BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM
PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
Nama: ..................... ................................ ..................... .............. .... NIM : .................... ................................ ....................... .............. ...
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER 2018
HALAMAN PENGESAHAN Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik disusun sebagai perangkat pembelajaran mata praktikum Pembangkit Tenaga Listrik serta pegangan pelaksanaan praktikum bagi mahasiswa praktikan maupun dosen pengampu di Laboratorium Konversi Energi Listrik, Jurusan Teknik Elektro Universitas Jember.
Jember, 31 Januari 2017
Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember
Kepala Laboratorium Konversi Energi Listrik
Dr. Ir. Entin Hidayah, M.UM. NIP 19661215199503 196612151995032001 2001
Ir. Widyono Hadi, M.T. NIP 1961041419890 196104141989021001 21001
HALAMAN PENGESAHAN Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik disusun sebagai perangkat pembelajaran mata praktikum Pembangkit Tenaga Listrik serta pegangan pelaksanaan praktikum bagi mahasiswa praktikan maupun dosen pengampu di Laboratorium Konversi Energi Listrik, Jurusan Teknik Elektro Universitas Jember.
Jember, 31 Januari 2017
Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik Universitas Jember
Kepala Laboratorium Konversi Energi Listrik
Dr. Ir. Entin Hidayah, M.UM. NIP 19661215199503 196612151995032001 2001
Ir. Widyono Hadi, M.T. NIP 1961041419890 196104141989021001 21001
JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Pertemuan 1
Kontrak Matapraktikum
Pertemuan 2
BAB 1 KARAKTERISTIK MODUL SEL SURYA DENGAN SIMULINK MATLAB Pengumpulan Tugas Pendahuluan dan Pengambilan Data Percobaan 1 Asistensi Percobaan 1
Pertemuan 3
Pertemuan 4 Pertemuan 5
BAB 2 KARAKTERISTIK ARRAY SEL SURYA DENGAN SIMULINK MATLAB Pengumpulan Tugas Pendahuluan dan Pengambilan Data Percobaan 2 Asistensi Percobaan 2
Pertemuan 7
BAB 3 KARAKTERISTIK PEMBANGKIT TENAGA SURYA Pengumpulan Tugas Pendahuluan dan Pengambilan Data Percobaan 3 Asistensi Percobaan 3
Pertemuan 8
Ujian Praktek Bab 1, 2 dan 3
Pertemuan 6
Pertemuan 9 Pertemuan 10
BAB 4 TRANSFORMATOR 1 Ф (LOAD TEST) Pengumpulan Tugas Pendahuluan dan Pengambilan Data Percobaan 4 Asistensi Percobaan 4
Pertemuan 12
BAB 5 GENERATOR DC Pengumpulan Tugas Pendahuluan dan Pengambilan Data Percobaan 5 Asistensi Percobaan 5
Pertemuan 13
Ujian Praktek Bab 4 dan 5
Pertemuan 14
UJIAN AKHIR
Pertemuan 11
SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Dosen hadir pada pelaksanaan praktikum 2. Teknisi dan asisten laboratorium harap selalu mengecek jadwal dan menyiapkan alat maupun bahan praktikum 3. Pelaksanaan praktikum harus mengacu pada SOP & Tata Tertib Praktikum, penjadwalan serta buku petunjuk praktikum yang telah disepakati bersama 4. Laporan praktikum berbentuk jobsheet / LKS dengan nama "Buku Petunjuk Praktikum (BPP)" 5. Data praktikum yang berupa angka atapun huruf dapat ditulis pada BPP 6. Data praktikum yang berupa gambar dapat dicetak kemudian ditempel pada BPP 7. Praktikum dilaksanakan 14 kali pertemuan ditambah ujian praktikum dengan jadwal sesuai SISTER 8. Satu kali kegiatan praktikum sama dengan satu SKS sama dengan 150 menit dengan kapasitas 20 mahasiswa 9. Kegiatan praktikum terdiri dari beberapa percobaan dengan jenis kegiatan antara lain Pre-Test, Pengambilan Data, Post-Test, dan Asistensi 10. Tidak ada kegiatan praktikum yang diperbolehkan diluar jadwal praktikum B. ASISTEN LABORATORIUM 1. Asisten laboratorium diperbolehkan memandu jalannya praktikum namun tetap dalam pengawasan dosen 2. Asisten laboratorium tidak diperkenankan memberi hukuman/ sanksi serta penilaian 3. Asisten laboratorium diperbolehkan melakukan pengecekan data-data hasil praktikum C. MAHASISWA 1. Mahasiswa wajib memakai jas lab saat pelaksanaan kegiatan praktikum. Bagi mahasiswa yang tidak menggunakan jas lab dilarang mengikuti kegiatan praktikum. 2. Toleransi keterlambatan 15 menit bagi mahasiswa, terlambat lebih dari itu mahasiswa dilarang mengikuti kegiatan praktikum 3. Jika dalam suatu percobaan mahasiswa tidak mengikuti salah satu dari kegiatan tersebut, maka tetap diperbolehkan mengikuti kegiatan lain. 4. Tidak ada susulan bagi mahasiswa yang melewatkan pre-test, pengambilan data maupun post-test. Hal ini berkaitan dengan tidak diperbolehkannya kegiatan praktikum diluar jadwal praktikum. Namun, dosen diperbolehkan (tidak wajib) memberikan tugas pengganti/ tambahan kepada mahasiswa untuk mengganti kegiatan yang dilewatkan. 5. Sama seperti perkuliahan, mahasiswa diperbolehkan mengikuti ujian praktikum jika memenuhi 75% kehadiran 6. Mahasiswa WAJIB mengikuti setiap instruksi dosen pengampu. Setiap tindakan mahasiswa dalam laboratorium yang diluar instruksi atau tanpa seizin dosen pengampu dapat disanksi nilai nol.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...........................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................................. ii JADWAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM ...................................................................... iii SOP & TATA TERTIB PRAKTIKUM ................................................................................iv DAFTAR ISI ......................................................................................................................... v BAB 1 KARAKTERISTIK MODUL SEL SURYA DENGAN SIMULINK MATLAB ......1 BAB 2 KARAKTERISTIK ARRAY SEL SURYA DENGAN SIMULINK MATLAB .. 20 BAB 3 KARAKTERISTIK PEMBANGKIT TENAGA SURYA.......................................30 BAB 4 TRANSFORMATOR 1 Ф (LOAD TEST) ............................................................... 42 BAB 5 GENERATOR DC ........................................................................................................ 49 DAFTAR PUSTAKA
KARAKTERISTIK MODUL SEL SURYA DENGANSIMULINKMATLAB
1
Tujuan Praktikum
1.1
Tujuan dari praktikum karakteristik modul sel surya dengan Simulink matlab adalah agar mahasiswa dapat : 1.
Mengetahui sistem kerja sel surya.
2.
Mengetahui karakteristik arus tegangan pada sebuah modul sel surya dengan menggunakan program simulink Matlab.
3.
Mengetahui karakteristik arus tegangan pada sebuah modul sel surya akibat pengaruh radiasi surya dengan menggunakan program simulink Matlab.
Landasan Teori
1.2
Sel-sel surya photovoltaic (PV) adalah diode semikonduktor yang didisain untuk menyerap cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi listrik. Penyerapan cahaya
matahari
menghasilkan
pembawa-pembawa
minoritas
bebas,
yang
menentukan arus sel surya. Pembawa ini terkumpul dan terpisah oleh junction diode, yang menentukan tegangannya. Operasi dasar sel surya ditunjukkan pada gambar 1. Foton-foton cahaya diserap oleh bahan semikonduktor dan setiap foton yang diserap membangkitkan sepasang elektron-hole. Pembawa-pembawa minoritas yang dibangkitkan berdifusi ke junction dimana mereka terkumpul. Jumlah pembawa yang terkumpul menentukan arusnya. Tegangan ditentukan oleh karakteristik junction-nya.
1
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Gambar 1.1 Operasi sel surya Rangkaian ekivalen ditunjukkan pada gambar 2. Kurva karakteristik sel surya photovoltaic dapat ditentukan dengan pertama menghitung pembawa minoritas terkumpul dan kemudian secara terpisah menghitung karakteristik arustegangan diode. Superposisi dapat digunakan untuk mengkombinasikannya.
Gambar 1.2 Rangkaian ekivalen sel surya Arus maksimum untuk sel surya tergantung pada lebar pita penyerapan semikonduktor dan spectrum surya. Setiap photon dengan energy lebih besar dari lebar pita dapat diharapkan untuk membangkitkan satu pasang elektron-hole, yang menyebabkan satu pembawa minoritas dapat terkumpul. Koefisien penyerapan bahan semikonduktor menentukan ketebalan yang diperlukan untuk menyerap cahaya surya dengan energy lebih besar dari celah pita. Sebagai contoh ketebalan silicon 0,5 mm akan menyerap 93 % dari cahaya surya dengan sebuah energy diatas lebar pitanya.
2
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
1.2.1
Junction p-n
Sel-sel PV telah dibuat dengan bahan silicon (Si), gallium arsenide (GaAs), copper indium diselenide (CIS), cadmium telluride (CdTe), dan beberapa bahan lain. Bagian utama sel PV yaitu junction p-n, atau ekivalen dengan junction Schottky yang diperlukan untuk memungkinkan pengaruh sel surya. Pemahaman junction p-n adalah bagian penting dari pemahaman bagaimana sel PV mengkonversi cahaya matahari menjadi listrik. Gambar 3 menunjukkan sebuah junction p-n silicon.
Gambar 1.3 Junction p-n menunjukkan lintasan dan difusi elektron dan hole. Junction tersebut terdiri dari sebuah layer Si tipe-n digabungkan dengan layer Si tipe-p, dengan sebuah struktur kristal Si murni membentang junction tersebut. Hubungan diantara kerapatan hole (p), dan kerapatan elektron (n), pada setiap titik yang diberikan bahan adalah: n
n i2 ..................... (1.1)
Dimana ni adalah perkiraan kerapatan elektron atau hole dalam bahan intrinsic (tak murni). Saat kondisi tak murni, n Nd dan p Na, dimana Nd dan Na adalah kerapatan tak murni donor dan acceptor. Analisa
aliran
elektron
dan
hole
melewati
junction
merupakan
pengembangan persamaan diode: I
qV
I 0 exp
1 ..................... (1.2)
kT
Dimana q adalah muatan elektron, k adalah konstanta Boltzman, T adalah suhu junction dalam K, dan V adalah tegangan luar melewati junction dari sisi-p ke sisi-n. 3
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
1.2.3
Junction p-n teriluminasi
Gambar 1.4 mengilustrasikan efek foton-foton pada area junction. Energi foton tersebut diberikan dengan persamaan: e hv
hc
..................... (1.3) Dimana adalah panjang gelombang foton, h adalah konstanta Planck (6,625x10 34
8
J.s) dan c adalah kecepatan cahaya (3x10 m/s). Energi foton dalam elektron-volt (eV) menjadi 1,24/, jika adalah dalam
m (1eV=1,6x10
-19
J). Jika sebuah foton mempunyai energy yang sama atau
melebihi energy lebar pita semikonduktor dari bahan junction p-n, kemudian energy foton mampu menciptakan pasangan elektron-hole (EHP). Untuk Si, lebar pita adalah 1,1eV, jika panjang gelombang foton kurang dari 1,13 m di dekat daerah infra merah, maka foton akan mempunyai cukup energy untuk membangkitkan EHP.
Gambar 1.4 Junction p-n diiluminasi menunjukkan geometri yang diinginkan dan kreasi pasangan elektron-hole. Meskipun foton-foton dengan energy lebih tinggi dari energy lebar pita dapat diserap, satu foton dapat mengkreasikan hanya satu EHP. Energi lebih dari foton dibuang sebagai panas. Bila foton memasuki sebuah bahan, intensitas beam (daya dalam medan gelombang) tergantung pada konstanta penyerapan panjang gelombang-bebas, . 4
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Jumlah arus foton-terinduksi mengalir melewati junction dan rangkaian luar secara langsung sebanding dengan intensitas sumber foton. Catatan bahwa EHP digerakkan melewati junction dengan adanya medan E (E-field), jadi hole bergerak ke sisi-p dan melanjutkan untuk berdifusi ke arah kontak luar sisi-p. Dengan cara yang sama, elektron-elektron bergerak ke sisi-n dan melanjutkan untuk berdifusi ke kontak luar sisi-n. Pada titik ini, sebuah pengamatan penting dilakukan. Tegangan luar melewati diode yang menyebabkan aliran arus saat tidak ada foton-foton, adalah positif dari p ke n. Arus dan tegangan diode didefinisikan dalam arah ini, dan diode didefinisikan berdasarkan konvensi tanda pasif. Dengan kata lain, ketika tidak ada foton-foton menimpa junction, diode menghilangkan daya. Tetapi saat terdapat foton-foton, aliran arus terinduksi foton melawan arah pasif tersebut. Oleh karena itu, arus meninggalkan terminal positif, yang berarti bahwa alat tersebut membangkitkan daya. Ini adalah efek dari PV. Saat arus PV digabungkan dengan persamaan diode, menghasilkan persamaan:
I
qV
qV kT
I 0 exp 1 I 1 I 0e kT
.....................
(1.4)
Gambar 1.5 menunjukkan kurva I-V untuk sel PV ideal dan tipikal, 2
mengasumsikan sel tersebut mempunyai luas perkiraan 195 cm . Sifat lain kurva IV gambar 5, adalah adanya titik tunggal pada setiap kurva pada daya yang dikirim oleh sel adalah maksimum. Titik ini disebut titik daya maksimum (maksimum power point ) dari sel. Dan gambar 6 adalah saat daya sell diplot terhadap tegangan sel.
5
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Gambar 1.5 Karakteristik I-V dari sel-sel PV ideal dengan level iluminasi yang berbeda.
Gambar 1.6 Karakteristik P-V dari sel-sel PV dengan empat level iluminasi.
6
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Gambar 1.7 Rangkaian Modul Photovoltaic dengan Masukan Tegangan Input : a.
Tegangan Photovoltaic, VPV (V)
b.
Insolation (W/m )
2
Output: a.
Arus Photovoltaic, IPV (A)
b.
Daya output Photovoltaic, PPV (W)
Model ini tepat untuk keadaan saat modul-modul terhubung parallel dengan tegangan yang sama.
Gambar 1.8 Rangkaian Modul Photovoltaic dengan Masukan Arus Input : a.
Arus Photovoltaic, IPV (A)
b.
Insolation (W/m )
2
Output: a.
Tegangan Photovoltaic, VPV (V)
b.
Daya output Photovoltaic, PPV (W)
Model ini tepat untuk keadaan saat modul-modul terhubung parallel dengan tegangan yang sama. 7
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Alat-alat dan Komponen
1.3
Alat yang diperlukan terdiri dari: 1.
Laptop / Personal Computer
1 buah
2.
Software Matlab 2010
1 buah
Prosedur Percobaan
1.4
1.
Buka program Matlab 2010.
2.
Buka file ModulPV.mdl pada menu Current Folder, kemudian muncul tampilan simulink untuk modul Photovoltaic seperti gambar 1.8 berikut.
Gambar 1.9 PV 1 model simulink untuk input tegangan dan PV 2 model simulik untuk input arus 3.
Klik pada program Matlab 2010, menu Simulink Library Browser.
4.
Pada Simulink Library Browser klik menu New Model, kemudian muncul tampilan program simulink dengan nama file untitled.mdl. Simpan dengan menu save as dan beri nama Percobaan2, selanjutnya buatlah program simulink pada gambar 6 pada file ini.
8
5.
Tarik PV1 ke dalam program simulink pada file Percobaan2.
6.
Tarik Repeating Sequence Stair pada menu sources.
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
7.
Masukkan data berikut untuk input radiasi sel surya (illumination)
8.
Tarik Repeating Sequence pada menu sources.
9.
Masukkan parameter data berikut:
10. Tarik X-Y Graph pada menu sink
. 11. Untuk karakteristik I-V, masukan parameter data x -min=0, x-max=25, y-
min=0, y-max=6 dan sample time=-1 12. Untuk Karakteristik P-V masukkan parameter data x -min=0, x-max=25, y-
min=0, y-max=100, sample time=-1 13. Hubungkan terminal-terminal pada setiap blok simulink seperti gambar 1.7. 14. Klik menu Simulation kemudian klik Configurations Parameter, masukkan
parameter data
15. Klik start simulation, dapatkan hasil simulasi kurva karakteristik I-V dan P-V 16. Tarik PV2 ke dalam program simulink pada file Percobaan2. 17. Tarik Repeating Sequence Stair pada menu sources.
9
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
18. Masukkan data berikut untuk input radiasi sel surya (illumination)
19. Tarik Repeating Sequence pada menu sources.
20. Masukkan parameter data berikut:
21. Tarik X-Y Graph pada menu sink.
22. Untuk karakteristik V-I, masukan parameter data x -min=0, x-max=6, y-min=0,
y-max=25 dan sample time=-1 23. Untuk Karakteristik P-I masukkan parameter data x -min=0, x-max=6, y-
min=0, y-max=100, sample time=-1 24. Hubungkan terminal-terminal pada setiap blok simulink seperti gambar 1.7. 25. Klik menu Simulation kemudian klik Configurations Parameter, masukkan
parameter data.
26. Klik start simulation, dapatkan hasil simulasi kurva karakteristik V-I dan P-I.
10
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Data Hasil Percobaan
1.5
Tabel 1.1 Data Percobaan Simulasi Modul PV Parameter Data
Data Hasil Print Screen
Karakteristik I-V (PV 1)
Gambar 1.10 Karakteristik I-V (PV 1)
Karakteristik P-V (PV 1)
Gambar 1.11 Karakteristik P-V (PV 1)
Karakteristik V-I (PV 2)
Gambar 1.12 Karakteristik V-I (PV 2)
Karakteristik P-I (PV 2)
Gambar 1.13 Karakteristik P-I (PV 2) 11
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Parameter Data
Data Hasil Print Screen
Karakteristik Vpv data beraturan (PV 1)
Gambar 1.14 Karakteristik Vpv data
beraturan (PV 1)
Karakteristik Vpv data tidak beraturan (PV 1)
Gambar 1.15 Karakteristik Vpv data tidak
beraturan (PV 1)
Karakteristik Ipv data beraturan (PV 2)
Gambar 1.16 Karakteristik ipv data
beraturan (PV 2)
Karakteristik Ipv data tidak beraturan (PV 2)
Gambar 1.17 Karakteristik Ipv data tidak
beraturan (PV 2) 12
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Parameter Data
Data Hasil Print Screen
Insolation data beraturan (PV 1)
Gambar 1.18 Insolation data beraturan (PV 1)
Insolation data tidak beraturan (PV 1)
Gambar 1.19 Insolation data tidak beraturan (PV 1)
Insolation data beraturan (PV 2)
Gambar 1.20 Insolation data beraturan (PV 2)
Insolation data tidak beraturan (PV 2)
Gambar 1.21 Insolation data tidak beraturan (PV 2)
13
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
1.6
Analisis Data dan Pembahasan
1.6.1
Grafik
Tabel 2 Grafik Karakteristik PV1 dan PV2 Parameter Data
Grafik
Karakteristik I-V dengan insolation beraturan (PV 1)
Gambar 1.22 Grafik I-V dengan insolation beraturan
(PV 1)
Karakteristik P-V dengan insolation beraturan (PV 1) Gambar 1.23 Grafik P-V dengan insolation beraturan
(PV 1)
Karakteristik I-V dengan insolation tidak beraturan (PV 1) Gambar 1.24 Grafik I-V dengan insolation tidak
beraturan (PV 1)
14
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Parameter Data
Grafik
Karakteristik P-V dengan insolation tidak beraturan (PV 1) Gambar 1.26 Grafik P-V dengan insolation tidak
beraturan (PV 1)
Karakteristik V-I dengan insolation beraturan (PV 2)
Gambar 1.27 Grafik V-I dengan insolation beraturan
(PV 2)
Karakteristik P-I dengan insolation beraturan (PV 2)
Gambar 1.28 Grafik P-I dengan insolation beraturan
(PV 2)
15
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Karakteristik P-I dengan insolation tidak beraturan (PV 2) Gambar 1.29 Grafik P -I dengan insolation tidak
beraturan (PV 2)
Karakteristik V-I dengan insolation tidak beraturan (PV 2) Gambar 1.30 Grafik V-I dengan insolation tidak
beraturan (PV 2)
16
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
1.6.2
17
Pembahasan
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
18
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
1.7
Kesimpulan
1.8
Lembar Evaluasi
No 1
2
Kegiatan Pre-Test Pengambilan Data
3
Asistensi
4
Post-Test
19
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Keterangan
Nilai
TTD/tanggal
2
KARAKTERISTIK ARRAY SEL SURYA DENGANSIMULINKMATLAB
Tujuan Praktikum
1.1
Tujuan dari praktikum karakteristik array sel surya dengan Simulink matlab adalah agar mahasiswa dapat : 1.
Mengetahui sistem kerja sel surya.
2.
Mengetahui karakteristik arus tegangan pada array sel surya dengan menggunakan program simulink Matlab.
3.
Mengetahui karakteristik arus tegangan pada sebuah modul sel surya akibat pengaruh radiasi surya dengan menggunakan program simulink Matlab.
Landasan Teori
1.2
Saat modul-modul dikombinasikan untuk menaikkan tegangan dan atau arus system, kumpulan modul-modul tersebut disebut sebagai array. Untuk alasan yang sama, bahwa efisiensi sebuah modul lebih kecil dari efisiensi sel dalam modul, maka efisiensi sebuah array lebih kecil dari efisiensi modul dalam array. Karena sebuah array yang luas dapat dibangun dengan subarray yang dapat beroperasi secara bebas satu sama lain, walaupun penurunan dalam efisiensi pada level array tersebut, array PV yang menghasilkan lebih dari 1 MW adalah dalam operasi level efisiensi yang dapat diterima. Operasi paling efisien dicapai jika modul dibuat dari sel-sel identik dan jika array terdiri dari modul-modul identik.
Alat-alat dan Komponen
1.3
Alat yang diperlukan terdiri dari:
20
1.
Laptop / Personal Computer 1 buah
2.
Software Matlab 2010
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
1 buah
Prosedur Percobaan
1.4
1.
Perhatikan gambar rangkaian berikut ini.
Gambar 1. Rangkaian percobaan karaktristik arus-tegangan dan daya-tegangan dengan array PV masukan arus.
21
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
2.
Buka program Matlab 2010.
3.
Buka file ModulPV.mdl pada menu Current Folder, kemudian muncul tampilan simulink untuk modul Photovoltaic seperti gambar 6 berikut.
Gambar 2. PV 1 model simulink untuk input tegangan dan PV 2 model simulik untuk input arus. 4.
Klik pada program Matlab 2010, menu Simulink Library Browser.
5.
Pada Simulink Library Browser klik menu New Model, kemudian muncul tampilan program simulink dengan nama file untitled.mdl. Simpan dengan menu save as dan beri nama Percobaan3, selanjutnya buatlah program simulink pada gambar 1 pada file ini.
22
6.
Tarik PV2 ke dalam program simulink pada file Percobaan2.
7.
Tarik blok Constant pada menu sources.
8.
Masukkan data berikut untuk input data radiasi surya
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
9.
Tarik blok Ramp pada menu sources.
10. Masukkan parameter data berikut
11. Tarik Add dan Product pada menu math operations. dan
12. Masukkan parameter data berikut pada fungsi Add
13. Masukkan parameter data berikut pada fungsi Product
14. Tarik X-Y Graph pada menu sink.
23
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
15. Masukkan parameter data berikut pada XY-VI
16. Masukkan parameter data berikut pada PI-Power
17. Tarik Mux pada menu Signal Routing
18. Masukkan parameter data berikut
24
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
19. Tarik To Workspace pada menu sink
20. Masukkan parameter data berikut
21. Hubungkan terminal-terminal pada setiap blok simulink seperti gambar 6 22. Klik menu simulation, klik Configurations Parameter, masukkan parameter data
23. Klik start simulation, dapatkan hasil simulasi kurva karakteristik I-V dan P-V.
25
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Data Hasil Percobaan
1.5
Simbol
1.6
Analisis Data dan Pembahasan
1.6.1
Grafik Parameter Data
Karakteristik V-P dengan radiasi surya ….
Karakteristik V-I dengan radiasi surya ….
26
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Parameter Data
Grafik
1.6.2
27
Pembahasan
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
28
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
1.7
Kesimpulan
1.8
Lembar Evaluasi
No 1
2
Kegiatan Pre-Test Pengambilan Data
3
Asistensi
4
Post-Test
29
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Keterangan
Nilai
TTD/tanggal
3
KARAKTERISTIK PEMBANGKIT LISTRIK SEL SURYA
Tujuan Praktikum
1.1
Tujuan dari praktikum karakteristik pembangkit listrik sel surya adalah agar mahasiswa dapat : 1.
Mengetahui sistem kerja sel surya.
2.
Mengetahui karakteristik arus tegangan pada sebuah modul sel surya.
3.
Mengetahui karakteristik arus tegangan akibat pengaruh radiasi surya.
Landasan Teori
1.2
Photovoltaic (PV) / Solar Cell Generation (Pembangkit Sel Surya) menyatakan perubahan langsung dari peristiwa radiasi surya menjadi listrik. Sebuah sel PV secara sederhana adalah sebuah diode junction pn semikonduktor area luas dengan junction ditempatkan sangat dekat ke permukaan atas. Sebuah susunan kisi logam disebelah atas dan sebuah susunan lembar di sebelah bawah mengumpulkan pembawa-pembawa minoritas melewati junction dan bertindak sebagai terminalterminal. Pembawapembawa minoritas dibangkitkan oleh peristiwa photon-photon dengan energy yang lebih besar atau sama dengan celah energi (energy gap) dari bahan semikonduktor. Karena keluaran setiap sel agak rendah sekitar (1-2 W), beberapa sel (30-60 sel) dikombinasikan untuk membentuk sebuah modul. Rentang rating modul dari 40-50 W pada 15-17 V. Modul-modul PV ditempatkan secara bersama-sama untuk membentuk panel, array, grup, segmen, dan sebuah pembangkit PV terdiri dari beberapa segmen.
30
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Keuntungan PV meliputi operasi dan biaya pemeliharaan yang rendah, tidak ada bagian yang bergerak, tenang, operasi yang sederhana, umur waktu yang tidak terbatas jika dipelihara dengan tepat, tidak ada biaya bahan bakar dan pengaruh lingkungan yang kecil. Kerugiannya adalah biayanya mahal, perlu area kolektor yang luas untuk menangkap radiasi dan variabilitas output terhadap harian dan musim.
Gambar 3.1 Karakteristik Arus Tegangan (I-V) sel surya Output sistem PV adalah dc dan diperlukan inverter untuk mensuplai beban beban ac. Bila input bahan bakar diperlukan untuk pembangkit tenaga konvensional yang tergantung dari bebannya, input untuk sistem PV ditentukan oleh faktor luar seperti lapisan awan, waktu harian, musim tahunan, lokasi geografis, orientasi, dan geometri kolektor surya. Oleh karena itu sistem PV dioperasikan sedapat mungkin pada atau dekat output maksimumnya. Juga, pembangkit PV adalah pembangkit tanpa inersia dan menyebabkan kecepatan perubahan output-nya akibat pergerakan awan. Karakteristik arus-tegangan (I-V) dari sebuah sel surya ditunjukkan pada gambar 3.1. Persamaan karakteristik tersebut diberikan dengan persamaan: I I s
31
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
eV ..................... (3.1) I o exp 1 kT
Dimana I0 adalah dark current (arus gelap) dan Is adalah source current (arus sumber), k adalah konstanta Boltzmann (1,38 x 10-23 J/K), T adalah suhu dalam K, dan e adalah muatan elektron. Pada kondisi ideal (sel-sel identik), untuk modul PV dengan susunan seri-paralel dari sel-sel, karakteristik I-V akan menjadi sama, kecuali skala arus dikalikan dengan cabang paralel dan skala tegangan sama dengan jumlah sel-sel secara seri dalam modul. Arus sumber Is bervariasi secara linier dengan radiasi surya. Arus dark I0 meningkat bila suhu operasi sel meningkat. Juga, lebih besar celah energi dari bahan, lebih kecil arus nol-nya. Rasio arus sumber Is terhadap arus dark I0 harus dibuat sebesar mungkin untuk memperbaiki operasi.
Alat-alat dan Komponen
1.3
Alat yang diperlukan terdiri dari: 1.
Modul surya
1 buah
2.
Resistor
1 buah
3.
Multimeter
1 buah
4.
Solar power meter
1 buah
5.
Termometer
1 buah
6.
Kabel Penghubung
1 buah
Prosedur Percobaan
1.4
1.
Perhatikan gambar rangkaian berikut ini.
Gambar 3.2 Rangkaian percobaan karaktristik arus-tegangan 2.
Ambillah gambar panel sel surya yang dilakukan dalam percobaan ini dengan kamera.
3. 32
Buatlah rangkaian seperti pada gambar 2. Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
4.
Catat jam berapa percobaan dilakukan.
5.
Ukur suhu pada modul sel surya saat melakukan percobaan.
6.
Ukur radiasi matahari saat melakukan percobaan dengan Solar Power meter (satuan : W/m2).
7.
Ukur tegangan dan arus terminal.
8.
Masukkan data hasil pengukuran pada tabel 1 dan tabel 2 berikut dengan variasi beban R L.
9.
Gabungkan data pada kelompok lain untuk mendapatkan data yang bervariasi terhadap radiasi cahaya dan suhunya.
10. Pada laporan berikan hasil analisa karakteristik I-V (arus-tegangan) dan P-V
(daya-tegangan), masukkan juga gambar foto panel sel surya yang telah diambil datanya.
1.5
Data Hasil Percobaan
Tabel 3.1 Data Hasil Pengukuran Pada Modul Surya Jam Pengukuran Suhu modul sel surya (0C) Tegangan pada terminal modul surya (volt) Tabel 3.2 Data Hasil Pengukuran Dengan Variasi Beban R L No. 1
3333
Beban R L (Ω) Open Cicuit
2
100
3
100//2
4
100//3
5
100//4
6
100//5
7
Short Circuit
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Radiasi Matahari (W/m2)
Tegangan terminal beban (V)
Arus terminal beban (I)
Daya (P)
Tabel 3.3 Data Hasil Pengukuran dan Perhitungan (Teori) No.
Beban R L
Daya Terukur
Daya Teori
(Ω)
(PP)
(PT)
E%
1 2 3 4 5 6 7
Tabel 4. Data Hasil Pengukuran Pada Modul Surya Kelompok Jam Pengukuran Suhu modul sel surya (0C) Tegangan pada terminal modul surya (volt)
Tabel 5. Data Hasil Pengukuran Dengan Variasi Beban R L Kelompok
No
34
Beban R L (Ω)
1
Open Cicuit
2
100
3
100//2
4
100//3
Radiasi
Tegangan
Arus
Matahari
terminal
terminal
(W/m2)
beban (V)
beban (I)
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Daya (P)
No
Beban R L (Ω)
5
100//4
6
100//5
Radiasi
Tegangan
Arus
Matahari
terminal
terminal
(W/m2)
beban (V)
beban (I)
Daya
Short
7
Circuit
Tabel 6. Data Hasil Pengukuran dan Perhitungan (Teori) No
Beban R L
Daya Terukur
Daya Teori
(Ω)
(PP)
(PT)
1 2 3 4 5 6 7
35
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
E%
(P)
1.6
Analisis Data dan Pembahasan
1.6.1
Grafik
36
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Pembahasan
1.6.2
37
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
38
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
39
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
40
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
1.7
Kesimpulan
1.8
Lembar Evaluasi
No
Kegiatan
1
Pre-Test Pengambilan
2
Data
3
Asistensi
4
Post-Test
41
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Keterangan
Nilai
TTD/tanggal
TRANSFORMATOR 1Ф (LOAD TEST)
4
1.1
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum transformator 1 Ф (load test) adalah agar mahasiswa dapat : 1.
Menjelaskan cara transformator 1 bekerja saat berbeban.
2.
Mendapatkan
karakteristik
efisiensi
transformator
1 dan
bagaimana
karakteristik tersebut jika transformator 1 dibebani bermacam-macam jenis dan besar beban. 3.
Menentukan besar regulasi tegangan saat transformator 1 dibebani dengan variasi besar dan jenis beban.
4.
Menentukan pengaruh rugi-rugi tersebut terhadap performance transformator 1.
Landasan Teori
1.2
l1
R1
X2'
R2'
X1
I2
lo lw
V1
R0
l X0
V2
L O A D
Gambar 4.3 Rangkaian ekivalen pembebanan transformator Bila transformator dibebani, maka arus mengalir pada kedua sisi belitannya. Besarnya arus akan ditentukan oleh besar dan jenis beban yang dipasang. Rugi (rugi tembaga, rugi inti & rugi flux bocor) yang timbul menyebabkan tegangan keluaran tidak tetap apabila beban dipasangkan. Rugi-rugi tersebut juga mengakibatkan daya (watt) yang diberikan pada beban lebih kecil dari daya yang diberikan oleh sumber. 42
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Ukuran untuk menyatakan perbedaan antara tegangan output beban nol dengan
tegangan
saat
berbeban
pada
faktor
daya
tertentu
disebut
regulasi/pengaturan tegangan. Transformator dikatakan baik apabila harga regulasi tegangannya semakin kecil pada suatu beban tertentu. Besarnya regulasi tegangan adalah : Vr
V 2 (tan pa _ beban) V 2 (beban _ penuh)
..................... (4.1)
V 2 (beban _ penuh)
Ukuran perbandingan antara daya keluaran dengan daya masuk pada faktor daya tertentu disebut dengan efisiensi. Efisiensi( )
daya _ keluar (watt ) x100% ..................... (4.2) daya _ input (watt )
Daya keluar = daya input - jumlah rugi transformator..................... (4.3) Besarnya efisiensi akan sangat dipengaruhi oleh besar beban & jenis beban (R,L dan C) karena kedua sifat beban tersebut akan mempengaruhi besarnya arus dan cos
dari rangkaian tersebut. Selain itu pada transformator akan
mempengaruhi besarnya rugi-rugi yang timbul pada transformator terutama rugi tembaga yang besarnya tergantung/dipengaruhi oleh besarnya beban yang diaplikasikan pada transformator tersebut.
Alat-alat dan Komponen
1.3
Alat yang diperlukan terdiri dari:
43
1.
Transformator 500 VA 220/48 V
1 buah
2.
Power Analyzer
1 buah
3.
Multimeter
2 buah
4.
Regulator 0-220 V
1 buah
5.
Lampu pijar 25,25,50,75,100 W
1 buah
6.
Kabel penghubung
Secukupnya
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Prosedur Percobaan
1.4
1.
Perhatikan gambar rangkaian berikut ini.
Gambar 4.2 Rangkaian percobaan pembebanan transformator 2.
Rangkaian percobaan sesuai gambar 1.4.1.
3.
Dalam keadaan beban nol pengatur tegangan diatur sehingga primer mencapai harga nominalnya (220 V) dan catat semua penunjukan alat ukur.
4.
Beban dipasang secara bertahap dan setiap penggantian atau penambahan beban supaya dicatat besarnya V1, V2, A1, A2, W1 dan W2 pada tabel 1.
5.
Setiap jenis beban (R, L atau C) variasikan besar bebannya.Variasi beban bisa dilaksanakan dengan hubungan seri atau paralel.
6.
Gambar grafik efisiensi fungsi Pout ; = f (Pout).
7.
Hitunglah besarnya regulasi tegangan untuk setiap variasi beban yang ada.
Data Hasil Percobaan
1.5
Tabel 1 Pembebanan Transformator 1 Fasa
44
Jenis
Besarny
V1
I1
P1
V2
I2
P2
Beban
a Beban
(Vo
(A
(Wa
(Vo
(A
(Wa
lt)
mp)
tt)
lt)
mp)
tt)
Beban
0
Lampu
25
(Beban
75
R)
100
(Watt)
125
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Analisis Data dan Pembahasan
1.6
45
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
46
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
47
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
1.7
Kesimpulan
1.8
Lembar Evaluasi
No
Kegiatan
1
Pre-Test Pengambilan
2
Data
3
Asistensi
4
Post-Test
48
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Keterangan
Nilai
TTD/tanggal
GENERATOR DC
5
Tujuan Praktikum
1.1
Tujuan dari praktikum generator DC adalah agar mahasiswa dapat : 1. Mengetahui prinsip kerja generator DC. 2. Mengetahui karakteristik generator DC tanpa penguatan. 3. Mengetahui karakteristik generator DC penguatan sendiri.
Landasan Teori
1.2
Generator DC terdiri dua bagian, yaitu stator, yaitu bagian mesin DC yang diam, dan bagian rotor, yaitu bagian mesin DC yang berputar. Bagian stator terdiri dari: rangka motor, belitan stator, sikat arang, bearing dan terminal box. Sedangkan bagian rotor terdiri dari: komutator, belitan rotor, kipas rotor dan poros rotor. Bagian yang harus menjadi perhatian untuk perawatan secara rutin adalah sikat arang yang akan memendek dan harus diganti secara periodic / berkala. Komutator harus dibersihkan dari kotoran sisa sikat arang yang menempel dan serbuk arang yang mengisi celah-celah komutator, gunakan amplas halus untuk membersihkan noda bekas sikat arang. Pembangkitan tegangan induksi oleh sebuah generator diperoleh melalui dua cara yaitu dengan menggunakan cincin-seret, menghasilkan tegangan induksi bolak-balik serta dengan menggunakan komutator, menghasilkan tegangan
DC.
Jika rotor diputar dalam pengaruh medan magnet, maka akan terjadi perpotongan medan magnet oleh lilitan kawat pada rotor. Hal ini akan menimbulkan tegangan induksi. Tegangan induksi terbesar terjadi saat rotor menempati posisi seperti Gambar 2 (a) dan (c). Pada posisi ini terjadi perpotongan medan magnet secara maksimum oleh penghantar. Sedangkan posisi jangkar pada Gambar 2.(b), akan menghasilkan tegangan induksi nol. Hal ini karena tidak adanya perpotongan 49
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
medan magnet dengan penghantar pada jangkar atau rotor. Daerah medan ini disebut daerah netral.
Gambar 5.1 Tegangan Rotor yang dihasilkan melalui cincin-seret dan komutator . Rotor dari generator DC akan menghasilkan tegangan induksi bolak-balik. Sebuah komutator berfungsi sebagai penyearah tegangan AC. Besarnya tegangan yang dihasilkan oleh sebuah generator DC, sebanding dengan banyaknya putaran dan besarnya arus eksitasi (arus penguat medan).
Alat-alat dan Komponen
1.3
Alat yang diperlukan terdiri dari:
50
1.
Motor DC
1 buah
2.
Generator DC
1 buah
3.
Multimeter
1 buah
4.
Penyearah 0-220 V
1 buah
5.
Tachometer
1 buah
6.
AVR
1 buah
7.
Kabelpenghubung
Secukupnya
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Prosedur Percobaan
1.4
1.
Perhatikan gambar rangkaian berikut ini.
Gambar 5.2 RangkaianPercobaan Generator DC tanpa penguatan 2.
Hubungkan motor DC sebagai priomover dan generator DC eksitasi terpisah sebagai generator seperti yang ditunjukan rangkaian percobaan.
3.
Hubungkan terminal-terminal motor dan generator sesuairangkaian percobaan.
4.
Hidupkan tabel motor DC dengan cara mengidupkan sumber tegangan menggunakan AVR kemudian atur sesuai dengan.
5.
Mencatat nilai tegangan keluaran generator.
6.
Mencatat hasil pengukuran kecepatan generator.
Data Hasil Percobaan
1.5
1. Percobaan 1
Tabel 1. Hasil Pengukuran percobaan generator DC tanpa penguatan. Vin(V) 0 20 40 60 80 100
51
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
N Generator (RPM)
Vout(V)
2.
Percobaan 2 Tabel 2. Hasil Pengukuran percobaan generator DC penguatan sendiri Vin(V)
N Generator (RPM)
0 20 40 60 80 100
Analisis Data dan Pembahasan
1.6
52
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Vout(V)
53
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
54
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
1.7
Kesimpulan
1.8
Lembar Evaluasi
No
Kegiatan
1
Pre-Test Pengambilan
2
Data
3
Asistensi
4
Post-Test
55
Buku Petunjuk Praktikum Pembangkit Tenaga Listrik
Keterangan
Nilai
TTD/tanggal