) adalah pengujian atau melakukan pengujian operasional suatu Commissioning ( pekerjaan secara real/ nyata maupun secara simulasi untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut telah dilaksanakan dan memenuhi semua peraturan yang berlaku ( rule), regulasi (regulations), kode (code) dan sesuai standar (standard ) yang telah ditetapkan antara pelaksana kerja dan klien. Pelaksanaan dilakukan apabila pelaksana kerja (kontraktor) telah menyelesaikan pekerjaannya dan siap untuk melakukanstat– up up.
Dengan adanya pelaksanaan commissioning akan didapatkan kepastian hasil suatu pekerjaan. Baca Juga :
Akan tetapi pelaksanaannya tidak selalu berada di akhir sebuah pekerjaan. Adakalanya beberapa pekerjaan memiliki beberapa step pekerjaan. Akan hal itu maka pelaksanaan bisa dilakukan pada akhir di setiapstep pekerjaan. Misalnya dalam sebuah pembangunan gedung bertingkat yang didalamnya banyak pekerjaan pekerjaan penunjang seperti elektrikal, mekanikal, elektronik, dll. maka bisa dilakukan pada setiap sub pekerjaan tersebut.
Tentunya persyaratan administrasi sebelum dilakukanya commissioning harus dilengkapi yaitu adanya kumpulan arsip pekerjaan yang terdiri dari: 1. 2. 3. 4. 5.
kalibrasi). CalibrationCertificate (sertifikat kalibrasi) yan g terpasang). AssemblyCertificate AssemblyCertificate (sertifikat dari produsen barang yang TestCertificate (sertifikat pengetesan fungsi / jika itu s uatu sistem). instalasi). InstallationCertificate (sertifikat instalasi) FlushingCertificate (sertifikat telah dilakukan pembersihan) dll.
Sumber : http://abi-blog.com/commissioning/ Commissioning
Commissioning adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian instalasi peralatan yang terpasang pada proyek yang dibuat, yang telah selesai dikerjakan dan hendak dioperasikan. Dengan hasil pemeriksaan dan pengujian yang baik maka diyakini bahwa sistem proyek tersebut aman. sumber : http://www.pasadena-engineering.com/speciality/detail/index/16 Testing dan Komisioning (Commissioningtest ) adalah serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik yang telah selesai dikerjakandan hendak dioperasikan. Dengan hasil pemeriksaan dan pengujian yang baik, maka diyakini bahwa instalasi listrik aman pada saat dioperasikan, yaitu aman bagi manusia, ternak, harta benda dan aman bagi instalasi itu sendiri.
Pemeriksaan merupakan bagian dari testing dan komisioning, dengan cara melihat langsung terhadap material/peralatan/barang maupun konstruksi instalasi listrik yang telah terpasang, secara kasat mata dan tanpa melalui alat/peralatan bantu. Ada dua jenis pemeriksaan yaitu: pemeriksaan sifat tampak (Visualcheck) dan pemeriksaan pemasangan (konstruksi). Pemeriksaan Sifat Tampak :
Pemeriksaan item per item material /barang/alat yang telah terpasang. Untuk mengetahui apakah perlengkapan yang dipasang telah sesuai dengan spesifikasi didalam kontrak. Melihat, apakah semua perlengkapan dalam kondisi baik,secara phisik tidak ada kelalaian, tidak cacat fisik, dan lain-lain.
Pemeriksaan pemasangan :
Pemeriksaan rangkaian (Konstruksi) material/barang/alat yang telah terpasang. Untuk mengetahui apakah rangkaian material/barang/alat yang dipasang telah sesuai /tidak sesuai dengan gambar rencana maupun peraturan yang berlaku (PUIL, SPLN dan lain-lain).
Pengujian merupakan bagian dari testing dan komisioning, dimana untuk dilihat dengan kasat mata tidak bisa dilakukan. Beberapa jenis pengujian antara lain: pengujian indifidual, pengujian atau pengukuran tahanan pembumian, pengujian tegangan, dan pengujian system pengaman. PEDOMANPEMERIKSAAN(KOMISIONING)INSTALASITENAGALISTRIK
Yang dimaksud dengan instalasi tenaga listrik ialah : Instalasi dari pusat pembangkit sampai rumah-rumah konsumen. Tujuan komisioning suatu instalasi tenaga listrik ialah : Untuk mendapatkan suatu instalasi tenaga listrik yang masingmasing alatnya maupun sebagai suatu sistem, telah berfungsi dengan baik dan memenuhi kontrak. Komisioning perlu dilaksanakan dengan tujuan : Untuk mengetahui apakah pemasangan dan penyetelan dari tiap-tiap peralatan selama konstruksi/ pembangunan telah baik. • Untuk mengetahui penampilan unjuk kerja sesungguhnya unit baru yang telah selesai dibangun tersebut apakah telah sesuai dengan spesifikasi dan garansi kontrak Tim komisioning, adalah team yang intinya terdiri dari tenaga PLN, LMK dan dibantu oleh unit-unit PLN lain, mempunyai tugas: Mengevaluasi hasil uji-uji komisioning. Pada suatu proyek yang sifatnya terima jadi (turn key projeck) dan perusahaan Saudara ikut dalam salah satu anggota Konsorsium pada pembangunan proyek tersebut, dalam hal ini : PLN harus mengikuti secara aktif pada saat komisioning Sebelum komisioning dilakukan proyek ataupun kontraktor harus: Telah menyiapkan dan menyerahkan seluruh dokumen dan informasi yang lengkap yang diperlukan pada pengujian serta penilaiannya. Penerimaan suatu instalasi adalah: Suatu proses yang meliputi: Persetujuan terhadap spesifikasi, persetujuan terhadap tipe alat dari fabrikan, persetujuan pengujian fabrik,
persetujuan pada komisioning dan pengujian, persetujuan pada operasi dalam masa garansi. Pengujian individual merupakan kegiatan pada komisioning yang menyangkut: Pengujian karakteristik dan kerja masing-masing peralatan. Semua alat uji harus memenuhi ketentuan di bawah: Masa kalibrasi masih berlaku dan meter tersebut memenuhi klasnya Suatu instalasi tenaga listrik dapat dinyatakan baik dan andal bila: Telah diadakan suatu komisioning secermat-cermatnya sehingga masing-masing alatnya maupun sebagai suatu sistem, telah berfungsi dengan baik dan memenuhi kontrak Kriteria evaluasi pengujian dapat diambil dari standard, data desain,kontrak, uji pabrik dan seterusnya. Jika ada pertentangan antara nilai-nilai (harga-harga) batasan kriteria yang terdapat dalam sumber-sumber tersebut, maka yang dianggap paling menentukan adalah diambil dari: Kontrak. PENGUJIANFISIKINSTALASIPENERANGANDANTENAGA
Pengujian fisik instalasi listrik penerangan dan tenaga didahului dengan pemeriksaan secara fisik (yang terlihat mata) keadaan suatu instalasi listrik apakah sudah memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam PUIL (Peraturan Umum Instalasi Listrik) di Indonesia sebagai berikut : : • Kotak sekring atau PHB (Perangkat hubung bagi) harus dipasang di tempat yang jelas terlihat dan mudah dicapai serta dilengkapi dengan penerangan yang cukup. Kotak sekring dapat dipasang pada tembok, tiang kayu atau dinding papan dengan ketinggian 175 cm dari lantai. • Saklar, kotak kontak dan alat listrik lainnya harus dipasang di tempat yang tidak mudah terkena siraman air. • Kotak kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 m tingginya dari lantai harus dilengkapi dengan tutup. • Pemasangan perlengkapan instalasi listrik harus cukup kuat atau tidak mudah goyah. : • Kabel berisolasi tunggal misalnya NYA atau NGA harus dipasang di dalam pipa pelindung baik di dalam atau di atas tembok, kecuali jika dipasang di atas plafon dapat menggunakan isolator rol. • Untuk kabel yang mempunyai luas penampang 1,5 mm2 atau 2,5 mm2 , jarak antara dua isolator rol maksimum 1 m. Untuk kabel yang mempunyai luas penampang 4 mm2 atau lebih, jarak antara dua isolator rol maksimum 6 m. Kabel tidak boleh dibelitkan pada isolator rol, kecuali pada ujung tarikan rentang.
: (lanjutan) • Kabel berisolasi ganda, misalnya NYM dapat dipasang di dalam pipa atau tanpa pipa, baik di luar tembok maupun di dalam tembok. • Kabel fleksibel hanya dapat digunakan pada peralatan listrik yang dapat dipindah-pindahkan, misal untuk TV, almari es, dan sebagainya. • Fitting gantung harus menggunakan kabel fleksibel yang dilengkapi tali penggantung. (NYPLYw). : • Warna loreng hijau-kuning digunakan untuk menandai penghantar pembumian, penghantar pengaman dan penghantar penyama ke bumi. • Warna biru digunakan untuk menandai penghantar netral atau kawat tengah. Untuk menghindari kesalahan, warna biru tidak boleh digunakan untuk menandai penghantar lainnya. • Kabel berselubung dan berinti tunggal (NYM) boleh digunakan untuk penghantar fase, kawat tengah atau penghantar pembumian asalkan isolasi kedua ujung kabel yang terlihat (bagian yang dikupas ujungnya) dibalut dengan bebat yang sesuai dengan ketentuan a. dan b. diatas. Jumlah titik beban instal yaitu Jumlah titik beban instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL
• Penyambungan kabel hanya boleh dilakukan di dalam kotak sambung dan tidak boleh di dalam pipa. Sambungan kabel harus kuat dan dibalut dengan benang yang cukup sehingga dapat ditutup dengan lasdop secara kuat. • Kabel-kabel yang disambung harus diberi toleransi panjang secukupnya guna mempermudah perbaikannya. • Dua penghantar (kabel) dari logam yang berlainan tidak boleh disambungkan. Sambungan penghantar pada terminal harus terjamin baik dan tidak merusak penghantar. Menyambung kabel fleksibel harus menggunakan sambung tekan
(termasuk jenis sekrup), sambung solder atau sambung puntir. Sepatu kabel harus disambungkan dengan mur baut secara baik. • Sambungan puntir harus dibuat dengan menggunakan penyambung puntir atau dengan cara dilas / disolder. Sebelum dilas / disolder, sambungan tersebut harus dipuntir dahulu agar diperoleh sambungan yang baik secara mekanis dan listrik. • Pipa instalasi harus dibuat dari bahan yang tahan terhadap tekanan mekanis, tahan terhadap panas, tidak menjalarkan api, dan tahan kelembaban, misalnya baja, PVC atau bahan lain yang sederajat. • Permukaan dalam dan luar pipa instalasi haruslah licin dan rata, tidak boleh terdapat lubang atau tonjolan yang tajam atau cacat lainnya. Bagian dalam maupun luar pipa tersebut harus dilindungi secara baik terhadap karat. • Pada bagian dalam dan pada ujung dari bagian penyambung pipa tidak boleh terdapat bagian yang tajam. Permukaan dan pinggiran atau bibir tempat penghantar ditarik harus licin dan tidak tajam. Pada ujung bebas pipa yang terbuat dari baja harus dipasang selubung masuk (tule) yang berbentuk baik dan terbuat dari bahan yang awet. Pipa instalasi dan bagian penyambungnya harus dapat disambung dengan baik. Benda Bantu bengkok harus mempunyai jari lengkung sekurang-kurangnya tiga kali garis tengah luar pipa tersebut. Pembengkokan pipa harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi penggepengan. Jari-jari lengkung pembengkokan tersebut, diukur dari bagian dalam dari pembengkokan, dengan ketentuan tidak boleh kurang dari : – 3 Dim untuk pipa PVC – 4 Dim untuk pipa baja sampai 16 mm (5/8 “) – 6 Dim untuk pipa baja yang lebih dari 16 mm. • Pipa instalasi dan bagian penyambungnya harus tahan terhadap tekanan mekanis. Pipa jika dibengkokkan, ditekan, kena pukulan, atau dalam suhu di atas normal selama ataupun sesudah pemasangan, tidak boleh menjadi retak atau pecah ataupun berubah bentuknya sehingga pemasangan penghantar di dalamnya menjadi sukar atau penghantar akan rusak di dalamnya. Pipa instalasi yang terbuat dari logam dan terbuka, yang terdapat dalam jarak jangkauan tangan harus dibumikan dengan baik, kecuali jika pipa tersebut digunakan untuk menyelubingi kabel berisolasi ganda atau kawat pembumian. • Pipa instalasi harus dipasang tegak lurus atau mendatar. • Pipa d an perlengkapannya yang tidak bersifat kedap gas, harus mempunyai ventilasi serta jalan keluar pengeringan pada tempat di mana ada kemungkinan cairan embun akan berkumpul. Lubang pengeringan atau ventilasi tersebut tidak boleh dibuat pada pipa itu sendiri. • Perlengkapan seperti kotak periksa, kotak tarik, suku bengkok, suku siku, dan suku T harus dipasang sedemikian rupa sehingga penarikan kembali penghantar atau pemasangan penghantar tambahan tetap dimungkinkan. Di antara dua kotak tarik tidak boleh ada dua suku bengkok atau 20 m pipa lurus. Suku S yang tumpul dianggap satu suku bengkok. Pemakaian suku-suku harus dibatasi, yaitu pada tempattempat : Pada ujung pipa tepat dibelakang armatur penerangan, kotak tarikatau kotak penghubung. Pada lajur pipa antara dua kotak tarik yang panjangnya tidak boleh dari 10 m, dimana dapat dipasang 1 suku pada kedudukan tidak lebih dari 0,5 m dari kotaqk tarik yang mudah dicapai, asalkan
semua bengkokan yang lain pada lajur pipa tersebut tidak lebih dari 900 . • Khusus dal am pemakaian pipa instalasi dengan kampuh terbuka terlipat : Tidak boleh dibengkokkan. Alur harus berada di bawah pada pemasangan mendatar dan menghadap dinding pada pemasangan tegak lurus. Pipa instalasi yang tidak ditanam dalam tembok, harus dipasang secara baik menggunakan alat penopang dan klem pipa yang cocok, sehingga pipa terpasang secara kokoh. Jarak antara tempat pemasangan klem pipa tidak boleh melebihi 1 m. • Pipa PVC tidak boleh digunakan pada ruangan dengan suhu melebihi 600 C. Pipa logam yang dilapisi dengan bahan isolasi dianggap sebagai pipa bukan logam. (Sumber : slametumy.files.wordpress.com) sumber
https://cvaristonkupang.com/2012/09/01/testing-dan-komisioning-instalasi-
:
listrik/ Commissioning jika dibahasa Indonesiakan bisa berarti pengetesan. Jadi, yang dimaksud commissioning engineer adalah para insinyur yang punya tugas secara khusus untuk melakukan pengetesan peralatan, khususnya peralatan yang baru pertama kali datang ke site dan dinstall oleh Construction Engineer. Commissioning Engineer tidak hanya berasal dari orang teknik kimia saja, tetapi juga ada orang elektrik, instrument dan juga mechanical. Tetapi, orang teknik kimialah yang menduduki strata paling tinggi. Orang teknik kimia hanya bisa melakukan pengetesan setelah orang per disiplin mechanical, instrument dan electrical
telah
memastikan
komponen
peralatan
telah
lengkap.
Misalkan,
bagi mechanical , tanki telah dicoating, jika alat itu rotating, pelumas telah diberikan ke bearing dan gear box, seal pump telah di flushing dsb. Bagi instrument, peralatan instrument telah selesai melakukan functiontest sehingga transmitter bisa dibaca di DCS. Bagi electrical, rotating equipment telah melakukan solo run test dsb. Mungkin agak membingungkan bagi kalian yang pertama kali mendengar istilah-istilah tersebut. Dalam dunia commissioning, kita mengenal dua hal, static comissioning dan juga dynamic commissioning. Static commissioning atau pre-commissioning tidak melibatkan orang process. Barulah pada dynamic commissioning, orang process masuk. Misalkan, menjalankan pompa dengan menggunakan fluida. Dimana, kita bisa mendapatkan parameter-parameter proses misalkan: vibrasi, temperatur pompa, discha rge pressure dsb yang
nanti
bisa
dijadikan
acuan
jika
pabrik
sudah
beroperasi.
Demikian sekilas tentang commissioning engineer. Sebagai sebuah pengenalan pertama tentang ranah tugas commissioning engineer di dalam dunia industri
Sumber : engineer.html
http://process-engineers.blogspot.co.id/2015/03/commissioning-
Site Acceptance Test dan Commissioning
3 Comments
Awal tahun dan pertengahan tahun 2014 merupakan hari-hari yang cukup sibuk dikarenakan pekerjaan sudah memasuki tahap puncak yaitu proses SAT (Site Acceptance Test) dan Commissioning. Pekerjaan tersebut cukup melelahkan dan menyita waktu, apalagi proyek yang berjalan hampir bersamaan (penulis melakukan hampir 3 4 proyek sekaligus).
Nah, mungkin banyak dari kita tidak tahu apa sih istilah SAT dan commissioning itu. Saya akan berusaha sedikit menjelaskan. SAT adalah pengujian performa on site / dilokasi untuk memastikan peralatan/aplikasi berfungsi sesuai yang diinginkan user. Pada intinya SAT adalah pengujian yang dilakukan dilokasi pengguna, setelah peralatan/aplikasi dikirim sebelum dilakukan instalasi. Commissioning merupakan serangkaian kegiatan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang telah selesai dikerjakan dan hendak akan dioperasikan. Dengan hasil pemeriksaan dan pengujian yang baik, maka diyakini bahwa instalasi listrik aman pada saat dioperasikan. Perusahaan-perusahaan besar pasti melakukan tahap-tahap tersebut karena merupakan syarat mutlak. Apabila tidak dilaksanakan maka dapat dipastikan keamanan fasilitas yang baru dipasang tersebut tidak menjamin aman.
Setelah melihat dan mengamati pekerjaan tersebut, saya jadi tertarik dengan pekerjaan commissioning. Kapankapan kita bahas mengenai commissioning engineer. Karena setahu saya para Commissioning Engineer duitnya deras.. $$$$..
sumber: https://aansetia.wordpress.com/2014/08/19/site-acceptance-test-dancommissioning/