RINGKASAN MATERI KULIAH AKUNTANSI MANAJEMEN (Budgeting : Planning and control) PERTEMUAN KE-5
Oleh kelompok : V Dewa Ayu Anggi Pramiswari
(1315351053)
Ni Kadek Ayu Rusmiani
(1315351054)
Ni Made Mirayanti
(1315351080)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN AKUNTANSI 2015
5.1 Peranan Anggaran dalam Perncanaan dan Pengendalian Ada beberapa pendapat tentang pengertian aggaran yaitu: Menurut Hansen &Mowen “Anggaran merupakan alat untuk perencanaan yang menyatakan pendapatan dan biaya untuk periode satu tahun dan berfungsi sebagai alat pengawasan bagi pihak manajemen untuk mengadakan penilaian hasil-hasil yang telah dicapai”.Anggaran adalah pembuatan rencana tindakan yang dinyatakan dalam istilah keuangan. Anggaran memainkan suatu peranan penting dalam perencanaan, pengendalian, dan pembuatan keputusan. Anggaran juga berfungsi untuk memperbaiki komunikasi dan koordinasi, suatu peranan yang menjadi semakin penting, seiring dengan berkembangnya ukuran perusahaan. Fungsi anggaran Hasil akhir proses perencanaan Cetak biru perusahaan untuk bertindak Alat komunikasi internal yang menghubungkan beragam departemen Standar terhadap hasil operasi yang dapat dibandingkan Sebagai alat pengendalian Memotivasi manajemen untuk bertindak konsisten
Sistem anggaran memberikan beberapa keuntungan bagi organisasi : a. Memaksa manajer untuk membuat rencana b. Memberikan informasi sumber daya yang dapat meningkatkan kualitas pengambilan
keputusan c. Sebagai standar bagi evaluasi kinerja d. Meningkatkan komunikasi dan koordinasi Tiga tahapan penyusunan anggaran -
Penetapan tujuan Implementasi Pengendalian dan evaluasi kinerja
Pembuatan Anggaran: a. Pengarahan dan pengkoordinasian b. Anggran induk c. Pembuatan anggaran operasi d. Pembuatan anggaran keuangan
Mempersiapkan Anggaran Induk Anggaran induk adalah rencana keuangan komprehensif bagi organisasi secara keseluruhan.biasanya anggaran induk adalah satu tahun,sesuai dengan tahun fiscal perusahaan.anggaran induk dapat dibagi ke dalam anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional (operational budget), yaitu mendeskripsikan aktivitas yang menghasilkan pendapatan bagi perusahaan: penjualan, produksi, dan persediaan barang jadi.sedangkan Anggaran keuangan (financial budget), merinci aliran masuk dan keluar kas serta posisi keuangan secara umum. Anggaran operacional terdiri dari perkiraan laba dan rugi dan disertai dengan laporan pendukung berikut:
Anggaran penjualan adalah projeksi yang disetujui oleh komite anggaran,yang menjelaskan penjualan yang diharapkan dalam satuan unit dan uang. Anggaran produksi menjelaskan berapa banyak unit yang harus diproduksi untuk memenuhi kebutuhan penjualan dan memenuhi kebutuhan persediaan akhir. Anggaran pembelian bahan baku langsungyaitu menyatakan jumlah dan biaya bahan mentah yang dibeli tiap periode;jumlahnya tergantung pada perkiraan penggunaan bahan baku dalm produksi dan persediaan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan. Anggaran tenaga kerja langsung yaitu menunjukkan total jam tenaga kerja langsung yang di butuhkan dan biaya yang berhubungan dengan jumlah unit dalam anggaran produksi Anggaran overhead yaitu menunjukkan biaya yang diharapkan dari semua componen produksi tidak langsung Anggaran beban penjualan dan administrasi yaitu menguraikan pengeluaran yang direncanakan untuk aktivitas non produksi Anggaran persedian akhir barang jadi yaitu memberikan informasi yang dibutuhkan untuk neraca dan juga bertindak sebagai input penting untuk persiapan anggaran harga pokok penjualan Anggaran harga pokok penjualan mengungkapkan harga yang diharapkan untuk barang yang akan dijual
Anggaran yang tersisa dalam anggaran induk adalah anggran keuangan. Anggaran keuangan meliputi anggaran kas, anggaran pengeluaran untuk barang modal, dan laporan
neraca yang dianggarkan. Anggaran kas hanyalah saldo awal dalam akun kas, plus penerimaan yang diantisipasi, minus pengeluaran yang diantisipasi, plus atau minus pinjaman yang diperlukan. Neraca yang dianggarkan menyajikan saldo akhir aktiva, kewajiban, dan akun modal jika rencana yang dianggarkan berjalan sesuai rencana. Menggunakan anggaran untuk evaluasi kerja Anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan untuk menghiyunh perkirstatis tergantung pada tingkat aktivitas tertentu maka anggaran statis ini tidak terlalu berguna untuk menyiapkan laporan kinerja. dan anggaran fleksibel adalah anggaran yang memungkinkan suatu perusahaan untuk menghitung perkiraan biaya dalam suatu tingkat aktivitas. Suatu sistem anggaran mengalami kesuksesan tergantung pada seberapa serius faktor manusia dipertimbangkan.
Guna menghindari perilaku disfungsional, organisasi seharusnya
menghindari anggaran yang terlalu menekan sebagai mekanisme pengendalian. Area kinerja lain seharusnya dievaluasi sebagai tambahan atas anggaran. Anggaran dapat diperbaiki sebagai ukuran kinerja, ngan menggunakan anggaran parsitipatif dan insentif non-uang lainnya, menyediakan umpan balik kinerja secara sering, menggunakan anggaran fleksibel, memastikan bahwa tujuan anggaran mencerminkan realita, dan membebankan tanggung jawab pada manajer hanya atas biaya-biaya yang dapat dikendalikan oleh mereka. Terdapat dua dimensi dalam penggaran yaitu : a. Bagaimana anggaran di buat b. Bagaimana anggaran di gunakan untuk mengimpletasikan rencana organisasi
Langkah menyusun anggaran Menentukan tujuan jangka pendek o Tujuan disesuaikan dengan sumberdaya o Anggaran harus disusun, disetujui kemudian di komunikasikan o Pengendalian, dengan membandingkan hasil dengan tujuan yang telah dianggarkan o
Anggaran Berdasarkan Aktivitas Anggaran berdasarkan aktivitas mengidentifikasi aktivitas, permintaan akan output aktivitas, dan biaya sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung output aktivitas yang diminta. Perbedaan prinsip dalam pendekatan berdasarkan aktivitas adalah daftar terinci atas aktivitas perkiraan biayanya dalam kategori overhead, penjualan, dan administrasi. Anggaran
berdasarkan aktivitas memiliki potensi untuk lebih akurat daripada anggaran tradisional karena berfokus pada ukuran output tiap aktivitas, dan kemudian memungkinkan seorang manajer untuk memahami perilaku biaya dengan tingkat yang jauh lebih rinci. Aktivitas menimbulkan biaya dengan cara mengkonsumsi sumberdaya, tetapi,jumlah sumberdaya yang dikonsumsi tergantung pada permintaan output aktivitas untuk membangun suatu anggaran berdasarkan aktivitas diperlukan tiga lanhkah, yaitu: 1. aktivitas dalam organisasi harus diidentifikasikan 2. permintaan tiap output aktivitas harus diperkirakan 3. biaya sumberdaya yang diperlukan untuk aktivitas harus diperkirakan Anggaran fleksibel aktivitas (activity flexible budgeting), adalah prediksi berapa biaya aktivitas nantinya jika terdapat perubahan pada output aktivitas. Analisis varians dalam suatu kerangka kerja aktivitas memungkinkan perbaikan dalam pelaporan kinerja anggaran tradisional. Hal ini juga meningkatkan kemampuan untuk mengelola aktivitas. Anggaran fleksibel aktivitas juga lebih akurat karena menggunakan rumusan biaya yang tergantung pada ukuran output tiap aktivitas. 5.2 Jenis – jenis Anggaran Untuk
memudahkan
dalam
penyusunan
anggaran
maka
anggaran
perlu
dikelompokkan. Pengelompokkan anggaran dibagi dalam beberapa jenis (Nafarin,2007:3135) , yaitu: 1) Menurut dasar penyusunan , anggaran terdiri dari : a. Anggaran variabel , yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval
kepastian tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran yang dapat disesuaikan pada tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda b. Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kepastian tertentu disebut juga anggaran stasis 2) Memuat cara penyusunan, anggaran terdiri dari : a. Anggaran periodik adalah anggaran yang disusun untuk suatu periode tertentu. Umumnya periode satu tahun, yang disusun setiap akhir periode b. Anggaran kontinu adalah anggaran yang dibuat untuk memperbaiki anggaran yang telah dibuat 3) Menurut jangka waktu, anggaran terdiri dari :
a. Anggaran jangka pendek (anggaran taktis) adalah anggaran yang dibuat dengan
jangka waktu paling lama sampai satu tahun b. Anggaran jangka panjang (anggaran strategi) adalah anggaran yang dibuat untuk jangka waktu lebih dari satu tahun 4) Menurut bidangnya, anggaran terdiri dari : a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran laporan laba rugi. b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan terdiriri dari : - Anggaran kas - Anggaran piutang - Anggaran persediaan - Anggaran utang - Anggaran neraca 5) Menurut kemampuan menyusun, anggaran terdiri dari : a. Anggaran komprehensif merupakan rangkaian dari berbagai macam anggaran yang disusun secara lengkap b. Anggaran parsial adalah anggaran yang disusun tidak secara lengkap, anggaran hanya menyusun bagian bagian tertentu saja 6) Menurut fungsinya, anggaran terdiri dari : a. Anggaran apropriasi (appropriation budget) adalah anggaran yang dibentuk untuk tujuan tertentu dan tidak boleh digunakan untuk tujuan lain b. Anggaran kinerja (performance budget) adalah anggaran yang disusun berdasarkan fungsi kegiatan yang dilakukan dalam organisasi (perusahaan) yang dikeluarkan oleh masing-masing aktivitas tidak melampaui batas.
5.3 Jenis Informasi yang Dibutuhkan untuk Membuat Anggaran Menurut Mulyadi (1993 : 438), anggaran disusun oleh manajemen dalam jangka waktu satu tahun untuk membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diperhitungkan. Dengan anggaran, manajemen mengarahkan jalannya kondisi perusahaan. TAnpa anggaran, dalam jangka pendek perusahaan akan berjalan tanpa arah, dengan pengorbanan sumber daya yang tidak terkendali (at any cost).
Lebih jelas lagi Munandar (2001 : 1), mengungkapkan pengertian anggaran adalah sebagai berikut : “Suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan dating.” Dari pengertian tersebut, anggaran mempunyai empat unsur, yaitu : 1. Rencana
Yaitu suatu penentuan terlebih dahulu tentang aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan dating. 2. Meliputi Yaitu mencakup semua jegiatan yang akan dilakukan oleh semua bagian-bagian yang ada dalam perusahaan. 3. Dinyatakan dalam unit moneter Yaitu unit (kesatuan) yangdapat diterapkan pada berbagai kegiatan perusahaan yang beraneka ragam. Adapun unit moneter yang berlaku di Indonesia adalah unit “rupiah”. 4. Jangka waktu tertentu yang akan dating Yaitu menunjukkkan bahwa anggaran berlaku untuk massa yang akan dating. Ini berarti Apa yang dimuat di dalam anggaran adalah taksiran-taksiran tentang apa yang akan terjadi serta apa yang akan dilakukan dimasa yang akan dating. Dari pengertian anggaran yang telah diutarakan di atas dapatlah diketahui bahwa anggaran merupakan hasil kerja (out put) terutama berupa taksiran-taksiran yang akan dilaksanakan di waktu yang akan dating. Karena suatu anggaran merupakan hasil kerja (out put), maka anggaran dituangkan dalam suatu naskah tulisan yang disusun secara teratur dan sistematis. Secara lebih terperinci Munandar ( 2001 : 16) menjelaskan proses kegiatan yang tercakup dalam anggaran sebagai berikut : 1. Pengumpulan data dan informasi yang diperlukan untuk menyususn anggaran. 2. Pengelolaan dan penganalisaan data dan informasi tersebut untuk mengadakan 3. 4. 5. 6.
taksiran-takisiran dalam rangka menyusun anggaran. Menyusun anggaran serta meyajikannya secara teratur dan sistematis . Pengkoordinasian pelaksanaan anggaran. Pengumpulan data dan informasi untuk keperluan pengawasan kerja. Pengolahan dan penganalisaan data tersebut untuk mengadakan interpretasi dan memperoleh kesimpulan-kesimpulan dalam rangka mengadakan penilaian terhadap kerja yang telah dilaksanakan.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran
Untuk bisa melakukan penaksiran secara lebih akurat, diperlukan berbagai data, informasi dan pengalaman yang merupakan factor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menyusun anggaran. Menurut Munandar (2001 : 11) faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran yaitu : 1. Faktor-faktor Intern
Yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan sendiri, Faktorfaktor tersebut antara lain : a. Penjualan tahun-tahun yang lalu b. Kebijaksanaan perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual, syarat
pembayaran barang yang dijual, pemilihan saluran distribusi dan sebagianya. c. Kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. d. Tenaga kerja yangn dimiliki perusahaan, baik jumlahnya (Kuantutatif) maupun
keterampilan dan keahliannya (Kualitatif). e. Fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor intern ini masih dapat mengukur dan menyesuaikan dengan apa yang diinginkan untuk masa yang akan datang. 2. Faktor-faktor Ekstern
Yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah : a) Keadaan persaingan. b) Tingkat pertumbuhan penduduk c) Tingkat penghasilan masyarakat. d) Berbagai kebijaksanaan pemerintah, baik dibidang politik, ekonomi, sosial,
budaya maupun keamanan. e) Keadaan perekonomian nasional maupun internasional, kemajuan teknologi dan sebagainya. Faktor-faktor ekstern ini tidak mampu untuk mengatur dan menyelesaikan sesuai dengan apa yang diinginkan dalam periode anggaran yang akan datang. Keterbatasan dan Syarat-syarat Anggaran
Walaupun terdpat manfaat yang diperoleh dengan penyusunan anggaran, tetapi masih terdpat keterbatasan-keterbatasan anggaran. Menurut Supriyono (1996 : 180), keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut : 1. Anggaran didasarkan pada estimasi atau proyeksi atas kegiatan yang akan datang,
ketepatan dari estimasisanagta tergantung kepada pengalaman dan kemampuan dari estimator atau proyektor, ketidaktepatan anggaran berakibat tidak dapat dipakai sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengawasan baik. 2. Anggaran harus selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi. Anggaran disusun atas dasar kondisi dan asumsi tertentu, oleh karena itu perubahan kondisi dan asumsi yang mendasari penyusunan anggaran mengharuskan adanya revisi anggaran agar anggaran tersebut dapat digunakan sebagai ala pengendalian. Perubahan kondisi dan asumsi misalnya dapat berupa : laju inflasi atau kebijakan pemerintah dibidang ekonomi. 3. Anggaran dapat dipakai sebagi alat pengendalian biaya hanya apabila semua pihak, terutama manajer-manajer perusahaan, secara terus menerus secara terkoordinir berusaha dan bertanggung jawab atas tercapainya tujuan yang telah ditentukan di dalam anggaran. 4. Semua pihak di dalam perusahaan perlu menyadari bahwa anggaran adalah alat untuk mengendalikan biaya, akan tetapi tidak dapat menggantikan fungsi manajemen dan “judgement” manajemen masih diperlukan atas dasar pengetahuan dan pengalamannya. Karena anggaran dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, maka anggaran yang baik harus memenuhi persyaratan, menurut Supriyono (1996 : 19) syarat-syarat tersebut adalah : 1. Adanya organisasi perusahaan yang sehat, yaitu organisasi yang membagi tugas
dengan jelas dan menentukan garis wewenang dan bertanggung jawab yang jelas. 2. Adanya sistem yang memadai, yaitu uang meliputi : a) Penggolongan rekening yang sama antara anggaran dengan realisasinya sehingga dapat dibandingkan dan dihitung penyimpangannya. b) Pencatatan akuntansi dapat memberikan informasi mengenai realisasi anggaran. c) Laporan didasarkan pada akuntansi pertanggungjawaban. 3. Adanya dukungan para pelaksana, karena anggaran dapat menjadi pengendalian yang baik jika ada dukungan dari para pelaksana dari tingkat atas mapun tingkat bawah. 5.4 Dimensi Perilaku dalam Penganggaran
Anggaran mempunyai dampak yang besar terhadap perilaku manusia. Anggaran memberikan informasi kepada manusia mengenai apa yang diharapkan dan kapan harus dilaksanakan. Anggaran memberikan batas mengenai apa yang boleh dibeli dan seberapa banyak boleh dibeli, anggaranpun dapat membatasi ruang gerak manusia. Penyusunan anggaran dapat dilakukan dengan pendekatan top-down dan atau bottomup. Anggaran yang ditetapkan sepihak oleh atasan (top-down approach) akan membawa konsekuensi yang berbeda kalau anggaran disusun atas dasar partisipasi. Menurut Anthony dan Govindarajan, 1992 ( dalam Fahrianta dan Ghozali, 2002) pendekatan top-down bisa menimbulkan perilaku disfungsional, Sedangkan pendekatan bottom-up atau partisipasi memungkinkan terjadinya negosiasi di antara para manajer untuk mencapai tujuan organisasi. Partisipasi manajer menengah dan bawah dalam penyusunan anggaran akan mengurangi ketimpangan informasi dalam organisasi, serta dapat menimbulkan komitmen yang lebih besar kepada para manajer untuk melaksanakan dan memenuhi anggaran, sehinggan akan meningkatkan kinerja manajerial. Akuntan manajemen (akuntan internal) sangat berkepentingan terhadap proses penyusunan anggaran. Akuntan manajemen merupakan pihak yang menyediakan informasi untuk penyusunan anggaran. Akuntan manajemen juga nantinya akan menggunakan informasi dari anggaran yang dibuat untuk kepentingan evaluasi kinerja atas dasar anggaran tersebut. Bila si akuntan manajemen juga ditunjuk membawahi departemen anggaran, mereka yang akan mengumpulkan anggaran dari unit-unit dan menggabungkan setiap unit setelah terlebih dahulu melalukan proses pengecekan pertama. Oleh karenanya, akuntan manajemen harus memahami aspek keperilakuan dalam proses penyusunan anggaran agar tercipta anggaran yang tidak merugikan perusahaan. Konsekuensi yang bersifat disfungsional dapat terjadi dalam proses penyusunan anggaran ini, seperti distrubt, resistance, internal conflik, dan perilaku lainnya (Ikhsan dan Ishak, 2005:163-167). Perilaku disfungsional adalah perilaku individu yang pada dasarnya bertentangan dengan tujuan organisasi.
Daftar Pustaka : -
Drs. Abdul Halim, M.B.A., Akuntan , Drs. Bambang Supomo, M.Si., Akuntan, Akuntansi Manajemen, Edisi 1, Yogyakarta, BPFE, 1990. http://myoretoret.blogspot.com/2012/04/konsep-anggaran.html http://ariefharahap.blogspot.com/2011/11/dimensi-prilaku-anggaran-dan-transper.html