A Defi Defini nisi si Jeja Jejass Jejas adalah penyesuaian sel terhadap suatu tekanan yang berubah-ubah hingga suatu tekanan melampaui adaptasi sel tersebut.
B Et Etio iolo logi gi jeja jejass 1
2 3 %
Depr Depriv ivas asii Oks Oksig igen en / Hipo Hipoks ksia ia Mengganggu respirasi oksidatif dan penyebab jejas tersering dan terpenting serta menyebabkan kematian. Bahan Kimia Semua bahan kimia dapat menyebabkan jejas. Agen Infeksius Contoh !irus" #a#ing" riketsia" bakteri" fungi" proto$oa. Reaksi Immunologi &eaksi yang sengaja'tdk sengaja menyebabkan jejas. Co Anafilaksis thdp Anafilaksis thdp protein asing'suatu
obat.
C Jeni Jeniss-je jeni nis s (
Reversi!el
)skemia 2
Irreversi!el
*ekrosis koagulatif iskemik +erjadi +erjadi koagulasi ,pembekuan unsur protein intrasel. Kerangka sel mati masih berbentuk baik. aerah infark menjadi padat" pu#at. Selanjutnya Selanjutnya akan mjd lunak krn kerja makrofag digestif. Contoh egenerasi hialin pada infeksi Salmonella typhosa
D Be Bent ntuk uk Jeja Jejas s (
Jejas Iskemik "an Hipoksik
)skemia terjadi karena berkurangnya aliran darah pada pembuluh darah jaringan tertentu. )skemia men#ederai jaringan lebih #epat dibandingkan hipoksia. /fek 0ipoksia à pd reaksi aerobik sel" yaitu 1 oleh mitokondria. 2
Jejas Iskemia # Reperfusi
roses penting yang berperan pada kerusakan jaringan pada infark miokard dan serebral" tetapi juga dapat menerima inter!ensi terapeutik. 3
Jejas $el %ang Dire"uksi Ra"ikal Be!as
Mekanisme penting kerusakan sel. Kerusakan radikal bebas mendasari - #edera $at kimia 4 radiasi - toksisitas oksigen 4 gas lain - penuaan selular - pembunuhan mikroba oleh sel fagositik
&' Bentuk "an (orfologi )erusakan $el A' *ola )erusakan $el ua pola kerusakan sel telah dikenal5 pola tersebut mempunyai mekanisme yang berbeda" tetapi terdapat juga pertimbangan yang tumpang tindih diantara diantara dua proses •
*ekrosis +erjadi setelah suplai darah hilang atau setelah terpajan toksik dan ditandia dengan pembengkakan sel" s el" denaturasi protein" dan kerusakan organela. Jalur J alur lintas kematian sel tersebut dapat dapat menyebabkan disfungsi berat jaringan.
•
6poptosis +erjadi sebagai akibat program 7bunuh diri8 yang dikontrol se#ara internal" setelah sel mati yang disingkirkan dengan gangguan minimal dari jaringan sekitarnya. Keadaan tersebeut terjadi dalam kondisi fisiologis" saat sel yang tidak dikehendaki dieliminasi ,missal ,missal"" embry embryoge ogenesi nesis s dan dalam dalam berbag berbagai ai kondis kondisii patolo patologis gis ,misal" ,misal" kerusa kerusakan kan akibat mutasi yang tidak dapat diperbaiki
B Respon Respon $elule $elulerr +e +er,a"ap r,a"ap )erus )erusaka akan n )ata!olisme isomonal 9isosom terlibat dalam peme#ahan material yang akan di#erna dengan dua #ara yaitu
heterofagi dan autofagi. 0eterofagi • aling men#olok dalam fagosit :professional; bakteri di#erna dan di degradasi oleh neutrofil dan makrofag menelan dan mengatabolisme sel nekrotik. /ndositosis 1agositosis inositosis inositosis ke#il.
pengambilan material se#ara umum. pengambilan material yang berukuran lebih besar. pengambilan pengambilan material material yang dapat larut dan berukuran berukuran lebih
Mekanisme penting kerusakan sel. Kerusakan radikal bebas mendasari - #edera $at kimia 4 radiasi - toksisitas oksigen 4 gas lain - penuaan selular - pembunuhan mikroba oleh sel fagositik
&' Bentuk "an (orfologi )erusakan $el A' *ola )erusakan $el ua pola kerusakan sel telah dikenal5 pola tersebut mempunyai mekanisme yang berbeda" tetapi terdapat juga pertimbangan yang tumpang tindih diantara diantara dua proses •
*ekrosis +erjadi setelah suplai darah hilang atau setelah terpajan toksik dan ditandia dengan pembengkakan sel" s el" denaturasi protein" dan kerusakan organela. Jalur J alur lintas kematian sel tersebut dapat dapat menyebabkan disfungsi berat jaringan.
•
6poptosis +erjadi sebagai akibat program 7bunuh diri8 yang dikontrol se#ara internal" setelah sel mati yang disingkirkan dengan gangguan minimal dari jaringan sekitarnya. Keadaan tersebeut terjadi dalam kondisi fisiologis" saat sel yang tidak dikehendaki dieliminasi ,missal ,missal"" embry embryoge ogenesi nesis s dan dalam dalam berbag berbagai ai kondis kondisii patolo patologis gis ,misal" ,misal" kerusa kerusakan kan akibat mutasi yang tidak dapat diperbaiki
B Respon Respon $elule $elulerr +e +er,a"ap r,a"ap )erus )erusaka akan n )ata!olisme isomonal 9isosom terlibat dalam peme#ahan material yang akan di#erna dengan dua #ara yaitu
heterofagi dan autofagi. 0eterofagi • aling men#olok dalam fagosit :professional; bakteri di#erna dan di degradasi oleh neutrofil dan makrofag menelan dan mengatabolisme sel nekrotik. /ndositosis 1agositosis inositosis inositosis ke#il.
pengambilan material se#ara umum. pengambilan material yang berukuran lebih besar. pengambilan pengambilan material material yang dapat larut dan berukuran berukuran lebih
•
6utofagi +erlibat +erlibat dalam penyingkiran penyingkiran organel rusak atau mati dan perbaikan perbaikan sel yang disertai oleh diferensiasi sel" biasanya terjadi pada sel yang mengalami atrofi" yang diinduksi oleh oleh keku kekuran ranga gan n $at $at gi$i gi$i atau atau horm hormon one. e. Sepe Sepert rtii pada pada sel otak otak manu manusi siaa yang yang mengalami mengalami pengerutan pengerutan di autofagi autofagi untuk disingkirkan disingkirkan agar agar tidak menganggu menganggu sel sekitarnya dan di perbaiki jika memungkinkan.
In"uksi .,ipertropi Retikulum En"oplasma Halus
ada pemberian barbiturat terjadilah adaptasi yang disebabkan oleh induksi penambahan !olume S/& hepatosit" yang memetabolisme obat melalui system oksidase fungsi #ampuran -%<=. -%<=. 9alu barbiturate barbiturate dan $at lain menginduk menginduksi si sintesis lebih banyak banyak en$im dan S/&. Sehingga Sehingga dapat dikatakan dikatakan efektif efektif dengan modifikasi modifikasi obat. Jadi" pasien pasien yang menambah menambah asupan asupan al#ohol al#oholnya nya sambil sambil memaka memakaii obat obat fenoba fenobarbi rbital tal untuk untuk epileps epilepsiny inya" a" dapat dapat diakhi diakhiri ri dengan pengobatan antikejang berkadar subterapeutik. *eru!a,an (itokon"rial
Mitokondria dapat berukuran sangat besar ,megamitokondria" seperti yang tampak pada hepato hepatosit sit dalam dalam berbag berbagai ai defisi defisiensi ensi nutrisi nutrisi dan penyaki penyakitt hati hati alkoho alkoholik lik.. ada ada penyak penyakit it metaboli# otot rangka yang diturunkan tertentu" terdapat miopati mitokondrial" defek pada metabolisme mitokondria yang disertai peningkatan sejumlah mitokondria besar yang tak biasa" yang mengandung krista abnormal. abnormal. A!normalitas $itoskeletal
erubahan dapat direfleksikan dengan suatu gambaran dan fungsi sel abnormal" gerakan organel intrasel yang menyimpang" defek gaya gerak sel" atau akumulasi material fibrilar intraselular. Misalnya " perturbasi" seperti pada organisasi mikrotubulus" dapat menyebabkan steril sterilit itas as deng dengan an meng mengha hamb mbat at moti motilit litas as sperm spermaa dan dan imob imobili ilita tassi ssilia lia epit epitel el respi respira rasi" si" menyeba menyebabka bkan n infeks infeksii kronik kronik akibat akibat defek defek ,kerus ,kerusaka akan n pada pada pember pembersiha sihan n bakteri bakteri yang yang terihanlasi ,sindrom kartagener atau sillia immotile. *rotein $%ok *anas
rotein syok panas diinduksi setelah rangsangan berbahaya yang berperan penting dalam pelipatan kembali polipeptida yang mengalami denaturasi" untuk memperbaiki fungsinya sebelum menimbulkan disfungsi atau kematian sel yang serius. Kesalahan pelipatan atau
kesalahan tujuan protein dapat berperan sentral pada berbagai penyakit" amiloidosis" serta gangguan neurodegenerati!e seperti penyakit Creut$fe ldt-jakob dan penyakit 6l$heimer.
C Akum Akumul ulas asii Intras Intrasel elul uler er ada beberapa kondisi" kondisi" sel dapat mengakumulasikan sejumlah $at abnormal. 6kumulasi tersebut dapat membahayakan atau a tau dapat menyebabkan berbagai tingkat #eder. 9okasi substansi tersebut mungkin di dalam sitoplasma" organel ,khususnya lisosom atau dalam nu#leus. +erdapat +erdapat tiga jalur umum yang selnya dapat menambah akumulasi intrasel abnormal •
>at normal diproduksi dengan ke#epatan normal atau ke#epatan meningkat" tetapi ke#epatan metaboli# tidak adekuat untuk menyingkirkannya. Suatu #ontoh untuk jenis
•
proses tersebut adalah perlemakan hati. >at endogen normal atau abnormal menumpuk karena defek genetik atau didapat pada metabolism" pengemasan" transport atau sekresinya. Satu jalur metaboli# spesifik5gangguan yang dihasilkan disebut penyakit simpanan. ada kasus lain" mutasi
•
menyebabkan defek pelipatan dan transport" dan akhirnya akumulasi protein. >at eksogen abnormal disimpan dan menumpuk karena sel tidak memiliki mesin en$imatik untuk mendegradasi $at" dan juga tidak mampu mengangkutnya ke tempat lain. 6kumulasi 6kumulasi partikel karbon atau sili#a merupakan #ontoh jenis perubahan tersebut.
,gambar dari buku patologi hal.(?
*erlemakan .steatosis' .steatosis' Perlemakan menunjukkan setiap akumulasi abnormal trigliserida
dalam sel parenkim. @alaupun perlemakan merupakan indi#ator jejas yang r e!ersible" kadang-kadang dengan sel yang mengalami nekrosis.erlemakan sering terlihat di hati karena merupakan organ utama yang terlibat dalam metabolism lemak" tetapi juga dapat terjadi di jantung"otot rangka"ginjal" dan organ organ lain. Steatosis dapat disebabkan oleh toksin" malnutrisi protein" diabetes mellitus" obesitas dan anoreksia. *amun demikian penyalahgunaan alcohol alcohol tidak diragukan lagi merupakan penyebab utama perlemakan hati. )olesterol )olesterol "an Ester )olestril' Metabolism kolesterol selular diatur ketat untuk memastikan
sintesis membrane sel normal tanpa akumulasi intrasel yang berarti. *amun" sel fagositik bisa menjadi sangat terbebani dengan lipid ,trigliserida" kolesterol dan ester kolestril pada beberapa proses patologik yang berbeda. Ma#rofag scavenger Ma#rofag scavenger ( makrofag makrofag yang menggangu reaksi kimia berkontak dengan debris lipid sel nekrotik atau bentuk abnormal , misalteroksidasi lipid plasma menyebabkan terisi penuh lipid karena akti!itas fagositiknya. Makrofag ini terisi dengan !akuola lipid ke#il yang terikat membrane" memberikan gambaran busa pada sitoplasma , sel , sel busa).pada busa).pada aterosklerosis "sel otot polos dan makrofag terisi dengan !akuola lipid yang terdiri ata kolesterol dan ester kolesteril5 hal ini menyebabkan plak aterosklerotik berAarna kuning"
khas dan mempunyai kontribusi pada pathogenesis lesi. ada sindrom hiperlipidemia herediter dan akuista" makrofag mengakumiulasi kolesterol intrasel5keteika mun#ul di jaringan ikat subepitelial kulit atau di tendo. Sekelompok makrofag berbusa ini membentuk massa yang disebut xanthoma *rotein' Se#ara morfologis" akumulasi protein yang terlihat lebih jarang terjadi
dibandingkan akumulasi lipid5 akumulasi protein dapat terjadi karena kelebihan protein di sajikan pada sel aau karna sel menyintesis protein dalam jumlah yang berlebih. 0likogen ' deposit glikogen intrasel yang berlebih yang disebabkan oleh abnormalitas
metabolism glukosa atau glikogen. ada diabetes mellitus yang tidak terkontrol baik" #ontoh utama penyimpangan metabolisme glukosa adalah akumulasi glikogen di eptel tubulus ginjal" miosit jantung" dan sel beta pada pulau langerhans.glikogen juga berakumulasi dalam sel di sekelompok gangguan genetik yang terkait erat yang se#ara kolektif disebut penyakit penimbuinan glikogen, atau glikogenesis. ada penyakit tersebut " defek en$im pada sintesis atau peme#ahan glikogen menghasilkan penimbunan massif" dengan #edera sekunder dan kematian sel. *igmen' igmen merupakan substansi berAarna yang bersifat eksogen " berasal dari luar
tubuh " atau endogen " dapat di produksi oleh tubuh.
D' )alsifikasi *atologi Kalsifikasi patologik merupakan proses umum dalam berbagai ragam penyakit5 kalsifikasi patologik menunjukkan deposisi abnormal garam kalsium" bersama dengan $at besi"magnesium"dan mineral lain. Bila terjadi deposisi di jaringannyang telah mati atau akan mati" disebut kalsifikasi distorfik; teradi dalam keadaan tidak ada kekacauan metabolic kalsium , yaitu" dengan kadar kalsium dalam serum yang normal . Sebaliknya deposisi garam kalsium pada jaringan normal dikenal sebagai kalsifikasi metastatic dan hamper selalu menunukkan kekacauan metabolism kalsium (hiperkalsemia) )alsifikasi Distrofik' i temukan di berbagai area nekrosis jenis apapun. Kalsifikasi ini
sebenarnya pasti terjadi pada ateroma aterosklerosis lanjut" area jejas intima di aorta dan arteri besar yang ditandai dengan akumulasi lipid" Aalaupun hanya dapat menggambarkan bukti jejas sel terlebih dahulu" kalsifikasi distrofik sering merupakan penyebab disfungsi organ. Missal" kalsifikasi kuspal berkembang pada penuaan atau katup jantung yang rusak"
yang menyebabkan gangguan gerakan katup yang berat. Kalsifikasi distrofik katup aorta merupakan penyebab penting stenosis aorta pada orang tua
,gambar dari robin kumar hal.23
)alsifikasi metastasis'dapat
terjadi pada jaringan normal setiap kali ada hiperkalsemia.empat penyebab utama hiperkalsemia ( peningkatan sekresi hormone paratiroid, akibat tumor paratiroid primer atau produksi oleh tumor ganas lain5 ,2 destruksi tulang akibat pengaruh penggantian yang terakselerasi , misalnya" penyakit paget " imobilisasi atau tumor ,peningkatan katabolisme tulang yang disebabkan oleh multiple myeloma"leukemia"atau metastasis skeletal difus5 ,3 gangguan yang berhubungandengan vitamin !, termasuk intoksikasi !itamin dan sacoidosis ,makrofag mengaktifkan perkusor!itamin 5 dan ,% gagal ginal,yang retensi fosfatnya menimbullkan hiperparatiroidisme sekunder.
(ekanisme )erusakan $el A' )erusakan Iskemik "an Hipoksik
)skemia dipastikan merupakan tipe jejas sel yang paling sering terjadi dalam kedokteran klinis" se#ara khas terjadi karena berkurangnya alilan darah pada pembuluh darah jaringan tertentu. BerlaAanan dengan hipoksia" pembentukan energi glikolitik dapat berlanjut ,Aalaupun kurang efisien dibandingkan jalur oksidatif" iskemia juga mengganggu pengiriman substrat untuk glikolisis. 6kibatnya" pembentukan energi anaerob juga berhenti di jaringan yang iskemik setelah substrat potensialnya mengalami kelelahan atau jika glikolisis dihambat oleh akumulasi metabolit yang normalnya akan dibuang melalui aliran darah. )onsekuensin%a2 iskemia men3e"erai jaringan le!i, 3epat "i!an"ingkan ,ipoksia'
I$)E(IA berkurangnya aliran darah pada pembuluh darah jaringan tertentu akibat
gangguan aliran darah arteri.
HI*O)$IA defisiensi oksigen yang disebabkan iskemia' akibat oksigenasi darah
yang tidak adekuat ,e kera#unan C /fek pertama hipoksia adalah pada respirasi sel" yaitu fosforilasi oksidatif oleh mitokondria sebagai akibat penurunan tegangan oksigen" pembentukan 6+ intrasel jelas berkurang. 0asil deplesi 6+ mempunyai efek luas pada banyak sistem dalam sel •
6kti!itas pompa natrium yang diatur 6+ membran plasma menlrrltn" selanjutnya terjadi akumulasi natrium intrasel dan difusi kaiium keluar sel. erolehan bersih solut natrium disertai hasil isosmotik #airan" menyebabk an pembengknkan sel. Kondisi ini dieksaserbasi oleh peningkatan beban osmotik dari akumulasi metabolit lain" seperti fosfat anorganik" asam laktat" dan nukleosida purin.
Dlikolisis anaerob meningkat karena 6+ berkurang dan disertai peningkatan adenosine fosfofruktokinase. jalur glikolisis ini diran#ang e!olusionar untuk mempertahankan energi sel dengan membentnk 6+ dari glikogen" dan akti!asinya menimbulkan deplesi #epat #adangan glikogen" yang se#ara histologis jelas kelihatan dengan berkurangnya peAarnaan untuk karbohidrat . eningkatan glikolisis juga menyebabkan akumulasi asam laktat dan fosfat akibat hidrolisis ester fosfat" jadi menurunkan p0 intrasel. enurunan kadar p0 dan 6+ menyebabkan ribosom lepas dari retikulum endoplasma kasar. ,&/& dan polisom untuk berdisosiasi menjadi monosom" dengan akibatnya terjadi penurunan sintesis protein. Jika hipoksia tidak dihilangkan" perburukan fungsi mitokondria dan peningkatan permeabilitas membran selanjutnya menyebabkan kerusakan morfologik. 6pabila sitoskeleton rusak" gambaran ultrastruktur seperti mikro!ili hilang" dan permukaan sel akan menggelembung. Mitokondria" retikulum endoplasma" dan semua sel biasanya tampak membengkak karena
pengaturan osmotik hilang. Jika oksigen diperbaiki" semua gangguan yang telah disebut akan rer!ersibel. nantinya"" jika iskemik tetap terjadi" jejas yang ire!ersibel mengikuti.
B')erusakan Aki!at Ra"ikal Be!as $e3ara 4mum •
Jejas sel karena radikal bebas terutama akibat induksi spesies oksigen merupakan
•
mekanis penting dalam kerusakan sel. &adikal merupakan spesiess kimiaAi dengan elektron tak berpasangan di orbital
•
terluar. Sifat-sifat radikal bebas a Sangat tidak stabil dan mudah bereaksi dengan $at kimia organik maupun b
anorganik. idalam sel" sering menyerang dan mendegradasi asam nukleat dan molekul
# d
membran. Menginisiasi reaksi autokatalitik. Molekul yang berinteraksi dengan radikal bebas" akan diubah menjadi radikal
bebas juga. e 1ungsi positif radikal bebas diantaranya Bagian normal respirasi" akti!itas seluler rutin" sebagai pertahanan mikroba. *em!entuk Ra"ikal Be!as
&adikal bebas didalam sel dapat dibentuk oleh a
&eaksi redoks ,reaksi-oksidasi selama proses fisiologi normal - Contohnya selama respirasi normal. Misalnya" oksigen molekular se#ara bertahap direduksi daam mitokondria dengan penambahan % elektron untuk
b
#
d
menghasilkan air. - ada proses ini sejumlah intermedia toksik dibentuk" seperti 0 22" 2-" 0*itrit oksida ,* - Merupakan mediator kimia penting yang normalnya di sintesis oleh berbagai sel. - Berperan sebagai radikal bebas. - apat diubah menjadi nitrit yang sangat aktif. enyerapan energi radian - Contohnya sinar ultra!iolet dan sinar . - &adiasi pengion dapat menghidrolisis 0 menjadi 0. Metabolisme en$imatik $at kimia eksogen. - Contohnya karbon tetraklorida
Reaksi Relavan 5ang Diperantarai Ra"ikal
*eroksi"aa lipi" mem!ran
9emak tak jenuh mudah terkena radikal dari 2à interaksi radikal bebas à menghasilkan peroksida yang tak stabil 4 reaktif à terjadi rantai autokatalitik ,suatu rekasi yang dihasilkan dari reaksi itu sendiri. A 6ragmentasi D7A &adikal bebas bergabung dengan timin *6 à untai tunggal rusak à pembunuhan sel
à berubah menjadi ganas. B Ikatan silang protein &adikal bebas men#etuskan ikatan silang protein à peningkatan ke#epatan degradasi
à fragmentasi polipeptida. $istem En8imatik "an 7on-en8imatik 4ntuk (ematikan Ra"ikal Be!as
Ke#epatan kerusakan spontan meningkat bermakna oleh kerja superoksida dismutase ,S yang ditemukan pada banyak tipe sel. a
Dlutation ,DS0 peroksidase juga melindungi sel agar tidak mengalami jejas dengan
b #
mengkatalisis perusakan radikal bebas. Katalase terdapat dalam peroksisom. 9angsung mendegradasi hidrogen peroksida. 6ntioksidan eksogen dan endogen juga dapat menghambat pertumbuhan radikal
bebas. d >at besi dan tembaga yang di ionisasi bebas dapat mengatalisis pembentukan spesies oksigen reaktif.
C )erusakan $el Aki!at Ce"era )imia9i (ekanisme 4mum Ce"era )imia9i
Beberapa $at kimia !ekerja se3ara langsung
-
engan #ara bergabung dengan komponen molekuler kritis atau organel seluler. Misalnya" pada kera#unan merkuriklorida" merkuri berikatan dengan gugus sulfhidrilberbagai protein membran sel" menyebabkaninhibisi transpor yang b#rgantung 6+ase danmeningkatkan permeabilitas membran.
-
ada kondisi ini" kerusakan terbesar tertahan oleh sel yang menggunakan" mengabsorbsi" mengeksresi" atau mengkonstrasikan senyaAa.
•
Dikonversi terlebih dahulu
-
Banyak $at kimia lainyang tidakaktif se#ara intrinsikbiologis" tetapi pertamakali harus dikon!ersi menjadimetabolit toksik reaktif" yang kemudian bekerja pada sel target.
-
Meskipun metabolit dapat menyebabkankerusakan membran dan jejas sel dengan pengikatanko!alen langsung pada prot#in dan lipid"mekanisme jejas sel t#rpenting melibatkanpembentukan radikal bebas reaktif.
Seperti di#atat sebelumnya" rangsang berbahayatidak perlu bersifat mematikan ,lethal. Jelasnya"keparahan atau durasi jejas yang terbatas mementingkansel dan jaringan ke kondisi normal
semula. Eangsama
pentingnya pada keseimbangan ketahananhidup adalah
kemampuan se( yang mengalami jejasdapat berespons dan beradaptasi terhadap jejas.
: A"aptasi $el A Definisi "an Jenis Meskipun dalam keadaan normal" sel harus se#ara konstan beradaptasi terhadap perubahan di lingkungan. 6daptasi fisiologis biasanya meAakili respons sel terhadap perangsangan normal oleh hormone atau mediator kimiaAi endogen. 6daptasi patologik sering berbagi mekanisme dasar yang sama" tetapi memungkinkan sel untuk mengatur lingkungannya" dan idealnya melepaskan diri dari #edera. Se#ara umum" adaptasi sel adalah kondisi baru untuk kelangsungan hidup. (
6+&1) 6trofi adalah menge#ilnya ukuran sel namun jumlah sel tetap. 0al ini terjadi karena beberapa sebab. Contohnya berkurangnya beban kerja" hilangnya persarafan" berkurangnya suplai darah" malnutrisi" hilangnya rangsangan endokrin" dan penuaan.
Dambar. 6. otak normal. B. tak yang telah mengalami atrofi
2
0ipertrofi 0ipertrofi adalah pembesaran ukuran sel namun jumlah sel tetap. 0ipertrofi dapat bersifat fisiologis atau patologik. 0ipertrofi fisiologis dapat dilihat pada seorang binaragaAan angkat beban yang terdapat hipertrofi pada setiap sel otot skelet karena peningkatan beban kerja. Sedangkan hipertrofi patologik dapat ditemukan pada pembesaran otot jantung ,myo#ardium yang biasanya terjadi pada penderita hipertensi
Dambar. 0ipertrofi pada otot jantung 3
0iperplasia 0iperplasia adalah bertambahnya jumlah sel" namun ukuran tetap. 0iperplasia fisiologis #ontohnya adalah proliferasi epitel kelenjar payudara pada Aanita hamil atau perempuan saat pubertas. 0yperplasia patologik dapat terjadi pada kelenjar prostat. Bertambahya sel pada prostat menyebabkan tertutupnya saluran uretra sehingga urin sukar dikeluarkan
Dambar. 0yperplasia prostat %
Metaplasia Metaplasia adalah perubahan suatu sel menjadi jenis sel lain yang lebih mampu bertahan pada lingkungan'kondisi yang dihadapi. Metaplasia diperkirakan berasal dari :pemrograman kembali; genetik sel stem epitelial atau sel mesenkim jaringan ikat yang tidak berdiferensiasi. Contoh metaplasia adalah pada penderita refluks lambung kronik" epitel skuamosa bertingkat normal pada esophagus baAah dapat mengalami transformasi metaplastik menjadi epitel silindris tipe usus halus'lambung.
Dambar. 6. diagram skematis metaplasia silindirs menjadi gepeng. B transformasi metaplastik epitel skuamosa bertingkat esophagus deAasa normal menjadi epitel silindris matang
;' Inflamasi Akut "an Inflamasi )ronik A'Definisi
)nflamasi adalah suatu respon protektif yang ditunjukan untuk menghilangkan penyebab aAal dati jejas sel serta membuang sel dan jaringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan asal. )nflamasi terbagi menjadi dua pola dasar" yaitu inflamasi akut dan inflamasi kronik .
B Inflamasi Akut )nflamasi akut adalah radang yang berlangsung relatif singkat dari beberapa menit sampai beberapa hari dan ditandai dengan eksudasi #airan dan protein plasma serta akumulasi leukosit neutrofilik yang menonjol. ; ( 2 3 % <
tan"a lokal klasik pa"a inflamasi akut Kalor ,panas &ubor ,merah +umor ,bengkak olor ,nyeri 1un#tio laesa ,hilangnya fungsi *eru!a,an
3
Saat terjadi stasis" leukosit ,terutama neutrofil mulai keliuar dari aliran darah dan berakumulasi di sepanjang permukaan endotel pembuluh darah.
*eristi9a $eluler eukosit Frutan kejadia ekstra!asasi leukosit dari lumen pembuluh darah ke ruang ekstra!askularndibagi menjadi 1 (arginasi "an Rolling roses akumulasi leukosit di tepi pembuluh darah disebut marginasi. Selanjutnya" leukosit yang berguling-guling pada permukaan endotel" untuk sementara melekat disepanjang perjalanannya itu. roses ini dinamakan rolling. & A",esi "an +ransmigrasi 9eukosit akhirnya melekat kuat pada permukaan endotel yang disebut a",esi. 6dhesi kuat difasilitasi oleh perubahan afinitas integrin terhadap ligan endotel yang diinduksi kemokin. Kemudian leukosit akan ber transmigrasi antara sel endotel dengan memanfaatkan interaksi /C6M-(. )emotaksis "an Aktivasi Setelah terjadi ekstra!asasi dari darah" leukosit bermigrasi menuju tempat jejas mendekati gradien kimiaAi pada suatu proses yang disebut kemotaksis. Kemudian molekul kemotaksis berikatan pada reseptor permukaan sel spesifik sehingga menyebabkan aktivasi' : 6agositosis "an Degranulasi 1agositosis dan elaborasi en$im degradatif merupakan dua manfaat utama dari adanya leukosit yang direkrut pada tempat inflamasi. 1agositosis terdiri atas tiga langkah berbeda tetapi saling terkait. a engenalan dan perlekatan partikel pada leukosit yang menelan. b enelanan" dengan pembentukan !akuola fagositosik selanjutnya.
#
embunuhan dan degradasi material yang ditelan.
(e"iator )imia9i Inflamasi Mediator kimiaAi yang berperan untuk inflamasi a 6mina !asoaktif b *europeptida # rotease lasma
Aki!at Inflamasi Akut @alaupun akibat yang ditimbulkan oleh inflamasi akut diubah oleh sifat dan intensitas jejas" tempat dan jaringan yang terkena" serta kemampuan pejamu untuk meningkatkan suatu respon " pada umumnya inflamasi akut memiliki 3 akibat a Resolusi Jika #edera bersifat terbatas atau berlangsung singkat" tidak terdapat kerusakan jaringan ataupun terdapat kerusakan ke#il" dan jika jaringan mampu mengganti setiap sel yang #edera se#ara irre!ersibel" biasa terjadi perbaikan terhadap normalitas histologis dan fingsional. ! *em!entukkan jaringan parut .s3arring atau fi!rosis' +erjadi setelah dekstruksi jaringan yang substansial atau ketika terjadi inflamasi pada jaringan yang tidak beregenerasi. 3 )emajuan ke ara, inflamasi kronik' Bisa terjadi setalah inflamasi akut" Aalaupun tanda inflamasi kronik dapat mun#ul pada aAal jejas ,misalnya pada infeksi !irus atau respon sistem imun terhadap antigennya sendiri. )nflamasi kronik dapat diikuti oleh regenerasi pada struktur dan fungsi normal ,regenerasi atau bisa menimbulkan jaringan parut" bergantung pada luasnya jejas jaringan aAal dan jejas yang terus berlangsung" serta kemampuan jaringan yang terinfeksi untuk tumbuh kembali.
C Inflamasi )ronik
)nflamasi kronik dianggap sebagai inflamasi memanjang" dan terjadi inflamasi aktif" jejas jaringan" 4 penyembuhan se#ara serentak.
itandai dgn hal; berikut "nfiltrasi sel mononuklear (#radang kronik$), men#akup makrofag" limfosit" 4 sel plasma. !estruksi aringan" sebagian besar diatur oleh sel radang. %epair (perbaikan), melibatkan proliferasi pembuluh darah baru ,angiogenesis) dan fibrosis.
Keadaan terjadinya inflamasi kronik ( "nfeksi virus 2 "nfeksi mikroba persisten ditandai dgn adanya serangkaian mikroorganisme terpilih" termasuk mikrobakterium ,basilus tuberkel" &reponema pallidum, dan fungus tertentu .rganisme ini memiliki patogenisitas langsung yang lemah" tapi dapat menimbulkan respon imun yang disebut hipersensitivitas lambat, yang bisa berpun#ak pada suatu raksi granulomatosa. 3
ajanan yang lama terhadap agen yang berpotensi toksik #ontoh
%
Material eksogen yg tdk dpt didegradasi spt partikel silika terinhalasi" yg dpt menginduksi respons radang kronik pd paru (silikosis). 6gen endogen" spt komponen lipid plasma yg meningkat s #r kronik" yg berperan pd ateroskelosis. enyakit autoimun" seseorang mengalami respons imun terhadap antigen 4 jaringan tubuhnya sendiri. Karna antigen yang bertanggung jaAab sebagian besar diperbaharui se#ara konstan" terjadi reaksi imun terhadap dirinya sendiri ,mis. Artritis rheumatoid atau sklerosis multipel)
$el "an (e"iator Inflamasi )ronik
M6K&16D merupakan sel jaringan yang berasal dari monosit dalam sirkulasi setelah beremigrasi dari aliran darah. ditemukan dalam jumlah meningkat di
hati , disebut sel kupffer 9impa 4 kelenjar getah bening ,disebut histiosit sinus Sist.saraf pusat ,disebut sel mikroglia aru ,disebut makrofag al!eolus 1ungsi dari makrofag ◦
◦
◦
◦
(
menyaring terhadap bahan berukuran partikel" mikroba" 4 sel yang mengalami proses kematian ' senescent ,disebut jg sist.fagosit mononuklear)
2
Sebagai sentinel untuk memperingatkan komponen spesifik sist.imun ,limfosit + 4 B terhadap rangsang yang berbahaya.
9)M1S)+ + 4 B limfosit dimobilisasi pada keadaan setiap ada rangsang imun spesifik ,yaitu infeksi" dan pd inflamasi yg diperantarai nonimun ,yaitu krn infark atau trauma jaringan . limfosit + pada mulanya terakti!asi oleh interaksi dgn makrofag yg menyajikan fragmen antigen :terproses; pada permukaan selnya. 9imfoait terakti!asi kemudian menghasilkan )1*G untuk meng akti!asi monosit dan makrofag. 9alu makrofag terakti!asi dan meghasilkan )9( dan +*1
S/9 96SM6 Merupakan produk akhir dari akti!asi sel B yang mengalami diferensiasi akhir sel plasma dapat menghasilkan antibodi yang diarahkan untuk melaAan antigen di tempat radang atau melaAan komponen jaringan yang berubah.
/S)*1)9 se#ara khusus ditemukan di tempat radang sekitar terjadinya infeksi parasit atau sebagai bagian reaksi imun yang diperantarai oleh )g/" yg berkaitan khusus dengan alergi.
S/9 M6S+ Merupakan sel sentinel yang tersebar luas dalam jaringan ikat di seluruh tubuh 4 dapat berperan serta dalam respons radang akut maupun kronik. sel mast :dipersenjatai; dengan )g/ terhadap antigen tertentu. Bila antigen ditemukan" sel mast sebelum dipersenjatai dipi#u untuk melepaskan histamin 4 metabolit 66 yg menyebabkan perubahan !askular dini pada inflamasi akut. sel mast juga dapat mengelaborasi sitokin" seperti +*1" sehingga berperan pada respons kronik yang lebih besar.
Skema makrofag terakti!asi
)nflamasi Dranulomatosa Merupakan pola inflamasi kronik khusus" yang ditandai degan agregasi makrofag terakti!asi yang gambarannya menyerupai sel skuamosa.Dranuloma ditemukan relatif sedikit pada keadaan patologis.Dranuloma dapat terbentuk pada keadaan respons sel + yang persisten terhadap mikroba tertentu" yang sitokinnya berasal dari sel +" bertanggung jaAab atas akti!asi makrofag persisten.&uberkulosis merupakan penyakit berpola dasar granulomatosa krn infeksi ' seharusnya sll disingkirkan sbg penyebab pd saat granuloma teridentifikasi. Contoh inflamasi granulomatosa
*ERA7 $A4RA7 DA7 )EE7JAR 0E+AH BE7I70 *ADA I76A(A$I
H
Saluran dan kelenjar getah bening menyaring dan mengatur #airan ekstra!askular. Bersama sistem fagosit mononuklear merupakan lini pertahanan sekunder yang berperan saat reaksi radang lokal gagal menetralkan #edera.Merupakan saluran halus yang sukar terlihat pada potongan jaringan biasa karena mudah sekali kolaps" ke#uali bila terisi #airan edema dan leukosit yang masuk sirkulasi
0A(BARA7 (OR6OO0I I76A(A$I A)4+ DA7 )RO7I) Inflamasi $erosa
itandai dengan keluarnya #airan yang berair dan relatif sedikit protein ,efusi yang dibentuk dari serum atau sekresi sel mesotelium yang melapisi rongga peritoneum" pleura" dan perikard.+erakumulasi dalam atau di baAah epidermis kulit.Contoh lepuh karena infeksi luka bakar atau !irus
Inflamasi 6i!rinosa
+erjadi akibat jejas yang lebih berat" memungkinkan molekul yang lebih besar meleAati barrier endotel. +ampak sebagai anyaman filamen eosinofilik./ksudat fibrinosa dapat didegradasi dengan fibrinolisis" debris yang terakumulasi dapat disingkirkan oleh makrofag ,resolusi.Kegagalan resolusi menimbulkan jaringan parut ,organisasi
Inflamasi $upurativa .*urulen
+erlihat dengan sejumlah besar eksudat purulen ,pus.6bses merupakan sekumpulan pus lokal yang dapat disebabkan oleh penyemaian piogenik oleh infeksi sekunder fokus nekrotik.6bses memiliki daerah nekrotik sentral yang dikelilingi neutrofil disertai $ona yang mengalami proliferasi fibroblastis
4lserasi
Menunjukkan tempat inflamasi yang permukaan epitelnya telah menjadi nekrotik dan terkikis karena inflamasi akut dan kronik subepite.apat terjadi akibat #edera toksik atau traumatik pada permukaan epitel atau akibat gangguan !as#ular.ada lambung dan duodenum terdapat ulkus peptik" yang memperlihatkan infiltrat neutrofilik padat serta dilatasi !as#ular. ada lesi kronik mengalami proliferasi fibroblastik" pembentukan jaringan parut dan akumulasi sel radang kronik
E6E) $I$+E(I) I76A(A$I - emam
- peningkatan somnolen - malaise - anoreksia - degradasi protein otot skelet yang diper#epat - hipotensi - sintesis hepatik berbagai protein
=' *emuli,an Regenerasi Jejas
A'Definisi emulihan Jaringan merupakan serangkaian proses bertahap yang terjadi setelah adanya rangsangan atas #edera sel ,jejas yang memi#u pengaktifan jalur replikasi pada sel lainnya.
B'(ekanisme emulihan jaringan melibatkan dua proses" yakni regenerasi jaringan parenkim dan penggantian oleh jaringan ikat ,fibrosis yang disebut juga pembentukan jaringan parut. 1
RE0E7ERA$I $E engendalian pertumbuhan dan diferensiasi sel. emulihan jaringan yang #edera dilakukan dengan pemusnahan dan pembuangan jaringan yang rusak. Meningkatnya jumlah sel dalam populasi" dapat terjadi karena eningkatan proliferasi • enurunan kematian • • iferensiasi sel
Berdasarkan kemampuan regenerasi serta hubungannya terhadap siklus sel" sel tubuh dibagi menjadi 3 kelompok" yaitu (
Sel labil Sel yang terus membelah ,dan terus-menerus mati. Sel yang membelah se#ara konstan terus mengalami siklus dari satu mitosis ke mitosis berikutnya. Sel labil meliputi sel-sel sumsum tulang dan juga meAakili sebagian besar epitel permukaan.
2
Sel stabil alam keadaan normalnya" sel ini di anggap istirahat ,atau hanya mempunyai kemampuan replikasi rendah" tetapi mampu membelah diri dengan #epat dalam hal merespons #edera. Sel stabil menyusun parenkim pada jaringan kelenjar yang paling padat" yaitu hati" ginjal" pankreas" dan sel endotel yang melapisi pembuluh darah" serta fibroblas dan sel jaringan ikat otot polos ,mesenkim.
3
Sel permanen Sel yang tidak dapat diganti bila rusak" tidak mempunyai kemampuan membelah setelah kehidupan pas#akelahiran. Eang termasuk kategori ini adalah sebagian besar neuron dan sel otot jantung. leh karena itu" #edera pada otak atau jantung bersifat ire!ersibel dan hanya menimbulkan jaringan parut karena jaringan tidak dapat berproliferasi.
ertumbuhan dan diferensiasi sel bergantung pada sinyal ekstrasel yang berasal dari mediator terlarut dan matriks /CM. 1
(e"iator +erlarut Mediator yang berperan menyampaikan rangsang ke inti sel terdiri dari sinyal terlarut dan sinyal tak terlarut yang diperantarai sitoskeleton. Meskipun banyak
mediator kimiaAi mepengaruhi pertumbuhan sel" yang terpenting adalah faktor pertumbuhan polipeptida yang beredar di dalam serum atau diproduksi se#ara lokal oleh sel. emberian sinyal oleh mediator terlarut a emberian sinyal autokrin Saat suatu mediator terlarut bekerja se#ara menonjol pada sel yang menyekresinya. Jalur ini penting pada respon imun ,sitokin. Misalnya regenerasi hati. b emberian sinyal parakrin Mediator hanya memengaruhi sel yang sangat berdekatan. Jalur ini penting untuk merekrut sel radang menuju tempat infeksi dan untuk proses penyembuhan luka terkontrol. # Sinaptik Jaringan saraf yang terakti!asinya menyekresi neurotransmitter pada suatu penghubung sel khusus ,sinaps menuju sel target" seperti saraf atau otot lain. d /ndokrin Substansi pengaturnya" misalnya hormon" dilepaskan kedalam aliran darah dan bekerja pada sel target yang berjauhan. eran reseptor pada proses regenerasi sel adalah sebagai bagian yang berfungsi menangkap dan mengolah sinyal pertumbuhan yang di kendalikan oleh Matriks /kstraseluler ,/CM. Matriks ekstraseluler mrupakan kompleks makromolekul yang mengalami remodeling se#ara dinamis dan konstan" menyusun ruang di sekeliling sel. Selain itu matriks ekstraseluler juga sebagai penyokong mekanis untuk berlabuhnya sel" pemeliharaan diferensiasi sel" dan terpenting sebagai pengendali pertumbuhan sel. &eseptor yang berperan dalam menangkap sinyal dari matriks ekstraseluler adalah reseptor pertumbuhan. &eseptor ini akan meneruskan rangsangan ke inti sel melalui mediator. +erdapat empat jenis reseptor permukaan sel yang umum a &eseptor kanal ion engikatan ligan mengubah konformasi reseptor sehingga ion spesifik dapat meleAatinya. 0al ini dapat mengakibatkan perubahan pada potensi listrik yang meleAati sel. Contohnya adalah reseptor asetilkolin pada penghubung saraf otot. b &eseptor dengan akti!itas kinase intrinsik &eseptor ini biasanya merupakan molekul transmembran dimer dengan suatu daerah pengikatan ligan ekstrasel5 pengikatan ligan menyebabkan dimerisasi stabil disertai fosforilasi selanjutnya yang saling menguntungkan pada subunit reseptor. Eang terlibat dalam pemberian sinyal intrasel pada berbagai faktor pertumbuhan" yaitu faktor pertumbuhan epidermis ,/D1" epidermal groAth fa#tor dan faktor pertumbuhan fibroblas ,fibroblast groAth fa#tor. # &eseptor protein D-berpasangan Semua reseptor ini mengandung tujuh segmen transmembran5 setelah berikatan dengan ligan spesifiknya"reseptor tersebut berhubungan dengan
protein yang menghidrolisis D+ intrasel ,sehingga dinamakan &eseptor protein D-berpasangan. &eseptor dalam kategori ini meliputi reseptor untuk epinefrin dan glukagon" serta kemokin. d &eseptor tanpa akti!itas en$imatik intrinsik &eseptor ini biasanya merupakan molekul transmembran monomer dengan suatu daerah pengikatan ligan ekstrasel5 interaksi ligan akan menginduksi perubahan konformasional intrasel yang memungkinkannya berhubungan dengan kinase protein intrasel dan mengaktifkannya. &eseptor ini meliputi reseptor yang terlibat dalam akti!asi sitokin pada sistem imun" serta reseptor eritropoietin.
C Interaksi (atriks Ekstraselular "an $el-(atriks /CM merupakan suatu kompleks makromolekul yang mengalami remodeling se#ara dinamis dan kosntan yang disintesis se#ara lokal dan menyusun bagian penting pada setiap jaringan. /CM terdapat dalam dua bentuk dasar matriks interstisial dan membran basalis. Matriks interstisial • - Bentuk ini terdapat dalam ruang antarsel dalam jaringan ikat" serta antara epitel dan struktur pembuluh darah dan otot polos yang menopang. - Matriks ini disintesis oleh sel mesenkim ,misalnya" fibroblas. - enyusun utamanya adalah kolagen fibril dan nonfibril" serta unsur proteoglikan dan glikoprotein lain. • Membran basalis - +erletak dibaAah epitel - isintesis oleh epitel di atasnya dan oleh sel mesenkim di baAahnya. - Fnsur utamanya adalah kolagen tipe )I nonfibril amorf dan glikoprotein adhesif. eranan Matriks /kstraselular a enyokong mekanis untuk berlabuhnya sel. b enentuan orientasi sel ,polaritas. # engendalian pertumbuhan sel. d emeliharaan diferensiasi sel. e S#affolding ,dasar untuk pembaharuan jaringan. f embentukan lingkungan mikrojaringan. g enyimpanan dan penyajian molekul pengatur. Komponen matriks ekstraselular" terdapat tiga komponen dasar /CM •
•
rotein struktural fibrosa yang memberikan kekuatan regang dan rekoil - Kolagen - /lastin Del yang dihidrasi oleh air yang memungkinkan adanya daya pegas dan pelumasan - roteoglikan dan hialuronan
Dlikoprotein adhesif yang melekatka unsur matriks satu sala lain serta
•
-
melekatkannya pada sel. Dlikoprotein adhesif dan integrin 1ibronektin 9aminin )ntegrin
D *emuli,an Jaringan Ikat Jejas jaringan berat atau menetap yang di sertai kerusakan pada sel parenkim dan kerangka stroma menimbukan satu keadaan yang pemulihan terjadi tidak dapat di laksanakan melalui regenerasi parenkim saja dalam kondisi seperti ini pemulihan terjadi melalui pergantian sel parenkim nonregeneratifoleh jaringan ikat. +edapat % komponen umum proses ini (
embentukan pembuluh darah baru ,angiogenesis
2
Migrasi dan proliferasi fibroblas
3
eposisi /CM
%
&emodeling
Angiogenesis
embuluh darah di bangun melalui 2 proses (
roses yang jaringan pembluh darah primitif nya di bentuk dari angiobast
2
roses saat pembuluh darah yang telah ada yang telah ada sebelum nya akan mengeluarkan tunas kapiler untuk membentuk pembuluh darah baru
6da % tahapan umum dalam angiogenesis (
egradasi proteolitik pada pembuluh darah induk BM memngkin kan pembentukan suatu tunas kapiler
2
Migrasi sel endotel menuju rangsangan angiogenik
3
roliferasi sel endotel di belakang ujung depan sel yang bermigrasi
%
Maturasi sel endotel dengn penghambat pertumbuhan dan penataan menjadi pembuluh kapiler ahaan ini me#akup rekrutmen dan proliferasi perisit dan sel otot polos untuk menyokong pembuluh endotel dan untuk memberikan fungsi tambahan
embuluh darah baru ini mengalami kebo#oran karena tidak terbentuk nya interendothelialjungtion se#ara sempurna dan meningat nya transitoris karna itu jaringan ini sering mengalami edema Beberapa faktor yang menginduksi angiogenesis dan yang terpenting (
1aktor pertumbuhan dasar fibroblas ,b1D1
2
1aktor pertumbuhan endotel ,I/D1
Kedua nya di sekresi oleh sejumlah sel stroma rotein /CM stru#tural juga mengatur pembentukan tunas pembuluh darah pada angiogenesis terutama melalui interaksi dengan integrin pada sel endotel yang bermigrasi protein nonstru#tural berperan dalam proses tersebut dengan mendestabilkan interaksi sel /CM untuk memudahkan migrasi sel yang berlanjut atau meme#ah /CM agar memungkin kan terjadi nya remodeling 6i!rosis .pem!entukan jaringan parut
Menambah kerangka jaringan granulasi pada pembuluh dara baru dan /CM longgar yang berkembang dini pada tempat pemulihan roses ini terjadi dalam 2 langkah (
/migrasi dan proliferasi fibroblas kedalam tempat jejas
2
eposisi sel pada /CM
i kendalikan faktor pertumbuhan
(
D1
2
Bfgf
3
+D1-
à 1)B&S)S à sumber nya adalah endotel terakti!asi
Ketika proses penyembuhan mengalami kemajuan jumlah fibroblas yang berproliferasi dan pembuluh darah baru akan berkurang namus se#ara progresif fibroblas akan lebih mengambil fenotipe sintesis sehingga akan terjadi peningkatan deposisi /CM se#ara khusus sintesis kolagen sangat penting untuk pengembangan kekuatan pada tempat penyembuhan luka sebagai #ontoh sintesis kolagen diinduksi oleh sejumlah molekul meliputi fa#tor pertumbuhan ,D1" b1D1" +D1- serta sitokin ,interleukin ( ,)9 dan fa#tor nekrosis tumor ,+*1yang di sekresi oleh leukosit dan fibroblas Remo"eling jaringan parut
erubahan dari jaringan granulasi menjadi jaringan parut melibatkan perubahan dalam komposisi /CM bahkan setelah di sintesis dan deposisinya /CM jaringan parut akan terus di ubah dan di lakukan remodeling 0asil akhir dari setiap tahapan adalah keseimbangan antara sintesis dan degradasi /CM egradasikolagen dan komponen /CM lain nya di lakukan oleh suatu kelompok metaloproteinase ,di sebut demikian karena keterganungan pada ion seng untuk melakukan akti!itas nya metalloproteinase berbeda dengan elastase neutrofil"katepsin D"plasmin"dan proteinase lain yang dapat pula meme#ah /CM tetapi nukan metaloen$im. /n$im ini di hasilkan oleh berbagai ma#am jenis sel ,fibroblast"makrofag"neutrofil"sel sino!ialdan beberapa sel epitel
a
Angiogenesis Merupakan suatu proses pembentukan pembuluh darah baru yang berasal dari pembuluh darah sebelumnya yang membentuk tunas kapiler. +erdapat tiga mekanisme angiogenesis yakni migrasi" proliferasi" dan maturasi. Migrasi merupakan proses dimana tunas kapiler menyebar se#ara a#ak" proliferasi merupakan proses dimana sel kapiler yang baru terbentuk mengalami siklus sel" sedangkan maturasi adalah pematangan sel kapiler yang dibantu sel-sel otot polos atau perisit.
!
*em!entukan Jaringan *arut .6i!rosis 1ibrosis merupakan mekanisme penambahan granulasi pada pembuluh darah baru pada tempat pemulihan. Jaringan granulasi yang terbentuk banyak akan berubah menjadi pu#at dan sangat a!askular.
3
Remo"eling Jaringan *arut erubahan dari jaringan parut melibatkan perubahan dalam komposisi /CM" lantas /CM akan terus diubah dan dilakukan terus remodeling. roses ini berperan dalam tahap akhir pemulihan setiap defek jaringan.
E'*roses *en%em!u,an Jejas Merupakan suatu proses yang kompleks" tetapi umumnya terjadi se#ara teratur. Jenis sel khusus se#ara beruntun pertama-tama akan membersihkan jejas" kemudian se#ara progresif membangun dasar ,s#affolding untuk mengisi setiap defek yang dihasilkan. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya - )nduksiresponsperadanganakutolehjejasaAal - &egenerasiselparenkim - Migrasidanproliferasiselparenkimdanseljaringanikat - Sintesis protein /CM - &emodeling unsurparenkimuntukmengembalikanfungsijaringan
- &emodeling jaringanikatuntukmemperolehkekuatanluka. roses penyembuhan luka kulit melibatkan" baik regenerasi epitel maupun pembentukan parut jaringan ikat" dan merupakan penggambaran prinsip umum yang berlaku pada penyembuhan luka di semua jaringan. A *en%em!u,an *rimer enyembuhan suatu insisi bedah yang bersih dan tidak terinfeksi di sekitar jahitan bedah.
roses
ini
disebut
penyembuhan
primer.
6kibatnya" regenerasi epitel menonjol daripada fibrosis. &uang insisi yang sempit segera
terisi
oleh
darah
bekuan fibrin" dehidrasi pada permukaan suatu menutupi
menghasilkan
keropeng dan
yang
melindungi
tempat penyembuhan.
alam Aaktu 2% jam à neutrofi akan mun#ul pada tepi insisi" dan bermigrasi
menuju bekuan fibrin. an mulai menunjukan peningkatan akti!itas mitosis. alam Aaktu 2%-% jam" sel epitel dari kedua tepi irisan telah memulai bermigrasi dan berploriferasi di sepanjang dermis dan mendepositkan komponen membran basalis saat dalam perjalanannya. ada hari ke 3 à neutrofil sebagian telah besar digantikan oleh makrofag dan
jaringan granulasi se#ara progresif mengin!asi ruang insisi. ada hari ke < àneo!askularisasi men#apai pun#aknya karena jaringan
granulasi mengisi ruang insisi. Selama minggu kedua à penumpikan kolagen dan proliferasi fibroblas masih
berlanjut. ada akhir bulan pertama à jaringan parut yang bersangkutan terdiri atas suatu jaringan ikat sel yang sebagian besar tanpa disertai sel radang dan ditutupi oleh suatu epidermis yang sangat normal.
B *en%em!u,an $ekun"er
Jika kehilangan sel atau jaringan terjadi lebih luas" seperti pada infark" ulserasi radang" pembentukan abses" atau bahkan luka besar" proses pemulihannya menjadi lebih kompleks.
ada keadaan ini regenerasi sel parenkim saja tidak dapat mengembalikan arsitektur
asal. 6kibatnya terjadi pertumbuhan jaringan granulasi yang luas ke arah dalam dari tepi luka" diikuti dengan penumpukan /CM serta pembentukan jaringan parut.
6A)+OR *ER+4(B4HA7 *ADA RE0E7ERA$I $E DA7 6IBRO$I$
/D1 atau +D1-L à bersifat mitogenik untuk sejumlah sel epitel dan fibroblas. Merangsang pembelahan sel dengan berikatan pada reseptor tirosin kinase membran sel.
pada
D1 à merupakan suatu heterodimer rantai-6 dan rantai-B kationik ,ketiga kombinasi yang mungkin 66"6B dan BB disekresikan dan aktif se#ara biologis. ihasilkan oleh makrofag terakti!itasi" sel endotel dan sel otot polos" serta berbagai ma#am tumor.
1D1 àsuatu kelompok polipeptida yang berikatan erat dengan heparin dan molekul anionik lain ,sehingga mempunyai afinitas yang kuat pada BM. Selain merangsang pertumbuhan juga menunjukan sejumlah akti!itas lain.
+D1- à mempunyai efek pleiotropik dan sering kali menimbulkan efek yang bertentangan. ihasilkan dalam bentuk inaktif oleh beragam jenis sel.
I/D1 à merupakan suatu rangkaian isoform glikoprotein dimerik yang memiliki homologi parsial terhadap D1.
Sitokin à merupakan faktor pertumbuhan. )9-( dan +*1 menginduksi proliferasi fibroblas. Bersifat kemotaktik terhadap fibroblas dan merangsang sintesis kolagen dan kolagenaseoleh sel ini.
Adaptasi Seluler Terhadap Jejas Adalah kemampuan sel untuk menyesuaikan diri (struktur dan fungsinya) ketika mengalami stres siologis atau rangsang patologis agar mencapai kondisi baru dan mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jadi, adaptasi selular merupakan keadaan yang berada di antara kondisi normal, sel yang tidak stress, dan sel cedera yang stres berlebihan.
Terdapat dua enis ! Adaptasi Fisiologis "eskipun dalam keadaan normal, sel harus secara konstan • •
beradaptasi terhadap perubahan di lingkungaannya. Adaptasi siologis ini biasanya me#akili respon sel terhadap rangsangan normal oleh hormon atau mediator kimia#i
•
•
endogen. $ontoh ! - %embesaran payudara - &nduksi laktasi oleh kehamilan Adaptasi Patologi "ekanisme dasarnya sama, tetapi memungkinkan sel untuk mengatur lingkungannya yang idealnya melepaskan diri dari
•
cidera. 'ibagi menadi ! . Atro - %engerutan ukuran sel dengan hilangnya substansi sel. alaupun sel atro menurun fungsinya, namun sel atro tidak mati. - %enyebabnya ! *berkurangnya beban kera (missal ! imobilisasi anggota gerak yang memungkinkan proses penyembuhan fraktur) *hilangnya persarafan *berkurangnya suplai darah *nutrisi yang tidak adekuat *hilangnya rangsangan endokrin *penuan - Atro menggambarkan pengurangan komponen struktural sel.
+. ipertro - "erupakan penambahan ukuran sel dan menyebabkan penambahan ukuran organ. - Jadi tidak ada sel baru, hanya sel yang menadi lebih besar, pembesarannya akibat peningkatan sintesis organela dan protein struktural, karena peningkatan kebutuhan fungsional atau rangsangan hormonal spesik. - Hipertrof fsiologi : %ada uterus selama kehamilan membesar teradi sebagai akibat rangsangan estrogen dan peningkatan kebutuhan fungsional hipertro sel otot skelet pada binaraga#an. - Hipertrof patologi : %embesaran antung yang teradi akibat hipertensi atau
penyakit katup aorta.
. iperplasia - merupakan
peningkatan
umlah
sel
dalam organ atau aringan. - Hiperplasia Fisiologi : . iperplasia hormonal, ditunukan denggan proliferasi epitel kelenar
payudara perempuan saat masa pubertas dan
selama kehamilan. +. iperplasia kompensatoris yaitu hiperplasia yang teradi saat sebagian
aringgan dibuang atau sakit. "isalnya saat
hepar direseksi sebagian. - Hiperplasia Patologi : leh karena stimulasi faktor pertumbuhan atau hormonal
yang berlebih. . /etelah periode menstruasi normal, teradi ledakan akti0itas endometrium
yang diatur oleh hormon hiposis dan estrogen
o0arium (hiperplasia
siologi).
1amun
keseimbangan antara estrogen dan
ika
teradi
progesteron,
gangguan teradi
hiperplasia endometrial, penyebab perdarahan menstruasi abnormal.
2. "etaplasia - Adalah perubahan re0ersibel pada perubahan tersebut satu enis sel de#asa yang digantikan oleh enis sel de#asa lain. - Jadi, yang selnya sensitif terhadap stres tertentu, digantikan oleh enis sel
lain yang lebih mampu bertahan pada lingkungan
kebalikannya. - %ada sel epitel ! "isalnya perubahan sel epitel silindris bersilia normal pd
trakea dan bronkus, diganti dengan sel
epitel gepeng bertingkat, karena
dianggap
mampu
diba#ah kondisi yang lebih rapuh (pada perokok kretek).
3. 'isplasia
bertahan
- Abnormalitas perkembangan, dalam patologi 4 berarti perubahan ukuran, bentuk, dan organisasi sel-sel matur.
INFLAMASI
&156A"A/& in7amasi adalah suatu respons protektif yang dituukan untuk menghilangkan penyebab a#al eas sel serta membuang sel dan aringan nekrotik yang diakibatkan oleh kerusakan sel. 'ua pola dasar in7amasi! - &n7amasi akut - &n7amasi kronik %emain utama dalam reaksi radang8 in7amasi!
&156A"A/& A9:T •
"erupakan respon segera dan dini terhadap eas yang dirancang untuk mengirimkan leukosit ke tempat eas. ;erlangsung relatif singkat dari beberapa menit sampai beberapa hari dan ditandai dengan eksudasi cairan dan protein plasma serta akumulasi leukosit neutrolik yang
•
menonol . Tanda-tanda klasik pada in7amasi akut ! -- 9alor ( panas) --
•
9omponen utama pada in7amasi akut! ♣ %erubahan 0esikular ! perubahan dalam kaliber pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan aliran darah (0asodilatasi)
dan
memungkinkan
protein
perubahan plasma
struktural untuk
yang
meninggalkan
sirkulasi (peningkatan permeabilitas 0askular).
♣
;erbagai keadian yang teradi pada sel ! emigrasi leukosit dari
mikrosirkulasi
dan
akumulasinya
di
fokus
eas
(rekrutmen dan akti0asi selular). * %erubahan 9aliber dan Arus =askular %eningkatan aliran darah. %erluasan pembuluh kapiler dgn cara dilatasi pembuluh darah, menyebabkan eritema dan hangat. 'irangsang oleh histamine. >kstra0asi cairan plasma dan protein à "enyebabkan edema. >migrasi dan akumulasi leukosit pd lokasi eas. 'inamakan marginasi. * %eningkatan %ermeabilitas 0ascular =asodilatasi
Tekanan hidrostatik meningkat
%ermeabilitas 0askuler meningkat
%ori-pori kapiler membesar
%rotein plasma dlm pembuluh darah keluar menembus dinding kapiler
menuu aringan cedera
(pembengkakan8edema)
T:"<
•
;eberapa mekanisme yang mendasari peningkatan permeabilitas 0ascular!
* ;erbagai %eristi#a yang Teradi pada /el urutan keadian ekstra0asasi leukosit dari lumen pembuluh darah ke ruang ekstra0askuler dibagi menadi !
"arginasi dan rolling 9arena meningkatnya permeabilitas 0askular yang teradi pada in7amasi dini yang menyebabkan cairan keluar dari pembuluh darah dan aliran darah melambat, teradi akumulasi leukosit di tepi pembuluh darah. %roses ini disebut marginasi. /elanutnya leukosit berguling guling pada permukaan
endotel, untuk
sementara
melekat di sepanang peralanan itu. %roses ini dinamakan rolling.
+ Adhesi dan transmigrasi sel endotel 6eukosit akhirnya melekat kuat pada permukaan endotel ( adhesi) sebelum merayap di antara sel sel endotel dan mele#ati membran basalis masuk ke ruang ekstra0askuler ( diapedesis). Adhesi kuat difasilitasi oleh perubahan anitas integrin terhadap ligan endotel yang diinduksi kemokin (faktor kemotaktik) atau rangsangan lainnya.
&ntegrin biasanya muncul pada membran leukosit tetapi
tidak melekat pada ligannya yang sesuai sampai leukosit diaktifkan oleh kemotaktik atau rangsangan lainnya (dihasilkan oleh sel
endotel atau sel lain ditempat eas). /etelah adhesi kuat teradi pada permukaan endotel, leukosit ber transmigrasi terutama dengan
merembes
diantara
sel
pada
intercellular
unction
diperantarai bantuan %>$A" (platelet endothelial cell adhesion molecule ),protein yang dominan dalam memperantarai proses ini. /etelah
melintasi
endhothelial
unction,
leukosit
menembus
membran basalis.
"igrasi pada aringan intertisial terhadap suatu rangsangan kemotaktik dan akti0asi /etelah teradi ekstra0asasi dari darah, leukosit bermigrasi menuu tempat eas mendekati emotasis .
9emotaksis
gradien
kimia#i
merangsang
pada suatu
pergerakan
dan
proses uga
menginduksi respon leukosit lainnya, yang umumnya disebut akti0itas leukosit ! 'egranulasi dan sekresi sel lisosom, dan teradi pembakaran oksidatif melalui akti0itas protein kinase $ yang di indugsi oleh 'A? + %roduksi metabolit AA melalui akti0asi fosfolipase A+ yang di induksi oleh kalsium dan 'A? "odulasi molekul adhesi leukosit melalui peningkatan kalsium intrasel, termasuk peningkatan (atau penurunan) umlah dan peningkatan (atau penurunan) anitas.
2 5agositosis dan degranulasi 5agositosis dan elaborasi en@im degradatif merupakan dua manfaat utama dari adanya leukosit yang direkrut pada tempat in7amasi. 5agositosis terdiri dari langkah berbeda namun saling berkait, yaitu! %engenalan dan perlekatan partikel pada leukosit yang menelan
%engenalan
dan
perlekatan leukosit
pada
sebagian
besar
mikroorganisme difasilitasi oleh protein serum yang secara umum disebut opsonin. psonin mengikat molekul spesik pada permukaan mikroba dan selanutnya memfasilitasi pengikatnya dengan reseptor opsonin spesik pada leukosit. + %enelanan, dengan pembentukan 0akuola fagositik %engikatan
partikel
teropsonisasi
memicu
penelanan
(engulfment). /elain itu, pengikatan menginduksi akti0asi selular yang memacu degradasi mikroba yang ditelan. %ada penelanan pseudopodia diperpanang mengelilingi obek, sampai akhirnya membentuk 0akuola fagositik. "embran 0akuola kemudian berfusi dengan membran granula lisosom sehingga teradi pengeluaran kandungan granula masuk ke dalam fagolisosom dan teradi degranulasi leukosit.
%embunuhan dan degradasi material yang ditelan •
6angkah akhir dalam fagositosis mikroba adalah pembunuhan dan degradasi. 5agositosis merangsang suatu pembakaran oksidatif yang
ditandai
dengan
produksi
metabolit
oksigen
reaktif.
%embentukan metabolit oksigen teradi karena akti0asi cepat suatu 1A'% dan selama prosesnya mengubah oksigen menadi ion superoksida.
/uperoksida
kemudian
diubah
menadi
hidrogen
peroksida. Jumlah hidrogen peroksida umumnya tidak cukup untuk membunuh. 6isosom neutrol (granula a@urolik) mengandung en@im
mieloperoksidae
("%)
dan dengan halida seperti
menghasilkan radikal hipoklorat . ++ 1A'%
1A'% oksidase
à ++-
1A'%
+- à ++ ++ $l-
mieloperoksidase("%)
à $6 -
$l
$6 merukapan oksidan dan anti mikroba yanga sangat kuat (1a$6 adalah bahan aktif dalam pemutih klorin) yang membunuh bakteri melalui halogenasi atau dengan peroksidasi protein dan lipid ++ à + + %embakaran oksigen membuat ++ terurai menadi air dan +.
M!"IAT#$ %IMIA&I INFLAMASI
%rinsip umum beberapa molekul! •
"ediator dapat bersirkulasi dalam plasma (khususnya yang disintesis oleh hati) atau dapat dihasilkan secara lokal oleh sel ditempat teradinya in7amasi
•
•
•
•
•
•
/ebagian besar mediator menginduksi efeknya dengan berkaitan pada resptor spesik pada sel target "ediator dapat merangsang sel target untuk melepaskan molekul efektor sekunder "ediator hanya dapat kera pada satu atau sangat mempunyai sedikit target, atau dapat memmpunyai akti0itas luas 4 bisa terdapat perbedaan hasil yang sangat besar bergantng pada enis yang dipengaruhi 5ungsi mediator umumnya diatur secara ketat Alasan utama chek and balance adalah bah#a setiap sebagian besar mediator memiliki potensi untuk menyebabkan efek yang berbahaya.
Amina 'asoati( Histamin
•
yang tersebar luar di aringan terutama di dalam sel mast yang berdekatan dengan pembuluh darah,ada uga yang terdapat di basol dan trombosit sirkulasi
•
•
istamin disimpan di grandula sel mast dan dilepaskan sebagai respon %ada manusia histamin menyebabkan dilatasi arteriol dan merupakan mediator utama meningkatkan permeabilitas 0askular fase cepat,yang menginduksi kontraksi endotel 0ebula dan interendothelial segera setelah dilepaskan, histamin diinaktifasi oleh histaminase . Serotonin: ) * hidrositriptamin+
•
mediator 0asoaktif praformasi, yang berefek sama seperti histimin, ditemukan pada granula pada trombosit ( bersama dengan histamine, adenosine fosfat dan kalsium) dan dilepaskan saat teradi agregasi trombosit) neuropeptide:
•
dapat menginisiasi respon radang, neuropeptida merupakan protein kecil yang mentransmisikan sinyal nyeri, mengatur tonus pembuluh darah, mengatur permeabilitas 0ascular. /erabut syaraf yang menyekresi neuropeptida terutama terdapat pada paru dan traktus gastrointestinal.
%<T>A/> %6A/"A
•
5enomena pada in7amasi akut
>fek 0askular. $a dan c3a ( disebut uga analatoksin) meningkatkan permeabilitas 0askuler dan menyebabkan 0asodilatasi dengan menginduksi sel mast untuk melepaskan histaminnya. Aktifasi leukosit ,adhesi dan kemotaksis. $3a mengaktifasi leukosit dan meningkatkan anitas integrinya sehingga meningkatkan adhesi terhadap endotel. •
5agositosis ! pada saat melekat di permukaan mikroba cb bertindak sebagai opsonin , membantu fagositosis oleh sel yang memuat reseptor cb ( neutrol dan makrofag. esimpulan umum ,eraitan dengan protease plasma
faktor heagemen teraktifasi ( faktor B&&a) menginisiasi empat sistem yang terlibat dalam respon radang ! . sistem kinin menghasilkan kinin 0asoaktif (+) sistem pembekuan ,menginduksi akti0asi trombin ,brinopeptida, semuanya dengan bahan peradangan, () brinolisis menghasilkan plasmin dan mendagradasi trombin (2) sistem komplemen menghasilkan analatoksin ca dan c3a •
•
•
•
;radikinin ,ca dan c3a merupakan mediator utama pada peningkatan permeabilitas 0askular $3a merupakan mediator utama kemotaksis Trombin memiliki efek yang bermakna pada banyak sel dan alurnya ( adhesi leukosit, permeabilitas 0askular,kemotaksis) ;anyak produk yang dihasilkan ( kallikerin dan plasmin) memperkuat sistem melalui aktifasi umpan balik faktor hegeman.
dapat
meta,olisme asam arahidonat: prostalgandin leuotrinliposin
•
Pem,entuan Meta,olit Asam Arahidonat )eikosanoid)
Terjadi melalui satu atau dua jalur .aitu: / Jalur siklooksigenase produ .g dihasilan : prostaglandin )P0+! 1 )P0!1+ P0"1 P0F12 P0I1 )prostasilin+ 3 trom,osan A 1 )T4A1+5 masing:6 dihasilan oleh rj en7im spesif5 8,rp en7im memilii distri,usi jaringan ter,atas5 Mis5 Trom,osit mengandung en7im trom,osan sintase shg T4A 1 ,ahan pengagregasi trom,osit 3 9asoonstritor .g poten merupaan produ utama prostaglandin dlm trom,osit ts,5 !ndotel di lain piha eurangan trom,osan sintase tapi memilii protasilin sintase shg mem,entu P0I1 suatu 9asodilator 3 inhi,itor agregasi trom,osit .g poten5 P0"1 men.e,a,an 9asodilatasi 3 meningatan pem,entuan edema5 P0!1 mem,antu meningatan sensiti9itas n.eri trhdp ,er,agai rangsang lainn.a 3 ,erinterasi dgn sitoin .g men.e,a,an demam5 1 Jalur lipoksigenase *-liposigenase )*-L#+ en7im .g memeta,olisme AA .g menonjol di dlm neutrofl 3 produ .g dihasilan dr rj en7im ini paling ,. dienali5 "eri9at *-hidroperosi AA *-HP!T! )asam *-
hidroperosieiosatetraenoat+ sangat td sta,il 3 diredusi mnjd *H!T! )asam hidrosieiosatetraenoat+.g ,ersi(at emotati trhdp neutrofl atau diu,ah menjadi lmp sen.aa .g dise,ut leukotrien. leuotrien pertama dihasilan dr *-HP!T! dise,ut leukotrien A 4 ( LTA; ), selanjutn.a menjadi LT8; mll penam,ahan glutation5 LTB 4 merupakan egen kemotaksis poten & menyebabakan agregassi neutrofl. LTC 4 dan metabolit berikutnya, LT 4 dan LT! 4 , menyebabkan "asokontriksi, bronkospasme, dan peningkatan permeabilitas "askular. < Lipoksin disintesis dgn menggunakan #alur transelular oleh rn itu trom,osit td dpt mem,entu sendiri liposin A ; dan 8; )L4A; dan L48;+ tp dpt mem,entu meta,olit dr LTA ; intermedia .g ,erasal dr neutrofl .g ,erdeatan5 Liposin memilii 1 =ara rj ,ai pro- maupun antiin>amasi5 ?ontoh L4A ; men.e,a,an 9asodilatasi 3 melaan 9asoontrisi .g distimulasi oleh LT? ;@ ati9itas lainn.ua adalah menginhi,isi emotasis dan adhesi neutrofl sam,il merangsang adhesi monosit5hu,ungan e,alian antara pem,entuan liposin dan leuotrien mengesanan ,aha lipoksin dpt men#adi regulator negati$ endogen alami dr kr# leukotrien.
%erja !iosanoid Pada In>amasi
Fator pengati(asi trom,osit ) PAF PLAT!L!T-A?TI'ATIN0 FA?T#$+ •
•
"ediator lain yang berasal dari fosfolipid "erupakan acetil gliserol eter fosfokolin , yang dibentuk dari fosfolipid C neutrol, basol, endotel, dan trombosit.
•
•
"enyebabkan fase konstriksi dan bronkokonstriksi dapat meningkatkan permeabilitas 0askular. /itokin! produk polipeptida ,limfosit dan makrofag teraktifasi dihasilkan selama teradi respon imun.
/itokin di bagi menadi 3 kelompok •
•
•
•
•
/itokin yang mengatur fungsi limfosit sepserti akti0asi , pertumbuhan dan diferensiasi /itokin yang terdapat pada imunitas ba#aan yaitu respon primer terhadap rangsang yang membahayakan /itokin yang mengaktifkan sel radang ( terutama makrofag selama teradi respon imun yang diperantarai oleh sel /itokin yang merangsang hematopoiesis yaitu faktor perangsang koloni monosit granulosit. 9emokin yang memiliki akti0itas kemotksis terhadap berbagai leukosit.
Peran Nitrit osida dalam in>amasi •
•
Antagonisme semua tahap aktifasi trombosit (adhesi,agregasi,degranulasi)
•
%enurunan rekrutmen leukosit pada tempat radang
•
;erperan sebagai agen mikrosbisidal superoksida) pada makrofag teraktifasi)
(dengan
atau tanpa
radikal
$adial ,e,as .ang ,erasal dari osigen •
•
•
•
Terlibat dalam berbagai mekanisme cedera aringan ! 9erusakan endotel disertai trombosis dan peningkatan permeabilitas Akti0asi protease dan inakti0asi antiprotease disertai peningkatan bersih pemecahan matriks ekstraselular Jeas langsung pada sel lainnya $ingasan tentang mediator imia pada in>amasi aut
•
•
=asodilatasi terutama diatur oleh prostaglandin %?&+,dan TBA+ serta oleh 1 sementara permeabilitas 0askular yang meningkat kemungkinan diperantarai melalui histamin,analatoskin ($A dan $3A),kinin,%A5,serta leukotrien $,' dan >. 9emoktaksis dikendalikan dengan kuat oeh $3A,6T; dan 9emokin.
•
•
/itokin dan %rostaglandin uga memiliki peran utama dalam aktifasi leukosit dan endotel serta dalam manisfestasi sistemik in7amasi akut. Akhirnya kerusakan aringan sebagian besar dapat disebabkan oleh 1,amasi dan mediator utaman.a 'aso dilatasi
%rostaglandin 1itrit oksida Peningatan permea,ilitas 9asular
Amin 0asoaktif( histimin,serotin) $a dan c3a ;radikinn 6eukotrien c2,'2,>2 %af ( petelatet Dacti0ating factor %emotasis ati9asi leuosit
$3a 6eukotrien ;2 %roduk bakteri kemokin N.eri
%rostaglandin ;radikinin erusaan jaringan
"etabolit oksigen 1itrit oksida >n@im lisosom neutrol dan makrofag Ai,at in(almasi aut ada <:
mengganti setiap sel yang cedera secara ire0ersibel, biasanya teradi perbaikan terhadap normalitas histologi dan fungsional o
o
o
•
%rosesnya meliputi! %embuangan terhadap mediator kimia#i, normalisasi permiabilitas 0askular, dan penghentian emigrasi leukosit diikuti dengan kematian (le#at apoptosis) neutro0il yang mengalami ektra0asasi. Akhirnya usaha penggabungan antara drainase limfatik dan penelanan makrofag pada debris nekrotik menyebabkan pembersihan cairan edema,sel radang, dan sisa el yang rusak dari medan pertempuran
Pem,entuan jaringan parut )s=arring+ atau f,rosis
Teradi setelah destruksi aringan yang substansial atau ketika teradi in7amasi pada aringan yang tidak bergenerasi.eksudat terbentuk dan manimbulkan brosis. %embentukan abses dapat teradi pada keadaan meluasnya inltrat neutrol . leh karena meluasnya destruksi aringan yang mendasari , satu-satunya pembentukan abses adalah pembentukan aringan parut •
9emauan kearah in7amasi kronik
;isa teradi setelah in7amasi akut ,#alaupun tanda in7amasi kronik dapat muncul pada a#al eas( misal pd infeksi 0irus) in7amasi kronik dapat diikuti oleh generasi pada struktur dan fungsi normal atau bisa menimbulkan aringan parut.