CRITICAL BOOK REPORT
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
OLEH : ANAS TANTIA SANTIVA 7161144004
REGULER A
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGRI MEDAN 2017
i
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunianya , sehingga s ehingga penulis berhasil b erhasil menyelesaikan tugas makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Critical Book Report”. Makalah ini harapkan dapat memberikan informasi kepada kita semua . Penulis berterima kasih kepada Ibu Dr. Khairani Khairani Alawiyah Matondang, Matondang, S.Pd., M.Si yang sudah memberikan bimbingannya kepada kami sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan kami juga mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna untuk kesempurnaan tugas ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Medan, 13 Mei 2017
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... ii DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1 A.
IDENTITAS BUKU UTAMA ............................................................................................................ 1
B.
IDENTITAS BUKU PEMBANDING ................................................................................................. 1
BAB II ISI BUKU ........................................................................................................................................ 2 RINGKASAN ISI BUKU UTAMA............................................................................................................. 2 3.
Pendekatan pendapatan ............................................................................................................. 8
RINGKASAN BUKU PEMBANDING ..................................................................................................... 20 BAB III PEMBAHASAN............................................................................................................................ 25 A.
KELEBIHAN/KEKUATAN BUKU ................................................................................................... 25
B.
KELEMAHAN BUKU.................................................................................................................... 25
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................................... 26 A.
KESIMPULAN ............................................................................................................................. 26
B.
SARAN ....................................................................................................................................... 26
iii
BAB I PENDAHULUAN A. IDENTITAS BUKU UTAMA
a. b. c. d. e.
Judul Buku Pengarang Penerbit Tahun Terbit Harga Buku
: Pengantar Ekonomi Makro : Iskandar Putong, Nuring Dyah Andjaswati : Mitra Wacana Media : 2010 Cetakan Kedua : Rp 50.000,-
B. IDENTITAS BUKU PEMBANDING
a. Judul Buku b. Pengarang SE., Mm. c. Penerbit d. Tahun Terbit e. Cetakan f. Harga Buku
1
: Pengantar Ilmu Ekonomi Makro : Erni Umi Hasanah,Se., M.Si Dan Drs.Danang Sunyoto, SH., : Caps : 2012 : Pertama : Rp. 45.000
BAB II ISI BUKU
RINGKASAN ISI BUKU UTAMA BAB 1 PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Ilmu ekonomi makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mengkhususkan mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Tujuan dari ilmu ekonomi makro adalah untuk memahami peristiwa/fenomena ekonomi dan untuk memperbaiki kebijakan ekonomi. Dari sini diperoleh gambaran bahwa ilmu ekonomi makro bukanlah alat/doktrin perekonomian akan tetapi metode yang berguna untuk membantu mengembangkan pemikiran tentang bagaimana cara bekerja dan memperbaiki kondisi perekonomian. Hubungan yang dipelajari dalam ekonomi makro adalah hubungan kasual antara variabel-variabel keseluruhan. Variabel-variabel yang dimaksud adalah tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional maupun swasta, tingkat tabungan, belanja Negara, tingkat harga-harga umum, jumlah uang yang beredar (inflasi), tingkat bunga, kesempatan kerja, neraca pembayaran, dan lain-lain. Teori ekonomi makro sepanjang sejarahnya hanya didominasi oleh dua mashab yaitu Mashab Klasik dengan pelopor utamanya yaitu Adam Smith dan David Richardo dan “Mashab” Keynes — meskipun pada literature ilmu ekonomi yang ada selama ini Keynes tidak disebut sebagai Mashab. Masalah-masalah dalam Makro Ekonomi Seacar umum permasalahan dalam ekonomi makro dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1. Masalah jangka pendek atau disebut masalah stabilisasi. Masalah ini berhubungan dengan bagaimana men”drive” perekonomian dari suatu period eke periode berikutnya dalam jangka pendek (bulan, tahun) agar dapat terhindar dari “penyakit” ekonomi makro yang utama yaitu: a. inflasi yang besar dan berkepanjangan, b. tingkat pengangguran terbuka yang besar, c. ketimpangan dalam neraca pembayaran. 2. Masalah-masalah jangka panjang atau disebut sebagai masalah pertumbuhan. Masalah ini berhubungan dengan bagaimana men”drive” perekonomian agar tetap berada dalam kondisi keserasian antara pertumbuhan jumlah penduduk, pertambahan kapasitas produksi dan tersedianya dana untuk investasi (dengan program penggalakan tabungan masyarakat). 1. Inflasi, adalah naiknya harga-harga komiditi seacara umum yang disebabkan oleh tidak sinkronnya antara program system pengadaan komoditi (produksi, penentuan harga, pencetakan uang dan sebagainya) dengan tingkat pendapatan yang dimiliki oleh masyarakat.
2
2. Pengangguran, pengangguran sejatinya terjadi karena adanya kesenjangan antara penyediaan lapangan kerja dengan jumlah tenaga kerja yang mencari pekerjaan. Selain itu pengangguran bias juga terjadi meskipun jumlah kesempatan kerja tinggi akan tetapi terbatasnya informasi, perbedaan dasar keahlian yang tersedia dan dibutuhkan atau bahkan dengan sengaja memilih untuk menganggur (penganggur sukarela). 3. Neraca Pembayaran yang Timpang, adalah catatan tentang transaksi ekonomi internasional suatu Negara terhadap Negara lainnya dalam kurun waktu tertentu (umumnya 1 tahun). 4. Pertumbuhan Penduduk yang Tinggi, secara teori pertumbuhan penduduk yang besar bila diikuti oleh tingkat tingkat produktivitas yang tinggi akan menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi. Tingginya pertumbuhan ekonomi akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan tingkat pendidikan dan pada akhirnya akan mampu memperbaiki mutu dan citra hidup. 5. Peningkatan Kapasitas Produksi (Kapasitas Produk yang Rendah), peningkatan kapasitas produksi berhubungan dengan tingkat tabungan masyarakat dan investasi berhungan dengan tabungan masyarakat, sedangkan tingkat tabungan masyarakat berhubungan dengan tingkat pendapatan dan konsumsinya. Jadi bila kapasitas produksi ingin ditingkatkan maka tabungan haruslah juga ditingkatkan agar investasi dapat pula ditingkatkan.
BAB 2 TEORI MASHAB KLASIK DAN KEYNESIAN MENGENAI PENENTU TINGKAT KEGIATAN NEGARA
1. Mashab Klasik (Dan Neo-Klasik) Dikalangan para ekonomi disepakati bahwa mashab klasik dipelopori oleh Adam Smith. Mashab klasik terdiri dari para ekonom dan simpatisan ilmu ekonomi yang umumnya memandang fenomena ekonomi sebagai fenomena alam yang selalu bersifat eksak dengan ketentuan hokum alam. Salah satu asumsi andalan yang selalu digunakan pada setiap teori mereka yaitu: “Perpect Competition” atau “Persaingan Sempurna” adalah salah satu bahwa mashab klasik ber anggapan perilaku ekonomi sama dengan keteraturan alam seiring dengan adanya pengatur yang tidak kentara “Invisible Hand”. Mashab Klasik melalui Adam Smith memiliki semboyan dalam perekonomian yaitu laiseez faire-laissez fases yang menyatakan bahwa setiap individu bebas dalam melakukan kegiatan ekonomi apapun. Dengan demikian perekonomian diarahkan pada kebebasan individu untuk memenuhi kebutuhannya, berarti konsep perekonomian liberal yang telahlama dan dewasa ini masih dijalankan adalah hasil pemikiran kaum klasik. Pandangan Mashab Klasik: 1) Corak kegiatan Ekonomi, 2) Fleksibilitas Tingkat Bunga Terhadap Tabungan dan Investasi, 3) Flexibilitas Tingkat Upah, 4) flexibilitas harga, 5) Uang Bersifat Netral, 6) Pentingnya Goncangan Teknologi, dan 7) Penentu Tingkat Kegiatan Perekonomian.
3
2. Teori Keynes (Keynesian dan New-Keynesian) Jhon Maynard Keynes, sebagai pelopor aliran Keynesian termasuk percaya bahwa perekonomian liberal yang mengandalkan pemilik modal (kapitalis) adalah merupakan pemicu kemajuan ekonomi. Namun Keynes juga percaya bahwa konsep kapitalisme memiliki kelemahan dan oleh karenanya maka pemerintah perlu campur tangan. Sangat berbeda dengan pandangan kaum klasik, maka Keynes berpendapat bahwa dalam perekonomian pihak swasta tidak sepenuhnya diberikan kekuasaan untuk mengelola perekonomian, karena pada kondisi tertentu sebagaiman pandangan kaum sosialis menyatakan bahwa pihak swasta selalu mementingkan dirinya sendiri yaitu mendapatkan keuntungan. Sesuai dengan pandangan kaum klasik sehubungan dengan penentu kegiatan dalam perekonomian yaitu mengenai flexibilitas tingkat bunga dan tingkat upah maka, sorotan Keynes juga masih berada dalam bidang tersebut yaitu: 1. Pendapatan absolute atas tabungan investasi 2. Tingkat upah dan pengangguran 3. Kecilnya biaya menu dan externalitas permintaan agregat (harga tidak flexible) 4. Resesi sebagai akibat dari kegagalan koordinasi 5. Pengejutan (Staggering) terhadap upah dan harga 6. Factor penentu kegiatan ekonomi Negara
BAB 3 TEORI KONSUMSI, TABUNGAN, DAN INVESTASI
TEORI KONSUMSI DAN TABUNGAN KEYNESIAN Teori Konsumsi Keynes dikenal dengan Hipotesis Pendapatan Absolut ( Absolute Income Hypotesis) yang pada intinya menjelaskan bahwa konsumsi seseorang dan atau masyarakat secara absolut ditentukan oleh tingkat pendapatan, kalaupun ada faktor lain yang juga menentukan, maka menurut Keynes kesemuanya itu tidak berarti apa-apa dan sangat tidak menentukan. Teori Konsumsi Keynes didasarkan pada 3 postulat yaitu: 1. Konsumsi meningkat apabila pendapatan meningkat, akan tetapi besarnya peningkatan konsumsi tidak akan sebesar peningkatan pendapatan, oleh karenanya adanya batasan dari Keynes sendiri yaitu bahwa kecenderungan mengkonsumsi marginal = MPC ( Marginal Propensity to Consume) adalah antara nol dan satu, dan pula besarnya perubahan konsumsi selalu diatas 50% dari besarnya perubahan pendapatan (0,5
pernyataan lagi bahwa setiap terjadi peningkatan pendapatan maka pastilah rata-rata kecenderungan menabung akan semakin tinggi. 3. Bahwa pendapatan adalah merupakan determinan (faktor penentu utama) dari konsumsi. Faktor lain dianggap tidak berarti. Keynes menjelaskan bahwa konsumsi saat ini (current consumption) sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposabel saat ini (current disposable income). Menurut Keynes, ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung tingkat pendapatan. Artinya, tingkat konsumsi tersebut harus terpenuhi, walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol. Itulah yang disebut dengan konsumsi otonomus (autonomous consumption). Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsi juga meningkat. Hanya saja peningkatan tersebut tidak sebesar peningkatan pendapatan disposabel.
C C0 b Yd 0≤b≤1
= =
= marginal
konsumsi prospensity to = pendapatan
consume
konsumsi otonomus (MPC) disposable
Sebagai tambahan penjelasan, perlu diberikan beberapa catatan mengenai fungsi Konsumsi Keynes tersebut diatas: 1. Merupakan variabel riil/nyata, yaitu bahwa fungsi konsumsi Keynes menunjukkan hubungan antara pendapatan dengan pengeluaran konsumsi yang keduanya dinyatakan dengan menggunakan tingkat harga konstan, bukan hubungan antara pendapatan nominal dengan pengeluaran konsumsi nominal. 2. Merupakan pendapatan yang terjadi (current income), bukan pendapatan yang diperoleh sebelumnya, dan bukan pula pendapatan yang diperkirakan terjadi di masa datang (yang diharapkan). 3. Merupakan pendapatan absolut, bukan pendapatan relativ atau pendapatan permanen. 4. Fungsi konsumsi Keynes adalah fungsi konsumsi jangka pendek. Keynes tidak mengeluarkan fungsi konsumsi jangka panjang karena menurut Keynes “in the long run we’re all dead”. BAB 4 PENGERTIAN DAN METODE PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan Nasional (National Income) merupakan salah satu indicator kemampuan dan kualitas sumber daya (alam atau manusia) suatu Negara. Semakin baik dan berkualitas sumber daya suatu Negara maka relative semakin besar juga pendapatan nasionalnya. Kualitas sumber daya yang terbaik 5
untuk memperbesar pendapatan nasional tentu saja adalah kualitas sumber daya manusianya. Negara-negara yang kualitas sumber daya manusaianya sangat baik dan dianugerahi sumer daya alam yang cukup pastilah menjadi Negara yang memiliki pendapatan nasional yang tinggi. 1. Produk Domestic Bruto (Gross Domestic Product- GDP) Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara dalam suatu periode tertentu yang menjumlahkan semua hasil dari warga Negara yang bersangkuttan ditambah warga Negara asing yang bekerja di Negara yang bersangkutan, termasuk jyga didalamnya adalah pendapatan atas asset asing. 2. Product Nasional Bruto (Gross Nasional Product- GNP) Adalah nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara dalam suatu periode tertentu (satu tahun) yang diukur dengan satuan uang. Produk nasional bruto perhitungan nya menjumlahkan semua nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu Negara tersebut ditambah dengan penduduk Negara tersebut yang berada diluar negeri. Berdasarkan penjelasan ini dapat dibuatkan suatu rumusan bahwa: GNP = GDP + PFP dari LN – PFP ke LN → (PFP = Pembayaran Faktor Produksi). Metode Perhitungan Pendapatan Nasional: 1. Pendekatan Produksi (Production Approach) Kegiatan produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah nilai tambah (value added). Oleh karena itu, dalam perhitungan pendekatan produksi, hanya mencakup perhitungan nilai tambah di setiap lahan produksi. Jadi, perhitungan bukan menggunakan produksi bahan mentah, setengah jadi, dan barang baku yang berasal dari luar negeri. Dengan pendekatan produksi, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai tambah (value added) dari semua sektor produksi selama satu periode tertentu (biasanya dalam satu tahun). Nilai tambah yang dimaksud adalah selisih antara nilai produksi (nilai output) dan nilai biaya antara (nilai input), yang terdiri atas bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi. Berdasarkan ISIC (International Standard Industrial Classification) perekonomian Indonesia dibagi ke dalam sebelas sektor. Sektor-sektor tersebut kemudian disederhanakan lagi menjadi sembilan sektor, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
pertanian, peternakan, kehutananan, dan perikanan. pertambangan dan penggalian. industri manufaktur. listrik, gas, dan air bersih. Bangunan. perdagangan, hotel dan restoran. 6
7. pengangkutan dan komunikasi. 8. keuangan, persewaan dan jasa perusahaan. 9. jasa-jasa. Perhitungan pendapatan nasional dengan pendekatan produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Y = (Q1 × P1) + (Q2 × P2) + (Q3 × P3) + … + (Qn × Pn) Keterangan : Y = Pendapatan Nasional Q1, Q2, Q3, dan Qn = jumlah jenis barang ke-1, ke-2, ke-3, ke-n P1, P2, P3, dan Pn = harga jenis barang ke-1, ke-2, ke-3, ke-n Untuk menghindari perhitungan ganda (double-counting), nilai PDB dihitung dengan cara menjumlahkan nilai tambah setiap sektor (bukan pada nilai outputnya). 2. Pendekatan Pendapatan (Income Approach) Pendekatan kedua yang digunakan untuk menghitung pendapatan nasional adalah pendekatan pendapatan. Berdasarkan pendekatan pendapatan, nilai pendapatan nasional dihitung dengan cara menjumlahkan tingkat balas jasa bruto (belum dikurangi pajak) dari faktor produksi yang dipakai. Perhitungan dengan pendekatan pendapatan akan memberikan hasil yang lebih realistis. Namun, dalam kenyataannya tidak terealisasi karena sulitnya menentukan pandapatan masyarakat yang sebenarnya. Berdasarkan pendekatan pendapatan, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan seluruh pendapatan yang diterima masyarakat (pemilik faktor produksi) sebagai balas jasa yang mereka terima dalam proses produksi yaitu sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Upah/gaji = balas jasa pemilik tenaga kerja Bunga (i) = balas jasa pemilik modal Sewa (r) = balas jasa pemilik anah Keuntungan (π) = balas jasa pengusaha.
Total balas jasa atas seluruh faktor produksi tersebut disebut pendapatan nasional (PN). Cara menghitung pendapatan nasional dengan metode ini dirumuskan sebagai berikut : Y = C + I + G + (X-M) Keterangan : Y = Pendapatan nasional 7
C = Konsumsi rumah tangga I = Investasi perusahaan G = Pengeluaran yang dilakukan pemerintah (baik konsumsi dan investasi) (X-M) = Ekspor neto (selisih antara nilai ekspor dengan nilai impor) 3. Pendekatan pendapatan Metode terakhir yang digunakan dalam perhitungan pendapatan adalah metode pendekatan pendapatan, metode ini berfokus pada pendapatan dari semua pelaku ekonomi atau pihak yang bersangkutan. Untuk mencari jumlah atau besarnya pendapatan nasional metode ini menggunakan rumus penjumlahan selururh pendapatan atau pemasukan yang diterima dan didapat oleh semua pelaku ekonomi dari hasil penyediaan dan pengadaan segala produk baik barang maupun jasa. Sama seperti metode lainnya periode atau kurun waktu yang digunakan adalah kurang lebih satu tahun. Dalam hal ini pendapatan bisa berupa upah atau gaji, sewa, bunga, keuntungan dan lain sebagainya yang penting merupakan pemasukan. Perhitungan pendapatan nasional disini dirumuskan dengan Y = W + r + i + P Keterangan : Y : Pendapatan nasional W : Wage (gaji atau upah), hal ini merupakan pemasukan yang diterima oleh pemilik faktor tenaga kerja R : Rent (sewa) merupakan salah satu bentuk pemasukan yang diperoleh oleh pemilik faktor produksi berupa tanah, gedung, harta dan lainnya. I : Interesrt (bunga) merupakan bentuk pemasukan yang diperoleh oleh pemiliki faktor produksi yang berupa modal P : Profit (keuntungan) adalah pendapatan atau pemasukan yang diterima oleh pemilik faktor produksi kewirausahaan. Perekononiam Tertutup Sederhana 2 Sektor Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tida mengenal hubungan dengan dunia luar dalam arti tidak ada perdagangan ekonomidengan fihak luar misalnya dalam bentuk ekspor impor atau investasi luar negeri.
8
BAB 5 ANALISIS DISTRIBUSI PENDAPATAN
Secara teoritiss, tingkat pendapatan masyarakat dalam esatuan wilayah perekonomian pastilah tidak sama jumlahnya, hal mana disebabkan oleh adanya perbedaan keahlian dan pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat upah, dan lain sebagainya. Gini Ratio dan Kurva Lorenz Gini Ratio Adalah suatu peralatan analisis yang dipergunakan untuk menghitung atau mengukur distribusi pendapatan masyarakat pada suatu daerah tertentu/Negara pada suatu periode tertentu. Sedangkan kurva Lorenz adalah suatu kurva yang menunjukkan mengenai ukuran distribusi pendapatan dengan penilaian merata, sedang dan timpang. Indeks Williamson Adalah formulasi yang dipergunakan untuk menghitung distribusi pendapatan antar daerah (regional). Berbeda dengan gini ratio yang menghitung nilai distribusi pendapatan keseluruhan rumah tangga dalam suatu daerah/negara, Indeks Williamson hanya menentukan seberapa besar ketimpangan distribusi pendapatan yang ada antar daerah (dalam wilayah/wilayah pengembangan). Berdasarkan standar dari bank dunia dengan menggunakan indicator relative inequality sehubungan dengan distribusi pendapatan dari setiap golongan dalam masyarakat adalah sebagai berikut: 1. Distribusi pendapatan dikatakan sangat timpang apabila 40% penduduk berpendapatan terendah menerima kurang dari 12% dari GNP atau pendapatan nasional (PPN). 2. Distribusi pendapatan dikatakan moderat (sedang) bila 40% penduduk menerima antara 12-17% dari GNP atau NNP. 3. Distribusi pendapatan dikatakan relative merata (low inequality) apabila 40% penduduk pendapatan terendah menerima lebih dari 17% dari GNP atau NNP. (Widodo, 1997,h. 120). Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui bahwa distribusi pendapatan menurut versi bank dunia relative merata karena 40% penduduk yang tergolong berpendapatan rendah mendapatkan 20,7% dari total pendapatan. Bila nilai GR dapat membantu menilai distribusi pendapatan bagi keseluruhan kecamatan (masyarakat), maka untuk menentukan apakah tingkat pendapatan antar propinsi telah memberikan rasa keadilan atau tidak maka digunakan rumus indeks Williamson.
9
BAB 6 KEBIJAKAN STABILISASI
Kebijakan stabilisasi dalam ekonomi makro adalah merupakan tugas dari pemerintah, sebagaimana yang selalu dianjurkan oleh Keynesian dan pendukungnya. Karena system ekonomi yang mengandalkan kebijakan individu dalam perekonomian yang membebaskan sepenuhnya kepada masyrakat untuk berlaku dalam perekonomian tidak akan pernah mengalami bantuan “invinsible hand” atau tangan tak kentara. Kebijakan Fiskal Adalah kebijakan pemeritah dalam bidang anggaran dan belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Berdasarkan jenisnya, kebijakan fiscal terdiri atas 2 macam kebijakan yaitu : 1. Kebijakan fiscal deskresiner yaitu kebijakan fiscal yang diambil oleh pemerintah berdasarkan situasi dan kondisi ekonomi. Pemerintah akan melakukan kebijakan belanja surplus bila mengetahui perekonomian dalam kondisi pengangguran yang tinggi, tingkat suku bunga yang tinggi dan tingkat inflasi yang juga tinggi, sebaliknya pemerintah akan melakukan kebijakan belanja deficit (kontraktif) bila mengangap bahwa tingkat pengangguran dalam kondisi wajar, suku hunga terlalu rendah, dan tingkat harga terlalu lambat berubah. 2. Kebijakan fiscal dengan penstabil otomatis yaitu kebijakan yang langsung berhubungan dengan pajak, asuransi pengangguran dan kebijakan harga minimum. Sedangkan fungsi utama dari kebijakan fiscal di atas diantaran ya adalah: 1. Fungsi alokasi, yaituu untuk mengalokasikan factor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat. 2. Fungsi distribusi, yaitu fungsi yang mempunyai tujuan agar pembagian pendapatan nasional dapat lebih merata untuk semua kalangan dan tingkat kehidupan. 3. Fungsi stabilisasi, agar terpeliharanya keseimbangan ekonomi terutama berupa kesempatan kerja yang tinggi, tingkat harga-harga umum yang relative stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang memadai. Tujuan dari kebijakan fiscal yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mencegah pengangguran dan meningkatkan kesempatan kerja. Untuk stabilisai harga Untuk mengatur laju inflasi Untuk mendoromng investasi social secara optimal Untuk menanggulangi inflasi Meningkatkan stabilitas ekonomi ditengah ketidakstabilan internasional Untuk meningkatkan dan meredistribusikan pendapatan nasional
10
Kebijakan Moneter Adalah kebijakan yang dilaukan oleh pemerintah melalui bank sentral guna mengatur penawaran uang dan tingkat bunga dalam tingkat yang wajar dan aman. Menurut Sethi, kebijakan moneter berfungsi: 1. Mendapatkan dan mengambil manfaat dari struktur tingkat bunga yang paling sesuai 2. Meraih primbangan yang tepat antara permintaan dan penawaran uang 3. Menyediakan fasilitas kredit yang tepat bagi perekonomian dan menhentikan perkembangan yang tidak semsetinya. 4. Pendirian, pelaksanaan dan perluasan lembaga keuangan 5. Manajemen hutang Kebijakan Moneter Kuantitatif. Beberapa tindakan yang berhubungan dengan kebijakan ini adalah: a. Open market operation and Discount rate, yaitu tindakan bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang yang beredar dengan cara memperjual- belikan suratsurat berharga. b. Reserve Requirement (merubah cadangan minimum). Kebijakan Moneter Kualitatif. Beberapa tindakan yang berhubungan dengan kebijakan ini adalah: a. Pengawasan Pinjaman Selektif, yaitu bank sentral menentukan jenis pinjaman apa saja yang boleh diberikan dan diwajibkan oleh bank sentral dan mana yang tidak boleh atau harus ketat pemberiannya. b. Pembujukan Moral, yaitu tindakan bank sentral yang meminta kepada bank-bank umu agar melakukan tindakan yang perlu untuk menstabilkan peredaran uang dan suku bunga agar tetap berada pada tingkat yang wajar, atau bias juga dengan cara pimpinan bank sentral langsung menginformasikan kepada masyarakat agar tidak terpancing isu dan lainnya. Kebijakan upah dan Pendapatan Beberapa pikiran yang mendukung kenaikan upah menjelaskan bahwa kenaikan upah akan mengurangi tingkat inflasi dan sebagai alat control bagi serikat pekerja untuk memastikan bahwa buruh akan tetap bekerja sesuai dengan tugasnya. Sedangkan yang anti dengan kenaikan upah mengatakan justru kenaikan upah akan memicu inflasi. Kebijakan Industri dan Perdagangan (Kebijakan Struktual)
11
Kebijakan perdagangan bebas bertujuan untuk mengantisipasi globalisasi perekonomian dimana hambatan barang masuk da keluar semakin longgar dan bahkan akan dihilangkan. Pengenaan tarif dan pajak tidak lagi berganda sehingga harga barang akan semakin murah. BAB 7 TEORI EKONOMI MONETER
Uang adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh masyarakat umum sebagai alat tukar menukar dalam lalu lintas perekonomian. Yang dapat dipakai untuk melakukan pembayaran baik barang, jasa, maupun hutang baik sekarang maupun di kemudian hari.. Uang logam dan emas juga disebut sebagai uan penuh (full bodied money) Artinya, nilai intrinsiknya (nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya. Fungsi Uang Uang memiliki empat fungsi utama dalam suatu perekonomian yaitu : 1. Sebagai Satuan Hitung Uang dapat menetapkan suatu nilai harga pada suatu produk barang maupun jasa dalam suatu ukuran umum. Jika suatu produk bernama permen dihargai Rp. 100 maka untuk membeli 4 buah permen membutuhkan uang Rp. 400. Jika harga combro adalah Rp. 300 dan harga misro adalah Rp. 200, jika seseorang punya duit Rp. 700 maka untuk membeli keduanya dibutuhkan uang sebesar Rp. 500 dan ia akan memiliki sisa uang Rp. 200 untuk dibelanjakan produk atau jasa lainnya. 2. Sebagai Alat Transaksi Uang dapat berfungsi sebagai alat tukar untuk mendapatkan suatu produk barang atau jasa dengan catatan harus diterima dengan tulus ikhlas dan dijamin oleh pemerintah serta dijaga keamanannya dari tindak pemalsuan uang. Pembeli akan menyerahkan sejumlah uang kepada penjual atas produk yang ia terima, sedangkan penjual akan menerima sejumlah uang dari pembeli produk yang dijualnya sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya. 3. Sebagai Penyimpan Nilai Jika seseorang memiliki kelebihan uang yang tidak ingin dibelanjakan atau dihabiskan pada saat itu maka ia dapat menyimpannya di bank. Walaupun orang itu tidak memegang uang tadi tetapi ia nilai uang tersebut tetap ia miliki sampai saatnya ia ambil untuk dibelanjakan. 4. Standard Pembayaran Masa Depan Suatu transaksi tidak harus dibayar dengan alat pembayaran di saat itu juga, tetapi balas jasa tersebut dapat dibayarkan di masa depan dengan diukur dengan daya beli. Contohnya seperti pegawai yang mendapat gaji sebulan sekali setelah satu bulan penuh bekerja. Selain itu seseorang yang meminjam uang harus membayarkan hutangnya di masa depan. Sejarah Uang dan Latar Belakang Munculnya uang Masyarakat yang masih primitif, kehidupannya masih sangat sederhana. Hal ini pernah dialami oleh nenek moyang kita. Mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara mengambil dan memanfaatkan barang yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Perkembangan 12
peradaban manusia juga menggeser tujuan kegiatan produksi masyarakat. Semula, masyarakat memproduksi barang hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, lalu berkembang menjadi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan orang lain (untuk dijual). Selanjutnya, terjadilah perdagangan dengan cara tukar-menukar antara barang dengan barang lain yang dinamakan barter (pertukaran innatura). Jenis Uang Uang Kartal Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam. Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari. Menurut Undang-undang Bank Sentral No. 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1, Bank Indonesia mempunyai hak tunggal untuk mengeluarkan uang logam dan kertas. Hak tunggal untuk mengeluarkan uang yang dimiliki Bank Indonesia tersebut disebut hak oktroi. Jenis Uang Kartal Menurut Lembaga Yang Mengeluarkannya Menurut Undang-Undang Pokok Bank Indonesia No. 11/1953, terdapat dua jenis uang kartal, yaitu uang negara dan uang bank. Uang negara adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, terbuat dari kertas yang memiliki ciri-ciri : • Dikeluarkan oleh pemerintah • Dijamin oleh undang undang • Bertuliskan nama negara yang mengeluarkannya • Ditanda tangani oleh mentri keuangan
Bank Adalah suatu perusahaan yang mengelola dana masyarakat (lembaga yang dipercaya oleh masyarakat untuk mengamankan uangnya) dengan memberikan imbalan berupa bagi hasil ataupun bunga untuk setiap periode yang ditentukan. Macam-macam Bank 1).Bank Sentral Bank sental atau sering disebut juga sebagai bank pusat,merupakan bank yang hanya ada satu saja pada setiap satu negara,yang bertanggung jawab atas urusan keuangan dan perbankan nasional dalam negara tersebut.Contohnya ialah Bank Indonesia (BI),merupakan satu-satunya bank sentral yang ada di Indonesia dan milik Indonesia dan terletak di ibukota Jakarta. Berdasarkan Undang-Undang No 23 tahun 1999,Bank Indonesia merupakan lembaga independen yang didirikan dengan atas dasar tujuan menjaga kestabilan nilai uang rupiah,baik nilai tukar terhadap barang dan jasa ataupun terhadap terhadap mata uang asing.Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dapat dilihat dari tingkat inflasi.Kita bisa 13
membandingkan harga barang atau jasa pada beberapa tahun yang lalu dengan harga sekarang.Kurs mata uang rupiah terhadap dollar dan mata uang asing lain yang sering kita lihat di berbagai media massa,baik media televisi,internet,maupun koran yang mencerminkan tingkat kestabilan nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang asin g. Dalam melaksanakan segala kegiatannya,Bank Indonesia (BI) memiliki tugas-tugas yang sudah ditentukan oleh pemerintah,tugas tersebut yaitu: a).Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter b).Mengatur kelancaran sistem pembayaran c).Mengatur dan Mengawasi Bank-Bank Lain 2).Bank Umum (Generally Banks) Bank umum adalah bank yang kegiatannya menghimpun dana uang dan menyalurkan kredit (pinjaman) serta memberikan pelayanan di bidang keuangan bagi masyarakat luas.Bank umum merupakan jenis bank yang paling banyak bisa kita jumpai dan kita kenal karena jenis bank umum hampir tersedia di seluruh wilayah Indonesia.Jenis bank umum itu seperti Bank BNI,Bank Mandiri,Bank BCA,Bank BRI,Bank Danamon,Bank Panin dan sebagainya. Bank umum memiliki beberapa jenis layanan,yang semuanya itu diperuntukkan bagi masyarakat luas,jenis layanan tersebut yaitu akan admin jabarkan sebagai berikut: a)Menghimpun dana uang dari masyarakat dalam bentuk tabungan giro,deposito,dan lain sebagainya. b).Meminjamkan dana uang yang telah terkumpul dalam bentuk kredit atau investasi. c).Menerima pembayaran tagihan dari masyarakat ,seperti tagihan telepon,pulsa,listrik dan lain sebagainya d)Melakukan transfer dana untuk kepentingan bank sendiri maupun kepentingan nasabah,seperti saat kliring maupun saat ada kepentingan nasabah untuk mentrasnfer tabungannya kepada pihak lain.(Bank yang sama ata upun bank yang lain). e)Membeli,menjual,dan menjamin surat akseptasi (pengakuan hutang dengan wesel) dan berbagai surat berharga lainnya yang sejenis. BAB 8 KESEIMBANGAN PASAR UANG DAN BARANG (ANALISIS IS-LM)
Keseimbangan di Pasar Barang (IS) Penciptaan atau pengadaan barang diawali oleh proses proses pengadaan yang di biayai oleh investasi. Besar kecilnya investasi nasional berdasarkan teori keynes sedikit banyak tergantung dari besar kecilnya tingkat tabungan nasional yang pola perilakunya bergantung pada tingkat suku bunga, sedangkan besar kecilnya tabungan bergantung pada besar kecilnya tingkat pendapatan nasional, sehingga dalam pasar barang yang sangat berperan adalah besar kecilnya tabungan dan investasi. Tabungan merupakan sisa dari pendapatan yang tidak di konsumsi (S = Y – C ), yang dalam jangka pendek fungsi tabungan itu adalah S = -Co + s Y, di mana S adalah MPS 14
sedangkan investasi adalah pengeluaran secara sengaja dalam rangka memperbesar kapasitas produksi untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Dengan demikian, investasi yang di bahas di sini adalah investasi induced ( bergantung pada tingkat suku bunga ) yang persamaan fungsinya dalam jangka pendek adalah : I = Io – er. di mana e adalah ∆I/∆r = marginal propensity of interest. Dalam hal tertentu memang tabungan bergantung pada tingkat pendapatan, tetapi apabila persamaan tabungan kita ubah maka bila S = -Co + s Y akan menjadi Y = S/MPS + Co/MPS, artinya besar kecil tingkat pendapatan sedemikian hingga juga bergantung pada besar kecilnya tingkat tabungan yang ada. Demikian juga dengan investasi, bila dalam kenyataan tingkat investasi bergantung pada tingkat bunga, maka berikut ini tingkat bunga justru bergantung dari besarnya tingkat investasi dengan persamaan fungsi adalah r = Io/e – I/e. Itu sebabnya dalam mekanisme pasar, hunungan antara tingkat tabungan dengan pendapatan dan hubungan antara tingkat investasi dengan suku bunga saling timbal balik, dan karenanya perlu dicari keseimbangan nilai suku bunga dan pendapatan nasional agar kondisi pasar barang relatif stabil. Untuk menyeimbangkan pasar barang tersebut, maka: Bila S = -Co + Sy dan I = Io – er, keseimbangan terjadi bila I = S, sehingga : -Co + Sy = Io – er, Sy = Io + Co – er. er = Io + Co – Sy Dengan demikian: 1.
Pendapatan nasional keseimbangan untuk pasar baramg adalah: =
2.
Suku bunga keseimbangan untuk pasar barang adalah: =
+−
+−
Keseimbangan Pasar Uang (LM) Kondisis perekonomian suatu Negara juga dipengaruhi oleh pasar uang. Pasar uang merupakan suatu tempat dimana terjadi transaksi keuangan. Sama halnya dengan pasar lainnya, keseimbangan akan tercapai pada saat jumlah permintaan uang di pasar sama dengan jumlah penawarannya. Dalam sistem ekonomi di luar ekonomi Islam permintaan uang dipengaruhi oleh tingkat bunga sedangkan penawaranya merupakan otoritas dari bank sentral, sehingga bentuk kurva penawarannya menjadi inelastis sempurna. Keseimbangan pasar uang digambarkan oleh kurva LM. Sesuai namanya, kurva LM menunjukkan L=M, di mana: L, adalah jumlah likuiditas (uang) dalam prekonomian yang diedarkan oleh bank sentral. M, adalah jumlah uang (money) yang ingin dipegang masyarakat. Dalam notasi lain dituliskan Ms = md, di mana: Ms, adalah money supply/penawaran uang oleh bank. Md, adalah money demand/permintaan uang oleh masyarakat. Permintaan uang berdasarkan motifnya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: 1. Permintaan uang untuk melakukan transaksi, disebut Md (tr) 2. Permintaan uang untuk untuk spekulasi, disebut Md (sp) 3. Penawaran uang untuk berjaga-jaga (precautionary), disebut Md (pr) Sehingga dapat dirumuskan: Md = Md (tr) + Md (sp) + Md (pr) Untuk kemudahan bagi pemula, permintaan uang untuk berjaga-jaga sementara kuta abaikan dulu, sehingga rumusnya: Md = Md (tr) + Md (sp) Oleh karena itu 15
Ms = Ms, maka dapat ditulis pula: Ms = Md (tr) + Md (sp) Patut diingat bahwa jumlah uang Ms maupun Md belum menggambarkan daya beli uang tersebut karena belum diketahui harga-harga umum yang berlaku. BAB 9 PERTUMBUHAN EKONOMI, INFLASI DAN PENGANGGURAN
Pertumbuhan Ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Inflasi Inflasi mempunyai pengertian sebagai sebuah gejala kenaikan harga barang yang bersifat umum dan terus-menerus. Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga secara terus-menerus yang bersumber dari terganggunya keseimbangan antara arus uang dan barang. Dari pengertian ini, inflasi mempunyai penjelasan bahwa inflasi merupakan suatu gejala dimana banyak terjadi kenaikan harga barang yang terjadi secara sengaja ataupun secara alami yang terjadi tidak hanya di suatu tempat, melainkan diseluruh penjuru suatu negara bahkan dunia. Kenaikan harga ini berlangsung secara berkesinambungan dan bisa makin meninggi lagi harga barang tersebut jika tidak ditemukannya solusi pemecahan penyimpangan – penyimpangan yang menyebabkan terjadinya inflasi tersebut. Inflasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis dalam pengelompokan tertentu, antara lain : a. Berdasarkan asalnya Inflasi digolongkan menjadi dua yaitu :
b. yaitu :
Inflasi yang berasal dari dalam Negeri ( Domestic Inflation ). yaitu inflasi yang sepenuhnya disebabkan oleh kesalahan pengelolaan perekonomian baik di sektor riil ataupun di sektor moneter di dalam negeri oleh para pelaku ekonomi dan masyarakat. Inflasi yang berasal dari luar negeri ( Imported Inflation ), yaitu inflasi yang disebabkan oleh adanya kenaikan harga-harga komoditi di luar negeri (di negara asing yang memiliki hubungan perdagangan dengan negara yang bersangkutan). Inflasi ini hanya dapat terjadi pada negara yang menganut sistem perekonomian terbuka ( open economy system). Dan, inflasi ini dapat ‘menular’ baik melalui harga barang-barang impor maupun harga barang-barang ekspor. Inflasi apabila digolongkan berdasarkan tingkat keparahannya dibedakan menjadi 4, Inflasi Ringan atau inflasi merangkak (creeping inflation), yaitu inflasi yang lajunya kurang dari 10% per tahun, inflasi seperti ini wajar terjadi pada negara berkembang yang selalu berada dalam proses pembangunan. Inflasi Sedang, Inflasi ini memiliki ciri yaitu lajunya berkisar antara 10% sampai 30% per tahun.Tingkat sedang ini sudah mulai membahayakan kegiatan ekonomi.Perlu diingat laju inflasi ini secara nyata dapat dilihat garak kenaikan harga.Pendapatan riil
16
masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap seperti buruh ,mulai turun dan kenaikan upah selalu lebih kecil bila dibandingkan dengan kenaikan harga.
c.
Inflasi Berat, yaitu inflasi yang lajunya antara 30% sampai 100%.Kenaikan harga sudah sulit dikendalikan.Hal ini diperburuk lagi oleh pelaku-palaku ekonomi yang memanfaatkan keadaan untuk melakukan spekulasi. Inflasi Liar (hyperinflation ), yaitu inflasi yang lajunya sudah melebihi dari 100% per tahun. Inflasi ini terjadi bila setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hyperinflastion). Berdasarkan Penyebabnya
Tarikan permintaan Inflasi ini terjadi karena suatu kenaikan dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan dalam situasi full employment dimanana biasanya lebih disebabkan oleh rangsangan volume likuiditas dipasar yang berlebihan. Membanjirnya likuiditas di pasar juga disebabkan oleh banyak faktor selain yang utama tentunya kemampuan bank sentral dalam mengatur peredaran jumlah uang, kebijakan suku bunga bank sentral, sampai dengan aksi spekulasi yang terjadi di sektor industri keuangan. Secara singkat tarikan permintaan ini terjadi akibat adanya kenaikan pemintaan Agregat yang terlalu besar atau pesat dibandingkan dengan penawaran atau produksi Agregat. Desakan biaya hal terjadi akibat adanya kelangkaan produksi dan/atau juga termasuk adanya kelangkaan distribusi, meskipun permintaan secara umum tidak ada perubahan yang meningkat secara signifikan. Adanya ketidak-lancaran aliran distribusi ini atau berkurangnya produksi yang tersedia dari rata-rata permintaan normal dapat memicu kenaikan harga sesuai dengan berlakunya hukum permintaan-penawaran, atau juga karena terbentuknya posisi nilai keekonomian yang baru terhadap produk tersebut akibat pola atau skala distribusi yang baru. Berkurangnya produksi sendiri bisa terjadi akibat berbagai hal seperti adanya masalah teknis di sumber produksi (pabrik, perkebunan, dll), bencana alam, cuaca, atau kelangkaan bahan baku untuk menghasilkan produksi tsb, aksi spekulasi (penimbunan), dll, sehingga memicu kelangkaan produksi yang terkait tersebut di pasaran. Begitu juga hal yang sama dapat terjadi pada distribusi, dimana dalam hal ini faktor infrastruktur memainkan peranan yang sangat penting.
d.
Berdasarkan cakupan pengaruh terhadap harga Inflasi juga dapat dibagi berdasarkan besarnya cakupan pengaruh terhadap harga. Jika kenaikan harga yang terjadi hanya berkaitan dengan satu atau dua barang tertentu, inflasi itu disebut inflasi tertutup (Closed Inflation). Namun, apabila kenaikan harga terjadi pada semua barang secara umum, maka inflasi itu disebut sebagai inflasi terbuka (Open Inflation). Sedangkan apabila serangan inflasi demikian hebatnya sehingga setiap saat harga-harga terus berubah dan meningkat sehingga orang tidak dapat menahan uang lebih lama disebabkan nilai uang terus merosot disebut inflasi yang tidak terkendali (Hiperinflasi). 17
Pengangguran Pengangguran adalah sebutan untuk suatu keadaan dimana masyarakat tidak bekerja sama sekali, sedamg mencari pekerjaan, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu atau seseorang yang sedang mencari pekerjaan yang layak. Keadaan yang ideal, diharapkan besarnya kesempatan kerja yang tersedia sama dengan besarnya angkatan kerja, sehingga semua angkatan kerja akan mendapatkan pekerjaan. Namun pda kenyataannya keadaan tersebut sulit untuk dicapai. Umumnya kesempatan kerja lebih sedikit dari pada angkatan kerja, sehingga tidak semua angkatan kerja mendapatkan pekerjaan maka timbullah pengangguran. Ada beberapa macam pengangguran yang di golongkan menjadi dua yaitu berdasarkan lama waktu dan penyebab terjadinya, antara lain : 1. Macam Pengangguran Berdasarkan Lama Waktu Kerja a. Pengangguran terbuka ( open unemployment ), yakni tenaga kerja yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan (tidak bekerja sama sekali). Pengangguran ini terjadi karena tidak adanya lapangan pekerjaan atau karena ketidaksesuaian lapangan kerja dengan latar belakang pendidikan dan keahlian tenaga kerja. b. Setengah menganggur ( under unemployment ), yakni tenaga kerja yang bekerja, tetapi bila di ukur dari sudut jam kerja, pendapatan, produktivitas dan jenis pekerjaan tidak optimal. Biasanya tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama seminggu. c. Pengangguran terselubung ( disguised unemployment ), yakni tenaga kerja yang bekerja tetapi tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan atau keahliannya. Misalnya, seorang insinyur teknik, bekerja sebagai pelayan restoran. 2. a.
Macam Pengangguran Berdasarkan Penyebab Terjadinya Pengangguran structural , yakni pengangguran yang di sebabkan oleh terjadinya perubahan struktur perekonomian. Misalnya, perubahan struktur dari agraris ke industri, perubahan ini menuntut tenaga kerja memiliki keterampilan tertentu (misalnya keterampilan mengoprasikan mesin teknologi modern) untuk bisa bekerja di sektor industri. b. Pengangguran konjungtural , yakni pengangguran yang di sebabkan oleh pergerakan naik turunnya kegiatan perekonomian suatu Negara. Ada masa pertumbuhan (naik), masa resesi (turun), dan masa depresi (turun). Pada masa resesi dan depresi, masyarakat mengalami penurunan daya beli sehingga permintaan terhadap barang dan jasa juga menurun. Penurunan ini mengharuskan produsen mengurangi produksi barang dan jasa, diantaranya dengan cara mengurangi jumlah pekerja sehingga terjadilah pengangguran. PHK yang terjadi karena krisis ekonomi tahun 1997 di Indonesia adalah contoh pengangguran siklikal. c. Pengangguran friksional , yakni pengangguran yang disebabkan oleh pergeseran (friksi) pekerja yang ingin bergeser (berpindah) dari satu perusahaan ke perusahaan lain dalam rangka mencari pekejaan yang lebih bagus dan cocok. Sementara mencari pekerjaan baru, tenaga kerja pun menganggur untuk sementara waktu, sambil mencari pekerjaan yang yang di inginkan. Oleh karena itu, pengangguran friksional disebut juga pengangguran sukarela, karena terjadi atas keinginan sendiri. 18
d.
Pengangguran musiman, yakni pengangguran yang disebabkan oleh perubahan musim atau perubahan permintaan tenaga kerja secara berkala. Misalnya pada masa pembangunan gedung, tukang bangunan bisa bekerja. Tetapi bila gedung telah selesai dibangun, tukang bangunan menjadi pengangguran musiman sambil menunggu pembangunan berikutnya.
BAB 10 PERDAGANGAN DAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan Luar Negeri Adalah perdagangan antar negara yang memiliki kesatuan hokum dan kedaulatan yang berbeda dengan kesepakatan tertentu dan memenuhi kaidah-kaidah baku yang telah ditentukan dan diterima secara internasional. Keuntungan Spesialisasi Adalah keuntungan yang diperoleh oleh suatu negara dalam perdagangan dikarenakan adanya suatu kelebihan dari kemampuan sumber dayanya yang menyebabkan negara tersebut sangat efisien dalam produksi tertentu. Keuntungan spesialisasi yang didapat suatu negara karena kemampuan negara tersebut memenangkan persaingan dengan negara lainnya yang menghasilkan barang yang sama. 1. Keuntungan mutlak 2. Keuntungan banding 3. Keuntungan bersaing Valuta Asing Atau Foreign Exchange adalah mata uang asing atau alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk melakukan atau membiayai transaksi ekonomi keungan internasional dan yang mempunyai catatan kurs resmi pada bank sentral. Penggunaan valuta asing atau mata uang asing senagai alat pembayaran dalam perdagangan internasional disyaratkan karena umumnya negara-negara yang melakukan jual beli (berdagang) hanya menginginkan pembayaran atas barang yang diberikannya kepada negara lain dengan menggunakan mata uang negaranya, atau mata uang negara lain yang dianggap perlu/yang telah ditentukan sebagai standar misalnya Yen, USD dan lainnya. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Kurs Valuta Asing 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Permintaan dan Penawaran valas Tingkat suku bunga Tingkat pendapatan dan produksi Pengawasan pemerintah Campur tangan pihak asing Perkiraan, rumor, dan isu spekulasi
19
RINGKASAN BUKU PEMBANDING BAB I ILMU EKONOMI MAKRO Ilmu ekonomi makro tidak terlepas dari pengaruh dua mazhab besar yang telah ada jauh sebelumnya, yaitu mazhab klasik dengan tokoh utamanya Adam Smith, David Richardo, dan mazhab keynes (nama lengkap tokohnya adalah Jhon Maynard Keynes) dengan pengikutnya disebut keynesian, seperti Harrod dan Domar. Secara makro permasalahan perekonomian berkaitan dengan kebijaksanaan yang di ambil oleh pemerintah dalam rangka memacu dan mengendalikan laju perekonomian itu sendiri agar dapat berjalan seimbang, selaras dengan instrumen kekuatan ekonomi yang di miliki serta aman dan terhindar dari hambatan-hambatan yang dapat mengganggu keseimbangan ekonomi. Sebagai contoh, pada hubungan antara inflasi dan tingkat suku bunga tabungan. Seperti diketahui bahwa tingkat suku bunga adalah yang paling penting diantara variabel-variabel ekonomi makro. BAB II PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Untuk mengetahui kegiatan atau aktivitas ekonomi suatu negara itu mengalami perkembangan atau tidak maka diperlukan suatu data yang otentik yang akan menunjukkan mengenai kegiatan perekonomian negara tersebut. Istilah-istilah yang harus diperhatikan berkaitan dengan Pendapatan Nasional: Pendapatan Nasional (National Income) /PN atau NI merupakan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam suatu negara, dalam kurun waktu tertentu prinsip ini mewakili konsep PDB atau GDB dan GNP/PNP, Produk Domestik Bruto(PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu negara tertntu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi, Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National Product (GNP) yaitu merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi di dalam negara yang bersangkutan untuk kurun waktu ter tentu.
BAB III VARIABEL-VARIABEL PENENTU PENDAPATAN NASIONAL
Komponen – komponen pengeluaran yang dilakukan oleh berbagai sektor dalam perekonomian yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga yang dinotasikan dengan C,Hampir di semua negara bahwa tingkat konsumsi merupakan bagian terbesar dari kontruksi GNP di atas 50%. Pendekatan sederhana tingkat konsumsi rumah tangga akan terkait dengan tinggi rendahnya pendapatan atau jika dinyatakan dengan sebuah fungsi adalah C = f (Y) atau jika pendapatan itu bersifat disposibel maka fungsinya menjadi C= f (Y-Tax). Dalam konteks makro ekonomi maka notasi dari aktivitas ekspor adalah X dan impor M sehingga sering ditulis (X-M) atau disebut dengan ekspor neto yang merupakan selisih ekspor total suatu negara dikurangi total impornya. Ekspor adalah aktivitas 20
penjualan baik berupa barang maupun jasa dari suatu negara ke negara lain atau ke pasar dunia, sebaliknya aktivitas impor adalah me mbeli atau memasukkan barang/jasa dari negara lain atau atau luar negeri kedalam suatu negara. Komponen ekspor di indonesia tahun 2009 memberi kontribusi yang besar dalam struktur GNP yaitu sebesar 48,3 persen sedangkan jika sudah dikurangi dengan total impor indonesia (ekspor neto) kontribusinya adalah sebesar 10,8 persen. BAB IV KONSTRIBUSI SEKTOR RUMAH KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
TANGGA
DALAM
Pendapatan merupakan determinan penting dalam memengaruhi tingkat konsumsi rumah tangga. Perolehan pendapatan rumah tangga bersumber dari penyerahan input tenaga kerja, modal, tanah dan sebagainya. Distribusi pendapatan yang diperoleh rumah tangga adalah untuk konsumsi setelah pendapatan dikurangi pajak dan memutuskan berapa yang harus ditabung. Sehingga perolehan pendapatan rumah tangga tersebut dinamakan pendapatan disposibel yaitu (Y-T) atau pendapatan setelah dikurangi pembayaran pajak. Dalam Struktur produk domestik bruto (PDB) indonesia kontribusi pengeluaran konsumsi rumah tangga yang meliputi komponen makanan dan non makanan tergolong besar, yaitu 56,3 dari total PDB pada tahun 2010 dan tahun 2011 kontribusi konsumsi rumah tangga indonesia dalam struktur PDB sebesar 54,2. Pada kenyataannya tingkat konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh berbagai faktor selain pendapatan misalnya selera, cuaca, letak geografis, dan sebagainya. Namun dalam analisis ini di asumsi kan bahwa pendapatan rumah tangga dipengaruhi secara langsung oleh pendapatan disposibel. Dengan pemakaian asumsi tersebut kita dapat membuat model bagaimana pengaruh tingkat pendapatan terhadap konsumsi rumah tangga. Jadi : C = f (Y) atau C = f (Y-T) persamaan ini menyatakan bahwa tingkat konsumsi rumah tangga adalah fungsi dari pendapatan atau pendapatan diposibel. Dikatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan rumah tangga maka semakin tinggi pula pola konsumsinya. Sejalan dengan pernyataan tersebut maka rumah tangga yang pendapatannya meningkat tinggi konsumsi juga meningkat demikian pula dengan peluag untuk menabung juga akan semakin tinggi, karena tabungan merupakan pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi. BAB V KONSTRIBUSI SEKTOR RUMAH TANGGA DAN PERUSAHAAN DALAM MEMBENTUK PENDAPATAN NASIONAL.
Pengeluaran untuk investasi di negara sedang berkembang memegang peranan penting sebagai driven pertumbuhan ekonomi. Todaro (1998) mengatakan bahwa pertumbuhan merupakan tema sentral dalam kehidupan ekonomi pada hampir semua negara dewasa ini. Dari beberapa faktor pertumbuhan ekonomi adalah adanya investasi yang mampu memperbaiki kualitas modal atau sumber daya manusia dan fisik, yang selanjutnya akan berhasil meningkatkan kualitas sumber daya baru melalui
21
penemuan penemuan baru, inovasi dan kemajuan teknologi. Di indonesia rata-rata tingkat pengeluaran investasi tahun 2010 sekitar 23,9 persen dari GDP. Investasi didefinisikan sebagai penanaman modal atau pembentukan modal, sedangkan dalam konteks makro ekonomi investasi adalah pengeluaran atau pembelanjaan barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian. Faktor-faktor yang memengaruhi investasi antara lain: tingkat keuntungan yang akan diperolehtingkat bunga,prediksi kondisi ekonomi di masa yang akan datang, dan kemajuan teknologi. Kriteria mengevaluasi suatu investasi, pertimbangan utama untuk menentukan investasi akan dilaksanakan atau tidak adalah dengan mencermati aliran dari keuntungan dan biaya dari investasi tersebut . alur kas dari investasi yang akan diterima dimasa yang akan datang harus dikaitkan dengan faktor diskonto (discount rate) dan ini yang dianggap sebagai nilai waktu dari uang. Konsep ini akan mencerminkan konsep nilai sekarang dan nilai yang akan datang dari tindakan investadi.menurut kelana(1996) nilai sekarang diartikan bahwa kita mendiskontokan nilai pada tahun di muka yang setara dengan tahun ini. BAB VI TINGKAT KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL DAN KETERLIBATAN PEMERINTAH DALAM PEREKONOMIAN
Menurut suparmoko (1998) pemerintah juga melakukan pengeluaran, pengeluaran pemerintah ini dapat dibedakan menjadi pengeluaran pemerintah berupa pembelian barang dan jasa dan pengeluaran yang sifatnya transfer ataupun subsidi. Bentuk keterlibatanpemerintah dalam perekonomian antara lain, 1) Penarikan Pajak 2) Pengeluaran Pemerintah 3) Transfer Pemerintah Kebijakan fiskal sebagai bentuk keterlibatan pemerintah dalam perekonomian di indonesia, Dalam sambutan presiden republik indonesia dalam peluncuran buku ‘Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 -2025” yang dicetak oleh kementrian koordinator bidang perekonomian menyatakan bahwa negara Republik Indonesia telah dikaruniai hampir semua prasarat untuk mampu menjadikan dirinya sebagai kekuatan besar perekonomian dunia. Degan kekayaan sumber daya alam , jumlah pendudukyang besar dan produktif, serta aksesyang strategis ke jaringan mobilitas global, indonesia mempunyai aset dan akses yang mendukung terwujudnya bangsa ini sebagai kekuatan yang diperhitungkan dalam tata pergaulan antar bangsa.perspektif ini didukung oleh banyak lembaga internasional dan oleh karenanya kita harus mampu membuktikan kepada masyarakat dunia bahwa indonesia memang layak dan berkemampuan untuk menjadi big player dalam perekonomian global. 22
BAB VII KESEIMBANGAN PREKONOMIAN TERBUKA
PENDAPATAN
NASIONAL
MODEL
Istilah globalisasi secara umum dapat dikatakan sebagai suatu fenomena paska perang dingin (negara yang berada di blok barat vs negara- negara di wilayah blok timur) yang tidak dapat dihindari oleh masyarakat maupun negara dan merupakan ciri utama memasuki gerbang atau era milenium. Globalisasi adalah perubahan aktivitas ekonomi yang melewati batas – batas politik antar negara/ wilayah sehingga dikatakan pula bahwa world without bordless ( batas masing-masing negara yang semakin tidak tampak). Pemicu globalisasi antar a lain yang pertama adalah adanya kemajuan teknologi, dengan fasilitas ini maka akan memperlancar transportasi antara negara yang terasa semakin dekat, transaksi ekonomi dapat dilakukan secara cepat dan efisien,arus komunikasi juga semakin lancar dan meningkat. Sebagian besar negara-negara mengaplikasikan sistem perekonomian terbuka. Negara-negara tersebut saling mengekspor atau mengimpor barang dan jas a, selain itu juga di antara negara-negara tersebut saling memberikan pinjaman atau meminjam melalui pasar keuangan global. Karakteristik perekonomian terbuka ditandai dengan dua aktivitas utama,yaitu Ekspor (X) dan Impor (M). BAB VIII KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DALAM MODEL IS-LM
Model IS-LM (investment-saving = Liquidity-Money Supply) menjelaskan interaksi antara 2 pasar yaitu pasar barang dan pasar uang. Menurut klasik sisi permintaan di pasar barang merupakan penjumlahan terhadap konsumsi,investasi,pengeluaran pemerintahan dan ekspor neto.Membentuk atau menurunkan kurva IS ada 2 pendekatan,yaitu dengan dua kuadran atau pendekatan melalui 4 kuadran. Uang adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat pembayaran yang sah. Segala sesuatu tersebut akan dianggap sah bila memenuhi kriteria meliputi : dapat dipakai sebagai fungsi satuan pengukur nilai atau satuan hitung, sebagai alat tukar menukar dan alat untuk menyimpan kekayaan. Kurva LM< yaitu menunjukkan hubungan antara tingkat suku bunga dengan pendapatan nasional keseimbangan,yang terjadi di pasar uang(sektor keuangan). BAB IX ANGKA PENGGANDA(MULTIPLIER COEFFICIENT)
Untuk menentukan seberapa besar perubahan pengeluaran agregat akan menimbulkan perubahan pada pendapatan nasional maka kita akan menggunakan para meter yang disebut dengan angka pengganda (multiplier coefficient). Multiplier coefficient adalah angka yang menunjukkan berapa besarnya kenaikan pendapatan nasional sebagai akibat dari perubahan (kenaikan atau penurunan) variabel-variabel ekonomi seperti (C,I,G,Tx,Tr dan budget pemerintah). Dalam model perekonomian dimana pemerintah sudah melakukan intervensi (campur tangan) dalam perekonomian dengan memberlakukan kebijakan fiskal maka akan memunculkan beberapa macam multiplier meliputi, Angka multiplier konsumsi 23
,Sesuai dengan rumus fungsi konsumsi tersebut dapat diinterpretasikan bahwa tinggi rendah konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh besarnya tingkat pendapatan nasional sehingga konsumsi itu merupakan fungsi dari pendapatan nasional. Penggandaan investasi adalah bahwa variabel investasi asumsikan sebagai variabel eksogen,sehingga dalam konteks ini tidak akan dihiraukan faktor-faktor yang memengaruhi tinggi rendah investasi. Angka multiplier pengeluaran pemerintah, Penggandaan pengeluaran pemerintah adalah perbandingan antara perubahan pendapatan nasional keseimbangan dengan adanya perubahan jumlah pengeluaran pemerintah dalam perekonomian.Angka multiplier transfer pemerintah,merupakan perbandingan antara perubahan pendapatan nasional keseimbangan dengan adanya perubahan transfer pemerintah dalam perekonomian. Angka multiplier Pajak, merupakan perbandingan antara perubahan pendapatan nasional keseimbangan dengan adanya perubahan pajak yang ditarik oleh pemerintah dalam perekonomian. Angka multiplier budget pemerintah (APBN), dalam suatu anggaran negara atau pemerintah hanya akan terdapat 3 kondisi yaitu anggaran yang seimbang, anggaran yang surplus, dan anggaran yang defisit.
24
BAB III PEMBAHASAN A. KELEBIHAN/KEKUATAN BUKU
Keunggulan Buku Utama; Iskandar Putong & Nuring Dyah Andjaswati 1. Pembahasan dalam buku ini juga menggunakan bentuk kalimat yang tidak terlalu rumit atau sulit di mengerti sehingga mudah dipahami oleh pembaca. 2. Pada pembahasan yang menggunakan rumus selalu dibuat contoh soal yang dapat membuat pembaca semakin menambah pengetahuannya. 3. Kata-kata mudah yang mudah untuk dipahami mempermudah pembaca untuk semakin memahami materi tersebut. Kelebihan Buku Pembanding; Erni Umi Hasanah,Se., M.Si Dan Drs.Danang Sunyoto, SH., SE., Mm. 1. Pada buku ini disetiap akhir pembahasan disertai dengan latihan soal sehingga dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan. 2. Isi buku memiliki banyak pengertian dari para-para pendapat/ para ahli. 3.Disetiap pembahasan dikaitkan dengan permasalahan ekonomi Indonesia pada tahun sebelumnya.
B. KELEMAHAN BUKU
Kelemahan Buku Utama; Iskandar Putong & Nuring Dyah Andjaswati 1. Adanya penggunaan kata yang tidak baku seperti praktik yang seharusnya praktek dan adanya kesalahan dalam penulisan seperti kata sekadar yang seharusnya sekedar 2. Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk dipahami 3. Disetiap akhir pembahasan tidak disertai dengan latihan soal. 4. Terkadang materi yang sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya diulang kembali pada pembahasan selanjtnya. Kelemahan Buku Pembanding: Erni Umi Hasanah,Se., M.Si Dan Drs.Danang Sunyoto, SH., SE., Mm. 1. Buku terlalu tipis. 2. Pembahasan tiap subbab terlalu sedikit tidak terperinci. 3. Pengulangan informasi sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya. 4. Terkadang ada kata-kata yang menggunakan istilah yang sulit untuk dipahami.
25
BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN
Dapat diambil kesimpulan bahwa kedua buku memiliki keterkaitan materi pada setiap Bab nya. Bab yang dibahas pada buku utama maupun buku pembanding tidak jauh berbeda. Jadi, menurut saya kedua buku tersebut sudah cukup bagus dan alangkah baiknya jika kedua buku tersebut dimiliki oleh tiap mahasiswa walaupun memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun buku adalah jendela ilmu sehingga dapat menambah pengetahun mahasiswa. Kedua buku tersebut sudah cukup untuk dijadikan pengantar kepada mahasiswa untuk mengetahui konsep-konsep teori makro ekonomi, sehingga mahasiswa mengetahui dan menguasai tapi tidak menyebabkan mereka tertekan dalam mempelajarinya karena mata kuliah pengantar ekonomi makro bukanlah bidang kajian utama dalam jurusan Pendidikan Administrasi Perkantoran.
B. SARAN
Pada buku utama jika terjadi pencetakan kembali sebaiknya buku direvisi dahulu agar Pengulangan informasi yang sering kali terjadi pada bab-bab berikutnya diperbaiki agar lebih sempurna dan membuat lebih menarik, dan pada buku pembanding jika terjadi pencetakan kembali sebaiknya buku direvisi dahulu agar materi Pembahasan tiap subbab tidak terlalu sedikit dan terperinci
26