialah orang tua dari saya sebagai pemilik perusahaan sehingga kepercayaan terhadap perusahaan saya serahkan kepada mereka. Sementara untuk tenaga produksi belum ada wewenag yang diberikan karena perusahaan batu bata ini baru akan didirikan, dengan demikian kami belum sepenuhnya mengenal sifat tenaga kerja produksi.
Untuk mendisiplinkan karyawan maka kami sesuaikan dengan hasil produksi batu bata per biji untuk masing-masing pekerja produksi sehingga terlihat bagimana mereka bekerja sungguh-sungguh memproduksi batu bata. Untuk kedepanya apabila perusahaan berkembang dan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja di samping tenaga produksi kami akan menerapkan sistem tepat waktu, di mana gaji dihitung per hari sehingga karyawan yang memblos dengan yang tekun atau rajin gajinya berbeda sesuai seberapa kali mereka masuk bekerja dalam seperiode. Jika karyawan perusahaan kami mengundurkan diri maka kami akan memberikan pesangon sesuai gaji mereka yaitu gaji seberapa kali mereka masuk bekerja pada seperiode gajian. I. RENCANA PEMASARAN 1. Target Pasar Target pasar yang kami tuju saat ini terutama di bidang proyek pembangunan yang akan memenuhi kebutuhan umum akan properti bahan bangunan salah satunya yaitu batu bata yang dihasilkan perusahaan kami.Setiap sudut kota/kabupaten terdapat pembangunan yang pesat (komplek pertokoan, hotel-hetel dan perumahan) hal ini kami analisa lagi melalui beberapa responden dengan responden bahwa Kota Mataram saat ini sedang dalam tahap berkembang dimana proses pembangunan terjadi dimana-mana. Proyek-proyek perumahan hampir disetiap sudut Kota dan Kabupaten, hotel-hotel pun tumbuh berkembang dari yang renovasi sampai dengan pembangunan baru, Pulau Lombok adalah Pulau perlintasan prospek untuk bisnis hotel sangat menjanjikan, return cepat kebutuhan batu bata merah per bulan sangat banyak sehingga di sini dapat mentargetkan pemasaran kami. Apabila nantinya ada perubahan dalam pemilihan properti misalnya batu bata inovasi baru maka kami akan mengikuti tren yang ada dengan menganti produksi batu bata merah dengan produksi batu bata inovasi baru yang banyak diminta konsumen. Salah satu kekurangan kami yakni perusahaan kami yang masih memproduksi batu bata secara manual yang menyebabkan kapasitas produksi terbatas sehingga kebutuhan customer kurang terpenuhi. Sementara kelebihannya kami melayani konsumen dengan mengupayakan memproduksi batu bata bebas dari retak atau cacat dan dari batu dan benjolan apapun, selain itu batu bata yang kami produksi seragam dalam ukuran, dengan sudut tajam dan tepi yang rata, permukaan benar dalam bentuk persegi satu sama lain untuk menjamin kerapian pekerjaan dalam pembuatan bangunan menggunakan batu bata kami, dan mempunyai ukuran, kuat tekan dan daya serap air yang dipersyaratkan. 2. Lingkungan Fasilitas hunian merupakan kebutuhan yang sangat mendasar bagi kesejahteraan fisik, psikologi, sosial dan ekonomi penduduk di seluruh negara baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Perumahan merupakan kernampuan suatu negara dalam mernenuhi salah satu kebutuhan pokok penduduknya. Kondisi fasilitas hunian atau perumahan penduduk yang tidak mernadai merupakan salah satu fenomena dan biasanya pertanda dari kekacauan ekonomi maupun politik yang dihadapi oleh masyarakat tersebut. Demikian pula perumahan yang tidak mencukupi dan tidak memberikan jaminan keamanan akan mengarahkan pada ketidak stabilan ekonomi dan politik, yang akan menghambat pembangunan ekonomi. Hal ini menyebabkan hampir semua negara berusaha memenuhi kebutuhan perumahan bagi penduduknya melalui kebijaksanaan dan program perumahan dengan berbagi konsep, sumber, cara pendekatan, salah satunya pembelian rumah dengan kredit di Bank. Dari sini pula kami tergerak untuk menjalankan usaha batu bata ini untuk memenuhi kebutuhan akan properti bangunan rumah dengan tujuan memperoleh untung dari usaha yang akan kami jalani. 3. Tujuan Pemasaran
Hasil dari usaha produksi batu bata ini adalah batu bata merah sebagai bahan untuk pembuatan dinding bangunan, yang tingkat kekuatan dan kesejukannya dalam pembuatan rumah sangat tinggi jika dibandingkan dengan bahan yang menggunakan batu bata pres. Untuk ke depannya jika usaha batu bata ini berkembang kami berencana untuk mengembangkannya dengan membuat inovasi batu bata anti gempa yang telah ditemukan sebelumnya, namun untuk awal sekarang kami hanya akan menggunkan produkasi batu bata konvensional saja untuk memulai usaha batu bata ini. Selain itu jika usaha kami permintaannya meningkat kami akan mencoba membeli peralatan pembuat batu bata yang lebih modern agar dapat memperbanyak produksi batu bata dalam waktu yang lebih cepat. J. RENCANA KEUANGAN 1. Startup dan Kebutuhan Operasi Jumlah uang yang saat ini kami miliki sebesar Rp12.000.000,00 dan untuk kekurangannya senilai Rp20.500.000,00 kami bermaksud untuk mencari investor yang salah satunya Bank untuk mencukupi keperluan modal kami. 2. Laporan Keuangan Batu Bata Merah Merekah Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2013 Pendapatan penjualan barang Beban usaha Beban sewa tanah Beban listrik dan solar Beban gaji Beban telepon Beban perlengkapan Beban penyusutan peralatan Jumlah beban usaha
Laba bersih
Batu Bata Merah Merekah Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir 28 Februari 2013 Pendapatan penjualan barang Beban usaha Beban sewa tanah Beban listrik dan solar Beban gaji Beban telepon Beban perlengkapan Beban penyusutan peralatan Jumlah beban usaha
Laba bersih
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx (Rpxxx)
Rpxxx
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx (Rpxxx)
Rpxxx
Batu Bata Merah Merekah Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir 31 Maret 2013 Pendapatan penjualan barang Rpxxx Beban usaha Rpxxx Beban sewa tanah Rpxxx Beban listrik dan solar Rpxxx Beban gaji Rpxxx Beban telepon Rpxxx Beban perlengkapan Rpxxx Beban penyusutan peralatan Rpxxx
Jumlah beban usaha
Laba bersih Batu Bata Merah Merekah Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir 30 April 2013 Pendapatan penjualan barang Beban usaha Beban sewa tanah Beban listrik dan solar Beban gaji Beban telepon Beban perlengkapan Beban penyusutan peralatan Jumlah beban usaha
Laba bersih Batu Bata Merah Merekah Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir 31 Mei 2013 Pendapatan penjualan barang Beban usaha Beban sewa tanah Beban listrik dan solar Beban gaji Beban telepon Beban perlengkapan Beban penyusutan peralatan Jumlah beban usaha
Laba bersih Batu Bata Merah Merekah Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir 30 Juni 2013 Pendapatan penjualan barang Beban usaha Beban sewa tanah Beban listrik dan solar Beban gaji Beban telepon Beban perlengkapan Beban penyusutan peralatan Jumlah beban usaha
Laba bersih Batu Bata Merah Merekah Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir 31 Juli 2013 Pendapatan penjualan barang Beban usaha Beban sewa tanah Beban listrik dan solar Beban gaji Beban telepon Beban perlengkapan Beban penyusutan peralatan Jumlah beban usaha
Laba bersih
(Rpxxx)
Rpxxx
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx (Rpxxx)
Rpxxx
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx (Rpxxx)
Rpxxx
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx (Rpxxx)
Rpxxx
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx (Rpxxx)
Rpxxx
Batu Bata Merah Merekah Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir 31 Agustus 2013 Pendapatan penjualan barang Rpxxx Beban usaha Rpxxx
Beban sewa tanah Beban listrik dan solar Beban gaji Beban telepon Beban perlengkapan Beban penyusutan peralatan Jumlah beban usaha
Laba bersih
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx (Rpxxx)
Rpxxx
Batu Bata Merah Merekah Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir 30 September 2013 Pendapatan penjualan barang Rpxxx Beban usaha Rpxxx Beban sewa tanah Rpxxx Beban listrik dan solar Rpxxx Beban gaji Rpxxx Beban telepon Rpxxx Beban perlengkapan Rpxxx Beban penyusutan peralatan Rpxxx Jumlah beban usaha (Rpxxx)
Laba bersih Batu Bata Merah Merekah Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir 31 Oktober 2013 Pendapatan penjualan barang Beban usaha Beban sewa tanah Beban listrik dan solar Beban gaji Beban telepon Beban perlengkapan Beban penyusutan peralatan Jumlah beban usaha
Laba bersih
Rpxxx
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx (Rpxxx)
Rpxxx
Batu Bata Merah Merekah Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir 30 November 2013 Pendapatan penjualan barang Rpxxx Beban usaha Rpxxx Beban sewa tanah Rpxxx Beban listrik dan solar Rpxxx Beban gaji Rpxxx Beban telepon Rpxxx Beban perlengkapan Rpxxx Beban penyusutan peralatan Rpxxx Jumlah beban usaha (Rpxxx)
Laba bersih
Rpxxx
Batu Bata Merah Merekah Laporan Laba/Rugi Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2013 Pendapatan penjualan barang Rpxxx Beban usaha Rpxxx Beban sewa tanah Rpxxx Beban listrik dan solar Rpxxx Beban gaji Rpxxx Beban telepon Rpxxx Beban perlengkapan Rpxxx Beban penyusutan peralatan Rpxxx Jumlah beban usaha (Rpxxx)
Laba bersih
Rpxxx Perusahaan Batu Bata Merah Merekah Neraca Periode 31 Desember 2013
Aktiva
Aktiva Lancar Kas Piutang usaha Perlengkapan Sewa dibayar di muka Investasi Jangka Panjang Investasi saham Jumlah (dipindahkan)
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx
Jumlah (dipindahkan) Aktiva Tetap Peralatan Akumulasi penyusutan peralatan Gedung Akumulasi penyusutan gedung Aktiva Tidak Berwujud Goodwill Jumlah aktiva
Rpxxx Rpxxx (Rpxxx) Rpxxx Rpxxx (Rpxxx) Rpxxx Rpxxx Rpxxx
Pasiva
Utang Lancar Utang usaha Utang gaji Komisi diterima di muka Utang Jangka Panjang Utang hipotek Utang obligasi Modal pemilik Jumlah utang dan modal
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx
Perusahaan Batu Bata Merah Merekah Neraca Periode 31 Desember 2014 Aktiva
Aktiva Lancar Kas Piutang usaha Perlengkapan Sewa dibayar di muka Investasi Jangka Panjang Investasi saham Aktiva Tetap Peralatan Akumulasi penyusutan peralatan
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx (Rpxxx) Rpxxx
Gedung Akumulasi penyusutan gedung Aktiva Tidak Berwujud Goodwill Jumlah aktiva
Rpxxx (Rpxxx) Rpxxx Rpxxx Rpxxx
Pasiva
Utang Lancar Utang usaha Utang gaji Jumlah (dipindahkan) Jumlah (dipindahkan) Komisi diterima di muka Utang Jangka Panjang Utang hipotek Utang obligasi Modal pemilik Jumlah utang dan modal
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx
Perusahaan Batu Bata Merah Merekah Neraca Periode 31 Desember 2015 Aktiva
Aktiva Lancar Kas Piutang usaha Perlengkapan Sewa dibayar di muka Investasi Jangka Panjang Investasi saham Aktiva Tetap Peralatan Akumulasi penyusutan peralatan Gedung Akumulasi penyusutan gedung Jumlah (dipindahkan) Jumlah (dipindahkan) Aktiva Tidak Berwujud Goodwill Jumlah aktiva
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx (Rpxxx) Rpxxx Rpxxx (Rpxxx) Rpxxx Rpxxx
Rpxxx Rpxxx
Pasiva
Utang Lancar Utang usaha Utang gaji Komisi diterima di muka Utang Jangka Panjang Utang hipotek Utang obligasi Modal pemilik Jumlah utang dan modal
Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx Rpxxx
3. Analisis Keuangan Seperti yang telah dipaparkan pada ringkasan kebutuhan keuangan pada usaha pembuatan batu bata ini, modal awal akan kembali setelah penjualan hasil pembakaran yang ke-7, dengan keseluruhan produksi dari pembakaran pertama batu bata sampai pembakaran keempat sejumlah 49 ribu batu bata. Dengan rata rata setiap penjualan produk industri
memperoleh Rp31.500.000,00 dengan keuntungan setiap penjualan (selain penjualan pertama) sebesar Rp8.395.000,00, dan setelah modal kembali keuntungan yang diperoleh sebesar Rp2.620.000,00. K. KELUAR DARI STRATEGI Seperti yang telah dipaparkan pada ringkasan kebutuhan keuangan pada usaha pembuatan batu bata ini, modal awal akan kembali setelah penjualan hasil pembakaran yang ke 4, dengan keuntungan sebesar Rp2.620.000,00. Untuk mengembangkan bisnis ke titik IPO ada keinginan tetapi terkait kemampuan yang ada kami masih tetap hanya pada daerah lokal saja. Keinginan untuk menjual bisnis sepertinya tidak terpikir walau pun seandainya nanti bisnis mancet karena dalam bisnis tidak selalu lancar kadang berjalan baik kadang tersendat itu yang kami terapkan dalam bisnis ini. Untuk investor yang menginvestasikan modalnya akan diberikan sesuai dengan kembalinya modal secara keseluruhan agar untuk usaha selanjutnya hanya memakai modal sendiri sehingga apa yang terjadi pada bisnis ke depannya, berhasil atau tidaknya tidak akan terlalu dibuat susah. L. KRITIS RESIKO DAN ASUMSI Jika usaha batu bata ini berjalan lancar maka kami akan berencana untuk mengembangkannya dengan memproduksi produksi pertambangan lainnya seperti pembuatan papin blok dan lainnya dan jika berjalan lambat maka kami sementara masih hanya akan memproduksi batu bata. Jika ada pesaing baru yang membuka usaha batu bata ini kita akan mengupayakan kepercayaan masyarakat dengan menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan dan memuaskan permintaan pelanggan seperti yang dipaparkan sebelumnya. Faktor-faktor kritis yang harus diperhatikan dalam usaha batu bata ini yaitu teknologi untuk sekarang ini kita masih belum mampu memanfaatkan teknologi modern dalam pembuatan batu bata, kami cenderung lebih memilih cara konvensional (umum) dalam pembutan batu bata. Kemudian musim atau cuaca juga merupakan salah satu kendala yang paling berat dalam usaha batu bata ini yakni secara umum proses pembuatan batu bata sangat tergantung kepada matahari untuk proses pengeringan, sehingga produksi cenderung menurun ketika musim hujan bahkan beberapa pengusaha batu bata memilih tidak berproduksi, namun di sini kita akan mencoba untuk konstan dalam produksi batu bata agar karyawan kita juga dapat tetap mempunyai penghasilan. Namun di musim kemarau pun ketika sinar matahari bersinar sepanjang hari masih memungkinkan menjadi kendala dimana pada musim ini di beberapa tempat mungkin akan mengalami kekeringan atau kekurangan air, padahal air ini merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan batu bata, tetapi kita memastikan tidak akan menjadi kendala karena air sungai di tempat produksi batu bata yang kami rencanakan selalu mengalir walaupun mengalir kecil pada musim kering. Selain itu kualitas yakni banyak produk yang hasilnya tidak rata, sebagian melengkup dan kepadatan kurang sehingga mudah hancur, namun seperti yang kita paparkan sebelumnya kita akan mengusahakan agar produksi batu bata kami rata dengan penggunaan sekam sebagai pembakarannya sehingga proses produksi batu bata ini berjalan lancar. Di samping itu juga perusakan lingkungan dan pencemaran udara menjadi dampak resiko kritis usaha batu bata ini. Usaha batu bata berpotensi merusak lingkungan karena untuk memperoleh bahan baku tanah liat harus melakukan penggalian antara 2 - 5 meter ke dalam permukaan tanah. Bekas penggalian biasanya dibiarkan begitu saja. Dan usaha batu bata juga berpotensi mencemarkan udara karena proses pembuatan batu batu adalah melalui proses pembakaran dalam jumlah besar sehingga menimbulkan asap yang cukup tebal. Apabila terjadi kekurangan tenaga kerja terkait, kami akan mengomptimalkan waktu kerja karyawan dengan kompensasi tambahan gaji sesuai hasil kerja. Dan apabila pasokan tidak menentu kami akan memproduksi batu bata sesuai dengan bahan baku yang ada.
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN BATU BATA MERAH MEREKAH
RESUME ORANG KUNCI DALAM PERUSAHAAN: Pak Mudri sebagai investor sekaligus pelopor bisnis ini yang akan menjalankan pemasaran memegang peran penting dalam berlangsungnya usaha ini karena tanpa modal awal dan motivasi dari beliau perusahaan ini mungkin tidak akan terbentuk. Ibu Khaerani sebagai administrasi perusahaan ini juga memegang peran penting karena tahap pelaporan dan penganalisaan keuangan ada padanya untuk dapat memprediksikan tingkat pertumbuhan perusahaan. Ibu Saenah sebagai pencetak batu bata yang sudah terampil juga menjajikan perkembangan perusahaan karena hasil yang bagus akan meningkatkan produksi dan omzet penjualan sehingga laba yang diperoleh juga menjadi maksimum.
Diposkan oleh Ida AnNisa Allatii Khoirii di 04.42