IPA
LAPORAN PKP – PGSD PDGK 4501
PENINGKATAN KEMAMPUAN HASIL PEMBELAJARAN IPA DENGAN METODE PERCOBAAN (EKSPERIMEN) TENTANG MENJELASKAN PENGARUH ANGIN PADA KELAS IV SDN PASIR GOMBONG 01 KECAMATAN CIKARANG UTARA KABUPATEN BEKASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP )
Nama
:YADI
NIM
: 815081188
Program Studi
: 097 / S1 PGSD
Pokjar
: Kab. Bekasi
Masa Registrasi
: 2012.1
UNIVERSITAS TERBUKA UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH BANDUNG POKJAR KABUPATEN BEKASI TAHUN 2012
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN IPA
Nama Mahasiswa
:YADI
NIM
: 815081188
Program Studi
: SI PGSD
Tempat Mengajar
: SDN PASIR GOMBONG 01
Jumlah Siklus Pembelajaran
: 2 Siklus
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, Hari Jum’at, tanggal 30 Maret 2012 Siklus 2, Hari Sabtu, tanggal 7 April 2012
Masalah yang merupakan Fokus Perbaikan: 1.
Meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 dengan menggunakan metode percobaan (Eksperimen).
2.
Meningkatkan
hasil
siswa
dalam
pembelajaran
IPA
Kelas
IV
SDN Pasir Gombong 01 dengan menggunakan metode percobaan (Eksperimen). 3.
Meningkatkan proses pembelajaran IPA Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 tentang menjelaskan pengaruh angin dengan menggunakan metode percobaan (eksperimen).
Bekasi, Mei 2012 Menyetujui, Supervisor 1,
Mahasiswa,
H. BASUNI RACHMAN, Drs, M.Pd.
YADI
NIP. 19500702 198611 1 001
NIM. 815081188 ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktik Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan karya ilmiah.
Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagianbagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya sandang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.
Bekasi, Mei 2012 Yang membuat pernyataan,
materai 6.000
YADI NIM. 815081188
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada junjungan nabi kita nabi Muhammad SAW, para sahabat, para tabi’in dan para penerus perjuangan mereka. Atas karunia dan nikmat yang berlimpah ruah dari Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan laporan ini untuk diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) pada program studi S1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ Bandung Pokjar Kab. Bekasi. Penelitian dilakukan di SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) telah diupayakan dengan seoptimal mungkin, meskipun tidak menutup kemungkinan terdapat kekurangannya. Laporan ini dapat terselesaikan berkat bantuan, bimbingan, pemberian motivasi dari semua fihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada : 1.
Dra. Dina Thaib, M,Ed, Kepala UPBJJ UT Bandung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat laporan.
2.
Drs. Djuhara, M.Pd. selaku pengelola Kelompok Belajar Jarak Jauh Pokjar Kabupaten Bekasi.
3.
Rukmin, S.Pd M.MPd selaku kepala UPTD Pendidikan PAUD –SD Kecamatan Cikarang Utara.
4.
Bapak H. Basuni Rachman, Drs, M.Pd.
Selaku supervisor 1 yang
telah
membimbing dalam pembuatan laporan PKP.
5.
Bapak RA. Sofyan, S.Pd, Selaku supervisor 2 yang telah memberikan dan
arahan kepada penulis dalam pelaksanaan penyusunan laporan perbaikan pembelajaran mata kuliah PKP.
iv
6.
Bapak Sudarjat HS, S.Pd, selaku Kepala SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi.
7. Ibu Eti Nurbaeti, S.Pd. selaku teman sejawat yang telah banyak membantu penulis.
8. Orang Tua yang telah memberikan do’anya kepada penulis. 9. Rekan-rekan mahasiswa UT yang telah memberikan support kepada penulis. Hanya kepada Allah jua-lah segalanya dikembalikan, teriring do’a, semoga bantuan dari berbagai pihak dimaksud dijadikan amal shaleh yang mendapat pahala berlipat ganda di sisinya. Amiin. “Tiada gading yang tak retak”. Demikian kata pepatah. Oleh karena itu, tegur sapa yang bersifat membangun, amat dinantikan, dan akhirnya kepada Allah jua-lah segala kelemahan dan kekurangan dalam laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini dikembalikan. “Semoga Allah SWT, senantiasa membuka pintu magfirah-Nya, dan mudah-mudahan laporan ini ada manf’aatnya. Amiin.
Bekasi, Mei 2012 Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..........................................................................................
i
Lembar Pengesahan ..................................................................................
ii
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat ............................................................
iii
Kata Pengantar .........................................................................................
iv
Daftar Isi ...................................................................................................
vi
Daftar Tabel ..............................................................................................
viii
Daftar Gambar ..........................................................................................
ix
Daftar Lampiran .......................................................................................
x
BAB I
Pendahuluan ........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................
1
B. Rumusan Masalah ..............................................................
3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ......................
4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ....................
4
Kajian Pustaka......................................................................
6
A. Pembelanjaran IPA Di Sekolah Dasar .............................
6
1. Pengertian IPA ..........................................................
6
2. Tujuan IPA Diajarkan di Sekolah Dasar ...................
7
BAB II
B. Pengertian dan Karakteristik
BAB III
Metode Percobaan (Eksperimen) ....................................
7
1. Pengertian Metode Percobaan (Eksperimen) ............
7
2. Karaktersitik Metode Percobaan (Eksperimen) ........
8
Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............
10
A. Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian .............................
10
1. Lokasi, Waktu, Mata Pelajaran dan Kelas ..................
10
2. Karaktersitik Siswa .....................................................
10
vi
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ........................
11
1. Jenis Penelitian Perbaikan Pembelajaran ...................
11
2. Prosedur Perbaikan PTK ............................................
12
3. Teknik Analisis Data ..................................................
13
Hasil dan Pembahasan ........................................................
15
A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran ..
15
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .....
32
Simpulan dan Saran Tindak Lanjut ..................................
35
1. Simpulan ...........................................................................
35
2. Saran Tindak Lanjut .........................................................
35
Daftar Pustaka ........................................................................................
37
BAB IV
BAB V
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ....................
Tabel 4.1
Hasil Observasi Aktivitas Peneliti Mata Pelajaran IPA Siklus 1 .............................................................................
Tabel 4.2
26
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mata Pelajaran IPA Siklus 2 .............................................................................
Tabel 4.6
21
Hasil Observasi Aktivitas Peneliti Mata Pelajaran IPA Siklus 2 .............................................................................
Tabel 4.5
20
Hasil Penilaian Tes Formatif Mata Pelajaran IPA Siklus 1 .............................................................................
Tabel 4.4
18
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mata Pelajaran IPA Siklus 1 .............................................................................
Tabel 4.3
10
28
Hasil Penilaian Tes Formatif Mata Pelajaran IPA Siklus 2 .............................................................................
29
Tabel 4.7
Hasil Tes Formatif Kegiatan Perbaikan Siklus 1 ..............
32
Tabel 4.8
Hasil Tes Formatif Kegiatan Perbaikan Siklus 2 ..............
34
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Grafik Pekerjaan Orang Tua Siswa ................................
10
Gambar 3.2
Prosedur Pelaksanaan Perbaikan PTK ...........................
11
Gambar 4.1
Tahap Perencanaan .........................................................
15
Gambar 4.2
Grafik Hasil Penilaian Siklus 1 ......................................
23
Gambar 4.3
Grafik Hasil Penilaian Siklus 2 ......................................
31
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Kesediaan Sebagai Supervisor 2 Dalam Penyelenggaraan PKP
Lampiran 2
Surat Pernyataan Kesediaan Sebagai Supervisor 2
Lampiran 3
Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan siklus 1, RPP Perbaikan siklus 2, dan lembar observasi.
Lampiran 5
Jurnal Pembimbingan
Lampiran 6
Hasil pekerjaan siswa yang terbaik dan terburuk per siklus
Lampiran 7
Copy Berkas hasil penilaian
praktik pembelajaran di kelas
(APKG1-PKP dan APKG2-PKP) Lampiran 8
Foto – Foto hasil Kegiatan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
x
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003). Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkankualitas manusia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Pendidikan berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan ilmu pegetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan nilainilai luhur sopan santun, etika serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Dimana sekarang banyak orang mengukur keberhasilan suatu pendidikan hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran peningkatan dari hasil keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah apa yang ingin dicapai melalui inovasi pendidikan tersebut, yaitu usaha untuk mengubah proses pembelajaran, perubahan dalam situasi belajar
1
2
yang menyangkut kurikulum, peningkatan fasilitas belajar mengajar serta peningkatan mutu profesional guru. Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian terencana yang melibatkan siswa secara lansung, komprehensif, baik fisik, mental maupun emosi. Hal ini sering diabadikan oleh guru, karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum. Salah satu upaya guru dalam menciptakan suasana aktif, efektif dan menyenangkan dalam pembelajaran yakni dengan menggunakan metode-metode yang tepat dan alat peraga. Hal ini dapat membantu guru dalam menggerakkan, menjelaskan gambaran ide dari suatu misteri. Tujuan utama pembelajaran IPA adalah siswa memahami konsepkonsep IPA secara sederhana dan mampu menggunakan metode ilmiah. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap ilmiah. Dalam IPA di Sekolah Dasar masih ditemukan berbagai kendala dan hambatan, hal ini yang berkaitan dengan ketepatan penggunaan metode atau teknik dalam pembelajaran IPA di Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Berdasarkan hasil Tes Formatif Pra Siklus untuk pelajaran ilmu Pengetahuan Alam (IPA) siswa Kelas IV SD Negeri Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, didefinisikan masih banyak siswa belum tuntas dalam KD tersebut, ini terlihat dari 40 siswa anak kelas IV hanya 21 siswa yang mendapat diatas KKM atau tuntas, sedangkan 19 siswa belum tuntas. Tingkat ketuntasan hanya mencapai 52,5 %. Melihat dari kondisi tersebut, akhirnya penulis mempunyai ide untuk memperbaiki hasil penelitian anak tersebut dengan berusaha untuk melakukan Perbaikan pembelajaran. Berdasarkan hasil dari prasiklus muncul bebagai masalah diantaranya ialah :
3
1. Siswa banyak yang tidak memperhatikan di saat pembelajaran. 2. Selama proses belajar mengajar berlangsung, siswa kurang aktif karena proses pembelajaran lebih didominasi oleh guru. 3. Metode yang dipakai cenderung monoton tidak ada variasi dengan menerapkan metode yang lain. 4. Siswa tidak antusias dalam pembelajaran. 5. Hasil tes formatifnya rendah. Setelah dianalisis dan didiskusikan dengan supervisor 2, masalah-masalah itu dapat diatasi dengan penggunaan metode percobaan (eksperimen) pada saat proses pembelajaran. Metode eksperimen atau percobaan dapat diartikan juga sebagai suatu metode pemberian kesempatan kepada siswa perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan (Adrian, 2004). Oleh sebab itu, penulis ingin mengadakan penelitian perbaikan dengan judul “Peningkatan Kemampuan Hasil Pembelajaran IPA dengan
Metode
Percobaan
(Eksperimen)
Tentang
Menjelaskan
Pengaruh Angin Pada Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi”
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 sebelum menggunakan metode percobaan (Eksperimen) ? 2. Bagaimana hasil siswa dalam pembelajaran IPA Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 sebelum menggunakan metode percobaan (Eksperimen) ?
4
3. Bagaimana
proses
pembelajaran
IPA
Kelas
IV
SDN Pasir Gombong 01 tentang menjelaskan pengaruh angin dengan menggunakan metode percobaan (eksperimen)?
C.
Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Sesuai peranan guru sebagai motivator, guru harus dapat membangkitkan minat siswa karena minat sebagai motivasi yang mempengaruhi didalam belajar, berfikir dan berprestasi (Krapp , Hidi, Re-minger, Prudrich dan Schrurk 1996). Tujuan penelitian mengandung maksud memperbaiki kinerja guru dalam proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan belajar siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan konsep tentang pada kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Berdasarkan rumusan masalah penelitian perbaikan pembelajaran di atas, tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah : 1. Ingin mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPA Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 sebelum menggunakan metode percobaan (Eksperimen). 2. Ingin mengetahui hasil siswa dalam pembelajaran IPA Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 sebelum menggunakan metode percobaan (Eksperimen). 3. Ingin
mengetahui
proses
pembelajaran
IPA
Kelas
IV
SDN Pasir Gombong 01 tentang menjelaskan pengaruh angin dengan menggunakan metode percobaan (eksperimen).
D.
Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran Manfaat
penelitian
perbaikan
pembelajaran
disusun
agar
membaca dapat memanfaatkan hasil penelitian dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
5
1.
Manfaat bagi guru. Memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya, karena dengan adanya perbaikan akan menimbulkan rasa puas karena sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
2.
Manfaat bagi siswa Dengan adanya perbaikan pembelajaran maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa, siswa dapat termotivasi dalam pembelajaran sehingga mengurangi kebosanan dalam belajar.
3.
Manfaat bagi sekolah Dari kesemua hasil pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran ini nantinya tentu ada suatu harapan yang dapat memberikan informasi dan dapat dijadikan sebagai acuan di dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah, terutama pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), sehingga hasilnya akan berdampak pada kemajuan dan perkembangan belajar siswa dalam memperoleh nilai hasil belajarnya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar 1. Pengertian IPA Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semasta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya (Darmojo, 1992: 3). Selain itu, Nash 1993 (Darmojo, 1992: 3) dalam bukunya The Natureof Sciences, menyatakan bahwa IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Nash juga menjelaskan bahwa cara IPA mengamati duniaini bersifat analisis, cermat, serta menghubungkan antara satu fenomenadengan fenomena lain, sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang obyek yang diamatinya. Sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatusistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, salingmenjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh,sedangkan berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku
atau oleh seseorang atau
beberapa orang dengan cara eksperimentasi yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten. Selanjutnya Winaputra(1992:123) mengemukakan bahwa tidak hanya merupakan kumpulan pengetahuan tentang benda atau mahluk hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir dan cara memecahkan masalah. Jadi, kesimpulan dari uraian diatas sains adalah ilmu pengetahuan yang mempunyai objek serta menggunakan metode ilmiah.
6
7
2. Tujuan IPA Diajarkan di Sekolah Dasar Setiap guru harus paham akan alasan mengapa IPA harus diajarkan di Sekolah Dasar. Ada beberapa alasan yang menyebabkan satu mata pelajaran itu dimasukkan ke dalam kurikulum suatu sekolah. Alasan itu dapat digolongkan menjadi empat golongan yakni : a.
Bila diajarkan IPA menurut cara yang tepat, maka IPA merupakan suatumata pelajaran yang memberikan kesempatan berfikir kritis, misalnya IPA diajarkan dengan mengikuti metode “menemukan sendiri”. IPA melatih anak berfikir kritis dan objektif. Pengetahuan yang benar artinya pengetahuan yang dibenarkan menurut tolok ukur kebenaran ilmu, yaitu rasional dan objektif. Rasional artinya masuk akal atau logis, diterima oleh akal sehat. Obyektif artinya sesuai dengan obyeknya, sesuai dengan kenyataan, atau sesuai dengan pengalaman pengamatan melalui pancaindera.
b.
Bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka.
c.
Mata
pelajaran
ini
mempunyai
nilai-nilai
pendidikan
yaitu
mempunyai potensi yang dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.
B. Pengertian dan Karaktersitik Metode Percobaan (Eksperimen) 1.
Pengertian Metode Percobaan (Eksperimen) Metode eksperimen merupakan metode mengajar dalam penyajian atau pembahasan materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara proses. Eksperimen sulit dipisahkan dengan demonstrasi karena keduanya kemungkinan dapat digunakan secara bersamaan. Metode eksperimen atau percobaan dapat diartikan juga sebagai suatu metode pemberian kesempatan kepada siswa perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan (Adrian, 2004). 7
8
Dengan eksperimen dimaksudkan bahwa guru dan siswa mencoba mengerjakan sesuatu serta mengamati proses dan hasil pekerjaanya. Setelah eksperimen selesai siswa ditugaskan untuk membanding-bandingkan dengan hasil eksperimen yang lain dan mendiskusikannya bila ada perbedaan dan kekeliruan (Winarno : 1980 : 90).
2.
Karakteristik Metode Percobaan (Eksperimen) Karakteristik Metode Eksperimen, yaitu : 1) Ada alat bantu yang digunakan. 2) Siswa aktif mencoba. 3) Guru membimbing. 4) Tempat dikondisiskan. 5) Ada pedoman untuk siswa. 6) Ada topik yang dieksperimenkan. 7) Ada temuan temuan.
Keunggulan dan Kelemahan Metode Percobaan (Ekperimen) Keunggulan Metode Eksperimen, yaitu : 1) Dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa. 2) Dapat membangkitkan rasa ingin menguji sesuatu. 3) Menimbulkan rasa kurang puas, ingin lebih baik. 4) Isi pembelajaran dapat bersifat aktual. 5) Siswa mampu membuktikan sesuatu. 6) Dapat mengembangkan sikap kritis dan ilmiah. 7) Belajar membuktikan sesuatu.
Kelemahan Metode Eksperimen, yaitu : 1) Memerlukan alat pembelajaran dan biaya. 2) Memerlukan waktu yang relatif banyak. 3) Bila siswa kurang motivasi, maka eksperimen tidak akan berhasil. 8
9
4) Sedikit sekolah yang memiliki sarana eksperimen. 5) Siswa belum terbiasa dengan eksperimen.
Langkah-Langkah Penerapan Metode Percobaan (Eksperimen). Prosedur pelaksanaan eksperimen dapat dilakukan sebagi berikut : a. Persiapan alat bantu (alat eksperimen). b. Petunjuk dan informasi tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam eksperimen. c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembar kerja/pedoman eksperimen yang disusun secara sitematis, sehingga siswa dalam pelaksanaanya tidak banyak mendapat kesulitan dan dan membuat laporan. d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen dilakukan dengan diskusi, tanya jawab dan atau tugas e. Kesimpulan. Kemampuan guru yang harus diperhatikan agar eksperimen berhasil dengan baik diantaranya adalah: 1.
Mampu membimbing siswa dari merumuskan hipotesis sampai pada pembuktian dan kesimpulan serta membuat laporan eksperimenkan.
2.
Menguasai konsep yang dieksperimenkan.
3.
Mampu mengelola kelas.
4.
Mamupu memberikan penilaian secara proses.
Kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan untuk menunjang eksperimen adalah : a.
Memiliki motivasi, perhatian dan minat belajar melalui eksperimen.
b.
Memiliki kemampuan melaksanakan eksperimen.
c.
Memiliki sikap yang tekun, teliti dan kerja keras.
9
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Subyek, Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Lokasi, waktu, Mata Pelajaran dan Kelas Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel jadwal di bawah ini :
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan perbaikan Pembelajaran
2.
No
Mata Pelajaran
Siklus
Tanggal
Waktu
1
IPA
1
30 Maret 2012
08.15 – 08.50
2
IPA
2
7 April 2012
08.15 – 08.50
Ket
Karakteristik Siswa Orang tua siswa kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi profesi atau pekerjaannya sebagai berikut. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini :
Grafik Pekerjaan Orang Tua Siswa 20 15 10 5 0 Karyawan
Buruh
Pedagang
Sopir
Gambar 3.1 Pekerjaan Orang Tua Siswa 10
11
Berdasarkan grafik pekerjaan orang tua siswa. Dari jumlah 40 siswa yang orang tuanya bekerja sebagai karyawan ada 15 orang, buruh ada 12 orang, pedagang ada 8 orang dan pekerjaan sopir ada 5 orang.
B.
Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran 1. Jenis Penelitian Perbaikan Pembelajaran Perbaikan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.2 di bawah ini: Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan Tindakan
Pengamatan Observasi
Perencanaan
Siklus II
Refleksi
Pelaksanaan Tindakan
Pengamatan Observasi
Gambar 3.2 Prosedur Pelaksanaan Perbaikan PTK
11
12
2.
Prosedur Perbaikan PTK Prosedur perbaikan penelitian ini sesuai dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu terdiri dari dua siklus. Masing-masing siklus meliputi : a. Tahap perencanaan b. Tahap pelaksanaan c. Tahap pengamatan (obeservasi) dan d. Tahap refleksi
a. Tahap Perencanaan Berdasarkan temuan pada studi pendahuluan dan hasil diskusi dengan supervisor 2, penulis merencanakan langkah-langkah yang akan dilaksanakan di kelas dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan Metode Percobaan (Eksperimen). Secara operasional dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Menganalisis masalah 2. Pemecahan masalah 3. Menentukan kompetensi dasar 4. Mentukan standar kompetensi 5. Menentukan indikator 6. Menentukan tujuan perbaikan 7. Menentukan materi. 8. Menentukan metode. 9. Membuat lembar observasi.
b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah dirumuskan. Setiap langkah yang telah direncanakan diamati dan dikumpulkan data-datanya, baik data aktifitas selama proses pembelajaran maupun data hasil pembelajaran. Hal ini
12
13
dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan aktivitas, dan hasil pembelajaran dari siklus satu ke siklus berikutnya.
c. Tahap Pengamatan (observasi) Pengamatan
(Observasi)
merupakan
salah
satu
teknik
pengumpulan data/fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Pada tahap pengamatan (Observasi) sebenarnya bersamaan dengan tahap pelaksanaan tindakan, yaitu mengamati aktivitas proses pembelajaran, dan hasil pembelajaran. Dalam mengamati proses pembelajaran, peneliti dibantu oleh supervisor 2 baik mengenai aktivitas siswa maupun aktivitas guru selama proses pembelajaran.
d. Tahap Refleksi Hasil
observasi
yang
dilaksanakan
bersama-sama
supervisor 2, kemudian didiskusikan. Berbagai masalah yang muncul selama pelaksanaan tindakan diidentifikasi dan dianalisis. Hasil identifikasi dan analisis masalah dicari dan ditentukan solusinya untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
3. Teknik Analisis Data Untuk mengumpulkan data-data selama perbaikan penelitian, peneliti menggunakan instrument sebagai berikut: 1. Lembar Observasi Secara sederhana, observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu, yaitu untuk mengumpulkan data-data hasil perbaikan. Observasi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan terhadap guru sebagai peneliti oleh supervisor 2, dan pengamatan (observasi) terhadap siswa sebagai subyek penelitian. Lembar observasi terhadap guru sebagai peneliti adalah jurnal yang telah disediakan oleh UT. Lembar obsevasi untuk siswa sebagai subyek perbaikan
13
14
penelitian
adalah
observasi
aktivitas
siswa
selama
proses
pembelajaran.
2. Lembar tes / soal-soal tes Untuk
mengetahui
hasil
perbaikan
pembelajaran,
data-data
dikumpulkan melalui hasil tes pembelajaran. Tes pembelajaran berupa soal-soal tes yang disusun dalam RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) setiap siklus. Hasil tes pembelajaran dimasukkan ke dalam suatu tabel, kemudian dideskripsikan sehingga diketahui peningkatan perbaikan pembelajaran setiap siklusnya.
14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran Sesuai dengan jadwal perbaikan penelitian pada Bab III di atas, perbaikan penelitian dilaksanakan dua siklus, yaitu: 1.
Siklus 1 a. Perencanaan Tahap awal dari penelitian adalah perencanaan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 4.1 di bawah ini : Menentukan Indikator
Menentukan Standar Kompetensi
Menentukan Tujuan Perbaikan Menentukan Kompetensi Dasar Menentukan Materi
Menentukan Metode Pembelajaran
Gambar 4.1 Tahap Perencanaan
1.
Menentukan Standar Kompetensi Standar kompetensinya yaitu Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan.
2.
Menentukan Kompetensi Dasar Kompetensi
dasarmya
yaitu:”
Mendeskripsikan
berbagai
penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut).
15
16
3.
Menentukan Indikator Indikatornya adalah menjelaskan tentang pengaruh angin.
4.
Menentukan Tujuan Perbaikan Tujuan perbaikan dari siklus 1 ini adalah : 1. Menjelaskan pengertian angin 2. Menjelaskan proses terjadinya angin 3. Menyebutkan keuntungan dan kerugian angin
5.
Menentukan Materi Materi yang akan disampaikan adalah tentang pengertian angin, proses terjadinya angin dan keuntungan dan kerugian angin.
6.
Menentukan Metode Pembelajaran Metode yang akan digunakan adalah
metode percobaan
(Eksperimen).
b. Pelaksanaan Tindakan 1. Kegiatan Awal a. Memberi salam kepada siswa, kemudian berdo’a dipimpin ketua kelas. b. Guru mengabsen kemudian member motivasi agar siswa fokus dalam belajar. c. Guru member pertanyaan tentang pelajaran minggu lalu “Apakah yang dimaksud dengan angin? Ada yang masih ingat atau tidak ? d. Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan.
16
17
2. Kegiatan Inti a. Guru memperlihatkan kincir angin kepada siswa. b. Siswa disuruh memperhatikan Kincir Angin, kenapa angin bisa bergerak. c. Guru bertanya kepada siswa : “Kenapa kincir angin ini bisa bergerak?” d. Siswa diperintahkan guru untuk membuat catatan/kesimpulan dari percobaan tersebut. e. Memahami proses terjadinya angin darat dan angin laut f. Memahami bahwa angin dapat menghasilkan perubahan yang menguntungkan. - Kincir angin untuk menghasilkan energi listrik - mengeringkan pakaian dan makan yang dijemur - bermain layang-layang - berlayar dan selancar angin - Angin juga bermanfaat untuk menghilangkan rasa panas dan gerah. seperti pada alat kipas angin g. Memahami bahwa angin dapat menghasilkan perubahan yang merugikan. - Pengikisan tanah (korasi) - Angin besar dapat menumbangkan bangunan dan pepohonan h. Mencari nama angin yang merugikan
3. Kegiatan Akhir 1. Menarik kesimpulan siswa dan guru 2. Mengerjakan PR
17
18
c. Pengamatan (Observasi) Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung mengenal fenomena-fenomena dan gejala psikis maupun psikologi dengan pencatatan. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi (Suharsimi Arikunto, 2006: 229). Menurut Supardi (2008: 127) bahwa : Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran.
Dari kedua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) secara langsung mengenal fenomena-fenomena dan gejala psikis maupun psikologi dengan pencatatan untuk memotret seberapa jauh efek tidakan telah mencapai sasaran.
1. Hasil observasi supervisor 2 terhadap penyampaian materi peneliti tertera pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Peneliti Mata Pelajaran IPA Siklus 1 No
1.
Aspek yang dinilai
Kemunculan Ada Tidak Ada
Komentar
Kegiatan Awal a. Apersepsi b. Menyimpulkan tujuan
18
√
Cukup baik
√
Cukup baik
19
2.
Kegiatan Inti √
Cukup baik
√
Cukup baik
√
Cukup baik
√
Cukup baik
a. Simpulan Tes Formatif
√
Cukup baik
b. Tes Formatif
√
Cukup baik
c. Tindak Lanjut
√
Cukup baik
a. Penguasaan Materi b. Penggunaan Media / Alat Peraga c. Mengadakan tanya jawab d. Penggunaan waktu
3.
Kegiatan Akhir
Berdasarkan tabel aktivitas peneliti di atas yang diperoleh dari supervisor 2 menunjukkan aktivitas yang cukup baik pada siklus 1.
2. Hasil observasi berupa aktifitas siswa selama proses pembelajaran tertera pada tabel di bawah ini:
19
20
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mata Pelajaran IPA Siklus 1 NO
AKTIVITAS
NAMA S IS WA 1
2
3
4
1
AGUN RAHM AT
√
√
2
AGUS RIYANTO
√
√
3
AKBAR BAHTIAR
√
4
ALDI WIGUNA
√
5
ANDRI KURNIAWAN
√
√
4. Tidak Aktif
√
5. M engobrol √
ANGGI SAPITRI
7
ARI NURAENI
8
AYU NURAENI
9
DANDI SETIAWAN
10 11
DINI ROHESA
12
FIKRI SANDRIO P
13
GHOZALI AL FAREZA
√
14
HENRIANSYAH
√
15
HURFATUL JANNAH
√
√
√
16
IHSAN SYARIFUDIN
√
√
√
17
IQBAL M AULANA
√
√
18
IRFAN M AULANA
√
√
19
JANWAR ARIPIN
√
√
20
M . DIAN ANSORI
√
√
21
M . FAJAR F
√
22
M . IRWAN PASHA
√
√
23
M . PRASETIO
√
√
√ √
√ √
√
√
DIM AS ABDI PRASETYO √
√
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√
√
24
M ARWAN
25
M UAM M AR Z.R.
26
NURHANI
√
27
NURPADILLAH
√
28
REZA FEBRIAN
√
29
RIZAL TABJANI
√
30
RIZKY LISTIYANTO
√
31
SARTIKA TRI W
√
32
SIDIQ SYAIFUDIN
√
33
SINDI FADIA
√
√
√
√ √
√ √
2. Aktif M enjawab 3. M elaksanakan Perintah
6
20
1. Aktif Bertanya
√
√
√
KET 5
√ √ √ √
√ √
21
√
√
√
34
SRI MULYANINGSIH
35
SUBARJO
36
SYAHNILA AGUST IN
√
√
√
37
SYIFA MAULIDA
√
√
√
38
T AT AN SULT ANDI
√
√
√
39
T IAS AMELIA PUT RI W
√
40
VIKRY APRIYANSYAH
√
√
√
√
15 16 37 15 8 35 40 92 35 20
JUMLAH PERSEN (%)
Berdasarkan table 4.2 di atas, hasil observasi aktivitas siswa masih rendah. Aktivitas siswa yang bertanya hanya ada 15 orang (35%), aktif menjawab ada 16 orang (40%), melaksanakan perintah ada 37 orang (92%), tidak aktif ada 15 orang (35%), dan mengobrol atau tidak memperhatikan pembelajaran ada 8 orang (20%).
3. Hasil Skor berupa skor dari tes pembelajaran
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Tes Formatif Mata Pelajaran IPA Siklus 1 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
NAMA SISWA AGUN RAHMAT AGUS RIYANTO AKBAR BAHTIAR ALDI WIGUNA ANDRI KURNIAWAN ANGGI SAPITRI ARI NURAENI AYU NURAENI DANDI SETIAWAN DIMAS ABDI P DINI ROHESA FIKRI SANDRIO P GHOZALI AL FAREZA
21
NILAI 40 40 40 60 60 40 60 80 60 80 80 40 60
KET Siswa yang mendapat nilai 100 = 4 siswa 95 = siswa 90 = siswa 85 = siswa 80 = 6 siswa 75 = siswa 70 = siswa 65 = siswa 60 = 18 siswa 55 = siswa 50 = siswa
22
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
HENRIANSYAH HURFATUL JANNAH IHSAN SYARIFUDIN IQBAL MAULANA IRFAN MAULANA JANWAR ARIPIN M. DIAN ANSORI M. FAJAR F M. IRWAN PASHA M. PRASETIO MARWAN MUAMMAR Z.R. NURHANI NURPADILLAH REZA FEBRIAN RIZAL TABJANI RIZKY LISTIYANTO SARTIKA TRI W SIDIQ SYAIFUDIN SINDI FADIA SRI MULYANINGSIH SUBARJO SYAHNILA AGUSTIN SYIFA MAULIDA TATAN SULTANDI TIAS AMELIA PUTRI W VIKRY APRIYANSYAH JUMLAH RATA-RATA TERTINGGI TERENDAH
60 60 100 40 60 40 60 60 40 60 40 60 80 80 80 40 60 60 60 40 100 60 100 100 60 60 40 2.440 61 100 40
45 = siswa 40 = 12 siswa 35 = siswa 30 = siswa 25 = siswa 20 = siswa 15 = siswa 10 = siswa 5= siswa KKM = 60
Dari tabel di atas dapat dilihat juga melalui grafik seperti pada gambar 4.2 di bawah ini:
22
23
Grafik Hasil Penilaian Tes Formatif Mata Pelajaran IPA Siklus 1 20 15 10 5 0 10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Gambar 4.2. Grafik Hasil Penilaian Siklus 1 Berdasarkan tabel dan diagram diatas dapat dilihat bahwa nilai yang belum tuntas yaitu nilai yang mendapat 40 ada 12 siswa sedangkan nilai yang tuntas yaitu antara 50-100 ada 28 siswa. Untuk itu
penulis
mengadakan
penelitian
mengapa
pembelajaran
menjelaskan pengaruh angin pada pembelajaran perbaikan siklus I tidak bisa diterima siswa dengan baik, dengan kenyataan hasil evaluasi dari 40 siswa yang mendapat nilai diatas 60 atau tuntas hanya 28 siswa (70%) dan siswa yang belum tuntas atau mendapat nilai kurang dari 60 ada 12 siswa (30%). Oleh karena itu, peneliti perlu mengadakan perbaikan pembelajaran siklus II karena semua siswa tidak mendapat nilai di atas KKM.
d. Refleksi Dalam mengadakan refleksi, peneliti telah berdiskusi dengan teman sejawat dan mengkonsultasikan pembimbing untuk mengkaji semua temuan pada siklus 1, baik kekurangan maupun kelebihan selama proses pembelajaran yang dijadikan dasar untuk menyusun dan melaksanakan perbaikan pembelajaran kembali pada siklus II.
23
24
Pada saat guru menjelaskan materi menjelaskan pengaruh angin perhatian siswa terbagi, ada yang memperhatikan dan ada yang bercanda sehingga suasana kelas kurang kondusif. Berdasarkan hasil refleksi pada proses pembelajaran maka perlu diadakan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua yaitu: 1.
Guru harus pandai mengkondisikan kelas ke dalam suasana kelas yang kondusif.
2.
Guru
harus
pandai
menciptakan
suasana
belajar
yang
menyenangkan. 3.
Guru harus menggunakan metode yang menarik tepat dan sesuai dengan materi.
4.
2.
Pengaturan waktu harus tepat.
Siklus 2 a.
Perencanaan 1. Menentukan Standar Kompetensi Standar kompetensinya yaitu Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan. 2. Menentukan Kompetensi Dasar Kompetensi
dasarmya
yaitu:”
Mendeskripsikan
berbagai
penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut). 3. Menentukan Indikator Indikatornya adalah menjelaskan tentang pengaruh angin. 4. Menentukan Tujuan Perbaikan Tujuan perbaikan dari siklus 2 ini adalah : Menjelaskan pengertian angin Menjelaskan proses terjadinya angin Menyebutkan keuntungan dan kerugian angin 24
25
5. Menentukan Materi Materi yang akan disampaikan adalah tentang pengertian angin, proses terjadinya angin dan keuntungan dan kerugian angin.
6. Menentukan Metode Pembelajaran Metode yang akan digunakan adalah
metode percobaan
(Eksperimen), diskusi, Tanya jawab dan ceramah.
b. Pelaksanaan 1.
Kegiatan Awal (5 Menit) a.
Memberi salam kepada siswa, kemudian berdo’a dipimpin ketua kelas.
b.
Guru mengabsen kemudian member motivasi agar siswa fokus dalam belajar.
c.
Guru menanyakan tugas pelajaran yang lalu “Bagaimana anak-anak sudah dapat informasi dari internet tentang kuntungan dan kerugian angin?
d. 2.
Menyampaikan Indikator dan kompetensi yang diharapkan.
Kegiatan Inti (20 Menit) a.
Siswa di bawa ke luar lingkungan sekolah
b.
Guru memperlihatkan kincir angin kepada siswa.
c.
Siswa disuruh memperhatikan kenapa angin bisa bergerak.
d.
Guru bertanya kepada siswa : “Kenapa kincir angin ini bisa bergerak?”
e.
Siswa menjawab pertanyaan tersebut.
f.
Siswa
diperintahkan
guru
untuk
membuat
catatan/kesimpulan dari percobaan tersebut. g.
Guru memperlihatkan gambar tentang siklus angin darat dan angin laut.
h.
Guru menjelaskan siklus angin darat dan angin laut serta macam-macam angin.
25
26
i.
Guru bertanya kepada siswa : “Apa yang dimaksud dengan angin darat dan angin laut?”
3.
c.
j.
Siswa menjawab pertanyaan guru
k.
Guru bertanya kepada siswa : “Apa macam-macam angin?”
Kegiatan Akhir (10 Menit) a.
Memberikan Kesimpulan tentang materi tersebut
b.
Mengerjakan tugas
Pengamatan (Observasi) Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan secara langsung mengenal fenomena-fenomena dan gejala psikis maupun psikologi dengan pencatatan. 1.
Hasil
observasi
supervisor
2
pada
siklus
2
terhadap
penyampaian materi peneliti tertera pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.4 Hasil Observasi Aktivitas Peneliti Mata Pelajaran IPA Siklus 2 No
1.
Aspek yang dinilai
Komentar
Kegiatan Awal c. Apersepsi d. Menyimpulkan tujuan `
2.
Kemunculan Ada Tidak Ada
√
baik
√
baik
√
baik
√
baik
Kegiatan Inti e. Penguasaan Materi f. Penggunaan Media 26
27
√
baik
√
baik
e. Simpulan Tes Formatif
√
baik
f. Tes Formatif
√
baik
g. Tindak Lanjut
√
baik
/ Alat Peraga g. Mengadakan tanya jawab h. Penggunaan waktu
3.
Kegiatan Akhir
Berdasarkan tabel aktivitas peneliti di atas, selama proses pembelajaran perbaikan siklus 2 sudah menunjukkan hasil yang baik.
2. Hasil observasi berupa aktifitas siswa selama proses pembelajaran tertera pada tabel di bawah ini:
27
28
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Mata Pelajaran IPA Siklus 2
NO
NAMA SISWA
AKTIVITAS 1
2
3
4
5
KET
1
AGUN RAHMAT
√
√
1. Aktif Bertanya
2
AGUS RIYANT O
√
√
2. Aktif Menjawab 3. Melaksanakan Perintah
3
AKBAR BAHT IAR
√
4
ALDI WIGUNA
√
4. Tidak Aktif
5
ANDRI KURNIAWAN
√
5. Mengobrol
6
ANGGI SAPIT RI
7
√
√
ARI NURAENI
√
√
√
8
AYU NURAENI
√
√
√
9
DANDI SET IAWAN
√
√
√
10
DIMAS ABDI PRASET YO
√
√
√
11
DINI ROHESA
√
√
√
12
FIKRI SANDRIO P
13
GHOZALI AL FAREZA
14
HENRIANSYAH
15
HURFAT UL JANNAH
16 17
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
IHSAN SYARIFUDIN
√
√
√
IQBAL MAULANA
√
√
18
IRFAN MAULANA
√
√
19
JANWAR ARIPIN
√
√
20
M. DIAN ANSORI
√
√
21
M. FAJAR F
√
22
M. IRWAN PASHA
√
23
M. PRASET IO
√
√
24
MARWAN
√
√
25
MUAMMAR Z.R.
√
√
√
26
NURHANI
√
√
√
27
NURPADILLAH
√
√
√
28
REZA FEBRIAN
√
√
√
29
RIZAL T ABJANI
√
√ √
√
30
RIZKY LIST IYANT O
√
31
SART IKA T RI W
√
28
√ √
√
29
√
√
√
32
SIDIQ SYAIFUDIN
33
SINDI FADIA
34
SRI MULYANINGSIH
35
SUBARJO
36
SYAHNILA AGUST IN
√
√
√
37
SYIFA MAULIDA
√
√
√
38
T AT AN SULT ANDI
√
39
T IAS AMELIA PUT RI W
40
VIKRY APRIYANSYAH
√ √
√
√
√ √
√ √
√
√ √
25 24 40 5 62 60 100 12
JUMLAH PERSEN (%)
0 0
Berdasarkan table 4.2 di atas, hasil observasi aktivitas siswa pada siklus 2 sudah menunjukkan hasil yang baik. Aktivitas siswa yang bertanya hanya ada 25 orang (62%), aktif menjawab ada 24 orang (60%), melaksanakan perintah ada 40 orang (100%), tidak aktif ada 5 orang (12%), dan mengobrol atau tidak memperhatikan pembelajaran tidak ada (0%).
3.
Hasil Skor berupa skor dari tes pembelajaran
Tabel 4.6 Hasil Penilaian Tes Formatif Mata Pelajaran IPA Siklus 2 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
NAMA SISWA AGUN RAHMAT AGUS RIYANTO AKBAR BAHTIAR ALDI WIGUNA ANDRI KURNIAWAN ANGGI SAPITRI ARI NURAENI AYU NURAENI DANDI SETIAWAN DIMAS ABDI P DINI ROHESA
29
NILAI 60 60 60 80 80 60 80 100 80 100 100
KET Siswa yang mendapat nilai 100 = 7 siswa 95 = siswa 90 = siswa 85 = siswa 80 = 17 siswa 75 = siswa 70 = siswa 65 = siswa 60 = 16 siswa
30
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
FIKRI SANDRIO P GHOZALI AL FAREZA HENRIANSYAH HURFATUL JANNAH IHSAN SYARIFUDIN IQBAL MAULANA IRFAN MAULANA JANWAR ARIPIN M. DIAN ANSORI M. FAJAR F M. IRWAN PASHA M. PRASETIO MARWAN MUAMMAR Z.R. NURHANI NURPADILLAH REZA FEBRIAN RIZAL TABJANI RIZKY LISTIYANTO SARTIKA TRI W SIDIQ SYAIFUDIN SINDI FADIA SRI MULYANINGSIH SUBARJO SYAHNILA AGUSTIN SYIFA MAULIDA TATAN SULTANDI TIAS AMELIA PUTRI W VIKRY APRIYANSYAH JUMLAH RATA-RATA TERTINGGI TERENDAH
60 60 80 80 100 60 80 60 60 80 80 80 60 80 80 100 100 60 80 80 80 60 100 80 100 100 60 80 60 3.020 75,5 100 60
55 = 50 = 45 = 40 = 35 = 30 = 25 = 20 = 15 = 10 = 5=
siswa siswa siswa siswa siswa siswa siswa siswa siswa siswa siswa
KKM = 60
Dari tabel di atas dapat dilihat juga melalui grafik seperti pada gambar 4.3 di bawah ini:
30
31
Grafik Hasil Penilaian Tes Formatif Mata Pelajaran IPA Siklus 2 20 15 10 5 0 10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Gambar 4.3. Grafik Hasil Penilaian Siklus 1 Dari data di atas, terlihat bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa pembelajaran siklus I dan siklus II. Pada pembelajaran siklus II hasil belajar yang dicapai siswa sudah memuaskan dan sesuai dengan harapan peneliti. Dari 40 siswa,
sudah mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Oleh karena itu, perbaikan pembelajaran mata pelajaran IPA tentang menjelaskan pengaruh angin berakhir pada siklus II.
d. Refleksi Hasil refleksi pada siklus II ini sudah menunjukan hasil yang memuaskan, dilihat dari siswa yang mendapatkan nilai 100 ada 7 siswa, nilai 80 ada 17 siswa dan nilai 60 ada 16 siswa semuanya itu sudah diatas KKM. Hal ini menunjukkan hasil yang baik, baik dari segi materi pelajaran, metode dan media yang digunakan, penggunaan waktu, keterlibatan siswa serta suasana kelas. Kondisi ini harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi
31
32
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran 1.
Pembahasan Pra Siklus Dari pembelajaran awal atau pra siklus diperoleh data bahwa tingkah laku siswa yang tidak mendukung terciptanya pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan sangat tinggi. Tingkah laku yang tidak relevan seperti siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak mau menjawab pertanyaan guru, tidak mau bertanya meskipun belum mengerti, bicara sendiri, tidak serius dalam mengerjakan tugas kelompok, dan tidak mampu menjawab pertanyaan guru sangat besar. Dari hasil pengamatan tersebut terlihat persentase kompetensi guru dalam mengelola proses pembelajaran tampak kurang, selain itu juga karena tidak ada metode yang digunakan pada pembelajaran tentang hubungan antara ciri khusus yang dimiliki hewan dengan lingkungan hidupnya. Pada pembelajaran awal ini mash banyah siswa yang hasil tesnya masih dibawah standar ketuntasan. Sehingga hasil yang diinginkan dalam pembelajaran belum tercapai.
2.
Pembahasan Siklus 1 Setelah merefleksi kegiatan pra siklus penulis mencoba melakukan perbaikan dibantu oleh supervisor 2, dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan (observasi) dan melerefleksi kembali dari kegiatan tersebut. Hasil yang diperoleh dari kegiatan perbaikan siklus 1 ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.7 Hasil Tes Formatif Kegiatan Perbaikan Siklus 1 No
Nilai
Frekuensi
Nilai x Frekuensi
1
10
0
0
2
20
0
0
3
30
0
0
4
40
12
480
32
33
5
50
0
0
6
60
18
1080
7
70
0
0
8
80
6
480
9
90
0
0
10
100
4
400
JUMLAH
40
2440
RATA-RATA
61
TERTINGGI
100
TERENDAH
40
Pesentase Ketuntasan
=
Persentase Belum Tuntas
=
Rata-rata
= 61
Berdasarkan data di atas, penulis masih merasa kurang puas dikarenakan masih ada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM yaitu dari 40 siswa yang belum tuntas ada 12 siswa atau 30 % di bawah KKM.. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya: 1.
Guru tidak pandai mengkondisikan kelas ke dalam suasana kelas yang Kondusif.
2.
Metode yang digunakan belum maksimal.
3.
Guru tidak pandai menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
4.
Guru tidak menggunakan alat peraga yang menarik tepat dan sesuai dengan materi.
5.
Pengaturan waktu yang tidak tepat.
33
34
3.
Pembahasan Siklus 2 Berdasarkan hasil perbaikan siklus 1 penulis mencoba melakukan perbaikan pada siklus 2 dibantu oleh supervisor 2. Hasil yang diperoleh dari kegiatan perbaikan siklus 2 ini adalah sebagai berikut : Tabel 4.8 Hasil Tes Formatif Kegiatan Perbaikan Siklus 2 No
Nilai
Frekuensi
Nilai x Frekuensi
1
10
0
0
2
20
0
0
3
30
0
0
4
40
0
0
5
50
0
0
6
60
16
960
7
70
0
0
8
80
17
1360
9
90
0
0
10
100
7
700
JUMLAH
40
3020
RATA-RATA
75.5
TERTINGGI
100
TERENDAH
60
Pesentase Ketuntasan
=
Persentase Belum Tuntas
=
Rata-rata
= 75,5
Dari hasil pembelajaran perbaikan sikus 2 sangat memuaskan karena semua siswa mendapat nilai di atas KKM. Sehingga perbaikan cukup sampai pada siklus 2.
34
BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT
A. Simpulan Berdasarkan rumusan masalah pada bab II, maka peneliti memberikan kesimpulann bahwa: 1. Aktivitas siswa kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi dalam pembelajaran IPA tentang menjelaskan Pengaruh Angin sebelum menggunakan metode percobaan (Eksperimen) hanya ada 21 orang (52,5%) yang bisa memahami pembelajaran IPA, sedangkan 19 orang (47.5%) belum bisa memahami materi yang disampaikan oleh guru. 2. Hasil belajar siswa kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara
Kabupaten
Bekasi
dengan
menggunakan
metode
percobaan
(eksperimen) sangat memuaskan. Dengan perolehan 100% diatas nilai 60. 3. Dalam proses pembelajaran IPA kelas IV SDN Pasir Gombong 01 Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi pada siklus I kurang kondusif. Banyak permasalahan yang mengganggu proses pembelajaran sehingga tujuan yang ingin dicapai kurang memuaskan. Sedangkan pada proses pembelajaran pada siklus II berjalan dengan kondusif sehingga tujuan yang diharapkan bisa tercapai.
B. Saran Tindak Lanjut Berdasarkan perbandingan hasil yang diperoleh siswa antara sebelum dan sesudah menggunakan metode percobaan (eksperimen) mendapatkan hasil yang memuaskan, maka peneliti memberikan saran kepada tenaga pendidik untuk senantiasa menggunakan metode percobaan (eksperimen) pada pembahasan tentang pengaruh angin dengan menggunakan alat peraga yang tepat dalam proses pembelajaran, untuk mencapai tujuan pembelajaran yang baik. Disamping itu beberapa saran lain yang perlu diperhatikan adalah :
35
36
1. Guru harus menguasai berbagai metode mengajar untuk memotivasi siswa dalam pembelajaran. 2. Guru dalam memberikan pertanyaan harus memberikan waktu untuk siswa berfikir. 3. Guru harus mampu memilih alat peraga dengan baik agar proses pembelajaran berlangsung lancar. 4. Pemahaman siswa menjadi meningkat apabila guru menggunakan metode dan alat peraga yang tepat dalam pembelajaran.
Demikian hal-hal yang penulis temukan melalui Penelitian Tindak Kelas (PTK). Untuk mencapai hasil yang lebih baik perlu Kelompok Kerja Guru (KKG) diberdayakan, Untuk memberi masukan - masukan, saran-saran dan pengalaman masing-masing dalam melaksanakan tugas sehari - hari.
36
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, Dkk., (2009), Pemantapan Kemampuan Professional, Jakarta : Universitas Terbuka. Adrian. (2004). Metode Mengajar Berdasarkan Tipologi belajar Siswa. Makalah disampaikan pada diskusi mahasiswa pasca sarjana UHAMKA. Diambil dari http://mtsnslawi.wordpress.com/2011/04/06/metode-pembelajaraneksperimen/ Burhanuddin TR, (2010), Pendekatan, Metode, dan Teknik Penelitian Pendidikan, Purwakarta : Universitas Pendidikan Indonesia. Depdiknas., (2006), kurikulum tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Hatimah, I., Sadri., (2008), Metode Penelitian, Jakarta : Universitas Terbuka. Nasution, N., dkk., (2007), Pendidikan IPA SD, Jakarta : Universitas Terbuka Nuryani Rustaman., (2010), Materi Dan Pembelajaran IPA SD, Jakarta : Universitas Terbuka. Sosiawan. Andi. (2009). Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta : Universitas Terbuka Sulistyanto, H., Edy, W., (2008), Ilmu Pengetahuan Alam, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional Wahyudin, D., dkk., (2007), Pengantar Pendidikan, Jakarta : Universitas Terbuka. Wardani, I.G.A.K., Wihardit, K., (2008), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Universitas Terbuka. Wardani,I.G.A.K.,dkk., (2007), Tehnik Menulis Karya Ilmiah, Jakarta : Universitas Terbuka.
37
Lampiran : 1
KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2 DALAM PENYELENGGARAAN PKP Kepada Kepala UPBJJ Bandung Di Bandung Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa : Nama : RA. SOFYAN, S.Pd. NIP : 19670804 199212 1 002 Tempat Mengajar : SDN KARANG ASIH 10 Alamat Sekolah : Jln. Setia Budi II No. 117 Ds. Karang Asih Telepon : 081314890606 Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP atas : Nama :YADI NIM : 815081188 Program Studi : S1 PGSD Tempat Mengajar : SDN PASIR GOMBONG 01 Alamat Sekolah : Kp. Sempu Darussalam RT. 006/002 Telepon : 02195908796 Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui, Kepala Sekolah
Bekasi, Maret 2012 Supervisor 2
SUDARJAT HERASISWANA, S.Pd.
RA. SOFYAN, S.Pd. NIP. 19670804 199212 1 002 No. Tlp/HP : 081314890606
NIP. 19610927 198305 1 001 No. Tlp/HP : 081380233142
38
Lampiran : 2
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN SEBAGAI SUPERVISOR 2
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:YADI
NIM
: 815081188
UPBJJ-UT
: Bandung
Menyatakan bahwa : Nama
: RA. SOFYAN, S.Pd.
Tempat Mengajar
: SDN KARANG ASIH 10
Jabatan
: Kepala Sekolah
Adalah Supervisor 2 yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP).
Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Bekasi, Maret 2012 Mahasiswa, Supervisor 2,
RA. SOFYAN, S.Pd.
YADI
NIP. 19670804 199212 1 002
NIM : 815081188
No. Tlp/HP : 081314890606
No. Tlp/HP : 02195908795
39
40
41
42
43
44