Nama
: Riska Hartono
NIM
: 135020300111051
Mata Kuliah : Teori Akuntansi Kelas
: CC Chapter 2 Lingkungan Pelaporan Keuangan Conceptual Framework yang sudah ada memberikan sebuah pandangan bahwa
apabila laporan akuntansi disiapkan dengan prosedur yang sesuai, maka laporan tersebut akan memberikan gambaran yang objektif dan menunjukkan transaksi serta rangkaian yang benar dalam
pelaporan
entitas.
Dalam
membuat
standar
akuntansi,
pembuat
standar
mempertimbangkan dampak dari lingkungan ekonomi dan social terhadap pengambilan keputusan. Di lain pihak, standar yang telah dibuat tidak dapat memberikan gambaran sepenuhnya kinerja perusahaan. Pendahuluan Akuntansi keuangan adalah sebuah proses mengumpulkan dan mengolah informasi keuangan untuk membantu pengambilan keputusan oleh pihak eksternal perusahaan. Pihak eksternal tersebut adalah investor (yang sudah ada maupun calon investor), kreditur, supplier, karyawan, pelanggan, pemerintah, pihak yang me-review dan memeriksa, serta media. Keinginan dan kebutuhan setiap pihak terhadap informasi keuangan berbeda-beda, namun laporan yang disediakan tidak mampu memenuhi setiap keinginan dan kebutuhan secara spesifik dari pengguna. Laporan yang dibuat oleh perusahaan hanya bersifat umum. Setiap negara memiliki regulasi tersendiri mengenai akuntansinya, regulasi tersebut mengatur pengakuan, pengukuran, serta pengungkapan dari transaksi dan hal-hal lain, termasuk laporan keuangan yang harus dibuat. Dengan perubahan dari standar akuntansi ataupun dikeluarkannya standar akuntansi baru berdampak pada laporan yang dibuat dan diberikan kepada publik. Muncul pertanyaan, apakah pengguna laporan keuangan harus mengerti akuntansi keuangan? Jawaban terhadap pertanyaan tersebut adalah iya. Sulit bagi orang awam yang tidak mengerti akuntansi keuangan menginterpretasikan laporan keuangan. Salah satu masalah yang dihadapi dalam dunia akuntansi adalah peraturan atau standar yang selalu berubah. Transaksi yang sama dapat memberikan hasil yang berbeda terhadap laba, hal ini merupakan dampak dari perubahan standar. Pemilihan metode akuntansi dan professional
judgments juga dapat mempengaruhi hasil akuntansi, termasuk orang yang membuat laporan keuangan itu sendiri. Pada bagian awal laporan, perusahaan biasa memberikan informasi-informasi utama bagi pengguna. Seperti laba, ROA, laba per saham, pembagian dividend, dan ekuitas perusahaan selama beberapa tahun. Dengan memberikan informasi utama tersebut maka pengguna laporan keuangan dapat lebih focus pada hasil tersebut. Tetapi dengan pemilihan penyajian informasi tersebut, informasi-informasi lain yang juga penting diabaikan. Apa yang menjadi perbedaan antara akuntansi keuangan dengan manajemen akuntansi? Manajemen akuntansi digunakan untuk menghasilkan informasi berupa proyeksi arus kas, anggaran penjualan, kebutuhan produksi, dan lain-lain. Manajemen akuntansi berfokus pada penyajian informasi kepada pihak internal untuk pengambilan keputusan dan biasanya tidak diregulasi. Perkembangan dan Regulasi Praktik Akuntansi Praktik akuntansi telah dilakukan sejak dahulu sekali, tetapi regulasi yang mengatur akuntansi keuangan baru dimulai sekitar abad 20. Regulasi tersebut terdapat banyak kekurangan apabila diterapkan pada saat ini. Hal ini dikarenakan pada saat itu belum terjadi pembagian antara kepemilikan dan manajemen perusahaan. Berkembangnya dunia perakuntansian, pemisahan terhadap kepemilikan dan manajemen perusahaan semakin jelas sehingga dibutuhkan pengungkapan akuntansi. Asosiasi akuntan baru muncul pada abad 19. Inggris dan Amerika Serikat bekerja sama dan membentuk Society of Accountants pada tahun 1854 di Edinburgh. Setelah itu, muncul badan-badan organisasi lain yang merupakan asosiasi akuntan juga, seperti Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) pada tahun 1880. Di Amerika Serikat dibentuk American Association of Public Accountants pada tahun 1887 yang menjadi dasar pembentukan American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). Awal abad 20, masih terdapat sedikit penelitian yang mengkodifikasi prinsip atau peraturan akuntansi. Akuntan menggunakan peraturan yang mereka ketahui dan mereka anggap paling tepat dengan kondisi pada saat itu. Sekitar tahun 1920, terdapat riset yang meneliti praktik akuntansi yang paling umum digunakan. Dengan penelitian tersebut, peneliti membatasi kemungkinan perkembangan prosedur akuntansi. Peneliti-peneliti yang memberikan deskripsi terperinci yang digunakan dalam akuntansi pada saat ini adalah Paton (1992), Paton and Littleton (1940), Sanders, Hatfield and Moore (1938) dan Gilman (1939). Penelitian tersebut menjelaskan mengenai konservatisme,
konsep materialitas, konsistensi, the entitiy assumption, dan matching principle. Di Amerika Serikat, pada tahun 1934 baru diberlakukan kewajiban pengungkapan secara spesifik informasi keuangan. tahun 1938, SEC menyatakan bahwa mereka hanya menerima laporan keuangan yang disiapkan sesuai dengan generally accepted accounting principle (GAAP). Pada tanggal 1 Juli 1972, APB digantikan oleh FASB (Financial Accounting Standards Board) yang sampai saat ini masih menetapkan standard-standard akuntansi yang sifatnya mandatory. Dasar Rasionil dalam Meregulasi Praktik Akuntansi Keuangan Terdapat beberapa argument mengenai diperlukan atau tidaknya regulasi terhadap praktik akuntansi keuangan. Argument yang mendukung diperlukannya regulasi adalah: 1. Pasar untuk informasi tidaklah efisien dan tanpa regulasi, informasi yang dihasilkan menjadi tidak optimal 2. Hak investor individual terhadap kebutuhan pengungkapan informasi yang diregulasi 3. Pihak yang memiliki sumber daya yang terbatas mengalami kesulitan dalam mengumpulkan informasi dari perusahaan 4. Investor memerlukan perlindungan dari kecurangan yang dilakukan perusahaan 5. Regulasi dapat menyatukan metode yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan sehingga komparabilitas juga meningkat. Argument lain yang menganggap regulasi tidak diperlukan: 1. Informasi akuntansi layaknya barang, pengguna yang menginginkan informasi dapat membayar untuk informasi tersebut. Hal ini memberikan hasil yang optimal oleh perusahaan dalam menyajikan informasi. 2. Perusahaan yang tidak dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan dalam pasar modal akan memberikan gambaran buruk terhadap perusahaan 3. Informasi yang disajikan dianggap terlalu banyak dan tidak diperlukan 4. Dengan adanya regulasi dianggap membatasi perusahaan dalam menggunakan metode akuntansi yang dapat mencerminkan kondisi perusahaan Dengan berbagai argument yang pro maupun kontra terhadap regulasi tersebut, terdapat tiga teori yang menjelaskan mengenai keuntungan dengan adanya regulasi. Yang pertama adalah public interest theory, teori ini mengemukakan bahwa regulasi dibuat untuk melindungi kepentingan publik. Perlindungan tersebut diperlukan sebagai hasil dari pasar yang tidak efisien. Badan regulator -biasanya pemerintah- bersifat netral dan tidak dipengaruhi
oleh
self-interest
dalam
memaksimalkan kesejahteraan masyarakat.
pembuatan
peraturan.
Regulator
berusaha
Teori kedua bertentangan dengan teori pertama. Teori tersebut adalah capture theory yang menyebutkan bahwa regulasi yang dibuat adalah untuk melindungi kepentingan dari kelompok-kelompok self-interest di dalam masyarakat, terutama kelompok yang sangat dipengaruhi oleh regulasi. Teori ketiga adalah private interest theory (economic interest group theory). Teori ini menjelaskan bahwa pemerintah juga merupakan individu yang memiliki self-interest sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa regulasi yang mereka keluarkan adalah untuk kepentingan politik mereka. Peran Professional Judgement dalam Akuntansi Keuangan Professional judgement tidak terlepas dari proses akuntansi walaupun terdapat regulasi yang mengaturnya. Akuntansi harus bersifat objektif dan bebas dari penyimpangan. Informasi yang dihasilkan harus memenuhi kriteria faithful representation, netral, dan dapat diverifikasi. Muncul pertanyaan mengenai netralitas serta objektivitas tersebut. Kondisi ekonomi dan social dipertimbangkan dalam pembuatan standar akuntansi. Apabila kedua kondisi tersebut berpengaruh signifikan terhadap standar akuntansi, maka standar yang diperkenalkan akan diabaikan – walaupun beberapa standar lebih mencerminkan transaksi serta kejadian. Namun kembali ke kondisi saat ini yang tentunya permasalah ekonomi dan social tidak dapat begitu saja diabaikan. Efficiency perspective menjelaskan bahwa setiap organisasi dapat memilih metode yang dianggap mencerminkan kinerjanya. Regulasi dapat mengekang organisasi dalam memilih metode tersebut dan dapat menjadi sebuah tambahan biaya tersendiri. Tetapi perspektif ini tidak mempertimbangkan objektivitas pembuat laporan tersebut. Selain itu, apabila organisasi dapat memilih secara bebas metode yang digunakan, maka komparabilitas antar organisasi semakin rendah atau sulit. Pandangan lain yang menjelaskan mengenai adanya pembatasan metode dijelaskan dalam opportunistic persepective. Opportunistic perspective tidak menganggap pembatasan metode akuntansi menjadi hal yang objektif. Hal tersebut dikarenakan adanya self-interest dari pembuat laporan.
Seberapa Besar Pengaruh Akuntan?
Beberapa perspektif yang menjelaskan pengaruh yang dimiliki oleh seorang akuntan: 1. Hasil dari proses akuntansi memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan. Misalnya keputusan untuk investasi maupun pemberian pinjaman kepada suatu entitas, menaikkan upah berdasarkan profitabilitas, dan masih banyak lagi. Dikarenakan akuntansi sangat dipengaruhi oleh professional judgment, maka akuntan dapat mempengaruhi kekayaan dari pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Dalam menyediakan informasi yang objektif kepada pihak berkepentingan, akuntan dapat menyediakan atau memberikan kepada pihak tersebut kekuasaan dalam mengatur perusahaan. 3. Akuntan dapat memberikan legitimasi terhadap organisasi